Oleh :
Khairunnisa 2016.12.9825.02
2018
Efek Bad Media Publicity Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Nippon
1. Pendahuluan
Gubernur Incumbent Provinsi DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Suhu
politik dikala itu memang panas, penggunaan sentimen politik identitas begitu kuat,
berita berita hoax melalui media sosial menjadi norma di kala itu. Salah satu yang
terkena imbasnya adalah Sari Roti, di demonstrasi salah satu gerobak penjaja
(Tricycle Hawker) dari Sari Roti dianggap membagikan roti gratis sebagai bentuk
dukungan terhadap demonstrasi itu dimana di gerobaknya tertulis “Gratis Untuk Para
Mujahid”, kemudian foto itu viral, cepat menyebar melalui media sosial dan melalui
portal portal berita. Kemudian sehari berselang, Sari Roti mengeluarkan maklumat
yang dikutip dari website resmi dari PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. yang
menyatakan bahwa:
2 Desember 2016.
2. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. senantiasa
Corpindo Tbk.
politik”
kelompok khususnya para simpatisan dari Gerakan Aksi 212 sebagai pernyataan yang
diperparah dengan framing dari beberapa portal media yang mengamini anggapan
berkobar. Kemudian muncul juga tagar #boikotsariroti di media sosial twitter berisi
ajakan kepada netizen agar memboikot dan menuntut Sari Roti untuk meminta maaf
Kami sebagai peniliti ingin meniliti bagaimana efek nyata dari semua hal
diatas terhadap Kinerja Keuangan Sari Roti atau dalam hal ini sebagai pemegang
brand Sari Roti PT. Nippon Indosari Corpindo dan juga menggali lebih dalam apa
yang Sari Roti hadapi, bagaimana ilmu Sistem Pengendalian Manajemen bisa
diaplikasikan untuk meminimalisir hal ini dan juga sekaligus melakukan damage
PT. Nippon Indosari Corpindo atau yang pada awal pendiriannya pada tahun
1990 bernama PT. Indosari Corporation adalah perusahaan hasil dari penanaman
modal asing yakni dari Jepang. PT. Nippon Indosari bergerak di industri food &
beverages dengan produk utama mereka adalah roti tawar dan manis dengan brand
Sari Roti.
MM 2100 Jl. Selayar Blok A No. 9, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat,
Bekasi 17530.
dengan market share terbesar di sekitaran Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Untuk itu
mereka mendapat penghargaan antara lainnya adalah Top Brand dan Top Brand for
Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010,
listing di Bursa Efek Indonesia yang diawali dengan Initial Public Offerings(IPO)
mereka pada tahun 2010 dengan kode entitas ROTI yang per penutupan bursa saham
perencanangan strategi.
efeknya dalam skala jangka panjang dan apakah pengambilan keputusan untuk
juga kinerja keuangan mereka secara menyeluruh, karena di era sekarang satu
gampang dibengkokkan dan di-framing media dalam bingkai yang berbedia. Apalagi
media yang memiliki interest. Kesalahan sedikit saja bisa dijadikan media sebagai
Jacquess Ellul dalam Nasution (1990) seorang sosiolog dan filsuf dari Prancis
Dari kutipan di atas jelas jika sebenarnya media sangat mudah untuk memberikan
propaganda tersendiri kepada public. Apalagi jika melihat interest dari masyarakat akan
informasi menjadi salah satu faktor jika media sangat efektif memberikan pengaruh tersendiri
untuk publik. Selain itu media massa juga dapat membuat sikap, pemikiran dan perilaku
seseorang bisa berubah. Karena itulah PT. Nippon Indosari Corporindo seharusnya dalam
pemberian pernyataan tidak memberi celah dengan memberi pernyataan yang tidak dianggap
Tapi benarkah bad media publicity yang dilakukan oleh PT. Nippon Indosari
Corporindo tbk benar benar memiliki efek nyata terhadap laba dan kinerja keuangan secara
kesuluruhan. Untuk mendasari hal itu kami sebagai peniliti mengambil basis data dari laporan
keuangan pada kuartal ketiga dimana kontroversi ini terjadi. Dengan menggunakan analisis
yoy (year to year) selain itu juga menggunakan analisis Du Pont System untuk menganalisa
kinerja keuangan pada kuartal tersebut untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan
atau tidak.
4. Rumusan Makalah
A. Apakah ada pengaruh dari adanya bad media publicity terhadap perusahaan?
C. Apakah langkah yang harus di lakukan oleh perusahaan untuk mengatasi efek dari
Hipotesis 0
Hipotesis A1
Bad Media Publicity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan
Hipotesis A2
A. Apakah ada pengaruh dari adanya bad media publicity terhadap kinerja keuangan
perusahaan?
Untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh bad media publicity ada beberapa
elemen yang perlu kita teliti. Hal yang paling pertama adalah melihat trend dari pergerakan
saham mulai dari kapan publisitas negative tadi terjadi dan efeknya selama seminggu
kemudian. Kami mengambil data pergerakan saham PT. Nippon Indosari Corpindo dengan
kode emiten ROTI dari Bursa Efek Indonesia mulai dari tanggal 2 Desember 2016 sampai
dengan tanggal 9 Desember 2016. Berikut grafik pergerakan saham PT. Nippon Indosari
Corpindo:
berlangsung kurang dari seminggu terhadapa saham. Efek paling terlihat pada pembukaan
saham hari senin tanggal 5 Desember 2016 dimana saham terkoreksi sebesar 1.35% dari
penutupan sebelumnya pada hari Jum’at tanggal 2 Desember 2016. Tetapi efek tadi tidak
berlangsung lama karena pada tanggal 3 Desember 2016 harga saham dari PT. Nippon
Indosari Corpindo naik tidak signifikan sebesar 2 poin. Tetapi trend kenaikan ini tetap terjaga
sampai pada tanggal 9 Desember 2017 dimana harga saham mereka melampaui harga awal
Dengan melihat data ini, kita bisa melihat bahwa ternyata publisitas negative ini
berpengaruh terhadap harga saham PT. Nippon Indosari Corpindo, tetapi pengaruh itu hanya
berlangsung selama 1 hari tidak berlangsung secara terus menerus. Malah setelah terkoreksi
satu hari harga saham PT. Nippon Indosari Corpindo bounce back melebihi harga
sebelumnya.
