Anda di halaman 1dari 5

DIARE Perbedaan gejala berdasarkan penyebab:

Gejala Rotavirus Shigella Salmonella Kolera


Disentri
Diare cair akut adalah BAB lembek atau cair atau hanya berupa air Masa Tunas 12-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 48-72
dengan frekuensi >3 kali dalam 24 jam dan berlangsung <14 hari. jam
Panas ++ ++ ++ --
Diare persisten adalah diare akut dengan atau tanpa disertai darah Mual dan muntah sering jarang sering Sering
yang berlangsung selama >14 hari. Nyeri perut tenesmus Tenesmus, Tenesmus, Kram
kram kolik
Disentri adalah episode diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah Nyeri kepala - + + -
Lama sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 3 hari
secara kasat mata (makros).
Sifat tinja
 Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak
Etiologi  Frekuensi 5-10x/hr >10x/hr Sering Terus-
Infeksi Non Infeksi  Konsistensi Cair Lembek Lembek terusan
Bakteri : E. Coli, Salmonella, Alergi makanan  Lendir - +/- - Cair
Shigella, E. Hystolitica, C. Jejuni, V.  Darah - Sering Kadang- -
Kolera  Bau Langu kadang -
Virus : rotavirus, adenovirus Keracunan makanan, makanan  Leukosit - + Busuk Amis
basi  Warna Kuning- Merah- + -
Jamur : candida Malabsorbsi (lemak, karbohidrat, hijau hijau kehijauan Spt
protein) cucian
Parasit : amoeba, entamoeba, beras
giardiasis
Selain virus, yang paling sering menyebabkan diare adalah faktor
Pada anak usia 2 tahun penyebab tersering dari diare adalah rotavirus. infeksi. Faktor infeksi ini sendiri dibagi menjadi infeksi enteral dan
Ciri khas dari diare akibat rotavirus adalah BAB nyemprot, bau asam, infeksi parenteral.
ditemukan ruam kemerahan di sekitar anus. Hal ini disebabkan oleh
karena virus menempel pada vili usus shingga menyebabkan
pemendekan vili usus (menyerang brush border) intoleransi lactose
 diare osmotik (nyemprot).
Infeksi Enteral Infeksi Parenteral 2. ETEC (toxigenic)
Diare dulu baru demam Demam dulu baru diare ETEC menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan terjadinya
Fokus infeksi di saluran Fokus infeksi di luar saluran ekskresi cairan elektrolit tubuh sehingga timbul diare dengan
pencernaan, yang paling sering pencernaan, bisa disebabkan oleh: dehidrasi. Toksinnya sama kaya v.cholera, ada stabile toksin
adalah E. Coli bronkopneumonia, OMA, dan labile toksin
tonsilofaringitis. Kejadian ini 3. EHEC (hemoragic)
terutama pada anak kurang dari 2 EHEC menyebabkan haemorrhagic colitis (radang usus besar).
tahun. Transmisi EHEC terjadi melalui makanan daging yang diolah
dan dihidangkan secara tidak higienis. tapi dapat pula terjadi
secara person to person (kontak langsung). Patogenitas EHEC
Perbedaan diare oleh karena intoleransi laktosa dan lemak:
adalah dengan memproduksi sitotoksin yang bertanggung
Intoleransi laktosa Intoleransi lemak
jawab terhadap terjadinya peradangan dan perdarahan yang
Kembung oleh karena peragian Tidak nyemprot
meluas di usus besar yang menimbulkan terjadinya haemolytic
dan hipokalemi
uraemic syndrome terutama pada anak-anak. Gejala
BAB nyemprot e.c. peragian Lengket, bau tengik karakteristik yang timbul ditandai dengan diare akut, kejang,
Perianal kemerahan Perianal normal panas dan dalam waktu relatif singkat diare menjadi berdarah.
Bau feses asam Bau feses tidak kecut Kejadian diare yang berdarah tersebut yang membedakan
Ada perubahan pola makan Sudan test + (untuk mendeteksi strain EHEC dengan Shigella.
adanya steatorhea) 4. EPEC (pathogenic)
Feses kuning Feses coklat muda – kuning EPEC ini menghasilkan cytotoxin yang merupakan penyebab
Tidak berminyak Feses berminyak, lembek, tidak terjadinya diare. Biasanya self limited
berbentuk 5. EAEC (aggregative)
Patogenitas EAEC terjadi karena kuman melekat rapat-rapat
5 grup E. Coli pada bagian mukosa intestinal sehingga menimbulkan
1. EIEC (invasive) gangguan. Mekanisme terjadinya diare yang disebabkan oleh
Sebagaimana halnya dengan Shigella, EIEC mengadakan EAEC belum jelas diketahui, tetapi diperkirakan menghasilkan
penetrasi mukosa usus dan mengadakan multiplikasi pada sel- sitotoksin yang menyebabkan terjadinya diare. Beberapa strain
sel epitel colon (usus besar). Kerusakan yang terjadi pada epitel EAEC memiliki serotipe seperti EPEC. EAEC menyebabkan diare
usus menimbulkan diare berdarah. Secara mikroskopis leukosit berair pada anak-anak dan dapat berlanjut menjadi diare
polimorfonuklear selalu hadir dalam feses penderita yang persisten
terinfeksi EIEC
darah <  nafas kussmaul: usaha agar pH tetap normal (cepat: untuk
Patofisiologi mengeluarkan CO2; dalam: untuk mengambil O2)
1. Gangguan Osmotik
Makanan/zat tidak diserap  tek. Osmotik rongga usus meningkat Patofisiologi kembung:
 terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus  isi Diare  cairan tubuh hilang termasuk elektrolit (K)  hipokalium 
rongga usus >>  merangsang usus untuk mengeluarkan  diare. tonus otot usus menurun  distensi (meteorismus)

2. Gangguan Sekretorik (disentri amoba – disentri basiler) Menentukan tanda dehidrasi (menurut WHO)
Rangsangan tertentu (toxin) pada dinding usus  sekresi air dan Dehidrasi Berat (10-15%) Dua atau lebi dari:
elektrolit naik ke dalam rongga usu  diare (terjadi apabila  Letargi/penurunan kesadaran
absorbsi Na oleh vili gagal, sedangkan sekresi CL di sel epitel  Mata cekung
 Tidak bisa minum/malas minum
berlangsung terus/meningkat).
 Turgor kembali lambat (>2detik)
 Nafas kussmaul
3. Gangguan Motilitas Usus Dehidrasi Ringan/Sedang (5- Dua atau lebih dari:
Hiperperistaltik  penyerapan makanan turun  diare 10%)  Gelisah
Hipoperistaltik  bakteri tumbuh  diare  Ringan : 3-5%  Mata cowong
 Sedang : 5-10%  Kehausan atau sangat haus
Diare  hipo Na dan K  kejang  Turgor kembali lambat
Tanpa dehidrasi Tidak ada cukup tanda untuk
Diare Sekretorik Diare Osmotik diklasifikasikan sebagai diare berat
atau sedang.
Infeksi virus (kuman patogen Malabsorbsi makanan
dan apatogen)
Perbedaan GEDS dan GEDB
Hiperperistaltik usus e.c. bahan Kekurangan kalori protein
Pembeda GEDS GEDB
kimia, makanan basi/pedas, (KKP) KU Gelisah, rewel Apatis, penurunan
alergi kesadaran, nafas
Defisiensi imun (Ig A) BBLR dan bayi baru lahir kussmaul
Rasa haus Tampak haus, masih Tidak mau minum
Patofisiologi nafas kussmaul: mau minum
Kehilangan cairan dan elektrolit  dehidrasi, kompensasi nahan cairan Turgor Kembali agak lambat Kembali lambat
Akral Akral hangat, mata Akral dingin, mata
(ADH)  asidosis metabolik (bikarbonat turun, as. Carbonat naik)  ph
cowong, UUB cekung, cowong, UUB sangat
bibir kering cekung, bibir sangat  Amoebiasi: metronidazol 7,5mg/KgBB 3x sehari selama 5 hari
kering  Giardiasis: metronidazol 5mg/KgBB 3 kali sehari selama 5 hari

