SKS 2
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
A. GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
B. KONTRAK PERKULIAHAN
C. BAHAN AJAR
Pada Hakekatnya Pendidikan adalah Upaya bersengaja dari Suatu Masyarakat dan
Pemerintah Suatu Negara untuk Menjamin Kelangsungan Hidup dan Kehidupan
Generasi Penerusnya selaku Warga Masyarakat dan Warga Negara secara berguna
,bermakna ,dan Mampu mengantisipasi Hari Depan Mereka yg berubah dan terkait
dinamika Budaya , Bangsa ,Negara serta Hubungan Internasional.
.Untuk itu memerlukan Pembekalan Ilmu Pengetahuan ,Teknologi dan Seni
berlandaskan Nilai nilai Agama , Budaya Bangsa serta Ideologi Negaranya.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan ,Teknologi dan Seni di Perguruan Tinggi dirancang
dalam Kurikulum suatu bidang Studi yg Memuat Dasar dasar Keahlian baik Akademik
atau Profesional
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
. Kurikulum perlu dibekali dengan Dasar dasar Sikap ,Perilaku dan Keperibadian untuk
Menyempurnakan Pengetahuan , Keterampilan yg didapatnya ,antara lain melalui
Pendidikan Pancasila .,Pendidikan Agama ,Pendidikan KewargaNegaraan,yaitu
Kelompok Mata Kuliah Umum di Perguruan Tinggi .
B KOMPETENSI YG DIHARAPKAN
. Sesuai Keputusan Dirjen Dikti No 467 /DIKTI/ KEP/ 1999 ttg Penyempurnaan
Kurikulum inti Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila ,Kompetensi yg diharapkan
dari Mahasiswa adalah
Perilaku yg memancarkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan YME dalam Masyarakat yg
terdiri dari berbagai Golongan Agama.
1. Perilaku yg bersifat Kemanusiaan yg Adil dan Beradab .
2. Perilaku yg mendukung Persatuan Bangsa dalam Masyarakat yg beraneka ragam
Agama , Suku , Kebudayaan dan Kepentingan .
3. Perilaku yg mendukung Kerakyatan ,mengutamakan Kepentingan bersama diatas
Kepentingan Perorangan dan Golongan sehingga Perbedaan Pemikiran ,Pendapat
,atau Kepentingan diatasi melalui Musyawarah dan Mufakat .
4. Perilaku yg mendukung Upaya Mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
C. DESKRIPSI SINGKAT
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
II.. Mengetahui dan Memahami Konstitusi UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional
dalam ber Masyarakat ,ber Bangsa dan ber Negara.
III. Mengetahui dan Memahami Dinamika (Gerak Pelaksanaan) UUD 1945 sejak
ditetapkan oleh PPKI 18 Agustus 1945 sampai saat ini
.
IV. Memahami Pancasila sebagai Ideologi/ Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
dalam Hidup berMasyarakat ,berBangsa dan berNegara.
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
2. Tujuan Nasional , Tujuan Pendidikan Nasional ,dan Tujuan Pendidikan
Pancasila
.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
II. POKOK BAHASAN Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.mempertahankan
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
B Pidato Prof Mr Soepomo 31 Mei 1945 menguraikan ttg Teori teori Dasar
Negara dan Teori Integralistik
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat
1 Menjelaskan Sejarah Perjuangan Bangsa di Masa Pemerintahan Kolonial Belanda .
dan Jepang
2. Menjelaskan ttg Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
I.Teori Perseorangan (Teori Individualistik ) oleh Thomas Hobbes , John Locke , Jean
Jacques Rousseau , Herbert Spencer dan Harold J Laski.
Negara ialah Masyarakat Hukum (Legal Society ) ,disusun atas Kontrak antara
Semua Orang dalam Masyarakat itu (Social Contract)
II.Teori Golongan (Class Theory ) oleh Karl Marx ,Engels dan Lenin.
Negara dianggap sebagai Alat suatu Golongan (Suatu Class) untuk menindas
Class yg lain . Negara ialah alat Golongan yg mempunyai
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
C Pidato Ir Soekarno 1 Juni 1945 diSidang BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai )
Mengenai Philosofische groundslag dari pada Indonesia Merdeka
.
Philosofische groundslag ialah Fundamen , Filsafat , Fikiran yg sedalam dalamnya ,
Jiwa , Hasrat yg sedalam dalamnya untuk diatasnya didirikan Gedung Indonesia Merdeka
yg Kekal dan Abadi
Beliau mengemukakan ttg Merdeka , Political Independence adalah Satu Djembatan
Emas ,diseberangnya Djembatan Kita Sempurnakan Masyarakat
Dasar (Philosophische groundslag ), Weltanschauuung ,diatas nya didirikan Negara
Indonesia
Beliau mencontohkan Negara negara yg Merdeka dengan Dasar (Weltanschauung)
seperti
1.Djermania diatas National Sozialistische,Filsafat Nasional Sosialisme oleh Adolf
Hitler .
2.Negara Sovjet dengan Marxistische Historisch Materialistische oleh Lenin.
3. ,Dai Nippon dengan Tennoo Koodoo Seishin .
4.Saudi Arabia diatas Satu Dasar Agama yaitu Islam.
5.Negara Tiongkok dengan San Min Chu Mintsu, Minchuan , Min Sheng Nasionalisme
,Demokrasi ,Sosialisme oleh Sun Yat Sen.
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
3..Mufakat, Dasar Perwakilan, dasar Permusyawaratan.
Negara Indonesia bukan Satu Negara untuk Satu Orang, bukan Satu Negara untuk
Satu Golongan , walaupun Golongan Kaya,tetapi Kita Mendirikan Negara Semua buat
Semua, Satu buat Semua , Semua buat Satu.
Beliau Yakin bahwa Syarat yg Mutlak untuk Kuatnya Negara Indonesia ialah
PerMusyawaratan, Perwakilan
Beliau mengatakan untuk Pihak Islam , inilah Tempat yg Terbaik untuk Memelihara
Agama . Kita ,Sayapun adalah Orang Islam,beliau meminta Maaf KeIslamannya Jauh
belum Sempurna tetapi apabila dibuka Dada dan melihat Hati Beliau adalah Hati Islam .
Ingin Membela Islam dalam Mufakat dalam PerMusyawaratan . Dengan Cara Mufakat
Perbaiki segala Hal juga Keselamatan Agama yaitu dengan jalan
Pembicaraan(PerMusyawaratan) didalam Badan Perwakilan Rakyat .
Badan Perwakilan tempat untuk mengemukakan Tuntutan tuntutan Islam, diusulkan
kepadaPemimpin pemimpin Rakyat apa apa yg dirasa perlu bagi perbaikan.
Jika memang Rakyat Indonesia yg bagian besarnya rakyat Islam dan Islam Agama yg
Hidup berkobar kobar dalam kalangan Rakyat, agar sebanyak mungkin Utusan utusan
Islam kedalam Badan Perwakilan
Dengan sendirinya Hukum hukum yg keluar dari Badan Perwakilan Rakyat Hukum
Islam pula.
Bahwa Agama Islam benar benar Hidup didalam Jiwa Rakyat , utusan adalah Orang
Islam , Pemuka pemuka Islam , Ulama ulama Islam.. Hiduplah Islam Indonesia dan
bukan Islam yg hanya diatas Bibir saja.
Kaum Kapitalnya merajalela atau Semua Rakyatnya Sejahtera ? Semua Orang cukup
Makan , cukup Pakaian , Hidup dalam Kesejahteraan , merasa dipangku Ibu Pertiwi yg
cukup memberi Sandang Pangan?Mana yg Kita pilih ?
Di Negara negara Eropah ,Amerika ada Badan Perwakilan Rakyat , adalah Democratie
,hanyalah Politicke Democratie saja semata mata ,tidak ada Sociale Rechtvaardigheid
,tidak ada Keadilan Sosial , tidak ada Ekonomische Democratie sama sekali.
Demokrasi bukan Demokrasi Barat tetapi PerMusyawaratan yg memberi hidup yakni
Politik Economische Democratie yg mampu mendatangkan Kesejahteraan Sosial..
Sociale Rechtvaardigheid .
Rakyat ingin Sejahtera didalamnya ada Keadilan. Jika memang betul betul mengerti,
mengingat ,mencintai Rakyat Indonesia.
Prinsip Sociale Rechtvaardigheid bukan saja Persamaan Politik
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Tetapi diatas Lapangan Ekonomi harus mengadakan Persamaan artinya Kesejahteraan
bersama yg Sebaikbaiknya.
Beliau juga mengatakan Urusan Kepala Negara tidak akan memilih Monarchie
sebabVooronderstel Erfelijkheid ,turun temurun.
.Beliau mengatakan Dia Islam ,Demokrat
Karena Orang Islam menghendaki Mufakat , Tiap tiap Kepala Negarapun dipilih.
5.Tuhan Yang Maha Esa , Prinsip Ke Tuhanan Yang Maha Esa , KeTuhanan yang
berKebudayaan.
Bukan saja Bangsa Indonesia berTuhan ,tetapi masing masing Orang Indonesia
hendaknya BerTuhannya sendiri
Hendaknya Negara Indonesia ialah Negara yg tiap tiap Orangnya dapat menyembah
Tuhannya dengan cara leluasa, segenap Rakyat hendaknya berTuhan secara Kebudayaan
yakni dengan tiada Egoisme Agama.
Rukun Islam 5 jumlahnya ,Jari kita 5 Setangan, mengenal Panca Indra. Dengan
Petunjuk Seorang Teman Ahli Bahasa Ke Lima Uraian ttg Dasar Negara Kelak namanya
Pancasila
Sila artinya Azas atau Dasar ,dan diatas Ke 5 Dasar itulah mendirikan Negara
Indonesia Kekal dan Abadi
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
9.Mr Muhd Yamin.
Tanggal 17 Agustus 1945 Petang Hari datang Utusan Kaigun (Angkatan Laut
Jepang) menemui Drs Mohd Hatta memberitahukan dengan Sungguh sungguh Bahwa
Daerah daerah yg Tidak BerAgama Islam dalam Wilayah yg diperintah oleh Angkatan
Laut Sangat BerKeberatan terhadap Bagian Kalimat dalam Rancangan Pembukaan
UUD Sila Pertama
Dengan Semangat Persatuan ,Keesokan Harinya Tanggal 18 Agustus 1945 diselesaikan
oleh PPKI . Sebelum Rapat dimulai masalah tersebut dibicarakan terlebih dahulu oleh
Drs Mohd Hatta dengan 4 Anggota PPKI yaitu
1.K H Wachid Hasyim
2.Ki Bagus Hadikusumo
3.Mr Kasman Singodimedjo
4. Mr Teuku Muhd Hasan
Kesemuanya Tokoh tokoh yg BerAgama Islam
Rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 sejak diSahkan PPKI 18 Agustus
1945 sampai Sekarang walau telah di Amandemen sebanyak 4 Kali diMasa Reformasi
yaitu Tahun 1999,Tahun 2000,Tahun 2001 danTahun 2002 adalah
1.Ke Tuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Ber Adab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yg di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam PerMusyawaratan
/PerWakilan
5.MeWujudkan Suatu KeAdilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
ESTIMASI WAKTU 6 X 50 Menit
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Darji Darmodiharjo , SH, Prof, dkk, - Santiaji Pancasila
Suatu Tinjauan Filosofis , Historis dan Juridis Konstitusional, Penerbit Usaha
Nasional Surabaya , 1981
.
2. Laboratorium Pancasila IKIP Malang , - Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi ,
1994.
3.. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila Pusat , - Pancasila , Undang Undang Dasar 1945 ,1994
4. Panitia Lima (Muhd Hatta, Achmad Subardjo D, A A Maramis ,Sunario , A G
Pringgodigdo ), - Uraian Pancasila , Penerbit Mutiara Jakarta ,1977.
5.J C T Simorangkir , SH, B Mang Reng Say , Drs , - Tentang dan Sekitar Undang
Undang Dasar 1945 , Penerbit Djambatan 1975
6. .Departemen Penerangan RI , - Penetapan Bahan bahan Indoktinasi ,Kata Pengantar
K R T Radjiman Wedyo diningrat, Dr , Lahirnya Pancasila , Falsafah Pancasila ,
Pidato Presiden Ir Soekarno 1 Juni 1945 dimuka Sidang Pertama Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI )
,Pencetak dan Penerbit DUA R Bandung ,1947.
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
BAHAN AJAR PERKULIAHAN Ke VI, VII , VIII
Memahami Dinamika ( Gerak Pelaksanaan ) UUD 1945
Secara Umum UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sebaik baiknya karena Segenap
Daya Upaya serta Perjuangan Bangsa dan Negara dicurahkan dalam Rangka Membela
dan Mempertahankan Kemerdekaan yg baru saja diProklamirkan .
MPR dan DPR belum dapat dibentuk ,diberlakukan Aturan Peralihan Pasal 4 UUD 1945
yaitu
Sebelum MPR , DPR dan DPA dibentuk menurut UUD 1945 ,segala Kekuasaan
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah Komite Nasional . Badan tersebut
berubah Fungsi diserahi Kekuasaan Legislatif dan Menetapkan GBHN berdasarkan
Maklumat Wakil Presiden.
Perubahan ke 2 Sistem Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Parlementer berdasarkan
Usul Badan Pekerja KNIP. Kekuasaan Pemerintah ( Eksekutif ) dipegang oleh Perdana
Menteri sebagai Pimpinan Kabinet daengan Para Menteri sebagai Anggota Kabinet .
,secara bersama sama atau Sendiri sendiri bertanggung jawab kepada KNIP , tidak
bertanggung jawab kepada Presiden seperti yg dikehendaki UUD 1945 .
Sejak 27 Desember 1949 berlaku Konstitusi Republik Indonesia Serikat ,Negara
Kesatuan RI menjadi Negara Federasi Republik Indonesia Serikat (RIS ) , UUD 1945
hanya berlaku di Negara Republik Indonesia sebagai Negara Bagian meliputi Sebagian P
Jawa dan Sumatera dengan Ibukota Yogyakarta
Tahun 1949 Indonesia terdiri dari Negara Bagian Indonesia Barat ,Negara Bagian
Indonesia Tengah dan Negara Bagian Indonesia Timur , menggunakan Konstitusi
Republik Indonesia Serikat 1949 Untunglah Negara Federasi RIS berlangsung Singkat ,
timbul desakan desakan untuk kembali menjadi Negara Kesatuan ,datang dari Daerah
daerah yg merasa Tidak Puas dengan ter bentuknya Negara Federal Hasil Konperensi
Meja Bundar serta ingin bergabung dengan Republik Indonesia (Yogyakarta )
April 1950 tinggal Negara Bagian Indonesia Timur dan Sumatera Timur yg belum
bergabung dengan Negara RI Yogyakarta .Tanggal 15 Agustus 1950 didepan Rapat
gabungan Senat dan DPR RIS Rancangan Perubahan Konstitusi RIS menjadi UUD
(Sementara) RI diTanda Tangani Presiden dan diberlakukan mulai Tanggal 17 Agustus
1950 dan Negara Federasi RIS menjadi Negara Kesatuan RI .
Dalam Konstitusi tsb (UUD Sementara ) 1950 mengatur
Sistem Pemerintahan Parlementer bukan Sistem Presidensial yaitu Presiden dan Wakil
Presiden adalah Presiden Konstitusional dan Tidak dapat diganggu gugat ,yg
berTanggung Jawab adalah Para Menteri ,berTanggung Jawab kepada Parlemen (DPR ).
Penentuan Sistem berSumberkan Landasan Pemikiran Demokrasi Liberal yg
mengutamakan Kebebasan Individu . Berbeda dengan UUD 1945 menganut Sistem
Presidensial berPijak pada Landasan Demokrasi Pancasila yg berIntikan Kerakyatan yg
DiPimpin oleh Hidmat Kebijaksanaan dalam PerMusyawaratan / PerWakilan, menganut
Prinsip KeSeimbangan , KeSelarasan dan KeSerasian antara Hak dan KeWajiban
.Presiden berTanggung Jawab Kepada Pemberi Mandat MPR, Tidak Kepada DPR,
sedang Menteri berTanggung Jawab KePada Presiden ..
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
B. Masa Demokrasi Liberal Tahun 1950 – 1959
Pelaksanaan UUD Sementara 1950 dan Akibatnya adalah terjadi Kekacauan dibidang
Politik , Keamanan , Ekonomi ,Sistem Kabinet Parlementer mengakibatkan
meningkatnya KeTidak Stabilan Politik dan Pemerintahan ,sering terjadinya pergantian
Kabinet . Sejak Tahun 1950 – 1959 terjadi Pergantian Kabinet sebanyak 7 Kali
menggambarkan Program Kabinet tidak dapat dilaksanakan secara Baik dan
BerKesinambungan
Bulan September dan Desember Tahun 1955 diadakan Pemilu diikuti 28 Partai Politik
dan PerOrangan memilih Anggota DPR dan Anggota Konstituante
.Tugas Konstituante membuat Rancangan UUD yg Tetap ,pengganti UUD Sementara
1950 .
Lebih dari 2 Tahun berSidang Konstituante belum berhasil MeRumuskan Rancangan
UUD Baru , Perbedaan Pendapat mengenai Dasar Negara menjadi Perdebatan diSidang
Konstituante dan menjalar keLuar Gedung ,menimbulkan Ketegangan Politik
diKalangan Masyarakat dan dapat menimbulkan Perpecahan Bangsa .
22 April 1959 Presiden Ir Soekarno berPidato di Depan Sidang Konstituante dan
Menyarankan Untuk Kembali Kepada UUD 1945.
Ada 2 golongan yaitu yg menerima Saran Kembali Ke UUD 1945 secara Utuh dan
golongan yg menerima Kembali Ke UUD 1945 dengan Amandemen yaitu
dimasukkannya Kembali 7 Kata dalam Sila Pertama yaitu KeWajiban Menjalankan
Syariat Islam bagi Pemeluk pemelukNya .
Pemungutan Suara dilaksanakan sampai 3 Kali tetapi Konstituante tidak dapat
menghasilkan UUD.
Hal yg demikian akan menimbulkan Keadaan KeTata Negaraan ygMembahayakan
PerSatuan dan KeSelamatan Negara ,Nusa dan Bangsa serta Merintangi Pembangunan
Nasional untuk Mencapai Masyarakat Yg Adil dan Makmur
Kegagalan Konstutuante bukan disebabkan oleh Keadaan diLuar Gedung melainkan
Oleh paraAnggota Konstituante itu Sendiri .
Dengan Dukungan Bagian Terbesar Rakyat Indonesia diKeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli 1959 ttg Kembali Kepada UUD 1945 .
Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan Perintah Harian diTujukan kepada Seluruh
Jajaran TNI /AD untuk melaksanakan dan MengAmankan Dekrit Presiden tersebut .
Mahkamah Agung membenarkan tindakan Presiden mengeluarkan Dekrit didasarkan
kepada Hukum Darurat Negara (StaatsNoodRecht) dengan Mengingat Keadaan
KeTataNegaraan yg Membahayakan PerSatuan ,KeSatuan ,KeSelamatan Negara ,Nusa
dan Bangsa .
Dalam Sidang Tanggal 27 Juli 1959 DPR Hasil Pemilu 1955 secara Aklamasi
menyatakan Kesediaan untuk bekerja Terus berdasarkan UUD 1945 .
.
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
C. Masa Demokrasi TerPimpin /Orde Lama(Masa 5 Juli 1959 – 11 Maret 1966 )
Terjadi Penyimpangan penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 antara lain
1.Penyimpangan Ideologis ,Konsep Pancasila berubah menjadi Konsep Nasionalis
,Agama dan Komunis
4.Tahun 1960 karena DPR tidak dapat menyetujui Rancangan Pendapatan dan Belanja
Negara (RAPBN) yg diajukan Pemerintah ,Presiden waktu itu Membubarkan DPR Hasil
Pemilu 1955 dan membentuk DPR Gotong Royong (DPRGR)
5.Hak Budget DPR tidak berjalan karena setelah Tahun 1960 Pemerintah tidak
mengajukan Rancangan UU APBN untuk mendapat Persetujuan DPR sebelum berlaku
Tahun Anggaran ybs
6.Pimpinan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara dijadikan Menteri Negara berarti
sebagai Pembantu Presiden
Semuanya itu merupakan Catatan dan Pengalaman tersendiri bagi Bangsa Indonesia
terhadap Pelaksanaan UUD 1945
Penyimpangan penyimpangan mengakibatkan tidak berjalannya Sistem yg ditetapkan
dalam UUD 1945 ,Juga mengakibatkan memburuknya Keadaan Politik , dan Keamanan
serta terjadinya Kemerosotan di bidang Ekonomi.
