Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Alfayed

NIM : 46116033
Kelas : 3A – D4 Akuntansi Manajerial

TUGAS INDIVIDU
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1. TUGAS PEMERINTAH DAERAH


Tugas dan Kewenangan Pemerintah Daerah
Berdasarkan Pasal 65 UU No. 23 Tahun 2014, tugas pemerintah daerah atau kepala daerah
yaitu:
1. Sebagai pemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang memiliki kewenangan daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangna dan kebijakan yang ditetapkan
bersama-sama DPRD.
2. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
3. Menyusun dan mengajukan suatu rancangan Perda mengenai RPJPD dan rancangan Perda
RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, selanjutnya dilakukan penyusunan
dan penetapan RKPD
4. Menyusun dan jugam negajukan suatu rancangan Perda mengenai APBD, rancangan Perda
mengenai perubahan APBD rancangan Perda mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD kepada suatu DPRD yang kemudian untuk dibahas bersama.
5. Tidak hanya itu, Kepala Daerah juga memiliki tugas dalam mewakili daerahnya didalam
dan juga diluar pengadilan, dan dapat menunjuk suatu kuasa hukum untuk mewakilinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Kepala daerah memiliki tugas dengan mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah
7. Tugas kepala daerah yang lainnya yaitu dengan melaksanakan tugas sesuai peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan Pasal 65 ayat 2 UU No. 23 Tahun 2014, kewenangan atau wewenang kepala
daerah yaitu:
1. Mengajukan rancangan Perda
2. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan yang mendesak dan dibutuhkan oleh daerah
ataupun masyarakat.
3. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama dari DPRD.
4. Menetapkan Perkada Keputusan Kepala Daerah

2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PROVINSI


Pemerintah Daerah provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab:
Berikut ini adalah “urusan wajib” yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi:

 Perencanaan pembangunan;
 Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
 Penyelenggaran ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
 Penyediaan sarana dan prasarana umum;
 Penanganan bidang kesehatan;
 Penyelenggaraan pendidikan;
 Penanggulangan masalah sosial;
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
 Pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah;
 Pengendalian lingkungan hidup;
 Pelayanan pertanahan;
 Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
 Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
 Pelayanan administrasi penanaman modal;
 Pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota; dan
 Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh uu.
3. TUGAS PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Pemerintah Daerah kabupaten/kota bertugas:

1. Mensosialisasikan informasi dan permintaan Pekerja Migran Indonesia kepada instansi


terkait;
2. Membuat basis data Pekerja Migran Indonesia;
3. Melaporkan hasil evaluasi terhadap Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
secara berjenjang dan periodik kepada Menteri;
4. Mengurus kepulangan Pekerja Migran Indonesia dalam hal terjadi peperangan, bencana
alam, wabah penyakit, deportasi, dan Pekerja Migran Indonesia bermasalah;
5. Memberikan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sebelum bekerja dan setelah bekerja
di daerah kabupaten kota yang menjadi tugas dan kewenangannya;
6. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kerja kepada Calon Pekerja Migran
Indonesia, yang dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan
kerja milik pemerintah dan/atau swasta yang terakreditasi;
7. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga pendidikan dan lembaga
pelatihan kerja di kabupaten/kota;
8. Melakukan reintegrasi sosial dan ekonomi bagi Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya;
dan
9. Menyediakan/memfasilitasi pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia melalui pendidikan
vokasi yang anggarannya berasal dari fungsi pendidikan.
10. Mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan
Pekerja Migran Indonesia;
11. Membentuk layanan terpadu satu pintu Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia di tingkat kabupaten/kota.
4. TUGAS PEMERINTAH PUSAT

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat luas. Urusan yang berkaitan dengan
pemerintahan juga beraneka ragam. Oleh karena itu, urusan-urusan yang bermacam-macam
tersebut tidak semuanya harus diselesaikan oleh pemerintah pusat.

UUD 1945 juga menyatakan bahwa pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten) diberi
kewenangan untuk menjalankan pemerintahan sendiri dengan otonomi seluas-luasnya (Bab VI)
pasal 18 ayat 5 UUD 1945 hasil amandemen. Otonomi artinya kekuasaan untuk mengatur
daerahnya sendiri.

Namun demikian ada urusan-urusan pemerintahan yang tetap menjadi kewenangan pemerintah
pusat. Dalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
disebutkan bahwa kewenangan-kewenangan yang menjadi urusan pemerintahan pusat adalah
meliputi sebagai berikut:
1. Urusan Politik Luar Negeri. Sebagai contoh misalnya soal mengangkat diplomatik atau
duta untuk negara lain, mengadakan perjanjian internasional, kebijakan luar negeri, dan lain-lain.
2. Urusan Pertahanan. Contohnya soal pembentukan angkatan bersenjata, menyatakan
daerah/negara dalam keadaan bahaya, pengembangan sistem pertahanan dan persenjataan, dan
lainlain.
3. Urusan Keamanan. Sebagai contoh menyangkut pembentukan kepolisian negara,
penetapan peraturan keamanan nasional, mendidik pelanggar hukum negara, menindak organisasi
yang mengganggu keamanan negara, menindak organisasi yang mengganggu keamanan negara,
dan lain-lain.
4. Urusan Yustisi. Yakni yang berkaitan dengan penegakan hukum seperti, pendirian
peradilan, pengangkatan hakim-hakim peradilan, mendirikan lembaga pemasyarakatan, dan
lainlain.
5. Urusan Agama. Sebagai contoh pemberian pengakuan terhadap suatu agama, menetapkan
hari libur agama secara nasional, menyelenggarakan kehidupan keagamaan, dan lain-lain.
6. Urusan Moneter. Yakni urusan keuangan dan fiskal.

Anda mungkin juga menyukai