Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MMIK III

SEMESTER V
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

MOH. IQBAL FATHONI (1313002)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3


REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2015
1. 20 kebijakan di rekam medis
a. Petugas rekam medis wajib mentaati hukum
b. Datang tepat waktu, sebelum pukul 08.00;
c. Berpakaian seragam harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
d. Tidak membawa pulang alat perlengkapan kantor;
e. Tidak makan saat jam bekerja, kecuali saat istirahat;
f. Tidak membuang ssampah sembarangan;
g. Tidak memutar musik/suara keras-keras di ruang filing;
h. Tidak teriak-teriak;
i. Tidak merokok di ruang kantor;
j. Tidak membawa benda/bahan yang menimbulkan risiko tidak baik, seperti:
parang, korek api, narkotika dll;
k. Petugas TPPRJ wajib mengcroscheck identitas pasien;
l. Petugas TPPRJ wajib mencetak kartu pasien bagi pasien baru;
m. Setiap petugas TPPRJ wajib menanyakan kepada pasien apakah pernah
berobat ke rumah sakit;
n. Petugas assembling harus menyusun berkas rekam medis sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Unit Rekam Medis;
o. Petugas coding wajib menggunakan ICD-10 untuk mengkode diagnosis
pasien;
p. Petugas coding wajib menggunakan ICD-9CM dan ICOPIM untuk mengkode
tindakan yang diberikan kepada pasien;
q. Petugas coding wajib mengkonsultasikan kepada dokter apabila terdapat
ketidaklengkapan penulisan diagnosis;
r. Petugas indeksing wajib mengindeks diagnosis dankode diagnosis kedalam
SIMRS;
s. Pengisian informed consent harus lengkap dengan adanya tanda tangan
pasien, dokte rserta pemberian tanggal serta waktu;
t. Berkas rekam medis tidak boleh dibawa pulang dan harus disimpan di Unit
Rekam Medis.

2. 5 kebijakan rekam medis yang berkaitan dengan unit kerja lainnya


a. Setiap instalasi wajib mengumpulkan laporan sensus harian ke unit pelaporan
rekam medis;
b. TPPRI wajib melakukan konfirmasi ketersediaan ruangan kepada instalasi
rawat inap;
c. Pasien yang melakukan pemeriksaan penunjang wajib disertai dengan hasil
pemeriksaan dalam berkas rekam medis;
d. Pasien yang menggunakan jaminan kesehatan/klaim asuransi wajib disertai
dengan SEP (surat Elijibiditas Pasien) yang berasal dari pihak jaminan
kesehatan/klaim asuransi;
e. Dokter wajib mengisi rekam medis lengkap ≤24 jam setelah selesai
pelayanan.
3. 10 identifikasi SPO di bagian:
a. TPPRJ
1) SPO pendaftaran pasien baru;
2) SPO pendaftaran pasien lama;
3) SPO pendaftaran pasien dengan jaminan kesehatan/klaim asuransi baru;
4) SPO pendaftaran pasien dengan jaminan kesehatan/klaim asuransi lama;
5) SPO pendaftaran pasien gangguan mental;
6) SPO pendaftaran pasien anak-anak;
7) SPO penginputan data pasien pada komputer;
8) SPO pengisian data sosial pasien;
9) SPO pembuatan KIUP;
10) SPO pembuatan rekam medis baru;
b. TPPRI
1) SPO pendaftaran pasien baru;
2) SPO pendaftaran pasien lama;
3) SPO pendaftaran pasien dengan jaminan kesehatan/klaim asuransi baru;
4) SPO pendaftaran pasien dengan jaminan kesehatan/klaim asuransi lama;
5) SPO pendaftaran pasien gangguan mental;
6) SPO pendaftaran pasien anak-anak;
7) SPO penginputan data pasien pada komputer;
8) SPO pengisian data sosial pasien;
9) SPO pembuatan KIUP;
10) SPO pembuatan rekam medis baru;

c. Assembling
1) SPO Perakitan Rekam Medis Rawat Jalan
2) SPO Perakitan Rekam Medis Rawat Inap
1) SPO Perakitan Rekam Medis Rawat Inap Kasus Bedah;
2) SPO Perakitan Rekam Medis Rawat Inap Kasus Kebidanan;
3) SPO Perakitan Rekam Medis Pasien Meninggal;
4) SPO Penerimaan Rekam Medis dari Poliklinik dan Ruang Perawatan;
5) SPO Analisis kelengkapan isi Rekam Medis;
6) SPO Pembuatan laporan ketidaklengkapan isi Rekam Medis;
7) SPO Penyerahan Rekam Medis ke Bagian Coding/Indeks;
8) SPO Pembuatan laporan penggunaan formulir Rekam Medis.

d. Penyimpanan
1) SPO pengambilan BRM;
2) SPO penyimpanan BRM;
3) SPO peletakan kembali BRM yang misfile
4) SPO pencarian BRM yang tidak terdapat di rak filing;
5) SPO konfirmasi BRM yang belum kembali dari instalasi/unit pengguna;
6) SPO pembuatan tracer;
7) SPO distribusi BRM;
8) SPO sortir BRM inaktif;
9) SPO pengambilan berkas inaktif;
10) SPO retensi BRM.
e. Coding
1) SPO pengodean diagnosis sesuai ICD-10;
2) SPO pengodean tindakan sesuai ICD-9CM/ ICOPIM;
3) SPO pengodean diagnosis kanker sesuai ICD-O
4) SPO penginputan diagnosis dan atau tindakan pada komputer;
5) SPO penenuan morbidity coding sesuai dengan ICD-10;
6) SPO penentuan mortality coding/kode penyebab kematian pada orang
dewasa sesuai dengan ICD-10;
7) SPO penentuan mortality coding/kode penyebab kematian pada bayi sesuai
dengan ICD-10;
8) SPO konfirmasi diagnosis yang tidak terbaca;
9) SPO Indeks Diagnosis;
10) SPO Indeks Pasien.

Anda mungkin juga menyukai