PENDAHULUAN
1
habitat hidup berbagai mikroorganisme.Bagi sebagian besar hewan darat,
tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara pemeriksaan laboratorium analisis tanah
pada kasus forensic.
1.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan buat mahasiswa dan pembaca tentang analisis
tanah pada kasus forensic.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Organisme
Pada organisme akan mempengaruhi proses pembentukan dan
perkembangan tanah dengan berbagai macam cara, yaitu penyebaran flora dan
fauna sebagian besar tergantung kepada iklim, dan topografi. Penimbunan
bahan organik, pencampuran profil, peredaran unsur hara dan kemantapan
struktur semuanya dimungkinkan oleh organisme dalam tanah. Jadi sangat
jelas bahwa sifat dan jumlah organisme yang hidup di dalam tanah dan di atas
tanah akan berperan pada macam tanah yang berkembang.
3. Topografi
Topografi berpengaruh atas pembentukan tanah yaitu pengaruh kelerengan
atas kecekungan tanah, modifikasi pengaruh iklim, dan kelembaban.Topografi
dapat mempercepat atau menghambat iklim. Jika di daerah yang datar
kecepatan gerak air yang berlebihan akan jauh lebih kecil daripada di daerah
yang bergelombang.
4. Bahan Induk
Dari bahan induk, tanah terbentuk dari bahan batuan yang mengalami
pelapukan. Kebanyakan telah mengalami erosi yang kemudian dibawa oleh
air, angin, es atau gravitasi ke tempat lain yang akan membentuk deposit.
Bahan deposit tersebut bersifat tidak padu. Dari bahan deposit yang tidak padu
inilah pada umumnya akan disebut sebagai bahan induk tanah.
5. Waktu
Waktu menentukan tahap-tahap pelapukan dan proses pembentukan tanah
yang berjalan sangat lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik,
perubahan kimia, dan mineralogi serta fisika tanah, sehingga akan membentuk
horizon yang jelas yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang
lama. Jika bahan mengalami penghancuran disertai dengan panjang waktu
yang sebenarnya mempunyai peranan sangat penting dalam pembentukan
tanah.
4
2.2 Pengumpulan Benda Bukti Tanah
Cara pengumpulan sampel tanah terdiri dari dua yaitu :
1. Sampel tanah yang terdapat pada korban/ pelaku dimana ditemukannya
tanah yang melekat pada sepatu , kendaraan yang di gunakaan pada saat
kejadian. Sampel tanah tersebut diambil menggunakan swab kemudian di
masukkan dalam kantong sampel / tempat sampel . kemudian sampel
tanah di serahakan kepada petugas penyidik untuk di lakukan
pemeriksaan analisis tanah.
2. Sampel tanah yang terdapat pada lokasi kejadian diambil dengan sebagai
berikut :
a. tanah yang diambil hanya permukaannya saja.
b. pengambilan sampel tanah paling sedikit dari 3 tempat atau lokasi.
c. sampel tanah yang diperlukan paling sedikit 25 gram.
d. sampel tanah di masukkan kedalam kantong sampel terpisah.
e. Masing – masing kantong sampel di beri tanda atau kode tempat
pengambilan sampel.
f. Tempatkan sampel tanah tersebut pada kardus / peti.
g. Kemudian dikirim di laboratorium forensik untuk dilakukan analisis
tanah.
h. untuk dilakukan analisis tanah.
5
a. Diambil sampel tanah.
b. Dipecahkan atau memisahkan dengan jari.
c. Diamati tipe tanah, ukuran, dan kemampuan agregat/derajat dengan
kaca pembesar.
d. Dicatat hasil pengamatan.
3. Menentukan konsisteni tanah :
a. Diambil sampel tanah.
b. dipijit tanah dalam berbagai keadaan kandungan air seperti basah,
lembab, kering.
c. Ditentukan konsistensinya berdasarkan kekuatan bongkahan.
d. Dicatat hasil pengamatan.
