OLEH :
KELOMPOK 4
SEMARANG
2016/2017
PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN PAYUDARA DAN TEKNIK
MENYUSUI
Pada Pasien Di Ruang Ana Kamar 205 Rs. St. Elisabeth Semarang
A. Latar Belakang
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Sesudah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama kurang lebih 20
menit kepada pasien di Ruang Ana kamar 205 RS St. Elisabeth Semarang
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pada perawatan payudara dan
teknik menyusui, diharapkan pasien dapat mengetahui dan mengaplikasikan
perawatan payudara dan teknik menyusui.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara dan
teknik menyusui diharapkan pasien mampu :
a. Memahami pengertian perawatan payudara dan teknik menyusui.
b. Memahami tujuan perawatan payudara
c. Memahami dampak bila tidak melakukan perawatan payudara
d. Memahami teknik perawatan payudara
e. Memahami posisi perlekatan menyusui
f. Memahami persiapan memperlancar pengeluaran ASI
g. Memahami cara teknik menyusui yang benar
h. Memahami lama frekuensi menyusui
C. Manfaat
Pasien dan keluarga dapat mengetahui cara perawatan payudara dan teknik
menyusui.
D. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
E. Sasaran Dan Target
Sasaran : Pasien di rumah sakit St. Elisabeth Semarang yang belum
mengerti cara perawatan payudara dan teknik menyusui
Target : Pasien di ruang Ana 205 rumah sakit St. Elisabeth Semarang.
G. Setting Tempat
Ket.
2
1. Penyaji
2. Keluarga
1 3. Pasien
3
I. Tahap Pelaksanaan
Tahap/
Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiance
Waktu
Salam 1. Salam pembukaan 1. Menjawab salam
pembuka 2. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan
5 menit tujuan pendidikan kesehatan penjelasan
3. Apersepsi 3. Menyampaikan
persepsi materi
pedidikan
kesehatan
Inti 1. Menjelaskan definisi perawatan 1. Mendengarkan dan
20 menit payudara dan teknik menyusui memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan perawatan penjelasan
payudara 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan dampak bila tidak demonstrasi penyaji
melakukan perawatan payudara 3. Mensimulasikan
4. Menjelaskan teknik-teknik kembali
perawatan payudara demonstrasi yang
5. Menjelaskan posisi perlekatan diberikan penyaji
menyusui 4. Bertanya
6. Menjelaskan persiapan
memperlancar pengeluaran ASI
7. Menjelaskan teknik menyusui
8. Menjelaskan lama frekuensi
menyusui
9. Mendemonstrasikan perawatan
payudara
10. Mendemonstrasikan teknik
menyusui
Salam 1. Mengevaluasi dengan 1. Menjawab
penutup memberikan pertanyaan secara pertanyaan
5 menit lisan 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi kesimpulan materi
3. Mengucapkan terima kasih 3. Menjawab salam
4. Salam penutup
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dangan pasien 1 hari sebelum hari H
b. Mempersiapkan sarana dan pra sarana sesuai dengan rencana tindakan
kegiatan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara dan teknik
menyusui
2. Evaluasi proses
a. Alat dan media dapat dipahami serta digunakan dengan baik
b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
c. Pasien dan keluarga berpartisipasi aktif dalam diskusi.
