5. Model pertanian Maksiko ini didasarkan pada usaha pertanian komersil besar dan
efisien, walaupun jumlahnya yang tidak banyak dengan menerapkan teknologi maju.
Model pembangunan ini dikarakteristikan dengan :
80 % peningkatan produksi pertanian berasal dari perusahaan komersial yang
besar, sekalipun hanya 3% dari perusahaan yang ada.
Jumlah petani yang bekerja di padesaan yang tidak memiliki lahan semakin
meningkat.
Dengan introduksi teknologi seperti traktor, jumlah hari kerja setiap tenaga turun
hampir 5%.
Pendapatan per kapita pekerja turun, sekalipun pendapatan per kapita secara
nasional naik.
8. Model Israel
Menurut Hidayatullah (2009), model ini lebih mengembangkan kerja sama
perdagangan antarnegara secara resmi dengan melakukan hubungan dalam seluruh
sektor ekonomi seperti Kamar Dagang dan memberikan kontribusi nyata di sektor
pertanian sepertifertilasi dan irigasi yaitu penggunaan pupuk, peningkatan kualitas
tanah atau produk-produk lain yang larut air, dalam pertanian tanaman pangan dan
tumbuh-tumbuhan melalui sistem irigasi.
9. Model Rusia
Dalam model pembangunanya mengikuti sistem pertanian kolektif dan industrialisasi
gaya stalinis. Negara ini ekonomi dan teknologinya dapat memecahkan kelangkaan
sumber modal dalam negeri di Negara Cina dan sumber devisa. Perkembangan di Rusia
yang menjurus pada pembentukan tekno-struktur dinilai sudah berkembang menjadi
revisionalisme dan suatu struktur masyarakat yang mengandung klas-klas baru yang
tumbuh oleh birokrasi dalam pemerintah dan partai, organisasi, organisasi militer
profesinal, unit-unit ekonomi, lembaga penelitian dan pendidikan. Dasar dari teori
perjuangan klas terus-menerus dalam tahap pembangunan sosialis menuju masyarakat
komunis sejati.
3. Model pembangunan pertanian mana yang paling sesuai dengan kondisi Indonesia?
Jawaban :
Model pembangunan pertanian yang paling sesuai dengan kondisi Indonesia adalah
model pembangunan pertanian antarsektor melihat sebagian besar rakyat Indonesia
adalah petani dan terfokus kepada upaya kecukupan pangan (beras). Dimana yang
menjadi titik sentral pembangunannya adalah sektor pertanian melalui beberapa
gerakan yang diupayakan seperti gerakan Bimas, Panca Usahatani (Swasembada), dan
Revolusi Hijau. Hal ini dapat berjalan dengan baik apabila :
1) Tidak adanya gap antara petani kaya dan miskin.
2) Dapat menanggulangi atau setidaknya meminimalisir masalah pengangguran
di padesaan akibat penggunaan alsin dan agroinput modern, kualitas tanah
yang menurun akibat penggunaan agroinput kimiawi secara intensif,
keragaman jenis produksi pertanian dan produk pertanian yang terbatas karena
terfokus pada keunggulan beras pada sektor pertanian, lahan menjadi lemah,
adanya kemungkinan ledakan hama dan penyakit, ketergantungan yang tinggi
terhadap produk pembantu pertanian seperti pupuk dan insektisida.
3) Memoderenisasi pertanian dengan introduksi benih varietas unggul.
4) Penerapan pemupukkan secara intensif.
5) Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida.
6) Pemakaian alat, mesin modern dan pemanfaatan iptek.
4. Model pembangunan pertanian mana yang paling sesuai dengan wilayah Sdr ? Jangan
lupa sebutkan juga ciri-ciri wilayah Sdr.
Jawaban :
Di wilayah saya model pembangunan yang dipakai adalah pembangunan antar sektor.
Sektor pertanian dan perikanan menjadi sektor utama disana. Wilayah maluku dengan
potesnsi pertanian seperti jagung, gandaria, padi, durian dan masih banyak lagi
sedangkan melihat maluku merupakan daerah kepulauan dengan dikelilingi lautan
maluku menjadi salah satu daerah pengahsil ikan dan mutiara.
Sumber :
Modul 8 Pembangunan Pertanian