Anda di halaman 1dari 8

JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

PERBEDAAN TUMBUH KEMBANG ANAK TODDLER YANG DIASUH ORANG TUA


DENGAN YANG DITITIPKAN DITEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA)

Fauzi Saputra1, Oswati Hasanah2, Febriana Sabrian3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email: ntahlaa@ymail.com

Abstract

The aim of this research was to identify the comparison of growth and development between toddler who was cared by
parents at name and in child care facilities. This research used comparative study design with cross sectional approach
and the respondent was chosen using cluster sampling techinique. Total sample in this study was 100 respondents
devided in 2 groups of toodlers. The instruments of this research were scales and used to gauges to measure the weight
and height, and DDST II form. Chi square test used for growth aspects and mann whitney test used for development
aspects. The result of this study showed that is no differences on toddlers growth between parent’s care group and child
care group (p value = 0,595 > α (0,05)) and there is differences in the development aspect between 2 groups (p value =
0,012 < α (0,05)) where the toddlers development was a better in child care fasilities group than parent’s care group. It
is recommended to parents or surrogate parents to do more optimal stimulation to their kids especially toddlers to
improve their growth and development.

Keywords: child care, development, growth, parent’s care, toddler

PENDAHULUAN bersifat progresif, terarah, dan terpadu.


Tumbuh kembang sebenarnya Perkembangan motorik anak berlangsung
mencakup dua peristiwa yang sifatnya secara sefokaudal dan proksimadistal
berbeda, tapi saling berkaitan dan sulit (Soetjiningsih & Ranuh, 2013). Prinsip
dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan sefokaudal merupakan proses perkembangan
perkembangan (Adriana, 2011). Pertumbuhan yang dimulai dari kepala kearah kaki. Sebagai
adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, contoh, perkembangan pertama anak adalah
yaitu bertambahnya jumlah ukuran, dimensi mengangkat kepala sebelum dia dapat
pada tingkat sel organ maupun individu anak. berjalan. Sedangkan prinsip prosimodistal
Anak tidak hanya bertambah besar secara merupakan perkembangan yang dimulai
fisik, melainkan juga ukuran dan struktur dengan menggerakkan anggota badan yang
organ-organ tubuh dan otak. Pertumbuhan paling dekat dengan pusat/sumbu tengah
fisik dapat dinilai dengan ukuran berat (gram, hingga yang terjauh. Sebagai contoh, anak
pound, kilogram), ukuran panjang (cm, dapat menggerakkan bahunya kemudian juga
meter), umur tulang, dan tanda-tanda seks menggerakkan kebagian tangan dan kakinya
skunder (Soetjiningsih & Ranuh, 2013). (Aziz, 2008, Soetjiningsih & Ranuh, 2013).
Perkembangan adalah perubahan yang Setiap anak memiliki pola
bersifat kuantitatif dan kualitatif. pertumbuhan dan perkembangan yang sama,
Perkembangan adalah bertambahnya tetapi kecepatannya berbeda. Hal ini
kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh disebabkan oleh beberapa faktor biologis dan
yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur genetik anak, lingkungan, serta di faktor
dan dapat diramalkan. Perkembangan internal dan eksternal. Pengaruh faktor
menyangkut porses diferensiasi sel tubuh, tersebut dapat bersifat sementara maupun
organ, dan sistem organ yang berkembang permanen serta dapat mempengaruhi
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kecepatan dan kualitas kecepatan tumbuh
fungsinya, termasuk juga perkembngan kembang anak. Pengaruhnya bisa
kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan memperlambat atau meningkatkan kecepatan
perkembangan perilaku sebagai hasil dari tumbuh kembang anak (Soetjiningsih &
interaksi dengan lingkungannya. Ranuh, 2013).
Perkembangan merupakan perubahan yang
1123
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

Anak usia toddler antara usia 12–36 pertumbuhan yang diakibatkan oleh gangguan
bulan adalah periode eksplorasi lingkungan nutrisi (Ispiya 2010).
yang intensif. Perkembangan biologis selama Saat orang tua bekerja suport keluarga
masa toddler ditandai dengan kemampuan tidak mudah didapat, maka orang tua
motorik kasar dan motorik halus yang mengantisipasi dengan alternatif dengan
memungkinkan anak menguasai berbagai mendelegasikan pengasuhan anak kepada
aktivitas (Wong, 2008). Pertumbuhan anak orang lain. Bila anaknya di tinggal dirumah
usia toddler antara lain tinggi badan, bersama asisten rumah tangga atau pengasuh
pertambahannya adalah 1,25 cm/bulan (1,5 x bayi masih dapat menimbulkan rasa cemas
panjang badan lahir). Sedangkan berat badan bagi orang tua anak yang sedang bekerja
pertambahannya adalah 250-350 gram/bulan, karena selalu membayangkan berbagai resiko
namun setelah usia anak 2 tahun, kenaikan yang dapat terjadi pada anaknya
berat badan tidak terkontrol, yaitu sekitar 2,3 (Soedjiningsih, dkk, 2008).
kg/tahun. Pada masa toddler, pertumbuhan Tempat penitipan anak (TPA) telah
fisik anak relatif lambat dibandingkan dengan dipilih oleh banyak orang tua yang bekerja
masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya untuk menitipkan anaknya saat bekerja.
berjalan lebih cepat. Anak sering mengalami Karena orang tua percaya disana anak akan
penurunan nafsu makan sehingga tampak diberikan pengasuhan dengan baik. Tempat
langsing (Nursalam, 2005). penitipan anak saat ini juga berkembang
Keluarga atau orang tua mempunyai sangat pesat, seperti didirikan tempat
peran penting dalam tahapan pertumbuhan penitipan anak dengan pengasuh yang
dan perkembangan anak. Pada pertumbuhan profesional dan sesuai bidang, hingga terdapat
anak orang tua mencari nafkah untuk TPA yang dilengkapi arena bermain anak
memenuhi kebutuhan pangan anak agar yang sangat lengkap. Berkembangnya TPA,
nutrisi anak tercukupi. Pada perkembangan merupakan salah satu faktor yang membuat
orang tua berperan dalam mengasuh anak orang tua lebih percaya kalau anaknya lebih
serta memberikan pendidikan terhadap anak baik di titipkan di TPA (Soedjiningsih, dkk,
agar perkembangan anak optimal. Selain 2008).
kebutuhan sandang, anak juga memerlukan Dalam penelitian National Institutes of
bimbingan, dan kasih sayang dari orang tua Child Health and Human Development
(Soetjiningsih & Ranuh, 2013). (NICHD) yang diberi judul Study of Early
Peranan penting keluarga juga antara Child Care and Youth Development
lain memberikan stimulasi bagi pertumbuhan (SECCYD), anak-anak yang dititipkan pada
dan perkembangan anak. Pemberian stimulasi tempat penitipan yang berkualitas
kondusif sangat dibutuhkan bagi anak untuk menunjukkan perkembangan yang lebih
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tinggi dalam hal hubungan sosial mereka
yang optimal. Anak mungkin akan mengalami dengan kelompok teman sebaya dan orang
berbagai masalah atau keterlambatan dalam dewasa dibandingkan dengan anak-anak yang
tumbuh kembang apa bila tidak mendapatkan dirawat di penitipan anak biasa (tetangga atau
stimulasi yang kondusif (Suryaningsih, 2004). pengasuh bayi). Kedekatan antara anak dan
Kenyataanya tidak semua anak mendapatkan pengasuh di tempat penitipan sangat berperan
stimulasi dari keluarga/orang tuanya karena pada perkembangan sosialnya. Sebuah
berbagai alasan seperti sibuk bekerja. korelasi telah ditemukan antara efek penitipan
Permasalahan tersebut diantisipasi dengan anak pada perkembangan sosial anak.
alternatif yaitu mendelegasikan pengasuhan Kualitas lingkungan penitipan anak mampu
anak kepada orang lain. memunculkan sifat ramah anak-anak
Saat ini semakin banyak ibu yang (Parentsindonesia, 2015).
bekerja dan semakin banyak pula anak yang Berdasarkan penelitian yang dilakukan
ditinggal bekerja oleh orang tuanya. Anak- oleh North Carolina University, penitipan
anak yang kurang mendapat perhatian anak sama sekali tidak mengganggu
mengenai pola makan oleh orang tuanya dan hubungan antara ibu dan anak. Penelitian
pengasuhnya akan mengalami gangguan Aisyah dan Rusmariana (2013), hasil
1124
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian


besar perkembangan anak yang berada di TUJUAN PENELITIAN
TPA normal. Tujuan penelitian ini adalah
Hasil studi pendahuluan yang mengidentifikasikan perbandingan tumbuh
dilakukan peneliti terhadap anak toddler di kembang anak toddler yang diasuh orangtua
Kecamatan Marpoyan damai dan anak toddler dengan yang di titipkan di TPA
yang berada di TPA Kecamatan Sukajadi
Kota Pekanbaru melalui pengukuran MANFAAT PENELITIAN
pertumbuhan dengan melihat indeks TB/BB Hasil penelitian diharapkan menjadi
serta pengukuran perkembangan dengan sumber informasi dalam pengembangan ilmu
menggunakan DDST yang dilakukan tanggal pengetahuan dan sebagai data tambahan
27 November 2014 kepada 5 orang anak mengenai tumbuh kembang anak toddler di
toddler yang diasuh orang tua dan 5 orang Kota Pekanbaru.
anak toddler yang dititipkan di TPA,
didapatkan hasil dari 5 orang anak yang METODE PENELITIAN
diasuh orang tua, 1 orang anak mengalami Penelitian ini menggunakan desain
masalah pertumbuhan, yaitu gizi kurang penelitian studi perbandingan (comparative
(tidak normal), dan 1 orang anak mengalami study) dengan jenis penelitian cross sectional.
obesitas, sedangkan pada perkembangan anak Penelitian ini dilakukan pada anak toddler
didapatkan 3 dari 5 orang anak mengalami yang berada di Kecamatan Tampan Kota
keterlambatan perkembangan yaitu; pada pekanbaru, baik anak yang diasuh oleh orang
aspek sosial anak belum dapat menirukan tuanya dan yang titipkan di tempat penitipan
kegiatan, dalam aspek motorik kasar, anak anak dengan jumlah populasi adalah 22.572
belum dapat membuka pakaian, menyusun (dengan jumlah anak toddler yang diasuh di
menara 2 kubus, dan pada aspek bahasa anak TPA sebanyak 183 orang anak). Jumlah
belum dapat menyebutkan 6 kata dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100
menunjuk 2 gambar. responden dimana 50 responden yang diasuh
Pada 5 orang anak yang di titipkan di orangtua dan 50 responden yang dititipkan
TPA terdapat 1 dari 5 orang anak mengalami TPA. Pengambilan sampel menggunakan
obesitas, dan pada perkembangan semua anak cluster sampling sesuai dengan kriteria
di TPA tidak mengalami keterlambatan inklusi, yaitu anak berusia 1-3 tahun tidak
tumbuh kembang. Dari hasil pengamatan mengalami kelainan kongenital dan menderita
anak-anak yang diasuh orang tua cenderung penyakit akut dan kronis, anak berusia 1-3
takut dan menangis saat dilakukan tahun tidak mengalami kelainan organic, anak
pemeriksaan sehingga beberapa tugas 1-3 tahun yang bersedia diizinkan orang tua
perkembangan tidak dapat di uji/untestable. atau pengasuhnya untuk menjadi responden,
Hasil wawancara bersama para orang tua, dan anak 1-3 tahun yang diasuh diasuh
mereka memperhatikan kondisi anak seperti ditempat penitipan anak yang mempunyai
dengan membawa ke posyandu meskipun fasilitas lengkap dan tempat yang nyaman.
tidak selalu ada pemeriksaan perkembangan Instrumen yang digunakan dalam
anak. Hasil dari wawancara pada petugas penelitian adalah timbangan one med dengan
TPA, mereka sangat memperhatikan keadaan berat maksimal 190 kg dan meteran dengan
anak, serta memberikan sarana untuk bermain tinggi maksimal 100 cm. Interprestasi hasil
agar anak lebih aktif dan mengoptimalkan pengukuran menggunakan tabel status gizi
pertumbuhan dan perkembangan anak. BB/TB (Kemenkes 2011) untuk pengukuran
Fenomena anak toddler yang masih banyak pertumbuhan dan form Denver
terdeteksi mengalami masalah dalam tumbuh Developmental Screening Test (DDST)
kembangnya membuat peneliti tertarik untuk dengan modifikasi berdasarkan presentil dan
melakukan penelitian tentang perbandingan alat peraga untuk menilai perkembangan anak
tumbuh kembang anak toddler yang diasuh toddler.
orang tua dengan diasuh di tempat penitipan Analisa data yang digunakan yaitu
anak (TPA). analisa univariat menggunakan frekuensi dan
1125
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

