1. Racoon eyes ekimosis bilateral di daerah periorbital yang timbul bukan akibat dari trauma
jaringan lunak, namun terjadi ketika fraktur mengenai meningen dan mengakibatkan
perdarahan dari vena ke vili araknoid. Merupakan indikator dari fraktur basis kranii.
2. GCS Glasgow Coma Scale, skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran
pasien yang dilakukan dengan menilai respon pasien terhadap rangsang yang diberikan oleh
pemeriksa.
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa pasien tidak sadar dan tampak keluar cairan berwarna merah dari hidung dan
telinga?
2. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan?
3. Mengapa dr. Mediko melakukan stabilisasi leher, memasang infus RL dengan tetesan cepat,
dan memasang kateter urin?
4. Bagaimana cara melakukan stabilisasi leher?
5. Mengapa dapat terjadi hematuria?
6. Bagaimana cara keluarga pasien agar dapat memperoleh santunan dari asuransi kecelakaan?
HIPOTESIS
2. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan?
Patent airway tidak ada sumbatan pada jalan nafas, sehingga pasien dapat bernafas dengan
baik. Patensi jalan nafas ini diperlukan agar pernafasan pasien adekuat. Pada pasien yang
mengalami penurunan kesadaran, patensi jalan nafas perlu diperhatikan lebih lanjut, karena
biasanya pada pasien dengan penurunan kesadaran bila terdapat darah, muntahan, atau saliva
berlebihan pada jalan nafasnya dapat menyebabkan penyumbatan jalan nafas.
Infeksi saluran kemih. Kondisi ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui
uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. Gejala lain selain hematuria
adalah keinginan untuk terus buang air kecil, sakit dan sensasi rasa terbakar saat
buang air kecil, dan urine yang beraroma kuat.
Infeksi ginjal. Gejala yang lainnya adalah demam dan juga sakit pada sisi punggung
bagian bawah.
Batu ginjal. Jika batu cukup kecil, kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit. Tapi jika
batu berukuran besar dan menghalangi salah satu saluran dari ginjal, akan
menyebabkan sakit yang parah.
Pembengkakan kelenjar prostat. Kondisi yang umum ini tidak terkait dengan
kanker prostat dan cenderung terjadi pada pria dewasa. Kondisi ini bisa menyebabkan
kesulitan buang air kecil dan sering buang air kecil.
Kanker prostat. Kondisi ini bisa disembuhkan jika diketahui dan ditangani sejak
dini. Cenderung terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Perkembangan kondisi ini
sangat perlahan.
Kanker kandung kemih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia
di atas 50 tahun.
Kanker ginjal. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang di atas usia 50 tahun.
Kanker ini bisa disembuhkan apabila terdeteksi dan diobati sejak dini.
Peradangan pada uretra. Kondisi yang umumnya disebabkan oleh penyakit menular
seksual seperti klamidia, akibat terinfeksi bakteri klamidia.
Kelainan genetik. Anemia sel sabit adalah kerusakan hemoglobin sel darah karena
faktor keturunan. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya darah dalam urine. Selain
anemia sel sabit, sindrom Alport juga bisa menyebabkan hematuria. Sindrom ini
memengaruhi jaringan penyaring pada ginjal.
Obat-obatan. Obat anti kanker seperti cyclophosphamide dan penicillin bisa
menyebabkan hematuria. Terkadang, kemunculan darah di urine juga bisa
dipengaruhi oleh obat-obatan antikoagulan seperti aspirin dan obat pengencer darah
seperti heparin.
Olahraga secara berlebihan. Kondisi ini mungkin jarang sekali terjadi dan tidak
diketahui dengan pasti kenapa bisa menyebabkan terjadinya hematuria, tapi salah satu
keterkaitannya adalah karena terjadi trauma pada kandung kemih yang mengalami
dehidrasi akibat aktivitas fisik yang berlebihan.