Anda di halaman 1dari 66

BUKU 1 dan 2 A - GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

- SATUAN ACARA PERKULIAHAN


B - KONTRAK PERKULIAHAN
C - BAHAN AJAR

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

SKS 2

PENGAJAR LIZA ERWINA , SH , MH

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2006

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
A. GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
B. KONTRAK PERKULIAHAN
C. BAHAN AJAR

JUDUL MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA


SKS 2

A..RATIONAL PENDIDIKAN PANCASILA

Tujuan Pendidikan Tinggi adalah


1..Menyiapkan Peserta Didik menjadi Anggota Masyarakat yg memiliki
Kemampuan Akademik dan /atau Profesional yg dapat Menerapkan ,Mengembangkan
dan /atau Memperkaya Khasanah Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan /atau Kesenian .

2..Mengembangkan dan MenyebarLuaskan Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan /atau


Kesenian serta Mengupayakan Penggunaannya untuk Meningkatkan Taraf Kehidupan
Masyarakat dan Memperkaya Kebudayaan Nasional.(Pasal 2 Peraturan Pemerintah RI No
60 Tahun 1999 ttg Pendidikan Tinggi ).

Pada Hakekatnya Pendidikan adalah Upaya bersengaja dari Suatu Masyarakat dan
Pemerintah Suatu Negara untuk Menjamin Kelangsungan Hidup dan Kehidupan
Generasi Penerusnya selaku Warga Masyarakat dan Warga Negara secara berguna
,bermakna ,dan Mampu mengantisipasi Hari Depan Mereka yg berubah dan terkait
dinamika Budaya , Bangsa ,Negara serta Hubungan Internasional.
.Untuk itu memerlukan Pembekalan Ilmu Pengetahuan ,Teknologi dan Seni
berlandaskan Nilai nilai Agama , Budaya Bangsa serta Ideologi Negaranya.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan ,Teknologi dan Seni di Perguruan Tinggi dirancang
dalam Kurikulum suatu bidang Studi yg Memuat Dasar dasar Keahlian baik Akademik
atau Profesional

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
. Kurikulum perlu dibekali dengan Dasar dasar Sikap ,Perilaku dan Keperibadian untuk
Menyempurnakan Pengetahuan , Keterampilan yg didapatnya ,antara lain melalui
Pendidikan Pancasila .,Pendidikan Agama ,Pendidikan KewargaNegaraan,yaitu
Kelompok Mata Kuliah Umum di Perguruan Tinggi .

B KOMPETENSI YG DIHARAPKAN

. Sesuai Keputusan Dirjen Dikti No 467 /DIKTI/ KEP/ 1999 ttg Penyempurnaan
Kurikulum inti Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila ,Kompetensi yg diharapkan
dari Mahasiswa adalah
Perilaku yg memancarkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan YME dalam Masyarakat yg
terdiri dari berbagai Golongan Agama.
1. Perilaku yg bersifat Kemanusiaan yg Adil dan Beradab .
2. Perilaku yg mendukung Persatuan Bangsa dalam Masyarakat yg beraneka ragam
Agama , Suku , Kebudayaan dan Kepentingan .
3. Perilaku yg mendukung Kerakyatan ,mengutamakan Kepentingan bersama diatas
Kepentingan Perorangan dan Golongan sehingga Perbedaan Pemikiran ,Pendapat
,atau Kepentingan diatasi melalui Musyawarah dan Mufakat .
4. Perilaku yg mendukung Upaya Mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia

Kompetensi Lulusan Pendidikan Pancasila adalah.

Seperangkat Tindakan Intelegent , Penuh Tanggung Jawab Seorang Warga Negara


dalam Memecahkan berbagai Masalah Hidup berMasyarakat , berBangsa ,dan berNegara
dengan Pemikiran yg berlandaskan Pancasila ,yaitu
a. Kemahiran ,Ketepatan dan Keberhasilan Bertindak .
b. Kebenaran Bertindak dilihat dari Ilmu Pengetahuan , Etika ( Kepatuhan
terhadap Agama dan Budaya )
.
Warga Negara Indonesia diharapkan Mampu Memahami , Menganalisis ,dan
Menjawab Masalah masalah yg dihadapi Masyarakat Bangsanya secara
berkesinambungan dan Konsisten dengan Cita cita , Tujuan Nasional yg digariskan
dalam Pembukaan UUD 1945 .
Dapat menghayati Filsafat dan Ideologi Pancasila dan menjiwai Tingkah lakunya
Selaku WNI dalam melaksanakan Profesinya .
Mahasiswa diharapkan menjadi Manusia Indonesia terlebih dahulu sebelum Menguasai ,
Memiliki Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni yg dipelajarinya . Yang didambakan
WNI Unggul dalam Penguasaan Ilmu Pengetahuan ,Teknologi dan Seni tetapi Tidak
Kehilangan Jati Diri ,apalagiI Tercabut dari Akar Budayanya

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
C. DESKRIPSI SINGKAT

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila diberikan Kepada Semua Mahasiswa Jurusan


Teknik disetiap Fakultas Institut Teknologi Medan. Untuk Semester ini Kepada
Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri ITM Semester 2

. Dalam PerKuliahan dijelaskan antara lain


I.A Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi .
B.- .Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia
- Pancasila sebagai Dasar Negara RI
- Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber Hukum di Indonesia
- Pancasila sebagai Ciri Khas / KePribadian bangsa Indonesia
- Pancasila sebagai Perjanjian Luhur bangsa Indonesia

II. Sejarah pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia


A .Sejak Masa Sriwijaya
B. Majapahit
C. Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908
D Sumpah Pemuda 28 Oktober 1908
.

III. Dinamika ( Gerak Pelaksanaan ) Konstitusi UUD 1945


A. Masa Revolusi Fisik Tahun 1945 – 1949
B. Masa Demokrasi Liberal Tahun 1950 –1959
C. M asa Orde Lama Tahun 1959 - 1966
D. Masa Orde Baru Tahun 1966 –1998
E. Masa Reformasi Tahun 1998 – Sekarang

IV. Sistem KetataNegaraan menurut Pancasila dan UUD 1945 .


A. .Makna Pembukaan UUD 1945
- Cita –Cita Bangsa
- Tujuan Nasional
- Dasar Negara

B..Batang Tubuh ( Pasal –Pasal ) dalam UUD 1945


- Lembaga –Lembaga Negara
- Hubungan Negara dengan Warga Negara dan Penduduk di Indonesia ( Hak
dan KeWajiban antara Negara dan Warga Negara )
- Konsepsi Negara RI dibidang Ideologi , Politik , Ekonomi,Sosial Budaya
,PerTahanan dan KeAmanan

V..Pancasila sebagai Sistem Filsafat , Sistem Etika .

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah menyelesaikan Perkuliahan selama 14 Kali Pertemuan ,diharapkan


Mahasiswa
I. Memahami Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

II.. Mengetahui dan Memahami Konstitusi UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional
dalam ber Masyarakat ,ber Bangsa dan ber Negara.

III. Mengetahui dan Memahami Dinamika (Gerak Pelaksanaan) UUD 1945 sejak
ditetapkan oleh PPKI 18 Agustus 1945 sampai saat ini
.
IV. Memahami Pancasila sebagai Ideologi/ Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
dalam Hidup berMasyarakat ,berBangsa dan berNegara.

V. Dapat memperluas Wawasan Berfikir dalam Mengaktualisasikan Nilai nilai


Pancasila .dalam Kehidupan seHari hari

VI. Mampu Menyaring / Memfilter / Mengantisipasi Diri terhadap Kemajuan


/Perkembangan Zaman ( di Era Globalisasi ) Transformasi , Telekomunikasi ,
Informasi dan Kebudayaan demi Ketahanan Nasional Bangsa.dan Negara
Republik Indonesia

I. POKOK BAHASAN Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila diPerguruan


Tinggi

SUB POKOK BAHASAN


1 Landasan Pendidikan Pancasila secara
A Hstoris
B. Kultural
C.Juridis
D.Filosofis

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
2. Tujuan Nasional , Tujuan Pendidikan Nasional ,dan Tujuan Pendidikan
Pancasila
.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Mahasiswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan Landasan Pendidikan Pancasila
2. Menjelaskan Tujuan Pendidikan Pancasila.
3. Menjelaskan Sejarah Lahirnya Pancasila (Proses Perumusan Pancasila ) .
4. Memahami Pancasila sebagai 5 Azas (Prinsip) /5 Dasar Negara dalam Hidup
berMasyarakat ,berBangsa dan berNegara .
5.Menjelaskan Kedudukan Pancasila bagi Bangsa Indonesia yaitu
A.Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
B.Pancasila s ebagai Ciri Khas (Kepribadian ) Bangsa
C.Pancasila sebagai Dasar Negara
D.Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum
E.Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa.

ESTIMASI WAKTU 4 X 50 Menit

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Bahan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ,BP 7 Pusat


,1994.
2. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi , Laboratorium Pancasila IKIP
Malang , 1994
3. Dardji Darmodihardjo , SH , Prof ,Nyoman Dekker ,SH ,Drs, AC Pringgodigdo
, Mr ,Prof dkk, - Santiaji Pancasila suatu Tinjauan Filosofis , Historis , dan
Juridis Konstitusional, Usaha Nasional Surabaya , 1981
4. Ketetapan MPR RI No 3 / MPR /2000 ttg Sumber Hukum dan Urutan
Peraturan PerUndang Undangan
5. Uraian Pancasila oleh Panitia Lima , Penerbit Mutiara Jakarta 1977.
6. Tentang dan Sekitar UUD 1945 ,oleh JCT Simorangkir ,SH dkk , Penerbit
Djembatan , 1975.

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
II. POKOK BAHASAN Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.mempertahankan
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

SUB POKOK BAHASAN


1. Pertumbuhan Paham Kebangsaan Indonesia , antara lain
A...Masa masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit .

B. Perjuangan Bangsa Indonesia melawan Penjajahan Kolonial Hindia Belanda


selama 350 Tahun dan Pemerintahan Jepang 3 Setengah Tahun (1942 – 1945
),antara lain .
I. . Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 .
II.. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 .

2. Proses Perumusan Pancasila di Badan Penyelidik Usaha Persiapan


Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI ( Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai ), Sidang 1.dari 29 Mei
1945 – 1 Juni 1945, Sidang Ke 2 Tanggal 10 Juli 1945 – 17 Juli 1945

A. Sidang 1 Tanggal 19 Mei 1945 Pidato Mr Mohd Yamin

B Pidato Prof Mr Soepomo 31 Mei 1945 menguraikan ttg Teori teori Dasar
Negara dan Teori Integralistik

C. Pidato Ir Soekarno 1 Juni 1945 ttg Philosoffische groundslag (Fundamen ,


Filsafat ,Fikiran sedalam dalamnya , Jiwa / Hasrat sedalam dalamnya untuk
diatasnya didirikan Gedung Indonesia Merdeka

D Rumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945

E.Rumusan Pancasila dalam UUD 1945 yg diSahkan Oleh Panitia


PersiapanKemerdekaan Indonesia / PPKI Tanggal 18 Agustus 1945 yaitu
- Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945
- Ir Soekarno sebagai Presiden Pertama .dan Drs Mohd Hatta sebagai
Wakil Presiden Pertama Negara Republik Indonesia
- Pengesahan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945.oleh PPKI yg didalamnya
Mencantumkan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat
1 Menjelaskan Sejarah Perjuangan Bangsa di Masa Pemerintahan Kolonial Belanda .
dan Jepang

2. Menjelaskan ttg Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928

3.Menjelaskan Proses Perumusan Pancasila

BAHAN AJAR PERKULIAHAN Ke III , IV, V


Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia MemperTahankan
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

I. Proses Perumusan Pancasila dimulai dengan

A Pidato Mr Moh Yamin 29 Mei 1945 (Sidang Pertama BPUPKI)


yaitu 5 Azas Dasar untuk Negara Indonesia Merdeka yaitu
B. Peri Kebangsaan
C. Peri Kemanusiaan
D. Peri Ke Tuhanan
E. Peri Kerakyatan
F. Kesejahteraan Rakyat
Setelah berPidato Beliau menyampaikan Usul Tertulis Rancangan UUD dalam
Pembukaan antara lain
1. KeTuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang diPimpin oleh Khidmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

B. .Prof Dr Mr Soepomo dalam Sidang BPUPKI 31 Mei 1945


Ketika menjelaskan Konsep Dasar Negara (StaatsIdee) ,beliau mengemukakan ada 3
Aliran Fikiran yg dapat dijadikan Dasar Pengertian Negara (Staats Idee) yaitu

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
I.Teori Perseorangan (Teori Individualistik ) oleh Thomas Hobbes , John Locke , Jean
Jacques Rousseau , Herbert Spencer dan Harold J Laski.

Negara ialah Masyarakat Hukum (Legal Society ) ,disusun atas Kontrak antara
Semua Orang dalam Masyarakat itu (Social Contract)

II.Teori Golongan (Class Theory ) oleh Karl Marx ,Engels dan Lenin.

Negara dianggap sebagai Alat suatu Golongan (Suatu Class) untuk menindas
Class yg lain . Negara ialah alat Golongan yg mempunyai

Kedudukan Ekonomi Kuat untuk menindas Golongan golongan Ekonomi Lemah .


Negara adalah Kekuasaan Golongan Ekonomi Kuat.

III. Teori Integralistik oleh Spinoza , Adam Muller dan Hegel.

Negara ialah Suatu Susunan Masyarakat yg Integralistik , Segala Golongan


segala Bagian , Anggotanya berhubungan Erat Satu sama Lain dan merupaka
Persatuan Masyarakat yg Organis .
Negara tidak memihak kepada Suatu golongan yg paling Kuat atau yg paling
Besar , tidak menganggap Kepentingan Seseorang sebagai Pusat tetapi menjamin
Keselamatan Hidup Bangsa seluruhnya sebagai Persatuan yg tidak dapat dipisah pisahkan
.Yang penting Penghidupan Bangsa Seluruhnya
Teori Perseorangan diterapkan sebagai Dasar Negara di Eropa Barat atau Amerika yg
bersifat Liberal dengan Azas Kedaulatan Rakyat (Demokrasi )
Teori Golongan diterapkan di Negara negara Komunis dalam bentuk Diktatur
Proletariat dengan Azas Kedaulatan Negara

Azas azas Integralistik antara lain Azas Kekeluargaan


1. Sila Persatuan Indonesia yg menjiwai Pokok Pikiran 1 dalam Pembukaan UUD
1945 Negara Melindungi Segenap Bangsa Indonesia dan Seluruh Tumpah Darah
Indonesia ,mencerminkan Pandangan Integralistik
2. Nilai nilai Pancasila antara lain
a. Pancasila merupakan Satu Kesatuan yg Bulat dan Utuh
b.. Sila Persatuan dijabarkan dalam Pasal pasalnya yaitu Pasal 1 Ayat 1, Pasal 18
Ayat 1,Pasal 25 A, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 36 A, Pasal 36 B, Pasal 37 Ayat 5,
c. Selaras ,Serasi dan Seimbang antara Hak dan Kewajiban Warga Negara dan
Negara.

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
C Pidato Ir Soekarno 1 Juni 1945 diSidang BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai )
Mengenai Philosofische groundslag dari pada Indonesia Merdeka
.
Philosofische groundslag ialah Fundamen , Filsafat , Fikiran yg sedalam dalamnya ,
Jiwa , Hasrat yg sedalam dalamnya untuk diatasnya didirikan Gedung Indonesia Merdeka
yg Kekal dan Abadi
Beliau mengemukakan ttg Merdeka , Political Independence adalah Satu Djembatan
Emas ,diseberangnya Djembatan Kita Sempurnakan Masyarakat
Dasar (Philosophische groundslag ), Weltanschauuung ,diatas nya didirikan Negara
Indonesia
Beliau mencontohkan Negara negara yg Merdeka dengan Dasar (Weltanschauung)
seperti
1.Djermania diatas National Sozialistische,Filsafat Nasional Sosialisme oleh Adolf
Hitler .
2.Negara Sovjet dengan Marxistische Historisch Materialistische oleh Lenin.
3. ,Dai Nippon dengan Tennoo Koodoo Seishin .
4.Saudi Arabia diatas Satu Dasar Agama yaitu Islam.
5.Negara Tiongkok dengan San Min Chu Mintsu, Minchuan , Min Sheng Nasionalisme
,Demokrasi ,Sosialisme oleh Sun Yat Sen.

Ir Soekarno mengemukakan Dasar antara lain

1..Kebangsaan Indonesia (Nationale Staat).


Apakah Bangsa? Apakah Syaratnya Bangsa ? Ernest Renan Syarat Bangsa yaitu
Kehendak akan Bersatu
Otto Bauer dalam Buku Die Nationalitlltenfrage , Was ist eine Nation ?
Eine Nation ist eine aus Schiksalsgemeschaft erwaschsene Charakter gemeinschaft,
Bangsa adalah Satu Persatuan Perangai yg timbul karena Persatuan Nasib.
Wetenschap baru , satu Ilmu Baru yaitu Geopolitik , Ki Bagus Hadikusumo menyatakan
ttg Persatuan antara Orang dan Tempat . Orang dan Tempat tidak dapat dipisahkan ,
Tempat ialah Tanah Air , Tanah Air adalah Satu Kesatuan .Kepulauan Indonesia
merupakan Satu Kesatuan Pulau pulau diantara 2 Lautan besar Pasific dan Lautan Hindia
dan diantara 2 Benua yaitu Benua Asia dan benua Australia.

2.. InterNasionalisme atau Peri Kemanusiaan.

Nasionalisme bukan Chauvinisme , orang di Eropah mengatakan Deutscland uber


Alles, Tidak ada yg setinggi Djermania , Bangsa lain lain tidak ada Harganya.
Tanah Air Indonesia hanya Satu bahagian Kecil dari pada Dunia, Gandhi mengatakan
My Nationalism is Humanity.

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
3..Mufakat, Dasar Perwakilan, dasar Permusyawaratan.

Negara Indonesia bukan Satu Negara untuk Satu Orang, bukan Satu Negara untuk
Satu Golongan , walaupun Golongan Kaya,tetapi Kita Mendirikan Negara Semua buat
Semua, Satu buat Semua , Semua buat Satu.
Beliau Yakin bahwa Syarat yg Mutlak untuk Kuatnya Negara Indonesia ialah
PerMusyawaratan, Perwakilan
Beliau mengatakan untuk Pihak Islam , inilah Tempat yg Terbaik untuk Memelihara
Agama . Kita ,Sayapun adalah Orang Islam,beliau meminta Maaf KeIslamannya Jauh
belum Sempurna tetapi apabila dibuka Dada dan melihat Hati Beliau adalah Hati Islam .
Ingin Membela Islam dalam Mufakat dalam PerMusyawaratan . Dengan Cara Mufakat
Perbaiki segala Hal juga Keselamatan Agama yaitu dengan jalan
Pembicaraan(PerMusyawaratan) didalam Badan Perwakilan Rakyat .
Badan Perwakilan tempat untuk mengemukakan Tuntutan tuntutan Islam, diusulkan
kepadaPemimpin pemimpin Rakyat apa apa yg dirasa perlu bagi perbaikan.
Jika memang Rakyat Indonesia yg bagian besarnya rakyat Islam dan Islam Agama yg
Hidup berkobar kobar dalam kalangan Rakyat, agar sebanyak mungkin Utusan utusan
Islam kedalam Badan Perwakilan
Dengan sendirinya Hukum hukum yg keluar dari Badan Perwakilan Rakyat Hukum
Islam pula.
Bahwa Agama Islam benar benar Hidup didalam Jiwa Rakyat , utusan adalah Orang
Islam , Pemuka pemuka Islam , Ulama ulama Islam.. Hiduplah Islam Indonesia dan
bukan Islam yg hanya diatas Bibir saja.

4..Kesejahteraan, tidak ada KeMiskinan didalam Indonesia Merdeka.

Kaum Kapitalnya merajalela atau Semua Rakyatnya Sejahtera ? Semua Orang cukup
Makan , cukup Pakaian , Hidup dalam Kesejahteraan , merasa dipangku Ibu Pertiwi yg
cukup memberi Sandang Pangan?Mana yg Kita pilih ?
Di Negara negara Eropah ,Amerika ada Badan Perwakilan Rakyat , adalah Democratie
,hanyalah Politicke Democratie saja semata mata ,tidak ada Sociale Rechtvaardigheid
,tidak ada Keadilan Sosial , tidak ada Ekonomische Democratie sama sekali.
Demokrasi bukan Demokrasi Barat tetapi PerMusyawaratan yg memberi hidup yakni
Politik Economische Democratie yg mampu mendatangkan Kesejahteraan Sosial..
Sociale Rechtvaardigheid .
Rakyat ingin Sejahtera didalamnya ada Keadilan. Jika memang betul betul mengerti,
mengingat ,mencintai Rakyat Indonesia.
Prinsip Sociale Rechtvaardigheid bukan saja Persamaan Politik

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Tetapi diatas Lapangan Ekonomi harus mengadakan Persamaan artinya Kesejahteraan
bersama yg Sebaikbaiknya.

Beliau juga mengatakan Urusan Kepala Negara tidak akan memilih Monarchie
sebabVooronderstel Erfelijkheid ,turun temurun.
.Beliau mengatakan Dia Islam ,Demokrat
Karena Orang Islam menghendaki Mufakat , Tiap tiap Kepala Negarapun dipilih.

5.Tuhan Yang Maha Esa , Prinsip Ke Tuhanan Yang Maha Esa , KeTuhanan yang
berKebudayaan.

Bukan saja Bangsa Indonesia berTuhan ,tetapi masing masing Orang Indonesia
hendaknya BerTuhannya sendiri
Hendaknya Negara Indonesia ialah Negara yg tiap tiap Orangnya dapat menyembah
Tuhannya dengan cara leluasa, segenap Rakyat hendaknya berTuhan secara Kebudayaan
yakni dengan tiada Egoisme Agama.

Islam , Kristen , Budha mengamalkan ,menjalankan Agama dengan cara BerKeAdaban


ialah Hormat menghormati Satu sama lain.
Nabi Muhammad SAW telah memberi bukti yg cukup ttg Verdraagzaamheid ,ttg
Menghormati Agama Agama lain
KeTuhanan yg berKebudayaan , Ke Tuhanan yg BerBudi Pekerti yg Luhur , Ke
Tuhanan yg Hormat menghormati Satu sama lain.

Rukun Islam 5 jumlahnya ,Jari kita 5 Setangan, mengenal Panca Indra. Dengan
Petunjuk Seorang Teman Ahli Bahasa Ke Lima Uraian ttg Dasar Negara Kelak namanya
Pancasila
Sila artinya Azas atau Dasar ,dan diatas Ke 5 Dasar itulah mendirikan Negara
Indonesia Kekal dan Abadi

D. Piagam Jakarta 22 Juni 1945.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI)melalui 9 Orang antara lain


1. Ir Soekarno
2. Drs Mohd Hatta
3.Mr A A Maramis
. 4. Abikusno Tjokrosujoso
5.Abdul Kahar Muzakir
6.H A Salim
7.Mr Achmad Subardjo
8.W achid Hasjim

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
9.Mr Muhd Yamin.

Melanjutkan Rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta dengan Susunan dan


Sistematika sebagai berikut
1.KeTuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3.Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yg DiPimpin oleh Khidmat Kebijaksanaan dalam PerMusyawaratan /
PerWakilan
5.MeWujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia .

E. Rumusan Pengesahan UUD 1945 Tanggal 18 Agustus 1945.

Tanggal 17 Agustus 1945 Petang Hari datang Utusan Kaigun (Angkatan Laut
Jepang) menemui Drs Mohd Hatta memberitahukan dengan Sungguh sungguh Bahwa
Daerah daerah yg Tidak BerAgama Islam dalam Wilayah yg diperintah oleh Angkatan
Laut Sangat BerKeberatan terhadap Bagian Kalimat dalam Rancangan Pembukaan
UUD Sila Pertama
Dengan Semangat Persatuan ,Keesokan Harinya Tanggal 18 Agustus 1945 diselesaikan
oleh PPKI . Sebelum Rapat dimulai masalah tersebut dibicarakan terlebih dahulu oleh
Drs Mohd Hatta dengan 4 Anggota PPKI yaitu
1.K H Wachid Hasyim
2.Ki Bagus Hadikusumo
3.Mr Kasman Singodimedjo
4. Mr Teuku Muhd Hasan
Kesemuanya Tokoh tokoh yg BerAgama Islam

Rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 sejak diSahkan PPKI 18 Agustus
1945 sampai Sekarang walau telah di Amandemen sebanyak 4 Kali diMasa Reformasi
yaitu Tahun 1999,Tahun 2000,Tahun 2001 danTahun 2002 adalah
1.Ke Tuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Ber Adab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yg di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam PerMusyawaratan
/PerWakilan
5.MeWujudkan Suatu KeAdilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
ESTIMASI WAKTU 6 X 50 Menit

DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Darji Darmodiharjo , SH, Prof, dkk, - Santiaji Pancasila
Suatu Tinjauan Filosofis , Historis dan Juridis Konstitusional, Penerbit Usaha
Nasional Surabaya , 1981
.
2. Laboratorium Pancasila IKIP Malang , - Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi ,
1994.
3.. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila Pusat , - Pancasila , Undang Undang Dasar 1945 ,1994
4. Panitia Lima (Muhd Hatta, Achmad Subardjo D, A A Maramis ,Sunario , A G
Pringgodigdo ), - Uraian Pancasila , Penerbit Mutiara Jakarta ,1977.
5.J C T Simorangkir , SH, B Mang Reng Say , Drs , - Tentang dan Sekitar Undang
Undang Dasar 1945 , Penerbit Djambatan 1975
6. .Departemen Penerangan RI , - Penetapan Bahan bahan Indoktinasi ,Kata Pengantar
K R T Radjiman Wedyo diningrat, Dr , Lahirnya Pancasila , Falsafah Pancasila ,
Pidato Presiden Ir Soekarno 1 Juni 1945 dimuka Sidang Pertama Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI )
,Pencetak dan Penerbit DUA R Bandung ,1947.

III.POKOK BAHASAN Memahami Dinamika(Gerak Pelaksanaan ) UUD 1945.


.
. SUB POKOK BAHASAN .
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia sejak Proklamasi
17 Agustus 1945 Sampai Saat ini ,meliputi

A. .Masa Revolusi Fisik,Tahun 1945 – 1949

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
BAHAN AJAR PERKULIAHAN Ke VI, VII , VIII
Memahami Dinamika ( Gerak Pelaksanaan ) UUD 1945

Secara Umum UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sebaik baiknya karena Segenap
Daya Upaya serta Perjuangan Bangsa dan Negara dicurahkan dalam Rangka Membela
dan Mempertahankan Kemerdekaan yg baru saja diProklamirkan .
MPR dan DPR belum dapat dibentuk ,diberlakukan Aturan Peralihan Pasal 4 UUD 1945
yaitu
Sebelum MPR , DPR dan DPA dibentuk menurut UUD 1945 ,segala Kekuasaan
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah Komite Nasional . Badan tersebut
berubah Fungsi diserahi Kekuasaan Legislatif dan Menetapkan GBHN berdasarkan
Maklumat Wakil Presiden.
Perubahan ke 2 Sistem Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Parlementer berdasarkan
Usul Badan Pekerja KNIP. Kekuasaan Pemerintah ( Eksekutif ) dipegang oleh Perdana
Menteri sebagai Pimpinan Kabinet daengan Para Menteri sebagai Anggota Kabinet .
,secara bersama sama atau Sendiri sendiri bertanggung jawab kepada KNIP , tidak
bertanggung jawab kepada Presiden seperti yg dikehendaki UUD 1945 .
Sejak 27 Desember 1949 berlaku Konstitusi Republik Indonesia Serikat ,Negara
Kesatuan RI menjadi Negara Federasi Republik Indonesia Serikat (RIS ) , UUD 1945
hanya berlaku di Negara Republik Indonesia sebagai Negara Bagian meliputi Sebagian P
Jawa dan Sumatera dengan Ibukota Yogyakarta
Tahun 1949 Indonesia terdiri dari Negara Bagian Indonesia Barat ,Negara Bagian
Indonesia Tengah dan Negara Bagian Indonesia Timur , menggunakan Konstitusi
Republik Indonesia Serikat 1949 Untunglah Negara Federasi RIS berlangsung Singkat ,
timbul desakan desakan untuk kembali menjadi Negara Kesatuan ,datang dari Daerah
daerah yg merasa Tidak Puas dengan ter bentuknya Negara Federal Hasil Konperensi
Meja Bundar serta ingin bergabung dengan Republik Indonesia (Yogyakarta )
April 1950 tinggal Negara Bagian Indonesia Timur dan Sumatera Timur yg belum
bergabung dengan Negara RI Yogyakarta .Tanggal 15 Agustus 1950 didepan Rapat
gabungan Senat dan DPR RIS Rancangan Perubahan Konstitusi RIS menjadi UUD
(Sementara) RI diTanda Tangani Presiden dan diberlakukan mulai Tanggal 17 Agustus
1950 dan Negara Federasi RIS menjadi Negara Kesatuan RI .
Dalam Konstitusi tsb (UUD Sementara ) 1950 mengatur
Sistem Pemerintahan Parlementer bukan Sistem Presidensial yaitu Presiden dan Wakil
Presiden adalah Presiden Konstitusional dan Tidak dapat diganggu gugat ,yg
berTanggung Jawab adalah Para Menteri ,berTanggung Jawab kepada Parlemen (DPR ).
Penentuan Sistem berSumberkan Landasan Pemikiran Demokrasi Liberal yg
mengutamakan Kebebasan Individu . Berbeda dengan UUD 1945 menganut Sistem
Presidensial berPijak pada Landasan Demokrasi Pancasila yg berIntikan Kerakyatan yg
DiPimpin oleh Hidmat Kebijaksanaan dalam PerMusyawaratan / PerWakilan, menganut
Prinsip KeSeimbangan , KeSelarasan dan KeSerasian antara Hak dan KeWajiban
.Presiden berTanggung Jawab Kepada Pemberi Mandat MPR, Tidak Kepada DPR,
sedang Menteri berTanggung Jawab KePada Presiden ..

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
B. Masa Demokrasi Liberal Tahun 1950 – 1959

Pelaksanaan UUD Sementara 1950 dan Akibatnya adalah terjadi Kekacauan dibidang
Politik , Keamanan , Ekonomi ,Sistem Kabinet Parlementer mengakibatkan
meningkatnya KeTidak Stabilan Politik dan Pemerintahan ,sering terjadinya pergantian
Kabinet . Sejak Tahun 1950 – 1959 terjadi Pergantian Kabinet sebanyak 7 Kali
menggambarkan Program Kabinet tidak dapat dilaksanakan secara Baik dan
BerKesinambungan
Bulan September dan Desember Tahun 1955 diadakan Pemilu diikuti 28 Partai Politik
dan PerOrangan memilih Anggota DPR dan Anggota Konstituante
.Tugas Konstituante membuat Rancangan UUD yg Tetap ,pengganti UUD Sementara
1950 .
Lebih dari 2 Tahun berSidang Konstituante belum berhasil MeRumuskan Rancangan
UUD Baru , Perbedaan Pendapat mengenai Dasar Negara menjadi Perdebatan diSidang
Konstituante dan menjalar keLuar Gedung ,menimbulkan Ketegangan Politik
diKalangan Masyarakat dan dapat menimbulkan Perpecahan Bangsa .
22 April 1959 Presiden Ir Soekarno berPidato di Depan Sidang Konstituante dan
Menyarankan Untuk Kembali Kepada UUD 1945.
Ada 2 golongan yaitu yg menerima Saran Kembali Ke UUD 1945 secara Utuh dan
golongan yg menerima Kembali Ke UUD 1945 dengan Amandemen yaitu
dimasukkannya Kembali 7 Kata dalam Sila Pertama yaitu KeWajiban Menjalankan
Syariat Islam bagi Pemeluk pemelukNya .
Pemungutan Suara dilaksanakan sampai 3 Kali tetapi Konstituante tidak dapat
menghasilkan UUD.
Hal yg demikian akan menimbulkan Keadaan KeTata Negaraan ygMembahayakan
PerSatuan dan KeSelamatan Negara ,Nusa dan Bangsa serta Merintangi Pembangunan
Nasional untuk Mencapai Masyarakat Yg Adil dan Makmur
Kegagalan Konstutuante bukan disebabkan oleh Keadaan diLuar Gedung melainkan
Oleh paraAnggota Konstituante itu Sendiri .
Dengan Dukungan Bagian Terbesar Rakyat Indonesia diKeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli 1959 ttg Kembali Kepada UUD 1945 .
Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan Perintah Harian diTujukan kepada Seluruh
Jajaran TNI /AD untuk melaksanakan dan MengAmankan Dekrit Presiden tersebut .
Mahkamah Agung membenarkan tindakan Presiden mengeluarkan Dekrit didasarkan
kepada Hukum Darurat Negara (StaatsNoodRecht) dengan Mengingat Keadaan
KeTataNegaraan yg Membahayakan PerSatuan ,KeSatuan ,KeSelamatan Negara ,Nusa
dan Bangsa .
Dalam Sidang Tanggal 27 Juli 1959 DPR Hasil Pemilu 1955 secara Aklamasi
menyatakan Kesediaan untuk bekerja Terus berdasarkan UUD 1945 .
.

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
C. Masa Demokrasi TerPimpin /Orde Lama(Masa 5 Juli 1959 – 11 Maret 1966 )

Terjadi Penyimpangan penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 antara lain
1.Penyimpangan Ideologis ,Konsep Pancasila berubah menjadi Konsep Nasionalis
,Agama dan Komunis

2.. Demokrasi TerPimpin yg semula bersumber pada Sila ke 4 cenderung menjadi


Pemusatan kepada Presiden Ir Soekarno dengan Wewenang melebihi yg ditentukan
UUD 1945 yaitu mengeluarkan Produk Hukum seTingkat UU tanpa Persetujuan DPR
dalam bentuk Penetapan Presiden
.
3.MPRS mengambil Putusan mengangkat Ir Soekarno sebagai Presiden SeUmur
Hidup , Hal tersebut bertentangan dengan Ketentuan UUD 1945 yg menetapkan Masa
Jabatan Presiden 5 Tahun

4.Tahun 1960 karena DPR tidak dapat menyetujui Rancangan Pendapatan dan Belanja
Negara (RAPBN) yg diajukan Pemerintah ,Presiden waktu itu Membubarkan DPR Hasil
Pemilu 1955 dan membentuk DPR Gotong Royong (DPRGR)

5.Hak Budget DPR tidak berjalan karena setelah Tahun 1960 Pemerintah tidak
mengajukan Rancangan UU APBN untuk mendapat Persetujuan DPR sebelum berlaku
Tahun Anggaran ybs

6.Pimpinan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara dijadikan Menteri Negara berarti
sebagai Pembantu Presiden

Semuanya itu merupakan Catatan dan Pengalaman tersendiri bagi Bangsa Indonesia
terhadap Pelaksanaan UUD 1945
Penyimpangan penyimpangan mengakibatkan tidak berjalannya Sistem yg ditetapkan
dalam UUD 1945 ,Juga mengakibatkan memburuknya Keadaan Politik , dan Keamanan
serta terjadinya Kemerosotan di bidang Ekonomi.
Presiden Ir Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Kepada Letnan Jenderal Soeharto
selaku Menteri / Panglima Angkatan Darat untuk mengambil langkah langkah yg
diperlukan . Karena Surat Perintah itu dikeluarkan pada Tanggal 11 Maret 1966
disebutlah Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
.
D. Masa Demokrasi Pancasila / Orde Baru.(Masa Setelah 11 Maret 1966 )

1.. Masa Awal Orde Baru ( 1966 – 1968 )


Yaitu Orde (Tatanan ) Kehidupan Masyarakat ,Bangsa dan Negara atas dasar
Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara Murni dan Konsekwen .
Pada Tanggal 11 Maret 1966 Presiden Ir Soekarno mengeluarkan Surat Perintah
Kepada Letnan Jenderal TNI Soeharto Menteri Panglima Angkatan Darat yg isinya
memberikan Wewenang untuk mengambil Langkah langkah Pengamanan yg dianggap
Perlu untuk menyelamatkan Keadaan.

Dalam Sidang Sidang MPRS yaitu Sidang Umum MPRS IV Tahun 1966 ,Sidang
Istimewa MPRS Tahun 1967 danSidang Umum MPRS V Tahun 1968. Dalam Sidang
Umum MPRS IV Tahun 1966 antara lain
A.. TAP MPRS No IX / MPRS / 1966 yg mengukuhkan Supersemar

B. TAP MPRS No X / MPRS / 1966 yg menyatakan bahwa sebelum MPR Hasil Pemilu
terbentuk, MPRS berkedudukan dan berfungsi sebagai MPR serta Semua Lembaga
lembaga Negara didudukkan kembali pada Posisi dan Fungsi sesuai UUD 1945

C..TAP MPRS No XI/ MPRS / 1966 yg menentukan bahwa Pemilu yg bersifat


Langsung , Umum, Bebas dan Rahasia diselenggarakan selambat lambatnya pada
Tanggal 5 Juli 1968

D..TAP MPRS No XIII / MPRS / 1966 ttg Kabinet Ampera yg menyatakan agar
Presiden menugasi Pengemban Supersemar Jenderal Soeharto untuk segera membentuk
Kabinet Ampera

E.TAP MPRS No XX / MPRS / 1966 ttg Memorandum DPRGR mengenai Sumber


Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan PerUndangan
.
Dalam Ketetapan MPRS No XX / MPRS / 1966 menyatakan
bahwa Pancasila yg merupakan Sumber Tertib Hukum ( Sumber dari Segala Sumber
Hukum) adalah Pandangan Hidup , Kesadaran dan Cita cita Hukum serta Cita cita Moral
yg meliputi suasana Kejiwaan dan Watak dari Rakyat

Dalam situasi Politik dan Ekonomi yg sangat berat itulah Februari 1967 DPRGR
mengeluarkan Resolusi meminta MPRS mengadakan Sidang Istimewa untuk meminta
PerTanggung Jawaban Presiden Soekarno
Melalui TAP MPRS No 33 / MPRS / 1967 menyatakan berlakunya TAP MPRS No 15
/MPRS / 1966 ttg Pemilihan / Penunjukan Wakil Presiden dan Tata cara Pengangkatan
Pejabat Presiden ,mengangkat Jenderal Soeharto Pengemban TAP MPRS No 9 / MPRS /
1966 sebagai Pejabat Presiden berdasarkan Pasal 8 UUD 1945 hingga terpilihnya
Presiden oleh MPR Hasil Pemilu

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Sidang Umum MPRS ke 5 Tahun 1968 menghasilkan Keputusan seperti TAP
MPRS No XLIV/MPRS / 1968 ttg Pengangkatan Pengemban Ketetapan MPRS No 9 /
MPRS / 1966 sebagai Presiden RI untuk Masa Kerja 5 Tahun sedangkan untuk Wakil
Presiden tidak diadakan Pemilihan

D . 2. Masa Konsolidasi Orde Baru ( 1968 – 1973 )

Pemilu Pertama diMasa Orde Baru Tahun 1971 ,dicapai Konsensus Peserta Pemilu 9
Partai Politik dan 1 Sekber Golkar.
Mulai merencanakan Pembangunan dalam GBHN(Garis garis Besar Haluan Negara ).
GBHN Tahun 1973 . GBHN ditetapkan MPR setiap 5 Tahun (Mekanisme
KePemimpinan 5 Tahunan )

GBHN adalah Haluan Negara ttg Penyelenggaraan Negara dalam Garis garis Besar
sebagai Pernyataan Kehendak Rakyat secara Menyeluruh dan Terpadu yg ditetapkan oleh
MPR untuk 5 Tahun guna Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat yg Berkeadilan (
Ketetapan MPR No 4 Tahun 1999 ttg GBHN )

D . 3. Mekanisme Kepemimpinan 5 Tahunan ( Pemilu, GBHN ) dan Pembangunan


Jangka Panjang 25/ 30 Tahun Tahap I

Sejak Orde Baru..dimulai ( direncanakan) Pembangunan Jangka Panjang 25/30 Tahun


Pertama ( 1968 – 1993 ).dan Pembangunan 5 Tahunan
Mulai teratur diadakan Pemilu yaitu
I. Pemilu Tahun 1971 , MPR Hasil Pemilu Tahun 1971 mengHasilkan GBHN
1973

II. Pemilu Tahun 1977 , Kontestan Pemilu 2 Partai Politik dan 1 Golongan Karya
untuk memilih Wakil wakil Rakyat di MPR , dihasilkan GBHN 1978 sebagai
Pedoman( Kompas ) untuk Pemerintah dalam menjalankan Pemerintahan untuk
5 Tahun.. Dan dilaksanakan Pembangunan 5 Tahunan(Pelita),sampai diadakan
Pemilu berkutnya

II. Pemilu .Tahun 1982,MPR MengHasilkan GBHN 1983- 1988

.
IV.. Pemilu Tahun1987 MPR menghasilkan GBHN 1988 –1993
.
V. Pemilu Tahun 1992 dan MPR mengHasilkan GBHN 1993-1998.

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E. MASA REFORMASI Tahun 1998

.Pemilu Tahun 1997 dan MPR Hasi Pemilu Tahun 1997 mengHasilkan GBHN 1998.
Terjadi Krisis dibidang Ekonomi dan Moneter di Asia atau ASEAN dan didalam
Negeri terjadi Krisis Ketidak percayaan terhadap Pemerintah. dibawah Presiden Soeharto
yg terPilih sebagai Presiden untuk Ke 6 Kalinya dan Prof Dr Ing B J Habibi sebagai
Wakil Presiden Periode Tahun 1998-2003
. Dibeberapa Kota besar terjadi Kerusuhan Sosial mengakibatkan Ketakutan dan Ketidak
Amanan Masyarakat seperti Penjarahan , Pembakaran dll .
Puncaknya di Gedung MPR terjadi Unjuk Rasa secara besar besaran oleh beberapa
Mahasiswa dan Kaum Reformis meminta Ketua MPR waktu itu yaitu Harmoko
mengambil Tindakan .
Akhirnya Presiden Soeharto diminta mengundurkan Diri dan digantikan oleh Wakil
Presiden Prof Dr Ing B J Habibi sebagai Presiden Ke 3

E . I. Masa Kepemimpinan Presiden Ke3 Prof Dr Ing B J Habibi

. Krisis dibidang Ekonomi dan Moneter diikuti dengan diLikuidasinya beberapa Bank
Swasta karena terjadi Rush secara besar besaran di Kota kota besar seperti Jakarta,
Medan , Surabaya , Bandung Dll. Masyarakat banyak yg menarik Simpanannya ( terjadi
Rush secara besar besaran ).
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar hampir mencapai RP 17000 menyebabkan beramai
ramai setiap Orang menarik Uangnya di PerBankan ,Akhirnya Keluar Kebijakan Bank
Sentral ( Bank Indonesia )memberi Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI ) kepada
beberapa Bank Swasta Besar diJakarta dan Kota kota besar Lainnya di Indonesia.
Penyelesaian dan Pengembalian Uang Negara tersebut sampai saat ini belum juga
Selesai.
Malahan memberatkan Masyarakat , Bangsa dan Negara ( Buktinya Pemerintah Sekarang
di APBN masih MengAnggarkan Pengembalian Hutang Pemerintah Sebelumnya tersebut
Kepada Negara ( Bank Sentral yaitu Bank Indonesia ) yaitu Hutang Pokok dan
Bunganya saja sekitar 60/70 Trilyun Tahun 2005 (Data dari Media Elektronika)

Ketika Tahun 1998 Presiden Prof Dr Ing B J Habibi menjabat sebagai Presiden dibuat
Kebijakan untuk mengadakan Referendum (Jajak Pendapat ) oleh Masyarakat di
Propinsi Timor Timur untuk menentukan memilih bergabung dengan Negara Kesatuan
RI atau memisahkan Diri .dibawah Pengawasan PBB dan ditunjuk Negara Australia
sebagai Kordinator.
Propinsi TerAkhir tersebut ( Propinsi Ke 27 ) yaitu Propinsi Timor Timur sebenarnya
telah bergabung dengan Republik Indonesia Sejak Tahun 1976 ,Tetapi masih
menimbulkan Perbedaan Pendapat di Tingkat InterNasionaI ( PBB ) ttg Integrasi Tahun
1976 tersebut .
Akhirnya dari Hasil Jajak Pendapat masyarakat tersebut paling besar memilih
memisahkan Diri dari Negara Kesatuan RI .

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Presiden Prof Dr Ing B J Habibi dimintakan PerTanggungJawabanNya di MPR dan di
Tolak PerTanggungJawabannya

Dalam beberapa Peraturan Per Undang Undangan yg berlaku sebenarnya telah mengatur
ttg Integrasi Tahun 1976 tersebut antara lain
1.UUNo 1 Tahun 1976 mengatur ttg PengesahanPenyatuan Timor Timur kedalam
Negara Kesatuan RI dan Pembentukan Propinsi Dati 1 Timor Timur

2. KeTetapan MPR No 6 / MPR / 1978 ttg Pengukuhan Penyatuan Wilayah Timor


Timur kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Ada beberapa Kalangan Masyarakat menghendaki Pemilu Tahun 1997 diUlang
Terlihat Bangsa dan Negara kita Tidak dapat Mempertahankan Perjuangan Bangsa (
padahal Ketika Propinsi tsb berIntegrasi Tahun 1976 sudah berapa Nyawa Anggota TNI
Putra Terbaik Bangsa yg Meninggal dalam Tugas Mempertahankan Negara Kesatuan RI
? )
Belum lagi Peraturan PerUndang Undangan yg telah diHasilkan Oleh Pemerintah dan
DPR ( berupa UU ) dan yg dikeluarkan MPR ( berupa KeTetapan / TAP ) , Tidak bisa
di Perjuangkan ? Dimana KeDaulatan Negara di Bidang Hukum ? )

E . I . A. PEMILU Tahun 1999

Pemilu Tahun 1999 diikuti 48 Partai Politik yg Lama dan Baru didirikan ( Masa
Euphoria Demokrasi ) .
MPR Hasil Pemilu 1999 dibawah Pimpinan Prof Dr Amin Rais menghasilkan GBHN
1999- 2004 ( KeTetapan MPR No IV / MPR / 1999 )
Terpilih di MPR dengan Cara Voting (Memilih Suara Terbanyak ) Presiden Ke 4 K H
Abdurahman Wahid.
Ibu Megawati SoekarnoPutri yg kalah Suaranya di MPR Kemudian bekerjasama
dengan K H Abdurahman Wahid dan diangkat menjadi Wakil Presiden

E .II. Masa Kepemimpinan Presiden Ke 4 K H Abdurahman Wahid dan Wakil Presiden


Ibu Megawati SoekarnoPutri
.
Ditengah Perjalanan menjalankan Pemerintahan ,terjadi lagi Krisis Ketidak Percayaan
Masyarakat terhadap Pemerintah
. Presiden K H Abdurahman Wahid selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan
dimintakan PerTanggungJawabanNya diMPR dalam bidang Keuangan Negara terkait
Kasus di BULOG ,Tentang Penanganan Masalah masalah dibidang Hukum terkait
ketika Kebijakan Bank Sentral diMasa Reformasi Tahun 1998 ( BLBI ), Tentang
Pembangunan Nasional yg masih belum berjalan Normal karena Para PengUsaha

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
KeSulitan mengembalikan Hutang hutangnya tersebut. Bahkan masih banyak yg
Melarikan Diri Ke Luar Negri ( Mungkin sampai Saat ini )
PerTanggungJawaban Presiden K H Abdurahman Wahid diTolak
Kesalahan Beliau berikutnya adalah. Ketika hendak mengeluarkan Dekrit
Membubarkan DPR
( Kalau sekarang setelah UUD di Amandemen Tahun 2001 dalam Pasal 7 C menyatakan

Presiden Tidak Dapat Membekukan dan / atau Membubarkan Dewan PerWakilan


Rakyat )

Akhirnya Waktu itu K H Addurahman Wahid digantikan Oleh Wakil Presiden Ibu
Megawati SoekarnoPutri sebagai Presiden Ke 5 sampai Tahun 2004

E . III. Masa Kepemimpinan Presiden Ke5 Megawati Soekarno Putri


.
Tahun 2004 diRencanakan Pemilu secara Langsung disamping memilih Wakil wakil
Rakyat di MPR ( DPR dan DPD ) , DPRD TKT I dan DPRD TKT II , juga Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden secara Langsung .

III. A. Masa Demokrasi Langsung Tahun 2004

Pemilu Tahun 2004 diadakan untuk memilih Wakil wakil Rakyat seperti DPR , DPD ,
DPRD TKT I dan DPRD TKT II secara Langsung serta Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden juga secara Langsung. Pemilu diikuti 24 Partai Politik ( masih Multi Partai ) .
Terpilih Presiden Ke 6 Dr Soesilo Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Muhd
Yusuf Kalla Periode 2004 – 2009 pada Pemilihan Presiden Putaran Ke 2 yg dipilh Oleh
Warga Negara Indonesia yg diikuti / yg mempunyai Hak Pilih sekitar 110 juta Jiwa
Orang.( Data dari Media Elektronika )

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E . IV. Masa Kepemimpinan Presiden Ke 6 Dr Soesilo Bambang Yudoyono dan Wakil
Presiden Muhd Yusuf Kalla Periode 2004 - 2009

Sejak Pemilu Tahun 1997 dan MPR Hasil Pemilu Tahun 1997 yg telah memilih
Presiden Soeharto untuk yg kesekian kalinya dengan Prof B J Habibi sebagai Wakil
Presiden untuk Periode 1998 – 2003 , Negara RI belum keluar dari berbagai Krisis
terutama dibidang Ekonomi ,Hukum. Saat ini menjadi Krisis dibidang KeAmanan
/PerTahanan dan Sosial Budaya.
Pada Tahun tahun terakhir sebelum Reformasi Tahun 1998 memang sudah terjadi
Krisis dibidang Ekonomi , Moneter dikawasan Asia dan ASEAN , tidak terkecuali
Indonesia .
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar hampir mencapai RP 17.000 , menyebabkan terjadi
Rush besar besaran hampir diSeluruh PerBankan ,tertama diKota kota besar.
Belum lagi dibidang KeAmanan , terjadi Penjarahan , Pembakaran dimana mana
terutama diKota kota besar seperti Jakarta,Medan,Surabaya,Bandung dll
Keadaan Ekonomi masyarakat memang sudah sulit pada waktu itu
. Akhirnya dibidang Politik , terjadi Penolakan diMasyarakat kepada Pemerintahan yg
terpilih di Pemilu 1997, artinya berbeda Keinginan Masyarakat banyak dengan Hasil
Pemilu 1997 ( MPR Hasil Pemilu Tahun 1997)
. Walaupun kalau dikatakan yg menolak Rakyat Indonesia (Rakyat Indonesia yg mana?
Rakyat Indonesia jumlahnya Ratusan Juta Jiwa Orang dan Berada / BerTempat Tinggal
diSeluruh Wilayah Pelosok Tanah Air dari Propinsi Aceh Sampai Ke Propinsi di Irian
Jaya
Tidak saja yg Tinggal diKota kota Besar juga yg Tinggal diDesa desa ,Artinya Negara
Republik Indonesia bukan saja Rakyat / Penduduknya yg Tinggal di Jakarta , Bandung
, Medan , Surabaya atau Kota kota Besar lainnya saja.
Tahun 1996 semula diRencanakan Oleh Pemerintah Orde Baru adalah Masa dimulainya
Pembangunan Jangka Panjang 25 /30 Tahun Tahap Ke 2 ( Awal Bangsa dan Negara
Indonesia memasuki Era Tinggal Landas)
Itu Perencanaan Pemerintah tetapi Manusia merencanakan Yang Maha Kuasa
berkehendak lain .
Sebenarnya Tidak Adil dan Fair mempermasalahkan Hasil Pemilu 1997 apabila semua
Pihak dapat menahan Diri dan Patuh terhadap Aturan yg berlaku di Negara RI seperti
UUD 1945 atau UU seperti UU ttg Pemilu , UU ttg Partai Politik
Kalau sekarang ini diatur baik di Konstitusi UUD 1945 dan UU yaitu ttg Hak Azasi
Manusia di Indonesia.
Setiap Orang harus Menghargai Hak Pilih Orang Lain.(Hak Azasi Orang lain ) .
Akhirnya diadakan juga Pemilu berikutnya dibawah Kepemimpinan Presiden B J Habibi
Periode Tahun 1998.sampai 2003.
Pada Waktu itu tercatat KeberHasilan Pemerintahan Prof Dr Ing BJ Habibi yaitu seperti
dibidang Ekonomi , Moneter ,Nilai Tukar Rupiah yg merosot tersebut dapat diTurunkan
menjadi RP 6700 . Nilai Harga Saham mendekati 700
Tetapi karena banyaknya Masyarakat yg menarik Dananya di PerBankan , Bank Sentral
mengeluarkan Kebijakan mengucurkan Bantuan Liquidasi Bank Indonesia ( BLBI)
Kepada beberapa Bank Swasta besar , mula mula sekitar RP 130 - RP 140 Trilyun

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
DiMasa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri yg diTinggalkan Asset para
Pengusaha yg dibantu BLBI tersebut mencapai RP 600 Trilyun dibawah Tanggung Jawab
Badan Penyehatan PerBankan Nasional( BPPN)
Dari Media Elektronika Waktu itu diberitakan Penjualan Asset asset BPPN tersebut
walau dengan Harga murah ditawarkan kepada Pengusaha Pengusaha bahkan kepada
Pengusaha Pengusaha yg menyebabkan Negara melalui Pemerintah dan Bank Sentral (
Bank Indonesia ) harus mengambil Kebijakan BLBI tersebut terlihat tidak Cooperatif
membeli kembali Asset assetnya tsb atau menyelesaikan KeWajibannya yaitu
Mengembalikan BLBI ke Negara melalui Bank Sentral ( Bank Indonesia )

Setelah ditawarkan dengan Harga dibawah Harga Pasar ( ditawarkan dengan Harga
Murah pun ) yg terjual oleh BPPN hanya 28 % dari keseluruhan Nilai Asset yg dikatakan
sebesar RP 600 Trilyun.
Setelah Habis Masa berlaku BPPN Tahun 2003 ( Menurut UU No 10 Tahun 1998 ttg
PerBankan ) BPPN digantikan oleh Perusahaan Pengelola Asset (PPA) sampai saat ini..
PPA seharusnya terus melanjutkan Pengembalian Uang Negara tersebut.
Pengembalian Dana BLBI tersebut Kepada Negara / Bank Sentral sampai saat ini masih
menjadi beban Pemerintah sekarang (Seperti dari Media Elektronika dinyatakan dalam
APBN Tahun 2005 , Pemerintah sekarang harus membayar Bunga BLBI ke Bank Sentral
sekitar RP 60/ 70 Trilyun )
Yang Menjadi Pertanyaan Mengapa Harus Pemerintah Sekarang yg menanggung ?
Akibat dari semua itu Akhirnya Rakyat / Masyarakat dan Bangsa ikut menanggung
Perbuatan Mereka.
Ini Tidak Adil bagi Masyarakat Indonesia terutama Masyarakat yg sekarang Kesulitan
akibat Kebijakan Pemerintah baru baru ini Menaikkan Harga Minyak sampai 87 % dan
Negara melalui Pemerintah yg Sekarang.harus terus memikirkan dan mengatasi Hutang
sebagian Konglomerat tersebut .Kenapa ditimpakan/dibebankan kepada Negara
?Terlihat Hutang hutang para Pengusaha Besar di Masa Pemerintahan Orde Baru yg
seringkali diberikan banyak Ke Mudahan dan Fasilitas sampai saat ini masih menjadi
Beban Bangsa , Negara bahkan Masyarakat yg tidak tahu menahu ttg Itu .
DiMasa Pemerintahan K H Abdurahman Wahid juga diberikan banyak Kemudahan utk
mengembalikan BLBI tsb juga Mereka tidak Cooperatif.
Mengapa sekarang, sampai saat ini Harus Masyarakat banyak bahkan Bangsa dan
Negara yg harus Menanggung perbuatan Mereka ?
(Buktinya karena Pemerintah yg sekarang Kesulitan Keuangannya karena sebagian
Dana di APBN untuk membayar Hutang Pemerintah baik di Dalam Negri atau Ke Luar
Negri termasuk yg didalam Negri BLBI ke Negara yaitu ke Bank Sentral (Bank
Indonesia , diambil Kebijakan menaikkan Harga Minyak Dalam Negri 87 % , SeTinggi
Itu ? )

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Sejak Tahun 1999 setelah Reformasi Tahun 1998 , UU ttg Perbankan No 7 Tahun 1992
dirubah dengan UU No 10 Tahun 1998 utk mengantisipasi Perkembangan Zaman
Bank Sentral ( Bank Indonesia ) harus bersikap Independent sebagai Lembaga Negara .
Beda dimasa Pemerintahan Orde Baru Bank Indonesia termasuk Bagian dari
Pemerintahan , sehingga Tidak ada Batas antara Bank Sentral sebagai Lembaga Negara
yg harus mengutamakan Bangsa dan Negara RI dengan Bank Sentral ( Bank Indonesia
)masuk ( Ikut ) bagian Pemerintahan yg sedang memerintah. Dan Hal ini diKhawatirkan
dapat Menyalah Gunakan Kekuasaan ,d an Hal seperti itu tidak boleh terulang lagi.
Akhirnya Bank Sentral ( Bank Indonesia ) sekarang ini harus Independent sebagai
Lembaga Negara.

Pemerintah sekarang dibawah Bapak Dr Soesilo Bambang Yudoyono di APBN Tahun


2005 harus membayar Tagihan BLBI , dan bunga yg harus dibayar mencapai 70
Trilyun ( Data data dari Media Elektronika )
( Akhirnya Pemerintah mengambil Kebijakan Menaikkak Harga Minyak sampai 87 %
.Disamping membayar Hutang hutang Negara ,Tiba tiba DI Luar Negri Harga Minyak
Dunia mencapai 66 Dollar perBarel ,sedangkan di APBN Tahun 2005 ditetapkan Harga
Minyak 45 Dollar perBarell. Dengan alasan selisih yg harus dibayar Pemerintah ,Harga
Minyak dalam negri juga dinaikkan )
Akibat Kebijakan tsb Lihatlah Rakyat banyak ( Masyarakat banyak ) sekarang
KeHidupannya

Dan Perlu di Pertanyakan Rasa Nasionalisme Orang orang yg menyebabkan Bangsa dan
Negara menjadi Krisis terus berkepanjangan sampai saat ini
Bahkan terlihat dari Berita berita di Media Elektronika Akhir akhir akibat Kebijakan
Pemerintah menaikkan Harga Minyak dalam negri sampai 87 % makin banyak
Masyarakat yg menjadi bertambah menderita ( makin bertambah banyak Rakyat /
Masyarakat yg Miskin , terjadi KeMiskinan , KeLaparan dibeberapa Daerah Terpencil di
Indonesia terjadi Penyakit Busung Lapar , Kekurangan Gizi yg diderita Anak anak Balita
) Mau Kemana Negara RI ? Menciptakan KeSejahteraan Sosial bagi Warganya atau
Sebaliknya / Bagaimana Masa Depan Anak anak Indonesia tsb ? )
.Dari Media Elektronika terlihat dibeberapa Daerah diIndonesia bahkan ditemukan
Kondisi Rakyat yg Kelaparan seperti di Propinsi Irian Jaya , di Propinsi Nusa Tenggara
Timur ,dll . Ada yg menderita Penyakit Busung Lapar kebanyakan diderita oleh Anak
anak ( Balita )bahkan di P. Jawa yg dekat dengan Pemerintah Pusat ,dan terlihat Anak
anak yg Lahir menderuta Kekurangan Gizi..
Ketika Pemerintahan Orde Baru berAkhir Tahun 1998 dari Media Cetak diberitakan
Hutang hutang Pemerintah pada Waktu itu telah mencapai 60 Milyar Dollar dan Hutang
hutang Swasta telah mencapai 56 Milyar Dollar

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dan Ketika berAkhir Pemerintahan Ibu Megawati SoekarnoPutri Tahun 2004 juga
Hutang hutang baik Oleh Pemerintah dan Swasta tidak berkurang,.
Dari Media Elektronika diberitakan Hutang Pemerintah telah mencapai 72 Milyar Dollar,
Hutang oleh Swasta juga telah mencapai 72 Milyar Dollar
Akhirnya dicantumkan Hutang Negara RI telah mencapai 132 Milyar Dollar
Dari data data tersebut Apa artinya bagi sebuah Negara ?
Terlihat beratnya Negara Republik Indonesia yg harus menanggung Hutang hutang
Pemerintahan pemerintahan sebelumnya, dan sekarang menyebabkan / mengAkibatkan
Rakyat / Masyarakat banyak juga terkena akibat dari besarnya sudah Hutang Negara
tersebut, bukannya KeSejahteraan yg terjadi malah sebaliknya Bencana.
Seharusnya setiap berganti Pemerintahan bukannya meninggalkan Hutang tetapi
sebaliknya Rakyatnya /Masyarakatnya menjadi semakin Sejahtera , Maju ( Bagaimana
Visi dan Misi dalam GBHN Tahun 1999 – 2004 ? ( Ketetapan Mpr No IV / MPR / 1999 )
, dan Negara tidak ditinggali /dibebani dengan Hutang

Untuk itu perlu Hukum diTegakkan secara tegas kepada siapa saja yg telah melanggar
Ketentuan Peraturan PerUndang Undangan di Indonesia , termasuk yg berkaitan dengan
Pengembalian Uang Negara seperti UU N o 20 Tahun 2001ttg Tindak Pidana Korupsi yg
merubah UU No 31 Tahun 1999 . Sampai sampai karena Lambatnya Kinerja Kejaksaan
dan KePolisian dalam memberantas Tindak Pidana tsb dibentuk Komisi Pemberantasan
Korupsi ( KPK ) Dengan UU No 30 Tahun 2002 ,dimana menurut UU tsb di KPK dapat
melakukan Penyelidikan , Penyidikan , juga Pengusutan dan mengusulkan PengAdilan
tersendiri utk Tindak Pidana Korupsi ( seharusnya Supremasi Hukum di Negara RI
diWujudkan demi Bangsa dan Negara )
Contoh

I Ketentuan ttg Perikatan / Perjanjian menurut KUHPerdata ( Burgerlijk Wet Boek )

.Apakah Hutang hutang tersebut diikat dengan Perjanjian (Contract) antara Pengusaha
dengan Bank sesuai UU No 10 Tahun 1998 ttg Perbankan dan Ketentuan ttg Perjanjian (
Contract ) menurut Buku Ke III KUHPerdata ?

II . Ketentuan Tindak Pidana Korupsi dalam UU No 20 Tahun 2001 ttg Perubahan atas
UU No 31 Tahun 1999

Belum juga dikembalikan Uang Negara tersebut dengan Sengaja Melawan Hukum
untuk Memperkaya Diri sendiri , Keluarga , Corporate / Badan Hukum / Orang Lain yg
menyebabkan terjadinya Kerugian Negara atau Perekonomian Negara ?
Hal ini bertentangan dengan UU No 20 Tahun 2001 ttg Perubahan terhadap UU No 31
Tahun 1999 ttg Tindak Pidana Korupsi dengan Ancaman Hukuman Penjara Maximal
Seumur Hidup atau Penjara 20 Tahun

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Pasal 2 Ayat1 menyatakan
Tindak Pidana Korupsi ialah Setiap Orang yg Secara Melawan Hukum melakukan
Perbuatan Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi yg dapat
Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara diPidana dengan Pidana
Penjara Seumur Hidup atau Pidana Penjara paling Singkat 4 Tahundan paling Lama 20
Tahun dan Denda Minimal RP 200 juta dan Maximal RP 1 milyar

Dalam Penjelasan Pasal 2 Ayat 1


Yang dimaksud dengan Secara Melawan Hukum mencakup Perbuatan Melawan Hukum
dalam arti Formil maupun dalam arti Materil yaitu meskipun Perbuatan tsb tidak diatur
dlm Peraturan Per Uuan namun apabila Perbuatan tsb dianggap Tercela karena Tidak
sesuai dengan Rasa Keadilan atau Norma norma Kehidupan Sosial dalam Masyarakat
maka Perbuatan tsb dapat diPidana.
Kata Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara menunjukkan
bahwa Tindak Pidana Korupsi merupakan Delik Formil yaitu adanya Tindak Pidana
Korupsi cukup dengan dipenuhinya Unsur unsur Perbuatan yg sudah dirumuskan bukan
denganTimbulnya Akibat

Pasal 2 Ayat 2 menyatakan


DalamHal Tindak Pidana Korupsi yg dimaksud dlm Ayat 1 dilakukan dalam Keadaan
Tertentu Pidana Mati dapat dijatuhkan

Bahkan dalam Penjelasan Pasal 2 Ayat 2 UU tersebut menyatakan Apabila Tindak


Pidana Korupsi dilakukan dalam Keadaan Tertentu dimaksudkan sebagai Pemberatan
bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi
A. Apabila Tindak Pidana tsb dilakukan pada Waktu Negara dalam Keadaan Bahaya
sesuai UU yg berlaku
B. Pada terjadi Bencana Alam Nasional
C. Sebagai Pengulangan Tindak Pidana Korupsi
D Atau pada Waktu. Negara dalam Keadaan Krisis Ekonomi dan Moneter
dapat dijatuhkan Hukuman Mati

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Pasal 32 Ayat 1 menyatakan
Dalam Hal Penyidik menemukan dan berpendapat bahwa satu atau lebih Unsur Tindak
Pidana Korupsi Tidak terdapat cukup Bukti sedangkan secara Nyata telah ada Kerugian
Negara maka Penyidik segera menyerahkan Berkas Perkara Hasil Penyidikan tsb kepada
Jaksa Pengacara Negara utk dilakukan Gugatan Perdata atau diserahkan kepada Instansi
yg dirugikan utk mengajukan Gugatan

Pasal 32 Ayat 2 menyatakan


Putusan Bebas dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Tidak menghapuskan Hak utk
menuntut Kerugian terhadap Keuangan Negara

. Tentang Tuntutan secara Perdata juga dapat diajukan seperti dinyatakan dalam UU No
20 Tahun 2001 ttg Perubahan terhadap UU No 31 Tahun 1999 tersebut yaitu
Apabila ada Kerugian Negara , Negara ( yg diwakili oleh Jaksa Agung Negara RI )
dapat mengajukan Tuntutan Ganti Rugi secara Perdata

Terlihat dari Media Elektronika hampir diSeluruh Daerah Rakyat /Masyarakatnya


menderita
1. Terjadi berbagai Macam Penyakit yg menimpa

2. KeMiskinan/Kelaparan /Kekurangan Gizi

3. Meningkatnya Kriminalitas /Kejahatan baik Kejahatan Klasik maupua Kejahatan


Trans Nasional

4. KeRusakan Lingkungan Hidup dibeberapa Daerah yg menyebabkan Terjadi Banjir ,


Longsor . TerAkhir Gempa dan Bencana Alam Tsunami di Propinsi Aceh dan Nias,(
sebelumnya Gempa di Propinsi Irian Jaya)

5.. Setelah Reformasi Tahun 1998 dan berganti gantinya Pemerintahan belum terlihat
adanya Peningkatan Pendapatan Masyarakat / Masih Rendahnya Daya Beli Masyarakat .
Terlihat Sulitnya setiap Orang mencari Lapangan Pekerjaan .
Setiap dibuka Pendaftaran Penerimaan Tenaga Kerja Ratusan bahkan Ribuan Pencari
Lapangan Kerja .yg MenDaftar terUtama yg telah Menyelesaikan Pendidikan Tinggi atau
Kaum Profesional.
Dari Hal hal tersebut terLihat masih Kurangnya Perhatian Pemerintah untu
Menciptakan Lapangan Kerja bagi Warga Negaranya ,sedangkan menurut Konstitusi
UUD 1945 memang Hak setiap Warga Negara dan KeWajiban Negara melalui
Pemerintah untuk memenuhinya baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E. IV.1. HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA ( Hak dan
KeWajiban antara Negara dengan Warga Negara ) Menurut UUD 1945

yaitu

1.Pasal 27 Ayat 2 Tiap tiap Warga Negara Berhak atas Pekerjaan danPengHidupan yg
Layak bagi KeManusiaan

2. Pasal 28 Ayat1 Setiap Orang Berhak Hidup serta MemperTahankan Hidup dan
KeHidupannya

3. Pasal 28 C Ayat1 Setiap Orang Berhak Mengembangkan Diri melalui


Pemenuhan KeButuhan Dasarnya, Berhak Mendapat Pendidikan dan Memperoleh
Manfaat dari IPTEK, Seni dan Budaya demi Meningkatkan Kualitas Hidupnya dan Demi
KeSejahteraan Ummat Manusia

4. Pasal 28 D Ayat 2 Setiap Orang Berhak Bekerja serta Mendapat Imbalan dan
PerLakuan yg Adil dan Layak dalam Hubungan Kerja

5. Pasal 28 D Ayat 3 Setiap Warga Negara Berhak Memperoleh Kesempatan yg


Sama dalam Pemerintahan

6. Pasal 28 H Ayat 1 Setiap Orang Berhak Hidup Sejahtera Lahir Bathin,


BerTempat Tinggal dan Memdapatkan Lingkungan Hidup yg Baik dan Sehat serta
Berhak Memperoleh Pelayanan Kesehatan

7. Pasal 28 H Ayat 3 Setiap Orang Berhak atas Jaminan Sosial yg Memungkinkan


Pengembangan Dirinya secara Utuh sebagai Manusia yg berMartabat

8. Pasal 28 I Ayat 2 Setiap Orang Berhak Bebas dari Perlakuan yg BerSifat


Diskriminatif atas Dasar Apapun dan Berhak Mendapatkan Perlindungan terhadap
Perlakuan yg BerSifat Diskriminatif Itu

9.Pasal 28 I Ayat 4 Perlindungan , PeMajuan,Penegakan dan Pemenuhan Hak Azasi


Manusia adalah Tanggung Jawab Negara TerUtama Pemerintah

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
10.Pasal 34 Ayat 1 Fakir Miskin dan Anak anak yg Terlantar diPelihara Oleh
Negara

11. Pasal 34 Ayat2 Negara Mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi Seluruh
Rakyat dan Memberdayakan Masyarakat yg Lemah dan Tidak Mampu Sesuai dengan
Martabat KeManusiaan

12. Pasal 34 Ayat 3 Negara BerTanggung Jawab atas Penyediaan Fasilitas Pelayanan
KeSehatan dan Fasilitas Pelayanan Umum yg Layak

Itulah Hak hak dan KeWajiban Setiap Warga Negara ,Hak hak Azasi / Kebebasan Dasar
Manusia Indonesia serta Hak dan Kewajiban Negara melalui Pemerintah menurut
Konstitusi UUD 1945
Sesuai Urutan Peraturan PerUndangUndangan Ketentuan dalam UUD 1945 tersebut
dijabarkan dalam UU yg lebih rendah
seperti
1. UU No 39 Tahun 1999 ttg Hak Azasi Manusia
2. UU No 13 Tahun 2003 ttg KeTenaga Kerjaan
3. UU No 23 Tahun 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
4. Dan UU yg lain yg berkaitan dengan Hak hak dan KeWajiban antara Negara dan
Warga Negara bahkan yg berhubungan dengan Hak hak Azasi Manusia diIndonesia

E. IV . 2. PEMBANGUNAN NASIONAL di Masa Demokrasi Langsung Tahun 2004

Pembangunan Nasional sejak Reformasi Tahun 1998 belum dapat dirasakan oleh
Seluruh Warga Masyarakat terutama yg Tinggal di Desa desa / Kota kota Kecil di
seluruh Pelosok Tanah Air ( dapat dilihat dari berita berita Media Elektronika )
Dengan Kata Lain belum terLihat Pemerataan Pembangunan dan Hasil hasilnya selama
beberapa kali Pergantian Pemerintahan. (Pelaksanaan GBHN Tahun 1999 – 2004 /
Ketetapan MPR No IV / MPR /1999 masih perlu dipertanyakan Implementasinya )

. Sampai sekarang yang banyak terlihat dari Berita berita diMedia Cetak dan Media
Elektronika adalah
1.Masih terbawanya Suasana Euphoria Demokrasi Tahun 2004 terutama Pemilihan para
Kepala Daerah diTingkat I atau Tingkat II

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
2. Makin meningkatnya Tingkat KeJahatan diMasyarakat ,bukan saja KeJahatan
keJahatan Jenis Klasik tetapi yg terjadi sekarang ini KeJahatan KeJahatan Trans
Nasional
.
Seharusnya DPR yg baru saja mendapat Mandat Langsung dari Rakyat ketika Pemilu
Langsung Tahun 2004 tidak begitu saja menyetujui Kenaikkan Harga Minyak SeTinggi
itu
Karena dari PengAlaman Pemerintahan pemerintahan sebelumnya Apabila Harga
Minyak diNaikkan maka akan diikuti oleh Kenaikan semua Harga harga diPasaran
Dan dapat memicu KeResahan diMasyarakat ,apalagi di Masyarakat yg memang masih
Rendah Tingkat Pendapatannya..Pertumbuhan Ekonomi yg belum Stabil

E. IV . 3. PEMBERLAKUAN PASAL 8 UUD 1945 ( dalam Pergantian Presiden ke


Wakil Presiden )

Ketika Wakil Presiden Megawati SoekarnoPutri menggantikan Presiden K H


Abdurahman Wahid menjadi Presiden Ke5 sampai Habis Waktunya ( 2004) menurut
Pasal 8 UUD 1945
Dalam Pemberlakuan Pasal 8 UUD 1945 Terlihat KeTidak Adilan Apabila dilihat /
ditarik Sejarah Kebelakang Ketika Prof Dr B J Habibi sebagai Wakil Presiden Terpilih
di MPR bersama Presiden Soeharto Periode 1998 Sampai 2003 .
Seharusnya Wakil Presiden dapat Menjabat Sampai Habis Waktunya Sesuai Pasal 8
UUD1945

Tetapi yg terjadi ?
1.Konstitusi UUD 1945 tidak dipatuhi

2 Hak Azasi Orang Lain yg sudah memilih Pada Waktu Pemilu 1997 tidak dihargai

E . IV . 4. HAK AZASI MANUSIA di Indonesia Menurut Konstitusi UUD 1945 dan


UU No 39 Tahun 1999

.
Sekarang dalam Peraturan PerUndang Undangan telah mengAtur ttg Pembatasan Hak
Azasi Manusia yaitu
1..UU No 39 Tahun 1999 yg mengatur ttg Hak Azasi Manusia
- Pasal 1 menyatakan
Hak Azasi Manusia Wajib dihormati,dijunjung Tinggi dan dilindungi oleh Negara ,
Hukum , Pemerintah dan Setiap Orang

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
- Pasal 67
Setiap Orang yg ada di Wilayah Negara RI Wajib patuh pada Peraturan PerUndang
Undangan, Hukum yg Tidak Tertulis dan Hukum Internasional mengenai Hak Azasi
Manusia yg telah diterima oleh Negara RI

- Pasal 69 Ayat 1
Setiap Orang Wajib menghormati Hak Azasi Manusia Orang lain, Moral , Etika dan Tata
Tertib KeHidupan berMasyarakat , berBangsa dan berNegara

- Pasal 69 Ayat 2
Setiap Hak Azasi Manusia Seseorang menimbulkan KeWajiban Dasar dan Tanggung
Jawab untuk MengHormati Hak Azasi Orang lain secara Timbal balik serta menjadi
Tugas Pemerintah utk mengHormati, Melindungi, Menegakkan dan MeMajukannya

- Pasal 70
Dalam menjalankan Hak hak dan KeBebasannya Setiap Orang Wajib Tunduk kepada
1.Pembatasan yg ditetapkan oleh Undang – Undang ( UU) dengan Maksud
A. Untuk Menjamin PengAkuan serta PengHormatan atas Hak dan KeBebasan Orang
lain
B. Untuk memenuhi Tuntutan yg Adil sesuai
- Pertimbangan Moral
- KeAmanan dan KeTertiban Umum
dalam suatu Masyarakat yg Demokratis
.

