Anda di halaman 1dari 12

knowledge management

Tuesday, December 18, 2012

Manajemen pengetahuan adalah suatu strategi atau cara untuk menghasilkan pengertian dan
pengalaman dari suatu pengetahuan yang di miliki. Pengetahuan tersebut dapat di hasilkan oleh seorang
individu ataupun dari suatu organisasi. Inti dari manajemen pengetahuan adalah proses dari sebuah
informasi atau pengetahuan yang mentah/standart menjadi sebuah informasi yang bermanfaat hingga
menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Pengetahuan yg bermanfaat dapat menjadi strategi yang baik
untuk di gunakan sebuah perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya untuk meraih keuntungan dan
kesejahteraan. Aktivitas seperti:Meningkatkan pengetahuan pekerja dalam mengembangkan produk
dan jasa, meningkatkan hubungan di dalam maupun di luar perusahaan, meningkatkan pengetahuan
karyawan atas pekerjaan yang mereka lakukan(sesuai profesi), dll.

Tujuan didirikan knowledge management adalah agar satu individu dengan individu lain dalam suatu
perusahaan atau organisasi dapat sharing knowledge sehingga pengetahuan yang ada akan terus
semakin bertambah dan berkembang menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk kemajuan
perusahaan tersebut.

3 Komponen Knowledge Management:

 Manusia: yang memiki ilmu atau sumber ilmu yang dapat menghasilkan sebuah informasi yang
bermanfaat yang kemudian dapat di kembangkan menjadi sebuah pengetahuan dan
pengalaman.
 Proses: bagaimana sebuah informasi mentah dapat di ubah menjadi sebuah pengetahuan yang
bermanfaat.
 Teknologi: alat yang digunakan supaya informasi bisa di sebar.
Terdapat 2 jenis knowledge:

 Tacit: Sifatnya abstrak masih dalam bentuk gagasan/ide-ide, belum teratur atau belum
terbentuk secara teratur
 Explicit: ilmu atau pengetahuan yang ada sudah tertulis jelas, tertulis dalam sebuah buku atau
laporan.
SECI Process:

 Socialization: Sharing pengetahuan tacit atau mengubah tacit menjadi sebuah pengalaman.
 Externalization: perubahan dari tacit menjadi konsep explicit
 Combination: Proses transformasi dari sebuah konsep menjadi sistem pengetahuan
 Internalization: Pembelajaran dari suatu pengalaman yang di jalankan.
Beberapa perusahaan yang menerapkan Knowledge Management:

 PT. PLN(PERSERO)
 PT UNILEVER
 PT TELKOM
 PT Excelcomindo

Contoh Penerapan Knowledge Management seperti penerapan knowledge management di PT


UNILEVER seperti:

Komunikasi Pemasaran yang Bersifat One-Voice.

Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam
meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai
organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut. Komunikasi disini tidak
hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun
juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.

Pengembangan SDM

Karyawan merupakan aset berharga bagi ULI, karena itu mereka membuat strategi dan sistem human
capital yang komprehensif.Beberapa hal yang dilakukan antara lain Performance Development Program
(PDP) yaitu rencana pengembangan setiap karyawan sesuai dengan pekerjaan masing-masing. setiap
pertengahan tahun PDP dimonitor melalui Continuous Improvement Discussion (CID) untuk membahas
hal-hal yang perlu dilakukan untuk pengembangan karyawan.

Budaya Coaching

Budaya coaching disini dilakukan dengan menempatkan senior manager untuk menjadi coach suatu
department. Sebelum menjadi coach, mereka dibekali dengan pelatihan dan teknik coaching. Untuk
budaya coaching ini diberi nama Building Leaders as Generative Coaches.

Budaya Sharing Knowledge

ULI menuntuk senior manager menjadi learning champion yang dengan sukarela membagi pengetahuan
karena mereka adalah ahli dalam bidangnya. Hal-hal yang dilakukan ULI adalah:

1. Learning award bagi management dan karyawan yang berkontribusi aktif dalam berbagi
pengetahuan dan pengalaman.

2. Retrospect berupa program penulisan tacit yang diperoleh dari pengalaman para karyawan, dan
bagi yang dianggap baik akan dipublikasikan di situs departemen mereka.

3. SOLAR (Share of Learning and Discussion) ajang dimana pimpinan luar ULI datang sebagai
narasumber

4. Good idea merupakan inisiatif yang memfasilitasi karyawan (dengan berbagai level) untuk
menyampaikan ide sederhana (dalam bentuk apapun) yang memiliki dampak besar bagi
organisasi.

Strategi Teknologi Informasi

PT unilever menjalankan Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC).


Strategi ini merupakan upaya perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran
komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, cara untuk mendekatkan diri dengan customer
agar customer lebih mengenal produk dan perusahaan.

Kesimpulan

Dalam penerapan knowledge management PT UNILEVER sudah sangat baik dalam penerapannya dan
mendapat banyak manfaat dari penerapan tersebut. Dengan kata lain knowledge management sangat di
perlukan bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Karena knowledge
management dapat menghemat waktu dan biaya yang di keluarkan perusahaan karena
dengan knowledge management kita mengetahui langkah terbaik apa yang harus di ambil untuk
aktivitas perusahaan, dapat meningkatkan atau menambah asset pengetahuan karyawan sehingga
karyawan dapat mengkontribusikan ide-ide yang kreatif untuk perusahaan, kemampuan beradaptasi
perusahaan terhadap perubahan lingkungan bisnis yang terjadi (baik perubahan yang positive maupun
yang negative), kemampuan produktifitas perusahaan akan meningkat dengan bertambahnya
pengetahuan karyawan sebuah perusahaan. Knowledge management juga memberi kemudahan bagi
customer dalam mengenal produk perusahaan karena di ciptakannya IMC yang memudahkan
perusahaan menyampaikan atau mengenalkan produk dengan saluran-saluran komunikasi yang ada.
Keunggulan PT UNILEVER dalam menerapkan knowledge management adalah dengan kemampuan
meluncurkan program pembelajaran yang unik dan menarik. Seperti: Sharing pengetahuan, Sharing
informal, Online sharing.

Contoh-Contoh Penerapan Knowledge Management


Salah satu contoh penerapan knowledge management adalah ITCP (Indonesian Technical Cooperation
Programmes). ITCP merupakan proyek yang dikembangkan oleh Sekretariat Kabinet Indonesia.
Tujuannya untuk berbagi informasi dan keahlian antara Indonesia dengan negara berkembang lainnya.
Aktivitas ITCP meliputi pelatihan; studi kunjungan; pertemuan kelompok yang mencakup area pertanian,
pendidikan, informasi, sumber alam, perencanaan keluarga, dan sebagainya. Saat ini peserta ITCP
tersebar sampai ke 90 negara dengan jumlah mencapai lebih dari empat ribu orang.

Semula proyek ini mengalami banyak kesulitan, tidak hanya dalam proses persiapan dan registrasi,
melainkan juga pada proses dokumentasi dan pelaporan. Bagaimana menentukan jenis pelatihan yang
paling dibutuhkan; bagaimana mencari dan menentukan kebutuhan akan pakar yang kompeten di
bidangnya; bagaimana mengklasifikasikan laporan hasil suatu proyek atau studi agar dapat dimanfaatkan
oleh negara lain; merupakan kendala yang dihadapi selama ini dan tidak dapat secara cepat dan optimal
ditangani oleh administrasi manual.

Sekretariat Kabinet kemudian memutuskan untuk menggunakan aplikasi berbasis web sehingga
kecepatan informasi dapat jauh lebih meningkat, mengingat luasnya area cakupan peserta ITCP. Dengan
hanya bermodalkan program penjelajah (browser) dan koneksi ke internet, para peserta dapat dengan
mudah memantau laporan proyek serta agenda pertemuan, serta memberikan masukan mengenai
kebutuhan akan pelatihan serta pakar.

Masukan ini akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pembuatan agenda kegiatan pelatihan
ataupun studi. Kemudahan lainnya adalah dalam proses pencarian informasi. Data, dokumen, dan
laporan sudah diklasifikasikan dengan beberapa kriteria yang diolah sedemikian rupa, sehingga informasi
yang dihasilkan akan optimal dan tepat sesuai dengan kebutuhan dari peserta.

‘One stop service’

Pendekatan yang hampir serupa juga dilakukan oleh United Nations Development Programme (UNDP).
UNDP menyediakan suatu fasilitas yang disebut one stop service kepada para stafnya agar dapat
mengelola proyek-proyek UNDP di Indonesia. Disebut one stop service, karena semua perangkat lunak
(Word, Excell, dan lain-lain), aplikasi database, jadwal kegiatan/kalendar, pendistribusian pekerjaan dan
data dapat diakses dengan mudah melalui program penjelajah (browser). UNDP menggunakan program
penjelajah agar semua informasi dapat tersaji secara visual, mulai dari proses pemantauan sampai
dengan pendeteksian kemajuan dan perkembangannya.

Sistem manajemen proyek berbasis web di UNDP terintegrasi dengan database dan sistem surat-
menyurat, sehingga pengguna dapat dengan mudah berkolaborasi baik melalui program e-mail, faksimile
maupun dokumen melalui antarmuka (interface) yang sama. Guna mengurangi kesalahan, disediakan
juga template untuk setiap dokumen yang sudah baku dan draft pada tiap tahapan proyek yang bila
sudah diselesaikan, secara otomatis akan masuk ke langkah selanjutnya dan menjadi semacam tugas
(task) untuk pengguna selanjutnya.

Proses aliran pekerjaan ini selain membuat proyek menjadi lebih efisien dan terorganisasi, juga
memungkinkan semua pihak melihat sejarah setiap proyek, sehingga memudahkan untuk proses
perencanaan selanjutnya seperti sistem database. Pada umumnya akses terhadap data-data yang
berhubungan dengan proyek dibatasi dengan simpul-simpul keamanan yang terintegrasi pada tingkat
pemakai dan pengelola database.

Sampai saat ini UNDP belum melakukan penghitungan secara rinci mengenai manfaat intranet terhadap
pilihan sistem tanpa kertas (paperless system) ini, karena penerapannya baru sebatas penyediaan
dokumentasi dalam bentuk intranet, internal memo, pendelegasian pekerjaan, pengumuman, dan
katalog. Tapi yang jelas, proses pengambilan keputusan jadi lebih cepat dan efesien.
Knowledge Management

ABSTRAK
Dalam Era globalisasi yang sedang berkembang pada saat ini. Di dalam perusahaan sekali informasi –
informasi yang belum banyak diketahui dan dipahami oleh setiap karyawan yang ada. Melalui adanya
knowledge Management ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling menshare kemampuan masing
– masing maupun informasi yang ada dari setiap individu sehingga dapat menambah pengetahuan
karyawan karyawan nya.
Adanya Knowledge Management juga sangat membantu sebuah perusahaan maupun organisasi karena
semakin terstruktur suatu perusahaan tersebuty maka semakin datat menghemat waktu serta biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan maupun organisasi tersebut.
Peningkatan produktifitas juga dapat ditingkatkan seiring berkembangnya Knowledge Management di
dalam sebuah perusahaan maupun organisasi karena telah terjadi pertukaran informasi maupun
pengetahuan yang ada antar karyawan.
Knowledge Management tidak hanya berdampak pada inovasi serta proses operasional tetapi juga
berdampak pada celihat dan mencari peluang pasar yang baru.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan membangun Knowledge Management yang semakin hari semakin tinggi ini menentukan
kekuatan bertahan hidup sebuah organisasi, baik organisasi yang bertujuan untuk mencari laba maupun
nirlaba.
Knowldege Management terdiri dari kegiatan – kegiatan di dalam organisasi yang meliputi
pengidentifikasian, menciptakan, mendistribusikan dan implementasi atas pengalaman yang ada serta
menambah wawasan dari pengetahuan yang ada. Ini dikarenakan karena pengetahuan dan wawasan
harus tertanam di dalam setiap individu yang menjadi bagian internal untuk menjalankan organisasi
tersebut.
Knowledge Management juga memiliki peran yang berguna untuk meningkatkan daya saign dan efisiensi
kerja dari organisasi yang bersangkutan.di dalam ero informasi perlu disadari bahwa aliran Knowledge ke
dalam maupun keluar organisasi sangat cepat dengan memanfaatkan teknologi yang sangat maju pada
saat ini melalui media telekomunikasi.
Banyak organisasi menggunakan Knowledge Management sebagai sarana penunjang proses-proses
pemberdayaan knowledge yang efektif akan melibatkan banyak elemen seperti manusia, budaya, proses,
kepeminpinan dan teknologi.
Banyak organisasi besar memiliki banyak sumber yang didedikasikan kedalam organisasi dalam hal
Knowledge management secara internal, seperti bagian dari strategi bisnis, teknologi informasi, dan
manajemen sumber daya manusia.
Knowledge management bertujuan untuk kemajuan di dalam organisasi termasuk meningkatkan
keterampilan organisasi, competitive advantage-nya, inovasi, sharing terhadap hal-hal yang sudah
dipelajari, dan perkembangan yang secara terus menerus yang ada di dalam organisasi. Knowledge
Management juga dapat membantu individu atau group untuk membagi wawasan dan pengetahuan
yang ia dapatkan di organisasi untuk mengurangi pekerjaan yang banyak, menghindari tekanan akibat
pekerjaan yang menumpuk, dapat mengurangi waktu yang harus dibuang untuk memberi pelatihan
kepada setiap karyawan baru,.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan di
organisasi adalah dengan berbagi pengetahuan antar anggota. Anggota yang mempunyai pengetahuan,
gagasan, ketrampilan atau pun pengalaman merupakan asset yang penting bagi Organisasi. Diharapkan
dengan semakin banyaknya pengetahuan, semakin banyak inovasi baru yang tercipta, sehingga mampu
meningkatkan daya saing suatu Organisasi. Anggota organisasi juga harus mampu men-sharing
pengetahuannya kepada anggota lain, sehingga tercipta pemikiran yang sama dan oleh karenanya dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian mengenai Knowledge management ini adalah mengetahui tentang apa itu Knowledge
Management, peran Knowledge Management di dalam organisasi, Elemen-elemen apa saja yang terlibat
di dalam organisasi, apa saja yang menjembatani Knowledge Management tersebut sehingga dapat
berjalan secara beiringan, mengetahui lebih detail mengenai Knowledge Management System maupun
Knowledge Management System Cycle.
1.3 Manfaat Penerapan Knowledge Management
Dengan Diterapkannya Knowledge Management makan secara keseluruhan proses operasional
perusahaan akan meningkat, manfaat dari proses operasional yang membaik sebagai berikut:
• Information Flow Yang Lancar
• Pemanfaatan Knowledge Yang Lebih Maksimal
• Knowledge Sharing
• Berkemungkinan Lebih Besar Mencapai Target Operasional
• Pengambilan Keputusan Di Dukung Informasi Yang Cukup
Bab II
LANDASAN TEORI
2.1.Knowledge Management
Knowledge Management atau biasanya disebut dengan KM adalah proses yang membantu organisasi
dalam memanipulasi pengetahuan maupun pengalaman penting yang ada di dalam organisasi tersebut,
biasanya dalam format yang tersusun. Tujuan utama knowledge management adalah agar pengetahuan
penting maupun pengalaman dapat saling di bagikan di dalam organisasi.
2.2.Pentingnya Knowledge Management
Agar organisasi dapat terbilang sukses, knowledge management harus ada agar individu dalam
organisasi tersebut dapat saling bertukar informasi dan knowledge management tersebut juga harus
dapat dikembangkan. Informasi sangat penting dalam peran pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi dalam proses pengambilan keputusan di butuhkan informasi, namun kebanyakan organisasi
kesulitan dalam mendapatkan data yang relevan untuk menunjang pengambilan keputusan masalah ini
terjadi kepeda organisasi yang tidak mengerti dada apa yang di perlukan untuk mengambil keputusan
dan juga dapat berdampak kepada proses operasional perusahaan.
Memanage informasi dan skill karyawan adalah tantangan perusahaan saat ini (Handy, 1966), berbagai
teori oleh para ahli yang di cetuskan ke dalam knowledge management tapi kebanyakan mengarah
kepada pentingnya knowledge management terhadap perusahaan (Minonne, 2010)
Pengguaan system Knowledge management internal dan external dapat memberikan dampak positif,
tidak hanya pada aspek inovasi dan proses operasional namun berdampak juga dalam mengindentifikasi
peluang-peluang pasar baru (Evangelista,Esposito,Lauro, & Raffa , 2010).
2.3.Elemen dalam Knowledge Management
Dilip Bhat seorang konsultan dalam bidang Knowledge Management mengungkapkan bahwa terdapat
tiga elemen dalam knowledge management yang terdiri dari (Bhatt, 2000):
1. People
2. Process
3. Technology
2.4.Pilar Knowledge Management
(Stankosky, 2000), mengemukakan bawah terdapat empat pilar utama dalam arsitektur knowledge
management, Yaitu:
1.Kepemimpinan
pemimpin bertugas dalam merancang strategi yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam
sebuah organisasi. Strategi tersebut harus dapat menentukan visi dan harus menyeleraskan knowledge
management ke seluruh divisi organisasi yang berfokus dalam membangun dukungan dari para
eksekutif.
2.Organisasi
Perubahan dalam organisasi di wajibkan jika ingin mengimplementasikan knowledge management, dan
knowledge management harus menjadi katalis dalam budaya perusahaan. Knowledge management
harus diintergrasikan dengan proses bisnis agar dapat memulai perubahaan yang positif.
3.Technologi
Teknologi dalam perusahaan dalah alat yang penting dalam knowledge management. Agar dapat
mendefinisikan kemampuan IT sehingga sejalan dengan kebutuhan organisasi.
4.Learning
Pembelajaran dalam organisasi dapat diarahkan ke beberapa pendekatan seperti peningkatan
komunikasi. Menjalankan tim yang lintas fungsi dan menciptakan komunitas belajar. Dalam konsep ini
knowledge dapat di dapatkan dari proses beljar tersebut. Dalam hal ini manusia berperan penting dalam
mengopereasikan knowledge management system sebagai alat untuk mendukung perusahaan,
berkolaborasi, berkomunikasi, sharing ide, dan sebagainya.
2.5.Kategori Knowledge
Amrit Tiwana (Tiwana, 1999):
1.Core Knowledge: Pengetahuan dasar yang di miliki oleh semua pesaing bisnis, mendidentifikasi solusi
untuk masuknya pesaing baru. Pengetahuan dasar wajib untuk di miliki oleh semua organisasi
2.Advanced Knowledge, pengetahuan terkini membuat perusahaan lebih mempunya daya saing dengan
perusahaan lain. memberikan daya pembeda terhadap produk atau jasa melalu implementasi
pengetahuan yang lebih maju di bidang tertentu.
3.Knowledge inovatif, pengetahuan yang membuat perusahaan lebih kompetitif dari para pesasing dapat
mengubah persaingan atau biasanya disebut dengan trend setter.
2.6.Model ECI dan Support IT
Amrit Tiwana (Tiwana, 1999), di dalam bukunya mengatakan bahwa model SECI dan Support IT dari
Nonaka dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan melalui teknologi dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
2.7.Explicit dan Tacit Knowledge
Explicit knowledge lebih focus pada objective, rational dan technical knowledge, dalam perusahaan
explicit knowledge terdapat aturan, prosedur cara, laporan,product,stategi,tujuan, inti proses dari
perusahaan tersebut dan IT infrastruktur, dalam kata lain explicit knowledge adalah pengetahuan yang
terdokumentasi dalam form yang dapat dibagikan ke divisi lain guna dalam proses maupun membuat
strategi bisnis.
Tacit Knowlede lebih focus pada hasil pembelajaran yang terjadi dalam perusahaan, dalam perusahaan
tacit knowledge mengandung pengalaman perusahaan,keahlian,cara, rahasia bisnis, skill sets,
pengertian, dan pembelajaran. Juga termasuk budaya dari perusahan itu sendiri, dimana tergambarkan
dalam pengalaman di masa lalu maupun masa kini dari perusahaan tersebut. Tacit knowledge sangat
sulit untuk di bagikan, karena tidak terstruktur dan sulit untuk di format, contoh: seorang pegawai yang
sudah sangat mengenal customer dan dapat dengan mudah mengerti keinginan dari satu customer
tersebut, jelas akan susah untuk dibagikan informasi tersebut jika suatau sata nanti karyawan tersebut
berhenti bekerja maka dengan kata lain tidak ada karyawan lain yang akan lebih mengerti costomer
tersebut dari karyawan yang sudah berhenti bekerja tadi.
Namun bukan berarti tacit knowledge tidak dapat di bagikan, metode ekstrasi taci knowled yang di
kemukanan oleh meaxiotis (Metaxiotis,Ergazis,Samouilidis dan psartas,2003) yaitu:
1.Socialitas, komunikasi adalah kunci utama antara sesame karywan dalam menukar informasi-informasi
penting sehingga memungkinkan untuk mentransfer tacit knowledge.
2.Extrenalisasi, mendokumentasikan tacit knowledge dalam dokumen atau laporan yang tersusun yang
mejelaskan dengan detail-detail masalah maupu penyelesaian.
3.Intemediasi, perantara moderataor dalam mengkonversi tacit knowledge, dan mentransfer knowledge
tersebut kepata staff lain.
4.Kognisi, pengunaan bantuan dari system contoh data mining.
2.8.Knowledge Management System
Tujuan utama Knowledge management adalah membantu perusahaan dalam pengunaan knowledge
dengan efektif. Management information system focus dalam menangkap, menyimpan, mengatur dan
melaporkan explicit knowledge. Namu zaman sekarang perusahaan sudah sadar dalam integrasi dalam
explicit dan tacit knowledge dalam formal system informasi.
Knowledge Management System berunjuk pada pengunaan teknologi modern seperti
internet,intranets,extranets,lotusnets,data warehouse untuk mengolah knowledge management.
Knowledge management system sangsat membatu perusahaan dalam mengolah knowledge, sehingga
dapat meningkatkan proses operasional dalam perusahaan tersebut.
2.9.Knowledge Management System Cycle
Knowledge management system mengikuti siklus yang terdapat enam langkah. Alasan Knowledge
management system harus mengikuti siklus adalah bahwa pengetahuan terus berubah dari waktu ke
waktu oleh karena itu knowledge management system harus mengikuti siklus agar dapat mengupdate
pengetahuan dalam perusahaan itu sendiri sehingga tidak ketinggalan.
1.Create Knowledge
Pengetahuan di buat ketika seseorang menginginkan suatu proses dilakukan sesuai dengan prosedur
yang di inginkan atau mengembangkan know-how. Kadang pengetahuan external juga dimasukan.
2.Capture Knowledge
Pengetahuan baru harus di identifikasi sesuai dengan nilai yang diterapkan dan alasan yang jelas.
3.Refine Knowledge
Pengetahuan baru harus di tempatkan dalam konteks yang masuk akal. Di mana taxit kualitas dalam
nama lain kemampuan manusia harus di sesuaikan dengan pengetahuan baru yang akan di terapkan.
4.Store Knowledge
Pengetahuan yang berguna harus di simpan dalam format yang benar dan tersusun agar dapat di akses
dengan mudah di saat dimana pengetahuan tersebut di perlukan
5.Manage
mengatur pengetahuan bagaimana harus digunakan dan siapa saja yang mempunyai hak akses.
6.Disseminate Knowledge
Pengetahuan harus dibuat dalam format yang dapat digunakan semua orang dalam organisasi sehingga
dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
2.10.Knowledge Iterative Supply Network Framework
Knowledge iterative supply network framework di gunakan untuk startegi pengembangan knowledge
dalam perusahaan. Kerangka ini bersifat iterative, sehingga dengan menggunakan framework ini,