Selanjutnya kita akan melihat pengaruh bad media publicity tadi terhadap laba dari
PT. Nippon Indosari Corpindo dengan membandingkan laba di kuartal yang sama pada tahun
2016 dengan laba pada kuartal yang sama pada 2015 untuk melihat apakah ada kenaikan
Pada halaman sebelah akan diberikan gambaran perbandingan antara laba rugi pada
tahun 2015 dan 2016. Nama metode perbandingan ini metode YOY (year on year).
Dari laporan laba rugi PT. Nippon Indosari Corpindo menunjukkan adanya kenaikan laba
bersih (laba tahun berjalan) sebesar Rp. 9.238.668.399 (Sembilan Milyar Dua Ratus Tiga
Puluh Delapan Juta Enam Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Tiga Puluh Sembilan
dengan kenaikan laba dari periode 2014 ke 2015. Kenaikan laba pada periode itu terbilang
fantastis yakni sebesar Rp. 81.890.354.000 sebesar 43.4%. Walaupun ada penurunan trend
dari kenaikan laba perlu dipertimbangkan pula efek itu terjadi karena di 2015 ada
penambahan produksi dan pembukaan market yang lebih luas daripada di 2014.
Dari hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh dari bad media
publicity terhadap laba dari PT. Nippon Indosari Corpindo dan sepertinya pengaruh boikot
bisa diminimalisir oleh PT. Nippon Indosari Corpindo. Selain Itu dibandingkan dengan
industri yang sama PT. Nippon Indosari Corpindo melampaui perusahaan sejenis
Selanjutnya analisa ketiga yang perlu dilakukan analisa kinerja keuangan dari PT.
Nippon Indosari Corpindo dengan menggunakan rasi profitabilitas nya dan metode du pont
1. Rasio Profitabilitas
2. Du Pont System
a) Return On Investment
b) Return On Equity
itu di gross profit margin, operating profit margin, dan net profit margin. Semua
ketimbang dari efek penjualan yang berkurang. Penjualan dari tahun 2015 -2016
secara tidak signifikan, hal ini lebih dikarenakan adanya penurunan pada net profit
margin, total assets turnover nya malah mengalami kenaikan. Return On Equity
Melihat dari semua analisis data yang terpampang, kami sebagai peniliti
mengambil kesimpulan bahwa bad media publicity pada kasus ini tidak
Pengaruh tersebut hanya terlihat pada harga saham yang menurun dan itu pun
Efek dari bad media publicity ini berlangsung hanya 4 hari saja, melihat respons dari
beberapa kelompok tertentu di media sosial dan juga adanya trending topi dengan taga
#boikotsariroti. Efek dari itupun bisa terlihat dari penurunan harga saham dari tanggal 5
C. Apakah langkah yang harus di lakukan oleh perusahaan untuk mengatasi efek dari bad
media publicity?
Langkah yang diambil bergantung pada kasus yang dihadapi oleh perusahaan, ada
beberapa kasus seperti Uber dengan jajaran direksi yang dianggap mengeluarkan komentar
sexist, karena ini berhubungan dengan personel, maka orang yang bersangkutan harus segera
dicopot. Ketika berhubungan dengan image dan persepsi pelanggan terhadapa perusahaan,
perusahaan harus opportunis dalam hal ini, menurut kami perusahaan harus mengambil sisi
mana yang lebih menguntungkan, ketika dihadapkan pada kemarahan sebagian kelompok
perusahaan mengambil sisi kelompok mana yang lebih mayoritas, sehingga walaupun ada
damage, kerusakannya tidak akan terlalu banyak dan berpengaruh secara signifikan. Kami
rasa PT. Nippon Indosari Corpindo melakukan hal itu dengan baik, dimana mereka harus
6. Kesimpulan
Kesimpulan dari penilitian ini adalah hipotesis A1. Bad media publicity ini memang
berpengaruh, tetapi pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dari PT. Nippon
Indosari Corpindo. Pengaruhnya hanya terhadap harga saham yang sempat anjlok tetapi
itupun tidak berlangsung kemudian langsung bangkit lagi pada hari hari berikutnya.
Pengaruh dari bad media publicity ini juga berdampak pada persepsi sebagian
kelompok terhadap Sari Roti yang berujung pada boikot. Tetapi pengaruh tersebut tidak
signifikan karena penjualan di tahun 2016 tetap mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony and Govindarajan. 2005. Management Control System. Edisi Pertama. Penerbit
Nikmah, Evi Ziadatul. Muhammad Saifi. Achmad Husaini. “Analisis Rasio Keuangan Du
Pont System Sebagai Dasar Untuk Mengukur Kinerja Perusahaan”. Paper. Universitas
Brawijaya. 2014.
Mamduh, M. Hanafi. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta. UPP
Bambang Priyo Jatmiko.2016. “Meski Diboikot, Kenaikan Penjualan Sari Roti Lampaui
(http://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/14/094903926/meski.diboikot.kenaikan.penjualan
Arina Widya. “Bingkai Media Online Nasional pada Image Sari Roti (Analisis Framing pada
Pemberitaan Sari Roti pasca Klarifikasinya di Aksi 212 dalam Tempo.co dan Republika.co.id