Anda di halaman 1dari 30

ALIRAN SESAT DI INDONESIA

Analisis Pergerakan Aliran Salamullah Tahun 1995-2008

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Sejarah Islam Indonesia
Dosen Pengampu: Agus Permana, M.Ag.

Oleh:

Jawad Mughofar KH
1145010071

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat,
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Penelitian ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata
kuliah Sejarah Islam Indonesia. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca. Aamiin.

Bandung, 05 Oktober 2016

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 2
E. Metodologi Penelitian .................................................................... 3

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Definisi Pergerakan ........................................................................ 4


B. Definis Aliran Sesat ....................................................................... 8
C. Ciri, Faktor, Sebab dan Dampak Adanya Aliran Sesat .................. 8

BAB III PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Munculnya Aliran Salamullah .............................. 12


B. Pergerakan Aliran Salamullah Tahun 1995-2008 .......................... 13
C. Sebab Aliran Salamullah Dianggap Sesat ...................................... 20
D. Cara Menyikapi Aliran Sesat ......................................................... 22

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 23
B. Saran ............................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Munculnya fenomena aliran sesat tidak terlepas dari problem
psikologis baik para tokoh pelopornya, pengikutnya serta secara
keseluruhan. Problem aliran sesat mengindikasikan adanya anomali nilai-
nilai di masyarakat. Aliran sesat bukan fenomena baru, selain dia
mengambarkan anomali, juga kemungkinan adanya deviasi sosial yaitu
selalu ada komunitas yang abnormal. Baik berada dalam
dalam abnormalitas demografis, abnormalitas sosial, maupun abnormalitas
psikologis.
Sedangkan deviasi dapat bersifat individual, situasional dan
sistemik. Abnormalitas perilaku seseorang tidak dapat diukur hanya
dengan satu kriteria, karena bisa jadi seseorang berkategori normal dalam
pengertian kepribadian tetapi abnormal dalam pengertian sosial dan moral.
Demikian halnya dengan para penganut aliran sesat, akan diperoleh
kriterium kategori yang tidak tegas. Salah satu yang mungkin untuk
menyatakan kesesatan adalah definisi atau batasan ketidaksesatan yang
bersifat formalistik atau diakui sebagai batasan institusional.
Walupun sudah jelas dituangkan dalam Firman Allah SWT: “Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu” (Al-Maidah 5:3).
Merebaknya panji-panji yang bertentangan dengan ensensi ajaran
agama Islam dewasa ini, tentu melahirkan problematika yang serius, yang
patut di diskusikan, mengingat tidak ada perubahan aturan ibadah yang
telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu pemikiran
manusia yang bertentangan dengan ajaran Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW adalah aliran Salamullah yang ditokohi oleh Lia Eden
atau Lia Aminuddin pada tahun 1995-2008.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat
dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari aliran sesat?
2. Seperti apa ciri, faktor, sebab dan dampak adanya aliran sesat?
3. Bagaimana latar belakang munculnya aliran Salamullah?
4. Bagaimana Pergerakan Aliran Salamullah Tahun 1995-2008?
5. Apa sebab aliran Salamullah dianggap Sesat?
6. Bagaimana cara menyikapi pelbagai ajaran aliran sesat?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penyusunan makalah ini
adalah untuk:
1. Mengetahui definisi dari aliran sesat
2. Mengetahui ciri, faktor, sebab dan dampak adanya aliran sesat
3. Mengetahui latar belakang munculnya aliran Salamullah
4. Mengetahui Pergerakan Aliran Salamullah Tahun 1995-2008
5. Mengetahui sebab aliran Salamullah dianggap sesat
6. Mengetahui cara menyikapi pelbagai ajaran aliran sesat

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Manfaat Teoritis
Yaitu untuk memberikan informasi tentang bahaya laten akan
adanya aliran sesat yang menjamur di Indonesia dengan harapan
dapat menambah wawasan dan khazanah keilmuan
b. Manfaat Praktis
Yaitu untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sejarah Islam
Indonesia di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati
Bandung.
3

E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan suatu metode sejarah. Langkah pertama di tempuh
dengan melakukan berbagai pengumpulan data atau dalam Metodologi
Penilitian Sejarah (MPS) disebut Heuristik. Sumber sejarah yang dapat di
kumpulkan berupa sumber tertulis dan visual. Sumber tersebut dibagi
menjadi dua: Sumber primer yang diperoleh dari berbagai macam buku,
arsip, artikel, berita dll. Sedangkan sumber sekunder di peroleh dari
literatur lain yang dapat mendukung terhadap pokok persoalan.
Kedua, penulis melakukan suatu kritik internal dan eksternal
terhadap sumber yang terkumpul berkaitan dengan otensitas dan
kreadibilitasnya. Ketiga, setelah data yang diperoleh menjadi objektif serta
dapat di pertanggungjawabkan sebagai hasil dari proses kritik. Selanjutnya
dilakukan proses interpretasi data dengan cara menghubungkan data yang
diperoleh dengan rujukan literatur ataupun logika yang berkesinambungan
dengan data yang ada. Keempat, dilakukan suatu penulisan sejarah atau
historiografi guna langkah akhir yang dilakukan sebagai sarana informasi
kepada khalayak masyarakat sekitar.
BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Definisi Pergerakan
a. Pengertian Pergerakan
Pergerakan atau Social Movement adalah aktivitas sosial berupa
gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok
informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu
yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik
dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah
perubahan sosial.
Istilah "social movement" diperkenalkan pada 1848 oleh sosiolog
Jerman Lorenz von Stein pada bukunya Socialist and Communist
Movements since the Third French Revolution (1848) dimana ia
memperkenalkan istilah "social movement" pada diskusi akademis.
Charles Tily mendefinisikan social movement sebagai rangkaian
tindakan yang berkelanjutan, menunjukkan dan menyampaikan kepada
masyarakat awam untuk membuat klaim bersama terhadap kelompok
lainnya. Menurut Tilly, social movement merupakan kendaraan utama
bagi masyarakat awam untuk berpartisipasi pada kegiatan politik
publik.
Sidney Tarrow mendefinisikan social movement sebagai tantangan
bersama (untuk elit politik, penguasa, atau kelompok kebudayaan
tertentu) oleh orang-orang dengan tujuan bersama dan solidaritas
dengan interaksi yang terus-menerus terhadap lawan politik mereka. Ia
secara spesifik memisahkan social movement dengan partai politik dan
kelompok pembelaan
Beberapa proses utama bergantung dibalik sejarah social
movement. Urbanisasi mendorong pemukiman yang lebih besar,
dimana orang-orang dengan tujuan yang sama dapat bertemu satu
sama lain, berkumpul dan berorganisasi. Hal ini mendorong interaksi

4
5

sosial antara sekelompok orang, dan hal tersebut terbukti di daerah


perkotaan yang seringkali menjadi social movement pertama kali
berlangsung. Serupa dengan hal ini, proses industrialisasi yang
mengumpulkan sejumlah besar pekerja dalam region yang sama
menjelaskan mengapa banyak dari pergerakan tersebut ditujukan untuk
permasalahan seperti kesejahteraan ekonomi, hal yang penting bagi
kelas pekerja. Banyak social movement lainnya yang terjadi di
universitas, dimana proses edukasi massal membawa banyak orang
berkumpul bersama. Dengan perkembangan teknologi komunikasi,
kreasi dan aktivitas social movement menjadi lebih mudah. Hingga
akhirnya, penyebaran demokrasi dan hak berpolitik sebagaimana
kebebasan berbicara membuat social movement semakin mudah untuk
dimulai.
Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena
adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat.
Dengan kata lain gerakan sosial lahir sebagai reaksi terhadap sesuatu
yang tidak diinginkannya atau menginginkan perubahan kebijakan
karena dinilai tidak adil. Biasanya gerakan sosial seperti itu mengambil
bentuk dalam aksi protes atau unjuk rasa di tempat kejadian atau di
depan gedung dewan perwakilan rakyat atau gedung pemerintah.
Setelah Mei 1998, gerakan sosial semakin marak dan ketidakadilan
atau ketidakpuasan yang muncul jauh sebelum 1998 dibongkar untuk
dicari penyelesaiannya. Situasi itu menunjukkan bahwa dimana sistem
politik semakin terbuka dan demokratis maka peluang lahirnya
gerakan sosial sangat terbuka.
Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSM dan Ormas bahkan
Parpol yang kemudian menjamur memberikan indikasi bahwa memang
dalam suasana demokratis maka masyarakat memiliki banyak prakarsa
untuk mengadakan perbaikan sistem atau struktur yang cacat. Dari
kasus itu dapat kita ambil semacam kesimpulan sementara bahwa
gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan atas
6

prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi,


kebijakan atau struktur pemerintah.
Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan
pemerintah tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau
kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Karena
gerakan sosial itu lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun di
tubuh pemerintah menjadi sorotannya. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi
maka gerakan sosial yang sifatnya menuntut perubahan insitusi,
pejabat atau kebijakan akan berakhir dengan terpenuhinya permintaan
gerakan sosial. Sebaliknya jika gerakan sosial itu bernafaskan ideologi,
maka tak terbatas pada perubahan institusional tapi lebih jauh dari itu
yakni perubahan yang mendasar berupa perbaikan dalam pemikiran
dan kebijakan dasar pemerintah.
Gerakan Sosial merupakan jawaban spontan maupun terorganisir
dari massa rakyat terhadap negara yang mengabaikan hak-hak rakyat,
yang ditandai oleh penggunaan cara-cara di luar jalur kelembagaan
negara atau bahkan yang bertentangan dengan prosedur hukum dan
kelembagaan negara. Gerakan sosial dapat dipahami sebagai upaya
bersama massa rakyat yang hendak melakukan pembaruan atas situasi
dan kondisi sosial politik yang dipandang tidak berubah dari waktu ke
waktu atau juga untuk menghentikan kondisi status quo.

b. Jenis-Jenis Pergerakan
Para Sosiolog membedakan gerakan sosial berasaskan lingkupnya,
yaitu:
a. Gerakan Reformasi
Gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa norma,
biasanya hukum. Contoh gerakan semacam ini akan mencakup
seperti, serikat buruh dengan tujuan untuk meningkatkan hak-hak
pekerja, gerakan hijau yang menganjurkan serangkaian hukum
ekologi, atau sebuah gerakan pengenalan baik yang mendukung
7

atau yang menolak adanya, hukuman mati atau hak untuk dapat
melakukan aborsi. Dalam beberapa gerakan reformasi
memungkinkan adanya penganjuran perubahan tehadap norma-
norma moral misalkan, mengutuk pornografi atau proliferasi dari
beberapa agama. Sifat gerakan semacam itu tidak hanya terkait
dengan masalah tetapi juga dengan metode yang dipergunakan,
dari kemungkinan ada penggunaan metode yang sikap reformis
non-radikal yang akan digunakan untuk pencapaian akhir tujuan,
seperti dalam kasus aborsi agar dapat tercipta adanya pembuatan
hukum perundangan-undangan.
b. Gerakan Radikal
Gerakan yang didedikasikan untuk adanya perubahan
segera terhadap sistem nilai dengan melakukan perubahan-
perubahan secara substansi dan mendasar, tidak seperti gerakan
reformasi, Contohnya termasuk Gerakan Hak Sipil Amerika yang
penuh menuntut hak-hak sipil dan persamaan di bawah hukum
untuk semua orang Amerika (gerakan ini luas dan mencakup
hampir seluruh unsur-unsur radikal dan reformis), terlepas dari ras,
yang di Polandia dikenal dengan nama Solidaritas /(Solidarność)
gerakan yang menuntut transformasi dari sebuah tata nilai politik
Stalinisme menuju kepada tata nilai sistim poltik sistem ekonomi
atau ke dalam tata nilai sistim poltik demokrasi atau di Afrika
Selatan disebut gerakan penhuni gubuk Abahlali baseMjondolo
yang menuntut dimasukkannya para penghuni gubuk secara penuh
ke dalam penghunian kehidupan kota.

Dalam pembahasan makalah ini, penulis berpendapat bahwa


Pergerakan aliran Salamullah dari tahun 1995-2008 merupakan suatu
gerakan radikal, hal ini disebabkan adanya suatu perubahan yang
signifikan terhadap sistem nilai dengan melakukan perubahan-perubahan
secara substansi dan mendasar.
8

B. Definisi Aliran Sesat


Sesat dalam KBBI mempunyai makna tidak melalui jalan yang
benar; salah jalan. Sementara kata aliran dalam kamus yang sama
bermakna sebagai sesuatu yang mengalir; haluan; pendapat; paham. Dari
dua pengertian tersebut jika di sambungkan kedua katanya menjadi aliran
sesat dengan kalimat lain mempunyai makna sebagai suatu pendapat atau
paham yang tidak melalui jalan yang benar atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang sudah berlaku.
Kata sesat dapat diartikan pula sebagai keyakinan yang dianut
seseorang yang menjadi keyakinan publik, atau menjadi keyakinan para
pengikutnya, sehingga orang yang diikuti keyakinannya yang sesat disebut
menyesatkan. Sedangkan pengertian “sesat menyesatkan” (dallun
mudillun) adalah paham atau pemikiran yang di anut dan diamalkan oleh
sebuah kelompok yang bertentangan dengan aqidah dan syariat Islam serta
dinyatakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyimpang dalil Syar’i.
Aliran sesat dapat didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang
menyimpang dari mainstream masyarakat, namun batasan ini menjadi
rancu karena kriteria kesesatan bersifat multikriteria. Oleh karena itu
silang pendapat apakah suatu aliran sesat atau tidak merupakan masalah
tersendiri yang tidak mudah. Aliran hanya dapat dinyatakan sebagai sesat
apabila mengacu pada satu kumpulan kriteria yang dinyatakan secara
apriori sebagai “tidak sesat”. Oleh karena itu ukuran sosiologis, politis dan
psikologis hanya merupakan penjelas saja tentang kemungkinan-
kemungkinan mengapa seseorang atau kelompok menjadi bagian dari
aliran sesat tersebut.

C. Ciri, Faktor, Sebab dan Dampak Adanya Aliran Sesat


a. Ciri Adanya Aliran Sesat
9

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengemukakan bahwa terdapat


10 ciri dari kesesatan suatu aliran yang tengah berkembang di
Indoneisa, yaitu:
1. Mengingkari rukun iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab
Suci, Rasul, Hari Akhir, Qadha dan Qadar) dan mengingkari
rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat wajib 5
waktu, puasa, zakat, dan Haji)
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil
syar’i (Al-Quran dan As-Sunah)
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur’an.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Qur’an.
5. Melakukan penafsiran Al Quran yang tidak berdasarkan
kaidah-kaidah tafsir
6. Meingkari kedudukan hadits Nabi SAW sebagai sumber ajaran
Islam.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan
rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul
terakhir.
9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok
ibadah yang telah ditetapkan oleh syari’ah, seperti haji tidak ke
Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu
10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i, seperti
mengkafirkan seorang muslim hanya kelompoknya. Kesepuluh
maklumat yang dikeluarkan oleh MUI bukan tanpa dasar,
bahkan dilandasi oleh banyak dalil dari Al Qur’an dan Al
Hadist serta bersesuaian dengan prinsip-prinsip Ahlussunah
Wal Jama’ah.
b. Faktor Adanya Aliran Sesat
Untuk memahami fenomena aliran yang dinilai sesat di Indonesia,
saya berasumsi bahwa ini merupakan sebuah gejala sosio-politis,
10

ketimbang sebagai sebuah gejala keagamaan murni. Secara sosiologis,


bermunculan banyak aliran sesat dan fenomena masyarakat mudah
“percaya” dengan gejala janji-janji yang instan, ini dapat terjadi karena
beberapa faktor, diantaranya adalah:
a. Ketika masyarakat sedang mengalami diorientasi hidup.
b. Ketika masyarakat mengalami frustasi secara sosial, politik dan
ekonomi (atau ketika masyarakat terlalu lama berada dalam
kondisi “penderitaan”).
c. Ketika masyarakat tidak mampu lagi menghadapi kenyataan
hidup yang serba sulit. Kondisi seperti ini yang disebut dengan
disorientasi hidup, akibatnya mereka akan sangat mudah
diombang-ambing oleh situasi (keadaan), karena mereka
berharap dapat menemukan kepuasan yang mereka cari,
meskipun kadang akal sehat mereka tidak lagi berfungsi
sepenuhnya.
c. Sebab Adanya Aliran Sesat
Sebagaimana yang telah diuraian diatas, dapat di taris garis merah
bahwa aliran sesat di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain:
a. Kurang efektifnya dakwah atau lemahnya pembinaan umat
beragama secara internal.
b. Adanya pihak eksternal yang memicu, sebagaimana tercantum
dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 109 dan 120: “Banyak
di antara ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat
mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir
kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka, setelah
kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang
dada-lah, sampai Allah menberikan perintah-Nya. Sungguh
Allah Maha kuasa atas segala sesuatu” (QS.AlBaqarah:109).
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela
kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama
11

mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itu


petunjuk (yang sebenarnya)’. Dan jika engkau mengikuti
keinginan mereka setelah itu (kebenaran) sampai kepadamu,
tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah”
(QS. Al Baqarah: 120).
c. Pengaruh globalisasi dan informasi yang membawa paham-
paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
d. Rasa frustasi umat akibat kondisi keterpurukan ekonomi yang
lemah sehingga membuat seseorang kurang mendalami ajaran
agamanya dan dapat dikatakan bahwa “kefakiran itu
menyebabkan kekafiran”.
d. Dampak Adanya Aliran Sesat
Dampak dari kemunculan aliran-aliran sesat ini menimbulkan
keresahan dikalangan masyarakat. Mulai dari menghilangnya sanak
saudara dan kaum kerabat sampai kepada krisis kepercayaan kepada
agama.
Akhirnya mereka kebingungan ditengah-tengah hirik pikuk, dan
gonjang-ganjingnya norma agama. Kerusuhan terjadi dimana-mana di
pelosok negeri ini imbas dari tumbuh dan berkembangnya akiran sesat
ini. Aksi pembakaran dan pengrusakan terhadap aliran yang dicap
sebagai aliran sesat terjadi dimana-mana. Masyarakat dengan brutalnya
merusak sarana-sarana ibadah mereka dan menghakimi para
pengikutnya.
Karena sudah menjadi sebuah tabiat manusia bahwa seringkali
dalam melaksanakan hidup sebagai manusia, selalu menginginkan
berjalannya roda kehidupan ini sesuai dengan harapan dirinya sendiri.
BAB III

PEMABAHASAN

A. Latar Belakang Munculnya Aliran Salamullah


a. Pengertian Aliran Salamullah
Salamullah artinya adalah: keselamatan dari Allah, Salam
Keselamatan dari Allah. Nama itu diberikan Malaikat Jibril untuk
murid-murid Malaikat Jibril yang beragama Islam dan sedang
membawakan takdir Allah pada akhir zaman, yaitu takdir kemahdian,
kebangkitan Nabi Isa, pengadilan Allah di bumi, dan membangun
surga kerajaan Allah di muka bumi. Salamullah bersaudara dengan
penempuh jalan Perennial serta pemeluk agama lain yang juga menjadi
murid-murid Malaikat Jibril di dalam komunitas surgawi yang diberi
nama Kaum Eden.
Aliran Sesat Salamullah merupakan aliran sesat yang berisi tentang
risalah penghapusan agama-agama di Indonesia. Risalah tersebut
diterima oleh Lia Eden dari Malaikat Jibril. Tak hanya itu saja, Dirinya
pun pernah mengaku sebagai Tuhan pada tahun 1974. Namun, pada
waktu itu masyarakat di Indonesia beranggapan kalau Eden mengidap
penyakit jiwa.

b. Tokoh Pendiri Aliran Salamullah


Sebuah kelompok kepercayaan yang bernama Kaum Eden
didirikan oleh Lia Eden atau Lia Aminuddin yang lahir di Makasar,
Sulawesi Selatan pada 21 Agustus 1947. Ibunya bernama Zainab, dan
bapaknya bernama Abdul Ghaffar Gustaman, seorang pedagang dan
pengkhutbah Islam dengan pemahama Muhammadiyah.
Di usianya yang ke-19, Lia menikah dengan Ir. Aminuddin Day,
MSc. seorang dosen di Fakultas Teknik – Universitas Indonesia dan
dikaruniai empat orang anak.

12
13

Pada awalnya dia adalah seorang ibu rumah tangga yang


menempuh pendidikan hanya sampai jenjang SMA dan sebelumnya
mempunyai profesi sebagai perangkai bunga bahkan pernah
mempunyai acara tampilan khusus mengenai merangkai bunga di
TVRI.

B. Pergerakan Aliran Salamullah Tahun 1995-2008


Pada tanggal 27 Oktober 1995 Lia Aminuddin mengaku telah di
sapa oleh malaikat yang bernama Habib al-Huda. Ketika salat tahajud,
tiba-tiba sekujur tubuh Lia menggigil keras. Ia merasa ada yang
menemani. Ia ketakutan, mengira makhluk yang menemaninya adalah jin
atau iblis. Tapi, seketika rasa ketakutannya segera lenyap, menurutnya
makhluk itu memberi nasihat-nasihat baik padanya.
2 tahun setelah kejadian itu tepatnya pada 28 juli 1997 dia
menjelaskan malaikat Habib al-Huda yang dulu sempat menemaninya itu
ternyata Malaikat Jibril, lalu Lia mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril
dan semenjak itu Lia Lia mendadak memperoleh banyak kemahiran
menakjubkan. Mulai menulis sampai mengobati orang. Semua masalah
diuraikannya dengan apik dalam bentuk tulisan, puisi, bahkan lagu. Dalam
delapan bulan saja, tercatat 30 lagu diciptakan. Dari yang syahdu sampai
kocak, dari keroncong hingga semidangdut. Adapun irama lagunya
diciptakan Lia bersama dua jamaah, Yanthi S. Sulistiono dan Mira Julia.
Pada akhirnya 18 Agustus 1998 ia memaklumatkan diri sebagai
Imam Mahdi dan mengumumkan anaknya, Ahmad Mukti sebagai
reinkarnasi dari Isa al- Masih. Menurut Taufik (2008) dalam sebuah artikel
berjudul Mengenal Aliran Sesat Salamullah, menjelaskan bahwa semua
pengakuan Lia yang kontroversi itu telah di tuangkan dalam buku
karangannya sendiri dengan judul Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah
Takdir (PAMST). Buku dengan jumlah halaman sebanyak 232 halaman itu
di tuntaskannya dalam tempo 29 hari saja. Buku itu di bagikan secara
14

gratis sepekan sebelum Lia mengumumkan dirinya dibaiat oleh Malaikat


Jibril.
Dalam buku itu dikisahkan tentang pengembaraan Lia bersama
Malaikat Jibril dan kesaksian-kesaksian dari para pengikutnya lengkap
dengan pelbagai seluk beluk pergerakan Lia di dalamnya. Lia menegaskan
bahwasanya buku itu dapat di selesaikan dengan cepat atas dasar tuntunan
dari Malaikat Jibril.
Dipaparkan pula dalam buku itu, sosok Lia punya multifungsi. Ia
tak hanya sebagai Imam Mahdi, juga sebagai sosok Maryam yang
melahirkan Nabi Isa. Jasad Lia dijadikan media tempat Jibril memberi
ilmu dan berbagai petunjuk mengenai dunia-akhirat.
Roh Jibril yang diyakini Lia merasuki tubuhnya itu, antara lain,
mengabarkan bahwa bangsa Indonesia bakal mengalami penderitaan berat.
Penjelasan Jibril tadi membuat Lia merinding. Apalagi, ia memang tahu,
Indonesia sedang diterpa krisis ekonomi. Ia pun berdoa kepada Allah agar
berkenan memberinya cara menolong umat. Lia bersyukur, karena doanya
itu terkabul. Petunjuk-Nya, menurut Lia hal itu disampaikan Jibril pada 1
Oktober 1997 pukul 15.00.
Obat itu tak lain adalah sumber mata air di Jalan Mahoni, tempat
pertama kali Lia melihat cahaya dari langit, pada 1974 Lia berpendapat
benda bercahaya itu tak lain adalah Jibril. Sumber mata air yang
menyembuhkan berbagai penyakit itu tak dalam, hanya 5-6 meter
penggaliannya pun atas tuntunan Jibril.
Tempat bertuah itu kemudian diberi nama Salamullah. Nama ini
pula yang menjadi nama resmi jamaah Lia. Akhirnya, pada 18 Agustus
1998, Lia memproklamasikan diri sebagai Imam Mahdi yang dibaiat Jibril.
Lia mengaku, langkah itu diambil karena sudah ditegur Jibril karena
belum juga mengumumkan kabar penting tersebut.
Kelebihan Lia yang nyata adalah kemampuannya mengobati
penyakit. Ilmu ini sering dipraktekkannya. Lia cukup memijat pasien
sembari membaca doa-doa pendek seperti Alif-lam-mim atau Al-Fatihah.
15

Pasien yang dipijat umumnya sembuh. Dramawan dan penyair W.S.


Rendra adalah seorang pasien Lia yang tersembuhkan, setelah lima kali
berobat.
Lia menjelaskan bahwa Si Burung Merak (sebutan bagi W.S
Rendra), mengidap banyak penyakit: ginjal, lever, dan bengkak-bengkak
seluruh tubuh. Rendra juga sempat kehilangan rasa keindahan, dan bisa
pulih lagi.. Uniknya pula, semua jamaah Salamullah punya keampuhan
mengobati setara dengan keampuhan Lia. Menurutnya ini semua atas
karunia Allah SWT
Kehebatan Lia mengobati –termasuk menularkan ilmu pada
jamaah juga kelihaiannya berdiskusi soal Islam dan penjelasan mengenai
“takdirnya sebagai Imam Mahdi”, membuat banyak orang tertarik
mengikuti aktivitasnya. Kala itu, terdapat sekitar 100 jamaah Salamullah.
Mereka datang dari berbagai kalangan. Ada budayawan seperti
Danarto, ada pula insinyur lulusan ITB seperti Landung Wahana yang
mahasiswanya tak sedikit. Landung bergabung dengan Salamullah pada
November 1997 karena tertarik dengan bahasa yang dipakai Lia yang
sangat indah.
Tutur kata yang dimilikki oleh Lia Aminuddin menurut Taufik
Alwie (2008) memang begitu memikat. Lembut namun kalimat per
kalimatnya nyata berisi dan terangkai indah. Sikapnya pun hangat dan tak
di buat-buat.
Seorang pengikut setia Lia, Sumardiono. Menegaskan bahwa
secara tidak sadar di terkagumi oleh sosok Lia Aminuddin, lantas
menuangkannya dalam buku Loving You karangannya sendiri, terbitan
Februari 2003. Buku setebal 204 halaman itu, antara lain, berkisah
mengapa ia memilih bergabung dengan Salamullah dan meninggalkan
kariernya di Badan Penyehatan Perbankan Nasional.
Sumardiono yang merupakan seorang lulusan Teknik Informatika
ITB ini menemukan pemahamannya tentang dekonstruksi terhadap
pengultusan gambaran tentang kesalehan. Dia ber[endapat bahwa Tuhan
16

menampilkan sosok pilihan-Nya yang berbeda dengan kriteria kesalehan


yang dibuat para ulama.
Dalam pemahaman Sumardiono, di saat para ulama bersikukuh
mengajarkan keutamaan laki-laki, Tuhan memilih perempuan Lia
Aminuddin –dengan segala kepolosannya– menjadi utusan. Sumardiono
pun ikhlas menjadi jamaah setia Salamullah sejak 1997 sampai sekarang.
Berbeda dengan sikap jamaah Salamullah, reaksi masyarakat
muslim khususnya kalangan ulama justru kontra terhadap ajaran Lia. Sejak
Lia mengaku mendapat wahyu dari Jibril pada 1997, serangkaian reaksi
keras pun menerpanya. Kiai Haji Ali Yafie, salah satu Ketua Majelis
Ulama Indonesia (MUI), pada waktu itu berpendapat bahwa seorang Lia
tak mungkin dapat bertemu dengan Jibril apalagi menerima pesan-
pesanannya.
Pada 22 Desember 1997, MUI kemudian menerbitkan fatwa yang
mengecam pengakuan Lia bahwa itu bertentangan dengan Al-Quran.
Dalam Kitab Suci disebutkan, setelah Nabi Muhammad, tak akan ada nabi
lain. Bahwa tugas Jibril menyampaikan wahyu, itu hanya kepada para
rasul, yang berakhir pada Nabi Muhammad. Dalam Fatwa MUI tersebut
secara garis besar berisi bahwa: Pengakuan (Lia) tersebut dipandang sesat
dan menyesatkan.
Fatwa yang dikeluarkan MUI sedikitpun tidak membuat
pergerakan Lia menyurut. Seperti yang telah di jelaskan pada 18 Agustus
1998 Lia justru memproklamasikan diri sebagai Imam Mahdi yang dibaiat
Jibril. Reaksi pun kian keras menghantam Lia. Tapi, Lia dan pengikutnya
bergeming. Pada 9 Juli 1999, ia balik mengeluarkan fatwa bahwa fatwa
MUI itu justru yang sesat, karena telah mengadili kebenaran. Isi dari fatwa
yang dikemukakan Lia yaitu: “Terkutuklah orang yang mengadili
kebenaran dengan cara tidak adil dan sewenang-wenang,”
Setelah itu, Lia aktif melakukan berbagai manuver. Ia
mengobarkan perang terhadap Dajal di Tanah Air. Pada 22 Agustus 1999,
misalnya, ia dan jamaahnya menyatakan perang terhadap ratu lelembut
17

Nyi Roro Kidul, di Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Para
dukun dan tukang santet juga diperangi karena dianggap musyrik.
Akibatnya, menurut Sumardiono, Lia kerap terkena serangan
santet. Untuk mengatasinya, seluruh tubuh Lia terpaksa ditarik banyak
jamaahnya secara serentak, sehingga badannya melayang di udara.
Pada 24 Juni 2000, Lia menyatakan Salamullah sebagai agama
baru. Ajaran pokoknya tetap meyakini Nabi Muhammad sebagai nabi
terakhir. Tak ada nabi baru setelah Muhammad. Menurut ajaran itu, yang
ada adalah kebangkitan kembali Nabi Isa, Imam Mahdi, dan roh orang-
orang suci. Adapun kitab sucinya, yang masih terus disempurnakan,
adalah Al-Hira. Tapi, sejauh itu, para jamaah Salamullah masih
menjalankan shalat sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad. (Taufik
Alawie, 2008)
Pernyataan Lia yang menjadikan Salamullah sebagai agama baru
sempat membuat masyarakat terutama muslim, terkejut. Namun, selang
satu tahun kemudian kejutan lebih besar menggema manakala Lia
menggelar ritual penyucian api, 22 April 2001, di Vila Bukit Zaitun,
Puncak-Bogor. Lia dan jamaahnya bertelanjang bulat menembus kobaran
api, setelah seluruh bulu dan rambut di tubuh mereka digunduli. Mereka
yakin, ritual itu merupakan hisab (perhitungan Allah) untuk membersihkan
diri dari segala dosa.
Kali itu, Salamullah bukan cuma menuai hujatan, juga tindakan
anarkis. Vila Bukit Zaitun, tempat ritual bakar-bakaran itu berlangsung,
dirusak warga sekitar. Warga tak terima kehadiran Salamullah yang dinilai
sesat oleh warga meski Salamullah menegaskan sama sekali tak
menyebarkan ajarannya pada penduduk selain jamaahnya. Beruntung,
sebelum perusakan itu, sebagian besar jamaah Salamullah “turun ke kota”,
kembali ke Jakarta. Tak ada korban jiwa dalam anarki tersebut.
Setelah menganut spiritual perenial, Salamullah melakukan
Lawatan Tauhid selama 34 hari, 27 Juli-awal September lalu, ke tempat-
tempat kemusyrikan di Jawa dan Bali. Perjalanan ini terkait dengan inti
18

ajaran Salamullah, yaitu ketauhidan. Tidak musyrik dan menyekutukan-


Nya.
Sebanyak 34 jamaah berkonvoi dengan mobil, mendatangi makam
Wali Songo dan tempat pertapaan Parangkusumo di Yogya, Kesultanan
Yogya dan Solo, makam Bung Karno, serta pertapaan Gunung Kawi, Jawa
Timur. Pesantren pun tak luput dikunjungi.
Dalam perjalanannya, Lia terus mengembangkan ajaranya melalui
Yayasan Salamullah. Bahkan, dia sempat mendirikan cabang Salamullah
di Cisarua, Puncak. Tapi, pada 2003, masyarakat sekitar membubarkan
secara paksa kelompok Lia. Sejak itu, aktivitas kelompok Lia kembali
berpusat di Bungur.
Pada tahun 2004, masyarakat yang tak tahan lagi dengan tingkah
laku Eden langsung menggrebek markas aliran ini. Markas nya terletak di
Jalan Mahoni, Jakarta Pusat. Ratusan Masyarakat yang terdiri dari Ormas
Islam dan yang lain meminta untuk membubarkan aliran ini. Hal ini
dipertegas oleh Majelis Ulama Indonesia yang telah meyakinkan dengan
membuat fatwa yang berisi bahwa aliran Salamullah ini melenceng dari
ajaran agama. Bahkan telah menistakan dan menyelewengkan beberapa
agama. Akhir petualangan Lia tiba pada tahun 2005. Eden terkena
hukuman pidana atas kasus penodaan agama.
Penyelesaian kasus yang belum terpuaskan, membuat Pengadilan
mengadakan persidangan. Pada 26 juni 2006 Eden pun dipanggil ke Meja
hijau sebagai tersangka atas kasus penodaan agama. Para pengikutnya
yang setia, ternyata hadir dalam persidangan. Mereka berpakaian secara
eksentris dengan mengenakan pakaian berwarna putih dan memakai ikat
kepala. Tidak hanya itu saja, dalam persidangan pun Eden bertingkah laku
aneh seperti pingsan secara mendadak sampai marah- marah tidak jelas.
Namun, Hakim tidak menggubris. Eden tetap dijatuhi vonis yakni
hukuman penjara selama 4 tahun.
19

Di akhir tahun 2008, Lia kembali membuat sensasi dengan


selebaran yang memerintahkan penghapusan agama Islam da agama-
agama lainnya.
Memerintahkan penghapusan agama Islam itu adalah satu bentuk
upaya yang sangat kelewat batas. Karena, kepemilikan agama Islam bagi
Umat Islam sedunia, itu lebih harus dijaga ketimbang kepemilikan apapun,
termasuk kepemilikan harta. Sedangkan kepemilikan harta bagi seseorang
saja dijamin, dan tidak boleh dihapus oleh siapapun, kecuali ada sebab-
sebab yang membolehkan disitanya. Apalagi kepemilikan agama Islam,
maka lebih dijamin ketimbang kepemilikan harta, maka tidak boleh ada
yang menghapusnya sama sekali, tanpa kecuali. Oleh karena itu, perintah
Lia Eden untuk menghapus agama Islam itu jelas-jelas melawan hukum.
Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Abubakar
Nataprawira, Lia Eden dan Wahyu Andito Putro Wibisono ditetapkan
sebagai tersangka dan dikenakan pasal 156 ayat a subsider pasal 156 KUH
Pidana tentang penodaan dan penistaan suatu agama.
Wahyu Andito Putro Wibisono berperan mengirimkan satu paket
selebaran yang diatasnamakan ‘wahyu tuhan’ kepada pejabat negara,
ormas Islam yang ada di wilayah RI, Gubernur seluruh Indonesia, dan
Kapolda di seluruh Indonesia. Paket tersebut, terdiri dari lembar pertama
untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, satu surat berisi enam lembar
untuk Kepolisian RI, satu surat berisi 10 lembar untuk pemerintah
Indonesia, dan satu surat berisi 19 lembar untuk bangsa Indonesia.
Isi ‘wahyu tuhan’ untuk Presiden SBY yang turun tanggal 23
November 2008 antara menyatakan: “Inilah Surat-Ku yang berisi fatwa
penghapusan kedaulatanmu sebagai pemimpin negara Indonesia. Aku
takkan memberimu peluang untuk terpilih kembali, dan pemerintahanmu
ini berakhir chaos, dan negaramu kubuat tak berdaya, karena aku
menundukkanmu, dan aku mendirikan kerajaan-Ku dengan segala cara!”
Pada akhir petualangannya, Eka Priliawito (2008) melalui media
daring Viva menjelaskan bahwa Lia Eden atau Lia Aminuddin pengagas
20

agama Salamullah, di tangkap petugas Polda Metro Jaya, Senin 15


Desember 2008. Lia Eden dan 27 pengikutnya ditangkap pada pukul 05.30
WIB, sepuluh orang di antaranya masih anak-anak di rumah kediamannya
di Jalan Mahoni RT 05/RW 08 Bungur, Jakarta Pusat atas tuduhan
melakukan penistaan agama.

C. Sebab Aliran Salamullah Dianggap Sesat


a. Pengakuan Bertemu dengan Malaikat Jibril
Menurut Lia, peristiwa ajaibnya yang pertama adalah sewaktu dia
melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap
sewaktu baru saja ada di atas kepalanya. Hal ini terjadi sewaktu dia
sedang bersama dengan kakak mertuanya di serambi rumahnya di
kawasan Senen, Jakarta Pusat pada 1974.
Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah megubah prinsip
hidupnya berlaku pada malam 27 Oktober 1995 kala dia sedang
melakukan ibadah shalat tahajud. Pada masa itu, dia telah merasakan
kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang kemudian
mengaku dirinya sebagai Jibril pada waktu itu. Setelah itu Lia Eden
mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Jibril secara terus
menerus sejak 1997 hingga kini.
Selama dalam proses pembimbingan itu, ia mengatakan bahwa
Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik Lia Eden melalui ujian-ujian
sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan
kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas
perintah Jibril. Proses penyucian itu menurut ia sangat berat dan tak
pernah berhenti hingga kemudian Tuhan memberinya nama Lia Eden
sebagai pengganti namanya yang lama.
Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan
Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-
kitab suci. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan
sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.
21

b. Pencetus Pemahaman Baru


Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan
dengan perantaraan Jibril, dia juga menganggap dirinya memiliki
kemampuan untuk meramalkan kiamat. Dia juga telah mengarang
lagu, drama dan juga buku sebanyak 232 halaman berjudul,
"Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir" yang ditulis dalam
waktu 29 jam.
Pada 1998, Lia menyebut dirinya Mesias yang muncul di dunia
sebelum hari kiamat untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia.
Selain itu, dia juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi Bunda Maria,
ibu dari Yesus Kristus. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad
Mukti, adalah reinkarnasi Isa.
Pemahaman yang dibawa oleh Lia ini berhasil mendapat kurang
lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri
dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan
juga pelajar. Mereka disebut sebagai pengikut Salamullah.
Pada bulan Desember 1997, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah
melarang perkumpulan Salamullah ini karena ajarannya dianggap telah
menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. Kelompok ini lalu
membalas balik dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril"
(Gabriel's edict) yang mengutuk MUI karena menganggap MUI
berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-
wenang.
Kelompok Salamullah ini juga terkenal karena serangannya
terhadap kepercayaan masyarakat Jawa, mengenai mitos Nyi Roro
Kidul yang didewakan sebagai Ratu Laut Selatan. Pada tahun 2000,
Salamullah ini diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama
kelompok. Kelompok Salamullah mengakui bahwa Nabi Muhammad
SAW adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa
pembawa kepercayaan yang lain seperti Buddha Gautama, Yesus
22

Kristus, dan Kwan Im, dewi pembawa rahmat yang dipercaya orang
Kong Hu Cu, akan muncul kembali di dunia.
Sejak 2003, kelompok Salamullah ini memegang kepercayaan
bahwa setiap agama adalah benar. Kelompok yang diketuai Lia Eden
ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum
Eden.

D. Cara Menyikapi Aliran Sesat


Secara ringkas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar
seseorang terhindar dari pengaruh aliran sesat, antara lain:
1. Mempelajari ilmu agama. Selain karena hukumnya wajib,
dengan mempelajari agama seseorang akan mampu mengetahui
ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Islam namun
disamarkan seolah merupakan ajaran Islam. Hadirilah majelis-
majelis ta’lim yang dibimbing oleh ustadz yang terpercaya.
2. Kenali dan pahami ciri-ciri aliran sesat.
3. Sering bergaul dengan ahlul ‘ilmi, yaitu orang-orang yang
memiliki kapasitas ilmu agama yang baik, atau orang-orang
yang semangat menuntut ilmu agama.
4. Jadilah insan yang ilmiah, yang senantiasa melakukan sesuatu
atas dasar yang kokoh.
5. Taruhlah rasa curiga bila menemukan sekelompok orang yang
berdakwah Islam namun dengan cara sembunyi-sembunyi dan
takut diketahui orang banyak.
6. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ulama atau ustadz
yang terpercaya ketika menemukan sebuah keganjilan dalam
praktek beragama.
7. Berdoa memohon pertolongan Allah agar dihindarkan dari
kesesatan dan dimantapkan dalam kebenaran.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Aliran sesat bukan semata masalah kesesatan berpikir, tetapi juga
masalah psikologis individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dinamika
kehidupan yang berat, kekacauan sistem sosial dan ketidakpastian nilai-
nilai yang ditawarkan oleh kapitalisme dan liberalisme menyebabkan
orang-orang dengan kecenderungan psikiatrik menempuh kehidupan yang
sesat dan menyesatkan tanpa disadarinya. Meskipun kasus-kasus demikian
jarang menjadi ranah para psikolog dan psikiater tetapi fakta menunjukkan
bahwa problem psikologis dengan gejala psikiater delusi, halusinasi dan
mimpi aneh menjadi bagian yang perlu dicermati secara ilmiah terutama
pada para pemimpin aliran dan gerakan.
Hal ini penting agar dapat melakukan deteksi dini akan adanya
keanehan perilaku. Apalagi bila informasi (dakwah) yang disajikan kurang
sistematis, memberi solusi dan menyehatkan jiwa akan semakin mudah
terbentuknya komunitas atau gerakan kesesatan dengan variasi yang tidak
pernah berhenti. Lebih parah lagi apabila kesesatan dibiarkan sejak awal
dan menunggu menguat menjadi komunitas besar, maka kesesatan akan
dipahami sebagai keniscayaan kebenaran. Sudah saatnya dakwah dikelola
dengan lebih membumi dan menjadi solusi bagi persoalan hidup serta
ketersediaan sistem sosial yang mampu mencegah kesesatan semakin
mendapat ruang.
Seperti aliran sesat Salamullah merupakan aliran sesat yang berisi
tentang risalah penghapusan agama-agama di Indonesia. Risalah tersebut
diterima oleh Lia Eden dari Malaikat Jibril yang bernama Habib al- Huda.
Tak hanya itu saja, Dirinya pun pernah mengaku sebagai Tuhan pada
tahun 1974. Yang pada akhirnya 18 Agustus 1998 ia memaklumatkan diri
sebagai Imam Mahdi dan mengumumkan anaknya, Ahmad Mukti sebagai
reinkarnasi dari Isa al- Masih.

23
24

B. Saran
Sebagaimana dicontohkan pula oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, beliau berdoa: Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa
diinik. Artinya: “Ya Allah, Dzat Yang Membolak-balikan Hati,
tetapkanlah hatiku pada agama-Mu”. (HR. Muslim). Terakhir, penulis
menasehati diri sendiri dan kaum muslimin sekalian agar membudayakan
sikap saling menasehati dalam kebaikan. Karena Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, Agama adalah nasehat” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Maka tulisan ini adalah bentuk nasehat di balik sebuah harapan
besar agar kaum muslimin sekalian terhindar dari jalan-jalan kesesatan dan
bersatu di jalan kebenaran. Sehingga jika pembaca menemukan ciri-ciri
aliran sesat sebagaimana telah disebutkan, kewajiban pertama adalah
menasehati. Bukan menyesat-nyesatkan, mencaci-maki, melakukan aksi
anarkis apalagi memvonis kafir. Sebab, terjerumus dalam jalan kesesatan
belum tentu kafir. Dan juga kami mengharap melalui masukan dari rekan-
rekan sekalian.
DAFTAR PUSTAKA

Apologetics Index. 2006. Lia treads a hazardous path from dried flower
arrangement to Eden. [online]. (www.religionnewsblog.com diakses tanggal
05 Oktober 2016)

Anonim. 2015. Pengertian dan Teori Gerakan Sosial Menurut Ahli dan Contoh.
[online]. (http://www.ilmupsikologi.com/2015/10/pengertian-teori-gerakan-
sosial-menurut-ahli-dan-contoh.html diakses tanggal 08 Desember 2016)

Ar, Eka Hendry. 2009. Memahami Aliran Sesat di Indonesia: Tinjauan Sosiologi.
[online]
(http://caireumediasipontianak.com/main.php?op=infirmasi&subinformasi
=1&mode=detail&id=23&lang=id diakses tanggal 10 Oktober 2016)

Bruinessen, Martin Van. 1992. Gerakan sempalan di kalangan umat Islam


Indonesia: Latar belakang sosial-budaya” dalam Ulumul Qur’an vol. III no.
1.

Dekmejian, R. Hrair. 1988. Islamic Revival, Catalysts, Categories, and


Consequences” dalam Shireen T. Hunter (ed.), The Politics of Islamic
Revivalism. Diversity and Unity.

Departemen Agama. 1989. Al- Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: Toha


Putera.

Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Diputra, Rizka. 2016. Ini Aliran Sesat yang Sempat Bikin Heboh Indonesia.
[online]. (http://news.okezone.com/read/2016/01/12/337/1286031/ini-aliran-
sesat-yang-sempat-bikin-heboh-indonesia diakses tanggal 06 Oktober 2016)
Evan. Begini. 2015. Begiini Perjalanan Metamorfosa Lia Eden. [online].
(http://tempo.co/read/news/2015/06/078672566/begini-perjalanan-
metamorfosa-lia-eden diakses tanggal 11 Oktober 2016)

Faisal, Muhammad. Data Ajaran/Aliran Sesat yang Telah Difatwakan MUI.

Firaq, Dirasatul. 2007. Kajian tentang Aliran Aliran Sesat Dalam Islam.Tim Ulin
Nuha Ma’had Aly An Nur. Surakarta: Pustaka Arafah.

FUUI. 2008. Mengenal Aliran Sesat Salamullah. [online].


(https://fuui.wordpress.com/anti-pemurtadan/mengenal-aliran-sesat-
salamullah/ diakses tanggal 09 Oktober 2016)

Muttaqien, A. Z. 2013. 10 Kriteria Aliran Sesat versi MUI. [online].


(http://arrahmah.com/news/2013/11/11/10-kriteria-aliran-sesat-versi-
mui.html diakses tanggal 05 Oktober 2016)

NewsRel-tim. 2011. Aliran Sesat Salamullah di Indonesia [online].


(http://newsrel.blogspot.co.id/2011/02/aliran-sesat-salamullah-di-
indonesia.html diakses tanggal 07 Oktober 2016)

PAS, 2008. Kesesatan Komunitas Eden dan Lia Aminuddin [online].


(http://penghancuraliransesat.blogspot.co.id/2009/03/kesesatan-komunitas-
eden-dan-lia.html diakses tanggal 06 Oktober 2016)

Priliawito, Eko. 2008. Lia Eden dan Pengikutnya Ditangkap Polisi. [online].
(http://news.viva.co.id/news/read/15622-lia_eden_dan
pengikutnya_ditangkap_polisi diakses tanggal 13 Oktober 2016)

Purnama, Yulian. 2009. Aliran Sesat, Kenali dan Hindari (Buletin At-Tauhid).
[online]. (http://buletinmmuslim.or.id/manhaj/aliran-sesat-jauhi-dan-
hindari diakses tanggal 09 Oktober 2016)
Sairozi, Muslimin. 2015. Tafsiran Aliran Sesat Salamullah. [online].
(http://sairozimuslimin.blogspot.co.id/2015/03/tafsiran-aliran-sesat-
salamullah.html diakses tanggal 07 Oktober 2016)

Tede, Haji. 2008. Lia Eden Memerintahkan Penghapusan Islam. [online].


(https://www.nahimunkar.com/lia-eden-memerintahkan-penghapusan-
islam/ diakses tanggal 11 Oktober 2016)

Wikipedia. 2016. Lia Eden. [online]. (http://id.wikipedia.org/wiki/Lia_Eden


diakses 04 Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai