Anda di halaman 1dari 5

Nama : Trisha Nurfatimah

NPM : 163112351550068

Isu Debat Pilpres Bahasa Inggris

Bakal calon presiden Prabowo Subianto menolak usul debat pilpres 2019 menggunakan
bahasa Inggris. Menurut dia, debat capres-cawapres lebih baik menggunakan bahasa
Indonesia. “Enggak perlu lah, bahasa Indonesia saja, bahasa kebangsaan,” kata dia di
kediamannya di Jalan Kartanegara, Jakarta, Jumat, 14 September 2018.

Bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo, Sandiaga Uno juga menolak usulan
penggunaan bahasa Inggris dalam debat capres-cawapres. Menurut Sandiaga, masyarakat
akan lebih mudah memahami isi acara debat bila memakai bahasa Indonesia.

“Saya rasa enggak perlu,” kata dia. Sandiaga mengatakan tidak semua masyarakat mampu
berbahasa Inggris. Dia khawatir isi debat hanya bisa dicerna golongan tertentu.

Usul debat menggunakan bahasa Inggris pertama kali dilontarkan oleh koalisi partai politik
pengusung Prabowo - Sandiaga Uno. Seusai menggelar rapat di Jalan Daksa, Jakarta 13
September kemarin, Ketua DPP Partai Amanat Nasional Yandri Susanto mengatakan debat
dalam bahasa Inggris diperlukan karena presiden akan berinteraksi dengan orang dari
semua negara.

Ini Visi Misi Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi di Pilpres 2019

KPU RI mempublikasikan visi misi dua calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-
Ma'ruf Amin vs Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Apa isi visi misi tersebut?

Dikutip dari website KPU, Senin (24/9), naskah visi misi itu termuat dalam bentuk materi
iklan. Di dalamnya Jokowi-Ma'ruf tertulis nomor urut 01 dan Prabowo-Sandi 02,
sebagaimana kesepakatan.

Naskah visi misi secara lengkap akan dipublikasikan KPU secara terpisah, yang bisa memuat
program maupun materi latar belakang masalah. Berikut visi misi kedua kandidat untuk
Indonesia 5 tahun mendatang.

Jokowi-Ma'ruf Amin

Visi:

Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan


gotong-royong.
Misi

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia. .

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

Prabowo-Sandi

Visi
Terwujudnya Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur bermartabat,
relijius, berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan
berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun
antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latar belakang sosial dan rasnya
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Misi

1. Membangun perekonomian nasional yang adil, makmur, berkualitas, dan berwawasan


lingkungan dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia melalui jalan politik-
ekonomi sesuai Pasal 33 dan 34 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Membangun masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat, berkualitas, produktif, dan berdaya
saing dalam kehidupan yang aman, rukun, damai, dan bermartabat serta terlindungi oleh
jaminan sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi.

3. Membangun keadilan di bidang hukum yang tidak tebang pilih dan transparan, serta
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui jalan demokrasi yang
berkualitas sesuai dengan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Membangun kembali nilai-nilai luhur kepribadian bangsa untuk mewujudkan Indonesia


yang adil, makmur, bermartabat, dan bersahabat, yang diberkati oleh Tuhan Yang Maha
Esa.

5. Membangun sistem pertahanan dan keamanan nasional secara mandiri yang mampu
menjaga keutuhan dan integritas wilayah Indonesia
Janji - Janji Kampanye

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno lebih sering berkampanye ke
berbagai daerah dibanding para calon presidennya. Sejumlah janji kampanye dan
program yang akan diwujudkan jika terpilih pun diumbar.

-Berikut ini janji-janji kampanye yang di ucapkan Ma'ruf Amin:

1. Bikin Pelabuhan Halal

Beberapa waktu lalu, cawapres Ma'ruf Amin menghadiri penutupan Jogya Halal Fest
2018 yang diadakan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Yogyakarta.
Pada acara itu Ma'ruf Amin berencana akan membuat pelabuhan halal atau halal
port. Menurutnya ini sudah diterapkan di belahan dunia.

"Karena itu pemerintah akan mencanangkan akan membuat pelabuhan halal. Halal
port. Belanda saja punya halal port. Padahal dia, bukan mayoritas muslim. Karena
itu, Insya Allah kita akan membuat pelabuhan halal, halal port supaya tidak
bercampur dengan yang tidak halal," kata mantan Rais Aam PBNU ini.

2. Bikin Area Industri Halal

Selain pelabuhan halal, cawapres Ma'ruf Amin berencana akan membuat area
industri halal jika nanti menjadi wakil presiden. Dia mengatakan saat ini halal sudah
merambah ke mana-mana, bukan hanya makanan dan fashion saja.

"Area industri halal direncanakan di Pulogadung, di Cikande Banten, dan di Sidoarjo


Surabaya. Halal sekarang sudah merambah ke mana-mana," ujarnya.

-Berikut ini janji-janji kampanye yang di ucapkan Janji Sandi :

1. Permudah Izin Usaha

Saat bertemu dengan pelaku ekonomi masyarakat Tionghoa, cawapres nomor urut
02 Sandiaga Uno berjanji akan mempermudah izin usaha jika kelak terpilih menjadi
wapres. Dia ingin fokus bisnis dalam negeri dibenahi terlebih dahulu, seperti masalah
pajak dan aturan lainnya.

"Kalau pedagang cuan (untung) enggak usah disuruh-suruh pasti invest. Kalau
sekarang cuan nggak sekarang? Saya beranggapan pengusaha itu nggak usah
diberikan yang diimingi macam-macam asal dikasih cuan, bikin usahanya gampang,
hukumnya jelas, izinnya mudah. Pajak yang enggak macam-macam. Pasti invest di
sini juga," kata Sandiaga di kawasan Lotus Palace, Pantai Indah Kapuk.

2. Buat OK Oce Kopi

Cawapres Sandiaga Uno mendapat keluhan tentang kendala pemasaran kopi saat
kampanye di Temanggung. Berdasarkan pengalamannya, pemasaran dan produksi
memang menjadi kendala bagi setiap pengusaha kopi.

Rencananya, Sandi akan mendirikan posko di Temanggung jika nanti terpilih. Para
petani kopi bisa menggunakan tempat itu untuk berdialog memecahkan
permasalahan tersebut. "Nanti dibuat program 'oke oce kopi' yang insya Allah bisa
mengangkat tentang pemasaran kopi," katanya.

Dampak – Dampak atau Kerawanan Nasional

Faktor pertama, hal itu terjadi akibat dampak dari presepi publik terhadap dua pasang
capres yang akan bertanding dalam pemilihan berikutnya tidak memiliki tingkat
religiusitas yang tinggi.

Sementara faktor kedua, Hendri mengakui peran ulama bisa menjadi efektif untuk
memberikan pengaruh terhadap panggung politik terutama setelah meningkatnya isu
pemerintahan saat ini yang cenderung anti Islam. Pola pikir masyarakat, menurut Hendri,
akan mudah terpengaruh jika ulama yang mereka ikuti sudah mengatakan jika rezim
tertentu tidak adil terhadap umat Islam. Hal itu terlihat dalam pilkada DKI Jakarta tahun
lalu dan nampaknya masih akan berlanjut hingga pilrpres tahun depan.

Faktor ketiga, kata Hendri, pemilih saat ini lebih mendasarkan pilihannya berdasarkan
emosional. Hendri mengatakan faktor suka dan tidak suka terhadap capres dan cawapres
lebih kuat ketimbang program yang ditawarkan.

Selain kubu opisis, strategi memasang ulama juga digunakan oleh kubu petahana.
Beberapa waktu belakangan, nama-nama ulama seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Ma'ruf Amin, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, tokoh
Nahdlatul Ulama (NU) Mahfud MD dan tokoh Nahdlatul Wathan TGB Zainul Majdi juga
menguat menjadi kandidat cawapres. Langkah ini dilakuakan untuk merangkul dan
merebut suara umat Islam yang sudah terpolasrisasi jelang pilpres

Isi Kampanye

Pada Pilpres 2019 mendatang, pola kampanye dan pemenangan akan menitikberatkan
pada pencapaian akan kinerja pemerintah ke masyarakat.
"Presiden sebagai incumbent menitikberatkan pada kerja yang telah dilakukan selama ini.
Sehingga dengan demikian, beliau akan ambil posisi pada kerja seperti biasa ya. Kecuali
pada saat debat dan sebagainya," ujar Pramono.

Pola demikian juga akan dilakukan menteri-menteri yang menjadi tim sukses Jokowi-
Ma'ruf.

Soal banyaknya menteri di Kabinet Kerja yang menjadi timses, Pramono yakin, itu tak
mengganggu kinerja.

"Yang jelas, pemerintahan tidak akan terganggu," ujar Pramono. Sebab, para menteri
berada di posisi pengarah, bukan pada posisi yang mengharuskan kehadiran pada momen-
momen tertentu.

"Pengarah itu kan mengarahkan, enggak seperti di bawahnya. Ada direktur, tim teknis
dan sebagainya, sehingga konsentrasi kinerja di kementeriannya tidak akan terganggu
ya," lanjut dia.

Anda mungkin juga menyukai