Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL 1

Bergelimang Uang, Banyak Wirausahawan Tak Nikmati Hidup

FAJARONLINE.COM - Banyak orang membayangkan enaknya hidup sebagai pengusaha.


Dengan uang banyak, mereka bisa membeli segala macam kebutuhan dengan mudah.

Ternyata di sisi lain, tidak sedikit pengusaha atau wirausahawan tidak bisa hidup tenang, walau
bergelimang uang. Fenomena itu diungkap Dr Sukriansyah S Latief, staf khusus Menteri
Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Nyatanya, pebisnis tidak pernah tenang. Waktu habis digunakan mengurusi relasi, pelanggan,
pegawai, dan rekanan," ujar Uki, sapaannya, saat menjadi pembicara pada talk show kedua
International Entrepreneur Week (IEW) 2017.

Makanya, kata dia, jangan heran jika para pengusaha sukses sering menyatakan andaikan waktu
bisa dibeli, mereka akan beli. "Jika tidur bukan kebutuhan, maka mungkin pengusaha pun tidak
akan tidur memikirkan usahanya," ungkapnya. (qil)

ARTIKEL 2
Modal Rp 12,9 Juta Bisa Jadi Juragan Telur se-Kelurahan

Jakarta - Menjadi wirausaha sukses tidak melulu diukur dari modal investasi yang besar. Sebab,
dengan investasi yang relatif terjangkau juga bisa meraih pundi-pundi keuntungan, bahkan bisa
menjadi juragan.

Seperti Golden Telur salah satu waralaba yang ikut serta dalam acara International Franchise,
License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) di Jakarta Convention Center (JCC),
Senayan, Jakarta Selatan.

Golden Telur merupakan penyuplai telur berkualitas hasil peternakan sendiri. Bagi masyarakat
yang berminat untuk menjadi mitra hanya cukup merogoh kocek Rp 12,9 juta maka si mitra
sudah menjadi juragan telur se-kelurahan.
"Jadi dengan investasi Rp 12,9 juta sudah jadi juragan di satu kelurahan, karena sistem kita
seperti itu, satu kelurahan satu mitra," kata Linda, salah satu pegawai Golden Telur saat ditemui
detikFinance, Jakarta, Sabtu, Jakarta (20/5/2017).

Linda menjelaskan, investasi sebesar Rp 12,9 juta merupakan paket waralaba ekonomis, dengan
fasilitas yang didapatkan stok telur awal 150 kg, timbangan, kwitansi dan kalkulator, draft
pembukuan penjualan, buku cashflow, 30 peti kayu, spanduk MMT agen, katru nama.

Tidak hanya itu, mitra juga akan mendapatkan bekal pemasaran seperti mendapatkan surat
penawaran suplai ke hotel, restoran, rumah sakit, pabrik atau instansi lain.

Mengenai omset, Linda memastikan, mitra akan mendapatkan Rp 3,2 juta per bulan dengan
estimasi penjualan rata-rata 400 kg per minggu. Sehingga, mitra sudah dapat merasakan balik
modal selama 4-5 bulan setelah bergabung.

"Kita juga mengatur masalah penyuplaian, misalnya di kelurahan satu sudah suplai ke hotel atau
restoran ini, maka agen yang lain tidak boleh," jelasnya.

Linda mengungkapkan, paket ekonomis baru bisa diterapkan di Pulau Jawa. Penjualannya pun
tidak melulu harus memiliki toko, di rumah pun masih bisa dilakukan. Bahkan, bagi mitra yang
ingin menyuplai ke warung kelontong atau dijual secara eceran diperbolehkan.

Sedangkan untuk luar Pulau Jawa, Linda menyarankan program kemitraan master kota dengan
nilai investasi Rp 300 juta dan master distributor provinsi Rp 2 miliar.

"Kalau sudah master, maka akan mendapatkan passive income dari setiap penyupalian ke agen-
agena seperti kelurahan, kecamatan hingga kota, untuk master juga kita akan berikan pelatihan
selama 2-3 bulan," ungkapnya.

Cara untuk bergabungnya juga relatif mudah, hanya bermodal Kartu Tanda Penduduk (KTP),
lalu mengisi formulir yang disediakan, setelah itu penandatangan kerjasama atau MoU.

Jika yang berminat, bisa langsung mendatangi ke lokasi pameran, kantor pusat di Semarang, atau
bisa juga via Whatsapp di 087700601588 atau 087839807716.
"Jadi misalnya yang paket ekonomi, DP dulu Rp 4,9 juta, itu sudah bisa jadi juragan telur, karena
1 kelurahan sudah kita kunci untuk 1 mitra," tandasnya. (ang/ang)

ARTIKEL 3

Siapa yang menyangka, setelah jatuh bangun di dunia bisnis dan berhasil membuka lapangan
pekerjaan bagi 50.000 orang, Sandiaga Uno akhirnya melabuhkan kariernya di dunia politik
dengan masuk ke Partai Gerindra dan menjadi Wagub DKI.

