PENGANGGARAN
Management Accounting
Disusun oleh :
Riki Firmansyah
Rezialdi Taufik
Shella Putri Yulistiani
Shintya Hanika Surahmansyah
Siti Madinah
PRODI S1 AKUNTANSI
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Management Accouting tentang Penganggaran ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini
Kami sangat berharap tugas yang kami buat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat dimasa yang akan datang.
Semoga tugas yang kami buat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dimasa
yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................
C. TUJUAN ...........................................................................................................................
BAB 2 ISI
A. Anggaran dan Penganggaran ...............................................................................................
B. Anggaran Induk Perusahaan Manufaktur ............................................................................
C. Anggaran Induk Perusahaan Dagang PT ABM ...................................................................
D. Anggaran Induk Perusahaan Jasa ........................................................................................
E. Anggaran Fleksibel dan Anggaran Statis ............................................................................
F. Hasil Penelitian Penganggaran ............................................................................................
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan dan Saran ......................................................................................................
2. Saran .................................................................................................................................
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan atau organisasi yang didirikan pastilah memiliki suatu tujuan yang
ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Pencapaian tujuan tersebut memerlukan
perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan kerja yang baik. Dari perencanaan dan kegiatan
yang baik diharapkan mampu membantu dan mempermudah organisasi dalam mencapa
tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu setiap organisasi diharapkan menyusun
anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan mengendalikan
kegiatan perusahaan. Pengendalaian dan perencanaan harus disusun secara teliti,penuh
pertimbangan dan serta disesuakaan dengan kondisi perkembangan yang terjadi saat ini.
Perlunya anggaran bagi manajemen adalah dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan,
pengendlian, koordinasi dan sebagai pendoman kerja secara sistematis, juga digunakan untuk
mengetahui penyimpangan penyimpangan yang terjadi dan terpenting untuk meningkatkan
tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
Anggaran secara sederhana adalah suatu rencana tertulis untuk operasi-operasi perusahaan.
Anggaran dapat berupa ikhtisar pendapatan atau ikhtisar neraca untuk keseluruhan operasi
perusahaan. Anggaran dapat disajikan untuk lingkungan individual dari aktivitas perusahaan.
Contoh, anggaran penjualan dapat memusatkan pada perencanaan pendapatan dan aggaran
tenaga kerja langsung dapat merencanakan suatu bagian dari proses produksi. Hal ini merupakan
aspek-aspek penting yang lain untuk persiapan dalam menggunakan seluruh anggaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Anggaran dan Penganggaran ?
2. Bagaimana Anggaran induk perusahaan manufaktur ?
3. Bagaimana Anggaran induk perusahaan dagang PT ABM ?
4. Bagaimana Anggaran induk perusahaan jasa ?
5. Apa yang dimaksud Anggaran Fleksibel dan Anggaran Statis ?
6. Bagaimana hasil penelitian tentang penganggaran kepada salah satu UKM ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud Anggaran dan Penganggaran.
2. Mengetahui Bagaimana Anggaran induk perusahaan manufaktur.
3. Mengetahui Bagaimana Anggaran induk perusahaan dagang PT ABM.
4. Mengetahui Bagaimana Anggaran induk perusahaan jasa.
5. Mengetahui Apa yang dimaksud Anggaran Fleksibel dan Anggaran Statis.
6. Mengetahui Bagaimana hasil penelitian tentang penganggaran kepada salah satu UKM.
BAB II
ISI
2. Tujuan Penganggaran
Terdapat beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:
a. Memaksa manager membuat rencana kerja, maksudnya manajer harus selalu proaktif
tentang perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
b. Tolak ukur mengevaluasi keja, artinya bahwa kinerja manejemen harus dibandingkan
dengan anggaran.
c. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manager, artinya bahwa secara formal
anggaran mengkomunikasikan rencana organisasi pada seluruh level manajemen.
d. Membantu pengambilan keputusan, maksudnya anggaran mengalihkan perhatian
manajer untuk mengambil keputusan.
3. Manfaat Anggaran
Anggaran memiliki beberapa manfaat, antara lain :
a. Adanya perencanaan terpadu, yaitu sebagai alat untuk memutuskan rencana perusahaan
dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan secara menyeluruh.
b. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan baik bagi manajemen puncak
maupun menengah (mana tugas dan tanggung jawab).
c. Sebagai alat pengkoordinasian kerja, dapat digunakan sebagai koordinasi kerja intern
perusahaan.
d. Sebagai alat pengawasan kerja, anggaran memerlukan serangkaian standar
prestasi/target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga dinilai kinerjanya.
e. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan, anggaran disusun dengan baik merupakan
standar yaang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan.
4. Ciri-ciri Anggaran
Tidak setiap rencana kerja organisasi dapat disebut sebagai anggaran. Karena, anggaran
memiliki beberapa ciri khusus yang memebedakan dengan sekedar rencana (Rusdianto,
2006).
a. Dinyatakan dalam satuan moneter
Penulisan dalam satuan moneter tersebut dapat juga didukung oleh satuan kwantitatif
lain, misalnya unit. Penyusunan rencana kerja dalam satuan moneter tersebut, bertujuan
untuk mempermudah membaca dan usaha untuk mengerti rencana tersebut. Rencana
kerja yang diwujudkan di dalam suatu cerita panjang akan menyulitkan anggota
organisasi untuk membaca atau mengerti. Karena itu, sebaiknya anggaran disusun
dalam bentuk kwantitatif moneter yang ringkas.
b. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun.
Bukan berarti anggaran tidak dapat disusun untuk kurun waktu lebih pendek, tiga
bulanan misalnya atau untuk kurun waktu lebih panjang, seperti lima tahunan. Batasan
waktu di dalam penyusunan anggaran akan berfungsi untuk memberikan batasan
rencana kerja tersebut.
c. Mengandung komitmen manajemen
Anggaran harus disertai dengan upaya pihak manajemen dan seluruh anggota
organisasi untuk mencapai apa yang telah ditetapkan. Tanpa upaya serius dari pihak
manajemen untuk mencapainya maka penyusunan anggaran tidak akan banyak
manfaatnya bagi perusahaan. Karena itu, di dalam menyusun anggaran perusahaan
harus mempertimbangkan dengan teliti sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk
menjamin bahwa anggaran yang disusun adalah realistis.
d. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran.
Anggaran tidak dapat disusun sendiri-sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa
persetujuan dari atasan pihak penyusun.
e. Setelah disetujui anggaran hanya diubah jika ada keadaan khusus.
Jadi, tidak setiap saat dan dalam segala keadaan anggaran boleh diubah oleh
manajemen. Anggaran boleh diubah jika situasi internal dan eksternal organisasi
memaksa untuk mengubah anggaran tersebut. Perubahan asumsi internal dan eksternal
memaksa untuk mengubah anggaran karena jika dipertahankan malah membuat
anggaran tidak relevan lagi dengan situasi yang ada.
f. Jika terjadi penyimpangan/varians didalam pelaksanaannya, harus dianalisis sebab
terjadinya penyimpangan tersebut.
Karena, tanpa ada analisis yang lebih mendalam tentang penyimpangan tersebut maka
potensi untuk terulang lagi di masa mendatang menjadi besar. Tujuan analisis
penyimpangan tersebut adalah untuk mencari penyebab penyimpangan, supaya tidak
terulang lagi di masa mendatang dan agar penyususnan anggaran dikemudian hari
menjadi lebih relevan dengan situasi yang ada.
7. Anggaran Induk
Anggaran induk adalah rencana keuangan yang komprehensif utnuk seluruh kegiatan
organisasi yang terdiri dari anggaran operai dan anggaran keuangan.
a. Anggaran Operasi, yaitu rencana kegiatan operasi yang dituangkan dalan bentuk fisik dan
keuangan yang terdiri dari :
o Anggran penjualan, adalah rencana kerja divisi marketing yang dituangaka dalam
bentuk keuangan yang terdiri dari anggaran penualan dan anggaran biaya pemasaran.
o Anggaran biaya, adalah rencana kerja divisi produksi dan divisi komersial yang
ditungkan dalam bentuk keuangan yang terdiri dari anggaran poduksi dalam unit,
anggaran kebutuhan bahan dalam unit dan dalam rupiah, anggaran pembelian bahan
dalam unit dan rupiah, anggaran biaya tenaga kerja langsng, anggaran biaya overhead
pabrik dan anggaran harga pokok produksi.
