Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Generator pada listrik merupakan suatu peralatan yang sangat penting dalam
mendistribusikan listrik kepada masyarakat, seiring dengan perkembangan era zaman
sekarang banyak di daerah yang terpencil belum mendapatkan pasokan listrik,oleh sebab
itu pemerintah merencanakan proyek pengadaan generator listrik supaya bisa membangun
infrastruktur di daerah terpencil agar masyarakat dapat menikmati nya.

1.1 Latar Belakang Timbulnya Proyek


- Permintaan Pasar
- Penelitian dan Pengembangan
- Pembangunan (Pemerintah)
- Perusahaan (Peningkatan kualitas dan kuantitas)

1.2 Definisi Proyek


Suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan estimasi
perhitungan sumber daya yang terbatas yang telah di tetapkan untuk menjalankan suatu
tugas.

1.3 Tujuan Proyek


Proyek ini mempunyai tujuan khusus, tujuan umum, sebagai berikut:

Tujuan Umum:
 Meningkatkan infrastruktur dalam meningkatkan keahlian dalam merancang dan
menghasilkan
 Dari peningkatan keahlian tadi, diharapkan dapat diikuti oleh pengembangan jaman
kepada masyarakat

Tujuan Khusus:
 Menemukan proses aturan kendali yang optimal dan menjamin keamanan stabilitas
dan ketegaran kinerja untuk kendalian tak linier yang dilinierisasi dan layak untuk
diimplementasi secara praktis.
 dapat diaplikasikan pada suatu proses kendalian tak linier. Beberapa algoritma
adaptasi sangat kompleks dan sulit diimplementasi dalam media penggunaan. Proyek

1
ini bertujuan untuk membangun algoritma yang lebih sederhana dan layak
diimplementasikan.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Aspek-AspekPerencanaanProyek
Dalam proyek pengadaan generator pada listrik ini mempunyai beberapa aspek
pendukung yang berfungsi sebagai SOP yakni sebagai berikut:

1. Aspek Kualitas
Kualitas merupakan aspek yang sangat penting dalam proyek,karena kualitas ini
dapat dibedakan menjadi 2 bagian seperti kualitas biasa dan kualitas asli,Misalnya
dalam proyek tersebut yang menggunakan generator sebagai inti proyek ini
menggunakan kualitas biasa dan tidak menggunakan kualitas asli,maka sudah di
pastikan generator tersebut tidak akan bertahan lama pemakaian nya karena tidak
menggunakan barang asli,oleh sebab itu kualitas sangat di perhatikan dalam proyek
tersebut.

2. Aspek kehandalan
Kehandalan merupakan aspek yang sangat mendukung dalam pemasangan generator
pada listrik yang akan di rancang nantinya,karena kehandalan suatu perangkat akan
mendukung kinerja dari generator yang akan di operasikan.

3. Aspek Keamanan
Keamanan dari suatu sistem atau pun dari suatu komponen sangat lah penting
peranan nya. Hal ini bertujuan agar nantinya seluruh komponen yang di operasikan
tidak menimbulkan bahaya pada operator ataupun saat komponen tersebut ketika di
jalankan.

2.2 Ruang Lingkup Organisasi Proyek

Pemilik (owner)
Konsultan Kontraktor

Lembaga Manajemen Supplier


Internal Proyek

Penyedia
Instansi
Publik
terkait Masyarakat
(community)
Gambar 1: Ruang Lingkup Organisasi Proyek

2.3 Alur Perencanaan Proyek

Menentukan tujaun dan sasaran

3
Merumuskan perencanaan strategi

Menjabarkan perencanaan Operasional:

- Paket kerja/SRK

- Organisasi

- Anggaran

- Jadual

- Tenaga kerja

- Program mutu

Kesimpulan:

- Kegiatan apa yang akan dilakukan

- Bagaimana kegiatan harus dikerjakan

- Siapa yang akan melakukan pekerjaan

- Kapan kegiatan dilakukan

Gambar 2 : Struktur Alur Perencanaan Proyek

BAB III
METODE PENELITIAN

4
3.1 Metode Pengurutan Kegiatan Proyek
Dimana metode ini berfungsi sebagai pengurutan proses-proses kerja proyek yang
akan dilakukan berdasarkan penyusunan yang sudah di rancang,dan berikut contoh
penyusunan kegiatan proyek seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Urutan Kegiatan Proyek

PROYEK PENGADAAN GENERATOR LISTRIK

Nama kegaiatan Kegiatan yang mandahului

a. Membuat spesifikasi dan kriteria -

b. Pabrikasi generator a

c. Desain pondasi a

d. Merekrut operator dan mekanik a

e. Membeli material c

f. Inspeksi da uji coba di pabrik pembuat b

g. Melatih operator dan mekanik b, d

h. Membuat pondasi e

i. Transport dari pabrik ke lokasi proyek f

j. Memasang dan start-up g,h,i

3.2 Metode Jaringan Kerja (Network)


Pada metode kali ini Jaringan kerja (network) merupakan grafik yang menggambarkan
urutan kegiatan kegiatan proyek, termasuk hubungan yang satu dengan yang
lain.berdasarkan pada metode yang sebelum nya pada tabel 1 di metode 3.1 bisa kita
asumsikan sebagai berikut :

3 f 6

5
b i

1 a 2 d 7 g j
8 9

c h

e
4 5

Gambar 3 : Kerangka Jaringan Proyek Pemasangan Generator

3.3 Metode Perencanaan Perwaktuan Jangka panjang


Metode ini menggunakan estimasi perhintungan jangka waktu panjang dimana
sebelum memulai proyek generator harus di hitung berapa estimasi bagian-bagian
proyek generator yang sudah di tetapkan,berikut pada tabel 2 bila kita ambil pada data
tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 2 : Waktu pemasangan dan tata kala pekerjaan dalam bentuk bulan
N Kegiatan Bulan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan
2 Koordinasi dan konsultasi
3 Analisis kebutuhan/sistem
4 Perekrutan operator dan Mekanik
5 Laporan awal
6 Prototype generator
7 Pembuatan generator
8 Testing generator
9 Pelatihan Operator dan Mekanik
10 Laporan antara
11 Evaluasi dan perbaikan Generator
12 Dokumentasi
13 Transport dari pabrik ke lokasi
proyek
14 Memasang dan start generator
Serta Laporan akhir

3.4 Metode Penjadwalan Aktivitas (Activity Scheduling)


Metode kali ini adalah menentukan Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas
artinya kita perlu mengidentifikasi waktu mulai dan waktu selesai untuk setiap
kegiatan ,Kemudian setelah menentukan jadwal aktivitas selanjut nya. Kita menggunakan
proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward pass untuk menentukan

6
jadwal waktu untuk tiap kegiatan. ES (earlist start) dan EF (earlist finish) selama
forward pass. LS (latest start) dan LF (latest finish) ditentukan selama backward
pass.perhatikan pada tabel 3 jika kita ambil data pada tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 3 : Activity scheduling proyek generator

Kegiata Penjelasan Waktu(minggu)


n
A Membuat spesifikasi dan kriteria 4
B Pabrikasi generator 3
C Desain pondasi 2
D Merekrut operator dan mekanik 4
E Membeli material 2
F Inspeksi dan uji coba di pabrik 5
pembuat
G Melatih operator dan mekanik 2
H Membuat pondasi 4
I Transport dari pabrik ke lokasi proyek 2
J Memasang dan start-up Generator 4

TOTAL (Minggu) 32

7
Gambar 4 : Penggunaan Proyek Metode CPM ES dan EF

Gambar 5 :Penggunaan Proyek Metode CPM LS dan LF

Tabel 4 : Hasil Perhitungan ES,EF, dan LS dan LF

Kegiata Waktu ES EF LS LF
n
A 4 0 4 0 4

8
B 3 4 7 4 7
C 2 4 6 6 8
D 4 4 8 8 12
E 2 6 8 8 10
F 5 4 7 10 13
G 2 8 10 12 14
H 4 8 12 10 14
I 2 12 14 12 14
J 4 14 18 14 18

Tabel 5 : Metode Grafik ganchart dari Pengurang ES-EF

9
Tabel 6: Metode Grafik Ganchart dari Pengurangan LS-LF

3.5 Metode Hambatan Aktivitas (Slack Activity)


Waktu slack (slack time) yaitu waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan
untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan. Pada
metode kali ini kita akan mencoba menghitung Hambatan aktivitas berdasarkan data
yang kita ambil dari tabel 3 dengan hasil seperti tabel di bawah ini:

Tabel 7 : Metode pencarian Nilai Slack pada Proyek generator

Kegiata Waktu ES EF LS LF LS-ES Critical Path


n
A 4 0 4 0 4 0 Ya
B 3 4 7 4 7 0 Ya
C 2 4 6 6 8 2 -
D 4 4 8 8 12 4 -
E 2 6 8 8 10 2 -
F 5 4 7 10 13 6 -
G 2 8 10 12 14 4 -
H 4 8 12 10 14 2 -
I 2 12 14 12 14 0 Ya
J 4 14 18 14 18 0 Ya

10
3.6 Metode Waktu Penyelesaian Aktivitas (probabilistic activity times)
Dimana pada metode ini menggunakan perhitungan waktu optimis, waktu realitis,dan
waktu pesimis.Metode ini digunakan jika terjadi adanya kendala dalam proyek
sehingga mengestimasi lamanya pekerjaan suatu proyek.berikut jika kita menentukan
datanya seperti pada table 7 di bawah ini:

