Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


KESENIAN NEGARA HONGKONG

Disusun Oleh :

Fariyani Araffia

Kelas :

X IPS 4

SMA NEGERI 1 WAY JEPARA


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
T.P. 2018/ 2019
Hongkong

Hong Kong (Mandarin: 香 港 ; Pinyin: Xiānggǎng; resminya Daerah


Administratif Khusus Hong Kong) adalah kota yang terletak di bagian tenggara
Tiongkok di Pearl River Estuari dan Laut Tiongkok Selatan. Hong Kong terkenal
dengan perkembangannya yang ekspansif, pelabuhan laut dalam alami, dan
kepadatan penduduk yang sangat tinggi (sekitar 7 juta jiwa pada lahan seluas
1.104 km2 (426 sq mi). Populasi Hong Kong saat ini terdiri dari 93.6% etnis
Tionghoa. Sebagian besar dari penduduk Hong Kong yang berbahasa Kanton
berasal dari Provinsi Guangdong, di mana penduduk dengan keterampilan
melarikan diri ketika pemerintah komunis mengontrol Tiongkok tahun 1949.

Setelah kekalahan Tiongkok di Perang Opium Pertama (1839–42)


dari Kerajaan Inggris, Hong Kong menjadi koloni Inggris dengan
diserahkannya Pulau Hong Kong, kemudian diikuti Semenanjung Kowloon tahun
1860 dan penyewaan 99 tahun New Territories tahun 1898. Setelah diduduki oleh
Jepang selama Perang Dunia II (1941–45), Inggris kembali mengontrol Hongkong
hingga 30 Juni 1997. Sebagai hasil dari negosiasi antara Tiongkok dan Inggris,
Hong Kong diserahkan ke Republik Rakyat Tiongkok melalui Deklaratasi
Bersama Sino-Inggris tahun 1984. Kota ini menjadi Daerah Administratif
Khusus pertama di Tiongkok melalui asas "satu negara, dua sistem".

Di akhir 1970-an, Hong Kong berkembang menjadi penghubung


perdagangan utama dan pusat keuangan dunia, dan dianggap sebagai salah
satu kota global. Kota ini menempati posisi kelima pada Indeks Kota Global 2014
setelah New York City, London, Tokyo and Paris. Kota ini memiliki pendapatan
per kapita yang tinggi dan mengalami ketimpangan ekonomi yang parah. Kota ini
juga memiliki Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi. Hong Kong adalah
pusat keuangan ketiga terpenting setelah New York dan London. Ekonomi
berbasis jasa, dicirikan dengan pajak rendah dan perdagangan bebas, dan mata
uang negara ini (Dolar Hong Kong) adalah mata uang paling banyak
diperdagangkan kedelapan di dunia.
Keterbatasan lahan menjadikan infrastrukturnya padat dengan arsitektur
modern, menjadikan Hong Kong sebagai kota paling vertikal di dunia. Hong
Kong memiliki jaringan transportasi umum yang sangat baik, dan 90% penduduk
menggunakan transportasi massal, baik kereta maupun bus.

Sejarah

Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mulai ditinggali manusia


sejak zaman Neolitikum namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong
diserahkan kepada Britania Raya setelah Perang Opium pada abad ke-19.
Sebelumnya pada 1513, pelaut PortugisJorge Álvares, menjadi
orang Eropa pertama yang mengunjungi Hong Kong.

Dalam Konvensi Peking tahun 1860 setelah Perang Opium


Kedua, Semenanjung Kowloon dan Stonecutter's Island diserahkan
kepada Britania Raya sedangkan New Territories, termasuk Pulau Lantau,
disewakan pada Britania untuk 99 tahun sejak 1 Juli1898 dan berakhir 30
Juni 1997.

Demografi

Populasi kawasan ini tahun 2011 adalah 7,07 juta jiwa, dengan
pertumbuhan rata-rata sebesar 0,6% per tahun selama 5 tahun terakhir. Penduduk
dari Tiongkok daratan tidak memiliki hak untuk menetap di Hong Kong atau
bepergian dengan bebas ke sini. Meski begitu, imigran dari Tiongkok, jumlahnya
sekitar 45.000 per tahun, adalah kontributor terbesar terhadap pertambahan
populasi. Angka harapan hidup di Hong Kong adalah 79.16 tahun untuk pria dan
84.79 tahun untuk wanita per 2009, menjadikannya salah satu yang tertinggi di
dunia.