o Anggaran biaya tenaga kerja langsung, ialah rencana kerja dalam bentuk jam kerja dan
tarif upah yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan.
o Anggaran biaya overhead pabrik, ialah rencana kerja pendukung kegiatan pabrik yang
dituangkan dalam bentuk angka angka keuangan yang terdiri dari anggaran biaya
tenaga kerja tidak langsung,bahan tidak langsung, biaya pemeliharaan mesin, biaya
pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan peralatan, anggaran penyusutan aktiva
tetap, anggaran premi asuransi kebakaran, anggaran premi asuransi buruh dan
karyawan, anggaran biaya umum dan administrasi, anggaran PBB, anggaran
kesejahteraan karyawan, anggaran sumbangan serta anggaran biaya lain-lain.
o Anggaran harga pokok produksi, ialah rencana prosuksi dalam unit yang dituangkan
dalam bentuk angka angka keuangan yang terdiri dari anggaran persediaan awal,
anggara pembelian bahan, anggaran persediaan akhir, anggaran pemakaian bahan
dalam proses, dan anggaran biaya tenaga kerja dan upah buruh.
o Anggaran harga pokok penjualan, ialah ialah rencana produksi yang dijual yang
dituangkan dalam bentuk angka angka keuangan yang terdiri dari anggaran
persediaaan awal barang jadi, anggaran hpp barang jadi dan anggaran persediaan akhir
barang jadi.
o Anggaran biaya pemasaran, ialah rencana pemasaran yang dituangkan dalam bentuk
angka angka keuangan yang terdiri dari anggaran biaya riset pemasaran, anggaran
biaya pengembangan produk, anggaran biaya distribusi, anggaran biaya promosi,
anggaran potongan harga, anggaran biaya penjualan, anggaran komisi penjualan,
anggaran perjalanan dinas tenaga penjual, anggaran biaya iklan, anggaran baiya purna
jual, gaji divisi pemasaran dan penjualan, anggaran biaya umum dan administrasi
divisi pemasaran, anggaran penyusutan aktiva tetap divisi pemasaran, dan anggaran
baiaya lain0lain divisi pemasaran.
o Anggaran biaya pemasaran biaya administrasi, ialah rencana kerja divisi administrasi
dan kantor pusat yang dituangkan dalam bentuk angka angka keuangan yang terdiri
dari gaji direksi dan staf, anggaran biaya kantor, anggaran biaya konsultan dan
auditor, anggaran perjalan dinas, anggaran penyusutan aktiva tetap divisi administrasi,
anggaran sumbangan sosial, dan anggaran biaya lain lain.
o Anggaran rugi laba, ialan rencana laba yang terdiri dari laba kotor, laba operasi dan
laba bersih.
b. Anggaran Keuangan, yaitu rencana keuangan yang terdiri dari :
o Anggaran kas, ialah rencana penerimaan dan pengeluaran kas yang memperhitungkan
saldo kas awal periode dan kas minimum yang harus tersedia, yang terdiri dari
anggaran penerimaan piutang anggaran penujualan tunai, anggaran penerimaan
penjualan aktiva tetap, anggaran penerimaan utang, anggaran tambahan modal,
anggaran pembelian bahan, anggaran baiay tenaga kerja langsung dan upah buruh
anggaran BOP, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya adm, anggaran pembayatan
bungan dan angsuran, anggaran pembayaran pajak, anggaran pembelian barang modal,
anggaran pembayaran dividen, anggaran jasa prosuksi karyawan dan buruh, serta
anggaran pemasukan dan penerimaan lain-lain,
o Anggaran neraca, ialah rencana posisi keuangan yang terdiri dari pengguanaan dana
dan sumber dana.
Keterangan Rp Keterangan Rp
Kas 5.000 Utang dagang 2.000
Piutang 4000 Utang bunga 1.800
Persediaan 4.475 Utang pajak 1.200
Harga tetap
bersih 6.525 Utang jangka panjang 5.000
Modal sendiri 10.000
Jumlah harga 20.000 Jumlah utang dan modal 20.000
Keterangan Tabel 12.1:
1) Bunga utang jangka panjang 20% per tahun.
2) Nilai persediaan Rp 4.475.000 terdiri dari:
3) (Bahan baku Rp 547 + barang jadi Rp 3.928.000)
Tabel 12.2. PT ABC: Perhitungan Rugi Laba 1 Januari.....