Pada acara peluncuran OK OCE Academy di PIK Avenue, Jakarta, Selasa (16/5), Sandiaga
membagikan kisahnya sukses berbisnisnya itu sebelum menjadi Wakil Gubernur Terpilih periode
2017-2022.

"Suatu pagi saya mendapatkan secarik kertas, pemberitahuan bahwa saya dipecat. Perusahaan
tempat saya bekerja bangkrut saat itu," ujar Sandi memulai paparannya.

Panik, menjadi hal pertama yang ia pikirkan saat itu. Tidak pernah sedikitpun tersirat dalam
benaknya untuk mulai menjadi pengusaha. Ibunya seorang guru, ayahnya seorang pegawai di
sebuah perusahaan.

"Jadi enggak kepikiran saya mau buat apa. Namun karena keterpaksaan, saya mulai beranikan
diri membuka usaha. Saya ini enterpreneur by accident," ungkapnya sambil tertawa kecil.

Dengan background ekonomi investasi, bisnis pertama yang ia buka adalah konsultasi dan bisnis
keuangan. Dengan menggandeng dua orang rekannya, awalnya mereka cukup kesulitan
mendapatkan ruang untuk kantor.

"Kantor pertama saya dulu 8x10 meter di Kuningan. Wilayah Kuningan dipilih karena waktu itu
kantor-kantor besar ada di Kuningan. Jadi biar keliatan keren, padahal kantor kami ada di
Kuningan belakang," kisahnya disambut gelak tawa.

Ruang yang mereka sewa sebagai kantor dulunya merupakan bekas salon kecantikan. Warna
karpetnya shocking pink dengan sisi-sisinya kaca ala salon pada umumnya yang membuat calon
pengusaha ini pusing memutar otak untuk mempermak ulang isi kantornya.
"Nanti jangan-jangan bukannya konsultasi, malah kliennya minta potong rambut. Kan repot.
Akhirnya kami memilih untuk jemput bola. Kami datangi klien kami satu persatu. Ngakunya sih
yang muda nyamperin yang lebih tua, biar sopan. Padahal malu kalau ngajak ke kantor," ujar
Sandi yang semakin memancing tawa.

Kerja kerasnya berbuah manis. Tahun 2015, saat ia memutuskan masuk ke dunia politik di
bawah bendera Gerindra, perusahaan yang ia dirikan semula dari hanya memiliki 3 karyawan,
menjadi 50.000 karyawan. Menurutnya, banyak sekali perbedaan yang ia rasakan usai masuk ke
dunia politik.

Pengalaman tersebut akhirnya membuatnya berkomitmen untuk mendedikasikan dirinya ke OK


OCE. Jika ia adalah pengusaha yang lahir dari 'kecelakaan', ia ingin pengusaha-pengusaha di
Jakarta lahir dari sebuah konsep matang, enterpreneur by design.

"Kita fokuskan pelatihannya, bukan pendanaannya. Karena dengan pelatihan dan konsep matang,
kelak pengusaha-pengusaha ini bisa lebih tangguh dalam bersaing di dunia usaha," tambahnya.

"Saya ingin sharing, kalau sudah jadi enterpreneur dan passionnya di situ, jangan masuk ke
politik. Beda sekali. Saya 18 bulan keliling Jakarta belajar banyak hal. Saya lihat, kita ini kurang
wirausaha. Kita butuh 200 ribu wirausaha untuk menciptakan lapangan kerja di Jakarta,"
tambahnya.

Ia menyebutkan, selama 18 bulan berkampanye, ada 7 perusahaan Thailand yang mengakuisisi


perusahaan Indonesia dan 4 perusahaan Filipina yang menanamkan modal.

"Sedangkan kita? Kita masih sibuk menyebarkan isu-isu tidak benar di sosmed dan saling
terpecah belah. Mari kita kesampingkan perbedaan, saling merangkul. Karena tanpa bersatu, kita
tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang ada di Jakarta," tutupnya.
SARAN ATAU PESAN UNTUK ARTIKEL 1
 Adakan rapat informal jika memungkinkan

Rapat formal membuat waktu kita terbuang percuma. Dengan mengadakan rapat informal
yang singkat dan langsung membahas mengenai isu penting, pengusaha dan karyawan tak
perlu membuang waktu untuk hal lain yang kurang bermanfaat. Jika memungkinkan,
lakukan rapat dengan berdiri dan batasi waktunya. Maka, semua akan terpacu untuk
berdiskusi secara efektif. Dengan begitu, waktu yang tersisa dapat di gunakan untuk
waktu pribadi karna bagaimana pun kita sebagai manusia perlu adanya istirahat, refleksi,
refreshing untuk mengurangi stressor dalam diri yang jika stressor meningkat akan
membahayakan keshatan fisik maupun mental.

 Kelompokkan staf dalam grup-grup kecil untuk proyek-proyek berorientasi masa depan

Jangan terpaku dengan kegiatan dan rutinitas sehari-hari. Perusahaan dengan visi jauh ke
depan perlu juga merancang masa depannya. Untuk itu, bagilah staf dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mengerjakan proyek yang mungkin tidak akan menghasilkan
apapun dalam waktu dekat ini tetapi akan sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan
di masa datang. Inilah investasi tak kasat mata yang sering dilupakan.

 Dorong staf untuk mengakali prosedur dan birokrasi yang berbelit dan rumit

Indonesia terkenal dengan prosedur dan birokrasi yang rumit. Mungkin ini kelemahan
kita tetapi dalam lingkungan yang penuh kendala, pemikiran-pemikiran inovatif yang
muncul karena kejengkelan atas berbelitnya aturan bisa menjadi ide inovatif yang amat
‘menjual’. Tentu saja ide inovatif itu harus berada dalam koridor hukum dan etika yang
berlaku.
SARAN ATAU PESAN UNTUK ARTIKEL 2

 Keterbatasan modal, pengetahuan, dan sumber daya manusia disebut-sebut sebagai


penghalangnya danjuga bagi yang memiliki pengetahuan dan kekuatan sumber daya
terbatas, kemungkinan besar dia tak mampu mengembangkan ide usahanya Rasa takut
untuk mulai usaha akan muncul pada saat seseorang melihat risiko yang bakal dihadapi,
sebagai seorang wirausaha semua risiko yang timbul dari usaha yang dijalankannya
menjadi tanggungan sendiri, jadi wajar jika masih banyak orang yang takut untuk
memulai sebuah usaha. Sedang pada artikel dijelaskan dengan modal sedikit dapat
memulai/menisvestasikan uangnya untuk sebuah usaha. Maka untuk para pengusaha
sebaiknya dapat mengajak atau memebrikan pelajaran dalam memuali usaha dengan ide-
ide baru diperlukan trik jitu guna meminimalisir risiko bangkrut pada awal membuka
usaha, ada dua kategorisasi persiapan yang wajib dilakukan sebelum seseorang
memutuskan untuk membuka usaha yaitu persiapan secara internal. Kedua kategorisasi
tersebut saling melengkapi sehingga jika yang satu tidak lengkap maka hasilnya tidak
maksimal

 Tanamkan pada diri bahwa untuk membangun sebuah usaha dibutuhkan proses. Maka
jangan pernah menyerah jika sekali atau dua kali mengalami kegagalan. Karna kegagalan
merupakan keberhasilan yang di tunda.

 Yakinkan diri bahwa bisnis Anda akan berhasil. Sebab kekuatan terbesar untuk
membangun sebuah bisnis adalah ketika ada keyakinan pada diri sendiri sehingga tidak
akan mengalami masa trauma saat bisnis yang geluti mengalami kegagalan.

SARAN ATAU PESAN UNTUK ARTIKEL 3

 Didalam artikel dijelaskan bahwa sandi (pengusaha) di pecat oleh atasanya maka saran
yang bisa di terapkan yaitu selalu menghargai bawahan, karna kesuksesan pengusaha ada
pada tangan bawahannya. Maka sudah semestinya sebagai pengusaha dapat menghargai
bawahannya. Sebagaimana pengalaman yang pernah dia rasakan
 Tolerir kegagalan dan gunakan kegagalan sebagai pengalaman pembelajaran

Tak akan ada yang mau mengalami kegagalan, tetapi hanya dengan kegagalanlah kita
belajar dengan cara yang terbaik. Mengalami langsung kegagalan membuat kita belajar
banyak dari hanya sekadar membaca buku tentang kisah sukses dan gagal entrepreneur
lain yang super sukses. Untuk itu, bersikap bijaklah saat orang di sekeliling kita gagal.
Jangan kucilkan orang yang gagal. Namun, tentu saja berikan batas yang jelas toleransi
kegagalan sehingga meskipun gagal orang juga tidak lupa untuk belajar

 Berikan apresiasi dan promosikan personel yang bekerja dengan inovatif

Yang terakhir dan tak kalah penting ialah pemberian penghargaan dalam berbagai bentuk
bagi mereka yang mampu menelurkan ide inovatif dan mengapilkasikannya dalam
kehidupan nyata sheingga bermanfaat bagi orang di sekitarnya.

 Tolerir kegagalan dan gunakan kegagalan sebagai pengalaman pembelajaran

Tak akan ada yang mau mengalami kegagalan, tetapi hanya dengan kegagalanlah kita
belajar dengan cara yang terbaik. Mengalami langsung kegagalan membuat kita belajar
banyak dari hanya sekadar membaca buku tentang kisah sukses dan gagal entrepreneur
lain yang super sukses.

Anda mungkin juga menyukai