Anda di halaman 1dari 24

TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT PEMASARAN

MATA KULIAH MANAGEMENT PEMASARAN

OLEH
FATIMAH TUZZUHRO 146811256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2016

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2


DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB 1 .............................................................................................................
PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar belakang .................................................................................... 1.1
B. Rumusan masalah............................................................................... 1.2
C. Tujuan ............................................................................................... 1.3
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................

A. Konsep pemasaran .............................................................................. 8


B. Strategi pemasaran .............................................................................. 9
C. Rencana pemasaran ............................................................................ 11
D. Bauran pemasaran .............................................................................. 12
E. Perilaku konsumen ............................................................................. 14
F. Pendekatan perilaku konsumen .......................................................... 16
BAB III
SIMPULAN ...................................................................................................
SARAN DAFTAR PUSTAKA .....................................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “management pemasaran” ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, serta keluarganya, para sahabat dan seluruh umatnya yang
berada di alam raya ini.
Makalah ini berisikan tentang perilaku-perilaku apa saja yang terjadi di
dalam masyarakat beserta beberapa penjabaran contoh kasus yang kerap dialami
oleh masyarakat luas.
,konsep inti pemasaran ,serta bauran pemasaran
Dengan demikian kiranya kami berharap agar makalah yang sederhana ini
dapat ikut ambil bagian dalam menumbuh kembangkan aspek informasi dan
pengetahuan kita semua. Tentunya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca senantiasa kami
harapankan untuk perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini baik secara moril maupun materiil.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin Ya
Robbalalamin.

PEKAN BARU MEI 2016

FATIMAH TUZZUHRO

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya
dengan pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini,
setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar
akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya .
Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas
akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan
konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau
dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan
menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat
mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh
karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada
perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level
bawah .
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus
dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus
terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat

4
secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa
sekarang dan akan datang.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang ada dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi dari pemasaran itu sendiri ?


2. Konsep pemasaran
3. Strategi pemasaran
4. Rencana-rencana pemasaran

C. Tujuan
Beberapa rumusan masalah yang didapat terdapat beberapa tujuan yang dicapai
yaitu bagi :
1. Diri sendiri
Tujuan bagi diri sendiri adalah untuk dijadikan sebagai acuan atau pembelajaran
dalam memahami pemasaran
2. Pembaca
Pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun setelah
membaca makalah ini.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PEMASARAN

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya, untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang.
Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka
kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung
dalam kaitannya dengan pasar.

A. Pengertian Pemasaran menurut para ahli :

1. Philip Kotler(1997:8) menyatakan bahwaPemasaran adalah suatu proses sosial


dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2. Charles F. Philip, Ph.D & Delbert J. Duncan dalam Buku “Marketing
Principles and Methods”: Marketing oleh para pengusaha diartikan sama dengan
distribusi yang dimaksuskan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang
ketangan konsumen rumah tangga dan ke konsumen industry.
3. Maynard & amp Beckman dalam bukuPrincipes of marketing
mendefinisikanMarketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang
dan jasa dari sector produksi ke sector konsumsi.
4. William J. Stanton (1993:7) Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

6
dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa
baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
5. Hermawan Kartajaya (2002), pemasaran diartikan sebagai :
a. Menghubungankan penjual dan pembeli potensial.
b. Menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjualnya.
c. Memberikan standar kehidupan.
d. Sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran
dan perubahan values dari inisiator kepada stakeholder.
6. Peter Drucker (1954): Penjulaan bukan sekedar perluasan penjualan, pemasaran
meliput keseluruhan bisnis dan harus dilihat dari sudut pelanggan. Hanya pemasan
dan inovasilah yang bisa menghasilkan uang, kegiatan lainnya merupakan pos biaya
saja.
7. The American Marketing Asociation (AMA) : Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan
pendistribusian barang, jasa dan ide dan dapat memuaskan pelanggan individu atau
organisasi secara menguntungkan.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut berarti pemasaran terdiri dari


tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang serta
jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran meliputi
aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik menyangkut perpindahan barang-barang
ketempat dimana mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek nonfisik dalam arti bahwa
para penjual harus mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli
harus pula mengetahui apa yang dijual.

7
B. KONSEP PEMASARAN

Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep pemasaran.


Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.

Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah menjadi


lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
(Kotler,1997:17).
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan
kegiatan pemasarannya yaitu:
1. Konsep berwawasan Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah
didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan
efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2. Konsep berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan
mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovative lainnya sehingga fokus utamanya adalah
membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk
menyempurnakannya.
3. Konsep berwawasan Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen
tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup.oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep berwawasan Pemasaran

8
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada persaingannya. Konsep ini
didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
5. Konsep berwawasan Pemasaran bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan
keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif
dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

C. STRATEGI PEMASARAN
Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dan
menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang. Tanpa
perencanaan sebuah organisasi mungkin akan melakukan cara-cara ekstrem untuk
menghindari kerugian atau mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan
dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan
jangka panjang ( multi tahun : 3, 5, 10, atau bahkan 25 tahun ) biasanya melibatkan
peranan dari manajemen puncak dan atau staf perencanaan khusus. Masalah yang
dihadapi sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti masalah
perluasan pabrik, pasar, atau produk.
Perencanaan jangka pendek ( sampai dengan 1 tahun ) biasanya dilakukan
oleh manajemen menengah atau bawah ( middle or bottom management ) masalah
yang dapat dimasukkan dalam perencanaan jangka pendek ini, antara lain
kampanye periklanan untuk periode yang akan datang, pembelian pada musim yang
akan datang, atau menyangkut daerah operasi dari tenaga pemasaran.
Dalam hal ini, kita harus mengetahui dan membedakan ketiga konsep
perencanaan, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan perusahaan secara keseluruhan.
Hal ini mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka panjang dan
pengembangan strategi jangka panjang untuk mencai tujuan tersebut. Tujuan dan

9
straregi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu kerangka dasar untuk
mengembangkan rencana yang tercakup didalamnya. Masalah utama yang ada
dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi, kebutuhan
tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan ( research and development ),serta
penentuan sasaran pasar dan program pemasarannya. Pertimbangan pemasaran ini
cenderung mempengaruhi kebijakan dalam perusahaan, baik jangka pendek
maupun jangka panjang . oleh karena itu perencanaan perusahaan dan perencanaan
pemasaran sering dijadikan satu.

2. Perencanaan pemasaran
Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang untuk masalah-masalah
yang luas dalam bauran pemasaran ( Marketing mix ), yaitu produk ( product),
harga ( price), tempat ( place) dan promosi ( promotion). Perencanaan pada masing-
masing variabel tersebut harus dikoordinasikan dan ditangani dengn baik, sebab
setiap variabel bauran pemasaran selalu saling berinteraksi dengan variabel lainnya.
3. Rencana Pemasaran Tahunan
Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk satu periode
waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana induk yang
mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya. Contoh : perencanaan pemasaran
jangka panjang menentukantujuan untuk memperkenalkan produk baru. Rencana
pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus dapat membuat keseimbangan
dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang sedang
mengalami tahap penurunan dalam daur kehidupan produk ( product life cycle ).
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk tersebut sehingga
persediaan berkurang.

10
D. RENCANA-RENCANA PEMASARAN
1. DEFINISI PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya melalui serangkaian aktivitas yang ditujukan pada proses
analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih
dahulu. Proses awal perencanaan dimulai dari penetapan tujuan kemudian merinci
berbagai cara, teknik dan prosedur guna mencapai tujuan tersebut. Perencanaan
dikatakan efektif jika tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai sepenuhnya.

DEFINISI RENCANA PEMASARAN


Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan tingkat
persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya pemasaran produk
merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi bisnis, termasuk
agribisnis. Kegiatan pemasaran dapat menjadi sumber kegagalan perusahaan dan
atau menjadi tempat pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Banyak
pengusaha agribisnis, terutama yang berskala menengah ke bawah sering kali
mengalami kesulitan dalam menyusun Program Pemasaran secara formal,
sehingga produk yang dihasilkan tidak mampu mencapai pasar sasarannya.
Rencana pemasaran adalah bagaimana sebuah organisasi bisnis dapat mencapai
tujuan pemasarannya melalui sistem pemasaran yang dibentuk oleh komponen
eksternal, internal, umpan balik dan wirausahawan (pelaku bisnis)

ANALISA LINGKUNGAN
Lingkungan Eksternal
Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi
faktor :
Kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan, teknologi, permintaan

11
produk, permasalahan hukum, persaingan bisnis, pasokan bahan baku dan lain-
lain

Lingkungan Internal
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran dan tujuan
organisasi
A. BAURAN PEMASARAN
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran,
yaitu : produk dan jasa, Penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas
promosi
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada
masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli
produk atau mengganti hal milik produk.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat
produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.
Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations,
inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran.
Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran
(Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi
ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang

12
untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara
langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu,
yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat
penghubung nonpersonal lain.

Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]


Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion
(4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa
mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang
searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli
pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran
pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management
dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:
product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education,
price and other user outlays, process, productivity and quality, people, and
physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang
menciptakan nilai bagi perusahaan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai
kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada
pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan
perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang
dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha
yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan
layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.

13
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan
yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada
pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi
masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan
yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah
derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan
memproduksi produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam
menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.

2. PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen merupakan suatu proses dan aktivitas ketika seseorang


berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low
involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan
untuk barang berharga jual tinggi (high involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan,
mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel,
2001). perilaku konsumen sendiri dapat di definisikan sebagai interaksi dinamis
dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya. Dengan kata lain perilaku konsumen mengikutkan
pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses
konsumsi.

14
Perilaku konsumen menitik beratkan pada aktivitas yang berhubungan dengan
konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan
tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan
barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu.
Menurut Handi Irawan, Perilaku Konsumen Indonesia dikategorikan menjadi
sepuluh, yaitu :

1. Berpikir jangka pendek (short term perspective), ternyata sebagian besar konsumen
Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka
panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.

2. Tidak terencana (dominated by unplanned behavior). Hal ini tercermin pada


kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatan menarik (tanpa
perencanaan sebelumnnya).

3. Suka berkumpul. Masyarakat Indonesia mempunnyai kebiasaan suka berkumpul


(sosialisasi). Salah satu indicator terkini adalah situs social networking seperti
Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.

4. Gagap teknologi (not adaptive to high technology). Sebagian besar konsumen


Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa
dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.

5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented). Konsumen kita


cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan
begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal
itu sendiri.

15
6. Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect). Sebagian konsumen Indonesia
juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karna bias
dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di Indonesia

7. Beragama(religious). Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama.


Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran
agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh
seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk
yang mengusung simbol-simbol agama.

8. Gengsi (putting prestige as important motive). Konsumen Indonesia amat getol


dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya.
Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di
negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut Handi Irawan D,ada tiga
budaya yang menyebabkan gengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi
sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat
sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan”
untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan
jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.

9. Budaya lokal (strong in subculture). Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan


menyukai produk luar negeri, namun unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata
cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku yang lain.

10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment). Salah satu
karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka terhadap
isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen
terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal di
perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham
dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga

16
premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah
lingkungan terhadap mereka.

A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN


Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu:
1. Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal
2. Pendekatan nilai guna Ordinal

Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal


Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan teori nilai
subyektif : dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen
dapat dinyatakan secara kuantitif / dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen
dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat
dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari
berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
Oleh karena itu keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan
kuantitatif.
- Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat
diukur dengan satuan kepuasan. Misalnya: mata uang.
- Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah
kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
Kepuasan marginal (marginal utility). Tambahan kepuasan yang diperoleh
dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi. Hukum tambahan kepuasan
yang semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility). Besarnya
kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang
dikonsumsi secara terus menerus.
Pendekatan nilai guna ordinal
Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva
indeference : manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-
barang tidak kuantitif / tidak dapat diukur. Pendakatan ini muncul karena adanya

17
keterbatasan - keterbatasan yang ada pada pendekatan cardinal, meskipun bukan
berarti pendekatan cardinal tidak memiliki kelebihan.
Kelemahan pendekatan ordinal
Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan
satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.

Persamaan kardinal dan ordinal


Persamaan cardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan
konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan
pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya
(maximum utility).
Perbedaan kardinal dan ordinal
Nilai guna (Utility) Kardinal menganggap bahwa besarnya utility dapat
dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat
dinyatakan dalam bilangan / angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal
utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis
indifferent curve atau kurva kepuasan sama.

B. KONSEP ELASTISITAS
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata
lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap
perubahan harga. Elastisitas juga merupakan salah satu konsep penting untuk
memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering
dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan,
penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand) adalah tingkat
perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga
barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur
dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas.

18
Elastisitas Silang (Cross Elasticity) menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan
dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula
bersifat pelengkap. Terdapat tiga macam respons prubahan permintaan suatu
barang.

1. Elastisitas silang positif


Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang
B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan terhadap teh.
Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang
substitutif).

2. Elastisitas silang negatif


Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan barang B.
Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan permintaan
terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer
(pelengkap).

3. Elastisitas silang nol


Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan permintaan
barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan.
Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan
kendaraan bermotor.

Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada
pendapatan konsumer yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai
barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan apa yang di sebut
elistisitas pendapataN

GAMBAR CONTOH KASUS

19
Sebagai contoh kasus, dalam diskusi kali ini saya akan mengangkat tema
tentang blackberry vs android sebagai acuan (contoh nyata) konsumenisme di
masyarakat.
Alasan mengapa saya mengangkat tema ini adalah karena melihat dari sisi
melonjaknya permintaan terhadap sebuah alat komunikasi yang bersangkutan
dengan persaingan pemasaran. Tidak dipungkiri memang kedua produk tersebut
adalah produk yang sedang booming di masyarakat terutama pada kalangan
remaja. Terdapat beberapa perbandingan yang signifikan, mungkin baik di sisi
aplikasi maupun sisi kelebihannya untuk membantu proses kegiatan berkomunikasi
dengan orang di seluruh penjuru dunia.
Produk Blackberry
Peminat ponsel Blackberry memang sekarang sedang tinggi-tingginya.
Produk asal Kanada ini memang terbukti ampuh dalam merebut pasar dunia. Di
Indonesia punponsel merek ini mampu membuat trend di kalangan masyarakat.
Dari kalangan artis, pejabat, bahkan masyarakat biasa pun banyak menjadi
pengguna ponsel Blackberry. Tapi dari begitu populernya Blackberry di mata
masyarakat, apakah anda tahukelebihan dan kekurangan ponsel Blackberry? Untuk