analisa bivariat menggunakan uji Chi Square Pengasuhan Kurus Normal Gemuk value
Diasuh 8 37 5 50
pada pertumbuhan dan uji Mann Whitney Orangtua (8,0%) (37,0%) (5,0%) (50,0%)
pada perkembangan. Dititipkan 5 38 7 50
0,595
di TPA (5,0%) (38,0%) (7,0%) (50,0%)
Total 13 75 12 100
HASIL PENELITIAN (13,0%) (75,0%) (12,0%) (100,0%)
Penelitian yang telah dilakukan mulai
dari 3 Mei sampai dengan 10 Juni 2015, Tabel 2 menunjukkan bahwa
didapatkan hasil sebagai berikut: pertumbuhan pada 100 responden anak
toddler diperoleh bahwa dari 50 anak
A. Analisa Univariat toddler yang diasuh orang tua terbanyak
Analisa univariat digunakan untuk memiliki pertumbuhan normal yaitu
mendapatkan data frekuensi dan persentase 37,0% (37 orang) responden dan dari 50
dari karakteristik responden yaitu: jenis anak toddler yang dititipkan terbanyak
kelamin, umur, pendidikan orangtua memiliki pertumbuhan normal sebanyak
Tabel 1 38,0% (38 orang) responden.
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan hasil analisa dengan
Karak- Diasuh Dititipkan Total menggunakan uji chi square
teristik orangtua di TPA
n % n % n %
menunjukkan p value sebesar 0,595
Jenis Kelamin dimana p value > 0,05. Hal ini berarti
a. Laki-laki 24 48,0 28 56,0 52 52,0
b. Perempuan 26 52,0 22 44,0 48 48,0
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
Umur perbedaan pertumbuhan anak toddler
a. 12-24 32 64,0 31 62,0 63 63,0
bulan
yang diasuh orangtua yang dititipkan di
b. 25-36 18 36,0 19 38,0 37 37,0 TPA
bulan
Pendidikan
Tabel 3
Orangtua Perbedaan pertumbuhan anak toddler
a. SD 14 28,0 5 10,0 19 19,0 yang diasuh orangtua dengan yang
b. SMP 17 34,0 10 20,0 27 27,0
c. SMA 12 24,0 25 50,0 37 37,0 dititipkan di TPA
d. Perguruan 7 14,0 10 20,0 17 17,0 Min- p
Tingg Variabel Jumlah Median
Maks value
Toddler
79-
Tabel 1 menunjukkan bahwa yang diasuh 50 118,50
153
orangtua
sebagian besar responden berjenis kelamin Toddler
laki-laki yaitu 48,0% yang diasuh orangtua 0,012
yang 89 –
50 131,50
dan 56,0% yang dititipkan di TPA, dengan dititpkan di 157
TPA
sebagian besar umur responden berada
pada usia 12-24 bulan responden yaitu
sebanyak 64,0% responden yang diasuh Tabel 3 menunjukkan hasil hasil
orangtua dan 62,0% responden yang analisa toddler yang diasuh orangtua
dititipkan di TPA. Pendidikan orangtua didapatkan nilai median skor
responden yang diasuh orangtua terbanyak perkembangan adalah 118,50 dengan
berpendidikan SMP yaitu 34,0% dan minimum maksimum 79-153, sedangkan
pendidikan orangtua yang dititipkan di pada toddler yang dititipkan di TPA
TPA terbanyak berpendidikan SMA yaitu didapatkan median 131,50 dengan
50,0%. minimum maksimum 89–157. Hasil
analisa statistik diperoleh p value = 0,012
< α (0,05), maka dapat disimpulkan
B. Analisa Bivariat bahwa ada perbedaan perkembangan
anak toddler yang diasuh orangtua
Tabel 2 dengan yang dititipkan di TPA
Perbedaan pertumbuhan anak toddler
yang diasuh orangtua dengan yang PEMBAHASAN
dititipkan di TPA 1. Karakteristik Anak Toddler
Status Pertumbuhan Total P
1126
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasalkan hasil analisis dari


dilakukan pada anak toddler yang di pertumbuhan dengan menggunakan uji chi-
diasuh orangtua dan anak toddler yang square menunjukkan p value sebesar 0,595
dititipkan di TPA yang berada di dimana p value > 0,05. Hal ini berarti Ho
Kelurahan Delima Kecamatan Tampan gagal ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
didapatkan hasil mayoritas adalah laki-laki tidak terdapat perbedaan pertumbuhan
yaitu (52,0%). Hasil penelitian ini anak toddler yang diasuh orangtua dengan
didukung dari data Badan Pusat Statistik yang dititipkan di TPA.
(BPS) tahun 2013 yaitu dengan jumlah Berdasarkan penelitian yang
anak laki-laki usia 0-4 tahun yaitu 57.614 dilakukan Fristi (2014) di Kelurahan
orang dan perempuan 54.079 orang. Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan
Soetjiningsih dan Ranuh (2013) pada 42 responden mayoritas normal yaitu
menyatakan faktor tumbuh kembang 32 anak dan pada 42 responden diketahui
dipengaruhi lingkungan biologis bahwa Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada
laki-laki sering mengalami gangguan perbedaan pertumbuhan berdasarkan
pertumbuhan dari pada anak perempuan. indeks BB/TB pada anak toddler yang
Hal ini karena tumbuh kembangan diasuh orang tua dengan diasuh selain
perempuan lebih cepat dibanding dengan orang tua (p value = 0,007; < α= 0,05)
laki-laki. dimana (47,6 %) berada pada kategoti
Hasil pengamatan dan observasi normal. Pertumbuhan merupakan
dalam penelitian didapatkan bahwa indikator sensitif kesehatan anak, status
sebagian besar responden berada pada usia nutrisi dan latar belakang genetiknya.
12-24 bulan responden (63,0%). Masa Berdasarkan observasi peneliti hasil
toddler merupakan masa penting dalam ini bisa saja berbeda apabila peneliti
proses tumbuh kembang anak (Center on menggunakan skala numerik atau alat uji
the Developing Child Harvard University, yang lain, karena dengan berbedanya
2009) yang merupakan masa emas skala hasil pengukuran dan alat uji,
kehidupan indvidu atau disebut dengan memungkinkan akan mempengaruhi hasil
golden periode (kemenkes RI, 2011). Salah dari penelitian ini. Berdasarkan
satu internal yang mempengaruhi pengamatan peneliti terhadap hasil yang
pertumbuhan dan perkembangan anak telah didapat adalah pengasuhan yang baik
yaitu umur, dikarenakan masa prenatal, akan mempengaruhi pertumbuhan anak.
usia toddler dan masa remaja merupakan Pada dasarnya orangtua akan memberikan
tahap yang mengalami pertumbuhan dan pengasuhan secara optimal kepada
perkembangan yang cepat dibandingkan anaknya, orangtua juga akan lebih
dengan masa yang lainnya (Nursalam, memperhatikan kebutuhan nutrisi pada
2005). anak, dan waktu istirahat anak, hal ini
Pendidikan orangtua responden dilakukan agar anaknya selalu sehat dan
yang diasuh orangtua terbanyak yaitu tidak terlihat kurus. Akan tetapi dengan
berpendidikan SMP (34,0%). tingginya kebutuhan rumah tangga, dan
Soetjaningsih (2008) menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari maka menyebabkan
dengan pendidikan yang tinggi dan baik orang tua perempuan ikut bekerja sehingga
maka orang tua dapat menerima segala orangtua berfikir bagaimana meninggalkan
informasi dari luar terutama tentang cara anaknya tetapi kebutuhan anak tetap
mengatur dan mengasuh anak dengan baik, terpenuhi.
menjaga kesehatan anak, pendidikan dan Pada penelitian ini hasil
sebagainya. pertumbuhan anak toddler yang dititipkan
di TPA tidak terdapat perbedaan
2. Perbedaan Pertumbuhan Anak Toddler pertumbuhan secara segnifikan dengan
yang Diasuh Orangtua dengan yang yang diasuh orangtua. Anak yang berada di
Dititipkan di TPA TPA akan lebih terkontrol dalam
pertumbuhannya, seperti di TPA terdapat
1127
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

