Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan Makalah
Psikologi Kepribadian; Teori Psikoanalisis Sosial – Karen Horney. Kami menyelesaikan
tugas ini berdasarkan jurnal-jurnal yang telah membahas mengenai teori kepribadian Karen
Horney. Berkat tugas ini, kami lebih memahami bagaimana pandangan dasar, prinsip,
struktur, dinamika serta perkembangan kepribadian menurut teori psikoanalisis sosial Karen
Horney. Dengan demikian, kami tidak lagi berpandangan bahwa psikoanalisis merupakan
teori yang membahas kepribadian berdasarkan libido yang dikemukakan oleh Sigmund
Freud, tetapi juga ada psikoanalisis yang dipengaruhi lingkungan sosial seperti yang
dikemukakan Karen Horney.
Kami menggunakan buku-buku cetak, jurnal-jurnal mengenai tema terkait, serta
materi di website sebagai literatur acuan teori yang kami pakai sebagai landasan kami dalam
membuat makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terlaksananya pembuatan makalah ini. Kami memang manusia yang tidak luput
dari kesalahan. Apabila ada kata-kata atau penulisan yang kurang berkenan, kami mohon
maaf.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI........................................................................................................ 02
I. KESIMPULAN ....................................................................................... 17
II. KRITIK TERHADAP TEORI HORNEY ............................................ 17
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pada akhir abad 100, Sigmund Freud untuk pertama kalinya mengkombinasikan
speklasi-spekulasi filosofis dengan metode ilmiah primitif. Dari pengombinasian antara
spekulasi dan bukti klinis, Freud mengembangkan sebuah teori modern pertama mengenai
kepribadian. Kemudian, sejumlah peneliti lain ikut mengembangkan teori kepribadian,
sebagian dari mereka mengandalkan spekulasi filosofis dan yang lain berangkat dari bukti
empiris, namun tetap saja kedua kubu mengkombinasikan kedua aspek dalam derajat
masing-masing.
Istilah kepribadian berasal dari bahasa Latin persona, mengacu kepada topeng
teatrikal yang dikenakan aktor-aktor zaman Romawi dulu dalam drama-drama Yunani
mereka. Para aktor Romawi Kuno ini mengenakan sebuah topeng (persona) untuk
memproyeksikan sebuah peran ata penampilan yang keliru. Penggalian istilah kepribadian
dengan cara seperti ini tentunya tidak dapat menghasilkan definisi yang bisa diterima.
Meskipun tidak ada definisi tunggal yang diteima oleh semua teoitisi kepribadian
namun dapat dikatakan secara umum bahwa kepribadian (personality) adalah suatu pola
watak yang relatif permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi
sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang. Watak (traits) memberikan kontribusi bagi
perbedaan-perbedaan individu dalam perilakunya,konsistensi perilakunya disepanjang
waktu, dan stabilitas perilaku tersebut disetiap situasi. Watak mungkin saja unik, atau
umum bagi beberapa kelompok orang, atau mungkin dimiliki seluruh spesies manusia
namun, polanya selalu berbeda bagi setiap individu. Karena itu, masing-masing pribadi
meskipun mirip dengan yang lain dalam satu-dua hal, tetap memiliki sebuah kepribadian
yang unik. Karakter (characteristic) adalah kualitas unik seseorang yang mencakup atribut-
atribut, seperti temperamen, fisik dan intelegensia.
Teori sosial psikoanalitik Karen Horney dibangun diatas asumsi bahwa kondisi
sosial dan budaya, khususnya pengalaman masa kanak-kanak, sebagian besar
bertanggungjawab bagi pembentukan kepribadian. Manusia yang tidak pernah terpuaskan
kebutuhannya atas cinta dan kasih sayang selama kanak-kanak akan mengembangkan
I. PANDANGAN DASAR
Pada mulanya Horney adalah pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh
Jung dan Adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik;
manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian
keprbadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual, hanya dapat
dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang utuh.
Disisi lain, Horney menentang teori Freud dalam hal :
1. Teori Freud terlalu mekanistik dan biologis sehingga tidak bisa
menggambarkan keutuhan motivasi dan tigkah laku manusia.
2. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga berakibat
penekanan yang salah pada motivasi sosial dan konflik. Seharusnya, keamana
dan ketidakpuasan (nonseksual) yang menjadi kekuatan pendorong
berfungsinya kepribadian.
3. Tingkah laku agresi dan destruksi bukan heredutas seperti yang dikemukakan
Freud, tetapi merupakan sarana bagaimana orang berusaha melindungi
keamanannya.
4. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inferior dan
cemburu karena peran kelaminnya lebih rendah dari lai-laki, sedang Horney
(dan Adler) berpendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita yang
menginnginkan kesamaan status dan kesamaan seperti pria.
Psikoanalitik teori Karen Horney mengembangkan salah satu teori yang paling
terkenal dari neurosis. Dia percaya neurosis yang dihasilkan dari kecemasan dasar yang
disebabkan oleh hubungan interpersonal. Teorinya mengusulkan bahwa strategi yang
digunakan untuk mengatasi kecemasan seringkali digunakan secara berlebihan, menyebabkan
mereka mengambil bentuk kebutuhan.
