Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Bedah
Topik : Penyakit Dalam
Sub Topik : Leukemia
Sasaran : Keluarga
Hari/tanggal : Senin , 09 April 2018
Jam : 13.00 – 13.30 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai Desa Klitak

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga dapat memahami dan
mengerti tentang Kanker Sel Darah Putih (Leukemia).

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan anggota keluarga dapat menjelaskan kembali :

a. Pengertian Leukemia
b. Tanda dan gejala Leukemia
c. Klasifikasi Leukemia
d. Komplikasi dari Leukemia
e. Pengobatan Leukemia

IV. MATERI
Terlampir

V. METODE
Ceramah
Tanya Jawab

VI. MEDIA
Materi SAP
Leaflet
Power Point

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
a. Memberi salam a)
Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran b) Mendengarkan
dan memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan : a) Menyimak dan
a. Menjelaskan materi penyuluhan secara mendengarkan
berurutan dan teratur
Materi :
i. Pengertian leukemia
ii. Tanda dan gejala
iii. Klasifikasi
iv. Komplikasi
v. Pengobatan
3 10 menit Evaluasi :
Meminta kepada keluarga untuk a) Bertanya dan
menjelaskan kembali atau menyebutkan :
menjawab pertanyaan
i. Pengertian leukemia
ii. Tanda dan gejala
iii. Klasifikasi
iv. Komplikasi
v. Pengobatan

4 2 menit Penutup : a) Menjawab salam


Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam

VIII. PENGESAHAN
Kudus, 09 April 2018

Sasaran Pemberi Penyuluhan

Keluarga Nurani Fitria Sari

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Jamaludin,A.Kep.,M.Kes
IX. EVALUASI
Essay :
Pertanyaan :
1. Apa itu leukemia?
2. Sebutkan tanda dan gejala leukemia minimal tiga?
3. Sebutkan komplikasi yang dapat terjadi pada leukemia?
4. Sebutkan klasifikasi leukemia?
5. Apa saja pengobatan leukemia?
X. LAMPIRAN MATERI

LEUKEMIA

A. Pengertian Leukemia
Leukemiaatau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam
klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai
oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah
di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih).
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah
putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow
ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih
(berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa
oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses
pembekuan darah).
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah
putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda,
misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal
dari sel lainnya.

B. Penyebab
Sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah
leukemia merupakan penyakit keganasan dan berkembang sel – sel limfosit normal menjadi
ganas dengan segara menggantikan sel – sel yang normal dalam sumsum tulang belakang,
sehinga sumsum tulang belakang gagal dalam membentuk sel darah normal menginfiltrasi ke
jaringan tubuh yang lain.
Penyebab leukimia yang pasi belum diketahui,akan tetapi terdapat faktor predisposisi
yang menyebabkan terjadinya leukimia:
1. Faktor genetik : anggapan bahwa berperan pada terjadinya leukimia manusia
berdasarkan pada sebagian penderita dengan leukimia,insidensi leukimia dalam
keluarga meningkat.Kemungkinan untuk mendapatkan leukimia pada kakak dan
adik dengan leukimia naik 2-4 kali lipat. virus tertentu menyebabkan terjadinya
perubahan struktur gen ( Tcell Leukimia- Lhymphoma Virus/HLTV)
2. Radiasi
3. Obat-obat imunosupresif,obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol.
4. Kelainan kromosom,misalnya ada down sindrom.
5. Faktor hereditas ,misalnya pada kembar monozigot

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:


(1) Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai
hubungan antara radiasi dengan LLK.
(2) Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi
leukemia:
a) Racun lingkungan seperti benzena
b) Bahan kimia industri seperti insektisida

(3)Epidemologi
Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbitamata
Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK
(4)Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1
pada dewasa.

C. Tanda dan Gejala


Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia berjalan keseluruh tubuh. Tergantung
pada jumlah sel-sel abnormal dan dimana sel-sel ini berkumpul, pasien-pasien dengan
leukemia mungkin mempunyai sejumlah gejala-gejala.
Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia.
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian
secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel
darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya
penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam
tubuh).
2. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh,
terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang
diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya.
Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan
sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari
hidung (meler) dan batuk.
4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang
(bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana
sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan
pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat
berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
6. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan
bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan
pertolongan medis.
7. Sering merasa sakit kepala /pusing
8. Mudah merasa lelah
D. KlasifikasiLeukemia
Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:
(a) Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan,
dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam
hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang
tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1
tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
(b) Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah
tepi.
1) Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia
limfositik.
2) Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil,
maka disebut leukemia mielositik.
(c) Jumlah leukosit dalam darah
1) Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat
sel-sel abnormal.
2) Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal,
terdapat sel-sel abnormal.
3) Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak
terdapat sel-sel abnormal.
(d) Prevalensi empat tipe utama
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi
menjadi:
1) Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada
anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65
tahun atau lebih.
2) Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-
anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
3) Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur
lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak
ada pada anak-anak.
4) Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga
terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering
terjadi pada anak-anak.

