MAKALAH
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
selalu tecurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya
serta kami selaku umatnya. Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai manusia yang
berguna.
Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pedagogik dengan judul “Pendidikan Sebagai Suatu Sistem”. Makalah ini membahas
tentangPengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistem,Unsur-Unsur Suatu Sistem
Pendidikan, sertaKomponen-Komponen Pendidikan.
Makalah ini tentu tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sati, M.Pd selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Pedagogik dan semua pihak yang telah membantu memberikan saran serta
masukan untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah
kami menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……………………….……………………………… 1
C. Komponen-Komponen Pendidikan…………………………. 8
A. Kesimpulan…………………………………………………. 12
B. Saran……………………………………………………….. 12
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu
fungsi yang melekat dengan kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah dipandang
sebagai suatu fungsi yang melekat dengan kehidupan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB I I
PEMBAHASAN
Sedangkan sistem secara etimologis berasal dari bahasa yunani “systema” yang berarti
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan
suatu keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-
komponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang
mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang salaing membantu
untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia merupakan satu jaringan daging,
otak, urat-urat, dll, yang komponennya mempunyai fungsi masing-masing yang satu
dengan yang lain, satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pada dasarnya sistem hanya terdiri atas dua jenis, yaitu sistem tertutup dan siste
terbuka. Sistem tertutup di dalam proses kerjanya tidak dipengaruhi lingkungan luar,
sedangkan sistem terbuka di dalam proses kegiatannya memperoleh masukan dari luar
lingkungannya. Pada sistem terbuka tejadi sistem yang dinamis, yaitu sistem dipengaruhioleh
sistem yang berada di luarnya.
3. Adanya hubungan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
Sistem merupakan suatu hal yang aktif, bergerak, menuju ke arah tertentu. Maka perlu
disadari bahwa sistem itu terdapat suatu konsep dasar dan cita-cita. Sebaai suatu gerak untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, secara terus-menerus suatu sistem pendidikan akan selalu
bersifat dinamis kontekstual dan untuk itu suatu sistem pendidkan haruslah terbuka terhadap
tuntutan kualitas( tingkat baik buruknya sesuatu ).
1. Pengertian Pendidikan
a. Pendidikan secara umum merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan
dalam pendidikan.
b. Dalam kajian yuridis formal, makna pendidikan seperti tersurat dalam UU nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan sebagai
berikut:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
d. Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-
elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional
yang teratur, tidak secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil
(Product). Contoh tubuh manusia merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat,
dll yang komponen mempunyai fungsi masing-masing yang satu dengan yang lain
satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (Menurut Zahara Idris,1987)
Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta
didik. Polanya lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui
proses interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan disampaikan
dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih merupakan sebagai
pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar
kelas.
Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen
yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari :
a) Input (masukan)
b) Proses
yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau
proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses
ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan
unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaranyang
dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan kemudahan kepada peserta didik
untuk terjadinya proses pembelajaran.
c) Keluaran (output)
Penjelasan:
1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin
diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan
yang unik.
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu
lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung
jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan
masyarakat.
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal
ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.
Pendidik mengarahkan kepada peserta didik apa-apa yang akan diberikan sesuai dengan bakat
peserta didik sehingga diahrapkan peserta didik mampu menerapkan keahliannya.
5. Materi Pendidikan
Materi pendidikan diantaranya adalah cakupan materi input yang diperoleh peseta didik dari pendidi
dan lingkungannnya.
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja
untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat
efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.