Anda di halaman 1dari 5

CARA PENGERJAAN

Soal 1

a. Diagram Rose
- Dari data kekar yang diketahui sebanyak 25 pasang, data kekar
tersebut dikonversi dengan konversi kuadran sehingga data kekar
tersebut berada pada kuadran satu dan empat.
- Berdasarakan hasil konversi data kekar tersebut, kemudian
dikelompokkan berdasarkan interval 5 derajat sehingga didapat 18
segmen dan didapatkan frekuensi serta persentase masing-masing
interval sudutnya.
- Untuk membuat diagram rose, dibuat setengah lingkaran dengan jari-
jari 10 cm yang menunjukan besar persentase dari interval yang ada
dengan persentase maksimal 25%
- Pada setengah lingkapan ini dibagi menurut interval sudutnya
(masing-masing interval 5º, sehingga terdapat 18 segmen)
- Plotkan persentase masing-masing interval dengan membuat garis
busur lingkaran pada interval sudut tersebut.
- Dari diagram rose dapat diketahui arah tegasan utamanya, arah
tegasan utama berada di tengah-tengah antara dua maksima (interval
dengan persentase terbesar)

b. Histogram
- Berdasarkan data persentase dan jurus kekar, buat sumbu datar untuk
jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagai prosentase
- Sumbu datar terdiri dari 18 segmen dengan masing-masing segmen
memiliki interval 5º
- Membuat balok masing-masing interval sesuai dengan persentase
masing-masing interval.
- Dari histogram dapat diketahui arah tegasan utamanya, arah tegasan
utama berada di tengah-tengah antara dua maksima (interval dengan
persentase terbesar)

c. Stereografis Kekar
- Plotkan data strike/dip pada polar net, pada polar net data strike/dip
bidang kekar diplotkan sebagai pole bidang lapisan, sehingga nilai 0º
terletak pada sisi West (W)
- Setelah data kekar diplotkan, dengan menggunakan kalsbeek net.
Menghitung jumlah titik yang diplotkan pada tiap segienam pada
kalsbeek net
- Melakukan konturing pada kalsbeek net yang bertujuan untuk
mengetahui dominasi arah. Konturing ini dimulai dari titik dengan
nilai terbesar kemudian berlanjut pada nilai yang lebih kecil hingga
paling kecil.
- Dari hasil konturing didapatkan dua titik puncak yang merupakan
maxima 1 dan maxima 2 yang kemudian diplotkan pada schmidt net
dan dibuat great circlenya
- Maxima 1 dan maxima 2 kemudian masing-masing sebagai bidang
dengan memproyeksikan secara tegak lurus 90º. Kemudian dari hasil
proyeksi tersebut, masing-masing dibuat great circlenya
- Dari great circle kedua hasil proyeksi tersebut didapatkan titik
perpotongan bidang yang merupakan σ2, proyeksikan pula σ2 sebagai
bidang dengan menarik garis 90º sehingga terbentuk garis bantu
- Tentukan titik tengah antara maxima 1 dan maxima 2, titik tersebut
merupakan σ1
- Dari titik σ1 ditarik garis 90º sepanjang garis bantu, titik tersebut
merupakan σ3
- Untuk pembacaan nilai σ1, σ2, σ3 menggunakan prinsip struktur garis
(plunge,trend), didapat nilai :
σ1 = 41º, N 48º E
σ2 = 54º, N 228º E
σ3 = 1º, N 319º E

Soal 2

a. Diagram Rose
- Dari data kekar yang diketahui sebanyak 100 pasang, data kekar
tersebut dikonversi dengan konversi kuadran sehingga data kekar
tersebut berada pada kuadran satu dan empat.
- Berdasarakan hasil konversi data kekar tersebut, kemudian
dikelompokkan berdasarkan interval 5 derajat sehingga didapat 18
segmen dan didapatkan frekuensi serta persentase masing-masing
interval sudutnya.
- Untuk membuat diagram rose, dibuatsetengah lingkaran dengan jari-
jari 10 cm yang menunjukan besar persentase dari interval yang ada
dengan persentase maksimal 20%
- Pada setengah lingkapan ini dibagi menurut interval sudutnya
(masing-masing interval 5º, sehingga terdapat 18 segmen)
- Plotkan persentase masing-masing interval dengan membuat garis
busur lingkaran pada interval sudut tersebut.
- Dari diagram rose dapat diketahui arah tegasan utamanya, arah
tegasan utama berada di tengah-tengah antara dua maksima (interval
dengan persentase terbesar)

b. Histogram
- Berdasarkan data persentase dan jurus kekar, buat sumbu datar untuk
jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagai prosentase
- Sumbu datar terdiri dari 18 segmen dengan masing-masing segmen
memiliki interval 5º
- Membuat balok masing-masing interval sesuai dengan persentase
masing-masing interval.
- Dari histogram dapat diketahui arah tegasan utamanya, arah tegasan
utama berada di tengah-tengah antara dua maksima (interval dengan
persentase terbesar)

c. Stereografis Kekar
- Plotkan data strike/dip pada polar net, pada polar net data strike/dip
bidang kekar diplotkan sebagai pole bidang lapisan, sehingga nilai 0º
terletak pada sisi West (W)
- Setelah data kekar diplotkan, dengan menggunakan kalsbeek net.
Menghitung jumlah titik yang diplotkan pada tiap segienam pada
kalsbeek net
- Melakukan konturing pada kalsbeek net yang bertujuan untuk
mengetahui dominasi arah. Konturing ini dimulai dari titik dengan
nilai terbesar kemudian berlanjut pada nilai yang lebih kecil hingga
paling kecil.
- Dari hasil konturing didapatkan dua titik puncak yang merupakan
maxima 1 dan maxima 2 yang kemudian diplotkan pada schmidt net
dan dibuat great circlenya
- Maxima 1 dan maxima 2 kemudian masing-masing sebagai bidang
dengan memproyeksikan secara tegak lurus 90º. Kemudian dari hasil
proyeksi tersebut, masing-masing dibuat great circlenya
- Dari great circle kedua hasil proyeksi tersebut didapatkan titik
perpotongan bidang yang merupakan σ2, proyeksikan pula σ2 sebagai
bidang dengan menarik garis 90º sehingga terbentuk garis bantu
- Tentukan titik tengah antara maxima 1 dan maxima 2, titik tersebut
merupakan σ1
- Dari titik σ1 ditarik garis 90º sepanjang garis bantu, titik tersebut
merupakan σ3
- Untuk pembacaan nilai σ1, σ2, σ3 menggunakan prinsip struktur garis
(plunge,trend), didapat nilai :
σ1 = 74º, N 347º E
σ2 = 14º, N 148º E
σ3 = 8º, N 236º E
- Dari arah tegasannya dapat diketahui bahwa arah tegasan utamanya
memiliki kedudukan 74º, N 347º E sehingga Jundi harus berjalan ke
arah barat laut- tenggara karena urat emas memiliki sifat mengisi
rekahan sehingga dapat diinterpretasikan bahwa arah pelamparan urat
emas tersebut searah dengan arah tegasan utama

Anda mungkin juga menyukai