Anda di halaman 1dari 3

TERMINOLOGI

1. Racoon eyes  ekimosis bilateral di daerah periorbital yang timbul bukan akibat dari trauma
jaringan lunak, namun terjadi ketika fraktur mengenai meningen dan mengakibatkan
perdarahan dari vena ke vili araknoid. Merupakan indikator dari fraktur basis kranii.
2. GCS  Glasgow Coma Scale, skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran
pasien yang dilakukan dengan menilai respon pasien terhadap rangsang yang diberikan oleh
pemeriksa.

RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa pasien tidak sadar dan tampak keluar cairan berwarna merah dari hidung dan
telinga?
2. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan?
3. Mengapa dr. Mediko melakukan stabilisasi leher, memasang infus RL dengan tetesan cepat,
dan memasang kateter urin?
4. Bagaimana cara melakukan stabilisasi leher?
5. Mengapa dapat terjadi hematuria?
6. Bagaimana cara keluarga pasien agar dapat memperoleh santunan dari asuransi kecelakaan?

HIPOTESIS
2. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan?
Patent airway  tidak ada sumbatan pada jalan nafas, sehingga pasien dapat bernafas dengan
baik. Patensi jalan nafas ini diperlukan agar pernafasan pasien adekuat. Pada pasien yang
mengalami penurunan kesadaran, patensi jalan nafas perlu diperhatikan lebih lanjut, karena
biasanya pada pasien dengan penurunan kesadaran bila terdapat darah, muntahan, atau saliva
berlebihan pada jalan nafasnya dapat menyebabkan penyumbatan jalan nafas.

Pertahankan jalan nafas yang paten


• Lakukan manuver ‘chin lift’ atau ‘jaw thrust’
• bersihkan jalan nafas dari benda asing
• Masukkan orofaringeal atau nasofaringeal airway
• Pertahankan definitive airway
• Intubasi orotracheal atau nasotrakeal
• Needle cricothyrotomy dengan jet insufflation pada jalan nafas
• Krikotirotomi dengan pembedahan

Frekuensi nafas 28 kali/menit  meningkat, normalnya 14-20 kali/menit.


Nadi 120 kali/menit  meningkat, normalnya 60-100 kali/menit.
TD 90/70 mmHg  normal mendekati rendah. Hipotensi bila TD < 90/60 mmHg.
GCS 13  apatis, kondisi pasien tampak acuh tak acuh terhadap lingkungan. Nilai GCS yang
tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan yang terendah adalah 3 yaitu
E1V1M1.
Nilai GCS (15-14) : Composmentis
Nilai GCS (13-12) : Apatis
Nilai GCS (11-10) : Delirium
Nilai GCS (9-7) : Somnolen
Nilai GCS (6-5) : Sopor
Nilai GCS (4) : semi-coma
Nilai GCS (3) : coma
Racoon eyes  ekimosis bilateral di daerah periorbital yang timbul bukan akibat dari trauma
jaringan lunak, namun terjadi ketika fraktur mengenai meningen dan mengakibatkan
perdarahan dari vena ke vili araknoid. Merupakan indikator dari fraktur basis kranii. Fraktur
dasar tengkorak dari bagian anterior menyebabkan darah bocor masuk ke jaringan periorbital.
Otorrhea  keluarnya cairan otak melalui telinga menunjukan terjadi fraktur pada petrous
pyramid yang merusak kanal auditori eksternal dan merobek membran timpani mengakibatkan
bocornya cairan otak atau darah terkumpul disamping membran timpani (tidak robek).
Merupakan indikator dari fraktur basis kranii.
Rhinorea  keluarnya CSF dari hidung.

5. Mengapa dapat terjadi hematuria?


Hematuria adalah istilah medis yang menandakan adanya darah di dalam urine. Urine akan
berubah warna menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan.
 Trauma uretra iatrogenik akibat pemasangan kateter.

 Infeksi saluran kemih. Kondisi ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui
uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. Gejala lain selain hematuria
adalah keinginan untuk terus buang air kecil, sakit dan sensasi rasa terbakar saat
buang air kecil, dan urine yang beraroma kuat.
 Infeksi ginjal. Gejala yang lainnya adalah demam dan juga sakit pada sisi punggung
bagian bawah.
 Batu ginjal. Jika batu cukup kecil, kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit. Tapi jika
batu berukuran besar dan menghalangi salah satu saluran dari ginjal, akan
menyebabkan sakit yang parah.
 Pembengkakan kelenjar prostat. Kondisi yang umum ini tidak terkait dengan
kanker prostat dan cenderung terjadi pada pria dewasa. Kondisi ini bisa menyebabkan
kesulitan buang air kecil dan sering buang air kecil.
 Kanker prostat. Kondisi ini bisa disembuhkan jika diketahui dan ditangani sejak
dini. Cenderung terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Perkembangan kondisi ini
sangat perlahan.
 Kanker kandung kemih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia
di atas 50 tahun.
 Kanker ginjal. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang di atas usia 50 tahun.
Kanker ini bisa disembuhkan apabila terdeteksi dan diobati sejak dini.
 Peradangan pada uretra. Kondisi yang umumnya disebabkan oleh penyakit menular
seksual seperti klamidia, akibat terinfeksi bakteri klamidia.
 Kelainan genetik. Anemia sel sabit adalah kerusakan hemoglobin sel darah karena
faktor keturunan. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya darah dalam urine. Selain
anemia sel sabit, sindrom Alport juga bisa menyebabkan hematuria. Sindrom ini
memengaruhi jaringan penyaring pada ginjal.
 Obat-obatan. Obat anti kanker seperti cyclophosphamide dan penicillin bisa
menyebabkan hematuria. Terkadang, kemunculan darah di urine juga bisa
dipengaruhi oleh obat-obatan antikoagulan seperti aspirin dan obat pengencer darah
seperti heparin.
 Olahraga secara berlebihan. Kondisi ini mungkin jarang sekali terjadi dan tidak
diketahui dengan pasti kenapa bisa menyebabkan terjadinya hematuria, tapi salah satu
keterkaitannya adalah karena terjadi trauma pada kandung kemih yang mengalami
dehidrasi akibat aktivitas fisik yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai