TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Ileus obstruksi adalah gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus
Ileus obstruktif adalah terjadinya sumbatan dan mencegah aliran normal dari isi
Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis dan non mekanik pada usus
obstruksi adalah gangguan aliran isi usus yang bisa disebabkan oleh adanya
mekanik dan non mekanik sehingga terjadi akumulasi cairan dan gas di lumen
usus.
2. Penyebab
6
7
menyebabkan hernia.
usus besar.
8
menyebabkan obstruksi.
penumpukan cairan.
hernia Littre.
distalis dan kolon kanan sebagai akibat adanya benda seperti mekonium.
Peristaltik usus dihambat sebagian akibat pengaruh toksin atau trauma yang
suplai darah tidak terganggu dan kondisi tersebut hilang secara spontan
b. Obstruksi mekanik
4. Patofisiologi
Semua peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama,
mekanik atau non mekanik. Perbedaan utama adalah pada obstruksi paralitik
Sekitar 6-8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari.
patofisiologi utama pada obstruksi usus adalah adanya lumen usus yang
akumulasi gas dan cairan (70% dari gas yang tertelan). Akumulasi gas dan
cairan dapat terjadi di bagian proksimal atau distal usus. Apabila akumulasi
abdomen dan intra lumen. Hal ini dapat meningkatkan terjadinya peningkatan
Masalah lain yang timbul dari distensi abdomen adalah penurunan fungsi usus
terjadi kehilangan cairan dan elektrolit. Bila hal ini tidak ditangani dapat
gangguan perfusi jaringan pada otak, sel dan ginjal. Penurunan perfusi dalam
asam laktat dan menyebabkan asidosis metabolic. Bila terjadi pada otak akan
menyebabkan hipoksia jaringan otak, iskemik dan infark. Bila terjadi pada
ginjal untuk membuang HCO3. Hal ini akan menyebabkan terjadinya alkalosis
Gambar 2.1.
Obstruksi usus
Mual, muntah
refluk cairan
Tekanan intralumen Penurunan fungsi
lambung
usus dan
Hilangnya cairan peningkatan sekresi
natrium, kalium dan Menurunkan tek. Kapiler
hydrogen dari lambung vena dan arteriola
Penimbunan di intra
lumen secara progresif
Output Berlebih Edema kongesti, perforasi
dinding usus
Hipoperistaltik
usus
Kekurangan volume
cairan dan elektrolit Peritonitis Septikemia
Gangguan pola
eliminasi : konstipasi
Intake tidak Tindakan pembedahan
adekuat
e. Strangulasi
menurun dan nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki
a. Resusitasi
Hal yang perlu diperhatikan adalah mengawasi tanda - tanda vital, dehidrasi
dan syok. Pasien yang mengalami ileus obstruksi mengalami dehidrasi dan
intravena seperti ringer laktat. Respon terhadap terapi dapat dilihat dengan
memonitor tanda - tanda vital dan jumlah urin yang keluar. Selain
15
b. Farmakologis
muntah.
c. Operatif
obstruksi atau adhesi, maka tindakan lisis yang dianjurkan, dan apabila
obstruksi ileus:
sebagainya.
dari (http://www.Files-of-DrsMed.tk ).
8. Komplikasi
adalah;
b. Sepsis, infeksi akibat dari peritonitis, yang tidak tertangani dengan baik dan
cepat.
pada usus.
g. Kematian
18
Obstruktif
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas pasien
Pada biodata di peroleh data tentang nama, umur, jenis kelamin, tempat
tinggal lahir, nama ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendidikan ayah
dan ibu, diagnosa medis, tanggal masuk rumah sakit dan tanggal
pengkajian.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba atau gejala yang
Berat Badan Lahir (BBL) dan Panjang Badan Lahir (PBL) serta apgar
digunakan.
pembedahan.
4) Alergi
5) Kecelakaan
6) Imunisasi
waktunya 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 3-6 bulan
saat kunjungan pertama. Untuk bayi baru lahir di rumah bersalin atau di
transmisi virus kepada bayi lain, polio diberikan 4 kali dengan selang
sejak lahir hanya satu kali pemberian, Difteri Pertusis Tetanus (DPT)
Diberikan pada sebanyak 4 kali yaitu pada umur lebih dari 6 minggu
dan diberikan kembali pada umur 18 bulan, 5 tahun dan 12 tahun dan
campak hanya satu kali pemberian yaitu pada saat bayi berusia 9-10
bulan.
menjadi faktor pencetus dari penyakit yang diderita pasien saat ini atau
e. Riwayat sosial
rumah.
1) Makanan / cairan
2) Pola eliminasi
4) Aktivitas bermain
Aktivitas pasien terbatas karena adanya nyeri akibat adanya luka post
operasi
5) Kebersihan diri
g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
c) Tanda-tanda Vital
2) Kepala
22
benjolan.
3) Mata
4) Hidung
5) Mulut
gigi.
6) Telinga
7) Thorax
(b) Jantung
8) Abdomen
9) Ekstremitas
kateter.
h. Pemeriksaan Penunjang
E, 2000)
perkembangan yang dicapai anak sesuai dengan usia anak yang dapat
dalam 4 sektor secara teori pada anak usia 4 tahun ditemukan kemampuan
sebagai berikut :
2) Motorik kasar : pasien mampu berdiri 1 kaki selama 4 detik, 5 detik, dan
titik, memilih garis yang lebih panjang, mencontoh kubus ditunjukan dan
2. Diagnosa Keperawatan
distensi abdomen
intake dan output cairan seimbang, turgor kulit elastis, mukosa lembab,
2) Kriteria hasil : Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi, berat badan naik 0,5
sesuai.
distensi abdomen
abdomen.
skala nyeri 0.
d) Ajarkan dan anjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa
nyeri
nyeri hebat.
Pasien
30