No
ZONE 46.2 47.1 47.2 48.1 48.2 49.1 49.2 50.1 50.2 51.1 51.2 52.1 52.2 53.1 53.2 54.1 54.2
TM-3
6° LU
0°
11° LS
No
Zone 46 47 48 49 50 51 52 53 54
UTM
B0
NO ZONE NO ZONE B0
UTM TM3 UTM TM-3
46.1 910 5’ T
46 930 T
46.2 940 5’ T
47.1 970 5’ T
47 990 T
47.2 1000 5’ T
48.1 1030 5’ T
48 1050 T
48.2 1060 5’ T
49.1 1090 5’ T
49 1110 T
49.2 1120 5’ T
50.1 1150 5’ T
50 1170 T
50.2 1180 5’ T
51.1 1210 5’ T
51 1230 T
51.2 1240 5’ T
52.1 1270 5’ T
52 1290 T
52.2 1300 5’ T
53.1 1330 5’ T
53 1350 T
53.2 1360 5’ T
54.1 1390 5’ T
54 1410 T
54.2 1420 5’ T
Sesuai dengan peraturan yang diputuskan oleh Bakosurtanal tahun 1996, bahwa
setiap kegiatan survey dan pemetaan di wilayah Republik Indonesia harus
mengacu kepada Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN95) dengan spheroid
acuan adalah WGS84. Untuk tampilan ke dalam peta, digunakan sistem proyeksi
Universal Transverse Mercator (UTM) dan/atau Transverse Mercator 3 Derajat
(TM-3).
Untuk sistem UTM, spesifikasi dasar yang harus digunakan adalah :
• lebar zone = 60
• titik nol adalah perpotongan meridian sentral dengan ekuator,
• koordinat semu dari titik nol (N,E) adalah (0 m, 500.000 m) untuk titik di
Utara ekuator, dan (10.000.000 m, 500.000 m) untuk titik di Selatan
ekuator.
• faktor skala meridian sentral = 0.9996.
2. UTM
1. Add
3. OK
4. Auto
5. WGS84
6. OK
1. ketik: UTM
52E
2. Manual,
ketik: 129 00
00.00000 E
4. WGS84
3. South
(karena Ambon
berada di
bawah Ekuator)
5. OK
1. ketik: UTM
52E
3. masukkan
no zone 52
2. Zone
4. WGS84
4. South
(karena Ambon
berada di
bawah Ekuator)
5. OK
1. OK