Oleh
Diberikan Kepada
Mengetahui,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
(Perencanaan Rem Cakeram Pada HONDA CITY 1497 CC) yang sederhana ini
dapat terselesaikan.
Tugas perencanaan elemen mesin I ini disusun berdasarkan salah satu program
Universitas Bandar Lampung. Dan tugas perencanaan elemen mesin I ini adalah
salah satu syarat untuk melaksanakan kerja praktek tugas akhir. Dan dengan
Teknik Mesin dapat menganalisa serta memahami prinsip kerja dari setiap elemen
mesin, khususnya Rem Cakram yang bekerja pada Mobil HONDA CITY 1497 CC.
1. Bapak Ir. Indra Surya, MT, selaku ketua prodi Teknik Mesin Universitas
Bandar Lampung.
3. Kedua orang tuaku yang telah membiayaiku kuliah, agar saya menjadi anak
5. Dan semua pihak, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itulah penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang sifatnya membangun, demi kesempunaan laporan
Akhir kata, penulis ingin mengucapkan semoga laporan tugas perencanaan elemen
BandarLampung,1desember2017
Penulis
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK.......................................................................................................... viii
2. 1. Gambaran Umum............................................................................... 7
4. 1. Data ...................................................................................................25
5. 1. Kesimpulan ...................................................................................... 35
5. 2. Saran .................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI
GAMBAR KERJA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Kata kunci : HONDA CITY 1497 CC, Pembebanan pedal, Disk brake, Master
silinder
BAB I
PENDAHULUAN
tidak hanya menitik beratkan pada aspek fiscal moneter saja, tetapi mulai
akan datang.
sektor swasta. Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan dalam
manusia, modal, teknologi, bahan, pasar, semua sumber daya tersebut di atas
harus dikelolah dengan baik agar diperoleh hasil yang diharapkan. Faktor
baik dan terarah. Manusia adalah mahluk yang berakal budi, berperasaan, dan
barang saja tetapi dapat bergerak dalam bidang transportasi. Salah satu bentuk
industrilisasi dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi transportasi harus pula
Oleh karena itu, diperlukan kendaraan yang kuat dan aman dalam
ketahanan rem, kualitas rem, keausan rem kecil, harga rem, dan lainnya,
sehingga kendaraan akan dapat mengerem secara efektif dan efesien, serta
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperoleh rem yang
baik adalah dengan perhitungan yang teliti, serta bahan yang digunakan untuk
pembuatan rem itu sendiri. Hal ini sangat penting karena penempatan rem
yang salah dan bahan yang digunakan berkualitas rendah dapat menimbulkan
beberapa akibat antara lain keausan rem, rem kurang efektif, rem akan mudah
Bertitik tolak dari masalah di atas, penulis tertarik untuk merencanakan Rem
Cakeram.
1. 2. Perumusan Masalah
kesalahan dalam pembuatan rem. Biasanya pembuatan rem ini dilakukan oleh
suatu badan atau perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif khususnya
rem, disinilah akan ditetapkan mengenai sumber rem yang akan dibuat, baik
posisinya yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kapasitas pengeremen rem
itu sendiri.
Dengan penempatan rem pada kendaraan yang baik dan benar, maka
faktor keausan rem, serta rem dapat mengerem dengan halus, sehingga
1497 CC.
1. 3. 1 ). Tujuan Perencanaan
suatu kendaraan.
sedang berlangsung
mengenai Elemen Mesin pada rem, khususnya pada Rem Cakeram bagi
penulis dan hasil perencanaan ini dapat dijadikan masukan bagi yang
membutuhkan.
1. 4. Metode Perencanaan
untuk mengetahui tentang teori yang ada dengan masalah yang akan dibahas.
2) Field reseach, yaitu penelitian secara langsung pada obyek penelitian yang
yang dilakukan dengan cara pencatatan data dari sumber tertulis yang tersedia
1. 5. Batasan Masalah
Di dalam perencanaan ini hanya akan dibahas 7 hal pokok tentang rem
cakera yaitu :
1) Beban Dinamis.
1. 6. Sistematika Penulisan
yang terdiri dari empat (4) BAB, di mana tiap-tiap BAB tersebut mempunyai
kaitan yang erat dan saling melengkapi satu sama lainnya, dan diantaranya :
1) BAB I Pendahuluan.
jenis rem.
Dalam bab tiga ini, penulis mencoba menyajikan data yang diperoleh dari
5) BAB V Penutup
Pada bab empat ini, penulis menyatakan kesimpulan secara umum (hasil-
LANDASAN TEORI
Pada mobil Honda City 1497cc. selain terdapat mesin dan sistem
depan.
poros, dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman
secara mekanis diperoleh dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk
magnet, arus pusar, fasa yang dibalik, arus searah yang dibalik atau penukaran
diperlukan. Disamping itu, besarnya energi yang dirubah menjadi panas harus
dipakai. Pemanasan yang berlebihan bukan hanya akan merusak bahan lapisan
merupakan bagian yang penting. Dahulu biasanya dipakai besi cor, baja liat,
perunggu, kuningan, tenunan asbes, dan lain-lain untuk bahan geseknya. Tetapi
akhir-akhir ini banyak dikembangkan bahan gesek dari damar, serbuk logam,
dan keramik. Bahan yang menggunakan tenunan istimewa terdiri dari tenunan
asbes sebagai kerangka, dengan plastik cair atau minyak kering yang
diserapkan sebagai perekat, dan dikeraskan dengan cetak panas atau perlakuan
dapat mengerem dengan halus. Disamping itu juga harus mempunyai koefisien
gesek yang tinggi, keausan kecil, kuat, tidak melukai permukaan drum, dan
2. Rem ganda.
3. Rem drum.
4. Rem cakeram.
5. Rem pita.
Kontruksi rem cakram ini sangat sederhana dan rem ini digunakan untuk
mengantikan putaran roda pada auto mobil dengan cara kerja,pedal diinjak lalu
fluida mengalir melalui menuju selinder roda untuk menekan lapisan rem ,lalu
Rem blok yang paling sederhana terdiri dari satu blok rem yang ditekan
terhadap drum rem, seperti diperlihatkan dalam gambar 2.1. Biasanya pada
blok rem tersebut pada permukaan geseknya dipasang lapisan rem atau bahan
Suatu hal yang kurang menguntungkan pada rem blok tunggal adalah gaya
tekan yang bekerja dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada poros timbul
momen lentur serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak dikehendaki.
alasan-alasan inilah, maka rem blok tunggal tidak banyak dipakai pada mesin-
Seperti yang telah disinggung diatas tadi, bahwa rem blok tunggal agak
kurang menguntungkan karena drum mendapat gaya tekan hanya dalam satu
arah hingga menimbulkan momen lentur yang besar pada poros serta gaya
tambahan pada bantalan. Kekurangan tersebut dapat diatasi jika dipakai dua
blok rem yang menekan drum dari dua arah yang berlawanan, baik dari sebelah
dalam atau dari sebelah luar drum. Rem semacam ini disebut dengan rem blok
ganda ( Gambar 2.4 ). Rem dengan blok yang menekan dari luar dipergunakan
untuk mesin-mesin industri dan kereta rel yang pada umumnya digerakkan
secara numerik, sedangkan yang menekan dari dalam dipakai pada kendaraan
Rem untuk otomobil umumnya berbentuk rem drum dan rem cakeram.
Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat menghasilkan
gaya rem yang besar untuk ukuran rem yang kecil, dan umur lapisan rem cukup
panjang. Suatu kelemahan rem ini adalah pemancaran panasnya buruk. Blok
rem dari rem ini disebut sepatu rem, karena bentuknya yang mirip sepatu. Gaya
rem tergantung pada letak engsel sepatu rem dan silinder hidrolik serta arah
putaran roda. Seperti yang diperlihatkan dalam gambar 2.6 ( a ) adalah yang
paling banyak dipakai, yaitu yang memakai sepatu depan dan belakang. Pada
rem seperti ini, meskipun roda berputar dalam arah yang berlawanan, gaya rem
tetap besarnya. Rem dalam gambar 2.6 ( b ) memakai dua sepatu depan, dimana
gaya rem dalam satu arah putaran jauh lebih besar dari pada dalam arah yang
disebut duo-servo.
Faktor Efektivitas Rem tergantung pada macam dan ukuran drum rem.
Harga ini adalah harga kasar, dan untuk memperoleh harga yang teliti harus
rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini mempunyai sifat-sifat
yang baik, seperti mudah dikendalikan, pengereman yang stabil, radiasi panas
yang baik, dll. Sehingga sangat banyak dipakai untuk roda depan. Adapun
kelemahannya adalah umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem
T1 = µFK1Rm …Pers. 1
Dimana:
luas piston atau silinder roda Aw ( cm2 ) dan tekanan minyak pw ( kg / cm2 ),
2 . R1 . R2
K1 1 …… Pers. 2
3 . sin ( / 2 ) ( R1 R2 ) 2
R1 R2
Rm …… Pers. 3
2
Perhitungan ini dilakukan untuk membuat keausan lapisan yang seragam, baik
Satu cakeram ditekan oleh gaya P ( kg ) x 2 dari kedua sisinya. Jika pusat
( FER ) = 2T / Fr = 2µ …… Pers. 4
Dalam hal otomobil, karena satu gandar mempunyai dua roda dengan jari-jari
r
Bd 2 ( FER ) . pw . Aw . …… Pers. 5
R
macam rem yang lain, rem cakeram mempunyai harga FER terendah, karena
pemancaran panas yang sangat baik, sehingga banyak dipakai pada roda depan
kendaraan bermotor.
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem, dan tuas. Seperti yang
gambar 2.13 Gaya rem akan timbul bila pita diikatkan pada drum dengan gaya
Keterangan :
a. macam deferensial.
b. untuk putaran dalam dua arah.
c. untuk putaran dalam dua arah.
rem besar dalam keadaan berhenti, dan lain-lain. Tetapi karena sukar
dikendalikan, rem ini tidak cocok untuk putaran tinggi. Karena pita dapat
Rem pita banyak dipakai pada derek. Untuk derek, standar gaya rem dan
1) Kapasitas rem tidak boleh kurang dari 150 (%) kapasitas angkat.
2) Untuk rem dengan tebal kaki, gaya pedal tidak boleh lebih dari 30 (kg), dan
Bahan yang digunakan adalah plat baja yang dipres, kampas (asbes),
Tembaga, campuran plastic (untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan
tahan aus) dan besi tuang, padian aluminium yang mempunyai daya hantar
METODE PERENCANAAN
3.1.2. Persamaan yang digunakan untuk mencari gaya yang keluar dari pedal rem
(FK) :
FK = F ⋅ a / b
Dimana :
FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal
rem (kgf).
F = Gaya yang menekan pedal rem
listrik (kgf)
a /b = Perbandingan tuas pedal rem.
Pe = FK
1/4.π × d 2
Pe =
FK (kg / cm 2 )
0,785 dm 2
P= F
A
Dimana :
Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm2).
FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal
rem (kgf).
dm = Diameter silinder pada master silinder (cm)
3.1.4. Persamaan untuk mencari gaya yang menekan pad Rem (Fp) yaitu :
Fp = Pe x 0,785 (d 2)
Dimana :
Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf).
D = Diameter silinder roda (cm).
Pe = Tekanan minyak rem (kg/cm2).
3.2.2. Hasil pengukuran manual dari master silinder dan silinder roda pada
rangkaian rem adalah:
Tabel Hasil pengukuran master silinder dan silinder roda mitsubishi pajero sport.
No Bagian yang Hasil yang diukur
diukur
1 Diameter master 2,38 cm
silinder
2 Diameter silinder 2,38 cm
roda
Perhitungan Data Pengujian.
K= a
b
K= 1 8 , 5 0 / 4 , 5 0 = 4 , 1 1
Gaya yang keluar dari pedal rem (FK).
Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem Pada rangkaian rem yaitu : Jarak dari
pedal rem ke fulcrum / tumpuan (a) = 18,5 cm dan Jarak dari pushrod ke fulcrum /
tumpuan (b) = 4,50 maka perbandingan pedal remnya adalah 4,11. Sedangkan
gaya yang menekan pedal rem adalah antara 5 Kgf sampai 25 Kgf. Disini penulis
mengambil harga F = 5 Kgf
FK = F. a / b atau FK= F.K
FK= 5x4,11
= 20,55 Kgf
Tekanan Hidraulik (Pe).
Tekanan Hidrolik (pe) yang dibangkitkan master silinder pada rangkaian rem
yang menggunakan Sistem Hidrolik menggunakan rumus :
Pe =
FK (kg / cm 2 )
0,785 dm 2
20,55
Pe =
0,785 . 2,38 2
20,55
=
0,785 .5,6644
= 4,62155 Kg/cm2
Dimana :
Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm2).
Fk = Gaya yang keluar dari pedal rem (Kgf).
dm = Diameter master silinder (cm).
Fk = 20.55 Kgf. Dm = 23,8 mm = 2,38 cm.
Gaya yang menekan pad rem (Fp).
Gaya yang menekan pad rem menggunakan
rumus :
Fp = Pe x 0,785 (d2)
Dimana :
Fp = Gaya yang menekan pad rem (Kgf).
dr = Diameter Silinder roda (cm).
Pe = Tekanan Hidrolik (kg/cm2).
Diketahui :
Pe = 4,62155 Kg/cm2
dr = 23,8 mm = 2,38 cm
Fp = Pe x 0.785 (d2) 2
START
Data Spesifikasi
Waktu pengereman ( t )
Tekanan Minyak Rem ( Pw)
Momen Rem ( T )
Energi Kinetis
Perlambatan
Jarak Pengereman
Luas Lapisan
Kapasitas Rem
Finish
Gambar 3.1 : Diagram Alir Perncanaan Rem Cakram
BAB IV
3. 1. Data
Dalam tugas elemen mesin ini penulis mengambil pokok permasalahan tentang
perencanaan Rem Cakeram yang berada pada kendaraan Honda City 1497cc.