Presiden Ir Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Kepada Letnan Jenderal Soeharto
selaku Menteri / Panglima Angkatan Darat untuk mengambil langkah langkah yg
diperlukan . Karena Surat Perintah itu dikeluarkan pada Tanggal 11 Maret 1966
disebutlah Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
D. Masa Demokrasi Pancasila / Orde Baru.(Masa Setelah 11 Maret 1966 )
Dalam Sidang Sidang MPRS yaitu Sidang Umum MPRS IV Tahun 1966 ,Sidang
Istimewa MPRS Tahun 1967 danSidang Umum MPRS V Tahun 1968. Dalam Sidang
Umum MPRS IV Tahun 1966 antara lain
A.. TAP MPRS No IX / MPRS / 1966 yg mengukuhkan Supersemar
B. TAP MPRS No X / MPRS / 1966 yg menyatakan bahwa sebelum MPR Hasil Pemilu
terbentuk, MPRS berkedudukan dan berfungsi sebagai MPR serta Semua Lembaga
lembaga Negara didudukkan kembali pada Posisi dan Fungsi sesuai UUD 1945
D..TAP MPRS No XIII / MPRS / 1966 ttg Kabinet Ampera yg menyatakan agar
Presiden menugasi Pengemban Supersemar Jenderal Soeharto untuk segera membentuk
Kabinet Ampera
Dalam situasi Politik dan Ekonomi yg sangat berat itulah Februari 1967 DPRGR
mengeluarkan Resolusi meminta MPRS mengadakan Sidang Istimewa untuk meminta
PerTanggung Jawaban Presiden Soekarno
Melalui TAP MPRS No 33 / MPRS / 1967 menyatakan berlakunya TAP MPRS No 15
/MPRS / 1966 ttg Pemilihan / Penunjukan Wakil Presiden dan Tata cara Pengangkatan
Pejabat Presiden ,mengangkat Jenderal Soeharto Pengemban TAP MPRS No 9 / MPRS /
1966 sebagai Pejabat Presiden berdasarkan Pasal 8 UUD 1945 hingga terpilihnya
Presiden oleh MPR Hasil Pemilu
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Sidang Umum MPRS ke 5 Tahun 1968 menghasilkan Keputusan seperti TAP
MPRS No XLIV/MPRS / 1968 ttg Pengangkatan Pengemban Ketetapan MPRS No 9 /
MPRS / 1966 sebagai Presiden RI untuk Masa Kerja 5 Tahun sedangkan untuk Wakil
Presiden tidak diadakan Pemilihan
Pemilu Pertama diMasa Orde Baru Tahun 1971 ,dicapai Konsensus Peserta Pemilu 9
Partai Politik dan 1 Sekber Golkar.
Mulai merencanakan Pembangunan dalam GBHN(Garis garis Besar Haluan Negara ).
GBHN Tahun 1973 . GBHN ditetapkan MPR setiap 5 Tahun (Mekanisme
KePemimpinan 5 Tahunan )
GBHN adalah Haluan Negara ttg Penyelenggaraan Negara dalam Garis garis Besar
sebagai Pernyataan Kehendak Rakyat secara Menyeluruh dan Terpadu yg ditetapkan oleh
MPR untuk 5 Tahun guna Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat yg Berkeadilan (
Ketetapan MPR No 4 Tahun 1999 ttg GBHN )
II. Pemilu Tahun 1977 , Kontestan Pemilu 2 Partai Politik dan 1 Golongan Karya
untuk memilih Wakil wakil Rakyat di MPR , dihasilkan GBHN 1978 sebagai
Pedoman( Kompas ) untuk Pemerintah dalam menjalankan Pemerintahan untuk
5 Tahun.. Dan dilaksanakan Pembangunan 5 Tahunan(Pelita),sampai diadakan
Pemilu berkutnya
.
IV.. Pemilu Tahun1987 MPR menghasilkan GBHN 1988 –1993
.
V. Pemilu Tahun 1992 dan MPR mengHasilkan GBHN 1993-1998.
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E. MASA REFORMASI Tahun 1998
.Pemilu Tahun 1997 dan MPR Hasi Pemilu Tahun 1997 mengHasilkan GBHN 1998.
Terjadi Krisis dibidang Ekonomi dan Moneter di Asia atau ASEAN dan didalam
Negeri terjadi Krisis Ketidak percayaan terhadap Pemerintah. dibawah Presiden Soeharto
yg terPilih sebagai Presiden untuk Ke 6 Kalinya dan Prof Dr Ing B J Habibi sebagai
Wakil Presiden Periode Tahun 1998-2003
. Dibeberapa Kota besar terjadi Kerusuhan Sosial mengakibatkan Ketakutan dan Ketidak
Amanan Masyarakat seperti Penjarahan , Pembakaran dll .
Puncaknya di Gedung MPR terjadi Unjuk Rasa secara besar besaran oleh beberapa
Mahasiswa dan Kaum Reformis meminta Ketua MPR waktu itu yaitu Harmoko
mengambil Tindakan .
Akhirnya Presiden Soeharto diminta mengundurkan Diri dan digantikan oleh Wakil
Presiden Prof Dr Ing B J Habibi sebagai Presiden Ke 3
. Krisis dibidang Ekonomi dan Moneter diikuti dengan diLikuidasinya beberapa Bank
Swasta karena terjadi Rush secara besar besaran di Kota kota besar seperti Jakarta,
Medan , Surabaya , Bandung Dll. Masyarakat banyak yg menarik Simpanannya ( terjadi
Rush secara besar besaran ).
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar hampir mencapai RP 17000 menyebabkan beramai
ramai setiap Orang menarik Uangnya di PerBankan ,Akhirnya Keluar Kebijakan Bank
Sentral ( Bank Indonesia )memberi Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI ) kepada
beberapa Bank Swasta Besar diJakarta dan Kota kota besar Lainnya di Indonesia.
Penyelesaian dan Pengembalian Uang Negara tersebut sampai saat ini belum juga
Selesai.
Malahan memberatkan Masyarakat , Bangsa dan Negara ( Buktinya Pemerintah Sekarang
di APBN masih MengAnggarkan Pengembalian Hutang Pemerintah Sebelumnya tersebut
Kepada Negara ( Bank Sentral yaitu Bank Indonesia ) yaitu Hutang Pokok dan
Bunganya saja sekitar 60/70 Trilyun Tahun 2005 (Data dari Media Elektronika)
Ketika Tahun 1998 Presiden Prof Dr Ing B J Habibi menjabat sebagai Presiden dibuat
Kebijakan untuk mengadakan Referendum (Jajak Pendapat ) oleh Masyarakat di
Propinsi Timor Timur untuk menentukan memilih bergabung dengan Negara Kesatuan
RI atau memisahkan Diri .dibawah Pengawasan PBB dan ditunjuk Negara Australia
sebagai Kordinator.
Propinsi TerAkhir tersebut ( Propinsi Ke 27 ) yaitu Propinsi Timor Timur sebenarnya
telah bergabung dengan Republik Indonesia Sejak Tahun 1976 ,Tetapi masih
menimbulkan Perbedaan Pendapat di Tingkat InterNasionaI ( PBB ) ttg Integrasi Tahun
1976 tersebut .
Akhirnya dari Hasil Jajak Pendapat masyarakat tersebut paling besar memilih
memisahkan Diri dari Negara Kesatuan RI .
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Presiden Prof Dr Ing B J Habibi dimintakan PerTanggungJawabanNya di MPR dan di
Tolak PerTanggungJawabannya
Dalam beberapa Peraturan Per Undang Undangan yg berlaku sebenarnya telah mengatur
ttg Integrasi Tahun 1976 tersebut antara lain
1.UUNo 1 Tahun 1976 mengatur ttg PengesahanPenyatuan Timor Timur kedalam
Negara Kesatuan RI dan Pembentukan Propinsi Dati 1 Timor Timur
Pemilu Tahun 1999 diikuti 48 Partai Politik yg Lama dan Baru didirikan ( Masa
Euphoria Demokrasi ) .
MPR Hasil Pemilu 1999 dibawah Pimpinan Prof Dr Amin Rais menghasilkan GBHN
1999- 2004 ( KeTetapan MPR No IV / MPR / 1999 )
Terpilih di MPR dengan Cara Voting (Memilih Suara Terbanyak ) Presiden Ke 4 K H
Abdurahman Wahid.
Ibu Megawati SoekarnoPutri yg kalah Suaranya di MPR Kemudian bekerjasama
dengan K H Abdurahman Wahid dan diangkat menjadi Wakil Presiden
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
KeSulitan mengembalikan Hutang hutangnya tersebut. Bahkan masih banyak yg
Melarikan Diri Ke Luar Negri ( Mungkin sampai Saat ini )
PerTanggungJawaban Presiden K H Abdurahman Wahid diTolak
Kesalahan Beliau berikutnya adalah. Ketika hendak mengeluarkan Dekrit
Membubarkan DPR
( Kalau sekarang setelah UUD di Amandemen Tahun 2001 dalam Pasal 7 C menyatakan
Akhirnya Waktu itu K H Addurahman Wahid digantikan Oleh Wakil Presiden Ibu
Megawati SoekarnoPutri sebagai Presiden Ke 5 sampai Tahun 2004
Pemilu Tahun 2004 diadakan untuk memilih Wakil wakil Rakyat seperti DPR , DPD ,
DPRD TKT I dan DPRD TKT II secara Langsung serta Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden juga secara Langsung. Pemilu diikuti 24 Partai Politik ( masih Multi Partai ) .
Terpilih Presiden Ke 6 Dr Soesilo Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Muhd
Yusuf Kalla Periode 2004 – 2009 pada Pemilihan Presiden Putaran Ke 2 yg dipilh Oleh
Warga Negara Indonesia yg diikuti / yg mempunyai Hak Pilih sekitar 110 juta Jiwa
Orang.( Data dari Media Elektronika )
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E . IV. Masa Kepemimpinan Presiden Ke 6 Dr Soesilo Bambang Yudoyono dan Wakil
Presiden Muhd Yusuf Kalla Periode 2004 - 2009
Sejak Pemilu Tahun 1997 dan MPR Hasil Pemilu Tahun 1997 yg telah memilih
Presiden Soeharto untuk yg kesekian kalinya dengan Prof B J Habibi sebagai Wakil
Presiden untuk Periode 1998 – 2003 , Negara RI belum keluar dari berbagai Krisis
terutama dibidang Ekonomi ,Hukum. Saat ini menjadi Krisis dibidang KeAmanan
/PerTahanan dan Sosial Budaya.
Pada Tahun tahun terakhir sebelum Reformasi Tahun 1998 memang sudah terjadi
Krisis dibidang Ekonomi , Moneter dikawasan Asia dan ASEAN , tidak terkecuali
Indonesia .
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar hampir mencapai RP 17.000 , menyebabkan terjadi
Rush besar besaran hampir diSeluruh PerBankan ,tertama diKota kota besar.
Belum lagi dibidang KeAmanan , terjadi Penjarahan , Pembakaran dimana mana
terutama diKota kota besar seperti Jakarta,Medan,Surabaya,Bandung dll
Keadaan Ekonomi masyarakat memang sudah sulit pada waktu itu
. Akhirnya dibidang Politik , terjadi Penolakan diMasyarakat kepada Pemerintahan yg
terpilih di Pemilu 1997, artinya berbeda Keinginan Masyarakat banyak dengan Hasil
Pemilu 1997 ( MPR Hasil Pemilu Tahun 1997)
. Walaupun kalau dikatakan yg menolak Rakyat Indonesia (Rakyat Indonesia yg mana?
Rakyat Indonesia jumlahnya Ratusan Juta Jiwa Orang dan Berada / BerTempat Tinggal
diSeluruh Wilayah Pelosok Tanah Air dari Propinsi Aceh Sampai Ke Propinsi di Irian
Jaya
Tidak saja yg Tinggal diKota kota Besar juga yg Tinggal diDesa desa ,Artinya Negara
Republik Indonesia bukan saja Rakyat / Penduduknya yg Tinggal di Jakarta , Bandung
, Medan , Surabaya atau Kota kota Besar lainnya saja.
Tahun 1996 semula diRencanakan Oleh Pemerintah Orde Baru adalah Masa dimulainya
Pembangunan Jangka Panjang 25 /30 Tahun Tahap Ke 2 ( Awal Bangsa dan Negara
Indonesia memasuki Era Tinggal Landas)
Itu Perencanaan Pemerintah tetapi Manusia merencanakan Yang Maha Kuasa
berkehendak lain .
Sebenarnya Tidak Adil dan Fair mempermasalahkan Hasil Pemilu 1997 apabila semua
Pihak dapat menahan Diri dan Patuh terhadap Aturan yg berlaku di Negara RI seperti
UUD 1945 atau UU seperti UU ttg Pemilu , UU ttg Partai Politik
Kalau sekarang ini diatur baik di Konstitusi UUD 1945 dan UU yaitu ttg Hak Azasi
Manusia di Indonesia.
Setiap Orang harus Menghargai Hak Pilih Orang Lain.(Hak Azasi Orang lain ) .
Akhirnya diadakan juga Pemilu berikutnya dibawah Kepemimpinan Presiden B J Habibi
Periode Tahun 1998.sampai 2003.
Pada Waktu itu tercatat KeberHasilan Pemerintahan Prof Dr Ing BJ Habibi yaitu seperti
dibidang Ekonomi , Moneter ,Nilai Tukar Rupiah yg merosot tersebut dapat diTurunkan
menjadi RP 6700 . Nilai Harga Saham mendekati 700
Tetapi karena banyaknya Masyarakat yg menarik Dananya di PerBankan , Bank Sentral
mengeluarkan Kebijakan mengucurkan Bantuan Liquidasi Bank Indonesia ( BLBI)
Kepada beberapa Bank Swasta besar , mula mula sekitar RP 130 - RP 140 Trilyun
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
DiMasa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri yg diTinggalkan Asset para
Pengusaha yg dibantu BLBI tersebut mencapai RP 600 Trilyun dibawah Tanggung Jawab
Badan Penyehatan PerBankan Nasional( BPPN)
Dari Media Elektronika Waktu itu diberitakan Penjualan Asset asset BPPN tersebut
walau dengan Harga murah ditawarkan kepada Pengusaha Pengusaha bahkan kepada
Pengusaha Pengusaha yg menyebabkan Negara melalui Pemerintah dan Bank Sentral (
Bank Indonesia ) harus mengambil Kebijakan BLBI tersebut terlihat tidak Cooperatif
membeli kembali Asset assetnya tsb atau menyelesaikan KeWajibannya yaitu
Mengembalikan BLBI ke Negara melalui Bank Sentral ( Bank Indonesia )
Setelah ditawarkan dengan Harga dibawah Harga Pasar ( ditawarkan dengan Harga
Murah pun ) yg terjual oleh BPPN hanya 28 % dari keseluruhan Nilai Asset yg dikatakan
sebesar RP 600 Trilyun.
Setelah Habis Masa berlaku BPPN Tahun 2003 ( Menurut UU No 10 Tahun 1998 ttg
PerBankan ) BPPN digantikan oleh Perusahaan Pengelola Asset (PPA) sampai saat ini..
PPA seharusnya terus melanjutkan Pengembalian Uang Negara tersebut.
Pengembalian Dana BLBI tersebut Kepada Negara / Bank Sentral sampai saat ini masih
menjadi beban Pemerintah sekarang (Seperti dari Media Elektronika dinyatakan dalam
APBN Tahun 2005 , Pemerintah sekarang harus membayar Bunga BLBI ke Bank Sentral
sekitar RP 60/ 70 Trilyun )
Yang Menjadi Pertanyaan Mengapa Harus Pemerintah Sekarang yg menanggung ?
Akibat dari semua itu Akhirnya Rakyat / Masyarakat dan Bangsa ikut menanggung
Perbuatan Mereka.
Ini Tidak Adil bagi Masyarakat Indonesia terutama Masyarakat yg sekarang Kesulitan
akibat Kebijakan Pemerintah baru baru ini Menaikkan Harga Minyak sampai 87 % dan
Negara melalui Pemerintah yg Sekarang.harus terus memikirkan dan mengatasi Hutang
sebagian Konglomerat tersebut .Kenapa ditimpakan/dibebankan kepada Negara
?Terlihat Hutang hutang para Pengusaha Besar di Masa Pemerintahan Orde Baru yg
seringkali diberikan banyak Ke Mudahan dan Fasilitas sampai saat ini masih menjadi
Beban Bangsa , Negara bahkan Masyarakat yg tidak tahu menahu ttg Itu .
DiMasa Pemerintahan K H Abdurahman Wahid juga diberikan banyak Kemudahan utk
mengembalikan BLBI tsb juga Mereka tidak Cooperatif.
Mengapa sekarang, sampai saat ini Harus Masyarakat banyak bahkan Bangsa dan
Negara yg harus Menanggung perbuatan Mereka ?
(Buktinya karena Pemerintah yg sekarang Kesulitan Keuangannya karena sebagian
Dana di APBN untuk membayar Hutang Pemerintah baik di Dalam Negri atau Ke Luar
Negri termasuk yg didalam Negri BLBI ke Negara yaitu ke Bank Sentral (Bank
Indonesia , diambil Kebijakan menaikkan Harga Minyak Dalam Negri 87 % , SeTinggi
Itu ? )
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Sejak Tahun 1999 setelah Reformasi Tahun 1998 , UU ttg Perbankan No 7 Tahun 1992
dirubah dengan UU No 10 Tahun 1998 utk mengantisipasi Perkembangan Zaman
Bank Sentral ( Bank Indonesia ) harus bersikap Independent sebagai Lembaga Negara .
Beda dimasa Pemerintahan Orde Baru Bank Indonesia termasuk Bagian dari
Pemerintahan , sehingga Tidak ada Batas antara Bank Sentral sebagai Lembaga Negara
yg harus mengutamakan Bangsa dan Negara RI dengan Bank Sentral ( Bank Indonesia
)masuk ( Ikut ) bagian Pemerintahan yg sedang memerintah. Dan Hal ini diKhawatirkan
dapat Menyalah Gunakan Kekuasaan ,d an Hal seperti itu tidak boleh terulang lagi.
Akhirnya Bank Sentral ( Bank Indonesia ) sekarang ini harus Independent sebagai
Lembaga Negara.
Dan Perlu di Pertanyakan Rasa Nasionalisme Orang orang yg menyebabkan Bangsa dan
Negara menjadi Krisis terus berkepanjangan sampai saat ini
Bahkan terlihat dari Berita berita di Media Elektronika Akhir akhir akibat Kebijakan
Pemerintah menaikkan Harga Minyak dalam negri sampai 87 % makin banyak
Masyarakat yg menjadi bertambah menderita ( makin bertambah banyak Rakyat /
Masyarakat yg Miskin , terjadi KeMiskinan , KeLaparan dibeberapa Daerah Terpencil di
Indonesia terjadi Penyakit Busung Lapar , Kekurangan Gizi yg diderita Anak anak Balita
) Mau Kemana Negara RI ? Menciptakan KeSejahteraan Sosial bagi Warganya atau
Sebaliknya / Bagaimana Masa Depan Anak anak Indonesia tsb ? )
.Dari Media Elektronika terlihat dibeberapa Daerah diIndonesia bahkan ditemukan
Kondisi Rakyat yg Kelaparan seperti di Propinsi Irian Jaya , di Propinsi Nusa Tenggara
Timur ,dll . Ada yg menderita Penyakit Busung Lapar kebanyakan diderita oleh Anak
anak ( Balita )bahkan di P. Jawa yg dekat dengan Pemerintah Pusat ,dan terlihat Anak
anak yg Lahir menderuta Kekurangan Gizi..
Ketika Pemerintahan Orde Baru berAkhir Tahun 1998 dari Media Cetak diberitakan
Hutang hutang Pemerintah pada Waktu itu telah mencapai 60 Milyar Dollar dan Hutang
hutang Swasta telah mencapai 56 Milyar Dollar
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dan Ketika berAkhir Pemerintahan Ibu Megawati SoekarnoPutri Tahun 2004 juga
Hutang hutang baik Oleh Pemerintah dan Swasta tidak berkurang,.
Dari Media Elektronika diberitakan Hutang Pemerintah telah mencapai 72 Milyar Dollar,
Hutang oleh Swasta juga telah mencapai 72 Milyar Dollar
Akhirnya dicantumkan Hutang Negara RI telah mencapai 132 Milyar Dollar
Dari data data tersebut Apa artinya bagi sebuah Negara ?
Terlihat beratnya Negara Republik Indonesia yg harus menanggung Hutang hutang
Pemerintahan pemerintahan sebelumnya, dan sekarang menyebabkan / mengAkibatkan
Rakyat / Masyarakat banyak juga terkena akibat dari besarnya sudah Hutang Negara
tersebut, bukannya KeSejahteraan yg terjadi malah sebaliknya Bencana.
Seharusnya setiap berganti Pemerintahan bukannya meninggalkan Hutang tetapi
sebaliknya Rakyatnya /Masyarakatnya menjadi semakin Sejahtera , Maju ( Bagaimana
Visi dan Misi dalam GBHN Tahun 1999 – 2004 ? ( Ketetapan Mpr No IV / MPR / 1999 )
, dan Negara tidak ditinggali /dibebani dengan Hutang
Untuk itu perlu Hukum diTegakkan secara tegas kepada siapa saja yg telah melanggar
Ketentuan Peraturan PerUndang Undangan di Indonesia , termasuk yg berkaitan dengan
Pengembalian Uang Negara seperti UU N o 20 Tahun 2001ttg Tindak Pidana Korupsi yg
merubah UU No 31 Tahun 1999 . Sampai sampai karena Lambatnya Kinerja Kejaksaan
dan KePolisian dalam memberantas Tindak Pidana tsb dibentuk Komisi Pemberantasan
Korupsi ( KPK ) Dengan UU No 30 Tahun 2002 ,dimana menurut UU tsb di KPK dapat
melakukan Penyelidikan , Penyidikan , juga Pengusutan dan mengusulkan PengAdilan
tersendiri utk Tindak Pidana Korupsi ( seharusnya Supremasi Hukum di Negara RI
diWujudkan demi Bangsa dan Negara )
Contoh
.Apakah Hutang hutang tersebut diikat dengan Perjanjian (Contract) antara Pengusaha
dengan Bank sesuai UU No 10 Tahun 1998 ttg Perbankan dan Ketentuan ttg Perjanjian (
Contract ) menurut Buku Ke III KUHPerdata ?
