Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“BESARAN DAN SATUAN”

Disusun Oleh

Nama : Rachmat Artico Darmawan


NIM : 03051381823090
Kelas : Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….i

1.1. PENGERTIAN BESARAN .......................................................................................... 1

1.1.1.Besaran pokok ............................................................................................................... 1

1.1.2.Besaran Turunan ........................................................................................................... 3

2.1.SISTEM SATUAN INTERNASIONAL .......................................................................... 4

3.1 PENGERTIAN SATUAN ................................................................................................. 4

3.1.1 Satuan Baku................................................................................................................... 5

3.1.2. Satuan Tidak Baku ....................................................................................................... 6

4.1 DIMENSI ............................................................................................................................ 6

5.1 ANGKA PENTING ........................................................................................................... 7

i
ii
1.1. PENGERTIAN BESARAN
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan
sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
1. Dapat diukur atau dihitung
2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. Mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan
menjadi 2 macam yaitu:
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa
merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini
tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh
besaran non fisika adalah Jumlah.
Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

 1.1.1.Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang
mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan.

1. Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara
sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3

1
batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran
jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini
1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama
1/299792458 detik
2. Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun
karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari
tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari
9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133 pada
ground state.
3. Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
Pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4 derajat celcius yang
menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan bahwa volume air yang diukur
ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina
dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan
standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai
1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam
menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.
4. Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di
sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang
berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak
terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1
meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
5. Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air
(suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin,

2
kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai
1/273.16 dari temperature titik tripel air.
6. Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
Mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari “gram-
molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang
terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus
dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12.
bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023.
7. Intensitas Cahaya
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari
suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar
yang digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya
dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas
yang ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah
yang ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan
frekuensi 540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar
(1/683) watt per steradian.

Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri khusus
antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih
dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.

Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter
persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang
Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI
yang diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second).

3
Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh
besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
2. Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan,
perlajuan dan lain-lain.

2.1.SISTEM SATUAN INTERNASIONAL


Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum
Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI).
Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon,
atau biasa disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika adalah
centimeter, gram sekon atau sistem CGS.
3.1 PENGERTIAN SATUAN
Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama
maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan
Newton dan Berat(w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi
sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.

4
Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa Perancis: Système
International d'Unités atau SI) adalah bentuk modern dari sistem metrik dan saat ini menjadi
sistem pengukuran yang paling umum digunakan. Sistem ini terdiri dari sebuah sistem satuan
pengukuran yang koheren terdiri dari 7 satuan dasar. Sistem ini mendefinisikan 22 satuan,
dan lebih banyak lagi satuan turunan. Sistem ini juga memunculkan satu set terdiri dari 20
prefiks pada nama dan simbol satuan yang dapat digunakan untuk perkalian dan pembagian
satuan.

Sistem ini dipulikasikan pada tahun 1960 sebagai hasil dari inisiatif yang dimulai tahun
1948. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa
(kilogram), dan waktu (detik/sekon). SI ditujukan menjadi sistem yang berkembang, maka
prefiks dan satuan dibuat dan definisi satuan dimodifikasi melalui persetujuan internasional
seiring teknologi pengukuran berkembang dan presisi pengukuran meningkat. Konferensi
Umum tentang Berat dan Pengukuran (General Conferences on Weights and Measures,
CGPM) ke-24 dan 25 tahun 2011 and 2014, misalnya, mendiskusikan proposal untuk
mengubah definisi kilogram, menghubungkannya ke invarian alam daripada massa sebuah
artefak, sehingga memastikan stabilitas jangka panjang.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain
itu, dalam sistem SI terdapat standar awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk
penggandaan atau menurunkan satuan-satuan yang lain.
Satuan yang diturunkan dari satuan dasar SI.

3.1.1 Satuan Baku


Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter, kilogram, dan
detik.

Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:


a) Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
b) Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

5
3.1.2. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku umumnya banyak digunakan pada zaman dahulu dimana sistem
satuan modern blm dibuat. Ada banyak sekali satuan tidak baku yang digunakan, dantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Jengkal
Definisi 1 jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk
ketika direntangkan

b. Depa
Definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung
jari tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan

c. Kilan
Definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking
ketika telapak tangan direntangkan

d. Hasta
Definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika
direntangkan

e. Tumbak
Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1
tumbak setara dengan 14 meter persegi

6
4.1. DIMENSI
Definisi Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya
berdasarkan besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan
dalam kurung siku.
Contoh : Dimensi dari besaran pokok panjang dengan satuan meter adalah [L],
dimensi dari besaran pokok Massa dengan satuan kg adalah [M].

Untuk menuliskan dimensi dari besaran turunan dapat anda lihat sebagai berikut :
1. Massa jenis ((ρ) memiliki satuan kg/m³ dengan dimensi = [M]/[L]³ ditulis [M][L]-³
2. Kecepatan (v) adalah perubahan posisi benda (perpindahan) tiap satuan waktu
mempunyai satuan m/s dengan dimensi = L/T ditulis LT-¹
3. Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu, mempunyai satuan m/s²
dengan dimensi = L/T² ditulis LT-²
Kegunaan Dimensi :
1. Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak.
2. Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar.
3. Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut
dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.

5.1 ANGKA PENTING


Dalam kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong
misalnya, anda tentu akan memperoleh hasil pengukuran berupa angka-angka. Sebagai
contoh, saat anda mengukur diameter tabung, anda mempeoleh angka 3,24 cm. Maka angka
3 dan 2 merupakan angka pasti dan angka 4 merupakan angka taksiran sesuai ketelitian alat
ukur. Angka pasti atau eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak diragukan
nilainya. Angka taksiran merupakan angka hasil pengukuran yang masih diragukan nilainya.
Semua angka hasil pengukuran merupakan Angka Penting. Jadi Angka penting terdiri dari
angka pasti yang terbaca pada skala alat ukur dan angka taksiran ( perkiraan) yang sesuai
dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Oleh karena itu, jumlah angka penting
hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan Mistar, jangka Sorong dan
Mikrometer Sekrup tentunya akan berbeda, sesuai dengan tingkat ketelitian masing-masing
alat ukur tersebut.

7
Aturan menentukan jumlah Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : hasil pengukuran panjang
pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah angka pentingnya memiliki 3 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan angka nol, adalah angka penting.
Contoh : Hasil menimbang sebuah mangga, adalah 507,09 gram. Jumlah angka
pentingnya adalah 5 angka penting.

Anda mungkin juga menyukai