E. Komplikasi
Leukemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya yaitu
1) Kelelahan (fatigue). Jika leukosit yang abnormal menekan sel-sel darah merah, maka
anemia dapat terjadi. Kelelahan merupakan akibat dari kedaan anemia tersebut. Proses
terapi Leukemia juga dapat meyebabkan penurunan jumlah sel darah merah.
2) Pendarahan (bleeding). Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia)
pada keadaan Leukemia dapat mengganggu proses hemostasis. Keadaan ini dapat
menyebabkan pasien mengalami epistaksis, pendarahan dari gusi, ptechiae, dan hematom.
3) Pembesaran Limpa (splenomegali). Kelebihan sel-sel darah yang diproduksi saat
keadaan Leukemia sebagian berakumulasi di limpa. Hal ini menyebabkan limpa
bertambah besar, bahkan beresiko untuk pecah.
4) Stroke atau clotting yang berlebihan (excess clotting). Beberapa pasien dengan kasus
Leukemia memproduksi trombosit secara berlebihan. Jika tidak dikendalikan, kadar
trombosit yang berlebihan dalam darah (trombositosis) dapat menyebabkan clot yang
abnormal dan mengakibatkan stroke.
5) Infeksi. Leukosit yang diproduksi saat keadaan Leukemia adalah abnormal, tidak
menjalankan fungsi imun yang seharusnya. Hal ini menyebabkan pasien menjadi lebih
rentan terhadap infeksi. Selain itu pengobatan Leukemia juga dapat menurunkan kadar
leukosit hingga terlalu rendah, sehingga sistem imun tidak efektif.
6) Kematian.

F. Pengobatan
1) Kemoterapi
Kebanyakan pasien-pasien dengan leukemia menerima kemoterapi. Tipe perawatan
kanker ini menggunakan obat-obat untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada tipe
dari leukemia, pasien mungkin menerima suatu obat tunggal atau suatu kombinasi dari dua
atau lebih obat-obat.
Orang-orang dengan leukemia mungkin menerima kemoterapi dalam beberapa cara-cara
yang berbeda:
(1) Dengan mulut
(2) Dengan suntikan langsung kedalam suatu vena (IV atau intravenous)
(3) Melalui suatu kateter (suatu tabung lentur yang kecil) yang ditempatkan didalam suatu
vena besar, seringkali didada bagian atas — Suatu kateter yang berdiam ditempat adalah
berguna untuk pasien-pasien yang memerlukan banyak perawatan-perawatan intravena
(IV).
(4) Dengan suntikan secara langsung kedalam cairan cerebrospinal — Jika seorang ahli
patologi menemukan sel-sel leukemia didalam cairan yang mengisi ruang-ruang di dan
sekitar otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord), dokter mungkin memerintahkan
kemoterapi intrathecal.
2) Terapi Biologi
Orang-orang dengan beberapa tipe-tipe dari leukemia mempunyai terapi biologi. Tipe
perawatan ini memperbaiki pertahanan-pertahanan alami tubuh terhadap kanker. Terapi
diberikan dengan suntikan kedalam suatu vena.
Untuk beberapa pasien-pasien dengan chronic lymphocytic leukemia, tipe terapi
biologi yang digunakan adalah suatu antibodi monoclonal. Senyawa ini mengikat pada sel-
sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistim imun untuk membunuh sel-sel leukemia
didalam darah dan sumsum tulang (bone marrow).
Untuk beberapa pasien-pasien dengan chronic myeloid leukemia, terapi biologi adalah
suatu senyawa alami yang disebut interferon. Senyawa ini dapat memperlambat
pertumbuhan dari sel-sel leukemia.
3) Terapi Radiasi
Terapi radiasi (juga disebut radiotherapy) menggunakan sinar-sinat bertenaga tinggi
untuk membunuh sel-sel leukemia. Untuk kebanyakan pasien-pasien, suatu mesin yang besar
mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian-bagian lain dari tubuh dimana sel-sel
leukemia telah berkumpul. Beberapa pasien-pasien menerima radiasi yang diarahkan
keseluruh tubuh. Penyinaran atau iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum suatu
transplantasi sumsum tulang. Pasien-pasien menerima terapi radiasi di sebuah rumah sakit
atau klinik.
4) Transplantasi Sel Induk (Stem cell transplantation)
Beberapapasien-pasiendenganleukemiamempunyaitransplantasiselinduk. Suatu
pencangkokan sel induk mengizinkan seorang pasien dirawat dengan dosis-dosis obat-obat
yang tinggi, radiasi, atau kedua-duanya. Dosis-dosis yang tinggi menghancurkan kedua-
duanya yaitu sel-sel leukemia dan sel-sel darah normal didalam sumsum tulang. Kemudian,
pasien menerima sel-sel induk yang sehat melalui suatu tabung yang lentur yang ditempatkan
didalam suatu vena yang besar pada leher atau area dada. Sel-sel darah baru berkembang dari
sel-sel induk yang dicangkokan.
Ada beberapatipe-tipedaritransplantasiselinduk:
a) Transplantasi Sumsum Tulang — Sel-sel induk (stem cells) datang dari sumsum tulang
(bone marrow).
b) Peripheral stem cell transplantation—Sel-sel induk (stem cells) datang dari darah
peripheral.
c) Umbilical cord blood transplantation—Untuk seorang anak dengan tidak ada donor,
dokter mungkin menggunakan sel-sel induk dari darah tali pusar (umbilical cord blood).
Darah tali pusar adalah dari seoarng bayi yang baru dilahirkan. Adakalanya darah tali
pusar dibekukan untuk penggunaan di kumudian hari.
XI. DAFTAR PUSTAKA

http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-leukemia-kanker-darah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia
http://www.pediatrik.com/pkb/061022022524-03ie136.pdf
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT LEUKIMIA

Disusun oleh :

Nama : nurani fitria sari

Kelas : 1 B

Prodi : D3. Keperawatan

NIM : 2017,1338

AKPER KRIDA HUSADA KUDUS


TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai