DISUSUN OLEH :
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
3
Posyandu balita : Iya
Posyandu lansia : Tidak
Perkumpulan kesehatan lainnya : Tidak
3. Pemanfaatan waktu luang:
Olah raga : 1x seminggu bersepeda, terkadang
bermain bulu tangkis
Rekreasi : Bersepeda ke Kota Tua
Melakukan hobi : Memelihara ikan hias
Aktifitas sosial di lingkungan pemukiman :
- Arisan : Tidak
- Pertemuan RT : Tidak
- Organisasi : Tidak
- Pengajian : Tidak
Kedudukan
Umur Tempat
No. Nama dalam L/P Pedidikan Pekerjaan Keterangan
(tahun) tinggal
keluarga
Kepala
1. Idris Keluarga/ L 64 SD Pengangguran Tebet Barat
Bapak
Buruh cuci
2. Warni Ibu P 55 SMP dan pedagang Tebet Barat
makanan
3. Sofyan Anak 1 L 41 SMP Pengangguran Tebet Barat
Yusuf
5. Anak 3 L 35 SD Wirausaha Tebet Barat
(pasien)
Ibu Rumah
6. Irma Anak 4 P 29 SMK Parung
Tangga
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
2
1
4
1 2 3
4
Keterangan:
1. Bapak pasien Sehat
2. Ibu pasien Sehat
3. Sofyan Sehat
4. Syarif Sehat
5. Yusuf (pasien) Skizofrenia
6. Irma Sehat
A. Keluhan utama
Pasien merasa gelisah sejak tujuh hari tidak minum obat psikiatri pasien.
5
C. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengidap Skizofrenia sejak tahun 2009. Riwayat hipertensi, DM,
stroke, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, dan
alergi disangkal pasien.
E. Riwayat kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 15 tahun hingga sekarang dan
terkadang mengkonsumsi kopi. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol dan
memakai obat terlarang. Pasien setiap seminggu sekali bersepeda untuk berolah
raga.
6
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJI-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis
Pa : Gerak nafas simetris
Pe : Sonor pada kedua lapang paru, nyeri ketuk (-)
Au : Suara nafas vesikuler pada kedua lapang paru, rhonki (-),
wheezing (-)
Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, tidak ada edema pada
keempat ekstremitas, capillary refill time (CRT)<2.
7
Alam Perasaan (Emosi)
1. Mood : Normotim
2. Afek : Datar
- Skala diferensiasi : Luas
- Pengendalian impuls : Baik
- Empati : Dapat diraba-rasakan
- Echt/unecht : Echt (sungguh-sungguh)
- Intensitas : Dangkal
- Keserasian : Tidak serasi
- Kestabilan : Stabil
Gangguan Persepsi
1. Halusinasi :
Halusinasi Auditorik : Disangkal
Halusinasi Visual : Disangkal
Halusinasi Olfaktorius: Disangkal
Halusinasi Taktil : Disangkal
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)
1. Taraf pendidikan : SMA
2. Pengetahuan umum : Baik
3. Kecerdasan : Sesuai taraf pendidikan
4. Konsentrasi : Terganggu (mudah teralihkan perhatian jika ada orang
lain yang lewat)
5. Orientasi:
- Waktu : Baik, pasien dapat dapat menyebutkan hari, tanggal,
bulan dan tahun dengan benar.
- Tempat : Baik, pasien mengetahui alamat lengkap tempat
tinggalnya.
8
- Orang : Baik, pasien menyebutkan nama dan mengenali seluruh
keluarga inti pasien dan pemeriksa.
Daya ingat:
- Jangka panjang : Baik, pasien dapat mengingat dimana pasien pernah
bekerja
- Jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat lauk-pauk yang dimakan
oleh pasien saat makan pagi
- Sesaat : Baik. Pasien mampu mengucapkan kembali apa yang
baru saja ia ceritakan.
6. Pikiran abstraktif : Baik. Pertanyaan : Pasien dapat menyebutkan persamaan
jeruk dan semangka
7. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik, pasien dapat makan, mandi, dan
berpakaian sendiri.
Proses Pikir
Arus pikir
Produktifitas : Cukup. Menjawab hanya apabila ditanya dan ide cerita
cukup
Kontinuitas : Koheren
Hendaya bahasa : Tidak terdapat hendaya berbahasa.
Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak terdapat preokupasi
Waham : Tidak terdapat waham
Obsesi : Tidak Ada
Fobia : Tidak Ada
Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik. Ketika diberi pertanyaan apakah mencuri
itu baik atau tidak, pasien menjawab tidak baik.
9
2. Uji daya nilai : Baik. Pasien mengatakan jika menemukan
dompet yang terjatuh ditengah jalan, tidak akan
diambil pasien karna bukan miliknya.
3. Daya nilai realitas : Terganggu.
Tilikan : Derajat 6 (menyadari sepenuhnya tentang
situasi dirinya disertai motivasi untuk mencapai
perbaikan).
Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya.
I. Rencana Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa:
Risperidone 2x2 mg
Paracetamol 2x1tab
Terapi edukasi:
Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami oleh pasien,
faktor resiko yang dimiliki pasien yaitu riwayat keluarga yang juga
mengalami skizofrenia, cara pengobatan, prognosis, dan risiko kekambuhan
agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila timbul
gejala serupa di kemudian hari.
Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya mengkonsumsi obat secara
rutin dan kontrol rutin.
Selain itu, harus dijelaskan pula bahwa pengobatan akan berlangsung lama,
adanya efek samping obat dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur
oleh dokter.
10
J. Hasil penatalaksanaan medis
- Keluhan yang dirasakan oleh pasien mulai berkurang
- Faktor pendukung:
Pasien mengikuti anjuran yang diberikan.
Pasien dan keluarga memiliki motivasi yang kuat untuk kesehatan pasien.
- Faktor penghambat:
Pasien terkadang lupa minum obat dan kontrol kembali ke Dokter. kurangnya
bersosialisasi dengan masyarakan dan pasien cenderung jarang mengikuti
kegiatan dilingkungan tempat tinggalnya.
A. Fungsi biologis
Dari hasil wawancara dengan pasien didapatkan bahwa pasien tidak memiliki
keluhan lain selain rasa tidak nyaman ketika obat pasien habis dan tidak
kontrol. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan.
B. Fungsi psikologis
Pasien tinggal di rumah pribadi bersama orangtua pasien, kakak, kakak ipar
dan keponakan pasien. Tempat tinggal pasien berjauhan dengan rumah
saudara-saudaranya. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Terdapat
gangguan fungsi psikologis yang terganggu pada pasien sejak tahun 2009, akan
tetapi sudah lima tahun terakhir pasien tenang dan dapat menjalankan
kehidupan lebih baik dari sebelum sakit. Tetapi kadang pasien merasakan
perasaan yang tidak enak, dan gelisah ketika lupa untuk minum obat atau
ketika lupa untuk kontrol dan kehabisan obat.
C. Fungsi ekonomi
Terkadang pasien saat ini hanya bekerja sebagai ojek. Sedangkan Ayah pasien
tidak bekerja, Ibu pasien bekerja sebagai buruh cuci dan menggosok pakaian,
sedangkan kakak pasien membuka bengkel dirumah. Penghasilan pasien
11
sendiri tidak cukup untuk membiayai kehidupannya, pasien terkadang mesih
bergantung kepada pengghasilan Ibu dan Kakak pasien.
D. Fungsi pendidikan
Pasien berpendidikan terakhir SMA. Dengan latar belakang pendidikan tersebut
pasien masih dapat melakukan pengobatan secara rutin.
E. Fungsi religius
Pasien serta keluarganya beragama Islam dan rajin menunaikan ibadah.
Kegiatan ibadah dilakukan di rumah.
12
telur ceplok 50g
Penjelasan:
Frekuensi makan rata-rata setiap harinya 3-4 kali/hari saat makan pagi, makan
siang dan makan malam dengan variasi makanan sebagai berikut: nasi, ikan,
sayur, buah-buahan dan telur. Pasien makan dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak, diselingi dengan selingan berupa gorengan atau biskuit . Keluarga pasien
tidak membatasi makanan pasien.
13
B. Fungsi psikologis
Pasien memiliki hubungan sosial yang baik dengan keluarga akan tetapi jarang
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal pasien.
D. Fungsi Sosial-Budaya
Pasien jarang bersosialisasai dengan masyarakat.
E. Faktor perilaku
Pasien mengatakan terkadang sulit tidur.
Frekuensi olahraga ditingkatkan.
14
terdapat tempat sampah di luar rumah. Sampah rumah dikumpulkan dan
diangkut oleh petugas kebersihan setiap pagi hari.
B. Denah rumah
Keterangan ruangan:
1. Teras rumah
2. Kamar tidur
3. Garasi
4. Kamar tidur
5. Kamar tidur
6. Ruang keluarga
7. Kamar tidur
8. Dapur
9. Kamar Mandi
15
Kepemilikan rumah : hak milik
3. Luas rumah : 9x6 m2
Jumlah orang dalam satu rumah : 10 orang
Luas halaman rumah : tidak memiliki halaman
4. Lantai rumah dari : Semen
5. Dinding rumah dari : Tembok dan beberapa bagian dari
triplek
6. Atap rumah : Asbes
7. Pembagian ruangan rumah :
Ruang tamu : Tidak ada
Ruang tidur : Ada 4 buah, ukuran 2x3 m2
Kamar mandi : Ada, ukuran 1,5x1,5 m2
Dapur : Ada, ukuran 2x1,5 m2
8. Jendela rumah : Ada 2 buah, ukuran 2x1 m2
Penerangan di dalam rumah dari kesan subjektif saat membaca tulisan di
dalam rumah): kurang.