Keterangan Rp %
Penjualan 18.000 100
Harga pokok penjualan 10.800 60
Laba kotor 7.200 40
Biaya pemasaran 1.800 10
Biaya administrasi 900 5
Laba operasi 4.500 25
Bunga 20% x Rp 5.000 1.000 5,56
Laba sebelum pajak 3.500 19,44
Pajak 50% 1.750 9,72
Laba bersih 1.750 9,72
Dividen 80% x Rp
1.750 1.400 7,78
Laba ditahan 350 1,94
Rencana penjualan: Produk X 60.000 unit @ Rp 200, Y 40.000 unit @ Rp 250. Proyeksi
Persediaan: Awal: X 20.000 unit, Y 8.000 unit akhir: X 25.000 unit. Penjualan dibayar tunai 70%
dan sisanya kredit. Data yang tersedia antara lain sebagai berikut:
Keterangan Rp Keterangan Rp
Kas 4.131,60 Utang dagang 3.517,00
Piutang 6.600,00 Utang bunga 400
Persediaan 5.337,00 Utang pajak 1.850,00
Utang biaya 1.649,60
Data akutansi yang tersedia untuk membuat anggaran adalah sebagai berikut:
1. Catatan: penjualan bulan Desember 2000x Rp 4.000. Rencana penjualan tahun 2000y:
bulan Januari Rp 5.000, Februari Rp 8.000, Maret Rp 6.000, April Rp 5.000, dan Mei Rp
4.000. Penjualan kredit 40% sisanya tunai. Seluruh piutang di tagih pada bulan
berikutnya sesudah terjadinya penjualan.
2. Pada setiap akhir bulan manajemen menghendakin safety stock barang dagangan Rp
2.000 ditambah 80% dari harga pokok barang yang akan dijual pada bulan berikutnya.
Rasio harga pokok penjualan terhadap penjualan adalah 70%
3. Pembelian barang dagangan dengan syarat 50% tunai, sisanya kredit dibayar bulan
berikutnya.
4. Gaji dan komisi dibayar setelah pekerjaan dilaksanakan dan akhir bulan. Gaji tetap Rp
250 perbulan, dan komisi 15% dari nilai penjualan.
5. Bulan Januari membeli gedung kantor secara tunai Rp 300, biaya lain-lain 5%ndari
penjualan dan sewa gudang Rp 200, masing-masing dibayar pada waktunya.
Diperhitungkan beban amortisasi asuransi Rp 20 setiap bulan, dan penyusutan harta tetap
termasuk gedung kantor Rp 50 perbulan.
6. Safety cash ditetapkan Rp 1.000 pada akhir setiap bulan. Pinjaman untuk menutup
kekurangan kas dengan bunga 18% per tahun, dengan kelipatan Rp 100. Bunga
diperhitungkan berdasar pokok pinjaman dikurangi ansuran. Setiap tersedia kas yang
memungkinkan untuk mengangsur pinjaman dilakukan angsuran pinjaman. Asumsi
pinjaman dilakukan awal bulan dan angsuran dilakukan pada akhir bulan.
7. Top eksekutif ingin melihat anggaran induk, mulai dari anggaran penjualan sampai
dengan anggaran neraca Januari sampai April 200y. Angsuran utang jangka panjang per
bulan Rp.100, bungan dibayar tunai pada setiap akhir bulan, pajak perseroan 50%
terutang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan sebagai alat untuk
pengawasan dan pengendalian dan juga untuk efisiensi dan efektifitas dana suatu organisasi.
Anggran juga mempunyai beberrapa komponen dantaranya anggaran operational dan
keuangan, dan masih terbagi beberapa komponen lagi, dan semuanya saling mempunyai
keterkaitan satu sama lainnya.
B. Penutup
Setiap perusahaan harus memiliki penyusunan anggaran (penganggaran) agar perusahaan
tersebut dapat dengan mudah melakukan pengawasan dan pengendalian seluruh kegiatan
operasional perusahaan. Dan juga untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dana suatu
organisasi
DAFTAR PUSTAKA
Utari, Dewi., Purwanti, Ari., Darson. 2016. Akuntansi Manajemen. Mitra Wacana Media.
Jakarta
LAMPIRAN