2. Dalam Konstitusi UUD 1945


- Pasal 28 I Ayat 4 menyatakan
Perlindungan ,Pemajuan, Penegakan dan Pemenuhan Hak Azasi Manusia adalah
Tanggung Jawab Negara ,terutama Pemerintah

Pada Waktu Tahun 1998 Mengapa Harus diAkomodasi / Akomodir Keinginan sekian /
Orang untuk diulang Pemilu Tahun 1997?sedangkan yg namanya Rakyat Indonesia
jumlah nya Ratusan Juta Jiwa orang dan berada/ tersebar diSeluruh Pelosok Wilayah
Tanah Air ?.

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E . IV .5. NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM

Seharusnya setiap Orang / Semua Pihak dapat menahan Diri dan mengikuti Aturan yg
berlaku di Negara RI apalagi Konstitusi UUD 1945 atau UU karena

1.. Dalam Penjelasan UUD 1945 Menyatakan


Sistem Pemerintahan Negara yg ditegaskan dalam UUD ialah

I. Indonesia ialah Negara yg berdasar atas Hukum ( Rechtsstaat), Tidak berdasarkan


Kekuasaan belaka (Machtsstaat)

2.. Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 Hasil Amandemen 2001 menyatakan

Negara Indonesia adalah Negara Hukum

Dari beberapa PerMasalahan permasalahan menjalankan Pemerintahan ( Permasalahan


dibidang KeTata Negaraan tersebut) pada Masa masa Pemerintahan sebelumnya
seharusnya menJadi Pelajaran bagi siapa saja/Semua Orang untuk bisa / dapat
menahan Diri dan Patuh terhadap Peraturan Per Undang Undangan yg berlaku di Negara
Republik Indonesia.
Apabila Hal tersebut diikuti tentu tidak timbul PerMasalahan permasalahan dalam
menjalankan Pemerintahan / KeTata Negaraan sampai Hari ini
Dimintakan Ketegasan kepada Aparat Penegak Hukum serta TNI yg seharusnya
mengawal Negara Republik Indonesia agar Setiap Orang / Pihak di Negara RI tidak
menyimpang dari Konstitusi UUD 1945, Pancasila atau UU
Ketentuan Pasal 8 UUD 1945 menyatakan
Jika Presiden Mangkat , Berhenti ,atau Tidak dapat melakukan Kewajibannya dalam
Masa Jabatannya,Ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis Waktunya ).

. E. IV. 6. AMANDEMEN (Perubahan terhadap ) UUD 1945

Ketika Pemerintahan dibawah Presiden K H Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden


Megawati terjadi Perubahan (Amandemen ) terhadap UUD 1945 yaitu Sebanyak 4 X
I. UUD Perubahan Tahun 1999
II. UUD Perubahan Tahun 2000
III. UUD Perubahan Tahun 2001
IV . UUD Perubahan Tahun 2002

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Amandemen UUD tersebut dinyatakan akan diadakan Pemilu Langsung memilih
Wakil wakil Rakyat seperti DPR , DPD(Dulu Utusan Daerah) ,tidak ada lagi Utusan
Golongan di MPR
. Juga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. secara Langsung oleh seluruh Rakyat
Indonesia diseluruh pelosok Tanah Air di Tahun 2004.

E. IV. 7. DEMOKRASI LANGSUNG Tahun 2004

Pemilihan DPR , DPD , DPRD TKT 1 , DPRD TKT 2 diSeluruh Indonesia dan.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara Langsung diikuti Sekitar 145 Juta Jiwa
Rakyat Indonesia yg mempunyai Hak Pilih pada Waktu itu
.Dari Data tersebut diketahui yg akan memilih Tingkat Pendidikan adalah 30 % dari
SMU KeAtas ( S I, S II atau S III ) dan 70 % Tingkat Pendidikan SMP KeBawah .(Data
data dari Media Elektronika )
Pemilu Tahun 2004 diikuti oleh 24 Partai Politik (masih Multi Partai, Euphoria
Demokrasi
Tahun 2004 pada Putaran Ke 2 Pemilihan Presiden terpilih Presiden Dr Soesilo
Bambang Yudoyono dan Wakil Presiden Muhd Yusuf Kalla dengan perolehan Suara 60
% - 40 %
. Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Putaran Ke 2 yg mengikuti / yg
berPartisipasi menjadi 110 juta jiwa Rakyat / Warga Negara Indonesia ( Sumber Data
dari Media Elektronika )
Di DPR Perolehan Suara untuk setiap Partai Politik dengan Urutan sebagai berikut
I. Golkar
II . PDI
III PKB
IV PKS
V P3
VI PAN
VII P Demokrat
VIII PBR
IX Dst

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
TUUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat
1.Menceritakan Kembali Sejarah Perjuangan Bangsanya memperTahankan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai saat ini
.
2. Mengetahui dan Memahami .bahwa Perjalanan Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia
sampai saat ini tidak selalu mulus, ada Masa masa yg Pahit , Manis , sehingga dapat
memetik Pelajaran selaku Warga Negara dan Warga Bangsa untuk ikut Perduli akan
Nasib Bangsanya di Masa yg akan datang.

3. Mengetahui dan Memahami bahwa Pancasila , UUD 1945 lahir dari Sejarah yg
Panjang dan selalu diuji oleh Waktu.dan Situasi /Keadaan Dalam Negri maupun Luar
Negri.
.
4. Mampu Mengantisipasi diri dan Keluarga terhadap efek Negatif diEra Globalisasi
Transformasi Informasi ,Telekomunikasi, Kebudayaan dll. ( Harus memiliki Ketahanan
Pribadi – Pribadi / Individu yg pada gilirannya dapat menjadi Ketahanan Masyarakat
Bangsa dan Negara (KeTahanan Nasional)
.
. 5. Mengetahui dan Memahami Dinamika(Gerak Pelaksanaan ) UUD 1945 sejak di
tetapkan ( diSahkan Oleh PPKI Tanggal 18 Agustus 1945 Sampai di Amandemen Oleh
MPR Tahun 1999 ,Tahun 2000, Tahun 2001 dan Tahun 2002 ) .

ESTIMASI WAKTU 6 50 Menit

DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Laboratorium Pancasila IKIP Malang , - Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi ,
1994.

2.. Badan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila


(BP 7 ) Pusat , - Pancasila , UUD 1945 ,GBHN, Pembangunan Nasional dalam Angka,
Kewaspadaan Nasional ,1994.

3. BP 7 Pusat , - Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan berMasyarakat ,


berBangsa ,dan ber Negara , 1992

4. Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 ttg Garis garis Besar Haluan Negara Tahun
1999 - 2004,Sinar Grafika ,1999.

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
5. Ketetapan MPR RI No 3 / MPR / 2000 ttg Sumber Hukum dan Urutan Peraturan
PerUndang Undangan

6. Mahkamah Konstitusi RI , UUD Negara RI Tahun 1945 dan UU No 24 Tahun 2003


ttg Mahkamah Konstitusi , Sekjen ,2003

7. Berita berita Langsung dari Media Cetak dan Media Elektronika .


.

IV. POKOK BAHASAN Memahami Sistem Ketata Negaraan RI berdasarkan


Pancasila , UUD 1945
.
SUB POKOK BAHASAN
1..Pengertian ,Kedudukan ,Fungsi UUD 1945
.
2..Menganalisis Kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai
Pokok Kaedah Fundamental Negara RI,meliputi
A Makna Alinea alinea dalam Pembukaan UUD 1945.
B. Pokok pokok Pikiran dalam Pembukaan .
C. Hubungan Pokok pokok Pikiran dengan Batang Tubuh UUD 1945

3. Sistem Pemerintahan Negara RI

BAHAN AJAR PERKULIAHAN Ke VIII, IX , X

A.7 Kunci Pokok Sistem Pemerintahan Negara RI dalam


Penjelasan UUD

I.. Indonesia ialah Negara yg berDasar atas Hukum ( Rechtsstaat)


Negara Indonesia berDasar atas Hukum (Rechtsstaat ), Tidak berDasarkan Ke
Kuasaan Belaka ( Machtsstaat )

II. Sistem Konstitusional


Pemerintahan berDasar Atas Sistem Konstitusi ( Hukum Dasar ) , Tidak berSifat
Absolutisme

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
III. Kekuasaan Negara TerTinggi diTangan Majelis Per Musyawaratan Rakyat (Die
Gezamte Staatgewalt Liege Allein Bei Der Majelis )

IV. Presiden Penyelenggara Pemerintah Negara yg TerTinggi dibawah Majelis


Dibawah Majelis PerMusyawaratan Rakyat , Presiden ialah Penyelenggara
Pemerintah Negara yg Ter Tinggi
Dalam MenJalankan Pemerintahan Negara , KeKuasaan dan Tanggung Jawab adalah
diTangan Presiden ( Concentration Of Power And Responsibility Upon The Presiden )

V. Presiden Tidak BerTanggung Jawab KePada Dewan PerWakilan Rakyat (DPR


)
Disampingnya Presiden adalah Dewan PerWakilan Rakyat
Presiden harus mendapat PerSetujuan Dewan PerWakilan Rakyat untuk membentuk
Undang – Undang (Gesetzgebung ) dan Untuk Menetapkan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara / APBN (Staatsbegrooting )
Oleh karena itu Presiden harus bekerja berSama sama dengan Dewan, Akan tetapi
Presiden Tidak BerTanggung Jawab kepada Dewan artinya Kedudukan Presiden Tidak
tergantung daripada Dewan

Kedudukan Dewan PerWakilan Rakyat adalah Kuat , Artinya

Kedudukan Dewan PerWakilan Rakyat adalah Kuat . Dewan ini Tidak Bisa Dibubarkan
oleh Presiden( BerLainan dengan Sistem Parlementer)
Kecuali itu Anggota anggota Dewan PerWakilan Rakyat semuanya Merangkap menJadi
Anggota Majelis PerMusyawaratan Rakyat.
Oleh karena itu Dewan PerWakilan Rakyat dapat senantiasa MengAwasi Tindakan
tindakan Presiden, dan Jika Dewan mengAnggap Bahwa Presiden Sungguh Melanggar
Haluan Negara yg Telah diTetapkan Oleh UUD atau Oleh Majelis PerMusyawaratan
Rakyat maka Majelis itu dapat diUndang Untuk PerSidangan Istimewa Agar Supaya Bisa
Minta PerTanggungan Jawab Kepada Presiden

VI. Menteri Negara ialah Pembantu Presiden . Menteri Negara Tidak BerTanggung
Jawab Kepada Dewan PerWakilan Rakyat
Presiden MengAngkat dan MemBerhentikan Menteri Menteri Negara
Menteri menteri itu Tidak BerTanggung Jawab Kepada Dewan PerWakilan Rakyat.
Kedudukannya Tidak Tergantung daripada Dewan ,Akan Tetapi Tergantung dari pada
Presiden
Mereka ialah Pembantu Presiden

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
VII.. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas
Meskipun Kepala Negara Tidak BerTanggung Jawab Kepada Dewan PerWakilan
Rakyat , Ia bukan Diktator Artinya Kekuasaan Tidak Tak Terbatas
DiAtas telah Ditegaskan bahwa Ia berTanggung Jawab Kepada Majelis
PerMusyawaratan Rakyat
Kecuali Itu Ia Harus Memperhatikan Sungguh sungguh Suara Dewan PerWakilan
Rakyat

B. Tentang Lembaga Lembaga Negara menurut UUD 1945 yaitu

I. MPR
II KePresidenan ( Presiden dan Wakil Presiden)
III KeMenterian Negara
IV Pemerintah Daerah
V DPR
VI DPD ( Dewan PerWakilan Daerah )
VII Bank Sentral ( Bank Indonesia )
VIII BPK ( Badan Pemeriksa KeUangan )
IX M A ( Mahkamah Agung )
X Mahkamah Konstitusi
XI Komisi Judicial
XII TNI
XIII KePolisian Negara RI

C. Hubungan Negara dengan Warga Negara


( Hak hak dan KeWajiban antara Negara dan Warga Negara ) serta Hak Hak Azasi
Manusia menurut UUD 1945

. Mulai BAB X ttg Warga Negara dan Penduduk Pasal 26 Sampai BAB XIV ttg
PerEkonomian Nasional dan KeSejahteraan Sosial dalam Pasal 33. 34 yaitu

A. .Hak Bersamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan


B. Hak Atas Pekerjaan dan PengHidupan yg Layak bagi Ke Manusiaan
C. Hak dan KeWajiban dalam Upaya Membela Negara
D. KeMerdekaan BerSerikat, BerKumpul ,Mengeluarkan Fikiran Lisan dan Tulisan yg
DiTetapka Oleh UU

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
E. Hak Azasi Manusia
1 Hak Hidup
2 Hak Membentuk Keluarga
3. Hak Atas PerLindungan dari Kekerasan dan Diskriminasi
4. Hak Mengembangkan Diri
A..Hak mendapat Pendidikan
B.Hak Memperoleh Manfaat dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , Seni
dan Budaya
5. Hak atas PengAkuan ,Jaminan,PerLindungan ,KePastian Hukum yg Adil,
PerLakuan yg Sama diDepan Hukum
6. Hak untuk BeKerja serta mendapat Imbalan dan Perlakuan yg Adil dan Layak
dalam Hubungan Kerja
7. Hak atas Status KeWarga Negaraan
8. Bebas Memeluk Agama dan BerIbadat menurut Agamanya
9. Bebas memilih Pendidikan dan PengAjaran
10.Bebas memilih Pekerjaan
11. Bebas memilih KeWarga Negaraan
12. Bebas memilih Tempat Tinggal diWilayah Negara dan Meninggalkannya serta
Berhak Kembali
13. Hak atas KeBebasan MeYakini Kepercayaan
14. Hak atas KeBebasan Menyatakan Fikiran dan Sikap sesuai dengan Hati Nurani
15. Hak untuk berKomunikasi dan MemPeroleh Informasi utk Mengembangkan
Pribadi dan Lingkungan Sosialnya
16. Hak utk Mencari,MemPeroleh, Memiliki, Menyimpan,
Mengolah,Menyampaikan Informasi menggunakan Segala JenisSaluran yg Tersedia
17. Hak atas PerLindungan Diri Pribadi , Keluarga,KeHormatan, Martabat , Harta
Benda yg dibawah KeKuasaannya
18.Hak atas Rasa Aman dan PerLindungan dari Ancaman KeTakutan utk Berbuat
atau Untuk Tidak Berbuat Sesuatu
19. Hak utk bebas dari Penyiksaan atau PerLakuan yg Merendahkan Derajat
Martabat Manusia
20. Hak MemPeroleh Suaka Politik dari Negara Lain
21. Hak HidupSejahtera Lahir Bathin, BerTempat Tinggal,Mendapat Lingkungan
Hidup yg Baik dan Sehat
22. Hak Memperoleh PelayananKesehatan
23. Hak Mendapat Kemudahan dan Perlakuan Khusus Memperoleh Kesempatan dan
Manfaat yg sama guna Mencapai Persamaan dan KeAdilan
24.Hak Atas Jaminan Sosial

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
25. Hak MempunyaiHak Milik Pribadi dan Hak Milik tersebutTidak Boleh diAmbil
Alih Secara SeWenang Wenang Oleh Siapapun
26. Hak untuk Tidak diTuntut Atas Dasar Hukum yg Berlaku Surut Adalah Hak
Azasi Manusia
27.Hak bebas dari PerLakuan yg berSifat Diskriminatif atas Dasar Apapun dan Hak
Mendapatkan Perlindungan terhadap Perlakuan yg bersifat Diskriminatif Itu
28.Identitas Budaya dan Hak Masyarakat Tradisional diHormati selaras dengan
Perkembangan Zaman dan PerAdaban
29.Wajib MengHormati Hak Azasi Manusia Lain
30.Wajib Tunduk Kepada Pembatasan yg diTetapkan UU

F.Kemerdekaan Tiap tiap Penduduk utk Memeluk Agamanya Masing masing dan utk
BerIbadat menurut Agamanya dan Kepercayaannya Itu

G. Hak dan KeWajiban Ikut Serta dalam Usaha PerTahanan dan KeAmanan Negara

H.Hak Mendapat Pendidikan


A.Wajib Mengikuti Pendidikan Dasar dan Pemerintah Wajib MemBiayainya

B.Pemerintah MengUsahakan dan Menyelenggarakan Satu Sistem Pendidikan


Nasional

C.Negara Memprioritaskan Anggaran Pendidikan Sekurang kurangnya 20 % dari


APBN dan APBD utk Memenuhi KeButuhan Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

D. Pemerintah Memajukan IPTEK dengan Menjunjung Tinggi Nilai nilai Agama dan
PerSatuan Bangsa utk KeMajuan PerAdaban serta KeSejahteraan Ummat Manusia

I. Negara Memajukan KeBudayaan Nasional Indonesia diTengah PerAdaban Dunia


denganMenJamin KeBebasan Masyarakat dalam Memelihara dan Mengembangkan Nilai
nilai Budayanya

Negara MengHormati dan Memelihara Bahasa Daerah sebagai Kekayaan Budaya


Nasional

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
J. A. PerEkonomian disusun sebagai Usaha bersama berDasar Atas Azas Kekeluargaan

B. Cabang cabang Produksi yg Penting bagi Negara dan Meng Uasai Hajat Hidup
Orang Banyak DiKuasai Oleh Negara

C. Bumi ,Air , dan Kekayaan Alam yg terkandung didalamnya diKuasai Oleh


Negara dan Dipergunakan utk Sebesar besarnya KeMakmuran Rakyat

D. PerEkonomian Nasional diSelenggarakan berDasar Atas Demokrasi Ekonomi


dengan Prinsip KeBersamaan, Efisiensi, BerKeAdilan, BerKelanjutan,
BerWawasanLingkungan, KeMandirian,dengan Menjaga KeSeimbangan KeMajuan dan
KeSatuan Ekonomi Nasional

K.Fakir Miskin dan Anak anak TerLantar diPeLihara Oleh Negara


A.Negara Mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi Seluruh Rakyat dan
MemberDayakan Masyarakat yg Lemah dan Tidak Mampu sesuai dengan Martabat
KeManusiaan
B. Negara BerTanggung Jawab atas Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Fasilitas Pelayanan Umum yg Baik

Dilihat pada Konstitusi UUD 1945 sejak Perubahan (Amandemen Tahun 1999) tidak
ada lagi Tugas MPR menetapkan GBHN
Menjadi Pertanyaan Sekarang Bagaimana Pemerintah yg terpilih secara Demokratis
tersebut dalam mengejar Cita cita Bangsa dan Tujuan Nasional dalam Pembukaan UUD
1945?
I Cita cita Bangsa dalam Alinea Ke 2 Pembukaan UUD 1945 Adalah
Negara tetap
A . Merdeka
B Bersatu
D. BerDaulat
E. Adil dan Makmur

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
II Tujuan Nasional ( Tujuan Negara ) dalam Alinea Ke 4 Pembukaan UUD 1945 adalah

A .Pemerintah Negara Indonesia yg Melindungi Segenap Bangsa Indonesia dan


Seluruh Tumpah Darah Indonesia
B.. Untuk Memajukan Kesejahteraan Umum
C. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
D Ikut melaksanakan Ketertiban Dunia yg berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian
Abadi dan Keadilan Sosial.
Ditengah Permasalahan Bangsa dan Negara di semua Aspek Kehidupan Bangsa yg
Masih belum Terselesaikan sampai Saat ini ? dibidang

1. Keamanan dan PerTahanan Negara


2. Ekonomi dan Moneter
3. Kemerosotan Moral Bangsa dibidang Sosial Budaya
4. Pembangunan Nasional dibidang Kesejahteraan Sosial
5. Kesenjangan Ekonomi (Kemiskinan) dibeberapa Daerah
6. Hiruk Pikuk Euphoria Demokrasi dan Otonomi Daerah seperti Pemilihan Kepala
Daerah TKT I dan Daerah TKT II
7. Meningkatnya Kejahatan Trans Nasional seperti
A. Tindak Pidana Pencucian Uang ( Money Laundering)
B Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
C Tindak Pidana Korupsi
D Terorisme
E Illegal Loging
F Cyber Crime
G Dll
yg berkepanjangan sampai Hari ini ?
(Dapat dilihat dari Media Cetak dan Media Elektronika )

Bagaimana MPR Hasil Pemilu Tahun 2004 ( yg terdiri dari DPR dan DPD yang juga
dipilih secara langsung oleh Rakyat menjalankan Fungsi Pengawasan Kepada Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah? Agar Tidak terjadi lagi Penyalahgunaan Kekuasaan /
Wewenang Menurut UUD 1945 dan UU ? ( Pribahasa Bijak menyatakan Pengalaman
adalah Guru yg Terbaik )

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C . 1. SIDANG TAHUNAN MPR Sejak Masa Reformasi Tahun 1998

Dalam Ketetapan MPR RI No 4 /MPR/1999 ttg GBHN Tahun 1999 Sampai 2004
Pasal 4 menyatakan
Menugaskan Kepada Presiden RI Selaku Kepala Pemerintahan Negara serta
Menugaskan Lembaga Lembaga Negara lainnya untuk melaksanakan Ketetapan tersebut
sesuai dengan Fungsi ,Tugas dan Wewenang nya Masing masing dan Menyampaikan
Laporan Pelaksanaannya Setiap Tahun dalam Sidang Tahunan MPR

Dimasa Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid atau Pemerintahan Presiden Ibu


Megawati Soekarno Putri diadakan Sidang Tahunan MPR dengan Tujuan sesuai Pasal 4
tersebut ,dimana MPR Menilai Kinerja Lembaga Lembaga Negara Tinggi setiap Tahun .
(semacam Pengawasan oleh Lembaga Tertinggi / MPR )
Belajar dari Pengalaman Pemerintahan sebelumnya (Di Masa Orde Baru, Pemerintah
memperTanggung Jawabkan Tugas / Wewenang sesuai Fungsinya menurut UUD 1945
dan UU pada Akhir Masa Jabatan /Pemerintahan ( setelah menjalankannya untuk 5
Tahun / Mekanisme KePemimpinan 5 Tahunan ) .
Untuk apa menilai / mengawasi Kinerja Pemerintahan apabila memang akan berAkhir
Masa Pemerintahan tersebut ?
Pada Masa itu diketahui di MPR Mayoritas Anggotanya adalah Partainya Pemerintah
. Setiap Sidang MPR tidak terlihat Dinamika Demokrasi,sedangkan
I. Menurut Pembukaan UUD 1945 diAlinea 4 menyatakan
Negara RI adalah Negara yg berKedaulatan Rakyat

II. Dalam Sila Ke 4 dari Pancasila menyatakan


KeRakyatan yang DiPimpin Oleh Hidmat KeBijaksanaan dalam PerMusyawaratan /
PerWakilan

III. Menurut Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945 (Hasil Amandemen Tahun 2001) menyatakan
KeDaulatan berada diTangan Rakyat dan diLaksanakan Menurut UUD

DalamSidang Tahunan MPR setiap Tahun diMasaReformasi disamping Menilai


Kinerja Pemerintahan , juga merubah rubah Konstitusi (UUD ) sepertinya UUD 1945
berupa UU.
Hal ini sebenarnya membahayakan Kehidupan Ketata Negaraan ,karena
A.UUD berbeda dengan UU yg dibentuk di Legislatif oleh DPR bersama Pemerintah
(Pasal 5 Ayat 1 , Pasal 20 Ayat 1,2,3,4,5 UUD 1945)

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Yaitu
1. UU kadang kadang dapat dilengkapi dengan Sanksi Memaksa seperti Pidana Mati
,Pidana Seumur Hidup, Pidana Penjara atau Denda ( Hukum yg berSifat Imperatif)
seperti Hukum Pidana ( Kitab Undang Undang Hukum Pidana / KUHP ) atau UU
diluar KUHP yg juga mencantumkan Sanksi Memaksa seperti dalam UU No 23 Tahun
1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup , UU No 10 Tahun 1998 ttg Perbankan ,atau yg
lain .
Atau dibentuk di Legislatif ( Antara Pemerintah Pusat dan DPR ) Hukum UU yg
berSifat Mengatur (Fakultatif ) seperti Hukum Privat ( UU No 1 Tahun 1974 ttg Pokok
pokok Perkawinan, UU No 5 Tahun 1960 ttg Pokok pokok Agraria , Dll

2. UU yg diPergunakan /dipakai oleh Aparat Penegak Hukum seperti KePolisian ,


KeJaksaan , Hakim diPengAdilan bahkan para PengAcara untuk mengambil Tindakan
bagi WargaNegara dan Masyarakat yg melanggar Ketertiban dan Keamanan.Umum.

3.Dalam UU dapat dimasukkan / diatur ttg Ketentuan yg terperinci (Menjelimet)

Beda dengan Konstitusi (Hukum Dasar) Suatu Negara , Dalam Penjelasan UUD 1945
menyatakan

Undang Undang Dasar berSifat Singkat dan Supel

UUD hanya memuat 37 Pasal, Pasal lain memuat Aturan Peralihan dan Aturan
Tambahan.
Maka telah cukup jika UUD hanya memuat Aturan aturan Pokok, hanya memuat Garis
garis Besar sebagai Instruksi kepada Pemerimtah Pusat dan lain lain Penyelenggara
Negara utk Menyelenggarakan Kehidupan Negara dan Kesejahteraan Sosial
Lebih baik Hukum Dasar yg Tertulis itu hanya memuat Aturan aturan Pokok sedang
Aturan aturan yg menyelenggarakan Aturan Pokok itu diserahkan kepada UU yg lebih
mudah Membuat , Merubah dan Mencabut

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C.2. URUTAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI INDONESIA

(Lihat Urutan Peraturan PerUndang Undangan menurut TAP MPR No III/ MPR/ 2000 )
Menurut KeTetapan MPR No III/ MPR / 2000 ttg Sumber Hukum dan Urutan Peraturan
PerUndang Undangan

Pasal 1 Ayat3 menyatakan


Sumber Dasar Nasional adalah Pancasila sebagaimana yg tertulis dalam Pembukaan
UUD 1945 yaitu
- KeTuhanan Yang Maha Esa
- KeManusiaan Yang Adil dan BerAdab
- PerSatuan Indonesia
- KeRakyatan Yang DiPimpin Oleh Hidmat KeBijaksanaan dalam PerMusyawaratan /
PerWakilan
-MeWujudkan KeAdilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam Pasal 2 menyatakan


Tata Urutan Peraturan PerUndang Undangan Republik Indonesia adalah

Undang –Undang Dasar ( UUD )


I
KeTetapan MPR ( TAP )
I
Undang – Undang (UU )
I
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang (PERPPU )
I
Peraturan Pemerintah (PP )
I
Keputusan Presiden (KEPRES )
I
Peraturan Daerah (PERDA)

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C. 3. BATANG TUBUH ( PASAL PASAL ) dalam UUD 1945

Dalam Konstitusi Suatu Negara didalamnya mengatur ttg Organisasi Suatu Negara
seperti Negara Republik Indonesia dengan UUD 1945

Dalam UUD 1945 yg diatur adalah

I. Cita cita Bangsa , Tujuan Nasional (Tujuan Negara ) Republik Indonesia

II. Landasan (Dasar ) Negara Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

III..Konsepsi Negara RI dibidang


- Politik
- Hukum
- Hak Azasi Manusia
- Ekonomi
- Agama
- Sosial Budaya
- Pertahanan dan Keamanan Negara
beserta Hak dan Kewajiban antara Negara dengan Warga Negara serta Penduduk
Indonesia

IV . Tentang Keberadaan Lembaga Lembaga Negara ( sesuai Fungsi , Tugas dan


Wewenang ) nya masing masing , seperti

A ..MPR
B. Presiden dan Wakil Presiden
C.. KeMenterian Negara
D.. Pemerintah Daerah
E. DPR
F. MA
G. Mahkamah Konstitusi
H. BPK
I.. Bank Sentral yaitu Bank Indonesia
J.. Mahkamah Judicial,
K.. KePolisian Negara RI
L.. TNI
M. DLL

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Menurut Pasal II Aturan Tambahan menyatakan
UUD 1945 terdiri dari
I . Pembukaan
II. Pasal pasal yaitu - 16 BAB yaitu 37 Pasal
- 2 Pasal Aturan Peralihan
- 2 Pasal Aturan Tambahan

Didalam UUD 1945 berisi 2 Bagian Materi yaitu


I. Pasal pasal yg berisi Materi
PengAturan Sistem Pemerintahan Negara ,termasuk ttg Kedudukan , Tugas ,
Wewenang dan Saling Hubungan dari Kelembagaan Negara

. II. Pasal pasal yg berisi Materi


A. Hubungan Negara dengan Warga Negara dan Penduduknya.
B. Dipertegas oleh Pembukaan UUD 1945 berisi Konsepsi Negara diberbagai
bidang
1 . Politik
2. Hukum
3 Agama
4 Ekonomi
5 Sosial Budaya
6 PerTahanan dan KeAmanan
7 dll
KeArah mana Negara , Bangsa dan Rakyat Indonesia bergerak mencapai Cita
cita Nasionalnya

Melihat Kegagalan (Macet Sidang Konstituante )Tahun 1959 menyebabkan Keluar


Dekrit Presiden 5 Juli 1959 seharusnya menjadi Pelajaran bagi Semua Pihak untuk tidak
Sembarangan mengutak atik Konstitusi (UUD ).

