3) Circulation/sirkulasi
a. Penilaian : tentukan denyut nadi tidak ada, pemeriksaan nadi dilakukan pada arteri
carotis selama 5 – 10 detik, bila denyut nadi ada, tetapi pernafasan tidak ada maka
pertolongan pernafasan dilakukan 2x nafas awal (1,5 – 2 detik setiap nafas)
kemudian 12 x / menit pertolongan pernafasan, bila denyut nadi tidak teraba maka
dilakukan kompresi dada luar.
b. Aktifkan sistem pelayanan medic darurat, menghubungi sistem pelayanan darurat
dengan memberikan informasi tentang : hal – hal yang terjadi, serangan jantung/
kecelakaan, jumlah orang yang membutuhkan pertolongan, kondisi pasien, bantuan
yang sudah diberikan, informasi lainnya yang dibutuhkan.
c. Kompresi dada luar. Kompresi dada luar akan menyebabkan sirkulasi ke paru- paru
dan diikuti dengan ventilasi.
d. Posisi tangan yang tepat waktu kompresi.
Dengan jari telunjuk dan jari tengah menentukan batas bawah iga pasien.
Jari –jari menelusuri titik dimana iga bertemu dengan sternum bagian tengah
bawah.
Jari telunjuk diletakkan diatas tangan yang berada pada sternum sehingga
kedua tangan berada pada posisi sejajar.
Jari – jari dapat diluruskan atau menyilang tetapi tidak boleh menyentuh
dada.
Karena terdapat berbagai bentuk dan ukuran tangan, maka posisi tangan
ialah menggunakan pergelangan tangan yang berada pada dada dengan
tangan yang berada dibagian bawah sternum.
e. Teknik kompresi yang tepat :
Siku dipertahankan pada posisi lengan diluruskan dan bahu penolong berada
pada posisi langsung diatas tangan sehingga setiap penekanan kompresi
dada luar dilakukan lurus kebawah sternum.
Tekanan kompresi dilepaskan agar dapat mengalir kedalam jantung,
tekanan harus dilepaskan dan dada di biarkan kembali keposisi normal,
waktu yang digunakan untuk pelepasan harus sama dengan waktu yang
digunakan untuk kompresi.
Tangan tidak boleh diangkat dari dada atau diubah posisinya.
RJP dengan 1 penolong :
a. Jalan nafas : Penilaian, meminta pertolongan, posisi pasien, buka jalan nafas.
b. Pernafasan : Pantau pernafasan, pertahankan pembukaan jalan nafas, aktifkan
sistem pelayanan medis darurat, bila pasien tidak bernafas lakukan ventilasi 2 kali dan
lakukan ventilasi selanjutnya.
c. Sirkulasi : Penilaian, jika denyut nadi ada lakukan pertolongan pernafasan 12 x /
menit, jika denyut nadi tidak ada, aktifkan pelayanan medis darurat, mulai kompresi
dada luar. Posisi tangan yang tepat, kompresi 15x/ menit, buka jalan nafas dan berikan
2x ventilasi, posisi tangan yang tepat dan kompresi 15x/ menit, lakukan 4 siklus,
kompresi : ventilasi 15 :2.
d. Penilaian Ulang.
RJP dengan 2 penolong :
a. Ratio kompresi : Ventilasi = 5 : 1
b. Penolong pertama : Menentukan kesadaran, memperbaiki posisi pasien, membuka
jalan nafas, memeriksa pernafasan, jika tidak bernafas, berikan ventilasi 2 x, periksa
denyut nadi, jika tidak ada denyut nadi maka penolong kedua mencari lokasi untuk
kompresi dada luar, menentukan posisi tangan yang tepat, memulai kompresi dada luar
sesudah penolong pertama mengatakan denyut nadi tidak ada.
Bantuan Hidup Lanjut (BHL/ Adanced Life Support)
1. A, B , C
2. Drugh Therapy.
3. Electrical Therapy.