II . Ketentuan Tindak Pidana Korupsi dalam UU No 20 Tahun 2001 ttg Perubahan atas
UU No 31 Tahun 1999
Belum juga dikembalikan Uang Negara tersebut dengan Sengaja Melawan Hukum
untuk Memperkaya Diri sendiri , Keluarga , Corporate / Badan Hukum / Orang Lain yg
menyebabkan terjadinya Kerugian Negara atau Perekonomian Negara ?
Hal ini bertentangan dengan UU No 20 Tahun 2001 ttg Perubahan terhadap UU No 31
Tahun 1999 ttg Tindak Pidana Korupsi dengan Ancaman Hukuman Penjara Maximal
Seumur Hidup atau Penjara 20 Tahun
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Pasal 2 Ayat1 menyatakan
Tindak Pidana Korupsi ialah Setiap Orang yg Secara Melawan Hukum melakukan
Perbuatan Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi yg dapat
Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara diPidana dengan Pidana
Penjara Seumur Hidup atau Pidana Penjara paling Singkat 4 Tahundan paling Lama 20
Tahun dan Denda Minimal RP 200 juta dan Maximal RP 1 milyar
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Pasal 32 Ayat 1 menyatakan
Dalam Hal Penyidik menemukan dan berpendapat bahwa satu atau lebih Unsur Tindak
Pidana Korupsi Tidak terdapat cukup Bukti sedangkan secara Nyata telah ada Kerugian
Negara maka Penyidik segera menyerahkan Berkas Perkara Hasil Penyidikan tsb kepada
Jaksa Pengacara Negara utk dilakukan Gugatan Perdata atau diserahkan kepada Instansi
yg dirugikan utk mengajukan Gugatan
. Tentang Tuntutan secara Perdata juga dapat diajukan seperti dinyatakan dalam UU No
20 Tahun 2001 ttg Perubahan terhadap UU No 31 Tahun 1999 tersebut yaitu
Apabila ada Kerugian Negara , Negara ( yg diwakili oleh Jaksa Agung Negara RI )
dapat mengajukan Tuntutan Ganti Rugi secara Perdata
5.. Setelah Reformasi Tahun 1998 dan berganti gantinya Pemerintahan belum terlihat
adanya Peningkatan Pendapatan Masyarakat / Masih Rendahnya Daya Beli Masyarakat .
Terlihat Sulitnya setiap Orang mencari Lapangan Pekerjaan .
Setiap dibuka Pendaftaran Penerimaan Tenaga Kerja Ratusan bahkan Ribuan Pencari
Lapangan Kerja .yg MenDaftar terUtama yg telah Menyelesaikan Pendidikan Tinggi atau
Kaum Profesional.
Dari Hal hal tersebut terLihat masih Kurangnya Perhatian Pemerintah untu
Menciptakan Lapangan Kerja bagi Warga Negaranya ,sedangkan menurut Konstitusi
UUD 1945 memang Hak setiap Warga Negara dan KeWajiban Negara melalui
Pemerintah untuk memenuhinya baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E. IV.1. HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA ( Hak dan
KeWajiban antara Negara dengan Warga Negara ) Menurut UUD 1945
yaitu
1.Pasal 27 Ayat 2 Tiap tiap Warga Negara Berhak atas Pekerjaan danPengHidupan yg
Layak bagi KeManusiaan
2. Pasal 28 Ayat1 Setiap Orang Berhak Hidup serta MemperTahankan Hidup dan
KeHidupannya
4. Pasal 28 D Ayat 2 Setiap Orang Berhak Bekerja serta Mendapat Imbalan dan
PerLakuan yg Adil dan Layak dalam Hubungan Kerja
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
10.Pasal 34 Ayat 1 Fakir Miskin dan Anak anak yg Terlantar diPelihara Oleh
Negara
11. Pasal 34 Ayat2 Negara Mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi Seluruh
Rakyat dan Memberdayakan Masyarakat yg Lemah dan Tidak Mampu Sesuai dengan
Martabat KeManusiaan
12. Pasal 34 Ayat 3 Negara BerTanggung Jawab atas Penyediaan Fasilitas Pelayanan
KeSehatan dan Fasilitas Pelayanan Umum yg Layak
Itulah Hak hak dan KeWajiban Setiap Warga Negara ,Hak hak Azasi / Kebebasan Dasar
Manusia Indonesia serta Hak dan Kewajiban Negara melalui Pemerintah menurut
Konstitusi UUD 1945
Sesuai Urutan Peraturan PerUndangUndangan Ketentuan dalam UUD 1945 tersebut
dijabarkan dalam UU yg lebih rendah
seperti
1. UU No 39 Tahun 1999 ttg Hak Azasi Manusia
2. UU No 13 Tahun 2003 ttg KeTenaga Kerjaan
3. UU No 23 Tahun 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
4. Dan UU yg lain yg berkaitan dengan Hak hak dan KeWajiban antara Negara dan
Warga Negara bahkan yg berhubungan dengan Hak hak Azasi Manusia diIndonesia
Pembangunan Nasional sejak Reformasi Tahun 1998 belum dapat dirasakan oleh
Seluruh Warga Masyarakat terutama yg Tinggal di Desa desa / Kota kota Kecil di
seluruh Pelosok Tanah Air ( dapat dilihat dari berita berita Media Elektronika )
Dengan Kata Lain belum terLihat Pemerataan Pembangunan dan Hasil hasilnya selama
beberapa kali Pergantian Pemerintahan. (Pelaksanaan GBHN Tahun 1999 – 2004 /
Ketetapan MPR No IV / MPR /1999 masih perlu dipertanyakan Implementasinya )
. Sampai sekarang yang banyak terlihat dari Berita berita diMedia Cetak dan Media
Elektronika adalah
1.Masih terbawanya Suasana Euphoria Demokrasi Tahun 2004 terutama Pemilihan para
Kepala Daerah diTingkat I atau Tingkat II
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
2. Makin meningkatnya Tingkat KeJahatan diMasyarakat ,bukan saja KeJahatan
keJahatan Jenis Klasik tetapi yg terjadi sekarang ini KeJahatan KeJahatan Trans
Nasional
.
Seharusnya DPR yg baru saja mendapat Mandat Langsung dari Rakyat ketika Pemilu
Langsung Tahun 2004 tidak begitu saja menyetujui Kenaikkan Harga Minyak SeTinggi
itu
Karena dari PengAlaman Pemerintahan pemerintahan sebelumnya Apabila Harga
Minyak diNaikkan maka akan diikuti oleh Kenaikan semua Harga harga diPasaran
Dan dapat memicu KeResahan diMasyarakat ,apalagi di Masyarakat yg memang masih
Rendah Tingkat Pendapatannya..Pertumbuhan Ekonomi yg belum Stabil
Tetapi yg terjadi ?
1.Konstitusi UUD 1945 tidak dipatuhi
2 Hak Azasi Orang Lain yg sudah memilih Pada Waktu Pemilu 1997 tidak dihargai
.
Sekarang dalam Peraturan PerUndang Undangan telah mengAtur ttg Pembatasan Hak
Azasi Manusia yaitu
1..UU No 39 Tahun 1999 yg mengatur ttg Hak Azasi Manusia
- Pasal 1 menyatakan
Hak Azasi Manusia Wajib dihormati,dijunjung Tinggi dan dilindungi oleh Negara ,
Hukum , Pemerintah dan Setiap Orang
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
- Pasal 67
Setiap Orang yg ada di Wilayah Negara RI Wajib patuh pada Peraturan PerUndang
Undangan, Hukum yg Tidak Tertulis dan Hukum Internasional mengenai Hak Azasi
Manusia yg telah diterima oleh Negara RI
- Pasal 69 Ayat 1
Setiap Orang Wajib menghormati Hak Azasi Manusia Orang lain, Moral , Etika dan Tata
Tertib KeHidupan berMasyarakat , berBangsa dan berNegara
- Pasal 69 Ayat 2
Setiap Hak Azasi Manusia Seseorang menimbulkan KeWajiban Dasar dan Tanggung
Jawab untuk MengHormati Hak Azasi Orang lain secara Timbal balik serta menjadi
Tugas Pemerintah utk mengHormati, Melindungi, Menegakkan dan MeMajukannya
- Pasal 70
Dalam menjalankan Hak hak dan KeBebasannya Setiap Orang Wajib Tunduk kepada
1.Pembatasan yg ditetapkan oleh Undang – Undang ( UU) dengan Maksud
A. Untuk Menjamin PengAkuan serta PengHormatan atas Hak dan KeBebasan Orang
lain
B. Untuk memenuhi Tuntutan yg Adil sesuai
- Pertimbangan Moral
- KeAmanan dan KeTertiban Umum
dalam suatu Masyarakat yg Demokratis
.
Pada Waktu Tahun 1998 Mengapa Harus diAkomodasi / Akomodir Keinginan sekian /
Orang untuk diulang Pemilu Tahun 1997?sedangkan yg namanya Rakyat Indonesia
jumlah nya Ratusan Juta Jiwa orang dan berada/ tersebar diSeluruh Pelosok Wilayah
Tanah Air ?.
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E . IV .5. NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM
Seharusnya setiap Orang / Semua Pihak dapat menahan Diri dan mengikuti Aturan yg
berlaku di Negara RI apalagi Konstitusi UUD 1945 atau UU karena
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Amandemen UUD tersebut dinyatakan akan diadakan Pemilu Langsung memilih
Wakil wakil Rakyat seperti DPR , DPD(Dulu Utusan Daerah) ,tidak ada lagi Utusan
Golongan di MPR
. Juga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. secara Langsung oleh seluruh Rakyat
Indonesia diseluruh pelosok Tanah Air di Tahun 2004.
Pemilihan DPR , DPD , DPRD TKT 1 , DPRD TKT 2 diSeluruh Indonesia dan.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara Langsung diikuti Sekitar 145 Juta Jiwa
Rakyat Indonesia yg mempunyai Hak Pilih pada Waktu itu
.Dari Data tersebut diketahui yg akan memilih Tingkat Pendidikan adalah 30 % dari
SMU KeAtas ( S I, S II atau S III ) dan 70 % Tingkat Pendidikan SMP KeBawah .(Data
data dari Media Elektronika )
Pemilu Tahun 2004 diikuti oleh 24 Partai Politik (masih Multi Partai, Euphoria
Demokrasi
Tahun 2004 pada Putaran Ke 2 Pemilihan Presiden terpilih Presiden Dr Soesilo
Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Muhd Yusuf Kalla dengan perolehan Suara 60
% - 40 %
. Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Putaran Ke 2 yg mengikuti / yg
berPartisipasi menjadi 110 juta jiwa Rakyat / Warga Negara Indonesia ( Sumber Data
dari Media Elektronika )
Di DPR Perolehan Suara untuk setiap Partai Politik dengan Urutan sebagai berikut
I. Golkar
II . PDI
III PKB
IV PKS
V P3
VI PAN
VII P Demokrat
VIII PBR
IX Dst
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
TUUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat
1.Menceritakan Kembali Sejarah Perjuangan Bangsanya memperTahankan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai saat ini
.
2. Mengetahui dan Memahami .bahwa Perjalanan Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia
sampai saat ini tidak selalu mulus, ada Masa masa yg Pahit , Manis , sehingga dapat
memetik Pelajaran selaku Warga Negara dan Warga Bangsa untuk ikut Perduli akan
Nasib Bangsanya di Masa yg akan datang.
3. Mengetahui dan Memahami bahwa Pancasila , UUD 1945 lahir dari Sejarah yg
Panjang dan selalu diuji oleh Waktu.dan Situasi /Keadaan Dalam Negri maupun Luar
Negri.
.
4. Mampu Mengantisipasi diri dan Keluarga terhadap efek Negatif diEra Globalisasi
Transformasi Informasi ,Telekomunikasi, Kebudayaan dll. ( Harus memiliki Ketahanan
Pribadi – Pribadi / Individu yg pada gilirannya dapat menjadi Ketahanan Masyarakat
Bangsa dan Negara (KeTahanan Nasional)
.
. 5. Mengetahui dan Memahami Dinamika(Gerak Pelaksanaan ) UUD 1945 sejak di
tetapkan ( diSahkan Oleh PPKI Tanggal 18 Agustus 1945 Sampai di Amandemen Oleh
MPR Tahun 1999 ,Tahun 2000, Tahun 2001 dan Tahun 2002 ) .
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Laboratorium Pancasila IKIP Malang , - Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi ,
1994.
4. Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 ttg Garis garis Besar Haluan Negara Tahun
1999 - 2004,Sinar Grafika ,1999.
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
5. Ketetapan MPR RI No 3 / MPR / 2000 ttg Sumber Hukum dan Urutan Peraturan
PerUndang Undangan
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
III. Kekuasaan Negara TerTinggi diTangan Majelis Per Musyawaratan Rakyat (Die
Gezamte Staatgewalt Liege Allein Bei Der Majelis )
Kedudukan Dewan PerWakilan Rakyat adalah Kuat . Dewan ini Tidak Bisa Dibubarkan
oleh Presiden( BerLainan dengan Sistem Parlementer)
Kecuali itu Anggota anggota Dewan PerWakilan Rakyat semuanya Merangkap menJadi
Anggota Majelis PerMusyawaratan Rakyat.
Oleh karena itu Dewan PerWakilan Rakyat dapat senantiasa MengAwasi Tindakan
tindakan Presiden, dan Jika Dewan mengAnggap Bahwa Presiden Sungguh Melanggar
Haluan Negara yg Telah diTetapkan Oleh UUD atau Oleh Majelis PerMusyawaratan
Rakyat maka Majelis itu dapat diUndang Untuk PerSidangan Istimewa Agar Supaya Bisa
Minta PerTanggungan Jawab Kepada Presiden
VI. Menteri Negara ialah Pembantu Presiden . Menteri Negara Tidak BerTanggung
Jawab Kepada Dewan PerWakilan Rakyat
Presiden MengAngkat dan MemBerhentikan Menteri Menteri Negara
Menteri menteri itu Tidak BerTanggung Jawab Kepada Dewan PerWakilan Rakyat.
Kedudukannya Tidak Tergantung daripada Dewan ,Akan Tetapi Tergantung dari pada
Presiden
Mereka ialah Pembantu Presiden
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
VII.. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas
Meskipun Kepala Negara Tidak BerTanggung Jawab Kepada Dewan PerWakilan
Rakyat , Ia bukan Diktator Artinya Kekuasaan Tidak Tak Terbatas
DiAtas telah Ditegaskan bahwa Ia berTanggung Jawab Kepada Majelis
PerMusyawaratan Rakyat
Kecuali Itu Ia Harus Memperhatikan Sungguh sungguh Suara Dewan PerWakilan
Rakyat
I. MPR
II KePresidenan ( Presiden dan Wakil Presiden)
III KeMenterian Negara
IV Pemerintah Daerah
V DPR
VI DPD ( Dewan PerWakilan Daerah )
VII Bank Sentral ( Bank Indonesia )
VIII BPK ( Badan Pemeriksa KeUangan )
IX M A ( Mahkamah Agung )
X Mahkamah Konstitusi
XI Komisi Judicial
XII TNI
XIII KePolisian Negara RI
. Mulai BAB X ttg Warga Negara dan Penduduk Pasal 26 Sampai BAB XIV ttg
PerEkonomian Nasional dan KeSejahteraan Sosial dalam Pasal 33. 34 yaitu
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E. Hak Azasi Manusia
1 Hak Hidup
2 Hak Membentuk Keluarga
3. Hak Atas PerLindungan dari Kekerasan dan Diskriminasi
4. Hak Mengembangkan Diri
A..Hak mendapat Pendidikan
B.Hak Memperoleh Manfaat dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , Seni
dan Budaya
5. Hak atas PengAkuan ,Jaminan,PerLindungan ,KePastian Hukum yg Adil,
PerLakuan yg Sama diDepan Hukum
6. Hak untuk BeKerja serta mendapat Imbalan dan Perlakuan yg Adil dan Layak
dalam Hubungan Kerja
7. Hak atas Status KeWarga Negaraan
8. Bebas Memeluk Agama dan BerIbadat menurut Agamanya
9. Bebas memilih Pendidikan dan PengAjaran
10.Bebas memilih Pekerjaan
11. Bebas memilih KeWarga Negaraan
12. Bebas memilih Tempat Tinggal diWilayah Negara dan Meninggalkannya serta
Berhak Kembali
13. Hak atas KeBebasan MeYakini Kepercayaan
14. Hak atas KeBebasan Menyatakan Fikiran dan Sikap sesuai dengan Hati Nurani
15. Hak untuk berKomunikasi dan MemPeroleh Informasi utk Mengembangkan
Pribadi dan Lingkungan Sosialnya
16. Hak utk Mencari,MemPeroleh, Memiliki, Menyimpan,
Mengolah,Menyampaikan Informasi menggunakan Segala JenisSaluran yg Tersedia
17. Hak atas PerLindungan Diri Pribadi , Keluarga,KeHormatan, Martabat , Harta
Benda yg dibawah KeKuasaannya
18.Hak atas Rasa Aman dan PerLindungan dari Ancaman KeTakutan utk Berbuat
atau Untuk Tidak Berbuat Sesuatu
19. Hak utk bebas dari Penyiksaan atau PerLakuan yg Merendahkan Derajat
Martabat Manusia
20. Hak MemPeroleh Suaka Politik dari Negara Lain
21. Hak HidupSejahtera Lahir Bathin, BerTempat Tinggal,Mendapat Lingkungan
Hidup yg Baik dan Sehat
22. Hak Memperoleh PelayananKesehatan
23. Hak Mendapat Kemudahan dan Perlakuan Khusus Memperoleh Kesempatan dan
Manfaat yg sama guna Mencapai Persamaan dan KeAdilan
24.Hak Atas Jaminan Sosial
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
25. Hak MempunyaiHak Milik Pribadi dan Hak Milik tersebutTidak Boleh diAmbil
Alih Secara SeWenang Wenang Oleh Siapapun
26. Hak untuk Tidak diTuntut Atas Dasar Hukum yg Berlaku Surut Adalah Hak
Azasi Manusia
27.Hak bebas dari PerLakuan yg berSifat Diskriminatif atas Dasar Apapun dan Hak
Mendapatkan Perlindungan terhadap Perlakuan yg bersifat Diskriminatif Itu
28.Identitas Budaya dan Hak Masyarakat Tradisional diHormati selaras dengan
Perkembangan Zaman dan PerAdaban
29.Wajib MengHormati Hak Azasi Manusia Lain
30.Wajib Tunduk Kepada Pembatasan yg diTetapkan UU
F.Kemerdekaan Tiap tiap Penduduk utk Memeluk Agamanya Masing masing dan utk
BerIbadat menurut Agamanya dan Kepercayaannya Itu
G. Hak dan KeWajiban Ikut Serta dalam Usaha PerTahanan dan KeAmanan Negara
D. Pemerintah Memajukan IPTEK dengan Menjunjung Tinggi Nilai nilai Agama dan
PerSatuan Bangsa utk KeMajuan PerAdaban serta KeSejahteraan Ummat Manusia
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
J. A. PerEkonomian disusun sebagai Usaha bersama berDasar Atas Azas Kekeluargaan
B. Cabang cabang Produksi yg Penting bagi Negara dan Meng Uasai Hajat Hidup
Orang Banyak DiKuasai Oleh Negara
Dilihat pada Konstitusi UUD 1945 sejak Perubahan (Amandemen Tahun 1999) tidak
ada lagi Tugas MPR menetapkan GBHN
Menjadi Pertanyaan Sekarang Bagaimana Pemerintah yg terpilih secara Demokratis
tersebut dalam mengejar Cita cita Bangsa dan Tujuan Nasional dalam Pembukaan UUD
1945?
I Cita cita Bangsa dalam Alinea Ke 2 Pembukaan UUD 1945 Adalah
Negara tetap
A . Merdeka
B Bersatu
D. BerDaulat
E. Adil dan Makmur
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
II Tujuan Nasional ( Tujuan Negara ) dalam Alinea Ke 4 Pembukaan UUD 1945 adalah
Bagaimana MPR Hasil Pemilu Tahun 2004 ( yg terdiri dari DPR dan DPD yang juga
dipilih secara langsung oleh Rakyat menjalankan Fungsi Pengawasan Kepada Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah? Agar Tidak terjadi lagi Penyalahgunaan Kekuasaan /
Wewenang Menurut UUD 1945 dan UU ? ( Pribahasa Bijak menyatakan Pengalaman
adalah Guru yg Terbaik )
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C . 1. SIDANG TAHUNAN MPR Sejak Masa Reformasi Tahun 1998
Dalam Ketetapan MPR RI No 4 /MPR/1999 ttg GBHN Tahun 1999 Sampai 2004
Pasal 4 menyatakan
Menugaskan Kepada Presiden RI Selaku Kepala Pemerintahan Negara serta
Menugaskan Lembaga Lembaga Negara lainnya untuk melaksanakan Ketetapan tersebut
sesuai dengan Fungsi ,Tugas dan Wewenang nya Masing masing dan Menyampaikan
Laporan Pelaksanaannya Setiap Tahun dalam Sidang Tahunan MPR
III. Menurut Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945 (Hasil Amandemen Tahun 2001) menyatakan
KeDaulatan berada diTangan Rakyat dan diLaksanakan Menurut UUD
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Yaitu
1. UU kadang kadang dapat dilengkapi dengan Sanksi Memaksa seperti Pidana Mati
,Pidana Seumur Hidup, Pidana Penjara atau Denda ( Hukum yg berSifat Imperatif)
seperti Hukum Pidana ( Kitab Undang Undang Hukum Pidana / KUHP ) atau UU
diluar KUHP yg juga mencantumkan Sanksi Memaksa seperti dalam UU No 23 Tahun
1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup , UU No 10 Tahun 1998 ttg Perbankan ,atau yg
lain .
Atau dibentuk di Legislatif ( Antara Pemerintah Pusat dan DPR ) Hukum UU yg
berSifat Mengatur (Fakultatif ) seperti Hukum Privat ( UU No 1 Tahun 1974 ttg Pokok
pokok Perkawinan, UU No 5 Tahun 1960 ttg Pokok pokok Agraria , Dll
Beda dengan Konstitusi (Hukum Dasar) Suatu Negara , Dalam Penjelasan UUD 1945
menyatakan
UUD hanya memuat 37 Pasal, Pasal lain memuat Aturan Peralihan dan Aturan
Tambahan.
Maka telah cukup jika UUD hanya memuat Aturan aturan Pokok, hanya memuat Garis
garis Besar sebagai Instruksi kepada Pemerimtah Pusat dan lain lain Penyelenggara
Negara utk Menyelenggarakan Kehidupan Negara dan Kesejahteraan Sosial
Lebih baik Hukum Dasar yg Tertulis itu hanya memuat Aturan aturan Pokok sedang
Aturan aturan yg menyelenggarakan Aturan Pokok itu diserahkan kepada UU yg lebih
mudah Membuat , Merubah dan Mencabut
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C.2. URUTAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI INDONESIA
(Lihat Urutan Peraturan PerUndang Undangan menurut TAP MPR No III/ MPR/ 2000 )
Menurut KeTetapan MPR No III/ MPR / 2000 ttg Sumber Hukum dan Urutan Peraturan
PerUndang Undangan
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C. 3. BATANG TUBUH ( PASAL PASAL ) dalam UUD 1945
Dalam Konstitusi Suatu Negara didalamnya mengatur ttg Organisasi Suatu Negara
seperti Negara Republik Indonesia dengan UUD 1945
II. Landasan (Dasar ) Negara Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
A ..MPR
B. Presiden dan Wakil Presiden
C.. KeMenterian Negara
D.. Pemerintah Daerah
E. DPR
F. MA
G. Mahkamah Konstitusi
H. BPK
I.. Bank Sentral yaitu Bank Indonesia
J.. Mahkamah Judicial,
K.. KePolisian Negara RI
L.. TNI
M. DLL
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Menurut Pasal II Aturan Tambahan menyatakan
UUD 1945 terdiri dari
I . Pembukaan
II. Pasal pasal yaitu - 16 BAB yaitu 37 Pasal
- 2 Pasal Aturan Peralihan
- 2 Pasal Aturan Tambahan
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV . C 4. KONVENSI dibidang KeTataNegaraan ( Hukum Dasar yg Tidak Tertulis )
Menurut Penjelasan UUD 1945
Dari Ketentuan Pasal 4 Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 ttg GBHN tersebut
sebenarnya dapat diterima sebagai Konvensi yg Baik dalam Penyelenggaraan Ketata
Negaraan yaitu Hukum Dasar yg Tidak Tertulis / Aturan aturan Dasar yg Timbul dan
Terpelihara dalam Praktek Penyelenggaraan Negara meskipun Tidak Tertulis ( Baca
Penjelasan UUD 1945 )
Menurut Pasal 4 tersebut Ada Pengawasan oleh MPR selaku Lembaga Negara
Tertinggi yg didalamnya terdiri dari DPR dan DPD yg dipilih Rakyat secara Langsung
dan mewakili Ratusan Juta Jiwa Rakyat Indonesia yg tersebar diSeluruh Pelosok Tanah
Air
Ada PerTanggung Jawaban Pemerintah kepada Rakyat yg telah memilihnya
Ada Pengawasan( Kontrol ) MPR terhadap Kinerja Pemerintahan terutama
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV MA beserta Pengadilan dibawah Tanggung Jawabnya seperti
1. Pengadilan Umum ( Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negri )
2. Pengadilan Militer
3. Pengadilan Agama
4. Pengadilan Tata Usaha Negara ( Pengadilan Negri Tata Usaha Negara dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara )
5. Pengadilan Niaga
6. Pengadilan Hak Azasi Manusia
7. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
8. Dll
V Mahkamah Konstitusi
VI Komisi Judicial
VII BPK
VIII Bank Sentral ( Bank Indonesia )
IX KePolisian Negara Republik Indonesia
X TNI
Sesuai Peraturan PerUndang Undangan yg berlaku di Negara RI seperti yg diatur
dalam UUD 1945 , Pancasila dan UU
Agar Lembaga Lembaga Negara tersebut Tidak menyalah gunakan Kekuasaan yg
diberikan dalam menjalankan Tugas / Wewenang sesuai Fungsinya masing masing
Menyalahgunakan Kekuasaan / Wewenang yg diberikan oleh UUD 1945 atau UU
berTentangan dengan Peraturan PerUndang Undangan yg Berlaku
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C. 6. WILAYAH NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA
Negara KeSatuan RI dbagi atas Daerah daerah Propinsi dan Daerah Propinsi itu
dibagi atas Kabupaten dan Kota yg Tiap tiap Propinsi , Kabupaten dan Kota itu
mempunyai Pemerintahan Daerah yg diatur dengan UU
( UU No 32 dan 33 Tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah dan PerImbangan KeUangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah , sebelumnya diatur dalam UU No 22
dan 25 Tahun 1999 )
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 dalam Pasal 5 nya menyatakan
Berlakunya sampai dengan Sidang Umum MPR RI Hasil Pemilu Tahun 2004
.
Sebagai Preseden yg baik untuk Kehidupan KetataNegaraanTidak Salah Ketentuan
tersebut untuk terus diPraktekkan.agar ada Chek and Ballances untuk Pemerintahan oleh
Rakyat melalui Wakil wakilnya di MPR
II. Pemerintah memberi Bahan bahan dalam Penyusunan Garis garis Besar Haluan
Negara (GBHN)
Dengan melihat Pengalaman Tahun 1959 Macet Sidang Konstituante (Pada Waktu itu
Negara tidak menggunakan UUD 1945 tetapi UUD Sementara 1950 )
. UUD Sementara Tahun 1950 didalamnya menggunakan Sistem Demokrasi Liberal
(Multi Partai dan Kabinet Parlementer )
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
KeMacetan Sidang Konstituante menyebabkan Keluar Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli
1959, Hal hal yg menyebabkan antara lain
Konvensi seperti itu tidak boleh diartikan sebagai campur tangan, atau menggurui atau
memaksakan kehendak Presiden kepada MPR
Bahan bahan yg diajukan oleh Presiden adalah semata mata bahan Pertimbangan yg
Penilaian dan Putusannya sepenuhnya menjadi Wewenang Konstitusional MPR
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C. 8. ANCAMAN, GANGGUAN , HAMBATAN , TANTANGAN (AGHT) Bangsa
dan Negara Republik Indonesia
Untuk Saat ini Tantangan Ke Depan lebih dari sekedar masalah Ideologi tetapi
Bagaimana Masyarakat , Bangsa dan Negara mengantisipasi derasnya Arus Globalisasi
dibidang Telekomunikasi ,Informasi , KeBudayaan serta Perdagangan Bebas ?
Ancaman ,Gangguan , Hambatan , Tantangan Bangsa dan Negara dapat mempengaruhi
KeTahanan Nasional diseluruh Aspek Kehidupan Bangsa.
Dari Media Elektronika , Kejadian disuatu Negara di Luar Negeri dapat dilihat dalam
waktu yg bersamaan diNegara kita.
Apabila Negara melalui Pemerintah tidak dapat mengantisipasi Ancaman ,Gangguan ,
Hambatan , danTantangan (AGHT) tersebut utk Warga Negara dan Warga Bangsanya
dapat Membahayakan KeTahanan Nasional Bangsa
II.. Tingkat Pendapatan masih rendah ( Masih banyak Daerah daerah diIndonesia
terUtama diPelosok pelosok Tanah Air termasuk Daerah Miskin / Daerah TerTinggal)
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV . Penegakan Hukum Oleh Aparat Penegak Hukum seperti KePolisian , KeJaksaan ,
Hakim diPengAdilan masih diPertanyakan Profesionalitas dan KeMandiriannya. .
Penegakan Hukum sepertinya Pilih Kasih , hanya berlaku kepada Kejahatan kejahatan
Klasik sedangkan kepada Kejahatan kejahatan yg mengundang Perhatian Masyarakat
banyak Hukum dan Aparat Penegak Hukum Tidak dapat Menyentuhnya
Padahal menurut UU No 39 Tahun 1999 ttg Hak Azasi Manusia dalam
Pasal 1 Ayat 3 menyatakan
Seharusnya Tidak Ada Diskriminasi diBidang Hukum selain juga dibidang Politik,
Ekonomi , Sosial Budaya dan KeAmanan dan PerTahanan.
Dalam GBHN Tahun 1999 Sampai 2004 ( KeTetapan MPR No IV / MPR / 1999 )
menyatakan Pemerintah selaku Penyelenggara Negara dalam menjalankan
Pemerintahan / mengambil Kebijakan yg dapat berakibat Langsung atau Tidak Langsung
kepada Rakyat / Masyarakat banyak memperhatikan / mengutamakan Hukum dibanding
bidang bidang yg lain ( Penegakan Supremasi Hukum ) seperti Tujuan diTetapkannya
GBHN Tahun 1999 - 2004
B. Tujuan
I. MeWujudkan KeHidupan yg Demokratis
II BerKeAdilan Sosial
III MeLindungi Hak Azasi Manusia
IV Menegakkan Supremasi Hukum
Dalam Tatanan Masyarakat dan Bangsa yg
A. BerAdab
B. BerAkhlak Mulia
C. Mandiri
D. Bebas
E. Maju
F. Sejahtera
Untuk Kurun Waktu 5 Tahun Ke Depan ( Periode Tahun 1999 – 2004 )
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
V. Masyarakat mengHadapi Ekonomi biaya Tinggi dalam Pelayanan Publik (
berUrusan ) di Birokrasi Pemerintahan
Tidak banyak tercipta Lapangan Kerja bagi Warga Negara yg memang Hak setiap
Warga Negara dan KeWajiban Negara melalui Pemerintah baik Oleh Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah untuk memenuhinya menurut UUD 1945
. Pengangguran makin bertambah ,Tidak saja pada Sumber Daya Manusia dengan
Tingkat Pendidikan Rendah ,bahkan pada Kaum Profesional dengan Tingkat Pendidikan
Tinggi
. Tidak SeImbang Jumlah Lapangan Kerja yg terSedia dengan Jumlah Keluaran ( Out
Put ) dari Perguruan Tinggi.
Setiap ada penerimaan Tenaga Kerja terlihat Ratusan bahkan Ribuan yg Melamar
B. Menimbulkan Suasana Teror atau Rasa Takut terhadap Orang secara MeLuas
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
VIII Dll
.
Hal hal diatas ( Kerawanan Sosial ) merupakan AGHT Bangsa dan Negara RI
Apabila tidak dapat diatasi / diAntisipasi oleh Negara melalui Pemerintah baik
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebabkan / mengakibatkan Ketidak
Percayaan lagi Rakyat / Masyarakat Kepada Pemerintah
Hal tersebut.dapat membahayakan Eksistensi Negara / Kedaulatan Negara diberbagai
Aspek KeHidupan Bangsa seperti dibidang Ekonomi, Hukum , Sosial Budaya dan
Pertahanan / Keamanan
. Mudahnya Rakyat / Masyarakat membuat KeRusuhan Sosial terProvokasi Oleh Orang
Orang yg Tidak berTanggung Jawab yaitu Orang Orang yg masih perlu diPertanyakan
rasa KeBangsaannya ( Nasionalisme ) ,KeCintaannya terhadap Bangsa dan Negara /
Rasa Cinta terhadap Tanah Air dan Bangsa ( Masih dapat disebut sebagai Warga Negara
Indonesia / WNI ?) )
Seharusnya setiap Warga Negara / Warga Bangsa diIndonesia dituntut PengAbdiannya
dan Pengorbanannya terhadap Bangsa dan Negara bukan sebaliknya Merusak dan
MengHancurkan Kredibilitas Negara dan Bangsanya Sendiri.
IV. C 9. TANTANGAN AFTA ( Asia Free Trade Area ) Tahun 2003 dan APEC (Asia
Pasifik Ekonomi Cooperation ) Tahun 2020
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Keberhasilan secara nyata yg manfaatnya dapat dirasakan bagi Bangsa dan Negara tetap
terletak pada Diri Bangsa itu Sendiri yaitu
I. Keberhasilan Bangsa ybs untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusianya,
II .Meningkatkan Produktivitasnya
III Meningkatkan Kreativitasnya
IV Pada Akhirnya Meningkatkan Daya Saingnya secara Regional maupun Global
Makin mampu Bangsa itu Meningkatkan Daya Saingnya makin Kukuh KeTahanan
Nasional dan makin mampu menghadapi dan mengatasi Ancaman , Gangguan ,Hambatan
dan Tantangan (AGHT )
A. Produk - Produk Hasil Bangsa dan Negara Indonesia harus dapat bersaing di Era
Perdagangan bebas .
C. Menyadari AGHT Bangsa dan Negara Saat ini dan Masa yg akan datang
.
D. Pemerintah tidak mengulangi Kesalahan kesalahan seperti di Masa masa Lalu
E. Semua Pihak tidak cepat Bangga dan Puas atas apa yg telah diCapai sampai saat
ini
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Kejahatan Tindak Pidana Korupsi menyebabkan
1. Berkurangnya Hak Setiap Warga Negara dan Masyarakat menikmati Hasil hasil
Pembangunan Nasional
Seperti
Sedikit / Minimnya terbuka Lapangan Kerja yg seharusnya dapat Meningkatkan
Daya Beli Masyarakat/ Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Dengan Meningkatnya Pendapatan Masyarakat berarti menggerakkan / Pertumbuhan
Ekonomi
2.. Dibidang Pendidikan dari Pendidikan Dasar , Menengah sampai Perguruan Tinggi
seharusnya dapat menerima Lebih banyak lagi Warga Negara Indonesia untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia yg berKualitas menjadi terhalang.
4. Infra Struktur Lengkap dengan Fasilitas Publik sampai ke Desa desa diSeluruh
Wilayah Tanah Air tidak tercapai .
Apabila tercipta Pembangunan Infra struktur sampai Ke Desa desa / Pelosok pelosok
Daerah diSeluruh Wilayah Tanah Air dapat meningkatkan PerEkonomian dan
Pendapatan Masyarakat. DiDaerah tsb.
Tidak perlu setiap Orang dari Desa ber Urbanisasi Ke Kota kota mencari Lapangan
Kerja ., yg kadang kadang dapat menimbulkan KeRawanan Sosial
Contoh
DiKeluarkan UU ttg Otonomi Daerah, sejak Tahun 1999 yaitu UU No 22 dan No 25
ttg Per Imbangan KeUangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk
Makin Mendekatkan Tingkat KeSejahteraan Masyarakat Di Daerah
Pada Waktu Reformasi Tahun 1998 diRasa Oleh sebahagian Orang di Daerah terjadi
Ketidak Adilan dibidang Ekonomi dan KeSejahteraan Sosial antara Pemerintah Pusat
dan Daerah
Belum Semua Warga Masyarakat diSeluruh Tanah Air merasakan Manfaat UU ttg
Otonomi Daerah tersebut Tahun 2004 UU tersebut Berubah dengan UU No 32 dan 33
Tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah dan PerImbangan KeUangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
Mengapa secepat itu UU dirubah ?
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Pada Waktu Reformasi Tahun 1998 banyak Daerah menghendaki memisahkan Diri dari
Negara Kesatuan RI karena dirasa Pemerintah Pusat Tidak Adil. Sebenarnya Hal itu
bertentangan dengan UUD 1945 ttg Wilayah Negara KeSatuan RI dan UU yg berlaku.
Tahun 2004 UU ttg Otonomi Daerah tersebut dirubah dengan UU No 32 dan 33 Tahun
2004 ttg Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
TUJUAN HUKUM
Tujuan Hukum menurut Ilmu Hukum adalah
A. Untuk adanya KePastian Hukum bagi setiap Orang / Pihak disuatu Negara.
B. Untuk KeAdilan bagi semua Orang / Pihak
C. Untuk adanya Manfaat / Kegunaan / Faedah Hukum itu diadakan bagi setiap
Orang dalam suatu Negara.
Contohnya Hukum UU yg dihasilkan oleh Legislatif (DPR ) bersama Eksekutif (
Pemerintah Pusat ) menurut UUD 1945
. Hukum dibentuk tidak untuk sekelompok orang / Pihak / golongan tertentu melainkan
untuk Semua Orang dalam Suatu Negara dan Pemberlakuannya Tidak ada Diskriminasi
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Terlihat Akhir akhir ini yg hendak dirubah adalah UU yg dibentuk oleh Pemerintah
Pusat dan DPR dalam Kurun Waktu 5 Tahun terAkhir
Ada Apa dalam seringnya berganti ganti UU tersebut ?
Hal tersebut apabila terus dilakukan Tidak Pantas dan Tidak dapat dibenarkan ditinjau
dari segi Hukum
Dapat menyebabkan
1. Tidak Ada KePastian Hukum
2. Menyulitkan Aparat Penegak Hukum.ketika akan menegakkan Hukum yg
berkaitan dengan UU tersebut / menindak Pelaku pelaku yg Melanggar UU tsb
Di Masa Reformasi terlihat Tidak diTegakkan Hukum yg Adil itu . Sampai saat ini tidak
tegas Aparat Penegak Hukum dalam menegakkan Hukum
Tidak ada Perubahan ,seharusnya Reformasi artinya Merubah dari yg tidak / belum baik
menjadi Lebih / Akan semakin Baik ,bukan sebaliknya .
Makin merajalela Tingkat Kejahatan
. Hukum tidak diindahkan/ dilecehkan / diKeSampingkan./ DiSepelekan
Tahun Tahun terAkhir ini meningkat pula Kejahatan kejahatan Trans Nasional seperti
1. Penyalah gunaan Narkotika dan Psikotropika (Pelanggaran atas UU No 22 Tahun
1997 dan UU No 5 Tahun 1997 )
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
7. Cyber Crime
8 . Dll
.2.Memahami UUD 1945 sebagai Hukum Dasar yg mengatur ttg Organisasi Negara
Republik Indonesia yaitu
A - ttg Tujuan Nasional (Negara )
- ttg Dasar Negara Pancasila
B.ttg Lembaga lembaga Negara sesuai Fungsi , Tugas dan Wewenang masing masing
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Mahkamah Konstitusi RI , - UUD Negara RI Tahun 1945 dan UU No 24 Tahun 2003
ttg Mahkamah Konstitusi , Sekjen ,2003 .
2. .BP 7 Pusat , - Undang Undang Dasar 1945 ,1994
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
3. UU RI No 39 Tahun 1999 ttg Hak Azasi Manusia .
4. Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 ttg Garis Garis Besar Haluan Negara Tahun
1999 – 2004. .
5. .Ketetapan MPR RI No 3 / MPR / 2000 ttg Sumber Hukum dan Urutan Peraturan
Per Undang Undangan. .
6. Laboratorium Pancasila IKIP Malang ,- Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
, 1994 .
7. Berita berita dari Media Cetak dan Media Elektronika
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
BAHAN AJAR Perkuliahan Ke XII, XIII
Memahami Pancasila sebagai Sistem Etika
Alinea I A..Dalil Objektif bahwa Penjajahan tidak sesuai dengan Per Kemanusiaan
dan Per Keadilan. Oleh karena itu harus ditentang dan dihapuskan agar semua Bangsa
diDunia dapat memperoleh Kemerdekaan sebagai Hak Azasinya. Disinilah letak Moral
luhur dari Pernyataan Kemerdekaan
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Alinea IV A. Fungsi dan Tujuan Negara Indonesia adalah
1. Melindungi Segenap Bangsa Indonesia dan Seluruh Tumpah
Darah Indonesia
2.. Memajukan Kesejahteraan Umum
3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
4. Ikut melaksanakan Ketertiban Dunia yg berdasarkan Kemerdekaan,
Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
DAFTAR KEPUSTAKAAN
3. Chainur Arrasyid , SH, Prof, - Dasar –dasar Ilmu Hukum ,Snar Grafika Jakarta , 2000
8. Departemen Luar Negri Tahun 2004 - 2009 ( RENSTRA ),- Indonesia diTengah
Konfigurasi Global,Ceramah Ilmiah Biro Perencanaan dan Organisasi ,26 September
2005
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007