1. Konsep Berpikir Kritis dan Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan
Berfikir kritis adalah proses kognitif yang aktif dan terorganisasi yang digunakan untuk mengetahui pikiran seseorang dan pemikiran terhadap orang lain (Chafec, 2002) Berpikir kritis adalah bagaimana perawat menggunakan informasi sebagai pertimbangan, membuat kesimpulan, dan membentuk gambaran mental tentang apa yang terjadi pada klien.
a. Pengambilan Keputusan Klinik Dalam Praktek keperawatan
Perawat memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan klinis yang tepat dan akurat. Pengambilan keputusan klinis merupakan hal yang membedakan antara perawat dengan staf teknis. Pembuatan keputusan klinis untuk kelompok klien : - Identifikasi masalah dari setiap klien - Bandingkan klien dan tetapkan masalah mana yang lebih mendesak berdasarkan kebutuhan dasar, status klien yang tidak stabil atau terus berubah, dan kompleksitas masalah. - Antisipasi waktu yang akan dibutuhkan untuk mencapai prioritas masalah - Putuskan bagaimana cara membandingkan aktivitas untuk memecahkan lebih dari satu masalah pada setiap kesempatan. - Pertimbangkan bagaimana cara melibatkan klien sebagai pembuat keputusan dan partisipan dalam perawatan.
b. Kompetensi Berpikir Kritis
Kompetensi berpikir kritis adalah proses kognitif yang digunakan perawat untuk membuat penilaian keperawatan. Terdapat 3 tipe kompetensi : 1. Kompetensi Umum Proses kompetensi berpikir kritis umum mencakup : - Metode Ilmiah, terdiri dari 7 langkah : Masalah Hipotesis awal Mengumpulkan fakta-fakta tambahan Merumuskan hipotesis Menyimpulkan konsekuensi selanjutnya Menguji konsekuensi Penerapan - Pemecahan Masalah, tediri dari : Menghadapi masalah Mengumpulkan data Mengidentifikasi sifat yang pasti dari masalah Menentukan rencana tindakan Meindakan dalam menjalankan rencana Mengevaluasi rencana tindakan dalam situasi baru Rencana tindakan - Pengambilan Keputusan, untuk membuat keputusan, seseorang harus : Mengkaji semua pilihan Menimbang setiap pilihan terhadap serangkaian kriteria Membuat pilihan akhir 2. Kompetensi Khusus dalam Situasi Klinis Kompetensi berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis mencakup : - Pertimbangan Diagnostik Perawat mencari tanda dan gejala yang diantipasi yang merupakan hal umum untuk mendiagnosis, untuk membantu membuatkesimpulan klinis tentang kemajuan klien. - Kesimpulan Klinis Perawat harus mampu menganalisis situasi klinis yang terus berubah, sehingga kebutuhan mendesak klien dapat diantisipasi. Ini merupakan peran kolaboratif yang dapat membantu dokter dengan cepat meneliti masalah klien dan memberikan terapi yang tepat. - Pembuatan Keputusan Klinis Untuk mengidentifikasi mengapa keputusan diperlukan Sebagai kriteria untuk pembuatan keputusan harus ditegakkan sehingga pilihan yang tepat dapat dibuat Terjadi tingkat pengurutan prioritas Perawat membuat keputusan secara individual, juga membuat keputusan mengenai sekelompok klien Pembuatan keputusan klinis untuk kelompok klien (Perry,Potter, 2004) - Identifikasi masalah dari setiap klien - Bandingkan klien dan tetapkan masalah mana yang lebih mendesak berdasarkan kebutuhan dasar, status klien yang tidak stabil akan terus berubah dan kompleksitas masalah. - Antisipasi waktu yang akan dibutuhkan untuk mencapai prioritas masalah. - Putuskan bagaimana cara membandingkan aktivitas untuk memecahkan labih dari satu masalah. - Pertimbangkan bagaimana cara melibatkan klien sebagai pembuat keputusan dan partisipasi dalam perawatan 3. Kompetensi Berpikir Kritis bersifat khusus untuk keperawatan Dimulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, dan implementasi.
c. Model-Model Berpikir Kritis
d. Proses Keperawatan Sebagai Kerangka Kerja Praktek Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengumpulkan, memperjelas, dan mengkomunikasikan data tentang klien sehingga terbentuk dasar data. Tahap : - Mengumpulkan pemeriksaan fisik - Melakukan pemeriksaan fisik - Mengumpulkan data laboratorium - Memvalidasi data - Mengelompokkan data - Mencatatkan data
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Tujuan dari diagnosa keperawatan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan, untuk merumuskan diagnosa keperawatan. Tahap : - Menganalisis dan menginterpretasi data - Mengidentifikasi masalah klien - Merumuskan diagnosa keperawatan - Mendokumentasikan diagnosa keperawatan 3. Perencanaan Asuhan Keperawatan Tujuan perencanaan adalah untuk mengidentifikasi tujuan klien, menentukan prioritas asuhan, mementukan hasil yang diperkirakan, merancang strategi keperawatan mencapai tujuan perwatan. Tahap : - Mengidentifikasi tujuan klien - Menetapkan hasil yang diperkirakan - Memilih tindakan keperawatan - Mendelegasikan tindakan keperawatan - Menuliskan rencana asuhan keperawatan - Mengkonsulkan 4. Implementasi Asuhan keperawatan Tujuan dari implementasi adalah untuk melengkapi tindakan keperawatan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana asuhan. Tahap : - Mengkaji kembali klien - Menelaah dan modifikasi rencana perawatan yang sudah ada - Melakukan tindakan keperawatan 5. Evaluasi Asuhan Keperawatan Tujuan dari evaluasi adalah untuk menentukan seberapa jauh tujuan asuhan telah dicapai - Membandingkan respon klien dengan kriteria - Menganalisa alasan untuk hasil dan konklusi - Memodifikasi rencana asuhan