Menurut Horney, kecemasan dasar (karena neurosis) dapat terjadi akibat berbagai
hal termasuk, "... dominasi langsung atau tidak langsung, ketidakpedulian, perilaku tak
menentu, kurangnya rasa hormat untuk kebutuhan individu anak, kurangnya bimbingan yang
Horney percaya bahwa konflik neurotik dapat muncul dari hampir semua tahapan
perkembangan, tetapi masa kanak kanak adalah masa dimana sebagian besar masalah timbul.
Horney (1937) menyakini bahwa pengalaman pengalaman yang merusak (pelecehan seksual,
pemukulan atau penolakan) ini hampir selalu ditimbulkan oleh kurangnya kehangatan kasih
sayang yang tulus.
Kecemasan dan permusuhan cenderung ditekan (repress), atau dikeluarkan dari
kesadaran, karena menunjukan rasa takut bisa membuka kelemahan diri, dan menunjukan
rasa marah beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan. Bayi mengalami proses
melingkar, yang oleh Horney dinamakan Lingkaran setan atau vicious circle (1937). Dimulai
sejak akhir, bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang untuk dapat menghadapi
tekanan lingkungan. (1) Kalau kehangatan cinta dan kasih sayang ini tidak cukup diperoleh,
(2) Bayi menjadi marah dan muncul perasaan permusuhan karena diperlakukan secara salah
itu. (3) Tetapi kemarahan harus di repress agar perolehan cinta dan rasa aman yang hanya
sedikit (tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali. (4) Perasaan menjadi kacau, muncul
kecemasan dasar dan permusuhan dasar. (5) Kebutuhan kasih sayang dan cinta semakin
besar. (6) Kemungkinan akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi
sehingga semakin kuat pula perasaan marah yang timbul. (7) Perasaan permusuhan menjadi
semakin kuat. (8) Repressi harus semakin kuat dilakukan agar perolehan kasih sayang yang
hanya sedikit itu tidak hilang. (9) Tegangan perasaan kacau, marah, gusar, mangamuk
semakin kuat. Kembali ke (4) ini akan membuat kecemasan dasar dan permusuhan dasar
semakin kuat, dan akan terus semakin parah kalau lingkaran 4 > 5 > 6 > 7 > 8 > 9 > 4 dst.
terus menerus terjadi.
Horney (1939) membuat hipotesis bahwa masa kanak-kanak yang berat berperan
penting dalam menimbulkan kebutuhan-kebutuhan neurotik. Kebutuhan-kebutuhan ini
menjadi kuat karena hal ini merupakan satu satunya cara bagi sang anak untuk merasakan
perasaan aman. Walaupun demikian satu pengalaman awal tidak bisa berperan untuk
membentuk kepribadian di kemudian hari. Walaupun pengalaman-pengalaman masa dewasa
Pengaruh Kultur
Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar yang dirumuskan sebagai berikut : “...
perasaan yang terdapat pada anak karena terisolasi dan tak berdaya dalam dunia secara
potensial bermusuhan. Sejumlah besar faktor yang merugikan dalam lingkungan dapat
Kecemasan berasal dari takut; suatu peningkatan yang berbahaya dari perasaan
berteman tak berdaya dalam dunia penuh ancaman. Kecemasan dasar selalu dibarengi oleh
permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah, suatu predisposisi untuk mengantisipasi
bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai orang lain itu. Bersama-sama, kecemasan dan
permusuhan membuat orang yakin bahwa dirinya harus dijaga untuk melindungi keamanan.
Menurut Horney semua orang mengalami creature anxiety, perasaan keceasan yang
normal muncul pada masa bayi, ketika bayi yang lahir dalam keadaan tak berdaya dan rentan
itu dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan tidak bisa dikontrol. Bimbingan yang
penuh kasih sayang dan cinta pada awal kehidupan membantu bayi belajar menangani situasi
bahaya itu. Sebaliknya, taanpa bimbingan yang memadai akan mengembangkan basic
anxiety, bastic, hostility, dan terkadaang neurotik distress.
b. Konflik Intrapsikis
10 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
bagian dari sistem keyakinan, proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi
dirinya terpisah dari konflik interpersonal. Ada empat macam konsep diri :
11 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
pengaruh-pengaruh negatif awal sering kali menghambat kecenderungan alami
seseorang memperoleh pemahaman diri atau mencapai realisasi diri, sebuah situasi
yang membuat mereka merasakan perasaan terpisah dan rendah diri. Selain itu juga,
terdapat perasaan terpisah dari diri mereka yang semakin berkembang. Oleh karena
merasa terpisah dari diri mereka sendiri, maka seseorang merasa harus mendapatkan
kepekaan akan identitas (sense of identity) yang stabil.
Meyakini bahwa ada yang salah dengan dunia luar, mereka menganggap
bahwa diri mereka itu khusus sehingga berhak diperlakukan sesuai dengan
gambaran diri ideal mereka sendiri. Para penderita neurotik, kalau tuntutan
mereka tidak terpenuhi, mereka menjadi marah, bingung, dan tidak mampu
memahami mengapa orang lain tidak dapat memahami tuntutannya.
Kebanggaan Neurotik
Orang neurotik yang mencari keagungan tidak pernah puas dengan dirinya sendiri,
karena mereka akhirnya menyadari bahwa diri nyata tidak cocok dengan diri idealyang
mereka dambakan. Mereka kemudian mulai membenci dan memandang rendah dirinya
sendiri. Horney mengemukakan 6 cara orang mengekspresikan kebencian diri itu :
Dalam teori psikoanalisis sosial Karen Horney, Ia menyimpulkan ada 3 sikap dasar
yang disebut kecenderungan neurotik dalam mengatasi konflik dasar, diantaranya :
1. Mendekati orang lain (moving forward people)
14 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
kebutuhan-kebutuhan ini sebagai “ketergantungan yang tidak wajar” (morbid
dependency), sebuah konsep yang mendahului istilah “codepedency”.
15 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
V. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
16 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Teori psikoanalisis sosial Karen Horney dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi
sosial dan kultural, terutama pengalaman masa kanak-kanak sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian seseorang. Individu yang tidak mendapatkan cinta dan kasih
sayang yang cukup selama masa kanak-kanak akan mengembangkan rasa permusuhan dasar
terhadap orang tua mereka, sehingga timbul lah kecemasan dasar di dalam diri mereka. Untuk
melawan kecemasan dasar tersebut, individu melakukan perlawanan terhadap kecemasan
dasar tersebut dengan cara berhubungan dengan orang lain. (1) Mendekati orang lain, (2)
melawan orang lain, (3) menjauhi orang lain. Akan tetapi hanya individu normal yang
melakukan hal tersebut. Berbeda dengan orang neurotik yang berperilaku kompulsif
sehingga cenderung melakukan dengan satu cara. Tingkah laku mereka yang kompulsif
tersebut, berkembang menjadi konflik intrapsikis yang dapat berupa gambaran diri ideal
maupun kebencian diri.
Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis yang
membuat orang terkunci dalam lingkaran yang membuat tingkah laku tertekan dan tidak
produktif, kemudian dikenal sebagai masalah kecemasan. Horney mengemukakan sepuluh
kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha menemukan
pemecahan-pemecahan masalah gangguang antara hubungan manusia.
1) Keburuhan neurotik akan kesempurnaaan dan ketidakmungkinan untuk salah
(the neurotic need for perfection and unassailability)
2) Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan (the neurotic need for
self sufficiency and independence)
3) Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian diri (the neurotic need for
ambition and personal achievement )
4) Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi (the neurotic need for personal
admiration)
5) Kebutuhan neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi (the neurotic need
for social recognition or prestige)
17 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
6) Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain (the neurotic need to
exploit others)
7) Kebutuhan neurotik akan kekuasaan (the neurotic need for power)
8) Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit
(the neurotic need to restrict one’s life within narrow borders)
9) Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat (the neurotic need for a powerful
patner)
10) Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan diri (the neurotic need
for affection and approval)
18 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
Teori Horney dianggap lebih berhasil dalam fungsinya sebagai panduan pemecahan
masalah. Dalam buku Neurosis and Human Growth yang di tulis Horney 1950, konsep-
konsep dan ide-ide jelas, konsisten, dan tidak ambigu. Akan tetapi, ketika semua
karyannya di teliti, sebuah gambaran yang berbeda muncul. Dalam sekian tahun, ia
menggunakan istilah-istilah seperti “kebetulan neurotik” dan “kecenderungan
neurotik” kadang sebagai istilah-istilah yang berbeda dan kadang sebagai istilah-istilah
yang saling menggantikan sedangkan istilah-istilah “kecemasan dasar” dan “konflik
dasar” tidak selalu dibedakan dan jelas. Ketidak konsistenan ini membuat keseluruhan
karyannya menjadi agak tidak konsisten, tetapi tetap saja teori terakhirnya 1950 adalah
sebuah teori yang dibahas dengan jelas dan konsisten. Kriteria lain dari sebuah teori
yang berguna adalah parsimony (penggunaan asumsi atau penjelasan yang sederhana
dalam pembentukan teori), dan teori terakhir horney, sebagaimana dijelaskan pada bab
terakhir dari Neurosis and Human Growth (Horney, 1950), mendapat penilaian tinggi
untuk kriteria ini.
Horney tidak memiliki pengikut yang dapat melanjutkan dan mengembangkan teorinya.
19 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
DAFTAR PUSTAKA
Hal. 265
Hal 161-174
Feist, Jess & Gregory J. Feist. Teori Kepribadian. 2013. Jakarta: Salemba Humanika
Hal 192
Hal 196-200
Hal 201-212
Hal 218-219
http://penasaranjuragan.blogspot.com/2012/05/teori-kepribadian-karen-horney.html
20 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y