Anda di halaman 1dari 3

3.

Etika Dokter terhadap Sejawatnya:

Para Dokter di seluruh dunia mempunyai kewajiban yang sama. Mereka adalah
kawan-kaawn seperjuangan yang merupakan kesatuan aksi dibaawh panji
perikemanusiaan untuk memerangi penyakit, yang merupakan salah satu pengganggu
keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Penemuan dan pengalaman baru
dijadikan milik bersama. Panggilan suci yang menjiwai hidup dan perbuatan telah
mempersatukan mereka menempatkan para Dokter pada suatu kedudukan yang
terhormat dalam masyarakat. Hal-hal tersebut menimbulkan rasa persaudaraan dan
kesediaan tolong-menolong yang senantiasa perlu dipertahankan dan dikembangkan.

Mengenai etika yang bagi Dokter Muslim kepada Sejawatnya yaitu :


• Dokter yang baru menetap di suatu tempat, wajib mengunjungi teman sejawatnya
yang telah berada di situ. Jika di kota yang terdapat banyak praktik dokter, cukup
dengan memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada teman sejawat yang
berdekatan.
• Setiap Dokter menjadi anggota IDI setia dan aktif. Dengan menghadiri pertemuan-
pertemuan yang diadakan.

• Setiap Dokter mengunjungi pertemuan klinik bila ada kesempatan. Sehingga dapat
dengan mudah mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran.

Sifat-sifat penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muslim ialah :

• Adanya belas kasihan dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial
yang ditunjukkan kepada masyarakat.

• Harus berbudi luhur, dapat dipercaya oleh pasien, dan memupuk keyakinan
profesional.

• Seorang dokter harus dapat dengan tenang melakukan pekerjaannya dan harus
mempunyai kepercayaan kepada diri sendiri.
• Bersikap mandiri dan orisinal karena pengetahuan yang diwarisi secara turun
temurun dari buku-buku masih jauh memadai.

• Ia harus mempunyai kepribadian yang kuat, sehingga dapat melakukan pekerjaanya


di dalam keadaan yang serba sulit. Dan tentunya tidak menyimpang dari
ketentuan-ketentuan agama.

• Seorang dokter muslim dilarang membeda-bedakan antara pasien kaya dan pasien
miskin.

• Seorang dokter harus hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak membuang


waktu serta energi dengan menikmati kesenangan dan kenikmatan.

• Sebagian besar waktunya harus dicurahkan kepada pasien,

• Seorang dokter muslim harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara,

• Seorang dokter muslim tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan
profesinya karena semua agama menghormati profesi dokter

Hubungan Dokter Gigi dengan Teman Sejawatnya


Berikut beberapa penjelasan singkat hubungan apa saja yang berlaku antara dokter dengan teman
sejawatnya.
1. Memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
2. Wajib memelihara hubungan baik dengan teman sejawat, baik dalam kehidupan pribadi
maupun dalam menjalankan profesi. Pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh
hendaknya diinformasikan kepada teman sejawat yang lain.
3. Sopan santun dan saling menghargai sesama teman sejawat harus selalu
diutamakan.Pembicaraan mengenai teman sejawat yang menyangkut pribadi atau dalam
memberi perawatan harus disikapi secara benar, informatif dan dapat dipertanggung
jawabkan tanpa menyalahkan pihak lain.
4. Dalam menghormati azas hidup berdampingan dan kerjasama antar sejawat, jasa
perawatan tidak selayaknya dibebankan pada teman sejawat maupun keluarganya.
Perawatan yang membutuhkan biaya bahan dan pekerjaan laboratorium hendaknya
dipungut tidak lebih dari biaya bahan dan pekerjaan laboratorium yang dikeluarkan.
5. Dalam melaksanakan kerjasama,segala bentuk perbedaan pendapat mengenai cara
perawatan, pembagian honorarium hendaknya tidak perlu terjadi dan apabila terjadi,
hendaknya dapat diselesaikan secara musyawarah, apabila musyawarah tidak tercapai,
maka dapat meminta pertolongan kepada Organisasi Profesi tanpa melibatkan pihak lain.
6. Apabila akan membuka praktik disuatu tempat sebaiknya memberitahukan terlebih
dahulu kepada teman sejawat yang praktiknya berdekatan.
7. Dalam menulis surat rujukan seyogianya memperhatikan tata krama dengan isi meliputi :
Teman sejawat yang dituju, identitas pasien, kondisi / masalah pasien dan bantuan yang
diharapkan serta ucapan terima kasih.
8. Apabila merujuk atau menerima rujukan pasien, para pihak tidak dibenarkan meminta
atau memberi imbalan (komisi).
9. Dokter Gigi di Indonesia apabila mengetahui pasien sedang dirawat dokter gigi lain tidak
dibenarkan mengambil alih pasien tersebut tanpa persetujuan dokter gigi lain tersebut
kecuali pasien menyatakan pilihan lain.
10. Dokter Gigi di Indonesia, dapat menolong pasien yang dalam keadaan darurat dan sedang
dirawat oleh dokter gigi lain , selanjutnya pasien harus dikembalikan kepada Dokter Gigi
semula, kecuali kalau pasien menyatakan pilihan lain
11. Dokter Gigi di Indonesia apabila berhalangan melaksanakan praktik, harus membuat
pemberitahuan atau menunjuk pengganti sesuai dengan aturan yang berlaku.
12. Dokter Gigi di Indonesia seyogianya memberi nasihat kepada teman sejawat yang
diketahui berpraktik di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang. Apabila dianggap
perlu dapat melaporkannya kepada Organisasi Profesi.

Anda mungkin juga menyukai