3. Evaluasi hasil
3.1. Perawatan payudara
a. Pasien dan keluarga dapat memahami dan menjelaskan kembali
tentang pengertian perawatan payudara
b. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali 3 dari 4 tujuan
perawatan payudara
c. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali waktu perawatan
payudara yang tepat
d. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali 3 dari 5 prinsip
perawatan payudara
e. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali 10 dari 10
langkah-langkah perawatan payudara
f. Pasien dan keluarga dapat mendemonstrasikan kembali perawatan
payudara
3.2. Teknik Menyusui
a. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian teknik
menyusui
b. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali kapan waktu
menyusui
c. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali pelekatan yang
benar
d. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali 9 dari 9 langkah-
langkah menyusui
e. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali 5 dari 9 cara
pengamatan teknik menyusui yang benar
f. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali 3 dari 5 kriteria
ASI
g. Pasien dapat mendemonstrasikan kembali teknik menyusui yang
benar dan tepat
LAMPIRAN MATERI
1. PERAWATAN PAYUDARA
A. Pengertian
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil atau pada
ibu pasca melahirkan/nifas. 5
Tujuan perawatan payudara saat hamil adalah untuk mempersiapkan
laktasi pada waktu post partum. Sedangkan pada ibu post partum/ nifas
adalah untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari
setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari 5
F. Persiapan Alat
Alat yang diperlukan untuk perawatan payudara antara lain 5 :
1. Handuk untuk mengeringkan payudara yang basah
2. Kapas digunakan untuk mengompres puting susu
3. Minyak kelapa/ baby oil sebagai pelicin
4. Waskom berisi air hangat untuk kompres hangat
5. Waskom berisi air dingin untuk kompres dingin
6. Waslap digunakan untuk merangsang erektilitas puting susu
5. Perawatan payudara
a. Kompres kedua puting menggunakn minyak kelapa / baby oil
selama ± 3 – 5 menit. Kemudian angkat kapas sambil
membersihkan kotoran yang menempel di puting. Jika kurang
bersih, diulangi lagi. Oleskan minyak kelapa / baby oil ke
payudara.
b. Kedua telapak tangan diletakkan di tengah di antara kedua
payudara dengan ujung – ujung jari mengadap ke bawah.
Kemudian telapak tangan ditarik ke atas melingkari payudara
sambil menyangga payudara tersebut lalu tangan dilepaskan
dengan gerakan cepat ke arah depan. Lakukan gerakan ini ± 20
kali dengan tujuan untuk menjaga kekenyalan dan kekencangan
payudara
.
2. TEKNIK MENYUSUI
A. Teknik Menyusui
Tekhnik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar, seingga
memudahkan bayi untuk menyusu.
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu
dan memperkuat refleks menghisap bayi.5
B. Waktu Menyusui
1. Bayi baru lahir akan menyusu lebih sering, rata – rata 10 – 18 kali
menyusu tiap 24 jam
2. Menyusui Ondemand : menyusui kapanpun bayi meminta atau
dibutuhkan oleh bayi ( akan lebih banyak dari rata – rata menyusu).
Ini adalah cara terbaik untuk menjaga produksi ASI tetap tinggi dan
bayi tetap kenyang.
3. Sebaiknya setiap kali menyusui, durasi cukup lama dan tidak terlalu
sebenta sehingga bayi menerima asupan foremilk dan hindmilk
secara seimbang.
4. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab
lain (BAK, kepanasan, kedinginan, atau sekedar ingin didekap)
5. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5 – 7
menit, sedangkan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam
waktu dua jam
6. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui
dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian. 5
C. Pelekatan
Pelekatan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut cara bayi
menahan puting ibu dalam mulutnya. 5
Pelekatan yang benar adalah :
1. Bibir bawah bayi terlipat ke bawah dan dagu akan mendekat ke
payudara. Lidah ada di bawah payudara, areola, dan puting
menempel pada langit – langit mulut bayi.
2. Seluruh putting dan areola berada dalam mulut bayi, sehingga bayi
menekan sinus – sinus di bawah areola dan mengeluarkan ASI dari
puting.
c. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu
di depan
d. Perut bayi menempel badan ibu dan kepala bayi menghadap
payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi)
e. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
f. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
5. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lian
menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya
saja.
a. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex)
dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh
sisi mulut bayi
b. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi
didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola
dimasukkan ke mulut bayi.
1) Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut
bayi, sehingga putting susu berada di bawah langit – langit
dan lidah bayi akan menekan ASI yang terletak di bawah
areola
2) Setelah bayi mulai mengisap, payudara tidak perlu dipegang
atau disangga lagi
1. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
2. Anggraini Y, 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama
3. Soetjiningsih. (2007). Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto
4. Roesli, Utami. 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : Diva Press
5. Yuli, Reni . 2014. Payudara dan Laktasi . Jakarta : Salemba Medika