Pemeriksaan penunjang:
1. Darah rutin
2. Feses rutin
3. Konsul THT
4. Konsul kulit

Terapi:
1. Terapi cairan
a. Untuk dehidrasi ringan/sedang, kehilangan cairan diberikan
melalui per oral. Kebutuhan rehidrasi ditambahkan ke cairan
maintanance yang dihitung menurut berat badan awal.
b. Maintanance cairan
 10 kg pertama : 100cc/kgBB/hari
 10 kg kedua : 50cc/kgBB/hari
 Kg selanjutnya: 20cc/kgBB/hari
c. Oralit 5ml/KgBB/jam (sesuai bb asal sebelum dehidrasi); 1
sachet oralit dalam 1 gelas belimbing
d. Perlu dilakukan koreksi cairan untuk kenaikan suhu (keniakan
10C = 12,5%) dan on going loss cairan yang dikejar melalui oral
e. Jenis cairan untuk rehidrasi : RL; untuk maintanance KAEN
2. Zink
Usia <6bulan: 10 mg (1/2 tab); usia >6bulan: 20 mg (1 tab) selama
10-14 hari. Zink diberikan untuk mencegah terulangnya diare
dalam 3-4 bulan kedepan.
3. AB selektif
 Kotrimoksazol 5-8mg/KgBB/hari selama 5 hari
 Ciprofloxacin 30-50mg/KgBB/hari dalam 3 dosis selama 5 hari
 Cefixim 5mg/KgBB/hari
INITIAL PLAN - Berikan anak lebih banyak minum, bisa diberikan oralit
1. Assesment: diare akut dehidrasi sedang
DD : 2. Assesment: Gizi baik
 Infeksi enteral : bakteri (E.coli, Salmonella) DD : - Gizi Cukup
 Keracunan - Gizi Berlebih
 Alergi  IPDx : S : Kualitas dan kuantitas makanan
 Malabsorbsi O:-
o IPDx : S = -  IP Tx :
O = feces rutin, clini test Kebutuhan nutrisi menurut Schoffield
o IP Tx: 16,252BB + 10,232TB – 413,5
- Infus RL 16,252(7,9) + 10,232(72) – 413,5
o Kebutuhan cairan rumatan: 128,39 + 736,70 – 413,5
7,9 x 100cc = 790 cc/hari 451,59 kkal/hari
o Kebutuhan cairan rehidrasi: - Suhu 380C  naik 10C
7,5% x 790 = 59,25 cc/jam x 24jam = 1422 cc/hari 12% x 451,59 = 54,19 kkal
o Total kebutuhan cairan: - Energi untuk aktifitas istirahat
790 + 1422 = 2212 cc/hari 5% x 451,59 = 22,58 kkal
o Banyaknya tetes per menit: - Energi untuk pertumbuhan
2122 × 15 33180 1% x 451,59 = 4,52 kkal
= = 23 𝑡𝑝𝑚
24 × 60 1440  Total kebutuhan nutrisi per hari
o On going loss cairan  diberikan oralit dengan 451,59 + 54,19 + 22,58 + 4,52 = 532,88 kkal
melarutkan 1 sachet oralit dengan 1 liter air. Karbohidarat : 60% x 532,88 = 319,73 kkal
- Parasetamol 10mg/KgBB/kali setiap 6 jam sekali (kalau Lemak : 40% x 532,88 = 231,15 kkal
panas)  10 x 7,9 = 79 mg/kali Protein : 10% x 532,88 = 53,29 kkal
- zink 1 x 1 tab selama 10 hari
 IP Mx : tanda dehidrasi, diuresis, tanda vital (suhu, RR, HR),  IP Mx : Keadaan umum pasien, penimbangan BB/bulan
nafas kuzmaul
 IP Ex : - Makan teratur dengan gizi seimbang
 IP Ex : - Istirahat cukup - Jaga higien dan sanitasi makanan
- Minum obat secara teratur dan tepat waktu
- Makan makanan yang dimasak terlebih dahulu
- Menjaga lingkungan dan kebersihan diri

Anda mungkin juga menyukai