Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan Makalah
Psikologi Kepribadian; Teori Psikoanalisis Sosial – Karen Horney. Kami menyelesaikan
tugas ini berdasarkan jurnal-jurnal yang telah membahas mengenai teori kepribadian Karen
Horney. Berkat tugas ini, kami lebih memahami bagaimana pandangan dasar, prinsip,
struktur, dinamika serta perkembangan kepribadian menurut teori psikoanalisis sosial Karen
Horney. Dengan demikian, kami tidak lagi berpandangan bahwa psikoanalisis merupakan
teori yang membahas kepribadian berdasarkan libido yang dikemukakan oleh Sigmund
Freud, tetapi juga ada psikoanalisis yang dipengaruhi lingkungan sosial seperti yang
dikemukakan Karen Horney.
Kami menggunakan buku-buku cetak, jurnal-jurnal mengenai tema terkait, serta
materi di website sebagai literatur acuan teori yang kami pakai sebagai landasan kami dalam
membuat makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terlaksananya pembuatan makalah ini. Kami memang manusia yang tidak luput
dari kesalahan. Apabila ada kata-kata atau penulisan yang kurang berkenan, kami mohon
maaf.

Surabaya, September 2013

Tim Penyusun

1|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 01

DAFTAR ISI........................................................................................................ 02

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 03

I. LATAR BELAKANG ............................................................................. 03


II. RUMUSAN MASALAH......................................................................... 04

BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................. 05

I. PANDANGAN DASAR .......................................................................... 05


II. PRINSIP KEPRIBADIAN KAREN HORNEY ................................... 07
III. STRUKTUR KEPRIBADIAN ............................................................... 11
IV. DINAMIKA KEPRIBADIAN ............................................................... 14
V. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN .................................................. 15

BAB III : PENUTUP .......................................................................................... 17

I. KESIMPULAN ....................................................................................... 17
II. KRITIK TERHADAP TEORI HORNEY ............................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

2|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pada akhir abad 100, Sigmund Freud untuk pertama kalinya mengkombinasikan
speklasi-spekulasi filosofis dengan metode ilmiah primitif. Dari pengombinasian antara
spekulasi dan bukti klinis, Freud mengembangkan sebuah teori modern pertama mengenai
kepribadian. Kemudian, sejumlah peneliti lain ikut mengembangkan teori kepribadian,
sebagian dari mereka mengandalkan spekulasi filosofis dan yang lain berangkat dari bukti
empiris, namun tetap saja kedua kubu mengkombinasikan kedua aspek dalam derajat
masing-masing.
Istilah kepribadian berasal dari bahasa Latin persona, mengacu kepada topeng
teatrikal yang dikenakan aktor-aktor zaman Romawi dulu dalam drama-drama Yunani
mereka. Para aktor Romawi Kuno ini mengenakan sebuah topeng (persona) untuk
memproyeksikan sebuah peran ata penampilan yang keliru. Penggalian istilah kepribadian
dengan cara seperti ini tentunya tidak dapat menghasilkan definisi yang bisa diterima.
Meskipun tidak ada definisi tunggal yang diteima oleh semua teoitisi kepribadian
namun dapat dikatakan secara umum bahwa kepribadian (personality) adalah suatu pola
watak yang relatif permanen, dan sebuah karakter unik yang memberikan konsistensi
sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang. Watak (traits) memberikan kontribusi bagi
perbedaan-perbedaan individu dalam perilakunya,konsistensi perilakunya disepanjang
waktu, dan stabilitas perilaku tersebut disetiap situasi. Watak mungkin saja unik, atau
umum bagi beberapa kelompok orang, atau mungkin dimiliki seluruh spesies manusia
namun, polanya selalu berbeda bagi setiap individu. Karena itu, masing-masing pribadi
meskipun mirip dengan yang lain dalam satu-dua hal, tetap memiliki sebuah kepribadian
yang unik. Karakter (characteristic) adalah kualitas unik seseorang yang mencakup atribut-
atribut, seperti temperamen, fisik dan intelegensia.
Teori sosial psikoanalitik Karen Horney dibangun diatas asumsi bahwa kondisi
sosial dan budaya, khususnya pengalaman masa kanak-kanak, sebagian besar
bertanggungjawab bagi pembentukan kepribadian. Manusia yang tidak pernah terpuaskan
kebutuhannya atas cinta dan kasih sayang selama kanak-kanak akan mengembangkan

3|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


permusuhan dasar (basic holistic) terhadap orang tua mereka dan sebagai konsekuensinya,
menderita kecemasan dasar (basic anxiety). Seperti teoritikus kepribadian lainnya,
pandangan horney mengenai kepribadian, merupakan refleksi dari pengalaman-pengalaman
hidupnya.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pandangan dasar kepribadian menurut Karen Horney?


2. Bagaimana prinsip kepribadian menurut Karen Horney?
3. Bagaimana struktur kepribadian menurut Karen Horney?
4. Bagaimana dinamika kepribadian menurut Karen Horney?
5. Bagaimana perkembangan kepribadian menurut Karen Horney?

4|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


BAB II
PEMBAHASAN

I. PANDANGAN DASAR

Pada mulanya Horney adalah pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh
Jung dan Adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik;
manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian
keprbadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual, hanya dapat
dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang utuh.
Disisi lain, Horney menentang teori Freud dalam hal :
1. Teori Freud terlalu mekanistik dan biologis sehingga tidak bisa
menggambarkan keutuhan motivasi dan tigkah laku manusia.
2. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga berakibat
penekanan yang salah pada motivasi sosial dan konflik. Seharusnya, keamana
dan ketidakpuasan (nonseksual) yang menjadi kekuatan pendorong
berfungsinya kepribadian.
3. Tingkah laku agresi dan destruksi bukan heredutas seperti yang dikemukakan
Freud, tetapi merupakan sarana bagaimana orang berusaha melindungi
keamanannya.
4. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inferior dan
cemburu karena peran kelaminnya lebih rendah dari lai-laki, sedang Horney
(dan Adler) berpendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita yang
menginnginkan kesamaan status dan kesamaan seperti pria.

Psikoanalitik teori Karen Horney mengembangkan salah satu teori yang paling
terkenal dari neurosis. Dia percaya neurosis yang dihasilkan dari kecemasan dasar yang
disebabkan oleh hubungan interpersonal. Teorinya mengusulkan bahwa strategi yang
digunakan untuk mengatasi kecemasan seringkali digunakan secara berlebihan, menyebabkan
mereka mengambil bentuk kebutuhan.
Menurut Horney, kecemasan dasar (karena neurosis) dapat terjadi akibat berbagai
hal termasuk, "... dominasi langsung atau tidak langsung, ketidakpedulian, perilaku tak
menentu, kurangnya rasa hormat untuk kebutuhan individu anak, kurangnya bimbingan yang

5|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


nyata, sikap meremehkan, terlalu banyak kekaguman atau tidak adanya itu, kurangnya
kehangatan yang dapat diandalkan, harus berpihak dalam perselisihan orang tua, terlalu
banyak atau terlalu sedikit tanggung jawab, perlindungan lebih, terpisah dari anak-anak lain,
ketidak adilan, diskriminasi, ingkar janji, suasana bermusuhan, dan seterusnya "(Horney,
1945).
 Pentingnya Pengalaman Masa Kanak-Kanak

Horney percaya bahwa konflik neurotik dapat muncul dari hampir semua tahapan
perkembangan, tetapi masa kanak kanak adalah masa dimana sebagian besar masalah timbul.
Horney (1937) menyakini bahwa pengalaman pengalaman yang merusak (pelecehan seksual,
pemukulan atau penolakan) ini hampir selalu ditimbulkan oleh kurangnya kehangatan kasih
sayang yang tulus.
Kecemasan dan permusuhan cenderung ditekan (repress), atau dikeluarkan dari
kesadaran, karena menunjukan rasa takut bisa membuka kelemahan diri, dan menunjukan
rasa marah beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan. Bayi mengalami proses
melingkar, yang oleh Horney dinamakan Lingkaran setan atau vicious circle (1937). Dimulai
sejak akhir, bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang untuk dapat menghadapi
tekanan lingkungan. (1) Kalau kehangatan cinta dan kasih sayang ini tidak cukup diperoleh,
(2) Bayi menjadi marah dan muncul perasaan permusuhan karena diperlakukan secara salah
itu. (3) Tetapi kemarahan harus di repress agar perolehan cinta dan rasa aman yang hanya
sedikit (tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali. (4) Perasaan menjadi kacau, muncul
kecemasan dasar dan permusuhan dasar. (5) Kebutuhan kasih sayang dan cinta semakin
besar. (6) Kemungkinan akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi
sehingga semakin kuat pula perasaan marah yang timbul. (7) Perasaan permusuhan menjadi
semakin kuat. (8) Repressi harus semakin kuat dilakukan agar perolehan kasih sayang yang
hanya sedikit itu tidak hilang. (9) Tegangan perasaan kacau, marah, gusar, mangamuk
semakin kuat. Kembali ke (4) ini akan membuat kecemasan dasar dan permusuhan dasar
semakin kuat, dan akan terus semakin parah kalau lingkaran 4 > 5 > 6 > 7 > 8 > 9 > 4 dst.
terus menerus terjadi.
Horney (1939) membuat hipotesis bahwa masa kanak-kanak yang berat berperan
penting dalam menimbulkan kebutuhan-kebutuhan neurotik. Kebutuhan-kebutuhan ini
menjadi kuat karena hal ini merupakan satu satunya cara bagi sang anak untuk merasakan
perasaan aman. Walaupun demikian satu pengalaman awal tidak bisa berperan untuk
membentuk kepribadian di kemudian hari. Walaupun pengalaman-pengalaman masa dewasa

6|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


juga berpengaruh penting, terutama bagi individu normal, pengalaman masa kanak kanak
mempunyai peranan utama dalam perkembangan kepribadian. Orang orang terus menerus
menjalani pola pola tingkah laku yang sama melakukan hal semacam itu karena mereka
mengartikan pengalaman-pengalaman baru sesuai dengan pola-pola tingkah laku yang sudah
berkembang dalam diri mereka.

 Pengaruh Kultur

Walaupun horney tidak gagal mempertimbangan faktor genetis, ia berulang kali


menitik beratkan pengaruh kultural sebahagi peran utama perkembangan kepribadian
neurotik dan kepribadian normal. Ia menyakini bahwa kultur modern terbentuk berdasarkan
kompetisi antar individual. Daya saing dan rasa permusuhan dasar yang ditimbulkan oleh
kultur modern menyebabkan perasaan terpisah. Perasaan sendiri di dunia yang tidak ramah
ini akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kasih sayang (need for affection) yang
pada akhirnya membuat orang menilai cinta terlalu tinggi. Sebagai akibatnya banyak orang
melihat cinta dan kasih sayang sebagai jawaban atas permasalahan yang mereka hadapi.
Memang cinta yang tulus dapat menjadi pengalaman yang baik dan bermanfaat bagi
seseorang. Akan tetapi kebutuhan akan cinta yang berlebihan akan menjadi dasar yang kuat
bagi berkembangnya neurosis.
Menurut horney, masyarakat Barat mempunyai peranan dalam menimbulkan
lingkaran setan ini diantaranya dalam beberapa hal. Pertama, orang orang dalam masyarakat
diperkenalkan dengan ajaran kultur tentang kekeluargaan dan kerendahan hati kedua
keinginan masyarakat untuk sukses dan berhasil mencapai sesuatu tidak pernah berakhir
ketiga masyarakat Barat meyakinkan orang-orang bahwa mereka hidup bebas dan dapat
memperoleh apapun yang mereka inginkan melalui kerja keras dan ketekunan.
Kontradiksi kontradiksi ini yang ditimbulakan oleh pengaruh lingkungan dan bukan
pengaruh biologis menghasilkan konflik-konflik intrapsikis yang mengancam kesehatan
mental dari orang normal dan menghasilkan rintangan-rintangan yang sulit dihadapi orang
orang neutorik.

II. PRINSIP KEPRIBADIAN HORNEY

Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar yang dirumuskan sebagai berikut : “...
perasaan yang terdapat pada anak karena terisolasi dan tak berdaya dalam dunia secara
potensial bermusuhan. Sejumlah besar faktor yang merugikan dalam lingkungan dapat

7|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


menyebabkan anak mereka tidak aman, yakni dominasi langsung atau tak langsung. Sikap
masa bodoh, tingkah laku eratik, kurang menghargai kebutuhan-kebutuhan pribadi anak,
kurang sungguh-sungguh dibimbing, sikap-sikap meremehkan anak, terlalu membanggakan
anak atau kurang membanggakannya, kurang adanya kehangatan yang dapat diandalkan,
harus berpihak dalam perselisihan antara orang tua, tanggung jawab terlalu banyak atau
terlalu sedikit, terlalu dilindungi, terisolasi dan anak-anak lain, ketidak adilan, diskriminasi,
janji-janji yang tidak ditepati, suasana bermusuhan dan sebagainya.”

 Kecemasan Dasar dan Permusuhan Dasar

Kecemasan berasal dari takut; suatu peningkatan yang berbahaya dari perasaan
berteman tak berdaya dalam dunia penuh ancaman. Kecemasan dasar selalu dibarengi oleh
permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah, suatu predisposisi untuk mengantisipasi
bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai orang lain itu. Bersama-sama, kecemasan dan
permusuhan membuat orang yakin bahwa dirinya harus dijaga untuk melindungi keamanan.

 Kecemasan dan Konflik

Menurut Horney semua orang mengalami creature anxiety, perasaan keceasan yang
normal muncul pada masa bayi, ketika bayi yang lahir dalam keadaan tak berdaya dan rentan
itu dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan tidak bisa dikontrol. Bimbingan yang
penuh kasih sayang dan cinta pada awal kehidupan membantu bayi belajar menangani situasi
bahaya itu. Sebaliknya, taanpa bimbingan yang memadai akan mengembangkan basic
anxiety, bastic, hostility, dan terkadaang neurotik distress.

a. Konflik Interpersonal ; kebebasan vs Kesepian

Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi


manusia, tidak dapat dihindari. Mengalami konflik tidak berarti neurotik. Perbedaan
konflik normal dan neurotik adalah taraf atau tinggi rendahnya. Setiap orang memakai
berbagai cara mempertahankan diri dengan penolakan, permusuhan, dan persaingan
dengan orang lain. Orang normal mampu memakai bermacam-macam strategi
pertahanan disesuaikan dengan masalahnya, sedang orang neurotik secara kompulsif

8|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


memakai strategi pertahan yang sama yang pada dasarnya tidak produktif. Horney
mengemukakan 10 kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul akibat dari
usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan hubungan antar
manusia.
1. Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan diri (the neurotic
need for affection and approval)
Dalam pencarian akan kasih sayang dan penerimaan diri orang-orang neurotik
berusaha dengan cara apapun untuk menyenangkan orang lain. Mereka berusaha
memenuhi harapan orang lain, cenderung takut mengatakan dirinya benar serta
cenderung kurang nyaman dengan permusuhan/pertengkaran orang lain dan rasa
permusuhan dalam dirinya.
2. Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat (the neurotic need for a powerful
patner)
kurangnya rasa percaya diri membuat orang-orang neurotik berusaha
mendekatkan diri mereka dengan pasangan yang lebih kuat atau berpengaruh.
Termasuk dalam kebutuhan ini adalah penilaian yang terlalu tinggi terhadap cinta
dan ketakutan jika sendirian atau ditinggalkan.
3. Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit
(the neurotic need to restrict one’s life within narrow borders)
Orang-orang neurtik seringkali berusaha untuk tidak menonjol, berada ditempat
kedua, dan merasa puas dengan stimulus yang sangat sedikit. Mereka
menurunkan kemampuan mereka ketingkat yang lebih rendah dan takut membuat
permintaan yang membebani orang lain.
4. Kebutuhan neurotic akan kekuasaan (the neurotic need for power)
Kekuasaan dan kasih sayang mungkin merupakan dua kebutuhan neurotik yang
paling besar. Kebutuhan akan kekuasaan biasanya dibarengi dengan adanya
kebutuhan akan penghargaan sosial dan kepemilikan yang menjelma dalam
bentuk kebutuhan untuk mengatur orang lain dan menghindari erasaan lemah atau
tidak pintar.
5. Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain (the neurotic need to
exploit others)
Orang-orang neurotik sering menilai orang lain bedasarkan bagaimana orang-
orang tersebut bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk kepentingan mereka,
tetapi pada saat yang sama, mereka takut dimanfaatkan oleh oranglain.

9|Teori Psikoanalisis Sosial -Karen Horney


6. Kebutuhan neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi (the neurotic need
for social recognition or prestige)
Beberapa orang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi orang
pertama ,orang paling penting, atau menarik perhatian orang lain agar tertuju
pada dirinya.
7. Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi (the neurotic need for personal
admiration)
Orang-orang neurotik mempunyai kebutuhan untuk dikagumi atas diri mereka
daripada atas apa yang mereka miliki. Harga diri mereka yang tinggi harus terus
menerus ditunjang dengan kegaguman dan penerimaan dari orang lain.
8. Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian diri (the neurotic need for
ambition and personal achievement )
Orang-orang neurotik sering kali mempunyai dorongan kuat untuk menjadi yang
terbaik-sales terbaik, pemain boling terbaik ,atau kekasih terbaik. Mereka harus
mengalahkan orang lain untuk membuktikan keunggulan mereka.
9. Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan (the neurotic need for
self sufficiency and independence)
Banyak orang-orang neurotik yang mempunya kebutuhan yang kuat untuk
menjauh dari orang lain ,yang membuktikan mereka bisa bertahan hidup tanpa
orang lain.
10. Keburuhan neurotik akan kesempurnaaan dan ketidakmungkinan untuk
salah (the neurotic need for perfection and unassailability)
Dengan berusaha semaksimal mungkin untuk sempurna, orang-orang neurotik
mendapat “bukti” atas harga diri dan keunggulan pribadi mereka. Mereka takut
membuat kesalahan dan mempunyai kelemahan pribadi sehingga mereka selalu
berusaha untuk menyembunyikan kelemahan mereka dari orang lain.

b. Konflik Intrapsikis

Kecenderungan neurotik yang timbul dari kecemasan dasar, berkembang dari


hubungan anak dengan orang lain. Dinamika kejiwaan yang terjadi menekankan pada
konflik budaya dan hubungan antar pribadi. Dalam hal ini Horney tidak mengabaikan
faktor intrapsikis dalam perkembangan kepribadian. Menurutnya, proses intrapsikis
semula berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi, yang sudah terjadi menjadi

10 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
bagian dari sistem keyakinan, proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi
dirinya terpisah dari konflik interpersonal. Ada empat macam konsep diri :

1. Diri rendah ( Despised Real Self )


Konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan dan kemenarikan
diri, yang didasarkan pada evaluasi orang lain yang dipercayainya, khususnya
orang tuanya. Evaluasi negatif mungkin mendorong orang untuk merasa tak
berdaya.
2. Diri Nyata ( Real Self )
Pandangan subyektif bagaimana diri yang sebenarnya, mencakup potensi
untuk berkembang, kebahagiaan, kekuatan, kemauan, kemampuan khusus dan
keinginan untuk “realisasi diri”, keinginan untuk spontan menyatakan diri yang
sebenarnya.
3. Diri Ideal ( Ideal Self )
Pandangan subyektif mengenai diri yang seharusnya, suatu usaha untuk
menjadi yang sempurna dalam bentuk khayalan, sebagai kompensasi perasaan
tidak mampu dan tidak dicintai.
4. Diri Aktual ( Actual Self )
Berbeda dengan real self yang subyektif, aktual self adalah kenyataan diri
seseorang, fisik dan mental apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh persepsi orang
lain.
Konflik intrapsikis yang terpenting adalah gambaran diri ideal atau ideal self
image dengan diri yang dipandang rendah atau despised real self. Membangun diri
ideal adalah usaha untuk memecahkan konflik dengan membuat gambaran bagus
mengenai diri sendiri. Diri rendah adalah kecenderungan yang kuat dan irasional
untuk merusak gambaran nyata diri.

III. STRUKTUR KEPRIBADIAN

1. Diri Ideal ( Ideal Self )

Horney percaya bahwa makhluk hidup, jika diberikan sebuah lingkungan


dengan kedisiplinan dan kehangatan, akan mengembangkan perasaan aman dan
percya diri serta kecenderungan untuk memiliki pemahaman diri. Sayangnya,

11 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
pengaruh-pengaruh negatif awal sering kali menghambat kecenderungan alami
seseorang memperoleh pemahaman diri atau mencapai realisasi diri, sebuah situasi
yang membuat mereka merasakan perasaan terpisah dan rendah diri. Selain itu juga,
terdapat perasaan terpisah dari diri mereka yang semakin berkembang. Oleh karena
merasa terpisah dari diri mereka sendiri, maka seseorang merasa harus mendapatkan
kepekaan akan identitas (sense of identity) yang stabil.

 Pencarian Keagungan Neurotik (Neurotic Search for Glory)

Pencarian keagungan yang neurotik adalah gambaran orang yang


menganggap diri ideal itu nyata, mereka memasukannya secara komprehensif
kedalam semua aspek hidupnya, mencajikannya sebagai acuan tujuan, konsep
diri, dan hubungannya denga orang lain. Orang semacam itu membutuhkan
kesempurnaan (need for perfection), mempunyai ambisi yang neurotik (neurotic
ambition) dan drongan untuk menang dalam balas dendam (drive toward a
vindivtive triumph).
1. Kebutuhan kesempurnaan merupakan dorongan untuk menggabungkan
keseluruhan kepribadian ke dalam diri ideal. Neurotik tidak puas dengan
sedikit perubahan, tidak menerima yang belum sempurna. Ini yang kemudian
yang dinamakan oleh Horney tirani kebolehan (tyrany of the should).
2. Ambisi neurotik adalah pencarian keagungan diri melalui dorongan menjadi
superior yang kompulsif. Walaupun orang neurotik mempunyai keingian
yang kuat menggungguli apapun, mereka secara teratur menyalurkan
energinya ke aktivitas yang paling berpeluang sukses.
3. Dorongan untuk balas dendam merupakan aspek neurotik yang berbahaya.
Keinginan balas dendam ini mungkin disembunyikan sebagai dorongan
berprestasi-sukses, tetapi tujuan utamanya dalah membuat orang lain malu,
atau mengalahkan mereka melalui kelebihan mereka, atau untuk memperoleh
kekuatan, untuk membuat sengsara oranglain-umunya dengan melalui
penghinnaan. Sukses membalas dendam, tidak membuat dorongan balas
dendamnya reda, bahkan dorongan itu menanjak setiap kali ada kemenangan.
Setiap kesuksesan akan meningkatkan ketakutan akan kekalahan dan ini akan
meningkatkan perasaan keagungan, yang akan meningkatkan keinginan
untuk memperoleh kemenangan balas dendam yang baru.
12 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
 Penuntut yang Neurotik

Meyakini bahwa ada yang salah dengan dunia luar, mereka menganggap
bahwa diri mereka itu khusus sehingga berhak diperlakukan sesuai dengan
gambaran diri ideal mereka sendiri. Para penderita neurotik, kalau tuntutan
mereka tidak terpenuhi, mereka menjadi marah, bingung, dan tidak mampu
memahami mengapa orang lain tidak dapat memahami tuntutannya.

 Kebanggaan Neurotik

Kebanggaan neurotik adalah kebanggan yang semu, bukan didasarkan pada


pandangan diri yang realistik, tetapi didasarkan pada gambaran palsu dari diri
ideal. Sebaliknya kebanggan neurotik didasarkan pada gambaran diri ideal dan
biasanya diumumkan keras-keras dalam rangka melindungi dan mendukung
pandangan dan kebanggaan kepada diri sendiri. Orang neurotik memandang
dirinya sebagai orang yang mulia, hebat, dan sempurna, sehingga kalau orang lain
tidak memperlakukan mereka dengan pertimbangan khusus, orang itu menjadi
sedih.

2. Menghina Diri (despise self)

Orang neurotik yang mencari keagungan tidak pernah puas dengan dirinya sendiri,
karena mereka akhirnya menyadari bahwa diri nyata tidak cocok dengan diri idealyang
mereka dambakan. Mereka kemudian mulai membenci dan memandang rendah dirinya
sendiri. Horney mengemukakan 6 cara orang mengekspresikan kebencian diri itu :

1. Menuntut kebutuhan kepada diri tanpa ukuran (relentles demands on the


self)
Orang memunculkan kebutuhan diri yang tidak pernah berhenti. Bahkan ketika
mereka mencapai keberhasilan, mereka terus mendorong dirinya sendiri untuk
bergerak menuju kesempurnaan.
2. Menyalahkan diri tanpa ampun (merciless self-accusation)
Orang neurotik yang terus menerus mencaci-maki dirinya sendiri. Menyalahkan
diri bentuknya bermacam-macam, mulai dari ekspresi luar biasa, misalnya merasa
13 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
bertanggung jawab terhadap bencana alam, sampai menanyai secermat-cermatnya
kebaikan dari motivasinya sendiri.
3. Menghina diri (self-contempt)
Diekspresikan dalam wujud memandang kecil, meremehkan, meragukan,
mencemarkan, dan menertawakan diri sendiri. Menghina diri mencegah yang
bersangkutan dari perjuangan untuk maju atau berprestasi.
4. Frustasi diri (self-frustation)
Orang neurotik sering membelenggu dengan tabu unruk menentang kesenangan.
5. Menyiksa diri (self-torment)
Pada dasarnya semua mekanisme diri rendah mengandung makna menyiksa diri.
Namun menjadi berubah apabila tujuan orang neurotik itu membahayakan atau
menyakiti diri sendiri. Banyak orang memperoleh kepuasan masokism dengan
mengalami penderitaan akibat suatu keputusan, memperparah sakit kepala,
melukai diri dengan pisau, menantang berkelahi dengan orang yang jauh lebih
kuat atau mengundang siksaan fisik.
6. Tingkah laku dan dorongan diri (self destructive action and impuls)
Bisa fisikal atau psikologikal, disadari atau tidak disadari, akut atau kronik, benar-
benar dilakukan atau hanya dalam imajinasi. Orang-orang neurotik juga merusak
diri secara psikologis, misalnya berhenti bekerja ketika karirnya mulai memuncak,
memutus hubungan persahabat yang sehat dan memilih pergaulan yang neurotis,
atau melakukan aktifitas seksual promiskuitas.

IV. DINAMIKA KEPRIBADIAN

Dalam teori psikoanalisis sosial Karen Horney, Ia menyimpulkan ada 3 sikap dasar
yang disebut kecenderungan neurotik dalam mengatasi konflik dasar, diantaranya :
1. Mendekati orang lain (moving forward people)

Merupakan proses mendekati orang lain yang mengacu kepada sebuah


kebutuhan neurotik untuk melindungi diri dari perasaan ketidak-berdayaan.
Usaha pertama yang dilakukan adalah mereka berusaha mendapatkan kasih
sayang dan penerimaan dari orang lain atau mereka mencari pasangan yang kuat
yang bertanggung jawab terhadap hidup mereka. Horney (1937) menjelaskan

14 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
kebutuhan-kebutuhan ini sebagai “ketergantungan yang tidak wajar” (morbid
dependency), sebuah konsep yang mendahului istilah “codepedency”.

2. Melawan orang lain (against people)

Dalam pengadopsian strategi melawan orang lain, orang-orang neurotik


yang agresif cenderung menanggap orang lain tidak ramah. Sehingga, mereka
sama kompulsifnya dengan orang-orang penurut, dan tingkah laku mereka juga
sama-sama dipicu oleh kecemasan dasar. Daripada mendekati orang lain dengan
selalu menurut dan bergantung, orang-orang neuritik yang agresif lebih memilih
utuk melawan orang lain dengan cara tampil kuat dan kejam. Mereka termotivasi
oleh keinginan kuat untuk memeras orang lain dan memanfaatkan orang tersebut
untuk kepentingan diri mereka sendiri.
Lima dari sepuluh kebutuhan neurotik, terdapat kecenderungan melawan
orang lain diantaranya, kebutuhan untuk kekuasaan, memanfaatkan orang lain,
memperoleh penghargaan dan gengsi, dikagumi, dan mencapai sesuatu. Orang-
orang yang agresif lebih condong untuk bermain dengan tujuan menang daripada
hanya untuk menikmati perlombaan.

3. Menjauhi orang lain (moving away from people)

Supaya dapat megatasi konflik dasar terisolasi, beberapa orang memisahkan


diri dari orang lain dan mengadopsi sebuah kecenderungan neurotik yaitu
menjauhi orang lain. Strategi ini merupakan ekspresi dari kebutuhan akan
kesendirian, kebebasan dan kemandirian. Sama seperti sebelumnya, masing-
masing kebutuhan ini dapat mengarah kepada tingkah laku positif, dan beberapa
orang memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini dengan yang sehat. Akan tetapi,
kebutuhan-kebutuhan ini menjadi neurotik ketika orang-orang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dengan membuat jarak emosional antara diri
mereka dan orang lain secara terus menerus.

Masing-masing dari ketiga neurotik memiliki serangkaian karakteristik yang serupa


dengan yang dimiliki individu-individu normal dan masing-masing dari sepuluh kebtuhan
neurotik dapat dengan mudah ditempatkan dalam ketiga kecenderungan neurotik.

15 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
V. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

(Lindzey, 1985), Kekuatan pemotivasi mereka adalah penentuan untuk mengatasi


tiap-tiap rintangan. Ada tiga jenis perkembangan, yaitu:
1. Narcissistic.
2. Perfectionistic.
3. Arrogant-vindictive.
Orang-orang Narcissistic tampak sangat tinggi dan percaya diri, tidak punya
keraguan, sadar dari bakat dan keterampilan mereka sendiri. Horney sering berkata, orang-
orang yang demikian menyukai anak-anak. Mereka sering menjadi penuh kasih dan
dermawan tapi hanya sebagai antisipasi kemurahan hati kembali. Horney melihat narsisme
cukup berbeda dari Freud, Kohut, dan teori psikoanalitik utama. Karena ia tidak
menempatkan sebuah narsisme primer, tetapi melihat kepribadian narsistik sebagai produk
dari jenis tertentu dari lingkungan awal yang bekerja pada jenis temperamen tertentu.
Baginya, kebutuhan narsis dan kecenderungan tersebut tidak melekat dalam sifat manusia.
Narsisme berbeda dari strategi Horney yang defensif atau solusi bukan dalam
kompensasi. Idealisasi diri adalah kompensasi dalam teori, tapi hal itu berbeda dari
narsisisme. Semua strategi defensif melibatkan idealisasi diri, tetapi dalam penyelesaiannya,
narsis cenderung menjadi produk dari kegemaran bukan kekurangan. Harga diri para narsisis
tidak kuat, karena tidak didasarkan pada prestasi asli
Orang-orang Perfectionistic mendasari rasa mereka dari keadaan diatas para
cendekiawan dan standar moral. Hal yang berada di luar mereka merupakan kegagalan
mereka. Mempunyai standar yang tinggi, yang dapat memberikan orang-orang ini satu
perasaan sebagai penguasaan.
Orang-orang Arrogant-vindictive sangat biasanya mempunyai "particularly bad
human experiences", penghinaan, pengabaian, atau kekejaman seperti itu, dan mereka yakin
bahwa orang lain itu tak jujur dan berhati dengki. Mereka merupakan pesaing yang tinggi dan
bangga dari kemampuan mereka untuk memperdayakan yang lain.

16 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Teori psikoanalisis sosial Karen Horney dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi
sosial dan kultural, terutama pengalaman masa kanak-kanak sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian seseorang. Individu yang tidak mendapatkan cinta dan kasih
sayang yang cukup selama masa kanak-kanak akan mengembangkan rasa permusuhan dasar
terhadap orang tua mereka, sehingga timbul lah kecemasan dasar di dalam diri mereka. Untuk
melawan kecemasan dasar tersebut, individu melakukan perlawanan terhadap kecemasan
dasar tersebut dengan cara berhubungan dengan orang lain. (1) Mendekati orang lain, (2)
melawan orang lain, (3) menjauhi orang lain. Akan tetapi hanya individu normal yang
melakukan hal tersebut. Berbeda dengan orang neurotik yang berperilaku kompulsif
sehingga cenderung melakukan dengan satu cara. Tingkah laku mereka yang kompulsif
tersebut, berkembang menjadi konflik intrapsikis yang dapat berupa gambaran diri ideal
maupun kebencian diri.
Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis yang
membuat orang terkunci dalam lingkaran yang membuat tingkah laku tertekan dan tidak
produktif, kemudian dikenal sebagai masalah kecemasan. Horney mengemukakan sepuluh
kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha menemukan
pemecahan-pemecahan masalah gangguang antara hubungan manusia.
1) Keburuhan neurotik akan kesempurnaaan dan ketidakmungkinan untuk salah
(the neurotic need for perfection and unassailability)
2) Kebutuhan neurotik akan kemandirian dan kebebasan (the neurotic need for
self sufficiency and independence)
3) Kebutuhan neurotik akan ambisi dan pencapaian diri (the neurotic need for
ambition and personal achievement )
4) Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi (the neurotic need for personal
admiration)
5) Kebutuhan neurotik akan penghargaan sosial atau gengsi (the neurotic need
for social recognition or prestige)

