Titik didih alkohol (R - OH) lebih tinggi daripada titik didih molekul eter (R - O - R) walaupun rumus
molekulnya sama. Hal ini terjadi karena . . . .
Pembahasan :
Titik didih alcohol (R – OH ) lebih tinggi dibandingkan titik didh eter (R – O – R) disebabkan oleh ikatan O
– H pada alcohol lebih polar dibandingkan dengan ikatan O – R pada senyawa eter (R disini adalah atom
C pada alkil) sehingga antara senyawa alcohol dapat mebentuk ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen ini menyebabkan energy yang dibutuhkan untuk mendidiihkan senyawa alcohol lebih
besar diabandingkan eter. Akibatnya titik didh alcohol lebih tinggi dibandingkan dengan eter walaupun
rumus molekulnya sama.
Jawaban : D
Soal 2
A. HF
B. OCl
C. FCl
D. BrCl
E. PH
Pembahasan :
H – F = 4,1 – 2,1 = 2
P – H = 2,1 – 2,1 = 0
Berdasarkan selisih data keelektronegatifan diatas, maka senyawa yang bersifat nonpolar adalah P – H.
Jawaban : E
Soal 3
Berdasarkan letak unsur dalam tabel periodik unsur, senyawa berikut yang memiliki perbedaan
keelektronegatifan paling besar adalah . . . . .
A. O - H
B. N - H
C. P - H
D. S - H
E. C - H
Pembahasan :
Kecuali atom atom gas mulia (karena sudah stabil, sehingga tidak punya kecendrungan untuk menarik
pasangan elektron= tidak punya nilai keelektronegatifan)
Atom atom yang ada pada option berserta golongan dan periodanya (jika kalian tidak hafal nomor atom,
lihat tabel periodik) dapat kita buat seperti dibawah:
Jawaban : B
Soal 4
Senyawa senyawa berikut yang mepunyai gaya london paling besar adalah . . . .
A. n - heptana
B. 2-metil pentana
C. 2-metil heksana
D. 3-metil heksana
E. 2,2-dimetil pentana
Pembahasan :
Gaya London dipengaruhi oleh jarak antar molekul, Mr senyawa dan bentuk senyawa (bercabang atau
tidak)
Semakin dekat jarak antar molekul maka semakin besar gaya London.
Dari data dan prinsip diatas, maka senyawa dengan gaya London paling besar adalah n - heptana karena
mr senyawa besar dan rantainya lurus.
Soal 5
A.H_{2} - CH_{4}
B.NH_{3}-H_{2}S
C.CO_{2}-HCl
D.CH_{3}COOH - C_{4}H_{10}
E.C_{2}H_{5}OH - CH_{3}OCH_{3}
Pembahasan :
Gaya London = Gaya dipol terinduksi - dipo, terinduksi = Senyawa nonpolar - Senyawa nonpolar
H_{2} = nonpolar
CH_{4} = nonpolar
NH_{3} = polar
H_{2}S= sedikit polar
CO_{2} = nonpolar
HCl = polar
CH_{3}COOH= polar
C_{2}H_{5}OH = polar
Jawaban : A
Soal 6
Pada suatu percobaan, air (H_{2}O) yang keluar dari biuret dapat dibelokkan oleh batang logam
bermuatan. Sementara itu larutan CCl_{4} tidak dibelokkan. Hal ini terjadi karena . . . .
A. Pasangan electron dalam ikatan kovalen CCl_{4} tertarik lebih kuat ke salah satu atom
Pembahasan :
Air adalah senyawa polar yang ujung ujung senyawanya memiliki kutub, sementara CCl_{4} tidak
(senyawa nonpolar) . Jika pada senyawa polar didekatkan pada batang logam bermuatan maka senyawa
polar itu akan dibelokkan.
Jawaban : C
Soal 7
Diketahui data senyawa sebagai berikut :
Perbedaan titik didih dan titik leleh senyawa H_{2}O dan H_{2}S disebabkan oleh . . . . .
Pembahasan :
Mr H_{2}O < Mr H_{2}S tetapi titik didih didih dan titik leleh lebih besar dibandingkan H_{2}S
Alasannnya:
Hal ini terjadi karena dalam molekul H_{2}O , antara molekul yang satu dengan molekul yang lain dapat
mebentuk ikatan hidrogen sehingga adanya ikatan hidrogen menyebabkan energi yang dibutuhkan untuk
mendidihkan H_{2}O lebih besar dibandingkan H_{2}S .
Jawaban : D
Soal 8
Pernyataan yang tepat mengenai perbandingan kekuatan gaya Van Der Waals dengan ikatan hidrogen
yaitu . . . . .
D. Gaya Van Der Waals dan Ikatan Hidrogen tidak dapat diukur
E. Gaya Van Der Waals tidak dapat dibandingkan dengan Ikatan Hidrogen
Pembahasan :
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat dibandingkan dengan gaya Van Der Waals. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik didih dan titik leleh senyawa sementara Gaya
Van Der Waals tidak mempengaruri titik didih atau titik leleh senyawa.
Jawaban : B
Soal 9
Pembahasan :
Polarisabilitas adalah kemudahan suatu molekul untuk mmebentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas
(menginduksi) molekul lainnya. Gaya tarik dipol terbentuk karena molekul yang sebaran muatannya tidak
simetris akan membentuk kutub pada pada kedua ujung molekulnya dan bersifat polar sesaat.
Kemampuan untuk meentuk dipol sesaat atau mengimbas molekul lain dipengaruhi oleh jumlah elektron
yang ada dalam molekul itu. Semakin banyak elektron dalam suatu molekul maka akan semakin mudah
mebentuk dipol sesaat atau mengimbas molekul lain. Jumlah elektron yang banyak tentu dimiliki oleh
molekul dengan Mr yang besar.
Polarisabilitas juga dipengaruhi oleh bentuk moleku dimana molekul yang bentuknya tidak simetri akan
mudah membentuk kutub dikedua ujung molekulnya sehingga mudah mengalami polarisabilitas.
Jawaban : B
Soal 10
Diketahui nomor atom unsur A = 6, B = 8, C = 11, D = 17 dan E = 19. Pasangan unsur yang dapat
membentuk senyawa kovalen nonpolar adalah . . . . .
A. A dan C
B. A dan D
C. B dan C
D. C dan D
E. D dan E
Pembahasan :
Ikayan kovalen terbentuk antara dua atom nonlogam. Atom non logam adalah atom yang cederung
menerima elektron untuk mencapai kestabilan.
Untuk menentukan psangan unsur mana yang memebntuk ikatan kovalen kita perlu mebuat konfigurasi
elektronnya.
Yang mungkin membentuk ikatan kovalen adalah pasangan senyawa yang dibentuk oleh atom A dan D
saja, sehingga option A, C, D dan E pasti salah.
Senyawa kovalen nonpolar terjadi antara dua atom yang perbedaan keelektronegatifannnya tidak besar (
letak unsur dalam sistem peridoik berdekatan). Unsur A ada pa a golongan IVA sementara unsur D ada
pada golongan VIIA sehingga perbedaan keelektronegatifannnya tidak terlalu besar dan molekul bersifat
nonpolar.
Jawaban : B