pengembangan knowledge dalam perusahaan dapat berlanjut.
Dinamisme dari kerangka kerja ini adalah adanya sinergi dari aktivitas formal dan informal yang dilakukan
perusahaan seperti Communities of Practices, dengan system-sistem yang tersedia dalam perusahaan
seperti internet, extranet,portal dan lain-lain untuk membentuk sebuah system knowledge management
yang baik (Mohamed & Stankosky, 2009).
Terdiri dari langkah sebagai berikut:
1. Knowledge Discovery
Proses membentuk pengetahuan dari data menjadi informasi kemudian menjadi pengetahuan. Hirarki
dari proses tersebut adalah informasi dari bagian pengetahuan dan data adalah bagian dari informasi.
2. Knowledge Analysis
Perlu untuk mengetahui knowledge gap dalam perusahaan sehingga dapat mengetahui dengan jelas
pengetahuan apa saja yang di butuhkan perusahaan, Knowledge apa saja yang tersedia dan siap
digunakan, serta keterampilan apa saja yang di butuhkan. Setelah mengetahui core knowledge yang ada,
setelah itu campur tangan oleh manusia di perlukan untuk memilah dan memastikan bahwa knowledge
baru tersebut berguna untk perusahaan, dan aktifitas filter juga sangat diperlukan, melakukan mapping
knowledge. Sedangkan It berperan dalam validasi data-data yang digunakan untuk menciptakan
pengetahuan.
3. Knowledge classification
Setiap Knowledge yang sudah di analisa, di filter dan di validasi, wajib untuk diberikan keterangan agar
knowledge tersebut dapat dengan rapih dan mudah untuk dicari jika diperlukan.
4. Knowledge Assimilation
Tahap dimana knowledge telah di simpan dan terstruktur dengan baik di dalam system perusahaan,
diolah kembali, diasimilasikan, diasosiasikan untuk membentuk knowledge assimilation ini terdapat 2
cara, melalui bantuan IT dan melalui Aktivitas karyawan.
5. Knowledge Presentation
Dalam Tahap ini, setiap knowledge yang tersimpan dalam perusahaan, disusun sedemikian rupa dan di
atur agar dapat di tampilkan dan akses kepada karyawan harus di desain secara mudah dah menarik
agar pengguna merasa nyaman.
6. Knowledge Propagation dan operation
Tahap dimana knowledge dikemas sedemikian rupa dan disebarkan ke divisi-divisi perusahaan agar
dapat digunakaan dan sebagai value plus bagi perusahaan itu sendiri.
2.11.Rapid Prototyping
Sebelum melakukan pengembangan Knowledge management system, perushaan harus
mempertimbangakan untuk melakukan rapid prototyping, membuat prototype dari knowledge
management system yang berisi knowledge-knowledge yang telah terkumpul pada tahap analisis dan
indentify knowledge.
Apabila hasil dari uji prototype tidak sesuai rencana maka fase implementasi dapat kembali ke fase
sebelumnya untuk melakukan evaluasi dan justifikasi. Dan kembali ke tahap rapid prototyping sebab rapi
protoyping bersifat berulang dan iterative. (Tripp & Bichelmeyer, 1990)
2.12.Tahapan Implementasi Knowledge Management
5 Tahap Implementasi Knowledge Management System (Turner & Minonne, 2009) Sebagai berikut:
Tahap 1, Core dari knowledge management sudah teridentifikasi, perbedaan knowledge management
dengan information management yang dimana sudah dimengerti dengan jelas oleh beberapa divisi di
organisasi dan keuntungan dari knowledge management sudah mulai di bahasa dalam organisasi.
Tahap 2, Knowledge management sudah di jalankan secara resmi, model dari knowledge management
sudah di tetapkan. Struktur dari knowledge yang tersedia di perusahaan sudah mulai terbentuk, dengan
exspetasi akan adanya knowledge-knowledge baru yang masuk dalam perusahaan.
Tahap 3, Personil-personil tim knowledge management sudah di pilih dan dana di alokasikan untuk
implementasi proyek knowledge management. Tahap ini juga di mana memasuki tahapan inovasi di
mana dengan inovasi knowledge, perusahaan mengemukakan ide-ide dan knowledge baru dan
penciptaan produk atau jasa baru yang membuat perusahaan berjalan secara inovatif
Tahap 4, Knowledge management sudah menjadi bagian dari proses bisnis perusahaan. Knowledge
Dissemination mulai dilakukan dan dipromosikan secara aktif dalam perusahaan. Knowledge
dissemination dimaksudkan dimana knowledge yang tersimpan dalam perusahaan tersebarakan oleh
para staff dan bagaimana mengubah explicit knowledge menjadi tacit knowledge.
Tahap 5, Knowledge management sudah menjadi startegi dan pengembangan dari perusahaan, memulai
knowledge automation dengan menggunakan system dan teknologi informasi secara maksimal untuk
mengotomatisasi proses pengembangan knowledge, sehingga pemanfaatan dari knowledge
management dapat di laksanakan secara efektif dan efisien.
2.13.Control Dan Evaluasi
Bramley dan Newby mengungkapkan bahwa pengukuran hasil implementasi dari knowledge
management sangat diperlukan agar dapat mengidentifikasi keefektifan dari implementasi knowledge
management di perusahaan tersebut(Bramley & Newby,1984).
4 Tujuan melakukan Control dan Evaluasi:
•Umpan Balik, para staff wajib dalam memberikan umpan balik tetang implementasi knowledge
management apakah sesuai dengan harapan mereka sehingga umpan balik dari staff dapat digunakan
sebagai quality control.
•Control, Memastikan Knowledge management berjalan sesuai rencana dan knowledge management
relevan dengan proses bisnis operasional.
•Research, Mengawasi proses pembelajaran staff dan transfer pengetahuan dalam perusahaan apakah
berjalan sesuai rencana.
•Intervention, Hasil dari evaluasi dapat di manfaatkan untuk pengambilan keputusan langkah selanjutnya
dari knowledge management ke depannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Tujuan Knowledge Management
Tujuan dari knowledge management adalah sebagai berikut :
•Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik,
maka perusahaan akan dengan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks
lainnya, sehingga perusahaan juga bisa menghemat waktu dan biaya yang ada.
•Peningkatan asset pengetahuaan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan bagi setiap
karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan dilingkungan
perusahaan akan meningkat, dan pada akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas
dan setip karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
•Kemampuan beradaptasi. Sebuah perusahaan akan dapat dengan mudah berdaptasi denfan perubahan
lingkungan bisnis yang terjadi disekitarnya.
•Peningkatan produktifitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau
produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari sebuah persuhaan akan meningkat.
