Anda di halaman 1dari 6

‫‪ILMU DAN MASA DEPAN‬‬

‫اﳊَ ْﻤ َﺪ ﻟِﻠ‪ِ ‬ﻪ َْﳓ َﻤ ُﺪﻩُ َوﻧَ ْﺴﺘَﻌِْﻴـﻨُﻪُ َوﻧَ ْﺴﺘَـ ْﻐ ِﻔ ُﺮْﻩ َوﻧـَﻌُﻮذُ ﺑِﺎﷲِ ِﻣ ْﻦ ُﺷ ُﺮْوِر أَﻧْـ ُﻔ ِﺴﻨَﺎ َوِﻣ ْﻦ‬
‫إِ ‪‬ن ْ‬
‫ِ‬ ‫ﻀﻞ ﻟَﻪ وﻣﻦ ﻳ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ي ﻟَﻪُ‪َ .‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ‬ ‫ﻀﻠ ْﻞ ﻓَﻼَ َﻫﺎد َ‬ ‫ﺎت أ َْﻋ َﻤﺎﻟﻨَﺎ‪َ ،‬ﻣ ْﻦ ﻳـَ ْﻬﺪ ِﻩ اﷲُ ﻓَﻼَ ُﻣ ِ ‪ْ ُ ْ َ َ ُ ‬‬ ‫ﺳﻴ‪‬ﺌ ِ‬
‫ََ‬
‫ﻚ ﻟَﻪُ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ‪‬ن ُﳏَ ‪‬ﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ‪.‬‬ ‫أَ ْن ﻻَ إِﻟَﻪَ إِﻻ‪ ‬اﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳْ َ‬
‫ﻳَﺎ أَﻳ‪‬ﻬﺎَ اﻟ‪ِ ‬ﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُﻮا اﺗـ‪ُ ‬ﻘﻮا اﷲَ َﺣ ‪‬ﻖ ﺗـُ َﻘﺎﺗِِﻪ َوﻻَ َﲤُْﻮﺗُ ‪‬ﻦ إِﻻ‪َ ‬وأَﻧﺘُ ْﻢ ‪‬ﻣ ْﺴﻠِ ُﻤ ْﻮ َن‪.‬‬
‫ﺼﻠِ ْﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أ َْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻳـَ ْﻐ ِﻔ ْﺮ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﻳَﺎ أَﻳـ‪َ ‬ﻬﺎ اﻟ‪‬ﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُﻮا اﺗ‪‬ـ ُﻘﻮا اﷲَ َوﻗُـ ْﻮﻟُْﻮا ﻗَـ ْﻮﻻً َﺳﺪﻳْ ًﺪا‪ .‬ﻳُ ْ‬
‫ﻟَ ُﻜ ْﻢ ذُﻧـُ ْﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ َوَﻣ ْﻦ ﻳُ ِﻄ ِﻊ اﷲَ َوَر ُﺳ ْﻮﻟَﻪُ ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻓَ َﺎز ﻓَـ ْﻮًزا َﻋ ِﻈْﻴ ًﻤﺎ‪.‬‬
‫ﺎن إِ َﱃ ﻳـَ ْﻮِم اﻟﺪ‪‬ﻳْ ِﻦ‪.‬‬ ‫اَﻟﻠ‪‬ﻬ ‪‬ﻢ ﺻ ‪‬ﻞ ﻋﻠَﻰ ُﳏ ‪‬ﻤ ٍﺪ وﻋﻠَﻰ آﻟِِﻪ وﺻﺤﺒِ ِﻪ وﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻬﻢ ﺑِِﺈﺣﺴ ٍ‬
‫َ َ ْ ََ ْ َُ ْ ْ َ‬ ‫ُ َ َ َ ََ‬
‫ﺻﻠ‪‬ﻰ اﷲ‬ ‫ٍ‬ ‫أَ‪‬ﻣﺎ ﺑـﻌ ُﺪ؛ ﻓَِﺈ ‪‬ن أَﺻ َﺪ َق ْ ِ ِ ِ‬
‫ي ُﳏَ ‪‬ﻤﺪ َ‬ ‫ﺎب اﷲَ‪َ ،‬و َﺧْﻴـَﺮ ا ْﳍَْﺪ ِي َﻫ ْﺪ ُ‬ ‫اﳊَﺪﻳﺚ ﻛﺘَ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬
‫ٍ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ﺿﻼَﻟَﺔٌ َوُﻛ ‪‬ﻞ‬ ‫َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠ‪َ ‬ﻢ َوﺷَ‪‬ﺮ اﻷ ُُﻣﻮِر ُْﳏ َﺪﺛَﺎﺗـُ َﻬﺎ َوُﻛ ‪‬ﻞ ُْﳏ َﺪﺛَﺔ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔٌ َوُﻛ ‪‬ﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔ َ‬
‫ﺿﻼَﻟٍَﺔ ِﰲ اﻟﻨ‪‬ﺎ ِر‪.‬‬ ‫َ‬
‫ﻵﺧﺮةُ ﻣ ْﻘﺒِﻠَﺔً وﻟِ ُﻜ ‪‬ﻞ و ِ‬
‫اﺣ َﺪةٍ ِﻣْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ ﺑَـﻨُـ ْﻮ ٌن‪،‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ﻗﺎل َﻋﻠ ‪‬ﻲ‪ :‬ا ْرَﲢَﻠَﺖ اﻟ ‪‬ﺪﻧْـﻴَﺎ ُﻣ ْﺪﺑَﺮًة َو ْارَﲢَﻠَﺖ اْ َ ُ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﻓَ ُﻜ ْﻮﻧـُ ْﻮا ﻣ ْﻦ أَﺑْـﻨَﺎء اْﻵﺧَﺮةِ َوﻻَ ﺗَ ُﻜ ْﻮﻧـُ ْﻮا ﻣ ْﻦ أَﺑْـﻨَﺎء اﻟ ‪‬ﺪﻧْـﻴَﺎ‪ ،‬ﻓَﺈِ ‪‬ن اﻟْﻴَـ ْﻮَم َﻋ َﻤ ٌﻞ َوﻻَ ﺣ َﺴ ٌ‬
‫ﺎب‬
‫ﺎب َوﻻَ َﻋ َﻤ ٌﻞ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َو َﻏ ًﺪا ﺣ َﺴ ٌ‬
‫‪Jamaah Jumat rahimakumullah.‬‬
‫‪Puji syukur senantiasa kita haturkan kehadirat Allah Azza wa Jalla. Syukur‬‬
‫‪yang sama sekali tidak boleh berhenti dilakukan, sepanjang hayat masih‬‬
‫‪dikandung badan. Sebab walaupun syukur tersebut tiada henti dilakukan, ia‬‬
‫‪Akhmadalikhasanudin.blogspot.co.id‬‬
2
tidak sebanding sama sekali bila disejajarkan dengan limpahan rahmat dan
karunia-Nya, hingga kini kita tetap dilimpahi keimanan dan ketaqwaan sebagai
tingkatan nikmat yang paling tinggi. Shalawat dan salam kita haturkan kepada
Junjungan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat setia dan ahlul kurub yang
selalu menyertai pada setiap zaman, sebagai pencerah kehidupan, sumber
dari segala ilmu yang manfaatnya semenjak dunia sampai akhirat.
Jamaah Jum’at yang berbahagia.
Ilmu, baik yang diwarisi sahabat setia Nabi SAW, maupun yang diciptakan
para ilmuwan hebat, dari masa ke masa selalu menjadi perbincangan. Ia tidak
akan luntur oleh kemajuan zaman, tidak pernah usang di telan waktu.
Sebaliknya, ia menjadi barometer peradaban dan intelektualitas, bahkan
mampu menjadi simbol kemajuan dan kejayaan suatu bangsa. Lebih dari itu,
ilmu merupakan pusaka abadi yang dapat digunakan dalam segala medan,
senjata ampuh dalam mengarungi samudra kehidupan, dan kunci mutakhir
menggapai kebahagiaan akherat kelak. Dengan kata lain: ilmu dapat menjadi
bekal yang luar biasa, senjata yang sangat canggih, perisai yang sangat
kokoh, sekaligus resep cespleng mengarungi perputaran zaman, semenjak
dunia hingga akhirat kelak.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Ilmu-ilmu seputar wilayah dunia, kiranya dengan mudah bisa dibelajari. Bila
sulit, minimal dapat ditanyakan pada yang tahu. Namun ilmu-ilmu seputar
akhirat, sangat sulit diketahui, diprediksi, apalagi dipahami. Sama sekali tidak
bisa diraba dan diprasangka, baik melalui nalar, pikiran, maupun perasaan.
Ibarat seorang pejalan kaki yang buta mata menyusuri surga harapan. Mulai
tujuannya tidak dapat diketahui, alat/sarananya tidak ada, bahkan indera
penglihatannya pun tidak berfungsi. Seolah mustahil bisa menggapainya.
Kecuali hanya satu kata : pasrah. Pasrah bongkokan dengan tidak berselisih
paham sedikitpun terhadap penuntun jalannya.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Begitu pentingnya memahami ilmu seputar wilayah akhirat tersebut, Imam Ali
berfatwa agar kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, demi masa
depan akhirat kelak. Fatwa Beliau:
ِ ‫ﻞ و‬ ‫ﻵﺧﺮةُ ﻣ ْﻘﺒِﻠَﺔً وﻟِ ُﻜ‬
‫ ﻓَ ُﻜ ْﻮﻧـُ ْﻮا ِﻣ ْﻦ‬،‫اﺣ َﺪةٍ ِﻣْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ ﺑَـﻨُـ ْﻮ ٌن‬ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ َ ْ‫ﺪﻧْـﻴَﺎ ُﻣ ْﺪﺑَﺮةً َو ْارَﲢَﻠَﺖ ا‬ ‫ا ْرَﲢَﻠَﺖ اﻟ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﺎب‬
ٌ ‫ﺎب َو َﻏ ًﺪا ﺣ َﺴ‬ ٌ ‫ن اﻟْﻴَـ ْﻮَم َﻋ َﻤ ٌﻞ َوﻻَ ﺣ َﺴ‬ ِ‫ ﻓَﺈ‬،‫ﺪﻧْـﻴَﺎ‬ ‫أَﺑْـﻨَﺎء اْﻵﺧَﺮةِ َوﻻَ ﺗَ ُﻜ ْﻮﻧـُ ْﻮا ﻣ ْﻦ أَﺑْـﻨَﺎء اﻟ‬
.‫َوﻻَ َﻋ َﻤ ٌﻞ‬
3
”Dunia akan pergi berlalu, dan akhirat akan datang menjelang, dan
keduanya mempunyai anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat
dan jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya pada hari ini hanya
ada amal tanpa hisab (perhitungan), dan besok hanya ada hisab
(perhitungan) tanpa amal.” (HR. Al-Bukhari secara mu’allaq).

Jamaah Jumat yang berbahagia


Dari fatwa ini, secara mendalam dapat direnungi dan diambil beberapa
pertanyaan. Apakah kita akan membekali diri bagaikan si buta di tengah
belantara yang sarat ancaman bahaya yang jumlahnya pun tak hingga
banyaknya? Ataukah kita merasa cukup bergelimang dengan ketidakpastian
atas ungkapan makna wa bil aakhiratihum yuqinun, jauh dari mampu untuk
merasakan kehidupan akhirat dengan yakin? Ataukah kita belum menemukan
dan menentukan arah pasti mana yang harus dituju?
Menyibak tabir pertanyaan-pertanyaan tersebut, beberapa kemuliaan dan
keutamaan ilmu berikut, kiranya perlu direnungi dengan penuh kearifan.
Pertama, ilmu ad-dien adalah warisan para Nabi. Warisan yang lebih mulia
dan berharga dari segala macam bentuk warisan. Bahkan pewarisnya pun
lebih utama dari ahli ibadah. Sebagaimana sabda Nabi SAW:

‫ﺎء‬‫ﻴ‬ِ‫ واْﻷَﻧْﺒ‬،‫ اَﻟْﻌُﻠَﻤﺎء ورﺛَﺔُ اْﻷَﻧْﺒِﻴَ ِﺎء‬.‫ﺠﻮِم‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬
َ ‫ﻋ‬ ِ
‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﻟ‬
ْ ‫ا‬ ‫ﻞ‬ِ ‫ﻀ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻛ‬
َ ‫ﺪ‬ِ ِ‫ﺎﱂ ﻋﻠَﻰ اﻟْﻌﺎﺑ‬ ِ ‫ﻓَﻀﻞ اﻟْﻌ‬
َ
ُ َ ََ ُ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُْ
.(‫ )اﻟﱰﻣﺬي‬.‫ﻆ َواﻓِ ٍﺮ‬  َ‫َﺧ َﺬ ِﲝ‬ ِ ِ ِ
َ ‫رﺛُﻮا اﻟْﻌ ْﻠ َﻢ ﻓَ َﻤ ْﻦ أ‬‫ﳕَﺎ َو‬ِ‫رﺛـُ ْﻮا دﻳْـﻨَﺎًرا َوﻻَ د ْرَﳘًﺎ َوإ‬‫َﱂْ ﻳـُ َﻮ‬
َ ‫َﺧ َﺬﻩُ أ‬
“Keutamaan seorang ‘alim (berilmu) atas seorang ‘abid (ahli ibadah) seperti
keutamaan bulan atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu
pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar
maupun dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa
mengambil warisannya, maka ia telah mengambil keuntungan yang banyak.”
(HR. Tirmidzi).
Kedua, ilmu itu tetap akan kekal sekalipun pemiliknya telah mati. Tetapi harta,
yang biasanya jadi rebutan anak cucu dan ahli waris, pasti akan sirna.
Sebagaimana sabda Nabi SAW:

‫ﺻ َﺪﻗَﺔٌ َﺟﺎ ِرﻳَﺔٌ أ َْو ِﻋ ْﻠ ٌﻢ ﻳـُْﻨﺘَـ َﻔ ُﻊ ﺑِِﻪ أ َْو‬ ٍ ِ ِ


َ ‫ ﻣ ْﻦ ﺛَﻼَث؛‬‫ﺎت اْ ِﻹﻧْ َﺴﺎ ُن اﻧْـ َﻘﻄَ َﻊ َﻋ َﻤﻠُﻪُ إِﻻ‬
َ ‫إِ َذا َﻣ‬
.ُ‫ﺻﺎﻟِ ٌﺢ ﻳَ ْﺪﻋُ ْﻮ ﻟَﻪ‬
َ ‫َوﻟَ ٌﺪ‬
“Jika manusia mati terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah
jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang selalu mendoakan
kedua orang tuanya”.
4
Jamaah Jumat rahimakumullah
Hal ketiga yang perlu direnungi adalah seberapa pun banyak ilmu yang
diserap, tidak menyusahkan pemiliknya untuk menyimpan. Tak perlu tempat
luas untuk meletakkannya. Cukup disimpan dalam dada dan kepala. Tidak
perlu penjaga khusus sebagaimana harta yang susah payah untuk
menjaganya. Bahkan, ilmu akan menjaga pemiliknya sehingga memberi rasa
nyaman dan aman sampai akherat.
Keempat, Ilmu bisa menghantarkan pemiliknya menjadi saksi atas kebenaran
dan keesaan Allah. Ia dapat menghantarkan pemahaman dan keyakinan atas
kebenaran firman-Nya:

uθèδ āωÎ) tµ≈s9Î) Iω 4 ÅÝó¡É)ø9$$Î/ $JϑÍ←!$s% ÉΟù=Ïèø9$# (#θä9'ρé&uρ èπs3Í×‾≈n=yϑø9$#uρ uθèδ āωÎ) tµ≈s9Î) Iω …çµ‾Ρr& ª!$# y‰Îγx©

∩⊇∇∪ ÞΟŠÅ6y⇔ø9$# Ⓝ͖yêø9$#


Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (sembahan yang berhak disembah)
melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang
yang berilmu juga menyatakan yang demikian, tidak ada Tuhan melainkan
Diri-Nya, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Kelima, ilmu akan menjaga pemiliknya tetap tegar dalam menjalankan syariat
Islam sampai hari kiamat. Pemiliknya sendiri juga akan dipahamkan atas
berbagai masalah keagamaan. Sebagaimana sabda Nabi SAW :
ِ‫ﺎﺳﻢ واﷲ ﻫﻮ اﻟْﻤﻌ ِﻄﻲ وﻻَ ﺗَـﺰ ُال ﻫ ِﺬﻩ‬ ِ ِ ِ
َ َ َ ْ ْ ُ َ ُ ُ َ ٌ َ‫ﳕَﺎ أَﻧَﺎ ﻗ‬ِ‫ﻳْ ِﻦ َوإ‬‫ﻬﻪُ ِﰲ اﻟﺪ‬ ْ ‫َﻣ ْﻦ ﻳُِﺮد اﷲُ ﺑِﻪ َﺧْﻴـًﺮا ﻳـُ َﻔﻘ‬
.ِ‫ﱴ ﻳَﺄِْﰐَ أ َْﻣ ُﺮ اﷲ‬ ‫ﺮُﻫ ْﻢ َﻣ ْﻦ َﺧﺎﻟََﻔ ُﻬ ْﻢ َﺣ‬‫ﻀ‬ ِ ِ
ُ َ‫ﻣﺔُ ﻗَﺎﺋ َﻤﺔً َﻋﻠَﻰ أ َْﻣ ِﺮ اﷲ ﻻَ ﻳ‬ُ‫اْﻷ‬
“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan, maka Allah akan
pahamkan dia dalam (masalah) agama-Nya. Aku adalah Al-Qasim (yang
membagi) sedang Allah Azza wa Jalla adalah yang Maha Memberi. Umat
yang berilmu ini akan senantiasa tegak di atas perkara Allah. Tidak
menjadikan madharat orang-orang yang menyelisihi mereka, sampai datang
putusan Allah.” (HR. Al-Bukhari).
Keenam, para pemilik ilmu diibaratkan Nabi SAW bagaikan lembah yang bisa
menampung air sehingga bermanfaat pada alam sekitar. Sebagaimana sabda
Nabi yang artinya:
“Perumpamaan dari petunjuk ilmu yang aku diutus dengannya bagaikan hujan
yang menimpa tanah, sebagian di antaranya ada yang baik (subur) yang
mampu menampung air dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan
rerumputan yang banyak, di antaranya lagi ada sebagian tanah keras yang
5
(mampu) menahan air yang dengannya Allah memberikan manfaat kepada
manusia untuk minuman, mengairi tanaman dan bercocok tanam. Dan
sebagian menimpa tanah tandus kering yang gersang, tidak bisa menahan air
yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Maka demikianlah permisalan orang
yang memahami dalam agama Allah dan memanfaatkan apa yang dengannya
aku diutus, maka dia mempelajari dan mengajarkan. Sedangkan permisalan
bagi orang yang tidak memperhatikan ilmu, dia tidak menerima petunjuk Allah
yang dengannya aku diutus. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Jamaah Jumat rahimakumullah
Hal ketujuh yang perlu direnungkan, Ilmu adalah cahaya yang menerangi
kehidupan pemiliknya. Dengan ilmu tersebut, pemiliknya tahu bagaimana
benarnya beriman kepada Dzatullah, bagaimana benarnya beribadah kepada-
Nya, dan bermuamalah dengan para hamba dan makhluk-Nya. Dengan ilmu
sekaligus mampu menjadi cahaya penerang bagi manusia di sekitarnya.
Ketujuh keutamaan perihal ilmu di atas seyogianya perlu mendapat
perhatian dengan seksama. Sebab dari situ merupakan prasarat akan
dinaikkan beberapa derajad disisi-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam
QS. Mujadilah: 11

׎Î7yz tβθè=yϑ÷ès? $yϑÎ/ ª!$#uρ 4 ;M≈y_u‘yŠ zΟù=Ïèø9$# (#θè?ρé& tÏ%©!$#uρ öΝä3ΖÏΒ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# ª!$# Æìsùötƒ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.

ِ ‫ـﺎ ُﻛﻢ ِﰱ زﻣﺮةِ ِﻋﺒ‬‫ واَدﺧﻠَﻨَـﺎ واِﻳ‬.‫ـﺎ ُﻛﻢ ِﻣﻦ اﻟْ َﻔﺎ ﺋِِﺰﻳﻦ اﻻْ◌ ِﻣﻨِﲔ‬‫ﺟﻌﻠَﻨَﺎ اﷲ واِﻳ‬
ِ‫ـﺎدﻩ‬
َ َ ُْ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ََ
.‫ﲔ‬ ِِ ِ  ‫ وﻗُﻞ ر‬.‫ﺼـﺎﳊِِـﲔ‬
َ ْ ‫ﺮاﲪ‬‫ﺖ َﺧْﻴـ ُﺮا اﻟ‬
َ ْ‫ب ا ْﻏﻔ ْﺮ َواَْر َﺣ ْﻢ َواَﻧ‬َ ْ َ َ ْ  ‫اﻟ‬
Khutbah II

‫ اَ ْﺷ َﻬ ُﺪ‬.‫ﻛَﺮ اَْواََر َاد ُﺷ ُﻜ ًﻮرا‬ ‫ﺬ‬ َ‫ـ َﻬ َﺎر َﺧﻠِ َﻔﺔً ﻟِ َﻤ ْﻦ اََر َاد اَ ْن ﻳ‬‫ْﻴ َﻞ َواﻟﻨ‬‫ ِﺬي َﺟ َﻌ َﻞ اﻟﻠ‬‫اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ﷲ اﻟ‬
‫ اَْر َﺳﻠَﻪُ اِ َﱃ‬,ُ‫ﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳﻮﻟُﻪ‬ َ‫ن ُﳏ‬ َ‫ َواَ ْﺷ َﻬ ُﺪ ا‬.ُ‫ﻚ ﻟَﻪ‬ ِ ِ
َ ْ‫ اﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳ‬‫اَ ْن ﻻَاﻟَﻪَ اﻻ‬
‫ﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ اَﻟِِﻪ‬ َ‫ﻚ ُﳏ‬ ِ ِ ِ ‫و ِﺳﺮ‬,‫اﻟْﻌﺎﻟَ ِﻤﲔ ﺑ ِﺸﻴـﺮاوﻧَ ِﺬﻳـﺮا‬
َ ‫ﻞ َﻋﻠَﻰ َﻋْﺒﺪ َك َوَر ُﺳﻮﻟ‬ ‫ﺻ‬ َ ‫ﻢ‬ ‫ ُﻬ‬‫ اَﻟﻠ‬,‫اﺟ ُﺎﻣﻨْﻴـًﺮا‬ ً َ َ ًْ َ ً ْ َ َ ْ َ
‫ َواَﻧْـﺘُ ْﻢ‬‫ﻦ اِﻻ‬ ُ‫ﻖ ﺗُـ َﻘﺎﺗِِﻪ َوﻻََﲤُﻮﺗ‬ ‫ـ ُﻘﻮااﷲَ َﺣ‬‫ اِﺗ‬,‫ﺎﺿ ُﺮْو َن‬ ِ ‫اﳊ‬
َْ ‫ َﻬﺎ‬‫ اَﻳـ‬,‫ﻣﺎﺑَـ ْﻌ ُﺪ‬َ‫ ا‬.‫ﲔ‬
ِ ِ ‫و‬
َ ْ ‫ﺻ ْﺤﺒِﻪ اَ ْﲨَﻌ‬
ََ
‫‪6‬‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺻ ‪‬ﻞ‬‫ُﻣ ْﺴﻠ ُﻤﻮ َن‪َ .‬و ْاﻋﺘَﺼ ُﻤﻮاﲝَْﺒ ِﻞ اﷲ َﲨْﻴـ ًﻌﺎ َوﻻَﺗَـ َﻔ‪‬ﺮﻗُﻮ َاواذْ ُﻛ ُﺮو ﻧ ْﻌ َﻤﺔَاﷲ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ‪ .‬اَﻟﻠ‪ُ ‬ﻬ ‪‬ﻢ َ‬
‫ﲔ‪ .‬اَﻟﻠ‪ُ ‬ﻬ ‪‬ﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ‬ ‫اﳊﻤ ُﺪ ﷲِ ر ‪ِ ‬‬
‫ب اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ﺎﳏ ‪‬ﻤ ٍﺪوﻋﻠَﻰ اَﻟِِﻪ ﺳﻴ‪ِ ‬ﺪﻧَ ُ ٍ‬
