Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Oleh :

Muhammad Mutaqin Pratama 2016.12.9844.02

Khairunnisa 2016.12.9825.02

Yeti Crismadeni 2016.12.9768.02

Andi Ramadhani 2016.12.9851.02

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NASIONAL BANDARMASIH

2018
Efek Bad Media Publicity Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Nippon

Indosari Corpindo (Sari Roti)

1. Pendahuluan

Pada medio 2 Desember 2016 terjadi demonstrasi besar-besar terhadap Calon

Gubernur Incumbent Provinsi DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Suhu

politik dikala itu memang panas, penggunaan sentimen politik identitas begitu kuat,

berita berita hoax melalui media sosial menjadi norma di kala itu. Salah satu yang

terkena imbasnya adalah Sari Roti, di demonstrasi salah satu gerobak penjaja

(Tricycle Hawker) dari Sari Roti dianggap membagikan roti gratis sebagai bentuk

dukungan terhadap demonstrasi itu dimana di gerobaknya tertulis “Gratis Untuk Para

Mujahid”, kemudian foto itu viral, cepat menyebar melalui media sosial dan melalui

portal portal berita. Kemudian sehari berselang, Sari Roti mengeluarkan maklumat

yang dikutip dari website resmi dari PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. yang

menyatakan bahwa:

“Sehubungan dengan beredarnya informasi mengenai

adanya pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh

penjual roti keliling (hawker tricycle) pada Aksi Super

Damai 212, dengan ini kami sampaikan bahwa:

1. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. selaku

produsen produk Sari Roti memberikan apresiasi

sebesar-besarnya atas terlaksananya Aksi Super Damai

212 yang berjalan dengan lancar dan tertib pada tanggal

2 Desember 2016.
2. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. senantiasa

berkomitmen menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka

Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjadi

perusahaan kebanggaan Indonesia.

3. Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi

Super Damai kemarin, dengan ini kami

sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

tidak terlibat dalam semua kegiatan politik.

Kemunculan informasi mengenai pembagian produk

Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker

tricycle), merupakan kejadian yang berada diluar

kebijakan dan tanpa seijin PT Nippon Indosari

Corpindo Tbk.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini PT

Nippon Indosari Corpindo Tbk. menyampaikan bahwa:

1. Produk Sari Roti tersebut adalah produk yang dibeli

oleh salah seorang Konsumen melalui salah satu Agen

yang berlokasi di Jakarta.

2. Pihak Pembeli meminta agar produk tersebut dapat

diantarkan ke area pintu masuk Monas dan dipasangkan

tulisan “gratis” tanpa pengetahuan dan perijinan dari

pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

3. Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak

terjadi kesalahpahaman diberbagai pihak. PT Nippon


Indosari Corpindo Tbk. berkomitmen untuk selalu

menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika,

serta tidak terlibat dalam semua aktivitas kegiatan

politik”

Setelah pernyataan tersebut muncul pro kontra di masyarakat, bagi sebagian

kelompok khususnya para simpatisan dari Gerakan Aksi 212 sebagai pernyataan yang

mengdeskreditkan aksi mereka sebagai gerakan anti-nasionalisme. Hal ini juga

diperparah dengan framing dari beberapa portal media yang mengamini anggapan

pendeskreditan tersebut seakan menambahkan bensin kepada api yang sudah

berkobar. Kemudian muncul juga tagar #boikotsariroti di media sosial twitter berisi

ajakan kepada netizen agar memboikot dan menuntut Sari Roti untuk meminta maaf

kepada umat islam.

Kami sebagai peniliti ingin meniliti bagaimana efek nyata dari semua hal

diatas terhadap Kinerja Keuangan Sari Roti atau dalam hal ini sebagai pemegang

brand Sari Roti PT. Nippon Indosari Corpindo dan juga menggali lebih dalam apa

yang seharusnya dilakukan perusahan ketika menghadapi prisoner’s dillema seperti

yang Sari Roti hadapi, bagaimana ilmu Sistem Pengendalian Manajemen bisa

diaplikasikan untuk meminimalisir hal ini dan juga sekaligus melakukan damage

control terhadap bad media publicity (Publisitas Negatif).


2. Gambaran Perusahaan

PT. Nippon Indosari Corpindo atau yang pada awal pendiriannya pada tahun

1990 bernama PT. Indosari Corporation adalah perusahaan hasil dari penanaman

modal asing yakni dari Jepang. PT. Nippon Indosari bergerak di industri food &

beverages dengan produk utama mereka adalah roti tawar dan manis dengan brand

Sari Roti.

Saat ini mereka memiliki 8 pabrik yang bertempat di Cikarang, Pasuruan,

Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Cikande, dan Purwakarta. PT. Nippon

Indosari Corpindo berkantor pusat di Cikarang Barat, tepatnya di Kawasan Industri

MM 2100 Jl. Selayar Blok A No. 9, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat,

Bekasi 17530.