Jadi tujuan dari knowledge management ini adalah berusaha menghemat waktu yang ada dan
memanfaatkan setiap peluang serta mudah beradaptasi terhadap setiap peluang bisnis yang ada.
3.2.Manfaat Knowledge Management
Knowledge management memberikan beberapa manfaat sebagai berikut :
-Meningkatkan pemgambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang diambil berdasarkan informasi
serta pengalaman yang sudah ditinjau dari berbagai aspek.
-Meningkatkan efisiensi kerja dan proses. Efisiensi kerja dan proses selalu dievaluasi agar sebuah
organisasi dapat bekerja lebih cerdas dan memanfaatkan waktunya dengan baik.
-Meningkatkan respon terhadap pelanggan. Respon terhadap pelanggan tidak hanya menjadi tanggung
jawab bagi customer service saat ini tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan.
-Meningkatkan jumlah produk atau jasa serta meningkatkan kemampuan didalam berinovasi. Yaitu
bagaimana penciptaan sebuah invoasi bukan hanya menjadi tanggung jawab dari para peneliti dan
pegembang dan sudah menjadi bagian dari tanggung jawab sebuah perusahaan dalam upaya
pengembangan suatu produknya.
3.3. Implementasi Knowledge Management
Knowledge Management terlihat simple, tetapi bisa memberikan kontribusi dan inspirasi bagi suatu
perusahaan dan dalam mengembangkan perusahaan tersebut kea rah yang lebih terstuktur, bersaing
dan maju.
Teknik knowledge management bagi kebutuhan bisinis adalah bagaimana suatu perusahaan dapat tetap
melayani kebutuhan pelanggannya dengan melakukan beberapa hal berikut :
1.Mendapatkan informasi
2.Meningkatkan keluwesan dan adaptasi perusahaan
3.Beroperasi dengan fixed assets dan overhead
4.Sumber daya manusia, persediaan dan fasilitas yang optimal
5.Menciptakan berbagai knowledge dan terus belajar
6.Memberdayakan karyawan
7.Melakukan perubahan-perubahan/inovasi
8.Memperpendek waktu produksi agar lebih efektif
9.Menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing
10.Mempercepat atau memberikan pelayanan yang nyaman
Intinya service kepada pelanggan mustahil bisa dicapai apabila focus perusahaan sendiri tidak jelas.
Selain itu perusahaan tidak akan bisa berkembang, hanya mamppu bertahan sambil menunggu waktu
dikejar oleh para pesaingnya.
3.4.Target-Target Knowledge Management
Target dari knowledge management untuk sebuah perusahaan yaitu :
1.Menjadi yang pertama dan terbaik dikelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
2.Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
3.Menghilangkan kegiatan yang tidak bernilai tambah dari segala proses
4.Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi
5.Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan diatas
rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup
3.5.Masalah Knowledge Management
Masalah yang sering dihadapi oleh banyak perusahaan dalam penerapan knowledge management
adalah potensi sumber daya pengetahuan sebagai intangible asset perusahaan yang belum dapat
dioptimalkan dan dieksplorasi dengan baik. Maka dari itu sebuah perusahaan memerlukan adanya suatu
metode yang dapat dikelola menjadi asset capital agar dapat dikomunikasikan dan digunakan bersama
antar individu/instasi terkait. Pengetahuan dalam kapasitasnya itu sebagai pendukung dari kebijakan dan
pemgambilan keputusan yang perlu disimpan dakam repository secara terstruktur.
Bagaimana kita membangun suatu budaya knowledge sharing dalam rangka meningkatkan peningkatan
kinerja karyawan didalam perusahaan ? dan knowledge apa yang dibutuhkan oleh perusahaan ? Untuk
membantu sebuah perusahaan mengindentifikasikan pengetahuan apa yang harus dimiliki dan yang
sudah dimiliki. Dan dari analisis tersebut dikatakan/diperoleh peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan
perushaan untuk menghindari ancaman yang dapat mengganggu kinerja dari sistem kerja perusahaan
tersebut.
Faktor-faktor yang menjadi kunci sukses merupakan factor yang kritis yang harus sangat diperhatikan
oleh semua perusahaan yang ingin beroperasi didalam suatu industri. Dan dari factor kunci sukses
tersebut dijadikan sebaagai kriteria bagi perusahaan agar dapat melakukan evaluasi-evaluasi terhadap
perusahaannya. Evaluasi internal perusahaan ini akan menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan
tak ketinggalan pula ada kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki dari analisis perusahaan supaya
menjadi lebih baik.
Selanjutnya strategi perusahaan akan langsung dipaparkan menjadi hal-hal yang harus dilakukan oleh
perusahaan dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun kedepan. Sementara itu nilai tambah dan
kelemahan perusahaan akan dipaparkan supaya bisa menjadi hal-hal yang dapat dilakukan oleh
perusahaan pada saat ini. Sedangkan yang harus diperbaiki adalah bagaimana staregi yang dipakai
untuk mencipatakan nilai-nilai yang mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas intelektual
organisasi agar bisa menjadi lebih kompetitif dan dapat berperan secara optimal.
•Masalah knowledge Management System
Pengetahuan adalah kekuatan, dan Knowledge Management (KM) adalah bagaimana organisasi
mengambil apa yang mereka ketahui secara kolektif dan memanfaatkan itu untuk produktivitas yang lebih
besar, kepuasan pelanggan dan nilai perusahaan.
Menciptakan system manajemen pengetahuan membutuhkan sejumlah besar pengetahuan. Jika tidak di
rencakan dan terstruktur dengan baik, mungkin gagal, meninggalkan organisasi dengan jumlah tak
terhitung dan berguna, bukan pengetahuan, pemahaman dan kebijaksanaan.
Oleh karena itu, perusahaan mungkin harus lebih waspada terhadap apa yang akan di tetapkan dan apa
yang akan di laksanakan dalam proses yang di tentukan untuk menunjang kesuksesan dalam
perusahaannya sendiri. Serta fasilitas dimana pengusaha memerlukan fasilitas yang memadai juga untuk
menghindari adanya kurangnya dorongan untuk menambah kinerja dan wawasan.
3.6. Solusi Knowledge Management
Solusi dari knowledge management adalah bagaimana manajemen SDM perlu menananmkan nilai-nilai
kepemimpinan yang tujuannya menekankan pentingnya akurasi dan bekerja sesuai dengan target yang
sudah ditentukan dan jelas, serta mempunyai visi kedepan dan mampu membaca situasi agar
operasional dapat berjalan dan tidak hanya mengikuti aturan, akan tetapi memiliki maksud untuk
mencapai suatu tujuan yang sudah diharapkan serta memiliki pengetahuan yang bagus dalam hal
melakukan koordinasi dengan unit lainnya.

3.7.Contoh Kasus
PT. Unilever Indonesia
Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada
tanggal 22 Juli 1980 nama perusahaan diganti menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada tanggal 30
juni 1997 perusahaan kembali mengganti nama menjadi PT Unilever Indonesia Tbk.
Produk-produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama yang disukai didunia seperti
Pepsodent, Lux, Lifeboy, Dove, Rexona, Sunsilk, Vaseline, Rinso dan masih banyak jenis produk lainnya.
PT Unilever Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang berhasil dalam penerapan
knowledge management. Misi dari Unilever Indonesia ini sendiri adalah “meningkatkan vitalitas hidup”,
hal ini dapat dilihat dari produk-produk yang inovatif unggul dan ekonomis. Dan selama ini tujuan dari
Unilever Indonesia tetap sama yaitu dimana kami bekerja untuk mencipatakan masa depan yang lebih
baik setiap hari, membuat pelanggan merasa nyama, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan
lewat brand dan jasa yang kami berikan dan bisa bermanfaat bagi konsumen.
Saham dari Unilever Indonesia pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 januari 1982, pada akhir tahun 2011 saham dari Unilever
Indonesia menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Dari PT Unilever Indonesia ini memiliki 2 anak perusahaan yaitu : PT Anugrah Lever dan PT Technopia
Leber yang dimana mereka bergerak dibidang distribusi ekspor dan impor produk dengan merek
Domestos Nomos.
Bagi Unilever sendiri, SDM itu adalah pusat dari seluruh aktivitas perusahaan, dimana mereka
memberikan prioritas kepada mereka dalam mengembangkan sisi profesionalisme, keseimbangan
kehidupan dan kemampuan mereka untuk ber-kontribusi pada perusahaan. Unilever Indonesia memiliki
lebih dari 6000 karyawan yang tersebar di seluruh nutrisi.
Unilever Indonesia memiliki 6 pabrik yang berada dikawan industry Jababeka, cikarang, bekasi dan
pabrik dikawasan industry Rungkut, Surabaya dengan kantor pusat yang berada di Jakarta. Produk yang
dimiliki berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1000 SKU, yang dipasarkan melalui jaringan yang
melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangakau ratusan toko yang tersebar diseluruh
Indonesia. Produk tersebut didistribusikan melalu pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan depot
dan fasilitas distribusi lainnya.
Unilever Indonesia sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab social yaitu dengan
menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas, Keempat pilar programnya
adalah Lingkungan Nutrisi Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk diantara lain
kampanye mencuci tangan dengan sabun (Lifeboy), program edukasi kesehatan gigi dan mulut
(Pepsodent), program pelestarian makanan tradisional inonesia (Bango) serta program memerangi
kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blueband).
Visi dan Misi PT Unilever Indonesia
Visi dari pada Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and community” yaitu
menyediakan produk bermerek dan pelayanan secara konsisten dengan menawarkan dari segi harga
dan produk yang berkualitas serta aman untuk dipakai oleh konsumen.
Misi Unilever yaitu :
•Ingin menjadi yang pertama dan terbaik dikelasnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen
•Menjadi rekan yang utama dan terbaik bagi pelanggan, konsumen dan komunitasnya
•Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses
•Menjadi perusahaan yang terpilih dengan orang-orang berkinerja tinggi/
•Berusaha untuk menigkatkan target pertumbuahn yang menguntungkan dan memberikan imbalan yang
sesuai untuk karyawan dan pemegang saham.
•Mendapatkan kehormatan karena integritasnya yang tinggi didalam membantu masyarakat dan
lingkungan hidup
Penerapan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk
Penerapan knowledge management yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia adalah
1.Komunikasi pemasaran yang bersifat One-Voice
Penjelasan One-Voice adalah walaupun system komunikasi yang digunakan oleh perusahaan berbeda-
beda tetapi jika sudah dikoordinasi dan memiliki misi yang tepat maka akan mudah meraih konsumen.
Sistem komunikasi ini bukan hanya untuk menigkatkan pencitraan suatu produk tetapi juga harus
menimbulkan hasil penjualan yang baik dari produk yang telah dipasarkan.
2.Pengembangan SDM
Didalam bagian ini karyawan ada asset yang berharga bagi Unilever Indonesia. Karena itu Unilever
Indonesia membuat strategi dan system huma capital yang bersifat komprehensif. Hal-hal yang dilakukan
adalahmembaut Performance Development Program (PDP) yaitu dimana karyawan melakukan
perkejaannya sesuai dengan kemampuannya, setiap pertengahan tahun PDP dimonitor melalu Continuos
Improvement Discussion (CID) untuk membahas hal-hal yang diperlukan utnuk pengembangan system
kerja dari karyawan.
3.Budaya Coaching
Budaya Coaching disini menjelaskan bahwa seorang senior manager ditempatkan disuatu department
untuk membantu atau memimpin karyawan-karyawan yang tergabung didalam departementnya. Tetapi
sebelum menjadi coach mereka diberikan pelatihan terlebih dahulu agar mengetahui teknik-tekniknya.
Budaya coaching ini diberi nama Building Leaders as Generative Coaches.
4.Budaya Sharing Knowledge
Disini menjelaskan Unilever Indonesia menunjuk seorang senior manager untuk menjadi learning
champion dengan sukarela untuk membagi pengalaman dan pengetahuan mereka didalam ahlinya
masing-masing. Dan hal-hal yang dilakukan oleh Unilever Indonesia adalah :
o Suatu achievement bagai management dan karyawan yang berkontribusi dalam membagi pengetahuan
dan pengalamannya.
o Retrospect berupa program penulisan tacit yang diperoleh dari pengalamannya dan dianggap baik
terus akan dipublikasikan didalam situs department mereka.
o SOLAR (Share of Learning and Discussion) yang dimana pemimpin perusahaan Uniliver Indonesia dari
luar dating sebagai narasumber untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya.
o Good idea. Ini merupakan inisiatif yang memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan suatu ide
sederhana yang dapat menguntungkan perusahaan dari berbagai sisi.
Strategi Teknologi Informasi PT Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia menjalanlan system IMC (Integrated Marketing Communication) yaitu strategi ini
menjelaskan bahwa perusahaan akan menggabungkan semua sarana komunikasi untuk menyampaikan
pesannya dengan jelas serta juga sebagai cara agar bisa lebih dekat dengan customer supaya customer
juga bisa lebih mengenal produk dari perusahaan tersebut.
Fasilitas untuk Knowledge sharing
Fasilitas yang digunakan oleh Unilever Indonesia adalah :
1.Learnng Centre di Mega Mendung puncak seperti e-learning.
2.Knowledge Club Online dan Online Library seperti perpustakaan online.
3.Intranet yang berisi semua informasi perusahaan terutama yang berhubungan dengan kinerja
perusahaan.
Tujuan Penerapan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk
Implementasi knowledge management bagi suatu perusahaan itu sangat diperlukan karena akan
memberikan suatu dapat positif pada proses bisnisnya secara langsung maupun tidak. Dan ini dibawah
ini ada beberapa manfaat knowledge management bagi perusahaan Unilever :
• Adanya pengehematan waktu dan biaya. Yaitu bagaimana perusahaan memanfaatkan waktu dan biaya
yang ada untuk melakukan hal-hal yang berdampak positif bagi perusahaan.
• Peningkatan pada asset pengetahuan. Yaitu dimana untuk membantu para karyawan agar bisa lebih
kreatif dan bisa berinovasi dalam pengembangan produk untuk perusahaan.
• Peningkatan kemampuan beradaptasi terhadapat lingkungan bisnis yang terjadi.
• Peningkatan produktifitas. Yaitu sebuah pengetahuan yang sudah ada akan digunakan untuk
pengembangan produk lain sehingga produktifitas dari sebuah perusahaan akan terbantu dan meningkat.
Pengembangan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk
Disini akan dipaparkan salah satu keunggulan dari Unilever Indonesia didalam pengembagan knowledge
management maupun Learning Organization yang mampu menciptakan berbagai program pembelajaran
yang unik dan menarik untuk diamati. Awalnya program semacam ini merupakan usul dari karyawan dan
telah menjadi sebuah ide yang seacara tidak sengaja yang disampaikan dalam pembahasan dan hasil
dari ide tersebut akan dianalisa sebgai kebutuhan untuk memafaatkan berbagai media yang ada untuk
peningkatan perusahaan.
BAB 4
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari paper diatas, maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
Knowledge Management adalah proses yang membantu sebuah organisasi dalam memanipulasi
pengetauan maupun pengalaman yang penting didalam organisasi tersebut sehingga pengetahuan
penting maupun pengalaman dapat saling dibagikan didalam organisasi tersebut.
Masalah Knowledge Management (KM) adalah bagaimana organisasi mengambil apa yang mereka
ketahui secara kolektif dan memanfaatkan itu untuk produktivitas yang lebih besar, kepuasan pelanggan
dan nilai perusahaan. Karena menciptakan sistem manajemen pengetahuan membutuhkan sejumlah
besar pengetahuan. Jika tidak di rencakan dan terstruktur dengan baik, mungkin gagal, meninggalkan
organisasi dengan jumlah tak terhitung dan berguna, bukan pengetahuan, pemahaman dan
kebijaksanaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus lebih waspada terhadap apa yang akan ditetapkan dan apa yang
akan di laksanakan dalam proses yang di tentukan untuk menunjang kesuksesan dalam organisasinya
sendiri serta dimana pengusaha memerlukan fasilitas yang memadai juga untuk menghindari adanya
kekurangan dorongan-dorongan untuk menambah kinerja dan wawasan.
Maka dari itu, Knowledge Management harus ada didalam sebuah perusahaan atau organisasi untuk
membantu individu dalam organisasi tersebut dapat saling menukar informasi dan KM ini dapat
dikembangkan sehingga informasi yang telah ditukarkan itu dapat membantu perusahaan maupun
organisasi tersebut dalam mengambil sebuah keputusan yg penting bagi organisasinya tersebut dengan
benar.
4.2 Saran
SDM yang ada di dalam sebuha organisasi perlu menananmkan nilai-nilai kepemimpinan yang tujuannya
menekankan pentingnya akurasi dan bekerja sesuai dengan target yang sudah ditentukan dan jelas,
serta mempunyai visi kedepan dan mampu membaca situasi agar operasional dapat berjalan dan tidak
hanya mengikuti aturan, akan tetapi memiliki maksud untuk mencapai suatu tujuan yang sudah
diharapkan serta memiliki pengetahuan yang bagus dalam hal melakukan koordinasi dengan unit lainnya
ketika perusahaan maupun organisasi menerapkan Knowledge Management tersebut.

Anda mungkin juga menyukai