4. Menentukan warna tanah :
a. Diambil sampel tanah.
b. Disamakan warna tanah yg ditemukan ditempat kejadian dengan
tanah yg ditemukan pada korban atau pelaku.
c. Dicatat hasil pengamatan.
5. Penentuan pH ( derajat keasaman )
a. Dimasukkan tiap- tiap sampel tanah pada wadah yang berbeda dan
wadah tersebut diberi label/kode.
b. Ditambahkan air murni (pH netral).
Selain metode di atas, terdapat metode lain yang dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya jenazah yang dikuburkan pada suatu areal tanah, dengan
mendeteksi adanya gas menggunakan detektor gas. Pada proses pembusukannya,
tubuh jenazah akan mengeluarkan berbagai gas seperti H2S yang akan terdeteksi
oleh alat detector, menggunakan metode deteksi jenazah melalui pengambilan
sampel tanah untuk dianalisis kendungan dan komposisi tanahnya, menggunakan
metode stratigrafi, yaitu dengan cara memperhatikan segala bentuk gangguan
yang terjadi pada susunan alami horizon-horizon tanahnya.
6
2.4 Contoh Kasus
1. Di Jerman pada tahun 1904, seorang wanita bernama Eva Disch
ditemukan tewas di sebuah perkebunan. Di tempat kejadian ditemukan
satu saputangan.Pada saputangan ini ditemukan nasal mucus yang
setelah diteliti mengandung partikel batubara, tembakau, dan yang paling
menarik adalah pecahan mineral hornblenda. Pecahan mineral
horndblenda yang sama kemudian ditemukan juga di kuku seseorang
bernama Karl Laubach. Hal lain yang menarik adalah kesamaan jenis
tanah yang menempel pada celana Laubach dan tanah yang berada di
lokasi ditemukannya korban. Maka berdasarkan bukti-bukti ini
pengadilan menetapkan Karl Laubach sebagai pelaku pembunuhan Eva
Disch.
2. Kasus ini terjadi pada tahun 1925 di California, Amerika
Serikat.Seorang wanita bernama J.J. Loren dibunuh dan tubuhnya
dipotong-potong. Beberapa bagian tubuhnya berhasil ditemukan di
daerah El Cerrito, California.Termasuk yang ditemukan adalah potongan
telinga. Namun bagian tubuh lainnya belum dapat ditemukan.Edward
Heinrich meneliti dan menyimpulkan bahwa butiran pasir yang
ditemukan di telinga itu tidak berasal dari lumpur dimana potongan
telinga itu ditemukan. Ini artinya telinga dan potongan tubuh ini pernah
dikubur di suatu tempat lain. Setelah meneliti butiran pasir ini, Heinrich
menyimpulkan bahwa ada butiran pasir pantai yang menempel. Ia
berasumsi bahwa butiran ini berasal dari suatu sungai yang mulai
memasuki laut.Akhirnya, setelah mempelajari peta, ia mendapatkan
lokasi terdekat yaitu di Pulau Bay Farm, yang jaraknya 12 mil dari lokasi
penemuan awal. Akhirnya ditemukanlah keseluruhan potongan tubuh di
bawah jembatan antara Alameda dan Pulau Bay Farm.
7
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulakan bahwa tanah berasal dari batuan keras yang
mengalami pelapukan serta bahan yang lebih lunak dan lepas seperti abu
vulkanik. Lapisan tanah terbentuk karena dua hal, yaitu pengendapan
berulang-ulang oleh genangan air dan proses pembentukan tanah. dari
tanahlah kita dapat membuktikan suatu kasus forensic dengan mengambil
sampel tanah kemudian dilakukan pemeriksaan analisis forensic.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/raniazahra/bagaimana-forensik-mengungkap-jejak-
kematian-mr-x_54f7958ca333112b6f8b47ae Di akses tanggal 10 Februari 2018,
Bandung
http://infotonothemycry.blogspot.co.id/2012/06/deskripsi-tanah-secara
umum.html Di akses tanggal 10 Februari 2018, Bandung
belajargeologi.com/geologi-forensik-ahli-geologi-sebagai-detektih/ Di akses
tanggal 10 Februari 2018, Bandung