Penjelasan ringkas:
Shalat merupakan rukun Islam kedua dan
merupakan amalan yang paling utama dan paling
dicintai oleh Allah Ta’ala. Ar-Rasul
-alaihishshalatu wassalam- menjadikannya
sebagai penjaga darah dan harta, sehingga kapan
seseorang meninggalkannya maka darah dan
hartanya akan terancam. Karena sangat
pentingnya shalat ini, sampai-sampai dialah
amalan pertama yang hamba akan dihisab
dengannya pada hari kiamat. Di dalam hadits Ibnu
Mas’ud secara marfu’ disebutkan:
“Amalan pertama yang dengannya seorang hamba
dihisab adalah shalat dan sesuatu pertama yang
diputuskan di antara para manusia adalah mengenai
darah.” (HR. An-Nasai no. 3926 dan selainnya)
Maksudnya, amalan yang berhubungan antara
hamba dengan Allah, maka yang pertama kali dihisab
darinya adalah shalat. Sementara amalan
berhubungan antara makhluk dengan makhluk
lainnya, maka yang pertama kali dihisab adalah
dalam masalah darah.
Hadits Abu Hurairah di atas juga menunjukkan
keutamaan shalat sunnah secara khusus, bahwa
dia dijadikan sebagai penyempurna dari
kekurangan yang terjadi dalam shalat wajib, baik
kekurangan dari sisi pelaksanaan zhahir maupun
kekurangan dari sisi batin dan roh shalat tersebut,
yaitu kekhusyuan. Wallahu a’lam
Keutamaan Shalat 5 Waktu
Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang
dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam,
dan dia adalah ibadah yang terpenting setelah
kedua kalimat syahadat. Dari Ibnu Umar radhiallahu
anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian
tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya
Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR.
Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19)
Shalat adalah penghubung antara hamba dengan
Rabbnya, karena ketika shalat hamba sedang berdiri
di hadapan Allah Azza wa Jalla guna berdoa kepada-
Nya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi
Shallallahu’alaihiwasallam beliau bersabda:
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa
membaca Ummul Qur’an di dalamnya, maka
shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna”
Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, ” Kami
berada di belakang imam?” Maka dia menjawab,
“Bacalah Ummul Qur’an dalam dirimu, karena aku
mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman,
‘Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu,
dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta.
Apabila seorang hamba berkata, ‘Segala puji bagi
Allah Rabb semesta alam.’ Maka Allah berkata,
‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut
mengucapkan, ‘Yang Maha pengasih lagi Maha
Penyayang.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’
Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Pemilik hari
kiamat.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiku.’
Selanjutnya Dia berkata, ‘HambaKu menyerahkan
urusannya kepadaKu.’ Apabila hamba tersebut
mengucapkan, ‘Hanya kepadaMulah aku menyembah
dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.’
Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan
hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang
dia minta’. Apabila hamba tersebut mengucapkan,
‘Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan
orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka,
bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan
bukan pula orang-orang yang sesat.’ Allah berkata,
‘Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan
sesuatu yang dia minta.” (HR. Muslim no. 598)
Penjelasan ringkas:
Karena besarnya urgensi shalat berjamaah bagi
keumuman lingkungan kaum muslimin dan bagi
setiap individu yang ada di dalamnya, Allah Ta’ala
menjanjikan untuknya pahala yang besar dan Ar-
Rasul -alaihishshalatu wassalam- senantiasa
memotifasi untuk mengerjakannya. Dan beliau
-alaihishshalatu wassalam- mengabarkan bahwa
shalatnya seseorang secara berjamaah jauh lebih
utama daripada shalat sendirian dan bahwa shalat
berjamaah merupakan sebab terjaganya kaum
muslimin dari setan. Keutamaan yang pertama untuk
individu dan yang kedua untuk masyarakat kaum
muslimin.