Anda di halaman 1dari 12

HUKUM TATA NEGARA

1. Jelaskan pengertian Hukum Tata Negara menurut para pakar dan bagaimana pula
menurut pendapat kalian dan apa hubungan teori residu terhadap Hukum Tata Negara
Indonesia ?
2. Jelaskan secara ringkas dan tepat hubungan Hukum Tata Negara dengan ilmu negara
hukum politik dan Hukum Administrasi Negara ?
3. Jelaskan sumber-sumber Hukum Tata Negara ?
4. Jelaskan pengertian konstitusi menurut para pakar dan jelaskan pla menurut kalian mana
yang paling tepat ?
5. Jelaskan bentuk dan fungsi konstitusi ?
6. Jelaskan nilai-nilai yang dianut dan harus ada di dalam suatu konstitusi dan sebutkan
contoh negara yang menganutnya ?
7. Jelaskan sejarah konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia dan sebutkan kapan
terjadinya UUD 1945 sampai perubahan ke-4 dana apa-apa saja yang mengalami
perubahan ?
8. Jelaskan asas-asas yang terkandung dalam UUD 1945 ?
9. Menurut kalian apakah yang dimaksud dengan system pemerintahan ?
10. Jelaskan tipe-tipe demokrasi modern ?
11. Bagaimana system pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 ?
12. Apakah ada perubahan system pemerintahan setelah diberlakukannya Undang-undang
No. 32 Tahun 2004 ?
13. Jelaskan lembaga-lembaga negara yang ada dan sebelum amandemen ?

Jawaban :

1. HTN (Hukum Tata Negara) menurut para pakar yaitu :

a. Menurut Vanvollen Hoven Hukum Tata Negara adalah mengatur semua masyarakat
hukum atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya dan dari masing-
masing itu menentukan wilayah lingkungan rakyatnya dan akhirnya menentukan badan-
badan dan fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat hukum
disana serta menentukan susunan dan wewenangnya dari badan-badan tersebut.
b. Menurut Scolthen Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada
negara.
c. Menurut Vanderpot Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan
badan-badan yang diperlukan serta wewenangnya masing-masing, Hubungan satu dengan
yang lainnya dan hubungannya dengan individu-individu.
d. Menurut Logemann Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara.
e. Menurut Prof. Mr. Ph Kleintjets Hukum Tata Negara Hindia Belanda terdiri dari kaedah-
kaedah hukum mengenai tata (Inrichting Hindia Belanda), alat perlengkapan kekuasaan
negara (Demet Overheadsgezag), tata, wewenang (Bevoegdheden) dan perhubungan
kekuasaan (Onderlinge Machtsverhouding) diantara alat-alat perlengkapan.
f. Menurut Kusumadi Pudjosewojo Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur
bentuk negara (kesatuan atau federal) dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republic)
yang menunjukkan masyarakat hukum yang atasan maupun bawahan beserta tingkatan-
tingkatannya yang selanjutnya menegaskan wilayah dan lingkungan rakyat dari
masyarakat-masyarakat hukum itu dan akhirnya menunjukkan alat perlengkapan dari
masyarakat hukum itu beserta susunan wewenang, tingkatan imbangan dari dan antara
alat perlengkapan itu.
g. Menurut pandangan saya bahwa Hukum Tata Negara adalah sebuah aturan yang
mengajarkan mengenai bagaimana serta cara pemerintahan yang baik dan juga untuk
menunjukan bagaimana pula tata pemerintahan yang bersih dari kejahatan politik.

Hubungan Teori Residu dengan Hukum Tatat Negara Indonesia :

Teori residu merupakan pengurang: Hukum Tata Negara tidak membedakan secara prinsipil
karena perbedaan hanya terletak pada perkembangan histori (sejarah).

2. A. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik.


Sangat erat hubungannya pertama-tama ditunjukkan oleh Barents dengan perumpamaan
Hukum Tata Negara sebagai kerangka manusia sedangkan ilmu politik merupakan daging yang
ada disekitarnya artinya Hukum Tata Negara tanpa ilmu politik tidaklah sempurna ibaratkan
hanya mempunyai kerangka manusia namun tidak mempunyai daging.

B. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara.

Hukum Tata Negara adalah hukum yang meliputi hak dan kewajiban manusia,
personifikasi, tanggung jawab, lahir dan hilangnya hak serta kewajiban tersebut hak-hak
organisasi batasan-batasan dan wewenang.

Hukum Administrasi Negara adalah yang mempelajari jenis bentuk serta akibat hukum
yang dilakukan pejabat dalam melakukan tugasnya.

3. Sumber-sumber Hukum Tata Negara yaitu :

Sumber-sumber Hukum Tata Negara bersumber dari :

1. Hukum Formil adalah sumber hukum yang dikenal dari bentuknya.

2. Hukum materill adalah sumber hukum yang menentukan isi hukum.

Dari kedua sumber hukum tersebut maka lahirlah beberapa sumber lainnya, yaitu :

a. UUD 1945 yang meliputi hukum-hukum lainnya, yaitu :

1. Ketetatapn MPR / MPRS


2. UU / Perpu
3. Peraturan Pemerintah
4. Keputusan Pemerintah
5. Peraturan Pelaksana lainnya.

b. Kebiasaan
c. Traktat (perjanjian)
4. Konstitusi

Menurut Heller konstitusi mencerminkan kehidupan politik didalam masyarakat sebagai


suatu kenyataan dan itu belum merupakan konstitusi dalam arti hukum atau dengan kata lain
konstitusi itu masih merupakan pengertian sosiologis atau politis dan belum merupakan
pengertian hukum konstitusi juga dapat diartikan sebagai UUD. Yang terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :

1. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik didalam masyarakat sebagai suatu kenyataan


dan ia belum merupakan konstitusi dalam arti hukum atau konstitusi itu masih merupakan
pengetian sosiologis atau politis dan belum merupakan pengretian hukum.
2. Setelah orang mencari unsur-unsur hukumnya dari konstitusi yang hidup dalam
masyarakat itu untuk di jadikan sebagai kesatuan kaidah hukum. Tugas mencari unsur-
unsur hukum dalam ilmu pengetahuan disebut abstraksi.
3. Kemudian orang mulai menuliskannya dalam suatu naskah sebagai Undang-Undang yang
tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.

Menurut Calr Shmith pengertian konstitusi adalah dibaginya pada 2 bagian/ pengertian.

A. Konstitusi dalam arti Absolute dibagi menjadi yaitu:

a. Sebagai kesatuan organisasi yang nyata yang mencakup semua bangunan hukum dan
semua organisasi-organisasi yang ada didalam negara.

b. Sebagai bentuk negara

c. Sebagai faktor integrasi.

d. Sebagai sistem tertutup dari norma-norma hukum yang tertinggi dalam negara.

B. Konstitusi dalam arti relatif dimaksud sebagai konstitusi sebagai konstitusi yang
dihubungkan dngan kepentingan suatu golongan tertentu didalam masyarakat.
1. Konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis liberal agar hak-haknya dijamin tidak
dilanggar oleh penguasa.

2. Konstitusi sebagai konstitusi dalam arti formil atau konstitusi tertulis.

5. Bentuk konstitusi.

1. Naskah tertulis yang biasanya dilakukan dan disebut Undang-Undang.

2. Naskah tidak tertulis karena ketentuan-ketentuan yang mengatur suatu pemerintahan


tidak tertulis dalam suatu naskah ketentuan melainkan dalam banyak hal diatur dalam
konstitusi atau UUD biasa.

Fungsi Konstitusi yaitu tempat kembalinya dari setiap kesalahan yang dilakukan masyarakat atau
sebagai hukum yang mengatur setiap kesalahan dari masyarakat.

6. Nilai- nilai yang dianut dan harus ada dalam konstitusi:

1. Nilai Normatif

Bagi suatu Bangsa konstitusi itu bukan saja berlaku dalam arti hukum, tetapi juga
merupakan suatu kenyataan (Reality)

Dalam arti sepenuhnya diperlukan dan efektif. Contoh negara yang menganutnya yaitu
negara Amerika Serikat.

2. Nilai Nominal.

Dalam hal ini konstitusi menurut hukum memang berlaku tetapi kenyataanya tidak
sempurna. Ketidak sempurnaan berlakunya suatu konstitusi ini jangan dikacaukan bahwa
sering kali suatu konstitusi yang tertulis berbeda dari konstitusi yang dipraktekan oleh
negara Amerika Serikat.

3. Nilai Semantik.
Konstitusi itu secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya hanya sekedar untuk
memberi bentuk dari tempat yang telah ada dan untuk melaksanakan kekuasaan politik contoh
negara Indonesia pada masa Orde Lama.

7. Sejarah konstitusi yang pernah berlaku Indonesia adalah sebagai berikut :

Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah berlaku tiga
macam Undang-Undang Dasar dalam empat periode :

1. Periode 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949

Pada periode pertama terjadi pada saat Republik Indonesia di Proklamasikan tanggal 17
Agustus 1945, republik yang baru ini belum mempunyai UUD (Undang Undang Dasar).
Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
disahkanlah UUD 1945 sebagai UUD Republik Indonesia. Dengan penyusunan UUD pada
tanggal 28 Mei 1945 kemudian lahirlah UUD 1945 pada tanggal 17 Agustus 1945 dan disahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945 karena revolusi Indonesia berhasil maka hasilnya UUD 1945
disahkan namun dalam UUD tersebut ada yang bersifat sementara.

2. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950

Pada periode kedua ini karena bangsa Belanda ingin kembali menguasai Indonesia maka
terjadilah Agresi Belanda I dan Agresi Belanda II. Akibatnya bangsa Indonesia kehilangan
sebagian besar wilayahnya dan serta pengaruh dari PBB maka diadakannyalah KMB
(Konfrensi Meja Bundar ) pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949, dari hasil
pertemuan inilah terbentuklah Undang-undang baru bagi Bangsa Indonesia yang berbentuk
Serikat yang menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat).

3. Periode 17 Agustus 1950 -5 Juli 1959

Dalam periode ini UUD RIS (1949) merupakan perubahan sementara karena bangsa
Indonesia menghendaki persatuan dan akhirnya negara kesatuan RI yang sesuai dengan UUD
yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dibentuk RUUD baru pada tanggal
12 Agustus 1950 oleh BPKNP dan DPR UUD 1945 masih terdapat pasal-pasal, perubahan UUD
tersebut dan ketika konstituante sidang selama kurang dari 2 setengah tahun belum selesai dan
juga situasi tanah air di khawatirkan akan timbul perpecahan. Dengan situasi tersebut pada
tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno membacakan dekritnya, yang dikenal dengan Dekrit 5 Juli
1959.

4. Periode 5 Juli 1959- 19 Oktober 1999

Pada periode ini dimulai saat Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dibacakan dan berlakunya UUD
1945 yang asli kembali, UUD juga mengalami perubahan pada saat salah satu atau beberapa
pasalnya tidak lagi sesuai dengan perkembangan masyarakat serta mereka tidak lagi merasakan
kepastian hukum dari UUD tersebut. UUD yang mengalami perubahan yaitu Pasal 4 ayat 1 dan
pasal 17 UUD 1945 pernah tidak berlaku dalam praktek karena dengan kebiasan ketata negaraan
berdasarkan maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 yang berlaku adalah sistem
pemerintahan parlementer dimana menteri yang semula bertanggung jawab pada Presiden
dirubah menjadi bertanggung jawab pada KNIP (Komisi Nasional Indonesia Pusat).

5. Periode 19 Oktober 1999- 10 Agustus 2002

Pada periode ini terjadinya sebuah perubahan yang besar yang dialami oleh UUD 1945
yaitu, terjadinya perubahan yang dialami oeh UUD 1945 dan juga masa ini adalah masa transisi
dalam perubahan UUD 1945 dalam pengamandemennya.

6. Periode 10 Agustus 2002- sekarang

Pada periode ini UUD 1945 sudah di amandemen yang lebih lengkap dalam pengaturan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Perubahan yang terjadi pada UUD 1945 yaitu adanya penambahan serta pengurangan
pasal-pasal serta penggantian dan penjabaran ketentuan yang ada di dalam pasal-pasal UUD
1945 yang terdiri dari 174 butir perubahan.

8. Asas-asas yang terkandung didalam UUD

1. Asas Pancasila
Asas pancasila merupakan sumber hukum materil karena itu setiap pengaturan isi peraturan
perundangan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan jika terjadi maka peraturan tersebut
harus segera dicabut.

Pancasila sebagai asas Hukum Tata Negara dapat dilihat dari:

a. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Asas prikemanusiaan

c. Asas kebangsaan

d. Asas kedaulatan rakyat

e .Asas keadilan

2 . Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan terdapat pada batang tubuh UUD 1945 dan didalam penjelasannya: Pasal 33
ayat 1 menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

3. Asas kedaulatan rakyat

Dalam Hukum Tata Negara pengertian kedaulatan bisa relatif, artinya bahwa kedaulatan itu tidak
hanya dikenal pada negara-negara yang mempunyai kekuasaan penuh keluar dan kedalam tapi
juga bisa dikenakan kepada negara-negara yang terikat pada suatu perjanjian yang berbentuk
traktat atau dalam bentuk konfederasi atau federasi.kedaulatan itu tidak terpecah-pecah karena
dalam suatu negara hanya terdapat satu kekuassan yang teringgi.

Kedaulatan rakyat adalah bahwa rakyatlah yang mempunyai wewenang yang tertinggi
yang menentukan segala wewenang dalam negara kedaulatan rakyat diwakilkan pada MPR,
kekuasaan majelis itu nyata dan ditentukan oleh UUD tapi oleh karena majelis merupakan suatu
badan yang besar dan lamban sifatnya maka ia menyerahkan lagi kepada badan-badan yang ada
dibawahnya.
4. Asas pembagian kekuasaan

Bahwa Kekuasaan yang berarti kekuasaam itu memang dibagi-bagi dalam beberapa bagian tetapi
tidak dipisahkan

1. Asas Negara hukum

Negara hukum adalah negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin keadilan pada warga
negaranya. Ciri-ciri negara hukum, adalah sebagai berikut:

a. Pengakuan dan perlindungan HAM (Hak Asasi Manusia) yang mengandung persamaan
dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
b. Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh sesuatu kekusaan
atau kekuatan apapun juga.
c. Legalitas dalam arti dalam segala bentuknya.

9. Sistem Pemerintahan adalah aturan dalam suatu pemerintahan dalam suatu negara untuk
mensejahterakan rakyatnya dan negara atau pemerintahannya sendiri. Dan juga mengatur
hubungan antara lembaga-lembaga negara yang menjalankan kekuasaan-kekuasaan
negara itu untuk kepentingan rakyat. Selain itu juga sistem pemerintahan adalah aturan
yang mengatur mengenai tata kepemerintahan yang berlaku dalam suatu negara.

10. Tipe-tipe Demokrasi Modern:

1. Demokrasi Liberal yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh UU (Uundang-undang) dan


pemilihan umum yang bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
2. Demokrasi Terpimpin yaitu para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka
dipercaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing sebagai kendaraan untuk
menduduki kekuasaan.
3. Demokrasi Sosial ialah demokrasi yang bertaruh kepedulian pada keadilan sosial dan
egelafitarisme bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
4. Demokrasi Consosional yang membenarkan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok
kebudayaan yang menekankan kerja sama yang erat diantara alat yang memiliki
masyarakat utama.
5. Demokrasi Partisipasi yang menahankan hubungan timbal balik antara penguasa dan
yang dikuasai.

11. Sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD:

Menganut sistem Presidensiil namun tidak sepenuhnya karena menururt Pasal 5 ayat 1
dalam hubungannya dengan Pasal 21 ayat 2 UUD 1945 yaitu Presiden dan DPR bersama-sama
membuat UUD berarti sistem pemerintahan Presidensiil di Indonesia itu bukan merupakan
pelaksanan dari ajaran Trias Politica. Dan sistem pemerintahan di Indonesia menurut UUD yaitu
sistem Presidensill namun tidak lagi murni. Dari Pasal 4 dan Pasal 17 UUD 1945 bahwa UUD
menganut sistem pemerintahan Presidensiil yaitu Presiden menjadi kepala eksekutif dan
mengangkat serta memberhentikan para menteri yang bertanggung jawab kepadanya.

12. Perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan setelah diberlakukannya UU No. 32
Tahun 2004 adalah :

1. Terjadinya kembali hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah


kota yang terjadi secara hirarki.
2. Hubungan pemerintahan yang kembali hirarki.
3. Terjadinya Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) secara langsung.
4. Serta terjadi juga peraturan pemerintah untuk memberhentikan kepala daerah secara
langsung.

13. Lembaga-lembaga negara yang ada sebelum amandemen UUD 1945:

1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)

Pada waktu membicarakan tentang susunan MPR dapat disimpulkan bahwa di panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia terdapat dua pendapat yaitu:

1. Yang menginginkan agar semua anggota MPR dipilih langsung oleh rakyat.
2. Khusus mengenai utusan golongan tidak dapat dipilih melalui pemilihan umum tetapi
diangkat.

2. Presiden dan Wakil Presiden

Pengisian jabatan Presiden diatur dalam UUD 1945 Pasal 6 ayat 2 yaitu bahwa Presiden
dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak sedangkan syarat untuk menjadi Presiden hanya
ditentukan orang Indonesia asli (Pasal 6 ayat 1). Kekuasaan Presiden dalam UUD 1945 dibagi
atas :

 Kekuasaan Presiden dalam bidang eksekutif

 Kekuasaan Presiden dalam bidang legislatif

 Kekuasaan Presiden sebagai kepala negara

3. DPR (Dewan Permusyawaratan Rakyat)

Pasal 19 UUD 1945 menetapkan bahwa susunan DPR ditentukan dengan UUD. Prof.
Muh. Yamin berpendapat bahwa menurut Pasal 19 ayat 1 UUD 1945 DPR tidak harus ditetapkan
dengan UUD pemilihan tetapi dengan UUD biasa / umum. Dengan demikian keanggotaan DPR
yang disusun itu bisa saja berdasarkan pemilihan dan pengangkatan asal saja dengan UUD. Jadi
yang penting DPR harus diatur dengan UUD sedangkan keanggotaanya bisa saja dipilih ataupun
diangkat.

4.DPA (Dewan Pertimbangan Agung)

DPA ditetapkan oleh UUD sedangkan ayat 2 DPA diwajibkan atas pertanyaan Presiden
dan berhak mengajukan usul kepada pemerintah.

5.MA (Mahkamah Agung)

Kedudukan MA dalam hubungannya dengan negara hukum. Dalam penjelasan UUD


dijelaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Hak menguji MA adalah sebagai berikut:
a. Hak menguji formil

b. Hak menguji materil

6. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

Karena kedudukan dan lapangan pekerjaan BPK dan garis-garis besarnya sama dengan
kedudukan dan lapangan pekerjaan dahulu maka sebelum diadakan peraturan baru, aturan-aturan
yang berlaku bagi Algemene Reken Kamer untuk sementara waktu dan sekedar sebagai pedoman
dijalankan terhadap BPK.

Lembaga-lembaga negara yang ada sesudah amandemen UUD 1945, yaitu :

1. MPR
2. DPR
3. Presiden dan Wakil Presiden
4. MK (Mahkamah Konstitusi)
5. DPD (Dewan Perwakilan Daerah)
6. KY (Komisi Yudisial)

Anda mungkin juga menyukai