Anda di halaman 1dari 21

Makalah

Nutrisi pada Ibu Hamil dan Nifas


“Keperawatan Maternitas”

Disusun Oleh :

Firli Ramadhana (P27820116048)


Wishnu Fajar Dewata (P27820116048)
Esthi Mulyani (P27820116048)
Elina Indriyani (P27820116048)
Kelmopok 8
Kelas II Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN Keseatan


Prodi DIII Keperawatan Marenika
i

DAFTAR ISI

Daftar Isi ......................................................................................................... i

Bab 1 Pendahuluan
1.1.Latar Belakang. .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah. .................................................................................... 3
1.3. Tujuan. ...................................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan
2.1. Pengertian Gizi. ......................................................................................... 4
2.2. Nutrisi Pada Ibu Hamil.............................................................................. 4
2.2.1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil................................................................... 5
2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil. ...................................... 8
2.2.3. Dampak Kekurangan Nutrisi pada Ibu Hamil. .................................... 10
2.3. Nutrisi pada Ibu Bersalin. ......................................................................... 11
2.4. Nutrisi pada Ibu Nifas. .............................................................................. 14
2.4.1. Manfaat Gizi pada Ibu Nifas. ............................................................... 14
2.4.2. Zat-Zat yang Dibutuhkan Ibu Pasca Bersalin. ..................................... 15
2.4.3. Contoh Menu Makan Ibu Nifas. ......................................................... 18
Bab 3 Penutupan
3.1. Kesimpulan. .............................................................................................. 19
3.2. Saran. ......................................................................................................... 19

Daftar Pustaka ................................................................................................ 20


2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan
merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil
sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan
kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik dengan
memilih menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Purwita Sari,
2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat
alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi
sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu
pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus
mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi
ibu hamil seperti tambahan protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin,
asam folat dan energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan
menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta
kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah. Oleh
karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama
hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada
masa hamil (Zulhaida. Com, 2005).
Selain pada masa kehamilan, nutrisi Ibu setelah hamil atau nifas juga
perlu diperhatikan. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui
akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan setelah
melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan
bayi, semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup
kalori. Kalori bagus untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh,
3

proses pembentukan ASI.Selain nutrisi ibu juga memerlukan cairan tubuh


Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai nutrisi untuk
memenuhi kebutuhan ibu hamil dan nifas guna mempersiapkan persalinan dan
menyusui.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja nutrisi yang diperlukan saat masa kehamilan dan nifas?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan jika pemenuhan nutrisi tidak
terpenuhi?
3. Bagaimana peran perawat dalam hal pemenuhan nutrisi ibu hamil dan
nifas?
3.1. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas dan menambah
pengetahuan mahasiswa tetang nutrisi ibu hamil dan nifas.
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui jenis nutrisi apa saja yang diperlukan saat hamil dan nifas.
2. Mengetahui dampak jika nutrisi ibu hamil dan nifas tidak terpenuhi.
3. Mengetahui peran perawat dalam hal pemberian nutrisi pada ibu hamil
dan nifas.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Gizi


Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif. Olehkarena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan yang cukup mengkonsumsi air susu
ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan, ASI merupakan satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang bayi secara
wajar dan sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi
kesehatan terutama pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam yaitu
makanan yang banyak mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik
kualitas maupun kuantitasnya. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan
saah satu zat gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain, sehingga makanan yang beranekaragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur bagi ibu hamil serta janin yang ada dalam kandungannya.
2.2. Nutrisi pada Ibu Hamil
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk
perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zat
makanan harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil karena janin
memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Kehamilan memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan
perempuan karena dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan.
Dalam masa ini akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik

4
5

maupun pisikis sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatas/i hal


tersebut, sebaiknya ibu makan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga
kelebihan. Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung gizi dan cukup
mengandung vitamin dan minralyang banyak diperlukan didalam tubuh ibu
hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki
kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin
berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun naik turun denagan cepat.
Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat,
karena pada periode ini bayi memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan
jaringan syaraf. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu
hamil yaitu:
1. Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
2. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri :
makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan
minum susu 1 gelas setiap hari.
3. Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.
4. Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.
Kegunaan makanan pada ibu hamil
1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang
ibu sendiri
3. Agar luka-luka persalinan cepat sembuh
4. Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
2.2 1 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
1. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB sebelum
hamil dan pertambahan BB selama kehamilan, karena adanya
peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat
terutama pada trimester II dan III. Direkomendasikan penambahan
jumlah kalori sebesar 285-300 kalori perhari dibanding saat tidak
hamil. berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan
6

sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum


hamil.
Pada trimester I energi masih sedikit di butuhkan, pada trimester II
energi di butuhkan untuk penambahan darah, perkembangaan
uterus, pertumbuhan massa mammae atau payudara, dan
penimbunan lemak. Sedangkan pada trumester III energi di
butuhkan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus,
jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta
persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya
berasal dari protein hewani seperti daging, ikan, unggas, telur,
kerang yang banyak memiliki nilai biologgi tinggi serta sumber
energi nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Tambahan
protein yang dipelukan selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.
3. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan
janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai
sumber kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbonidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk menceggah
terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.
4. Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral
dibanding sebelum hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tambbahan
zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk mmembantu proses
metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan
asam patotenat. Vitamin B6 dan vitamin B12 diperlukaan untuk
membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan vitamin B6
juga berperan penting dalam metabolissme asam amino.
7

Kebutuhhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil.


begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi.
Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari
jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk
sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan
metabolisme energi,disamping untuk meminimalkan peluang
terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat
dibandingkan saat hamil.
Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
a. Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi
untuk mencegah anemia megaloblastik serta mengurangi resiko
defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum dan seelama 6
minggu kehamian.
b. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam
amino dalam tubuh serta untuk mengurangi keluhan mual-mual
pada ibu hamil.
c. Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat
mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini
(KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur
membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh
darah serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi
dari ibu tidak hamil.
d. Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan,
pertumbuhan gigi, dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata,
kulit, rambut serta mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan
dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta
jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebbih tinggi
dari pada ibu tidak hamil.
e. Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia,
membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta mineralisasi
tulang dan gigi. Banyak terdapat pada kuning telur dan susu.
8

f. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan


dan integrasi sel darah merah, dan dianjurkan mengkonsumsi
melebihi 2 mg/hari.
g. vitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan
pendarahan pada bayi.
h. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan
tulang dan janin yang banyak terdapat pada produk susu, ikan
,kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau
dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil
sebanyak 900-1200 mg/hari.
i. Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta
kennaikan metabolisme kalsium ibu.
j. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
k. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak
20 mg/hari.
l. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila
kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna dan jika
berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
m. Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan
terjadi kemudian perumbuhan anak akan terhambat dan
dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
n. Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan
bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga
mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium
pada ibbu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu
hamil cenderung menderita edema.
2.2 2 Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
1. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan
lebih banyak
2. Berat badan
9

Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur
tertentu, merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat
makanan yang harus di cukupi selama hamil.
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang digunakan untuk
metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan
lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang di
perlukan.
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam
makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita
dewasa mempunyai peranan yang penting. Faktor yang
mempengaruhi perencanan dan penyusunan makanan yang sehat
dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam
membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi. Dengan
demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat
gizi dari makanan sehari-hari.
5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan
keeluarga dari pada saat ibu hamil. ibu hamil sebaiknya
memeriksakan kehamiannya minimal empat kali selama kehamilan.
6. Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak
energi yang di butuhkan oleh tubuh.
7. Status kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus
diperhatikan.
8. Status ekonomi
Status ekonomi maupuun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan
makanan
TRIMESTER PERTAMA PADA USIA KEHAMILAN 1-3 BULAN
a. Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
10

b. Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan


gizi untuk pertumbuhan janin belum banyak
c. Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita
dewasa biasa
d. Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang
nafsu makan, mual, pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh
aneh, mual muntah dan lain-lain
e. Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan
adalahh makan berupa makanan yang mudah dicerna dalam porsi
sedikit tetapi sering
f. Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan
segar seperti roti panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan
segar seperti sari buah.
TRIMESTER KEDUA PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA
PADA USIA 7-9 BULAN
a. Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
b. 50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
c. Nafsu makan meningkat
d. Pada masa ini penambahan zat gula diperlukan untukk memelihara
kesehatan yang baik.
2.2 3 Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat
hamil bisa menyebabkan seperti :
1. Anemia gizi besi
Kekurangn zat beesi banyak terdapat di indonesia sehingga ibu
hamil di anjurkan agar menkonsumsi tambahan zat besi atau makan
yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-lain
2. Kenaikan berat badan yangg rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaiakn berat badan selama hamil 12-14
kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan berad badan hanya 7-8 kg
berakibat melahirkan bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata
11

penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu


mempengaruhi berat badan janin, kareena ada klanya ibu yaang
penambahan berat badannya cukup ternyata berar badan janinnya
masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya
kurang selama kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis
garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan komplikasi dari kehamilan
yang menyyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus
menerus sehingga menggangu kehidupan sehari-hari dan
menimbulkan kekurangan cairan, Ini juga bisa menyeebabkan ibu
pingsan dan lemah sehingga memerlukan penangan yang khusus.
Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada awal-awal kehamilan
saat kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.

2.3. Nutrisi pada Ibu Bersalin


Kebutuhan cairan dan nutrisi (makan dan minum) merupakan kebutuhan
yang harus dipenuhi dengan baik oleh ibu selama proses persalinan. Pastikan
bahwa pada setiap tahapan persalinan (kala I, II, III, maupun IV), ibu
mendapatkan asupan makan dan minum yang cukup. Asupan makanan yang
cukup (makanan utama maupun makanan ringan), merupakan sumber dari
glukosa darah. Glukosa darah merupakan sumber utama energi untuk sel-sel
tubuh. Kadar gula darah yang rendah akan mengakibatkan hipoglikemia.
Sedangkan asupan cairan yang kurang, akan mengakibatkan dehidrasi pada ibu
bersalin.
Pada ibu bersalin, hipoglikemia dapat mengakibatkan komplikasi
persalinan baik ibu maupun janin. Pada ibu, akan mempengaruhi kontraksi/his,
sehingga akan menghambat kemajuan persalinan dan meningkatkan insiden
persalinan dengan tindakan, serta dapat meningkatkan risiko perdarahan
postpartum. Pada janin, akan mempengaruhi kesejahteraan janin, sehingga
dapat mengakibatkan komplikasi persalinan seperti asfiksia.
12

Dehidrasi pada ibu bersalin dapat mengakibatkan melambatnya


kontraksi/his, dan mengakibatkan kontraksi menjadi tidak teratur. Ibu yang
mengalami dehidrasi dapat diamati dari bibir yang kering, peningkatan suhu
tubuh, dan eliminasi yang sedikit.
Dalam memberikan asuhan, bidan dan perawat dapat dibantu oleh anggota
keluarga yang mendampingi ibu. Selama kala I, anjurkan ibu untuk cukup
makan dan minum, untuk mendukung kemajuan persalinan. Pada kala II, ibu
bersalin mudah sekali mengalami dehidrasi, karena terjadi peningkatan suhu
tubuh dan terjadinya kelelahan karena proses mengejan. Untuk itu disela-sela
kontraksi, pastikan ibu mencukupi kebutuhan cairannya (minum). Pada kala III
dan IV, setelah ibu berjuang melahirkan bayi, maka bidan juga harus
memastikan bahwa ibu mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairannya, untuk
mencegah hilangnya energi setelah mengeluarkan banyak tenaga selama
kelahiran bayi (pada kala II).
Berdasar hasil penelitian terdahulu bahwa pemberian makanan padat
dengan pasien yang memerlukan anestesi tidak disetujui. Motilitas, absorpsi
dan sekresi asam lambung menurun. Hal ini dapat menyebabkan makanan
dapat tertinggal di lambung sehingga dapat terjadi aspirasi pneumonia. Namun
demikian, kebutuhan akan cairan masih diperbolehkan. Selama persalinan, ibu
memerlukan minum dan sangat dianjurkan minum minuman yang manis dan
berenergi.
Sebagian ibu masih berkeinginan untuk makan selama fase laten
persalinan, tetapi memasuki fase aktif, hanya ingin minum saja. Pemberian
makan dan minum selama persalinan merupakan hal yang tepat, karena
memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi (dehidrasi dapat
menghambat kontraksi/tidak teratur dan kurang efektif). Oleh karena itu,
anjurkan ibu makan dan minum selama persalinan dan kelahiran bayi, anjurkan
keluarga selalu menawarkan makanan ringan dan sering minum pada ibu
selama persalinan.
Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan yaitu memastikan ibu untuk
mendapat asupan (makanan ringan dan minum air) selama persalinan dan
kelahiran bayi.Karena fase aktif ibu hanya ingin mengkonsumsi cairan. Maka
13

bidan menganjurkan anggota keluarga untuk menawarkan ibu minum sesering


mungkin dan makan ringan selama persalinan , karena makanan ringan dan
cairan yang cukup selama persalinan berlangsung akan memberikan lebh
banyak energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi ini bila terjadi akan
memperlambat kontraksi atau membuat kontraksi menjadi tidak teratur.
Wanita bersalin membutuhkan kurang lebih 50-100 kilokalori energi
setiap jam, dan jika tidak terpenuhi, mereka akan mengalami kelelahan otot
dan kelaparan yang sangat. Jika glukosa tidak tersedia, cadangan lemak
digunakan sehingga menyebabkan ketosis dan pada akhirnya terjadi ketonuria.
Aktifitas uterus dapat menurun akibat akumulasi benda keton. Efek lain ketosis
ringan selama persalinan tidak diketahui. Cairan IV bukan pengganti yang
adekuat untuk asupan oral (cairan tersebut sering kali tidak adekuat dalam
satuan kilokalori; satu liter dekstrosa 5% dalam air [ D5W] atau salin normal
mengandng 225 kilokalori). Kelebihan beban cairan pada ibu, hiponatremia,
penurunan mortalitas, hemodilusi, dan asidosis laktik, juga hiperglikemia
neonatus, hiperinsulinemia dengan hipoglikemia, hiponatremia, asidosis,
ikterus dan/atau takipnea sementara dapat terjadi. Sepuluh persen glukosa
harus dihindari.
Makanan padat tidak boleh diberikan selama persalinan aktif, karna
makanan padat lebh lama tinggal dalam lambung dari pada makanan cair,
sehingga proses pencernaan berjalan lebih lambat selama persalinan. Bila ada
pemberian obat, dapat juga merangsang terjadinya mual muntah, yang biasa
mengakibatkan terjadinya aspirasi kedalam paru-paru.
Untuk mencegah dehidrasi, pasien boleh di beri minuman segar (jus buah, sup,
dll). Selama proses persalinan, namun bila mual atau muntah dapat diberikan
cairan RL.
a. Makanan yang dianjurkan :
1. Roti atau roti panggan (rendah serat) yang rendah lemak baik diberi
selai ataupun madu.
2. Sarapan sereal rendah serat dengan rendah susu.
3. Nasi tim.
4. Biskuit.
14

5. Yogurt rendah lemak.


6. Buah segar.
b. Minuman yang dianjurkan :
1. Minuman Air putih.
2. Minum yogurt rendah lemak.
3. Jus buah-buahan.
4. Kaldu jernih.
5. Diluted squash drinks.
6. Cairan olahraga atau cairan isotonic

(Sulistyawati2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. . Hlm: 41-61)

2.4. Nutrisi pada Ibu Nifas


Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010)
2.4.1. Manfaat Gizi pada Ibu Nifas
Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting,
hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk
memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai
makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutrisi
yang dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat yang
diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi
pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena
berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Ibu nifas
memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi,
mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASI eksklusif.
Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan
perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi
dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran.
15

Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai


berikut:
1. Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari
2. Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral
3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali
menyusui)
4. Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum (Pil zat besi
(sulfas/glukonas ferrosus) untuk menambah zat gizi.
5. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit, agar bisa memberikan
vitamin A kepada anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya.
6. Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis
atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan
7. Batasi makanan yang berbau keras (tidak terlalu asin, pedas atau
berlemak, tidak mengandung nikotin serta bahan pengawet atau
pewarna)
8. Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI,
misalnya sayuran hijau.
2.4.2. Zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan antara lain:
1. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori.
Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas
jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses
metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
2. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu
protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur,
120 gram keju, 1 3⁄4 gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas,
200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
3. Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan
gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu
16

rendah kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa
menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-
60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120
gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
4. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot,
fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat
pada gandum dan kacang-kacangan.
5. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu
porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, 3⁄4 cangkir brokoli,
1⁄2 wortel, 1⁄4-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu
tomat.
6. Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan
enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan 1⁄2 cangkir nasi, 1⁄4
cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari bijian utuh, 1⁄2
kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, 1⁄2
cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram
mi/pasta dari bijian utuh.
7. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14
gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram
keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok
makan krim, secangkir es krim, 1⁄2 buah alpukat, dua sendok makan
selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang
goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau
dua sendok makan saus salad.
8. Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan.
Hindari makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
17

9. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3
liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari
buah, susu dan sup.
10. Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan.
Vitamin yang diperlukan antara lain:
A. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta
mata. Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah
yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg.
B. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan
fungsi syaraf. Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari.
Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang
polong dan kentang.
C. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina
dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat,
kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.
D. Zinc (Seng)
Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan
pertumbuhan. Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan
gandum. Enzim dalam pencernaan dan metabolisme
memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg.
Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.
E. DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi.
Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam
ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.
Makanan yang dikonsumsi ibu nifas harus mengandung zat gizi
sebagai berikut :
1. Sumber tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru,
penghemat protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat
18

digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi).


Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung,
tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari
hewani(lemak,mentega,keju) dan nabati (kelapa,sawit, minyak sayur,
minyak kepala dan margarine).
2. Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel
yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi
asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke
hati melalui pembuluh darah vena porta. Sumber protein dapat
diperoleh dari protein hewani ( ikan, udang, kerang, kepiting, daging
ayam, hati, telur, susu dan keju ) dan protein nabati ( kacang tanah,
kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe ). Sumber
protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, keju, ketiga makanan
tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
3. Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air)
Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam
tubuh. Ibu menyusui minum air sedikinya 3 liter setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat
pengatur diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
2.4.3. Contoh Menu Ibu Nifas
1. Makan pagi : nasi, urap, sayur, ikan bandeng goreng, kudapan (donat
dan yoghurt)
2. Makan siang : nasi, ayam goring, rempeyek, rebon, sayur nangka,
jeruk, kudapan (kolak pisang)
3. Makan malam : nasi, semur daging, pepes tahu, capcay, papaya,
kudapan (ubi merah goreng).
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Makanan bergizi harus dipersiapkan sebelum seorang ibu berencana
hamil. Sehingga pada saat hamil, badan ibu sudah terkondisikan dengan
sangat baik untuk pertumbuhan janin.
Peningkatan berat badan yang tidak sesuai (< 1 kg per bulan) selama
trimester dua dan tiga atau peningkatan berat badan yang berlebihan (> 3 kg
per bulan) harus dievaluasi dan perlu mendapatkan konseling nutrisi.
Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak
diinginkan pada ibu hamil.
Beberapa nutrisi penting yang diperlukan ibu hamil diantaranya adalah
sumber kalori (karbohidrat dan lemak), protein, asam folat, vitamin B12, zat
besi, zat seng, kalsium, vitamin C, vitamin D, vitamin B6, vitamin E.
Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan bagi janin dalam kandungan diantaranya
DHA, gangliosida (GA), asam folat, zat besi dan kolin.5
Kebutuhan nutrisi pada kehamilan disesuaikan dengan usia kehamilan,
mulai dari trimester pertama hingga trimester ketiga. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya keluhan ibu hamil yang mempengaruhi keinginannya untuk
makan.

3.2. Saran

19
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S.2006.Perinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ambarwati. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Francin, P. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC

Kartasapoetra, Drs. G. 2003. Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta

Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. 2006. Ilmu Gizi.Jakarta: Dian Rakyat

Suherni. 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Sulistyawati, Ari Nugrehny. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta:
Salemba Medika

20

Anda mungkin juga menyukai