Tabel 8 : Metode Menentukan Waktu pesimis,realities,dan pesimis

Kegiata Waktu Waktu Waktu Jalur


n optimi pesimi realitis Kritis
s s (b) (m)
(a)
A 1 2 4 Ya
B 2 3 3 Ya
C 3 4 2 -
D 2 4 4 -
E 2 3 2 -
F 1 3 4 -
G 1 4 2 -
H 1 3 3 -
I 4 4 2 Ya
J 1 3 3 Ya

Kegiatan (a) (b) (m) Jalur Waktu yang Varians


kritis diharapkan 2
[(b-a)/6]
t = (a + 4m + b )/6

A 1 2 4 Ya 3 0.02

B 2 3 3 Ya 2 0.02

C 3 4 2 - 2 0.02

D 2 4 4 - 3 0.11

E 1 3 2 - 2 0.11

F 1 3 4 - 3 0.11

G 1 4 2 - 2 0.25

H 1 3 3 - 2 0.11
I 4 4 2 Ya 2 0
J 1 3 3 Ya 2 0.11

11
Tabel 9 :Metode Perhitungan Varian dan Waktu yang di harapkan

Untuk Mencari Varians Proyek ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Varians proyek = å(varians kegiatan pada jalur kritis)

= varians A + varians B + varians I + varians J

= 0.22 + 0.22 + 0 + 0.11

= 0.55

Standard deviasi proyek (s) = √varians proyek

= √0.55

= 0.75 minggu

Kemudian perusahaan menetapkan batas waktu penyelesaian proyek yakni selama 32


minggu, maka:

Nilai deviasi normal (Z) = [batas waktu (n) – waktu penyelesaian yang diharapkan]/S

= (32 minggu – 23 minggu)/ 0.55

= 16.36

Gambar 6 : Grafik Bukit Dari Hasil Perhitungan

12
BAB IV
KESIMPULAN

4. Estimasi Pembiayaan Proyek

Rencana Anggaran biaya/daftar harga yang ditawarkan (dalam mata uang rupiah)
termasuk pajak, setiap tahapan yang dibagi dalam satuan kegiatan dan modul:
No Kegiatan Harga Sub Total
Tahap 1
1 Persiapan:
a. Proposal 4 eks (termasuk jilid) Rp 50.000 Rp 250.000
b. Materi presentasi proposal Rp 50.000 Rp 50.000
c. Fie tim awal:
 2 orang Rp. 250.00 Rp 500.000
 2 orang Rp 100.000 Rp 200.000
Sub Total Persiapan: Rp 1.000.000
2 Koordinasi dan konsultasi:
a. Rapat pertemuan Rp 2.500,000 Rp 2.500.000
b. Koordinasi tim 5 kali Rp 150.000 Rp 750.000
c. Analisa kebutuhan/sistem Rp 500.000 Rp 500.000
Sub Total Koordinasi dan konsultasi: RP 3.750.000
Tahap 2:
3 Normalisasi dan migrasi basis data:
1 orang analis sistem Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
2 orang konsultasi Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
Sub Total Normalisasi di lapangan : Rp 9.000.000
4 Prototype Generator:
1 orang analis sistem Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
2 orang teknisi Generator Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Pembuatan Generator:
2 orang analis system Generator Rp 8.500.000 Rp 17.000.000
4 orang teknisi Generator Rp 5.000.000 Rp 20.000.000
Sub Total Prototype & Pembuatan Generator: Rp 44.000.000
5 Testing Generator & uji coba:
1 orang analis sistem Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
2 orang programmer Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Overall testing:
1 orang analis sistem Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
2 orang programmer Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Sub Total Testing star & generator testing: Rp 14.000.000
Tahap 3:
6 Evaluasi dan perawatan Generator:

13
3 orang analis sistem Rp 6.000.000 Rp 1.800.000
4 orang teknisi handal Rp 3.000.000 Rp 1.200.000
1 orang ketua tim Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
4 orang instruktur Rp 3.000.000. Rp 6.000.000
2 orang administrasi Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
Sub Total Evaluasi dan perawatan Generator: Rp 15.500.000
Pendukung:
7 Pembuatan Laporan awal, antara &
akhir:
1 orang penanggung jawab Rp 350.000,00 Rp 350.000,00
2 orang administrasi Rp 150.000,00 Rp 300.000,00
Laporan 9 eksemplar Rp 75.000,00 Rp 675.000,00
Sub Total pembuatan laporan: Rp 1.325.000,00
8 Pajak dan pengeluaran tak terduga:
Pajak 25% dari Rp 14.675.000,00 Rp 7.337.500,00
Tak terduga 10% dari Rp 14.675.000,00 Rp 1.467.500,00
Biaya pemeliharaan sistem:
Selama 1 tahun Rp 3.000.000,00
Sub total pajak, ptt, dan pemeliharaan: Rp 11.805.000,00
Total: Rp
100.480.000,00

14

Anda mungkin juga menyukai