Gaya pedal ( Q ) : 30 Kg
Tebal cakeram ( t ) : 15 mm
Adapun jenis perencanaan rem ini adalah jenis rem cakeram pada roda depan
1497 CC.
Q = 28 kg < 30 kg
’=e.g
Dimana :
e = 0,5 – 0,8
= 0,6 ( diambil )
g = 9,8 m/s2
Maka :
’ = 0,6 x 9,8
= 5,88 m / s2
Dimana :
Maka :
717 ,5
WdD = 2550 + 3870 x 0,6 x
2500
= 3216,414 kg
h
BlD = e . WD W . e . …… Sularso Hal. 87
L
717 .5
= 0,6 x 2550 3870 x 0,6 x
2500
= 1929,85 kg
2
d wD
AwD = (/4). ……. Sularso Hal. 87
100
Dimana :
Maka :
53,52
AwD = ( / 4 ) .
100
= 22,48 cm2
Tekanan minyak ini berhubungan erat dengan gaya pedal. Telah diketahui gaya
Karena gaya pedal ( Q ) lebih besar dari 21,3 kg, maka tekanan minyak ( pw )
Q = 28 kg > 21,3 kg
pw = 0,92 . Q + 26,4
= 0,92 x 28 + 26,4
= 52,16 kg / cm2
F = AwD = pw
Dimana :
pw = Tekanan minyak. kg 2
cm
Maka :
F = 22,48 x 52,16
= 1172,55 kg
» Membuat keausan yang seragam baik didekat poros, maupun diluar, dengan
Jika R2 = 1,5 R1
Maka :
Jadi :
R2 = 1,5 R1
100 = 1,5 R1
100
R1 =
1,5
= 66,667 mm
Untuk :
2 R1 . R2
K1 = 1
3 sin ( / 2 ) ( R1 R2 ) 2
2 x 25 66,667 x 100
= x 1
3 sin ( 25 / 2 ) ( 66,667 100 ) 2
= 77,004 x ( 0,759 )
= 58,446
3.2.7). Menentukan jarak antara titik tengah lapisan dan titik tengah cakera
( Rm )
R1 R2
Rm =
2
66,667 100
=
2
= 83,334 mm
T1 = µ . F . K1 . Rm
Dimana :
= 0,38 (diambil)
Maka :
= 2 x 2170161,176
= 4340322,351 kg . mm
Maka :
r = K1 . Rm
= 58,446 x 83,334
= 4870,539 mm
FER = 2 . µ
= 2 x 0,38
= 0,76
Dengan menggunakan dua perhitungan faktor efektivitas rem hanya selisih satu
r
BdD = 2 . ( FER ) . pw . Aw . ……. Sularso Hal. 88
R
Dimana :
Maka :
100
BdD = 2 x ( 0,76 ) x 52,16 x 22,48 x
185
= 963,398 kg
( BD ) D ( WD / W )
es = ……. Sularso Hal. 89
h/L
Dimana :
= 0,6 ( diambil )
WD = Beban depan.
Maka :
( BD ) D ( 2550 / 3870 )
0,6 =
680 / 2950
( BD ) D 0,6589
0,6 =
0,2305
( BD )D = 0,6589+0,6 0,2305
= 0,7972 Kg
3.2.12). Enersi kinetis kendaraan ( Ek )
1000
V = 100 km / jam ; = v = 100 x
3600
= 27,8 m / s
W 2
Ek = . v …….. Sularso Hal. 89
2. g
Dimana :
g = Gravitasi (m/s 2 ).
v = Kecepatan (m/s).
Maka :
3870
Ek = x 27,8 2
2 x 9,8
= 152596,469 kg
v
te = …… Sularso Hal. 89
Dimana :
v = Kecepatan (m/s).
27,8
te =
5,88
= 4,728 s
Harga KLD dalam referensi Sularso halaman 90, menerangkan bahwa rem
Untuk menentukan luas lapisan ini memakai rumus KLD, dengan demikian :
Ek . ( BD ) D
KLD =
2 . ALD . te
Dimana :
126822 ,925
=
2 x ALD x 4,728
126822 ,925
ALD =
2 x 0,56 x 4,728
= 23949,821 mm2
BAB V
PENUTUP
4. 1. Kesimpulan
Konstruksi dari rem cakeram ini agak sedikit rumit karena kerja rem di
gerakkan oleh fluida dan terdiri dari pedal rem, selang fluida, silinder
4. 2. Saran
mempunyai beban sedang dan sangat baik dipakai pada roda depan. Disamping
itu, harus diperhatikan pada aliran fluidanya. Karena itu sangat berpengaruh
1999.
LAMPIRAN