Anda di halaman 1dari 5

Kata kunci :

Audit Internal, efektivitas

Abstrak :

Satu dari tiga hal yang audit internal ditargetkan adalah efektivitas. Namun, kami tidak sering
menentukan apakah fungsi dari audit internal itu sendiri beroperasi secara efektiv. Kami harus
mengidentifikasi tujuan dasar dari audit internal, menetapkan tujuan yang ingin dikerjakan. menetapkan
ukuran relative untuk mencapai beberapa tujuan, dan akhirnya mengevaluasi semua proses audit
internal. Kami harus memisahkan pengukuran yang biasanya dari hasil pengukuran keseluruhan sesuai
pemasukan untuk menentukan efektivitas biaya dan peningkatan operasional dari proses audit internal.
Bekas, time honored .hasil pengukuran audit internal harus digantikan oleh pencapaian efektivitas audit
internal.

HAL 447

Jadi, jika dasar dari aktivitas audit internal dipastikan bahwa manajemen pengendalian lembaga
berfungsi, kemudian ketidakefektivan dari audit internal biasanya dapat ditentukan pada sebuah fakta
dasar, karena sebuah hasil dari situasi manajemen pengendalian yang tidak efektiv, sesuatu yang
merugikan untuk dasar organisai dan kesejahteraan dapat terjadi.

Jika audit internal tidak mengidentifikasi pengendalian untuk satu hal alasan atau yang lainnya yang
tidak berfungsi sebagaimana seharusnya dalam mencapai efektivitas audit, ini bisa dianggap bahwa
fungsi audit internal itu sendiri efektiv. Juga, audit internal yang membuat rekomendasi bahwa
penyelesaian beberapa masalah pengendalian diungkapkan. dapat menjadi elemen yang lain dari audit
internal yang mencapai dasarnya dari keyakinan bahwa pengendalian internal dimasa depan menjadi
berfungsi secara tepat.

Ketika evaluasi keefektivan dari audit internal pada operasinya, sebuah respon yang positif akan
diberikan ketika auditor internal;

1. Audit mencapai tujuan dari audite dan tidak ada masalah yang muncul, atau
2. Audit dan mendapatkan masalah dan
3. Solusi rekomendasi untuk masalah dan
4. Solusi pemecahan masalah.
Bagaimanapun, ini mungkin bahwa kerja auditor internal digabungkan; beberapa masalah ditemukan
dan diatasi, dan beberapa masalah tidak diidentifikasi secara tepat dikemudian hari. Proses pengukuran
seharusnya direncanakan untuk menyimpan pencapaian gabungan atau tidak lengkap dari kerja audit
internal. Bagaimanpun, untuk mengatur perspektif, ada seharusnya indikasi dari tingkat kepentingan
pengendalian tertentu.untuk kesejahteraan organisasi auditi atau untuk efisiensi dan fungsi efektiv dari
organisasi.

Pengukuran keefektivan audit internal

Audit internal adalah sebuah proses yang rumit. Terdiri dari berbagai elemen seperti perencanaan
jangka panjang; pengorganisasian; perkembangan staff; perencanaan audit; berbagai aspek dari
lapangan kerja seperti mengamati, memverifikasi, mengkonfirmasikan, dan analisis; pelaporan dan tidak
lanjut. Selain itu, melibatkan hubungan intrepersonal, wawancara dan konfrensi. Beberapa aspek dari
proses audit internal sangat penting dan seharusnya diobservasi dan dievaluasi. Bagaimanapun, evaluasi
ini bukan per se satu-satunya penghargaan tujuan audit, meskipun setiap elemen dievaluasi secara
pasti yang dapat memberikan kontribusi pada pencapaian ini.

Pencapaian dari proses audit internal adalah ketika audit internal melakukan cara sedemikian rupa
sehingga dapat menyelesaikan tugas yang dijelaskan oleh tujuan audit internal. Ini akan menjadi sebuah
evaluasi yang mudah seperti “ proses audit internal telah menetapkan bahwa organisasi auditee secara
efektiv terpenuhi dengan adanya kebijakan, prosedur, regulasi hukum dan lain-lain. Ini bukan sebuah
evaluasi karena bagaimana ketetapan itu dibuat, tetapi ia dibuat dan efektiv. Sebagai contoh,
pertanyaaan harus diajukan apakah ketetapan dibuat bahwa ada kepatuhan yang tepat untuk hukum,
kebijakan, prosedur dan lain-lain. Respon dapat dipertimbangkan untuk mengidentifikasi dan evaluasi
bagaimana baiknya mengkombinasikan proses audit internal kolektif untuk membuat ketetapan ini.

Respon bisa saja ya atau tidak evaluasi karena “tingkat” dari pencapaian bisa lebih realistis. Dimana
pengendalian akan secara normal menjadi bagian dari proses pemenuhan audit, auditor diharapkan
untuk mengulang beberapa pengendalian untuk operasi dan keefektivan mereka. Akibatnya, semua
evaluasi dari pemenuhan aktivitas pada kasus ini juga akan memasukkan evaluasi auditor untuk
bagaimana baiknya aktivitas pengendalian auidite dapat membantu untuk memastikan pemenuhan dan
pemenuhan tersebut disesuaikan dan efektiv.

Contoh kriteria defisiensi


Pada diskusi sebelumnya dari penetapan auditor internal apakah aktivitas dan pengendalian auidite
berfungsi secara efektiv, ini dinyatakan bahwa auditor seharusnya memerpanjang audit untuk
menentukan efektivitas akttual dari pengendalian. Dengan demikian auditor akan mencari bukti bahwa
pengendalian tidak efektiv dan program audite tidak mencapai tujuan yang dimaksudkan. Dibawah ini
contoh dari defisiensi yang akan menjadi bukti dari pengendalian yang gagal.

Tujuan dari prosedur realibiltas dan informasi akurat

1. Keuangan
 Auditor eksternal mendapatkan defisiensi perhitungan
 Operasi periode keuangan selanjutnya mengungkapkan ketidakakuratan
 Bukti kejahatan dalam laporan keuangan.

2. Operasi
 Analisis audit selama periode berikutnya mengungkapkan kegiatan operasi tersebut
telah layak dan didasarkan pada informasi atau laporan yang salah.
 Kekurangan aset seperti inventaris merupakan hasil dari laporan operasi yang salah
 kecacatan produksi menyebabkan pengembalian dari pelanggan, hasil dari laporan yang
tidak akurat yang tidak memfokuskan perhatian dalam manajemen untuk perbaikan
kegiatan produksi.

Tujuan untuk mendapatkan kepatuhan dengan kebijakan, prosedur, hokum, regulasi dan latihan
bisnis yang baik

1. Peristiwa yang telah terjadi menyatakan bahwa bukti ketidapatuhan terhadap kebijakan
organisasi seperti berikut :
 Persetujuan kredit
 Hubungan antar manusia
 Tindakan setuju
 Pengiklanan dan
 Kegiatan lingkungan
2. Peristiwa yang telah terjadi menyatakan bahwa bukti ketidapatuhan terhadap prosedur
organisasi seperti berikut
 Proses produksi
 Kegiatan penjualan
 Kegiatan lingkungan dan
 Metode pembelian
3. Peristiwa yang telah terjadi menyatakan bahwa bukti ketidapatuhan terhadap hukum dan
regulasi seperti berikut
 Kegiatan lingkungan
 Pajak, federal dan local
 Penyediaan keamanan
 Latihan kredit dan pengumpulan
4. Bukti yang menyatakan bahwa latihan bisnis yang baik tidak diikuti pada beberapa hal
 Pembelian
 Menerima dan inspeksi dan
 Manajemen aset capital

Tujuan perlindungan aset

1. Ada hasil kerugian yang tidak dapat dijelaskan di kas, hutang dagang, inventaris dan
atau alat perlengkapan. Analisis dan investigasi menyatakan bahwa kerugian
dihasilkan dari kurangnya atau tidak efektivnya pengontrolan.
2. Ada kerugian hasil aset dari kurangnya atau perlindungan fisik yang tidak benar.

Tujuan beroperasi secara ekonomis dan efisisen

1. .peristiwa yang telah terjadi mengindikasikan bahwa organisasi tidak beroperasi


secara efisien pada
 Fungsi produksi
 Fungsi administrative atau
 Fungsi dukungan

2. peristiwa yang telah terjadi mengindikasikan bahwa organisas berfungsi pada


sebuah cara non-ekonomi dalam menggunakan sumber daya seperti
 fasilitas dan peralatan
 pembekalan administaratif dan produksi
 pemanfaatan keterampilan pekerja.

Tujuan fungsi efektif

1. peristiwa yang telah terjadi mengindikasikan bahwa organisasi tidak mencapai tujuan dan
pengaturan tujuan dengan mmanajemen atau otoritas direktif luar. Contoh penyebabnya
 tujuan dan sasaran tidak diatur secara benar
 pencapaian indikasi criteria tidak diidentifikasi atau
 pengukuran metode yang salah.

Kebanyakan informasi diatas tidak diungkapkan dalam audit internal pada organisasi.
Penampilan audit seharusnya yang secara normal meliputi pengulangan operasi termasuk pengendalian
yang akan menjamin pertimbangan yang tepat dari beberapa item diatas. Sebagai contoh, sebuah audit
dari fungsi pembelian akan menentukan kepatuhan dengan pembelian kebijakan, prosedur, hukum,
regulasi dan latihan bisnis yang baik. Juga, sebuah organisasi yang luas akan mengulang efektivitas yang
baik. Pengendalian operasi elemen tertentu yang tidak normal menjadi sebuah tugas spesifik audit
tetapi dapat menyelesaikan melalui sebuah kompliasi laporan audit pada aspek ini dalam beberapa
fungsi audit seperti audit perhitungan hutang, inventaris dan aset capital. Pengulangan pengendalian
dan keefektivan seharusnya menjadi elemen utama dari semua beberapa fungsi audit, seperti yang akan
diulang pada keuangan terkait dan informasi dan laporan operasi.

Kemudian, pertanyaan untuk efektivitas dari kebohongan fungsi audit internal dalam
mengevaluasi kinerjanya pada beberapa fungsi audit individual dan kemmungkinan defisiensi dapat
dinyatakan pada sebagian fungsi audit. Mmisalnya, audit pada kegiatan lingkungan menyatakan bahwa
defisiensi laporan pada audit yang lebih awal belumm dapat diselesaikan. Sebuah pertanyaan kemudian
muncul apakah auditor internal melaukan audit yang asli secara efektif atau apakah hasil
ketidaksesuaiaan yang berlanjut dari manejemen terlambat atau keadaaan mitigasi.

Anda mungkin juga menyukai