Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 7 PEMBANGUNAN PERTANIAN

1. Sebutkan model-model pembangunan pertanian yang Sdr kenal.


Jawaban :
1. Model pembangunan 2 sektor
2. Model pembangunan berimbang
3. Model pembangunan antar sektor
4. Model Pembangunan Kapitalis dan Sosialis
5. Model Maksiko
6. Model India dan Filipina
7. Model Jepang
8. Model Israel
9. Model Rusia

2. Jelaskan masing-masing karakteristiknya dan penerapannya.


Jawaban :
1. Model pembangunan 2 sektor adalah model pembangunan yang mendahulukan
sektor pertanian, mengemukakan alasan-alasannya mengapa harus mendahulukan
industri. Penerapannya dipraktikan oleh Unisoviet yang maju pada sektor industri
seperti industri kedirgantaraan, persenjataan modern, dan pembangunan tenaga
nuklir.
2. Model pembangunan antar sektor. Model pembangunan yang memosisikan sektor
pertanian sebagai prioritas pembangunan yang dapat menunjang pembangunan
sektor-sektor ekonomi lainnya. Penerapannya diterpkan contohnya seperti
Indonesia dimana sektor pertanian menjadi poros penggerak pembangunan
ekonomi. Terlihat ketika harga beras naik terjadi inflasi.
3. Model pembangunan berimbang,yakni model pembangunan yang dengan alasan-
alasan rasional menerapkan pembangunan pertanian serentak dan seimbang
dengan pembangunan sektorm industri. Penerapannya diterapkan oleh jepang
yang menerapkan konsep concurent growth.
4. Model Pembangunan Kapitalis dan Sosialis
Sistem ekonomi kapitalis dan sosialis timbul melalui feodalisme, dalam
penerapannya memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada individu untuk
memperoleh kesejahteraan.Bila tiap-tiap individu mencapai kesejahteraan dengan
sendirinya masyarakat menjadi sejahtera. Dengan berkembangnya sistem
kapitalis, munculah sistem sosialis dikarenakan pemilik sumber daya produksi
menikmati hasil secara berlebihan sehingga diperlukan campur tangan dari
pemerintah agar hasil produksi dapat didistribusikan secara merata. Karakteristik
model pembangunan kapitalis, yaitu :
 Pemilikan alat-alat dan sumber daya produksi (tanah, pabrik, mesin-mesin dan
alat-alat) oleh swasta, baik perorangan maupun perusahaan.
 Adanya kebebasan penuh dan bersaing.
 Berproduksi untuk dijual di pasar yang bersaing.
 Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Campur tangan pemerintah tidak terlalu besar.
Karakteristik model pembangunan sosialis, yaitu :
 Sumber daya produksi dimiliki dan dioperasikan oleh negara atau secara
kolektif.
 Pemilikan dan produksi perorangan tidak diperbolehkan, para petani diharuskan
membentuk badan usaha kolektif.
 Produksi, distribusi dan konsumsi diatur dalam alur secara sentral oleh negara
dan dilaksanakan secara ketat menurut rencana yang dibuat oleh pemerintah.
 Komoditas yang diusahakan kebanyakan adalah komoditas yang langsung
dibutuhkan masyarakat.
 Tujuan utama produksi adalah untuk keperluan masyarakat, bukan untuk
mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, namun perlu menghindari kerugian.

5. Model pertanian Maksiko ini didasarkan pada usaha pertanian komersil besar dan
efisien, walaupun jumlahnya yang tidak banyak dengan menerapkan teknologi maju.
Model pembangunan ini dikarakteristikan dengan :
 80 % peningkatan produksi pertanian berasal dari perusahaan komersial yang
besar, sekalipun hanya 3% dari perusahaan yang ada.
 Jumlah petani yang bekerja di padesaan yang tidak memiliki lahan semakin
meningkat.
 Dengan introduksi teknologi seperti traktor, jumlah hari kerja setiap tenaga turun
hampir 5%.
 Pendapatan per kapita pekerja turun, sekalipun pendapatan per kapita secara
nasional naik.

6. Model India dan Filipina


Filipina menerapkan polarisasi pemilikan lahan dimana tuan tanah memiliki lahan
yang luas sedangkan petani kecil dalam jumlah banyak dan kekurangan lahan.
Sedangkan di India menerapkan lahan sewaan berskala kecil dan terpecah.
Karakteristik model India dan Filipina, yaitu :
 Penggunaan benih unggul.
 Pemberian pupuk dan saprodi lain secara intensif.
 Pemberian insentif kepada petani.
 Penerapan hasil-hasil Litbang.
7. Model Jepang
Penerapan model Jepang yaitu dengan melakukan pembangunan pertanian dan
industri secara serentak dan berimbang. Karakteristiknya, yaitu :
 Sektor industri cepat berkembang dan mampu menyerap limpahan tenaga kerja
di sektor pertanian. Sektor pertanian cepat berkembang berkat penggunaan hasil
industri (Alsin pertanian, pupuk, pestisida dan bahan kimia lainnya).
 Dana-dana pembangunan sebagian besar disumbangkan oleh sektor pertanian
dalam bentuk pajak tanah dan cukai yang berat. Di Jepang tahun 1870-1900
pajak pertanian mencapai 71% termasuk di dalamnya 56% pajak tanah.

8. Model Israel
Menurut Hidayatullah (2009), model ini lebih mengembangkan kerja sama
perdagangan antarnegara secara resmi dengan melakukan hubungan dalam seluruh
sektor ekonomi seperti Kamar Dagang dan memberikan kontribusi nyata di sektor
pertanian sepertifertilasi dan irigasi yaitu penggunaan pupuk, peningkatan kualitas
tanah atau produk-produk lain yang larut air, dalam pertanian tanaman pangan dan
tumbuh-tumbuhan melalui sistem irigasi.

9. Model Rusia
Dalam model pembangunanya mengikuti sistem pertanian kolektif dan industrialisasi
gaya stalinis. Negara ini ekonomi dan teknologinya dapat memecahkan kelangkaan
sumber modal dalam negeri di Negara Cina dan sumber devisa. Perkembangan di Rusia
yang menjurus pada pembentukan tekno-struktur dinilai sudah berkembang menjadi
revisionalisme dan suatu struktur masyarakat yang mengandung klas-klas baru yang
tumbuh oleh birokrasi dalam pemerintah dan partai, organisasi, organisasi militer
profesinal, unit-unit ekonomi, lembaga penelitian dan pendidikan. Dasar dari teori
perjuangan klas terus-menerus dalam tahap pembangunan sosialis menuju masyarakat
komunis sejati.

3. Model pembangunan pertanian mana yang paling sesuai dengan kondisi Indonesia?
Jawaban :

Model pembangunan pertanian yang paling sesuai dengan kondisi Indonesia adalah
model pembangunan pertanian antarsektor melihat sebagian besar rakyat Indonesia
adalah petani dan terfokus kepada upaya kecukupan pangan (beras). Dimana yang
menjadi titik sentral pembangunannya adalah sektor pertanian melalui beberapa
gerakan yang diupayakan seperti gerakan Bimas, Panca Usahatani (Swasembada), dan
Revolusi Hijau. Hal ini dapat berjalan dengan baik apabila :
1) Tidak adanya gap antara petani kaya dan miskin.
2) Dapat menanggulangi atau setidaknya meminimalisir masalah pengangguran
di padesaan akibat penggunaan alsin dan agroinput modern, kualitas tanah
yang menurun akibat penggunaan agroinput kimiawi secara intensif,
keragaman jenis produksi pertanian dan produk pertanian yang terbatas karena
terfokus pada keunggulan beras pada sektor pertanian, lahan menjadi lemah,
adanya kemungkinan ledakan hama dan penyakit, ketergantungan yang tinggi
terhadap produk pembantu pertanian seperti pupuk dan insektisida.
3) Memoderenisasi pertanian dengan introduksi benih varietas unggul.
4) Penerapan pemupukkan secara intensif.
5) Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida.
6) Pemakaian alat, mesin modern dan pemanfaatan iptek.

4. Model pembangunan pertanian mana yang paling sesuai dengan wilayah Sdr ? Jangan
lupa sebutkan juga ciri-ciri wilayah Sdr.
Jawaban :
Di wilayah saya model pembangunan yang dipakai adalah pembangunan antar sektor.
Sektor pertanian dan perikanan menjadi sektor utama disana. Wilayah maluku dengan
potesnsi pertanian seperti jagung, gandaria, padi, durian dan masih banyak lagi
sedangkan melihat maluku merupakan daerah kepulauan dengan dikelilingi lautan
maluku menjadi salah satu daerah pengahsil ikan dan mutiara.

Sumber :
Modul 8 Pembangunan Pertanian

Anda mungkin juga menyukai