20
itu kami ingin menjelaskan apa sebenarnya kelebihan Blackberry dan apa
Kelemahannya. Agar kita tidak hanya mengikuti arus, namun biarlah kebutuhan
menjadi pertimbangan dalam memutuskan apakah Blackberry benar-benar menjadi
kebutuhan dan solusi bagi anda.
Produk android
Hadirnya ponsel android di Indonesia mampu menarik banyak minat
masyarakat khususnya dikalangan remaja untuk berbondong-bondong mencoba
produk baru ini. Karena banyaknya aplikasi di android yang menawarkan sesuatu
yang berbeda di banding produk sebelumnya. Biasanya produk ini dipakai oleh
kalangan gamers. Android membuat gebrakan baru dengan banyaknya versi dan
penambahan aplikasi yang semakin canggih dan diminati. Produk ini diperkirakan
bisa di sejajarkan dengan aplikasi yang terdapat di dalam produk Blackberry.

Keunggulan dan kelemahan Blackberry dan Android


1. Performance
Blackberry : Cepat dan stabil. Namun terkadang sering terjadi phone-hang yang
mengharuskan Anda mengeluarkan baterai dari tempatnya dan yang paling
merepotkan adalah proses re-boot yang menghabiskan waktu sekitar 3-8 menit.
Android: Sangat cepat. Belum ada keluhan tentang phone-hang yang mengharuskan
baterai di keluar secara paksa dari tempatnya, kecuali jika menggganti SIM card.
Proses re-boot berlangsung cepat.
2. Baterai
Blackberry : Umur baterai BB memang luar biasa. Ya, wajar saja karena BB tidak
banyak melakukan proses berbagai aplikasi seperti pada Android.
Android : Tergolong boros, terkadang bisa sampai satu hari. Namun harus diingat
bahwa ponsel Android memakai baterai untuk banyak hal. Contohnya jika Anda
memakai ponsel Android untuk browsing web atau melihat video sampai dengan 1
jam, pastinya membutuhkan daya baterai lebih. Dan, bisakah BlackBerry
melakukan hal yang sama selama itu?
3. Email

21
Blackberry : Email pada BB memang menjadi andalan RIM. Gmail pada BB pun
telah dioptimalkan fungsinya, tapi tentu saja tidak sebaik pada Android.
Android : Apa yang Anda ragukan dari Gmail buatan Google yang dijalankan pada
Android yang juga buatan Google?
4. User Interface (UI)
Blackberry : Membosankan.
Android : Anda bahkan tidak akan merasa lelah untuk menjelajah setiap sudut
ponsel Android. Dijamin.
5. Web Browsing
Blackberry : Sangat melelahkan karena Anda harus mengakui itu.
Android : Disinilah letak kelebihan Android. Android menjadi pemenang jika
dibandingkan dengan semua mobile OS. Jika membandingkan web browsing pada
Android dengan Blackberry, seperti siang dan malam saja. Jauh berbeda.
6. Aplikasi
Blackberry : Blackberry memang memiliki segudang aplikasi, tapi di saat yang
sama iPhone juga semakin jauh meninggalkan Blackberry. Jadi lebih baik melihat
apa yang bisa dilakukan Blackberry untuk menyusul ketertinggalannya di belakang
iPhone OS dan Android.
Android : Semakin banyak aplikasi yang dulunya hanya ada di iOS, kini sudah ada
versi Android-nya. Pesaing sebenarnya dari Android adalah iPhone, bukan
Blackberry
Berhubungan dengan segmentasi pasar yang dilakukan oleh produsen dalam
menciptakan inovasi dan pembaruan terhadap suatu produk, hal itu merupakan
kemudahan untuk konsumen dalam memilih dan mempertimbangkan produk yang
dipilihnya sesuai dengan segi demografis yang dimilikinya.

22
BAB III
PENUTUP

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Salah satu
masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya saingan
didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal
tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu
perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang
semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan
pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang.

23
DAFTAR PUSTAKA
1) Muhammad Firdaus. 2008,manajemen agribisnis. PT Bumi Aksara Jakarta
2) http://d-dan-20.blogspot.com/2010/12/rencana-rencana-pemasaran.html
3) http://www.wayankatel.com/2012/09/contoh-membuat-makalah-manajemen-
pemasaran-yang-baikbenar.html

24

Anda mungkin juga menyukai