jadwal kapan anak harus makan, bermain Anak usia toddler antara usia 12–
dan tidur. Pada dasarnya pertumbuhan 36 bulan adalah periode eksplorasi
dipengaruhi oleh status gizi, dimana anak lingkungan yang intensif. Perkembangan
yang diasuh orangtua dan TPA sama-sama biologis selama masa toddler ditandai
diberikan makan oleh orangtuanya, tetapi dengan kemampuan motorik kasar dan
bedanya yang di titipkan di TPA makanan motorik halus yang memungkinkan anak
tersebut dibuatkan orangtua dari rumah, menguasai berbagai aktivitas (Wong,
dan dimakan anak saat berada di TPA 2008). Pemberian stimulasi kondusif
dengan pengawan pengasuh. Anak yang sangat dibutuhkan bagi anak untuk
berada di TPA 100% dengan orangtua mencapai pertumbuhan dan perkembangan
yang bekerja. Orangtua dengan pekerjaan yang optimal. Anak mungkin akan
swasta sebanyak 58,0%, PNS 36,0% dan mengalami berbagai masalah atau
wiraswasta 6,0%. keterlambatan dalam tumbuh kembang apa
bila tidak mendapatkan stimulasi yang
3. Perbedaan Perkembangan Anak kondusif (Suryaningsih, 2004).
Toddler yang Diasuh Orangtua dengan Untuk mencapai perkembangan
yang Dititipkan di TPA yang optimal, anak membutuhkan
Berdasarkan hasil uji statistik bermacam-macam stimulasi yang baik
dengan menggunakan uji mann whitney dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam
diperoleh p value = 0,012 < α (0,05), maka memberikan stimulus yang baik,
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan diharapkan pengasuh agar memberikan
perkembangan anak toddler yang diasuh suasana yang kondusif, yaitu menciptakan
orangtua dengan yang dititipkan di TPA. lingkungan yang wajar, santai, dan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian menyenangkan, dalam suasana bermain,
Nurhidayati (2004) dengan tempat bebas dari tekanan dan hukuman sehingga
penelitian berada di TPA Beringhardjo, anak tidak stress (Soetjingsih & Ranuh,
diadapatkan hasil perkembangan personal 2013).
sosial didapatkan hasil bahwa anak yang Menurut asumsi peneliti pemberian
personal sosialnya normal lebih banyak stimulus yang optimal akan menghasilkan
yaitu sebesar 47,6%, untuk perkembangan perkembangan yang optimal pada anak.
motorik halus yang normal sebesar 47,6%, Pengasuhan yang baik sangat penting bagi
perkembangan bahasa yang terbanyak juga perkembangan anak. Dalam penelitian ini
yang normal yaitu sebesar 57,1% dan perkembangan anak mengalami perbedaan
untuk perkembangan motorik kasar yang secara signifikan, hal ini disebabkan pada
terbesar juga perkembangan normal, yaitu TPA memiliki standar pengasuhan yang
sebesar 85,7%. Sehingga dapat dikatakan baik seperti memiliki pengasuh yang
bahwa perkembangan anak di TPA profesional, tempat yang nyaman dan
Beringhardjo yang terbanyak adalah menarik bagi anak-anak, dan terdapat area
normal sebanyak 42,9%. bermain dengan alat yang lengkap untuk
Penelitian ini juga sejalan dengan menstimulus perkembangan anak seperti,
penelitian National Institutes of Child kubus, bola, gambar, puzzle dll. Pada
Health and Human Development (NICHD) prinsipnya semua kegiatan di TPA
yang diberi judul Study of Early Child ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
Care and Youth Development (SECCYD), dasar perkembangan anak, yaitu kebutuhan
anak yang dititipkan pada tempat penitipan fisis biomedis (asuh), emosi/kasih sayang
yang berkualitas menunjukkan (asih) dan stimulasi/pendidikan (asah).
perkembangan yang lebih tinggi dalam hal Adanya teman bemain juga sangat
hubungan sosial mereka dengan kelompok berpengaruh dalam perkembangan anak,
teman sebaya dan orang dewasa sehingga anak akan menjadi lebih aktif.
dibandingkan dengan anak-anak yang Berbeda dengan anak yang diasuh
dikirim ke penitipan anak biasa (tetangga orangtua, pada prinsipnya orangtua akan
atau baby sitter) (Parentsindonesia, 2015). memberikan pengasuhan yang baik pada
1128
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

