Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Log merupakan suatu grafik kedalaman/waktu dari suatu set data
yang menunjukkan parameter diukur secara berkesinambungan di dalam
sebuah sumur pemboran (Harsono, 1997). Prinsip dasar wireline log
adalah mengukur parameter sifat-sifat fisik dari suatu formasi pada setiap
kedalaman secara kontinyu dari sumur pemboran. Adapun sifat-sifat fisik
yang diukur adalah potensial listrik batuan/kelistrikan, tahanan jenis
batuan, radioaktivitas, kecepatan rambat gelombang elastis, kerapatan
formasi (densitas), dan kemiringan lapisan batuan, serta kekompakan
formasi yang kesemuanya tercermin dari lubang bor.

1.2 Rumusan masalah


1. Pengertian Log Resistivity ?
2. Prinsip Kerja Log Resistivity ?
3. Alat-alat Log Resistivity ?
4. Fungsi Log Resistivity ?
5. Contoh Hasil dari Log Resistivity ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian log resistivity
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari log resistivity
3. Untuk mengetahui alat-alat dari log resistivity
4. Untuk mengetahui fungsi dari log resistivity
5. Untuk menambah ilmu tentang log resistivity

1.4 Manfaat
1. Mampu mengetahui pengertian log resistivity
2. Mampu mengetahui prinsip kerja log resistivity
3. Mampu mengetahui alat-alat yang ada pada log resistivity
4. Mampu mengetahui fungsi dari log resistivity
5. Mampu mengetahui hasil dari log resistivity

1
BAB II

DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN LOG RESISTIVITY


log yang digunakan untuk mengukur sifat batuan dan fluida
pori (minyak, gas, air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat
tahanan kelistrikannya.Resistivitas berbanding terbalik dengan
konduktivitas.

Besaran pada log resistivitas batuan menggunakan satuan Ohm. Jika


batuan mengandung fluida seperti air formasi yang sifatnya salin,
maka kurva resistivitasnya akan menunjukkan angka yang sangat rendah
karena sifat air yang salin cenderung bersifat konduktif (kebalikan dari
resistif). Dan pada minyak atau gas, kurva resistivitas akan menunjukkan
angka yang sangat tinggi karena minyak atau gas cenderung memiliki
hambatan yang sangat tinggi.

Log resistivitas bermanfaat sekali dalam evaluasi formasi khususnya untuk


menganalisa apakah suatu reservoir mengandung air garam (wet) atau
mengandung hidrokarbon, sehingga log ini digunakan untuk menganalisis
Hidrocarbon-Water Contact.

2.2 ALAT-ALAT LOG RESISTIVITY


untuk mencari nilai resistivitas (Rt) terdiri dari dua kelompok yaitu
Laterolog dan Induksi. Yang umum dikenal sebagai log Rt adalah LLd
(Deep Laterelog Resistivity), LLs (Shallow Laterelog Resisitivity),
ILd ( Deep Induction Resisitivity), ILm (Medium Induction Resistivity),
dan SFL.
1) Laterolog
Prinsip kerja dari laterelog ini adalah mengirimkan arus bolak- balik
langsung ke formasi dengan frekuensi yang berbeda. Alat laterolog
(DLT) memfokuskan arus listrik secara lateral ke dalam formasi dalam
bentuk lembaran tipis. Ini dicapai dengan menggunakan arus pengawal
(bucking current), yang fungsinya untuk mengawal arus utama
(measured current) masuk ke dalam formasi sedalam-dalamnya.

2
Dengan mengukur tegangan listrik yang diperlukan untuk
menghasilkan arus listrik utama yang besarnya 23 tetap, resistivitas
dapat dihitung dengan hukum ohm.Alat ini biasanya digunakan untuk
resistivitas menengah-tinggi.

Gambar 8. Prinsip Kerja Alat Laterolog(Harsono, 1997)

2) Induksi
Prinsip kerja dari induksi yaitu dengan menginduksikan arus listrik ke
formasi. Pada alat memanfaatkan arus bolak-balik yang dikenai pada
kumparan, sehingga menghasilkan medan magnet, dan sebaliknya
medan magnet akan menghasilkan arus listrik pada kumparan. Secara
umum, kegunaan dari log induksi ini antara lain mengukur
konduktivitas pada formasi, mengukur resistivitas formasi dengan
lubang pemboran yang menggunakan lumpur pemboran jenis “oil base
mud” atau “fresh water base mud”. 24 Penggunaan Lumpur pemboran
berfungsi untuk memperkecil pengaruh formasi pada zona

3
batulempung/shale yang besar. Penggunaan Log Induksi
menguntungkan apabila :
a) Cairan lubang bor adalah insulator misal udara, gas, air
tawar,atauoil base mud.
b) Resistivity formasi tidak terlalu besar Rt < 100 Ω c) Diameter
lubang tidak terlalu besar.

Gambar 9. Prinsip Kerja Alat Induksi(Harsono, 1997)

Alat- alat mikro-resistivitas yang mampu memberikan resolusi lapisan


yang sangat baik, yang terbaik dari semua alat logging.Inilah kemampuan
yang digunakan dalam dipmeter dan alat pencitraan listrik.Pada skala yang
berbeda, alat induksi hanya memberikan gambaran dari lapisan- lapisan itu
sendiri, dan batas-batas lapisan sedikit diinterpretasikan.

2.3 FUNGSI LOG RESISTIVITY


Fungsi dari resistivity log yaitu untuk mendeterminasi tingkat saturasi air
(Water Saturation). Dimana semakin tinggi saturasi air maka resistivity
akan semakin rendah.

4
2.4 CONTOH HASIL LOG RESISTIVITY

5
BAB III

PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
Log merupakan suatu grafik kedalaman/waktu dari suatu
set data yang menunjukkan parameter diukur secara
berkesinambungan di dalam sebuah sumur pemboran (Harsono,
1997). Prinsip dasar wireline log adalah mengukur parameter sifat-
sifat fisik dari suatu formasi pada setiap kedalaman secara kontinyu
dari sumur pemboran. Adapun sifat-sifat fisik yang diukur adalah
potensial listrik batuan/kelistrikan, tahanan jenis batuan,
radioaktivitas, kecepatan rambat gelombang elastis, kerapatan
formasi (densitas), dan kemiringan lapisan batuan, serta
kekompakan formasi yang kesemuanya tercermin dari lubang bor.

Log Resistivity merupakan log yang digunakan untuk


mengukur sifat batuan dan fluida pori (minyak, gas, air).
Disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan
kelistrikannya.Resistivitas berbanding terbalik dengan
konduktivitas.

Besaran pada log resistivitas batuan menggunakan satuan Ohm.


Jika batuan mengandung fluida seperti air formasi yang sifatnya
salin, maka kurva resistivitasnya akan menunjukkan angka yang
sangat rendah karena sifat air yang salin cenderung bersifat
konduktif (kebalikan dari resistif). Dan pada minyak atau gas,
kurva resistivitas akan menunjukkan angka yang sangat tinggi
karena minyak atau gas cenderung memiliki hambatan yang sangat
tinggi.

Log resistivitas bermanfaat sekali dalam evaluasi formasi


khususnya untuk menganalisa apakah suatu reservoir mengandung
air garam (wet) atau mengandung hidrokarbon, sehingga log ini
digunakan untuk menganalisis Hidrocarbon-Water Contact.

6
5.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca
agar pembaca dapat lebih memahami tentang Log Resistivity.
Semoga makalah ini berguna, saran dan kritiknya saya harapkan
dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai