Anda di halaman 1dari 7

RESUME PRESENTASI KONDUKTOR

3 SEPTEMBER 2018

OLEH :
NARARYA BERLIANTI (185060301111049)
ABDAN IZZA HAFILI (185060307111008)
AFFAN RAFLI ANDRIANSYAH (185060307111009)
1. Definisi
 Konduktor adalah bahan yang memiliki daya hantar listrik (electrical conductivity)
yang besar dan tahanan listrik (electrical resistance) yang kecil. Wujudnya dapat
berupa zat padat, cair, dan gas. Pada umumnya yang digunakan adalah logam.

2. Sifat – sifat

1. DAYA HANTAR PANAS

• Sifat ini merupakan kondisi yang menyatakan jumlah panas yang melewati lapisan bahan
dalam kurun waktu tertentu. Bahan-bahan yang memiliki daya hantar panas yang tinggi
adalah jenis-jenis logam. Dan daya hantar panas tersebut dinyatakan dalam bentuk
satuan kkal/jam °C.

2. DAYA ELEKTRO-MOTORIC TERMO

• Arus listrik pada rangkaian listrik selalu mengalami perubahan kondisi suhu pada
daya elektro-motoric termo. Sifat ini memiliki peranan sangat penting pada dua jenis logam
berbeda yang dipasang pada dua titik kontak.

• Daya elektro-motoric termo merupakan daya electro-motoric yang digunakan pada kondisi
suhu yang berbeda. Perbedaan temperatur suhu tersebut berbanding lurus dengan kedua
jenis bahan yang dihasilkan, serta adanya perbedaan yang jauh pada tegangan listrik.

3. DAYA HANTAR LISTRIK


Besarnya suatu hambatan pada aliran listrik tergantung pada bahan yang sedang digunakan.
Besarnya hambatan tiap meter, dengan suhu 200°C serta luas penampang 1 mm2 disebut
dengan hambatan jenis. Hambatan jenis tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan
berikut ini :
R = ρ (l/A)
Keterangan :

R = hambatan (Ω)
ρ = hambatan jenis (Ω.mm2/m)
l = panjang penghantar (meter)
A = luas penampang kawat (mm2)

4. KEKUATAN TEGANGAN TARIK


Sifat ini sangat penting digunakan saat terjadi pendistribusian tegangan tinggi. Penghantar
listrik yang berbentuk cair seperti air raksa, berbentuk gas seperti neon, dan berbentuk
padat seperti logam.

5. KOEFISIEN SUHU TAHANAN


Seperti yang telah kita ketahui bahwa bahan akan memuai ketika berada pada suhu tinggi,
dan akan menyusut jika temperatur menurun. Bahan penghantar yang paling sering
digunakan adalah tembaga, karena paling mudah didapatkan serta dengan penawaran harga
yang murah.

3. Macam-macam bahan golongan konduktor:


A. Ferro
 Logam ferro disebut juga besi.
 Kadar kemurniannya 99,9%.
 Kekuatan tarik rendah.
 Titik lebur rendah.
 Daya hantar listrik baik.
 Daya tahan terhadap karat baik.
 Contohnya : besi, baja karbon, dan lain-lain.
B. Non ferro
 Tidak mengandung unsur besi.
 Mampu dibentuk dengan ………………………………(ga ngerti moco e)
 Massa jenisnya rendah.
 Penghantar panas dan listrik yang baik.
 Tahan karat.
 Contohnya dibagi menjadi 3:
i. Logam berat :
Nikel, seng, tembaga, timah, dll.
ii. Logam mulia :
Emas, perak, platina, dll.
iii. Logam ringan :
Alumunium, barium, kalsium, dll.
4. Karakteristik konduktor
 Karakteristik mekanik yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik daripada konduktor.
 Karakteristik listrik yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus
listrik yang melewatinya.

5. KLASIFIKASI KONDUKTOR
1) Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper Clad Steel) dan
kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih,
contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
2) Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit menjadi satu,
biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis
tengah luar yang besar.
3) Klasifikasi konduktor Menurut Fisik
 Konduktor Telanjang
Menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk ke gardu induk lain,
dari gardu induk ke trafo distribusi, membagi penyaluran daya pada
gardu induk dan panel
 Konduktor berisolasi (Kabel)
Digunakan pada jaringan distrbusi, menyalurkan energy listrik dari
generator ke trafo day, pada gardu induk digunakan untuk
menyalurkan energy listrik dari trafo daya ke panel kontrol dan dari
panel kontrol ke jaringan distribusi hantaran udara.
Contoh: (Kabel NYFGBY, kabel twisted, kabel NYCY, dan Kabel NYY)
6. Penggunaan konduktor
 Tegangan Rendah (220/380v) : Instalasi penerangan, kontak hubung (tempat arus
kabel dimasukkan)
 Tegangan Menengah (20kV) : Industri menengah, Trafo distribusi (penyaluran tegala
istrik dari gardu ke konsumen)
 Tegangan Tinggi (150-275kV) : Transmisi jarak jauh, trafo daya di gardu induk
7. Resistansi dan konduktansi
 Konduktivitas merupakan kemampuan dalam menghantarkan listrik oleh suatu
benda.
Konduktivitas berbanding terbalik dengan resistansi
 Resistansi listrik adalah kemampuan suatu benda
untuk menahan/ menghambat aliran arus listrik.
Satuan hambatan atau resistansi dinyatakan
dengan ohm “Ω”.
 Resistansi dapat dipengaruhi oleh panjang bahan,
luas penampang bahan, tahanan dalam bahan,
dan juga suhu bahan. Berikut adalah rumus untuk
pengaruh perubahan suhu terhadap resistansi bahan

8. kekuatan konduktor
Kekuatan konduktor, yaitu jumlah arus yang dapat terbawa, terkait dengan hambatan
listriknya. konduktor resistansi rendah dapat membawa nilai arus yang lebih besar.
Resistansi, pada gilirannya, ditentukan oleh bahan konduktor terbuat dari (seperti yang
dijelaskan di atas) dan ukuran konduktor. Untuk material yang diberikan, konduktor dengan
luas penampang yang lebih besar memiliki resistansi yang lebih rendah dari konduktor
dengan luas penampang yang lebih kecil.
Untuk konduktor kosong, batas akhir adalah titik di mana daya yang hilang karena hambatan
menyebabkan konduktor meleleh. Selain dari sekering, sebagian besar konduktor di dunia
nyata dioperasikan jauh di bawah batas ini. Sebagai contoh, kabel rumah tangga biasanya
diisolasi dengan insulasi PVC yang hanya diberi nilai untuk beroperasi sekitar 60 ° C, oleh
karena itu, arus dalam kabel tersebut harus dibatasi sehingga tidak pernah memanaskan
konduktor tembaga di atas 60 ° C, menyebabkan risiko api. Lain, insulasi lebih mahal seperti
Teflon atau fiberglass memungkinkan operasi pada suhu yang lebih tinggi.

9. Isotropi
 Jika medan listrik diterapkan pada material, dan arus listrik induksi yang dihasilkan
berada pada arah yang sama, material dikatakan sebagai konduktor listrik isotropik.
Jika arus listrik yang dihasilkan berada pada arah yang berbeda dari medan listrik
yang digunakan, material tersebut dikatakan sebagai konduktor listrik anisotropik.
10. Klasifikasi
A. Bahan
 Kawat logam biasa, contoh : BCC (bare copper conductor) dan AAC (all
alumunium conductor)

Kawat logam campuran(alloy), contoh : AAAC (all alumunium alloy conductor)

 Kawat logam paduan(composite),contoh : kawat baja berlapis tembaga


(copper clad steel)
 Kawat lilit campuran(alloy), yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis
logam atau lebih. Contoh : ACSR (alumunium conductor steel reinforced)

B. Konstruksi
 Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
 Kawat berlilit (stranded wire) terdiri dari 7 sampai 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu.
 Kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat
untuk mendapatkan diameter yang besar.

C. Isolasi
 Konduktor telanjang, yaitu konduktor yang langsung tanpa isolasi
pembungkus.
 Konduktor berisolasi, contoh : kabel twisted dan kabel NYY

D. Wujud
 Padat
 Konduktor bewujud padat adalah logam
 Semua logam dapat dialiri listrik
 Hal itu disebabkan unsur – unsur pada logam saling berikatan
dengan kuat, dan elektron valensi yang mudah bergerak karena
bebas
 Dalam logam, perak adalah konduktor paling baik
 Karena ekonomis maka yang paling digunakan adalah tembaga dan
aluminium
 Cair
 Air Raksa(Hg) merupakan satu-satunya penghantardalam keadaan
cair dari unsur logam pada suhu kamar.
 Konduktor yang berwujud cair juga terdapat dalam elektrolit kuat
dan elektrolit lemah
 Asam sulfat (H2SO4) dan Perak nitrat (AgNO3) juga bisa menjadi
konduktor
 Gas
 Pada umumnya penghantar yang berbentuk gas dipergunakan pada
lampu penerangan. Misalnya pada lampupijar. Pada lampu pijar gas
yang berada didalamnya (Argon, kripton, nion, nitrogen)
 Akan tetapi tidak semua gas yang digunakan pada lampu sebagai
penghantar.

11. Informasi penamaan konduktor


1. Penghantar
N – tembaga
NA – alumunium
2. Isolasi
Y – isolasi PVC
2Y – isolasi XLPE
3. Selubung dalam
G – karet
2G – karet butyl
K – timah hitam
KL – alumunium dengan permukaan licin
KWK – selubung dari XLPE
Y – selubung dari PVC
2Y – selubung dari polietilen
Z – selubung dari pita seng
4. Perisai
B – pita baja
F – baja pipih
L – jalinan kawat baja
Q – kawat baja berlapis seng
R – kawat baja bulat satu lapis
RR – kawat baja bulat dua lapis
Z – kawat baja berbentuk huruf “Z”
5. Spiral
D – spiral anti tekan
Gb – spiral dari pita baja
6. Selubung luar
A – selubung dari yute
Y – selubung dari PVC
7. Bentuk penghantar kabel
se – sektor pejal
sm – sektor serabut
re – bulat pejal
rm – bulat serabut

Anda mungkin juga menyukai