anak, tetapi sebagian dari orangtua kurang diasuh orangtua dengan yang dititipkan di
seluruhnya kurang pengetahuan tentang TPA.
bagaimana memberikan stimulus yang baik
pada perkembangan anak. Orangtua yang Saran
memiliki sifat pendiam dalam mengasuh Bagi perkembangan Ilmu Keperawatan
anak akan menyebabkan anak kurang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
stimulus dalam aspek bahasa. Orangtua informasi dalam pengembangan ilmu
terkadang membatasi anaknya untuk keperawatan dan sebagai referensi untuk
bermain diluar bersama teman-temannya menambah pengembangan ilmu pengetahuan
dengan alasan anak akan sakit apabila anak khususnya di keperawatan anak yang berada
terkena panas dan akan kecapean sehabis di komunitas masyarakat. Bagi institusi
bermain, hal ini membuat waktu ekplorasi kesehatan (Puskesmas dan Kader Kesehatan)
anak akan terbatasi. Disaat anak bermain dapat menjadi dasar bagi petugas puskesmas
tanpa disadari anak akan mendapat untuk melakukan pendidikan kesehatan
rangsangan stimulus yang banyak, seperti mengenai tumbuh kembang anak serta
dalam aspek bahasa, anak akan berusaha skrining pertumbuhan dan perkembangan
berinteraksi dengan temannya, pada aspek kepada anak toddler di wilayah kerja
personal sosial, anak akan dapat puskesmas. Bagi masyarakat dapat dijadikan
menyebutkan nama teman dan juga dapat informasi bagi masyarakat, khususnya
menstimulasi aspek yang lain. Seharusnya orangtua yang mempunyai anak toddler
orangtua harus memiliki pengetahuan yang tentang tumbuh kembang sehingga orangtua
baik terhadap bagaimana menstimulasi mampu memberikan pengasuhan dengan baik
perkembangan anak, agar perkembangan dan memberikan stimulus yang baik agar
anak akan menjadi lebih baik. anak dapat tumbuh kembang dengan optimal.
Serta bagi penelitian selanjutnya dapat
PENUTUP dijadikan data atau informasi dasar untuk
Kesimpulan melakukan penelitian lebih lanjut terkait
Setelah dilakukan penelitian tentang tumbuh kembang pada anak, khususnya anak
perbedaan tumbuh kembang anak toddler toddler tentang aspek pertumbuhan dan
yang diasuh orangtua dengan yang dititipkan perkembangan, misalnya pengaruh status
di TPA Kelurahan Delima Kecamatan pendidikan orantua terhadap pertumbuhan
Tampan Kota Pekanbaru didapatkan hasil dan perkembangan anak.
yang menunjukkan bahwa sebagian besar
1
responden berjenis kelamin laki-laki 48,0% Fauzi Saputra, Mahasiswa Program
dengan umur anak toddler terbanyak yaitu usia Studi Ilmu Keperawatan Universitas
12-24 bulan 63,0% dengan pendidikan Riau, Indonesia
2
orangtua anak yang diasuh orangtua Oswati Hasanah, Dosen Bidang
terbanyak berpendidikan SMP yaitu 34,0% Keilmuan Keperawatan Anak Program
dan pendidikan orangtua yang dititipkan di Studi Ilmu Keperawatan Universitas
TPA terbanyak berpendidikan SMA yaitu Riau, Indonesia
3
50,0%. Hasil dari uji statistik pada Febriana Sabrian, Dosen Bidang
pertumbuhan dengan menggunakan uji chi- Keilmuan Keperawatan Komunitas
square menunjukkan p value sebesar 0,595 Program Studi Ilmu Keperawatan
dimana p value > 0,05. Hal ini berarti tidak Universitas Riau, Indonesia
terdapat perbedaan pertumbuhan anak toddler
yang diasuh orangtua dengan yang dititipkan DAFTAR PUSTAKA
di TPA. Berdasarkan hasil uji statistik pada Adriana, D. (2011). Tumbuh kembang dan
perkembangan dengan menggunakan uji terapi bermain pada anak. Jakarta:
mann whitney diperoleh toddler yang diasuh Salemba Medika
orangtua diperoleh p value = 0,012 < α (0,05),
Hasil ini membuktikan bahwa terdapat
perbedaan perkembangan anak toddler yang
1129
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

Aziz, A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan bulan diasuh keluarga dan di TPA.
Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Skripsi. Tidak di publikasikan:
Jakarta: Salemba Medika . Universitas Brawijaya Malang.
Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru (2013). Wong, D. L. (2008). Buku ajar
Survey Berdasarkan Umur keperawatan pediatrik Vol. 1. Jakarta:
Center on the Developing Child Harvard EGC.
University. (2009). Inbrief -the science Wong, D. L. (2009). Buku ajar
of early childhood development. keperawata pediatrik Wong edisi 6
Diperoleh pada tanggal 18 Februari volume 1. Jakarta: EGC.
2015 dari Wong, D. L. (2004). Pedoman Klinis
Fristi, W., Indriati, G., & Erwin. (2014). Keperawatan Pediatrik. Diterjemahkan
Perbadingan tumbuh kembang anak oleh Monica Ester. Jakarta: EGC
toddler yang diasuh orang tua dengan Wood, G. L & Haber, J (2006). Nursing
diasuh selain orang tua. Diperoleh pada research: Methods and critical
29 November 2014 dari: appraisal for evidence-based practice:
http://download.portalgaruda.org/article Philadelphia: Mosby Elsevier
.php?article=
Ispiya. (2010). Akibat Ibu Bekerja Terhadap
Perkembangan Anak
http://digilib.unimus.ac.id/download.ph
p?id=9902. Diakses Tanggal 27
Desember 2014
Kementrian Kesehatan RI. (2011). Standar
antropometri penilaian status gizi anak.
Jakarta: Kemenkes RI.
Nurhidayati, I. (2004). Hubungan
Pengasuhan di Tempat Penitipan
Terhadap Perkembangan Psikomotor,
Bahasa dan Sosial pada Anak Usia 1-5
TAHUN di TPA Beringharjo
Yogyakarta 2004. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Universitas Brawijaya
Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi
dan anak. Jakarta:Salemba Medika
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan
metodologi penelitian ilmu
keperawatan, 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Parentsindonesia (2015). Sisi Positif
Penitipan Anak. Diakses 25 Maret 2015
dari:
http://parentsindonesia.com/article.php?
Soetjingsih & Ranuh, G. (2013). Tumbuh
kembang anak. edisi 2. Jakarta: EGC.
Soetjingsih, dkk. (2008). Tumbuh kembang
dasar anak dan remaja. edisi 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto.
Soetjingsih, dkk. (2008). Tumbuh kembang
anak remaja. (buku 2 edisi 1). Jakarta:
CV. Sagung Seto.
Suryaningsih, Y. (2004). Studi komparasi
tingkat perkembangan anak usia 18-24
1130

Anda mungkin juga menyukai