17 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
6) Kebutuhan neurotik untuk memanfaatkan orang lain (the neurotic need to
exploit others)
7) Kebutuhan neurotik akan kekuasaan (the neurotic need for power)
8) Kebutuhan neurotik untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit
(the neurotic need to restrict one’s life within narrow borders)
9) Kebutuhan neurotik akan rekan yang kuat (the neurotic need for a powerful
patner)
10) Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan diri (the neurotic need
for affection and approval)

Sedangkan dalam perkembangan kepribadian dalam usaha untuk mengatasi


rintangan-rintangan terdapat tiga jenis perkembangan yaitu (1) Narcissistic, (2)
Perfectionistic, (3) Arrogant-vindictive.

II. KRITIK TEORI PSIKOANALISIS SOSIAL KAREN HORNEY

 Karen Horney dipandang sebagai penyumbang teori psikoanalisis yang penting


sepanjang hidupnya, tetapi sesudah ia meninggal (1952), karyanya banyak di lupakan
orang. Baru ketika jurnal feminime psychology di publikasikan pada tahun 1967, ide-
idenya kembali banyak di kutip.
 Kekuatan teori Horney ada pada deskripsi mengenai neurosis. Tidak ada pakar yang
menulis lebih banyak darinya mengenai neurosis. Deskripsi yang komprehensif
mengenai kepribadian neurosis memberi kerangka yang bagus untuk memahami orang
yang jiwanya tidak sehat. Teori Horney tidak di kembangkan memakai data yang
spesifik, lebih banyak memakai spekulasi yang sukar di uji. Teorinya banyak di
dasarkan pada pengalaman klinik dan kontak-kontak pribadinya dengan penderita
neurosis.
 Dari sisi lain, dengan segala kekurangan metodologisnya, organisasi pengetahuan
tentang neurosis dari teorinya cukup signifikan. Oleh karena itu, teorinya lebih banyak
tentang neurotik, maka teori tersebut dinilai tinggi dalam kemampuannya
mengorganisasi pengetahuan mengenai neurotik. Akan tetapi, teori Horney dinilai
rendah dalam kemampuan menjelaskan tentang orang pada umumnya.

18 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
 Teori Horney dianggap lebih berhasil dalam fungsinya sebagai panduan pemecahan
masalah. Dalam buku Neurosis and Human Growth yang di tulis Horney 1950, konsep-
konsep dan ide-ide jelas, konsisten, dan tidak ambigu. Akan tetapi, ketika semua
karyannya di teliti, sebuah gambaran yang berbeda muncul. Dalam sekian tahun, ia
menggunakan istilah-istilah seperti “kebetulan neurotik” dan “kecenderungan
neurotik” kadang sebagai istilah-istilah yang berbeda dan kadang sebagai istilah-istilah
yang saling menggantikan sedangkan istilah-istilah “kecemasan dasar” dan “konflik
dasar” tidak selalu dibedakan dan jelas. Ketidak konsistenan ini membuat keseluruhan
karyannya menjadi agak tidak konsisten, tetapi tetap saja teori terakhirnya 1950 adalah
sebuah teori yang dibahas dengan jelas dan konsisten. Kriteria lain dari sebuah teori
yang berguna adalah parsimony (penggunaan asumsi atau penjelasan yang sederhana
dalam pembentukan teori), dan teori terakhir horney, sebagaimana dijelaskan pada bab
terakhir dari Neurosis and Human Growth (Horney, 1950), mendapat penilaian tinggi
untuk kriteria ini.
 Horney tidak memiliki pengikut yang dapat melanjutkan dan mengembangkan teorinya.

19 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
DAFTAR PUSTAKA

Hall, Calvin S. & Gardner Lindzey.Teori-Teori Holistik. 1993. Yogyakarta: Kanisius

 Hal. 265

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press.

 Hal 161-174

Feist, Jess & Gregory J. Feist. Teori Kepribadian. 2013. Jakarta: Salemba Humanika

 Hal 192
 Hal 196-200
 Hal 201-212
 Hal 218-219

http://penasaranjuragan.blogspot.com/2012/05/teori-kepribadian-karen-horney.html

20 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y

Anda mungkin juga menyukai