INFLUENZA
DISUSUN OLEH :
Nirm : 1603027
KATA PENGANTA…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….
B. Tujuan Penulis……………………………………………………………………….
C. Perumusan Masalah………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Influenza………………………………………………………………………
B. Epidemiologi…………………………………………………………………………..
C. Etiologi…………………………………………………………………………………
D. Sifat Virus Influenza…………………………………………………………………
E. Pathogenesis…………………………………………………………………………..
F. Gambaran Klinis………………………………………………………………………
G. Komplikasi……………………………………………………………………………..
H. Jenis-Jenis Virus Influenza…………………………………………………………….
I. Virus Influenza Sebagai Agen Biologi………………………………………………...
J. Penyebab Virus Influenza……………………………………………………………...
K. Penularan Virus Influenza……………………………………………………………...
L. Gejala Virus Influenza…………………………………………………………………
M. Cara Pencegahan Virus Influenza……………………………………………………...
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul “INFLUENZA” dapat
di selesaikan tepat waktunya .
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Influenza atau biasa disebut "flu", merupakan penyakit tertua dan paling sering didapat
pada manusia. Influenza juga merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Penyakit
influenza pertama kali diperkenalkan oleh Hipocrates pada 412 sebelum Masehi. Pandemi
pertama yang terdokumentasi dengan baik muncul pada 1580, dimana muncul dari Asia dan
meyebar ke Eropa melalui Africa. Sampai saat ini telah terdokumentasi sebanyak 31
kemungkinan terjadinya pandemi influenza dan empat di antaranya terjadi pada abad ini
yakni pada 1918 (Spanish flu) yang menyebabkan 50-100 juta kematian oleh virus influenza
A subtipe H1N1, 1957 (Asia flu) yang meyebabkan 1-1,5 juta kematian oleh virus influeza A
subtipe H2N2, dan 1968 (Hongkong flu) yang menyebabkan 1 juta kematian oleh virus
ifluenza A subtipe H3N3.
Penyakit tersebut hingga saat ini masih mempengaruhi sebagian besar populasi
manusia setiap tahun. Virus influenza mudah bermutasi dengan cepat, bahkan seringkali
memproduksi strain baru di mana manusia tidak mempunyai imunitas terhadapnya. Ketika
keadaan ini terjadi, mortalitas influenza berkembang sangat cepat. Di Amerika Serikat
epidemi influenza yang biasanya muncul setiap tahun pada musim dingin atau salju
menyebabkan rata-rata hampir 20.000 kematian. Sedangkan di Indonesia atau di negara-
negara tropis pada umumnya kejadian
wabah influenza dapat terjadi sepanjang tahun dan puncaknya akan terjadi pada bulan Juli.
Karena sifat-sifat materi genetiknya, virus influenza dapat mengalami evolusi dan
adaptasi yang cepat, dapat melewati barier spesies dan menyebabkan pandemic pada
manusia. Burung air liar dan itik menjadi sumber virus yang potensial sebagai pemicu
pandemi di Indonesia. Sedangkan ternak babi berperan sebagai tempat reassortment virus
avian influenza (VAI) dengan virus human influenza. Burung puyuh dapat juga menjadi
tempat reassortment dari VAI asal berbagai burung yang dijual di pasar burung.
Sementara peternakan unggas menyediakan hewan peka dalam jumlah yang banyak yang
memungkinkan VAI mengalami evolusi yang cepat. Suatu Rencana Gawat Influenza
diusulkan untuk segera dikembangkan.
WHO menyatakan bahwa awal tahun 2006 ini merupakan saat terdekat terjadinya
pandemi flu sejak pandemi terakhir tahun 1968. Data yang ada menunjukkan bahwa wabah
avian influenza hanya kurang satu syarat lagi untuk menjadi ”calon” pandemi, yaitu belum
ditemukan bukti penularan antarmanusia di masyarakat. Pengalaman masa lalu, pandemi
tahun 1918, misalnya, menunjukkan bahwa korban manusia dapat sampai puluhan juta orang.
B. TUJUAN PENULIS
C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian influenza ?
2. Apa saja jenis-jenis virus influenza ?
3. Virus influenza sebagai penyebab penyakit, termasuk dalam agen apa ?
4. Apa saja penyebab virus influenza ?
5. Bagaimana penularan virus influenza ?
6. Apa saja gejala virus influenza ?
7. Bagaimana cara pencegahan virus influenza ?
8. Bagaimana cara pengobatan virus influenza ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Influenza
Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat menular
dan disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C. Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit
otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif. Influenza
adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang burung dan mamalia yang disebabkan oleh
virus RNA famili orthomyxoviridae. Influenza merupakan infeksi saluran napas atas yang
disebabkan oleh virus dan dapat timbul pada semua tingkat usia. Istilah common
cold mengacu pada peradangan kataralis mukosa hidung yang lebih menjelaskan suatu
kompleks gejala daripada suatu penyakit tertentu. Dengan hidung tersumbat( nasal
congestion), suara serak (sore throat),dan batuk.
Influenza adalah infeksi virus yang mempengaruhi terutama hidung, tenggorokan,
bronkus dan, sesekali, paru-paru. Infeksi biasanya berlangsung selma sekitar seminggu , dan
di tandai oleh demam mendadak tinggi, sakitotot sakit kepala, dan malaise berat , batuk non-
produktif, sakit tenggorokan dan rintis ( WHO,2009).
B. Epidemiologi
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di lingkungan
masyarakat. Walaupun ringan penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang berusia sangat
muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Juga pasien yang
berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau ganggugan metabolik endokrin dapat
meninggal akibat penyakit yang dikenal tidak berbahaya ini. Serangan penyakit ini tercatat
paling tinggi pada musim dingin di negara beriklim dingin dan pada waktu musim hujan di
negara tropik. Pada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia dilanda pandemi
oleh influenza 2-3 tahun sekali. Jumlah kematian pada pandemi ini dapat mencapai puluhan
ribu orang dan jauh lebih tinggi dari pada angka-angka pada keadaan non-epidemik. Risiko
komplikasi, kesakitan, dan kematian influenza lebih tinggi pada individu di atas 65 tahun,
anak-anak usia muda, dan individu dengan penyakit-penyakit tertentu. Pada anak-anak usia
0-4 tahun, yang berisiko tinggi komplikasi angka morbiditasnya adalah 500/100.000 dan
yang tidak berisiko tinggi adalah 100/100.000 populasi. Hingga 5 Agustus 2005, WHO
melaporkan 112 kasus A (H5N1) pada manusia yang terbukti secara pemeriksaan
mikrobiologi berupa biakan atau PCR. Kasus terbanyak dari Vietnam, disusul Thailand,
Kamboja dan terakhir Indonesia. Ternyata kasus avian influenza pada manusia yang
terkonfirmasi hanya sedikit diatas seratus. Dengan demikian walau terbukti adanya penularan
dari unggas ke manusia, proses ini tidak terjadi dengan mudah. Terlebih lagi penularan antar
manusia, kemungkinan terjadinya lebih kecil lagi.
C. Etiologi
Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B dan C. Ketiga tipe ini dapat
dibedakan dengan complement fixasion test. Tipe A merupakan virus penyebab influenza
yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan dari
tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemi. Tipe C adalah tipe yang
diragukan patogenitasnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan
saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA dan
berdasarkan namanya sudah jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxoatau
musin.
E. Pathogenesis
Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada traktus respiratorius.
Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke
dalam saluran napas. Pada dosis infeksius, 10 virus/droplet, maka 50% orang-orang yang
terserang dosis ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada epitel sel di hidung
dan bronkus. Setelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam
sudah mengalami replikasi. Partikel-partikel virus baru ini kemudian akan menggabungkan
diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat meninggalkan sel untuk pindah ke sel lain.
Virus influenza dapat mengakibatkan demam tetapi tidak sehebat efek pirogen lipopoli-
sakarida kuman Gram-negati. Masa inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga empat hari
(rata-rata dua hari). Pada orang dewasa, sudah mulai terinfeksi sejak satu hari sebelum
timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah mulainya penyakit ini. Anak-anak dapat
menyebarkan virus ini sampai lebih dari sepuluh hari dan anak-anak yang lebih kecil dapat
menyebarkan virus influenza kira-kira enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit
ini. Para penderita imunocompromise dapat menebarkan virus ini hingga berminggu-minggu
dan bahkan berbulan-bulan. Pada avian influenza (AI) juga terjadi penularan melalui droplet,
dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau
langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet).
F. Gambaran Klinis
Pada umumnya pasien yang terkena influenza mengeluh demam, sakit kepala, sakit
otot, batuk, pilek dan kadang-kadang sakit pada waktu menelan dan suara serak. Gejala-
gejala ini dapat didahului oleh perasaan malas dan rasa dingin. Pada pemeriksaan fisik tidak
dapat ditemukan tanda-tanda karakteristik kecuali hiperemia ringan sampai berat pada selaput
lendir tenggorok. Gejala-gejala akut ini dapat berlangsung untuk beberapa hari dan hilang
dengan spontan. Setelah periode sakit ini, dapat dialami rasa capek dan cepat lelah untuk
beberapa waktu. Badan dapat mengatasi infeksi virus influenza melalui mekanisme produksi
zat anti dan pelepasan interferon. Setelah sembuh akan terdapat resistensi terhadap infeksi
oleh virus yang homolog. Pada pasien usia lanjut harus dipastikan apakah influenza juga
menyerang paru-paru. Pada keadaan tersebut, pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan bunyi
napas yang abnormal. Penyakit umumnya akan membaik dengan sendirinya tapi 11
kemudian pasien acapkali mengeluh lagi mengenai demam dan sakit dada. Permeriksaan
radiologis dapat menunjukkan infiltrat di paru-paru.
G. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada virus influenza adalah: Pneumonia influenza
primer, ditandai dengan batuk yang progresif, dispnea, dan sianosis pada awal infeksi. Foto
rongten menunjukkan gambaran infiltrat difus bilateral tanpa konsolidasi, dimana
menyerupai ARDS. Pneumonia bakterial sekunder, dimana dapat terjadi infeksi beberapa
bakteri (seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza).
Virus Influenza A
Virus Influenza B
Virus Influenza C
Virus ini adalah hanya berkerabat dengan virus parainfluenza manusia, yang virus
RNA milik keluarga paramyxovirus yang umum yang menyebabkan infeksi saluran
pernapasan pada anak-anak seperti sesak napas, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit
yang mirip dengan influenza pada orang dewasa.
Virus influenza A
Genus ini memiliki satu spesies, influenza a virus. Burung akuatik yang liar yang
host alami untuk sejumlah besar influenza A. kadang-kadang, virus ditransmisikan ke spesies
lain dan mungkin kemudian menyebabkan wabah menghancurkan domestik unggas atau
menimbulkan pandemik influenza manusia.
Tipe a virus yang paling mematikan patogen manusia di antara tiga jenis influenza
dan menyebabkan penyakit yang paling parah. Influenza a virus dapat dibagi menjadi
serotipe berbeda yang berdasarkan antibodi menanggapi virus ini.
o H1N2, endemik pada manusia dan babi
o H9N2
o H7N2
o H7N3
o H10N7
Virus Influenza B
Genus ini memiliki satu spesies, influenza b virus. Flu b hampir secara
eksklusif menginfeksi manusia dan kurang umum daripada influenza A. Hanya
binatang yang dikenal sebagai rentan terhadap infeksi b flu adalah segel dan musang.
Jenis influenza bermutasi pada tingkat 2-3 kali lebih lambat dari tipe a dan akibatnya
kurang genetik beragam, dengan hanya satu influenza b e. Coli tipe. Ini mengurangi
tingkat perubahan antigenic, dikombinasikan dengan jangkauan terbatas host (shift
antigenic inhibiting salib spesies), memastikan bahwa pandemik influenza b tidak
terjadi.
Virus Influenza C
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia,
anjing dan babi, kadang-kadang menyebabkan parah penyakit dan epidemi lokal.
Ada beberapa kebiasaan yang di sarankan untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan
lebih dini.
a. Mencuci tangan
Sebagian besar virus flu dapat menyebar melalui kontak langsung. Seseorang yang
bersin dan menutupnya dengan tangan kemudian dia memegang telepon, keyboard
komputer, atau gelas minum, maka virusnya akan mudah menular pada orang lain yang
menyentuh benda-benda tersebut. Virus mampu bertahan hidup berjam-jam bahkan
hingga berminggu-minggu. Oleh karena itu, usahakan untuk mencuci tangan sesering
mungkin.
b. Jangan menutup bersin dengan tangan
Bila kita menutup bersin dengan tangan, maka virus flu akan mudah menempel pada
tangan dan dapat menyebar pada orang lain.
Jika kita merasa ingin bersin atau batuk, gunakanlah tisu dan kemudian segera
membuangnya.
c. Jangan menyentuh muka
Virus flu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, maupun mulut. Menyentuh
muka merupakan cara yang paling umum dilakukan oleh anak-anak yang terserang flu
dan akhirnya menjadi cara mudah menularkan virus tersebut pada orang lain di
sekitarnya.
d. Minum banyak air
Air berfungsi untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan memberikan cairan
pada tubuh. Orang dewasa yang sehat umumnya membutuhkan delapan gelas air per hari.
Bagaimana menandai bahwa tubuh kita sudah mendapatkan cairan yang cukup? Jika
warna urine berwarna relatif jernih berarti tubuh kita memang mendapatkan cukup
cairan, sebaliknya jika berwarna kuning gelap berarti tubuh kita memerlukan lebih
banyak cairan lagi.
e. Mandi sauna
Meskipun belum terbukti bahwa mandi sauna dapat berpengaruh terhadap
pencegahan flu, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang mandi
sauna dua kali per minggu akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terserang
flu. Hal tersebut memang sesuai dengan teori bahwa ketika kita menghirup uap panas
lebih dari suhu 80 derajat celcius akan menyebabkan virus flu akan sulit untuk bertahan.
f. Menghirup udara segar
Menghirup udara yang segar memang sangat penting bagi kesehatan tubuh,
khususnya di cuaca yang dingin karena cuaca seperti ini akan membuat tubuh menjadi
rentan terhadap virus flu.
g. Lakukan olahraga aerobik secara teratur
Olahraga aerobik dapat mempercepat jantung untuk memompa darah lebih banyak
sehingga kita bernafas lebih cepat untuk membantu mentransfer oksigen ke paru-paru
dan ke dalam darah. Olahraga ini juga akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh
secara alami.
h. Konsumsi makanan yang mengandung phytochemical
Phytochemical merupakan bahan kimia alami yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan
yang berperan memberikan vitamin pada makanan.
i. Konsumsi yogurt
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang rendah lemak setiap
hari dapat mengurangi risiko terserang flu sekitar 25 persen.Bakteri menguntungkan yang
terdapat di dalam yogurt diketahui dapat menstimulus produksi sistem kekebalan tubuh
untuk menyerang virus
j. Relaksasi
Jika kita dapat mengajari diri sendiri untuk relaks atau santai, maka dengan
sendirinya kita juga dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh. Diduga ketika kita
melakukan relaksasi, maka interleukin (bagian sistem imunitas yang merespon terhadap
virus flu) akan meningkat dalam aliran darah kita.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang sangat
menular dapat menyerag burung dan mamalia. Influenza disebabkan oleh virus influenza
tipe A, B dan C yang merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA. Virus influenza
tipe A mempunyai banyak subtipe, diantaranya H5N1 yang menyebabkan flu burung dan
termasuk HPAI. Penularan virus influenza melalui droplet dan lokalisasinya di traktus
respiratorius. Gejala klinis influenza adalah demam, sefalgia, mialgia, batuk, pilek dan
disfagia. Pencegahan dengan vaksin bagi golongan yang memerlukan imunoprofilaksis.
Influenza dapat diobati secara simtomatik, dan dengan antiviral dapat memperpendek
angka sakit. Pencegahan dengan vaksin bagi golongan yang memerlukan
imunoprofilaksis.
B. Saran
Jagalah kesehatan yang telah diberikan allah sebagai anugrah terbesar sehingga kita
terhindar dari virus influenza yang dapat mengganggu aktifitas kita sehari-hari dengan
melakukan pencegahan di secara dini dan jangan lupa menjaga kebersihan baik dari
badan, tempat, maupun pakaian karena dengan kebersihan semoga kita terhindar dari virus
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA