Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang membahas makalah tentang’’RESPON ORANGTUA TERHADAP BAYI
BARU LAHIR’’ ini dengan baik. ini di pergunakan untuk memenuhi mata kuliah
KPNB.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
menjadi lebih bermafaat untuk para mahasiswa pada umumnya dan untuk teman
sejawat kebidanan pada khususnya.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...…. 3
1.1.Latar Belakang…………………………………………………………………………..3
1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………3
1.3. Tujuan……………………………………………………………………………………3
2.3.Sibling Rivalry………………………………………………………………………...10
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………… 15
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………15
3.2. Saran…………………………………………………………………………………15
2. 1 BOUNDING ATTACHMENT
Bounding Attachment adalah hubungan antara bayi dengan
lingkungan di sekitarnya, bisa dengan ibu, ayah, dan saudara-saudaranya.
Bounding attachment pertama kali yang dilakukan oleh seorang bayi yang
baru lahir ialah dengan ibunya.
Pada saat proses pelahiran selesai, proses yang baru dimulai sama
pentingnya untuk masa depan keluarga. Sebagai awalan ketika ibu mulai
merasa bias terbuka terhadap bayi baru lahirnya dan bayi berada dalam
periode reaktivitas pertamanya, hal ini merupakan pengalaman baru yang
paling berharga untuk proses bonding. Klaus dan kennel menekankan
pentingnya periode sensitive setelah proses kelahiran. Gagasan mengenai
periode sensitif dapat dilihat pada perilaku awal orang tua yang menemui
bayi baru lahir mereka, ketika tiba-tiba atau dengan lembut orang tua
mengeksplorasi tubuh bayi baru lahir, mengubah intonasi dan ritme suara
mereka menjadi lembut, serta mengambil posisi moka dengan muka yang
berhadapan dengan anak mereka.
Bounding (keterikatan)
6) Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.
Elemen-Elemen Bounding Attachment
Sentuhan
Sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua
dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir
dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.
Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan
kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu
untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan
kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell,
1982).
Suara
Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan bayinya juga
penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang.
Aroma
Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter,
Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk
membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan
orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada
suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama
ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan
menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan
ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah
membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses
ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan
memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk
belajar.
Kontak dini
Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa
kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan
orang tua–anak.
Perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi ikatan kasih sayang antara orang tua
terhadap bayi baru lahir, terbagi menjadi:
a. Perilaku Memfasilitasi
1. Menatap, mencari ciri khas anak.
2. Kontak mata.
3. Memberikan perhatian.
4. Menganggap anak sebagai individu yang unik.
5. Menganggap anak sebagai anggota keluarga.
6. Memberikan senyuman.
7. Berbicara/bernyanyi.
8. Menunjukkan kebanggaan pada anak.
9. Mengajak anak pada acara keluarga.
10. Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak.
11. Bereaksi positif terhadap perilaku anak.
b. Perilaku Penghambat
1. Menjauh dari anak, tidak memperdulikan kehadirannya, menghindar, menolak
untuk menyentuh anak.
2. Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang lain, tidak
memberikan nama pada anak.
3. Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukai.
4. Tidak menggenggam jarinya.
5. Terburu-buru dalam menyusui.
6. Menunjukkan kekecewaan pada anak dan tidak memenuhi kebutuhannya.
Respon orang tua terhadap bayinya dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
a. Faktor Internal
Yang termasuk faktor internal antara lain genetika, kebudayaan yang mereka
praktekkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai,
kehamilan sebelumnya, pengalaman yang terkait, pengidentifikasian yang telah
mereka lakukan selama kehamilan (mengidentifikasikan diri mereka sendiri
sebagai orang tua, keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan dan efek
pelatihan selama kehamilan.
b. Faktor Eksternal
Yang termasuk faktor eksternal antara lain perhatian yang diterima selama
kehamilan, melahirkan dan postpartum, sikap dan perilaku pengunjung dan apakah
bayinya terpisah dari orang tua selama satu jam pertama dan hari-hari dalam
kehidupannya.
Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang Tua Terhadap Bayi, seperti:
1. Kurang kasih sayang.
2. Persaingan tugas orang tua.
3. Pengalaman melahirkan.
4. Kondisi fisik ibu setelah melahirkan.
5. Cemas tentang biaya.
6. Kelainan pada bayi.
7. Penyesuaian diri bayi pascanatal.
8. Tangisan bayi.
9. Kebencian orang tua pada perawatan, privasi dan biaya pengeluaran.
10. Gelisah tentang kenormalan bayi.
11. Gelisah tentang kelangsungan hidup bayi.
12. Penyakit psikologis atau penyalahgunaan alkohol dan kekerasan pada anak.
3.1. KESIMPULAN
Bounding attachment adalah sentuhan awal /kontak kulit antara ibu dan bayi
pada menit –menit pertama sampai beberapa jam sejak kelahiran bayi .dalam hal
ini ,kontak ibu dan ayah akan menentukan tumbuh kemban anak menjadi
optimal.
Masa transisi mengkaji keluarga dan menemukan bahwa orang tua berfokus
pada penyediaan lingkungan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pengasuhan
anak-anak. Mengingat bahwa komitmen yang diberikan seumur hidup memiliki
makna bagi para orang tua, adaptasi diri yang sukses sejak dini terhadap peran
menjadi orang tua ini merupakan hal yang sangat penting.
Disamping peran ibu yang sangat penting dalam keluarga, peran ayah pun juga
penting dalam mengasuh dan merawat bayi. Sebaiknya ayah dan ibu dalam
membina keluarga saling mendukung karena faktor saling dukung merupakan
faktor yang sangat berpengaruh dalam membina keluarga. Melibatkan kehadiran
ayah dalam mengasuh anak tidak kalah pentingnya dengan kehadiran ibu
Bidan dapat membantu memberi dukungan dan persiapan untuk menjadikan suami
dan istri menjadi “ayah” dan “ibu”.
Sibling rivalry adalah rasa persaingan saudara kandung terhadap kelahiran
adiknya. Biasanya,hal tersebut terjadi pada anak dengan usia toddler ( pada anak 2-
3 tahun ) yang juga dikenal dengan usiaerlaku nakal pada anak.
3.2. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
respon orang tua terhadap bayi baru lahir
2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam membuat sebuah makalah dengan
tema atau judul yang sama dengan lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK 2B
1. Finia Utami
2. Siti Rohani
3. Dewi Gita riyanto
4. Melisa yulian
5. Retni Utari
6. Wulan indriani