PT. Nippon Indosari Corpindo merupakan produsen roti terbesar di Indonesia

dengan market share terbesar di sekitaran Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Untuk itu

mereka mendapat penghargaan antara lainnya adalah Top Brand dan Top Brand for

Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010,

Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.

PT. Nippon Indosari Corporindo juga membuka kesempatan untuk pemilik

modal di Indonesia untuk berinvestasi di perusahaan mereka dengan melakukan

listing di Bursa Efek Indonesia yang diawali dengan Initial Public Offerings(IPO)

mereka pada tahun 2010 dengan kode entitas ROTI yang per penutupan bursa saham

tanggal 19 Januari 2018 berada pada posisi harga Rp. 1.215


3. Uraian/Makalah yang Berkaitan Dengan Judul

Dalam pengambilan keputusan sistem pengendalian manajemen memegang

peranan penting, karena dari sistem pengendalian manajamen (perancangan strategi)

lah pengambilan keputusan berdasar, semua pengambilan berdasar dari

perencanangan strategi.

Berkaitan dengan judul yang diangkat, sebelum melakukan pengambilan

keputusan untuk mengeluarkan statement (maklumat) yang disebutkan di atas. PT.

Nippon Indosari Corporindo, Tbk. Bersama dengan divisi atau penanggungjawab

urusan public relations membertimbangkan enviromental analysis didalam yang

berkaitan dengan analisa sosial dan politik.

PT. Nippon Indosari Corporindo harus mengambil keputusan yang dilihat

efeknya dalam skala jangka panjang dan apakah pengambilan keputusan untuk

mengeluarkan pernyataan maklumat tersebut akan mempangaruhi laba mereka dan

juga kinerja keuangan mereka secara menyeluruh, karena di era sekarang satu

kesalahan dalam publisitas bisa berpengaruh panjang terhadap kontuniutas

keberlangsungan perusahaan. Bahkan dengan publisitas yang berintensi baik pun

gampang dibengkokkan dan di-framing media dalam bingkai yang berbedia. Apalagi

media yang memiliki interest. Kesalahan sedikit saja bisa dijadikan media sebagai

gorengan baru demi kontroversi dan berita hangat.

Jacquess Ellul dalam Nasution (1990) seorang sosiolog dan filsuf dari Prancis

mengatakan jika sebenarnya:

“media massa memiliki kepentingan propaganda

untuk mempengaruhi psikologis massa untuk mengikuti apa

yang diinginkan. Propaganda sebagai komunikasi yang


digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin

menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan –

tindakan suatu massa yang terdiri atas individu – individu,

dipersatukan secara psikologis melalui manipulasi psikologis

dan digabungkan di dalam suatu organisasi

Dari kutipan di atas jelas jika sebenarnya media sangat mudah untuk memberikan

propaganda tersendiri kepada public. Apalagi jika melihat interest dari masyarakat akan

informasi menjadi salah satu faktor jika media sangat efektif memberikan pengaruh tersendiri

untuk publik. Selain itu media massa juga dapat membuat sikap, pemikiran dan perilaku

seseorang bisa berubah. Karena itulah PT. Nippon Indosari Corporindo seharusnya dalam

pemberian pernyataan tidak memberi celah dengan memberi pernyataan yang tidak dianggap

atau menghadirkan asumsi mendeskreditkan satu golongan.

Tapi benarkah bad media publicity yang dilakukan oleh PT. Nippon Indosari

Corporindo tbk benar benar memiliki efek nyata terhadap laba dan kinerja keuangan secara

kesuluruhan. Untuk mendasari hal itu kami sebagai peniliti mengambil basis data dari laporan

keuangan pada kuartal ketiga dimana kontroversi ini terjadi. Dengan menggunakan analisis

yoy (year to year) selain itu juga menggunakan analisis Du Pont System untuk menganalisa

kinerja keuangan pada kuartal tersebut untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan

atau tidak.
4. Rumusan Makalah

A. Apakah ada pengaruh dari adanya bad media publicity terhadap perusahaan?

B. Berapa lama efek itu berlangsung?

C. Apakah langkah yang harus di lakukan oleh perusahaan untuk mengatasi efek dari

bad media publicity?

Hipotesis 0

Bad Media Publicity berpengaruh terhadap kinerja keuangan

Hipotesis A1

Bad Media Publicity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan

Hipotesis A2

Bad Media Publicity tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan


5. Analisis, Evaluasi, dan Rekomendasi

A. Apakah ada pengaruh dari adanya bad media publicity terhadap kinerja keuangan

perusahaan?

Untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh bad media publicity ada beberapa

elemen yang perlu kita teliti. Hal yang paling pertama adalah melihat trend dari pergerakan

saham mulai dari kapan publisitas negative tadi terjadi dan efeknya selama seminggu

kemudian. Kami mengambil data pergerakan saham PT. Nippon Indosari Corpindo dengan

kode emiten ROTI dari Bursa Efek Indonesia mulai dari tanggal 2 Desember 2016 sampai

dengan tanggal 9 Desember 2016. Berikut grafik pergerakan saham PT. Nippon Indosari

Corpindo:

Grafik Pergerakan Saham Emiten ROTI Per 2 –9 Desember 2016


Dari data yang diperoleh ini bisa dilihat bahawa efek dari publisitas negatif

berlangsung kurang dari seminggu terhadapa saham. Efek paling terlihat pada pembukaan

saham hari senin tanggal 5 Desember 2016 dimana saham terkoreksi sebesar 1.35% dari

penutupan sebelumnya pada hari Jum’at tanggal 2 Desember 2016. Tetapi efek tadi tidak

berlangsung lama karena pada tanggal 3 Desember 2016 harga saham dari PT. Nippon

Indosari Corpindo naik tidak signifikan sebesar 2 poin. Tetapi trend kenaikan ini tetap terjaga

sampai pada tanggal 9 Desember 2017 dimana harga saham mereka melampaui harga awal

pada tanggal 2 Desember 2016.

Dengan melihat data ini, kita bisa melihat bahwa ternyata publisitas negative ini

berpengaruh terhadap harga saham PT. Nippon Indosari Corpindo, tetapi pengaruh itu hanya

berlangsung selama 1 hari tidak berlangsung secara terus menerus. Malah setelah terkoreksi

satu hari harga saham PT. Nippon Indosari Corpindo bounce back melebihi harga

sebelumnya.

Selanjutnya kita akan melihat pengaruh bad media publicity tadi terhadap laba dari

PT. Nippon Indosari Corpindo dengan membandingkan laba di kuartal yang sama pada tahun

2016 dengan laba pada kuartal yang sama pada 2015 untuk melihat apakah ada kenaikan

ataukah penurunan yang signifikan terhadap laba perusahaan.

Pada halaman sebelah akan diberikan gambaran perbandingan antara laba rugi pada

tahun 2015 dan 2016. Nama metode perbandingan ini metode YOY (year on year).
Dari laporan laba rugi PT. Nippon Indosari Corpindo menunjukkan adanya kenaikan laba

bersih (laba tahun berjalan) sebesar Rp. 9.238.668.399 (Sembilan Milyar Dua Ratus Tiga

Puluh Delapan Juta Enam Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Tiga Ratus Tiga Puluh Sembilan

Rupiah) atau mengalami kenaikan sebesar 3.41% dibandingkan tahun lalu.


Tetapi ada hal lain yang perlu diperhatikan bahwa kenaikan laba tidak sebanding

dengan kenaikan laba dari periode 2014 ke 2015. Kenaikan laba pada periode itu terbilang

fantastis yakni sebesar Rp. 81.890.354.000 sebesar 43.4%. Walaupun ada penurunan trend

dari kenaikan laba perlu dipertimbangkan pula efek itu terjadi karena di 2015 ada

penambahan produksi dan pembukaan market yang lebih luas daripada di 2014.

Dari hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh dari bad media

publicity terhadap laba dari PT. Nippon Indosari Corpindo dan sepertinya pengaruh boikot

bisa diminimalisir oleh PT. Nippon Indosari Corpindo. Selain Itu dibandingkan dengan
industri yang sama PT. Nippon Indosari Corpindo melampaui perusahaan sejenis

pertumbuhan pendapatan mereka sebesar 16 Persen sedangkan rerata pertumbuhan

pendapatan industri hanya sebesar 8 persen.

Selanjutnya analisa ketiga yang perlu dilakukan analisa kinerja keuangan dari PT.

Nippon Indosari Corpindo dengan menggunakan rasi profitabilitas nya dan metode du pont

system selama 3 tahun dari 2015 ke 2017

1. Rasio Profitabilitas

a) Gross Profit Margin

Tahun Penjualan HPP GPM (%)


2015 Rp. 2.174.501.712.899 Rp. 1.091.511.433.830 53,12%
2016 Rp. 2.521.920.968.213 Rp. 1.220.832.597.005 51.,6%
b) Operating Profit Margin

Tahun Laba Operasi Penjualan OPM (%)


2015 Rp. 453.658.490.001 Rp. 2.174.501.712.899 20,86%
2016 Rp. 443.044.977.388 Rp. 2.521.920.968.213 17,58%

c) Net Profit Margin

Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan NPM (%)


2015 Rp. 270.538.700.440 Rp. 2.174.501.712.899 12,44%
2016 Rp. 279.777.368.831 Rp. 2.521.920.968.213 11.09%

2. Du Pont System

a) Return On Investment

Tahun Net Profit Margin Total Asset Turnover ROI (%)


2015 12,44% 0,803 9,89%
2016 11,09% 0,864 9,58%

b) Return On Equity

Tahun ROI Debt Ratio ROE (%)


2015 9,89% 56.08% 4,34%
2016 9,58% 50.58% 4,71%

Melalui analisis rasio profitabilitas terjadi penurunan di semua elemenya, baik

itu di gross profit margin, operating profit margin, dan net profit margin. Semua

penurunan tersebut lebih dikarenakan karena adanya kenaikan beban produksi

ketimbang dari efek penjualan yang berkurang. Penjualan dari tahun 2015 -2016

mengalami kenaikan tidak terpengaruh oleh adanya pemboikotan.

Melalui analisis du pont system, return on investment mengalami penurunan

secara tidak signifikan, hal ini lebih dikarenakan adanya penurunan pada net profit

margin, total assets turnover nya malah mengalami kenaikan. Return On Equity

mengalami kenaikan karena adanya penurunan debt ratio.

Melihat dari semua analisis data yang terpampang, kami sebagai peniliti

mengambil kesimpulan bahwa bad media publicity pada kasus ini tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan dari perusahaan.

Pengaruh tersebut hanya terlihat pada harga saham yang menurun dan itu pun

masih bisa langsung bounce back.

B. Berapa lama efek itu berlangsung?

Efek dari bad media publicity ini berlangsung hanya 4 hari saja, melihat respons dari

beberapa kelompok tertentu di media sosial dan juga adanya trending topi dengan taga
#boikotsariroti. Efek dari itupun bisa terlihat dari penurunan harga saham dari tanggal 5

Desember sampai dengan 7 Desember 2016.

C. Apakah langkah yang harus di lakukan oleh perusahaan untuk mengatasi efek dari bad

media publicity?

Langkah yang diambil bergantung pada kasus yang dihadapi oleh perusahaan, ada

beberapa kasus seperti Uber dengan jajaran direksi yang dianggap mengeluarkan komentar

sexist, karena ini berhubungan dengan personel, maka orang yang bersangkutan harus segera

dicopot. Ketika berhubungan dengan image dan persepsi pelanggan terhadapa perusahaan,

perusahaan harus opportunis dalam hal ini, menurut kami perusahaan harus mengambil sisi

mana yang lebih menguntungkan, ketika dihadapkan pada kemarahan sebagian kelompok

perusahaan mengambil sisi kelompok mana yang lebih mayoritas, sehingga walaupun ada

damage, kerusakannya tidak akan terlalu banyak dan berpengaruh secara signifikan. Kami

rasa PT. Nippon Indosari Corpindo melakukan hal itu dengan baik, dimana mereka harus

mengambil keputusan mengambil sisi “toleran” vs “islamis”.

6. Kesimpulan

Kesimpulan dari penilitian ini adalah hipotesis A1. Bad media publicity ini memang

berpengaruh, tetapi pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dari PT. Nippon

Indosari Corpindo. Pengaruhnya hanya terhadap harga saham yang sempat anjlok tetapi

itupun tidak berlangsung kemudian langsung bangkit lagi pada hari hari berikutnya.

Pengaruh dari bad media publicity ini juga berdampak pada persepsi sebagian

kelompok terhadap Sari Roti yang berujung pada boikot. Tetapi pengaruh tersebut tidak

signifikan karena penjualan di tahun 2016 tetap mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony and Govindarajan. 2005. Management Control System. Edisi Pertama. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

Nikmah, Evi Ziadatul. Muhammad Saifi. Achmad Husaini. “Analisis Rasio Keuangan Du

Pont System Sebagai Dasar Untuk Mengukur Kinerja Perusahaan”. Paper. Universitas

Brawijaya. 2014.

Mamduh, M. Hanafi. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta. UPP

AMP YKPN Yogyakarta

Bambang Priyo Jatmiko.2016. “Meski Diboikot, Kenaikan Penjualan Sari Roti Lampaui

Industri Roti Nasional”.

(http://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/14/094903926/meski.diboikot.kenaikan.penjualan

.sari.roti.lampaui.industri.roti.nasional diakses tanggal 21 Januari 2018)

Arina Widya. “Bingkai Media Online Nasional pada Image Sari Roti (Analisis Framing pada

Pemberitaan Sari Roti pasca Klarifikasinya di Aksi 212 dalam Tempo.co dan Republika.co.id

periode Desember 2016)”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang. 2017

Anda mungkin juga menyukai