9. Listrik di rumah : Ada, 1300 watt
10. Lubang ventilasi :
Ruang tamu : Ada, 5 buah, ukuran 20x20 cm2
Kamar Mandi : Ada, 1 buah ukuran 1x0,5
m2
Dapur : Ada 1 buah, 20x20 cm2
Kelembaban dalam rumah : Tidak Terasa Lembab
Kesan ventilasi di dalam rumah : Baik
11. Kebersihan dalam rumah : Cukup
12. Sumber air minum dari :Pompa dan air isi ulang
13. Kamar mandi : Ada 1 buah
14. Limbah rumah tangga di alirkan ke : Got (saluran limbah)
15. Tempat sampah di luar rumah : Tidak ada
16. Jalan di depan rumah lebarnya : ±4 meter, terbuat dari aspal
17. Kesan kebersihan lingkungan : Baik
16
Analisis Keadaan Rumah
Tabel 3. Penilaian Rumah Sehat berdasarkan Kepmenkes RI No.
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.
17
5 Pencahayaan Suatu cara sederhana menilai Pencahayaan dalam rumah
pencahayaan baik, bila jelas pasien hanya terdapat 50%
membaca dengan huruf kecil,
cukup; bila samar-samar bila
membaca huruf kecil, kurang; bila
hanya huruf besar yang terbaca,
buruk; bila sukar membaca huruf
besar. Pencahayaan yang baik di
atas 70%.
Pelayanan Lingkungan
kesehatan Status pasien
18
IX. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA
19
X. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN
Keluarga
Tanggal Indikator evaluasi
Kegiatan yang dilakukan yang Hasil kegiatan
kunjungan kegiatan
terlibat
19 Juli - Memperkenalkan diri dan Pasien Terbinanya - Pasien bersedia
2018 menjelaskan maksud dan hubungan baik untuk diperiksa.
kedatangan. keluarga dengan pasien dan - Pasien dan keluarga
- Bina rapor awal. pasien. keluarga. mengetahui penyakit
- Identifikasi anggota peningkatan yang diderita
keluarga dan kondisi pengetahuan tentang
kesehatannya. penyakit yang
- Melakukan anamnesis dan diderita dan
pemeriksaan fisik kepada tatalaksananya
pasien.
Memberi penyuluhan kepada
pasien dan keluarga mengenai
penyakit pasien.
24 Juli - Evaluasi keluhan dan Pasien - Pasien - Pasien rutin
keadaan umum pasien. dan mengkonsumsi obat mengkonsumsi obat
2018
- Melakukan pemeriksaan keluarga dengan teratur dan - Pasien mengikuti
fisik dan status mental. pasien. pasien sering kontrol anjuran untuk
- Memberikan penyuluhan penyakit ke melakukan aktivitas
tentang psikoterapi dan rutin Puskesmas/faskes dan bersosialisasi
minum obat dan kontrol terdekat dengan masyarakat.
-Berdiskusi sesuai dengan - Adanya
materi penyuluhan peningkatan
pengetahuan tentang
Prsikoterapi
20
31 Juli - Mengvaluasi keluhan Pasien - Pasien - Pasien tetap teratur
2018 keadaan umum pasien. mengkonsumsi obat mengkonsumsi obat
- Memberikan kalender dengan teratur dan - Pasien sudah
kontrol pasien sering kontrol mengetahui tentang
- Memberikan pengingat penyakit ke pentingnya minum
untuk minum obat dalam puskesmas obat dan kontrol
bentuk seperti poster secara teratur
21
XI. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA
1. Tingkat pemahaman:
Pasien dan keluarga dapat memahami penjelasan yang diberikan.
2. Faktor pendukung:
Pasien dan keluarga mendengarkan penjelasan dengan seksama.
Pasien dan keluarga kooperatif sehingga bersedia menerapkan penjelasan
yang diberikan.
Keluarga pasien sangat mendukung dalam upaya kesembuhan pasien.
3. Faktor penyulit:
Pasien sering lupa untuk minum obat dan kontrol ke Puskesmas. Sedangkan
keluarga pasien juga sering lupa untuk mengingatkan pasien untuk minum
obat dan kontrol.
Kurangnya pengetahuan tentang dampak penyakit yang diderita.
Pasien kurang bersosialisasi dengan masyarakat.
4. Indikator keberhasilan:
Pasien dan keluarga memahami penyakit yang diderita meliputi penyebab,
gejala, faktor yang memperberat, pencegahan, penatalaksanaan serta
komplikasi yang dapat terjadi.
Pasien dan keluarga dapat memahami yang dimaksud dengan perilaku
bersih dan sehat.
Keluarga memberi dukungan kepada pasien dalam pengobatan serta rutin
kontrol.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Tomb, DA. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC 2003; hal. 1-2.
23
LAMPIRAN 1
KALENDER KONTROL
24
LAMPIRAN 2
MEDIA INFROMASI
25
LAMPIRAN 3
FOTO KEGIATAN
26