PENDAHULUAN
Batuan dapat dijumpai dimana saja. Sebut saja batuan di halaman rumah,
kemudian di jalan yang landasannya atau bagian tepinya terbuat dari batu, dan di
sudah dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi
umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral,
namun umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. Salah satu
asam ini dilakukan untuk mengenalkan batuan beku asam kepada praktikan.
digunakan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengenalkan batuan beku asam
1. Penuntun
2. LKP
4. Pensil warna
5. Komperator
7. Lup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mengalami pembekuan. Batuan beku ini juga disebut dengan batuan ignesius.
Magma yang membeku ini merupakan magma yang mendingin dan mengeras,
dengan atau tanpa proses kristalisasi, yang terjadi baik di bawah permukaan
sebagai jenis batuan intrusif atau plutonik, maupun di atas permukaan sebagai
Batuan beku ini terbentuk karena adanya magma yang mengeras atau
mengalami pembekuan. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh
batuan yang sudah ada sebelumnya, baik yang berada di mantel maupun di kerak
bumi. Secara umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari
Selanjutnya untuk proses pembentukan batuan beku ini juga terkadang tergantung
pada jenis batuan bekunya masing- masing. Beberapa jenis batuan beku dan
yang terjadi di dalam dapur magma secara perlahan- lahan sekali sehingga
tubuh batuan terdiri dari kristal- kristal besar. Contoh dari batuan ini
antar lapisan di dalam kulit bumi. Proses pembekuan ini berjalan lebih
cepat sehingga di samping kristal besar terdapat pula banyak kristal kecil.
Contoh dari batuan jenis ini antara lain batu granit porfiri.
3) Batuan beku luar atau batuan lelehan, proses terbentuknya batuan ini
adalah ketika gunung api menyemburkan lava cair pijar. Pembekuan ini
terjadi tidak hanya di sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara.
kristal (amorf).
tektonik.
batuan beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan
perbedaan pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan
beku yang tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan.
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang
memiliki berbagia struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi
terlihat seragam.
b. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
air.
batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat
pembekuan.
f. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh
perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
a. Konkordan
a) Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan
batuan disekitarnya.
meter.
diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan
b. Diskordan
b) Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu
c) Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya
lebih kecil.
yang berbeda.
Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan tekanan yang
tinggi di bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama maka mineral-
dengan ukuran mineral yang relatif besar. Sedangkan pada kondisi pembekuan
dengan temperatur dan tekanan permukaan yang rendah, mineral-mineral
penyusun batuan beku tidak sempat membentuk sistem kristal tertentu, sehingga
terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak memiliki sistem kristal, dan mineral yang
terbentuk biasanya berukuran relatif kecil. Berdasarkan hal di atas tekstur batuan
1) Tingkat kristalisasi
kristal
b. Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas
c. Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas
2) Ukuran butir
c. Porphyritic, yaitu batuan beku yang tersusun atas mineral yang berukuran
3) Bentuk kristal
mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna. Bentuk mineral yang
a. Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di perut
bumi.
b. Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentu tidak jauh dari
permukaan bumi.
bumi.
Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk batuan beku ada dua yaitu
mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan biotit, dan mineral
a. Batuan beku asam (felsic), kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit,
Ryolit.
Gabbro, Basalt.
d. Batuan beku ultra basa (ultra mafic), kandungan SiO2 < 30%
Tabel 4.1 Klasifikasi batuan beku menurut Fenton
kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
oleh Bowen.
dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut
jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan
karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah
mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat
pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu
menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang
terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan
asam seperti granit atau Rhyolite. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium
Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kuarsa, maka mineral
Kuarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral felsic atau
mineral mafic, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral
yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam praktikum yang telah dilakukan, terdapat lima sampel batuan beku
3.1.1. Sampel 1
Keterangan :
1.
2.
mineralnya ada yang berukuran besar dan dapat dibedakan satu dengan yang lain
namun ada pula yang sangat halus dan disebut dengan massa dasar. Bentuknya
dijumpai mineral kuarsa dengan warna yang transparan dan bentuk prismatik
dengan persentase sebesar 40%, plagioklas berwarna putih susu dan dengan
persentase sebesar 25%, biotit berwarna hitam dan bentuk berlembar dengan
persentase sebesar 5%, serta massa dasar berwarna abu-abu dengan persentase
Batuan ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik secara dike maupun sill
pada kerak benua. Diorit sering terbentuk di atas batas lempeng konvergen, yang
melting" dari lempeng samudra akan menghasilkan magma basaltik yang naik dan
mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua. Disitu akan terjadi proses
pencampuran magma basaltik dengan magma granit (batu granit yang meleleh)
dan akan naik melalui lempeng benua, baik secara sill maupun dike. Lelehan ini
akan menghasilkan komposisi antara basalt - granit, dan diorit akan terbentuk jika
3.1.2. Sampel 2
Keterangan :
1.
2.
adalah euhedral-subhedral atau bidang batas mineral ada yang jelas dan teratur,
namun adapula yang tidak. Adapun relasinya yaitu equigranular. Pada sampel 2
dijumpai mineral kuarsa dengan warna transparan dan bentuk prismatik dengan
persentase sebesar 50%, plagioklas berwarna putih susu dan dengan persentase
sebesar 40%, serta biotit berwarna hitam dan bentuk berlembar dengan persentase
padat. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa sampel 2 adalah Quartz Diorite.
(Fenton, 1940)
Batuan ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik secara dike maupun sill
pada kerak benua. Diorit sering terbentuk di atas batas lempeng konvergen, yang
melting" dari lempeng samudra akan menghasilkan magma basaltik yang naik dan
mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua. Disitu akan terjadi proses
pencampuran magma basaltik dengan magma granit (batu granit yang meleleh)
dan akan naik melalui lempeng benua, baik secara sill maupun dike. Lelehan ini
akan menghasilkan komposisi antara basalt - granit, dan diorit akan terbentuk jika
gemstone.
3.1.3. Sampel 3
Keterangan :
1.
2.
tidak dapat dibedakan satu dengan yang lain (massa dasar) dan terdapat fenokris
dalam massa dasar. Karena hal tersebut, maka bentuknya adalah subhedral-
anhedral atau bidang batas mineral ada yang lumayan jelas dan teratur, namun
dijumpai mineral kuarsa dengan warna transparan dan bentuk prismatik dengan
persentase sebesar 10%, plagioklas berwarna putih susu dan dengan persentase
sebesar 30 %, serta massa dasar berwarna hitam dengan persentase sebesar 45%.
(Fenton, 1940)
Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan
baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Basalt adalah umum
ekstrusif batuan vulkanik . Biasanya berwarna abu-abu menjadi hitam dan halus
karena pendinginan yang cepat dari lava pada suhu permukaan. Menurut definisi
volume, kurang dari 20% kuarsa dan kurang dari 10% feldspathoid dan di mana
Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan
bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.
3.1.4. Sampel 4
Keterangan :
1.
2.
dalam keadaan segar berwarna abu-abu sedangkan dalam keadaan lapuk berwarna
kristal dan sebagian yang lain tersusun atas gelas, granulanularitas faneroporfiritik
yang lain namun ada pula yang berukuran sangat kecil yang biasa disebut massa
bidang batas mineral ada yang jelas dan teratur, namun adapula yang tidak.
Batuan ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik secara dike maupun sill
pada kerak benua. Diorit sering terbentuk di atas batas lempeng konvergen, yang
melting" dari lempeng samudra akan menghasilkan magma basaltik yang naik dan
mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua. Disitu akan terjadi proses
pencampuran magma basaltik dengan magma granit (batu granit yang meleleh)
dan akan naik melalui lempeng benua, baik secara sill maupun dike. Lelehan ini
akan menghasilkan komposisi antara basalt - granit, dan diorit akan terbentuk jika
3.1.5. Sampel 5
Keterangan :
1.
2.
dibedakan satu dengan yang lain. Karena hal tersebut, maka bentuknya adalah
euhedral-subhedral atau bidang batas mineral ada yang jelas dan teratur, namun
adapula yang tidak. Adapun relasinya yaitu equigranular. Pada sampel 5 dijumpai
mineral kuarsa dengan transparan dan bentuk prismatik dengan persentase sebesar
35%, plagioklas berwarna putih susu dan dengan persentase sebesar 35%, serta
Batuan ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik secara dike maupun sill
pada kerak benua. Diorit sering terbentuk di atas batas lempeng konvergen, yang
melting" dari lempeng samudra akan menghasilkan magma basaltik yang naik dan
mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua. Disitu akan terjadi proses
pencampuran magma basaltik dengan magma granit (batu granit yang meleleh)
dan akan naik melalui lempeng benua, baik secara sill maupun dike. Lelehan ini
akan menghasilkan komposisi antara basalt - granit, dan diorit akan terbentuk jika
4.1. Kesimpulan
dasar. Dari batuan yang telah dideskripsi, tidak ada yang memiliki struktur
agregat.
4.2. Saran
Anonim.2015.https://kuliahnyok.wordpress.com/2011/05/27/analisis-batuan-
basalt/ (diakses pada hari Kamis, 20 September 2018 pukul 22.40)