Sekitar 93.6% penduduk Hong Kong merupakan keturunan


Tionghoa, kebanyakan diantaranya adalah orang Taishan, Chiu Chow, Kanton,
dan Hakka. Suku Han di Hong Kong mayoritas dari provinsi Guangzhou
dan Taishan di provinsi Guangdong. Sisa 6,4% adalah non-Tionghoa. Beberapa
diantaranya adalah orang India, Pakistan, Nepal, atau pengungsi Vietnam yang
telah menjadi residen permanen di Hong Kong. Ada juga sejumlah orang Inggris,
Amerika, Kanada, Korea, dan Jepang yang bekerja di sektor komersial dan
keuangan. Tahun 2008, diperkirakan ada 252.500 pekerja domestik
dari Indonesia dan Filipina yang bekerja di Hong Kong.

Bahasa resmi Hong Kong secara de facto adalah Kanton, bahasa Mandarin
dari provinsi Guangdong. Bahasa Inggris juga merupakan bahasa utama, menurut
sensus 1996 diperkirakan dipakai oleh 3,1% penduduk sebagai penutur sehari-hari
dan 34,9% sebagai bahasa kedua. Tanda bertuliskan Mandarin dan Inggris umum
di semua kawasan. Semenjak 1997, imigran dari Tiongkok dan interaksi yang
lebih besar dengan negara tersebut mendorong berkembangnya
bahasa Mandarin di Hong Kong.

Sebagian besar penduduk Hong Kong tidak beragama, entah agnostik


maupun ateis. Menurut US Department of State, hanya 43% dari populasi yang
beragama. Beberapa laporan malah lebih tinggi, menurut survei Gallup, 64%
penduduk Hong Kong tidak percaya pada agama manapun, dan mungkin 80%
tidak beragama.

Hong Kong menikmati kebebasan beragama yang tinggi yang dijamin oleh
Hukum Dasar. Agama utama di Hong Kong adalah Buddha, Taoisme dan
Konfusianisme; diperkirakan ada sekitar 1,5 juta pemeluk Buddha dan
Tao. Pemeluk Kristen berjumlah 833.000 orang, sekitar 11.7% dari total
populasi; Protestan jumlahnya lebih banyak daripada Katolik dengan
perbandingan sekitar 4:3, meski ada beberapa komunitas Kristen lain
seperti Saksi-Saksi Yehuwa. Ada juga pemeluk Sikh, Muslim,
Yahudi, Hindu dan Bahá'í.

Budaya/ Kesenian
Hong Kong sering disebut sebagai tempat di mana "timur bertemu dengan
barat", merefleksikan campuran kebudayaan asal Tiongkok dengan dipengaruhi
barat ketika menjadi koloni Inggris. Konsep feng shui dianggap sangat penting,
dengan proyek konstruksi mahal umumnya merekrut konsultan yang ahli di
bidangnya. Objek lainnya seperti kaca Ba gua masih digunakan untuk menolak
roh jahat, dan bangunan-bangunan juga tidak pernah menyediakan lantai
berapapun yang ada angka 4 di dalamnya, karena kesamaannya dengan kata
"mati" dalam bahasa Kanton. Campuran timur dan barat juga mempengaruhi
masakan Hong Kong, seperti dim sum, hot pot, dan restoran cepat
saji berdampingan dengan adimasakan.

Hong Kong dikenal karena pusat perdagangan global dan menyebut


dirinya sebagai "entertainment hub". Film-filmnya yang bertema seni bela
diri mendapatkan kepopuleran tinggi di akhir 1960-an dan 1970an. Beberapa
pemeran Hollywood, aktor terkenal dan seniman bela diri berasal dari Hong
Kong, seperti Bruce Lee, Jackie Chan, Chow Yun-fat, Michelle Yeoh, Maggie
Cheung dan Jet Li. Beberapa perfilman Hong Kong juga populer di Hollywood,
seperti John Woo, Wong Kar-wai, dan Stephen Chow. Film-film
seperti Chungking Express, Infernal Affairs, Shaolin Soccer, Rumble in the
Bronx, In the Mood for Love dan Echoes of the Rainbowdikenal internasional.
Hong Kong adalah pusat musik Cantopop, yang merupakan gabungan berbagai
macam musik Tiongkok dan musik barat.

Pemerintah Hong Kong mendukung berbagai institusi budaya


seperti Museum Sejarah Hong Kong, Museum Seni Hong Kong, Hong Kong
Academy for Performing Arts, dan Hong Kong Philharmonic
Orchestra. Departemen Layanan Rekreasi dan Budaya mensubsidi dan
mensponsori penampil internasional yang datang ke Hong Kong. Banyak kegiatan
kebudayaan internasional diselenggarakan oleh pemerintah, konsulat, dan swasta.

Anda mungkin juga menyukai