‫ﺎﳏَ ‪‬ﻤﺪ‪َ ,‬و َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ىﺴﻴ‪‬ﺪﻧَ َُ َ َ‬
‫ﻋﻠَ ِ‬
‫َ َ‬
‫ﺎت اَﻻْ◌ﺣﻴ ِﺎء ِﻣﻨـﻬﻢ و ْاﻻَﻣﻮ ِ ِ‬ ‫ﺆﻣﻨَ ِ‬ ‫ﺆﻣﻨِﲔ واﻟْﻤ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِِ‬
‫ﻚ َﻋﻠَﻰ‬ ‫ات‪ ,‬اﻧ‪َ ‬‬ ‫َ َْ ْ ُ ْ َ َْ‬ ‫ﲔ َواﻟْ ُﻤ ْﺴﻠ َﻤﺎت َواﻟْ ُﻤ ْ َ َ ُ‬ ‫ﻟ ْﻠ ُﻤ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬
‫ﲔ‪َ ,‬واَ ْﻋ َﻞ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ُﻛ ‪‬ﻞ َﺷﻴ ٍﺊ ﻗَ ِﺪﻳﺮ‪ .‬اَﻟﻠ‪‬ﻬ ‪‬ﻢ اﻧْ ِ‬
‫اﺧ ُﺬ ْل ﻣ ْﻦ َﺧ َﺬ َل اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠﻤ ْ َ‬ ‫ﺼَﺮاﻟ ‪‬ﺪﻳْ َﻦ َو ْ‬ ‫ﺼ ْﺮ ﻣ ْﻦ ﻧَ َ‬ ‫ْ ْ ُ ُ‬
‫اﻟﺪ ِ◌ﻳْ َﻦ‪.‬‬ ‫َﻛﻠِﻤﺘِ ِ ِ‬
‫ﻚ ا َﱃ ﻳَـ ْﻮم َ‬ ‫َ َ‬
‫ﻮب ﺛـَﺒ‪‬ﺖ ﻗُـﻠُﻮﺑـﻨﺎﻋﻠَﻰ ِدﻳﻨِﻚ‪ ,‬اَﻟﻠ‪‬ﻬ ‪‬ﻢ اﻓْـﺘﺢ ﻗُـﻠُﻮﺑـﻨﺎ َﻛ ُﻔﺘ ِ ِ‬
‫ﲔ‬‫ﻮح اﻟْ َﻌﺎ ِرﻓ ْ َ‬ ‫َ ُ َ ْ ََ ُ‬ ‫ﺐ اﻟْ َﻘﻠَ ِ ْ ََ َ‬ ‫اَﻟﻠ‪ُ ‬ﻬ ‪‬ﻢ ﻳَ ُﺎﻣ َﻘﻠ‪َ ‬‬
‫ﲔ‪.‬‬ ‫ِِ ِ ِ‬
‫َوﻧَـ ‪‬ﻮ ﻗُـﻠُﻮﺑَـﻨَﺎ ‪َ ‬ﺪاﻳَﺔ اﻟْﻴَﻘ ْ َ‬
‫ﺎﺟ ِﺎﰐ َو ْاﻋ ِﻄ ِﲏ ُﺳ َﺆِﱄ‬ ‫ات َواﻗْ ِ‬ ‫‪‬ﻚ ﺗَـﻌﻠَﻢ ِﺳ‪‬ﺮى وﻋﻠَﻰ ﻧِﻴ‪ِ‬ﱴ ﻓَﺎﻗْﺒِﻞ ﻣﻌ ُﺬو ر ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺾ َﺣ َ‬ ‫ْ َْ ْ َ‬ ‫ََ‬ ‫اَﻟﻠّ ُﻬ ‪‬ﻢ اﻧ َ ْ ُ‬
‫‪‬ﻚ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ‪‬ﻞ َﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِﺪﻳْـ ُﺮ‪ .‬اَﻟﻠّ ُﻬ ‪‬ﻢ‬ ‫ﻓَﺎِﻧ‪‬ﻚ ﺗـﻌﻠَﻢ ﻣ ِﺎﰲ ﻧـ ْﻔ ِﺴﻲ ِﰱ اﻟﺪ‪‬ﻳ ِﻦ واﻟ ‪‬ﺪﻧْـﻴﺎ واْ ِ ِ‬
‫ﻻﺧَﺮةِ اﻧ َ‬ ‫ْ َ َ َ‬ ‫َ َْ ُ َ َ‬
‫اض َواﻟْﻄ‪‬ﺎ ﻋُ ْﻮ ِن َواﻟ‪‬ﺮﻳْ ِﺢ َواﻟ‪‬ﺰﻟَْﺰﻟَِﺔ َواﻟْﺒَـ ْﺮِق َواﻟ ‪‬ﺴْﻴ ِﻞ‬ ‫ْادﻓَ ْﻊ َﻋﻨ‪‬ﺎ ِﻣ َﻦ اﻟْﺒَﻶَِء َواﻟْ َﻮﺑﺂَ ِء َواْﻻَ ْﻣَﺮ ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ﺎن و َِ‬ ‫ِ‬ ‫اﳉِ ‪‬ﻦ َواْ ِﻻﻧْ ِ‬ ‫اﻟْﻤ ِﺎء واﻟﺪِ‪‬م وﻓِ َ ِ‬
‫‪‬ﻚ َﻋﻠﻰ ُﻛ ‪‬ﻞ‬ ‫ﲨْﻴ ِﻊ اﻟْ َﻔ ْﺨ َﺸﺂء َواﻟْ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ اﻧ َ‬ ‫ﺲ َواﻟﺸْ‪‬ﻴﻄَ َ‬ ‫ﱳ ْ‬ ‫َ َ َ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻞ ﻫ َﺬا اﻟْﺒَـﻠَ َﺪ اِﻧْ ُﺪ ْوﻧِْﻴ ِﺴ َﻰ ِاﻣﻨًﺎ َو ْارُز ْق اَ ْﻫﻠَﻪُ ِرْزﻗًﺎ ﻃَﻴ‪‬ﺒًﺎ‬ ‫ب ْ‬ ‫َﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِﺪﻳْ ٍﺮ‪ .‬اَﻟﻠّ ُﻬ ‪‬ﻢ َر ‪‬‬
‫ﺼﺎ ِر َواﻟْ ُﻤ َﻬﺎ ِﺟ ِﺮﻳْ َﻦ اِ‪‬ﳕَﺎاَْﻣ ُﺮ ُه اِذَا اََر َاد‬ ‫ﲔ اْﻻَﻧْ َ‬ ‫ﻒ ﺑَـْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ َﻛ َﻤﺎ اَﻟ‪ْ‬ﻔ َ‬
‫ﺖ ﺑَـ ْ َ‬ ‫َﺣ َﺴﻨًﺎ‪ .‬اَﻟﻠّ ُﻬ ‪‬ﻢ اَﻟ‪ْ ‬‬
‫اﺣﻠُ ْﻞ ُﻋ ْﻘ َﺪ ًة ِﻣ ْﻦ‬ ‫ِ‬
‫ﺻ ْﺪ ِر ْي َوﻳَ ‪‬ﺴ ْﺮِ ْﱄ اَْﻣ ِﺮ ْي َو ْ‬‫ب ا ْﺷَﺮ ْﺣﻠ ْﻲ َ‬ ‫َﺷْﻴﺄً اَ ْن ﻳَـ ُﻘ ْﻮَل ﻟَﻪُ ُﻛ ْﻦ ﻓَـﻴَ ُﻜ ْﻮ َن َر ‪‬‬
‫اﳊﻤ ُﺪ ﷲِ ر ‪ِ ‬‬ ‫ِ ِ‬
‫ﲔ‪.‬‬ ‫ب اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ﻟ َﺴﺎن ﻳَـ ْﻔ َﻘﻪُ ﻗَـ ْﻮِ ْﱄ‪َ .‬و َْ ْ‬
‫ﺎن َواِﻳْـﺘَ ِﺎء ِذى اﻟْ ُﻘ ْﺮَﰉ َوﻳَـْﻨـ َﻬﻰ َﻋ ِﻦ اﻟْ َﻔ ْﺤ َﺸ ِﺎء‬ ‫ِﻋﺒﺎداﷲِ اِ ‪‬ن اﷲ ﻳﺄﻣﺮ ﺑِﺎﻟْﻌ ْﺪ ِل واﻻْ ِ◌ﺣﺴ ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫َواﻟْ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ َواﻟْﺒَﻐِﻰ ﻳَﻌِﻈُ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠ‪ُ ‬ﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ‪‬ﻛ ُﺮو َن‪َ .‬وﻟَ ِﺬ ْﻛ ُﺮاﷲِ اَ ْﻛﺒَـَﺮ‪..‬‬

Anda mungkin juga menyukai