Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah
melalui proses pembeljaran. Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu
pembelajaran, guru diharapkan mampu mengembangkan dan memilih strategi yang
tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran. Suasana belajar siswa sangat tergantung
pada kondisi pembelajaran dan kesanggupan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik
dan terpusat pada siswa, maka motivasi dan perhatian siswa akan terbangkitkan
sehingga akan terjadi pendekan interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru
kupsehingga kualitas pembelajaran akan meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar
interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk
mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya
peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarankan
program pembelajaran remedial atau perbaikan.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang
pula dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk
mengoptimalkan perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian, minat,
bakat, keterampilan fisik, dsb. Untuk mengantisipasi potensi lebih yang dimiliki
peserta didik tersebt, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program
pembelajaran pengayaan.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1
B. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam rangka
membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
2. Mengetahui beberapa contoh aktifitas belajar dalam situasi belajar.
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab sifat khas murid dalam aktifitas belajarnya.
4. Mengetahui konsep dasar pengajaran remedial.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam rangka
membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya?
2. Bagaimana contoh aktifitas belajar dalam belajar situasi?
3. Bagaimana sifat khas murid dalam aktifitas belajarnya?
4. Bagaimana konsep dasar pengajaran remedial?

D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan internet dan
dari buku-buku yang telah kami cari.

E. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini semoga dapat memberi manfaat kepada semua pihak yang
membacanya terutama mahasiswa untuk menambah wawasan dan pemahaman
tentang pengajaran remedial dalam proses belajar.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TENTANG BELAJAR

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara situmulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar jika ia
dapat dapat menunjukan perubahan perilaku. Belajar dapat diartikan sebagai aktifitas
moral atau fsikis yang terjadi karena adanya interaksi aktif antara individu dengan
lingkungannya perubahan.

Perubahan yang relative tetap dalam aspek–aspek kongnitif, psikometer,


objektif. Perubahan tersebut dapat berubah atau meningkat dari hasil yang telah
diperoleh sebelumnya. Belajar dapat dikatakan sebagai “learning is a change in
performance as a usult of practice“ atau perubahan dalam penampilan sebagai hasil
praktek.

B. BEBERAPA AKTIFITAS BELAJAR

Meskipun orang telah mempunyai tujuan tertentu dalam belajar serta telah
memilih yang tepat untuk merealisasikan tujuan itu, namun tindakan–tindakan untuk
mencapai tujuan sangaT dipengaruhi oleh situasi. Berikut ini dikemukakan beberapa
contoh aktifitas belajar dalam situasi belajar:
1. Mendengarkan
Dalam kehidupan sehari-hari kita bergaul dengan orang lain. Dalam pergaulan itu
terjadi komunikasi verbal berupa percakapan.percakan memberikan situasi
tersendiri bagi orang–orang yang terlibat ataupun yang tidak terlibat tetapoi
secara tidak langsung mendengar informasi.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 3
Situasi ini memberikan kesempatan kepadaseseorang untuk belajar . seseorang
menjadi belajar atau tidak dalam situasi ini , bergantung atau tidaknya kebutuhan,
motivasi, dan set seseorang inin. Dengan adanya kondisi pribadi seperti itu
mungkin seseorang tidak hanya mendengar, melainkan mendengarkan secara
aktif dan bertujuan. Mendengarkan yang demikian akan memberikan maanfaat
bagi perkembangan pribadi seseorang.

2. Memandang
Dalam kehidupan sehari – hari banyak yang dapat kita pandang, akan tetapi tidak
semua pandangan atau penglihan kita adalah belajar . Meskipun pandangan kita
teruju kepada suatu objek atau penglihatan suatu objek visual, apabila pandangan
yang dalam diri kita terdapat kebutuhan, motivasi serta set tertentu untuk
mencapai suatu tujuan, maka pandangan yang demikian tidak termasuk belajar.

3. Menulis dan mencatat.


Tidak setiap aktifitas mencatat adalah belajar. Aktifitas mencatat yang bersifat
menurun, menjiplak, atau mengkopin adalah tidak dapat dikatakan sebagai
aktifitas belajar. Mencatat yang termasuk sebagai belajar yaitu apabila dalam
mencatat itu menyadari kebutuhan belajar yaitu apabila dalam mencatat itu orang
menyadari kebutuhan dan tujuannya, serta menggunakan tertentu agar catatan
catatan itu nantinya berguna bagi pencapain tujuan belajar. Mencatat yang
menggunakan set tertentu akan dapat dipergunakan sewaktu–waktu tanpa adanya
kesulitan. Tanpa menggunakan set belajar, maka catatan yang kita buat tidak
memcatat apa yang mestinya di catat.

4. Membaca
Membaca untuk keperluan belajar harus pula menunjukan set. Membaca dengan
set misalnya dengan memulain memperhatikan judul – judul bab, topik – topik
utama dengan berorientasi kepada kebutuhan dan tujuan. Tujuan kita akan
menentujkan materi yang dipelajarin. Disini kita menentukan set untuk membuat
catatan – catatan yang perlu.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 4
5. Ringkasan dan Menggaris bawahi
Ringkasan ini memang membantu kita dalam hal mengingat atau mencari kembali
materi dalam buku untuk masa – masa yang akan datang . untuk keperluan belajar
yang intensif , bagaimana pun juga hanya membuat ringkasan adalah belum
cukup. Sementara membaca pada hal – hal yang penting kita beri garis bawahi.

6. Mengamati Tabel – Tabel, Diagram – Diagram dan Bagan


Materi non –verbal semacam ini sangat berguna bagi kita dalam mempelajari
materi relavan itu. Demikian pula gambar – gambar , peta- peta dan lain – lain
dapat menjadi bahan ilustrasi yang membantu pemahaman kita tentang suatu hal.

7. Mengingat
Mengingat yang didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan
belajar lebih lanjut adalah termasuk aktifitas belajar, apabila jika mengingat itu
berhubungan dengan aktifitas – aktivitas belajar lainnya.

8. Berpikir
Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar . Dengan berpikir orang memperoleh
penemuan baru, setidak – tidaknya orang menjadi tahu tentang hunbungan antar
sesuatu.

9. Latihan atau Praktek


Dalam berlatih atau praktek terjadi interaksi yang interaktif antar subjek dengan
lingkungan. Dalam kegiatan berlatih atau praktek, segenap tindakan subjek terjadi
secara interaktif dan terarah ke suatu tujuan. Hasil latihan atau praktek itu sendiri
akan berupa pengalaman yang dapat mengubah diri subjek serta mengubah
lingkungannya. Lingkungan berubah dalam diri anak.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 5
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun
dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid
dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

1. Faktor-Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari individu anak itu sendiri
yang meliputi
a. Faktor Jasmaniah (fisiologis)
Yang termasuk faktor ini antara lain:
 penglihatan,
 pendengaran,
 struktur.

b. FaktorPsikologis
Yang termasuk faktor psikologis antara lain:
 Intelektul (taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar).
 Non Intelektual (motifasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi
psikis, dan kondisi akibat keadaan sosio kultur).

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Yang tergolong eksternal ialah :


 faktor sosial yang terdiri atas :
- lingkungan keluarga
- lingkungan sekolah
- lingkungan masyarakat
-lingkungan kelompok
 faktor budaya seperti adat istiadat , ilmu pengetahuan , teknologi,
kesenian.
 faktor lingkungan fisik seperti fasilitas umum , pasilitas belajar , iklin.
 faktor lingkungan spiritual atau keamana

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 6
Faktor- faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung
dalam mencapai prestasi belajar. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi
belajar dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :
a. faktor – faktor simulasi belajar
- panjang nya bahan pelajaran
- kesulitan bahan pelajaran
- berartinya bahan pelajaran
- berat ringanya tugas
- suasana lingkungan eksternal

b. faktor – faktor metode belajar


- kegiatan berlatih dan praktek
- overlearning dan dril
- resitasi selama belajar
- pengenalan tentang hasil–hasil belajar
- belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian–bagian
- penggunaan modalitas indra
- bimbingan dalam belajar
- kondisi-kondisi insentif

c. faktor –faktor individual


- kematangan
- faktor usia kronologis
- faktor perbedaan jenis kelamin
- pengalaman sebelumnya
- kapasitas mental
- kondisi kesehatan jasmani
- kondisi kesehatan rohani

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 7
D. BEBERAPA SIFAT MURID DALAM BELAJAR

Setiap orang itu dilahirkan sebagai makhluk individu. Individu berasal dari
kata latin “individuum”, yang artinya “yang tak terbagi”. Menurut Dr. A. Lysen, kata
individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai suatu kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Jadi individu merupakan manusia perseorangan atau suatu makhluk yang sebagai
kesatuan terbatas.
Setiap satu individu itu senantiasa berhubungan dengan individu yang lain,
karena yang mana individu yang satu dengan yang lainnya memiliki ketergantungan.
Dengan kata lain, setiap individu saling membutuhkan. Tidak ada manusia sebagai
individu yang mampu hidup sendiri dari ia sejak lahir sampai dewasa tanpa ada
bantuan dengan orang lain.
Begitu pula dalam proses belajar. Dalam proses belajar, kita akan banyak
membutuhkan bantuan dari orang lain dan pasti sangat membutuhkan bantuan orang
lain. Karena suatu proses pembelajaran atau pendidikan itu tidak akan mungkin
dilakukan oleh satu individu saja. Pasti akan ada individu-individu yang lain terkait
dan berperan dalam proses pembelajaran atau pendidikan tersebut dalam membantu
kita. Dan yang dimaksud dengan pendidikan disini adalah tidak hanya pendidikan
formal saja, tetapi juga ada pendidikan non-formal.

1. Sifat Khas Individu/Murid Di Dalam Belajar

Dalam setiap individu/murid mempunyai sifat khas/khusus dalam setiap aktivitas


belajar di sekolah atau dimanapunberada, karena kepribadian yang satu dengan
yang lainnya tidaklah sama, ada yang sama tetapi pasti ada sesuatu yang tidak
sama sedangkan anak kembar aja kepribadiannya berbeda. Dibawah ini ada
beberapa sifat khas individu/murid di dalam aktivitas belajar dilihat dari segi
positif dan negatifnya.
Dari segi positif:
a. Selalu Menghargai Gurunya Dalam Belajar
b. Selalu Memperhatikan Guru Mengajar Di Depan Kelas
c. Selalu Mengamati Guru Dalam Belajar

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 8
Dari segi negatif:
a. Tidak Menghargai Gurunya
b. Tidak Memperhatikan Gurunya Mengajar
c. Tidak Mengamati Gurunya Mengajar

2. Faktor-Faktor Penyebab Sifat Khas Murid Dalam Aktifitas Belajarnya


Ada beberapa faktor penyebab yang memunculkan sifat khas seorang murid di
dalam belajar, yaitu:
a. Faktor Intrensik
Faktor ini merupakan faktor yang mana motivasi belajar seorang murid tersebut
muncul dari dalam dirinya sendiri.
b. Faktor Ekstrensik
Faktor ini adalah faktor yang mana motivasi belajar seorang murid itu muncul
dari orang lain, bisa juga motivasi belajar murid tersebut hilang karena orang lain
seperti:
 Orang Tua
Keluarga terutama orang tua, memiliki peranan yang sangat penting dalam
proses pendidikan. Karena pendidikan pertama dimulai dari lingkungan
keluarga. Ketika seorang anak lahir, ia belum tahu apa-apa, belum mengenal
siapa dirinya. Orang tualah yang mengasuhnya, merawatnya, dan secara tidak
langsung memberikan pendidikan bagi anak tersebut. Sehingga ia mulai bisa
berbicara, merangkak, bahkan berjalan.Oleh karena itu, lingkungan keluarga
sangat mempengaruhi proses belajar anak. Adapun faktor yang dapat
menimbulkan permasalahan belajar pada anak, yaitu:
- Pola asuh orang tua
- Hubungan orang tua dan anak
- Keadaan ekonomi keluarga
- Keharmonisan keluarga

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 9
 Guru atau Dosen
Efektivitas dan efisiensi belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada
peran guru atau pendidik. Pendidikan di sekolah bukan sekedar bertujuan
untuk melatih siswa supaya “siap pakai” untuk kerja atau mampu meneruskan
ke jenjang pendidikan berikutnya atau mencapai angka rapor, melainkan untuk
membentuk peserta didik manjadi manusia sejati.

Proses pembentukan manusia sejati sudah mulai sejak anak hidup dalam
keluarga, kemudian dilanjutkan di sekolah, di masyarakat, di dunia kerja dan
di lingkungan sekitar.

 Lingkungan
Lingkungan yang baik akan membantu anak untuk belajar. Di lingkungan yang
kondusif, anak akan lebih mudah untuk menerima pelajaran. Individu-individu
yang berada di lingkungan sekitar juga sangat berperan dalam proses
pendidikan seorang anak. Sebaliknya lingkungan murid yang kumuh, banyak
pengangguran, dan banyak teman sebaya di lingkungan yang tidak sekolah
dapat menjadi faktor yang menimbulkan kesukaran belajar bagi seorang
murid.

 Teman Sebaya
Teman sebaya dapat mempengaruhi proses belajar anak, baik teman sebaya
dalam lingkup sekolah maupun tempat tinggal atau masyarakat. Pada usia
anak-anak dan remaja, jiwa yang dimiliki masih labil, emosional, pemarah,
dan juga rasa egois sangat besar. Biasanya tejadi kekerasan di sekolah yang
dilakukan oleh teman sebaya atau kawan bermain. Hal tersebut disebabkan
oleh perbedaan atau bahkan persaingan yang menimbulkan sikap saling
mengejek, mendorong, memukul bahkan kekerasan verbal.
Kekerasan sebagai gangguan emosi pada dasarnya tidak hanya menyerang
orang lain, tetapi juga menyerang diri sendiri. Persoalan kekerasan dilihat dari
lapangan psikologi pendidikan mencoba mengarahkan pada lingkungan
sekolah tempat anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 10
3. Sifat-Sifat Baik Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Murid
a. Belajar merupakan suatu ibadah
b. Sebagai seorang murid haruslah rendah hati
c. Memiliki korelasi positif yang tinggi
d. Memiliki rasa tanggungjawab sebagai seorang murid
e. Selalu ingin tahu dan ingin belajar
f. Disiplin waktu
g. Jujur

E. KONSEP DASAR PENGAJARAN REMEDIAL


Remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan
yang dilakukan siswa. Sedangkan Pengajaran Remedial, yaitu suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil untuk
mencapai prestasi optimal. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya
ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang
diharapkan dalam pembelajaran.

1. Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang
mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai
hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remdial adalah sama
dengan pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa
sehingga siswa dapat mncapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remedial bertujuan membantu
siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan
pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remedial siswa dibantu untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapinya.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 11
2. Fungsi Remedial
Remedial berfungsi sebagai korektif, sebagai pemahaman,sebagai pengayaan,
sebagai., sebagai Fungsiakselerasi( percepatan belajar), dan berfungsi sebagai
trapiutik (melalui kegiatan remedial, guru dapat membantu mengatasi kesulitan
belajar siswa yang berkaitan dengan aspek sosial dan aspek pribadi, seperti merasa
dirinya kurang berhasil dalam belajar, sering merasa rendah diri, atau teresolasi
dalam pergaulan dan teman sejawatnya, dengan remedial, dapat membantu rasa
percaya diri siswa, sehingga bersangkutan dapat meningkatkan hasil belajar
dengan baik).

3. Strategi dan Teknik Remedial


 Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain
dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara
kelompok.

 Melakukan aktivitas fisik.


Misal demonstrasi, atau praktek dan diskusi.

 Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang
mengalamikesulitan belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan
kelompok dalam kegiatan remedial adalah dalam menentukan anggota
kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika
diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan
mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.

 Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini
seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor
bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila
menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena tingkat
pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa
yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan
setiap permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti
olehnya

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 12
 Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga
dapat menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa
yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru
meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi
yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat
mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau
juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin
mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai
dengan materi yang dipelajari.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara situmulus dan respon..faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar. Faktor-faktor Internal beberapa sifat khas individu/murid di dalam
aktivitas belajar dilihat dari segi positif dan negatifnya.

Pengajaran remedial , yaitu suatu proses kegiatan pelaksanaan program belajar


mengajar khusus bersifat individual, diberikan kepada siswa yang megalami kesulitan
belajar yang bersifat mengoreksi (menyembuhkan) siswa yang mengalami ganguan
belajar tersebut sehingga dapat mengikuti proses belajar mengajar secara klasikal
kembali untuk mencapai prestasi optimal.

B. SARAN
Kajian tentang “Pengajaran Remedial Dalam Proses Belajar” ini
menambah pengetahuan maupun wawasan semua pihak yang membacanya. Hal ini
sangat penting adalah bahwa dengan kita mengetahui proses pengajaran remedial itu
sendiri.
Demikianlah makalah kami yang berjudul pengajaran remedial dalam proses
belajar. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya, karena itu kritik
dan saran yang kami terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 14
DAFTAR PUSTAKA

Laura A.King(2010).Psikologi Umum.Jakarta : Salemba Humanika

Prof. Dr. Bimowalgito(2010).Psikologi Umum.Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Buchori, M. 1982. Psikologi Pendidikan. Bandung: Jemars.

Wijaya, Juhana. 1988. Psikologi Bimbingan. Bandung: PT Eresco.

Kurnia, Ingridwati, dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Depdiknas.

Sudirman A.M.2005. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Bandung.

Abin,S.M.(2012.Psikologi Kependidikan,Bandung:PT Remaja Rosdakarya)

Lisma, Eryanti M.Psi, dan Dra. Hj. Machrani Hasibuan M.Si.2017.Psikologi


Pendidikan.Medan:Untuk Kalangan Sendiri

http://muhammadkhoirulroziqin.blogspot.com/2013/04konsepdasarpengajaranremedial.html

http://ekapoetracaniago.blogspot.co.id/2013/06/artikel-sifat-khas-individu-dalam.html

https://www.slideshare.net/rikinenengfadilah/aktivitas-belajar-siswa

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 15

Anda mungkin juga menyukai