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV . C 4. KONVENSI dibidang KeTataNegaraan ( Hukum Dasar yg Tidak Tertulis )
Menurut Penjelasan UUD 1945

Dari Ketentuan Pasal 4 Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 ttg GBHN tersebut
sebenarnya dapat diterima sebagai Konvensi yg Baik dalam Penyelenggaraan Ketata
Negaraan yaitu Hukum Dasar yg Tidak Tertulis / Aturan aturan Dasar yg Timbul dan
Terpelihara dalam Praktek Penyelenggaraan Negara meskipun Tidak Tertulis ( Baca
Penjelasan UUD 1945 )
Menurut Pasal 4 tersebut Ada Pengawasan oleh MPR selaku Lembaga Negara
Tertinggi yg didalamnya terdiri dari DPR dan DPD yg dipilih Rakyat secara Langsung
dan mewakili Ratusan Juta Jiwa Rakyat Indonesia yg tersebar diSeluruh Pelosok Tanah
Air
Ada PerTanggung Jawaban Pemerintah kepada Rakyat yg telah memilihnya
Ada Pengawasan( Kontrol ) MPR terhadap Kinerja Pemerintahan terutama

1. Oleh DPR sebagai Lembaga Legislatif ( Pasal 20 A Ayat 1)

2. Sesuai Sila (Azas /Prinsip Demokrasi ) Ke 4 Kedaulatan diTangan Rakyat


KeRakyatan yg dipimpin oleh Hidmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan )

3..Dalam UUD 1945 Pasal 1 Ayat 2


menyatakan Kedaulatan berada diTangan Rakyat dan diLaksanakan menurut UUD

IV. C. 5. DEMOKRASI PANCASILA Menurut UUD 1945

Demokrasi menurut UUD 1945 adalah Demokrasi Pancasila , demokrasi Perwakillan.


Artinya Tetap ada Pengawasan MPR ( yg terdiri dari Anggota DPR dan Anggota DPD
yg dipilih melalui Pemilu , Sesuai Pasal 2 Ayat 1 UUD 1945 ) terhadap Kinerja
Lembaga Lembaga Negara Tinggi seperti terhadap
I. Lembaga KePresidenan ( Presiden , Wakil Presiden dan Menteri menteri Negara )
II DPD dan DPR
III Pemerintah Daerah

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV MA beserta Pengadilan dibawah Tanggung Jawabnya seperti
1. Pengadilan Umum ( Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negri )
2. Pengadilan Militer
3. Pengadilan Agama
4. Pengadilan Tata Usaha Negara ( Pengadilan Negri Tata Usaha Negara dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara )
5. Pengadilan Niaga
6. Pengadilan Hak Azasi Manusia
7. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
8. Dll
V Mahkamah Konstitusi
VI Komisi Judicial
VII BPK
VIII Bank Sentral ( Bank Indonesia )
IX KePolisian Negara Republik Indonesia
X TNI
Sesuai Peraturan PerUndang Undangan yg berlaku di Negara RI seperti yg diatur
dalam UUD 1945 , Pancasila dan UU
Agar Lembaga Lembaga Negara tersebut Tidak menyalah gunakan Kekuasaan yg
diberikan dalam menjalankan Tugas / Wewenang sesuai Fungsinya masing masing
Menyalahgunakan Kekuasaan / Wewenang yg diberikan oleh UUD 1945 atau UU
berTentangan dengan Peraturan PerUndang Undangan yg Berlaku

1. Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 menyatakan


Negara Indonesia adalah Negara Hukum

.2.. Pembukaan UUD 1945 Alinea Ke 4 menyatakan


Negara Republik Indonesia Berkedaulatan Rakyat dan berdasar Kepada 5 Sila (5
Azas /Prinsip) yaitu Pancasila
Prinsip Demokrasi dalam Sila Ke 4
KeRakyatan yg diPimpin Oleh Hidmat KeBijaksanaan dalam PerMusyawaratan /
PerWakilan

DiNegara Republik Indonesia yg berdasar kepada Hukum dan Demokrasi , Rakyat yg


berdaulat tetapi Mengingat Luasnya Wilayah dan Jumlah Penduduk yg banyak / besar
memakai Sistem Demokrasi PerWakilan

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C. 6. WILAYAH NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA

I. Wilayah Negara KePulauan Indonesia terletak diPosisi Silang antara


A. Benua Asia di Utara dan Benua Australia di Selatan
B. Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik
Negara KePulauan Indonesia terdiri dari Pulau pulau Besar dan Kecil ( sekitar
17508 Pulau)
.
II Jumlah Penduduk Indonesia Banyak / Besar tersebar/ berTempat Tinggal di
Seluruh Pelosok Wilayah Tanah Air (Warga Negara Indonesia Jumlahnya Sekarang
barangkali sudah mencapai Sekitar 240 Juta Jiwa Orang atau lebih )
Demokrasi menurut UUD 1945 adalah Demokrasi Pancasila atau Demokrasi Perwakilan
melalui MPR (DPR dan DPD ) diPusat dan DPRD Tingkat 1 di Propinsi serta DPRD
Tingkat II untuk Kabupaten dan Kotamadya
Beda apabila hendak diterapkan Demokrasi Langsung utk Wilayah suatu Negara Kecil
dan Jumlah Penduduknya sedikit ( dari Sejarah KeTata Negaraan diPraktekkan diKota
Athena Yunani yaitu Pemerintahan secara Langsung )

Di Negara Republik Indonesia menurut UUD 1945

A. Pasal1 Ayat 1 UUD 1945 menyatakan

Negara Indonesia ialah Negara KeSatuan yg berBentuk Republik

B. Pasal 18 Ayat 1 UUD 1945 menyatakan

Negara KeSatuan RI dbagi atas Daerah daerah Propinsi dan Daerah Propinsi itu
dibagi atas Kabupaten dan Kota yg Tiap tiap Propinsi , Kabupaten dan Kota itu
mempunyai Pemerintahan Daerah yg diatur dengan UU
( UU No 32 dan 33 Tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah dan PerImbangan KeUangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah , sebelumnya diatur dalam UU No 22
dan 25 Tahun 1999 )

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Dalam Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 dalam Pasal 5 nya menyatakan
Berlakunya sampai dengan Sidang Umum MPR RI Hasil Pemilu Tahun 2004
.
Sebagai Preseden yg baik untuk Kehidupan KetataNegaraanTidak Salah Ketentuan
tersebut untuk terus diPraktekkan.agar ada Chek and Ballances untuk Pemerintahan oleh
Rakyat melalui Wakil wakilnya di MPR

IV. C.7. Tentang Hukum Dasar yg Tidak Tertulis ( KONVENSI )

Dalam Penjelasan UUD 1945 menyatakan


UUD Suatu Negara ialah Hanya Sebahagian dari Hukumnya Dasar Negara itu. UUD
ialah Hukum Dasar yg Tertulis, sedang disampingnya UUD itu berlaku juga Hukum
Dasar yg Tidak Tertulis ialah Aturan aturan Dasar yg timbul dan Terpelihara dalam
Praktek Penyelenggaraan Negara meskipun Tidak Tertulis .(disebut Konvensi ,
Kebiasaan dalam KetataNegaraan )
Contohnya

I .Pidato Presiden setiap Tanggal 16 Agustus diDepan Sidang Paripurna MPR

Di Masa Pemerintahan Orde Baru Kebiasaan Ke TataNegaraan ini diPraktekkan


bahkan Sejak Masa Orde Lama Presiden Pertama Ir Soekarno selalu berPidato setiap
Tanggal 16 Agustus didepan Sidang Paripurna MPR (Sementara)Tahun 1950 bahkan
Pidato pidato Beliau dijadikan Haluan Negara .

II. Pemerintah memberi Bahan bahan dalam Penyusunan Garis garis Besar Haluan
Negara (GBHN)

Dengan melihat Pengalaman Tahun 1959 Macet Sidang Konstituante (Pada Waktu itu
Negara tidak menggunakan UUD 1945 tetapi UUD Sementara 1950 )
. UUD Sementara Tahun 1950 didalamnya menggunakan Sistem Demokrasi Liberal
(Multi Partai dan Kabinet Parlementer )

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
KeMacetan Sidang Konstituante menyebabkan Keluar Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli
1959, Hal hal yg menyebabkan antara lain

1 . Konstituante Hasil Pemilu Tahun 1955 tidak dapat menghasilkan UUD


2. Dasar Negara masih diperdebatkan sepertinya memutar Jarum jam Sejarah seperti
Sebelum Merdeka (Sidang sidang BPUPKI dan PPKI diTahun 1945 )
.
Ke2 Hal tersebut Apabila tidak ada Kesepakatan dapat Membahayakan Persatuan ,
Kesatuan , Keselamatan Negara , Nusa dan Bangsa.
Maka Pemerintahan Orde Baru dibawah Presiden Soeharto berinisiatif sejak Tahun
1977 membantu Sidang Sidang di MPR dengan memberi Bahan bahan utk Menyiapkan
GBHN sebagai Pedoman (Kompas ) bagi Pemerintah yg Terpilih melalui Pemilu utk 5
Tahun Ke Depan untuk Makin MenDekatkan Cita cita Bangsa dalam Alinea Ke 2
Pembukaan UUD dan Tujuan Negara / Tujuan Nasional dalam Alinea Ke 4 Pembukaan
UUD 1945 ( Masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur )

Melalui Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (Wanhankamnas) menghimpun dan


menyusun Bahan bahan yaitu Sumbangan Fikiran yg diperoleh dari hampir semua
Universitas , Golongan Cendekiawan, Pemuka Masyarakat dan berbagaiTokoh dari
seluruh Lapisan Masyarakat
Dan Bahan bahan tersebut disampaikan kepada MPR Hasil Pemilu Tahun 1971 , 1977,
1982 , 1987
Sejak MPR Hasil Pemilu 1992 praktek itu tidak dilakukan lagi ,tetapi
menyampaikannya langsung kepada Fraksi fraksi yg ada di MPR untuk dijadikan GBHN
untuk 5 Tahun keDepan

Konvensi seperti itu tidak boleh diartikan sebagai campur tangan, atau menggurui atau
memaksakan kehendak Presiden kepada MPR
Bahan bahan yg diajukan oleh Presiden adalah semata mata bahan Pertimbangan yg
Penilaian dan Putusannya sepenuhnya menjadi Wewenang Konstitusional MPR

Sesuai dengan Tugas Pokoknya sebagai Lembaga Eksekutif, Pemerintah memang


mempunyai Alat Perlengkapan ,Data dan Kemampuan untuk menyiapkan Bahan yg
Lengkap dan memadai untuk disumbangkan dalam menyusun Rancangan GBHN.
Itulah Contoh Konvensi

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV. C. 8. ANCAMAN, GANGGUAN , HAMBATAN , TANTANGAN (AGHT) Bangsa
dan Negara Republik Indonesia

Untuk Saat ini Tantangan Ke Depan lebih dari sekedar masalah Ideologi tetapi
Bagaimana Masyarakat , Bangsa dan Negara mengantisipasi derasnya Arus Globalisasi
dibidang Telekomunikasi ,Informasi , KeBudayaan serta Perdagangan Bebas ?
Ancaman ,Gangguan , Hambatan , Tantangan Bangsa dan Negara dapat mempengaruhi
KeTahanan Nasional diseluruh Aspek Kehidupan Bangsa.
Dari Media Elektronika , Kejadian disuatu Negara di Luar Negeri dapat dilihat dalam
waktu yg bersamaan diNegara kita.
Apabila Negara melalui Pemerintah tidak dapat mengantisipasi Ancaman ,Gangguan ,
Hambatan , danTantangan (AGHT) tersebut utk Warga Negara dan Warga Bangsanya
dapat Membahayakan KeTahanan Nasional Bangsa

Warga Negara Indonesia harus memiliki Ketahanan Pribadi ( Individu) terhadap


Perkembangan Zaman / KeMajuan Teknologi Komunikasi , Informasi ( Era Globalisasi
tersebut ) beserta Akibat akibatnya yg Negatif dan Positif bagi Bangsa dan Negara
. Seharusnya KeMajuan Zaman / Era Globalisasi Telekomunikasi dan Informasi tersebut
Membawa Dampak yg Positif bagi Bangsa dan Negara bukan Sebaliknya.
Setiap Orang dan setiap Keluarga Harus dapat Membentengi Diri utk Tidak terbawa Arus
Globalisasi yg Negatif.
KeTahanan Pribadi / Individu dapat memperkuat Ketahanan Masyarakat dan
selanjutnya dapat MemperKuat KeTahanan Bangsa dan Negara (KeTahanan Nasional)

Antisipasi penting karena Masyarakat Indonesia di beberapa Daerah paling banyak /


besar
I. Tingkat Pendidikan masih rendah mengakibatkan Sumber Daya Manusia kalah
bersaing di Era Globalisasi

II.. Tingkat Pendapatan masih rendah ( Masih banyak Daerah daerah diIndonesia
terUtama diPelosok pelosok Tanah Air termasuk Daerah Miskin / Daerah TerTinggal)

III..Di beberapa Daerah Pertumbuhan Ekonomi belum dirasakan . Pertumbuhan


Ekonomi belum Sepenuhnya Stabil di Masa Reformasi walau telah berganti ganti
Pemerintahan

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
IV . Penegakan Hukum Oleh Aparat Penegak Hukum seperti KePolisian , KeJaksaan ,
Hakim diPengAdilan masih diPertanyakan Profesionalitas dan KeMandiriannya. .
Penegakan Hukum sepertinya Pilih Kasih , hanya berlaku kepada Kejahatan kejahatan
Klasik sedangkan kepada Kejahatan kejahatan yg mengundang Perhatian Masyarakat
banyak Hukum dan Aparat Penegak Hukum Tidak dapat Menyentuhnya
Padahal menurut UU No 39 Tahun 1999 ttg Hak Azasi Manusia dalam
Pasal 1 Ayat 3 menyatakan
Seharusnya Tidak Ada Diskriminasi diBidang Hukum selain juga dibidang Politik,
Ekonomi , Sosial Budaya dan KeAmanan dan PerTahanan.

Apabila Hukum Tidak Di Tegakkan secara Adil menyebabkan keTidakPastian Hukum


bagi Semua Orang disuatu Negara dan Masyarakatnya akan Apatis / Melecehkan /
Menyepelekan / Mengacuhkan / Mengenyampingkan Hukum tersebut karena
Penegakannya Pilih Kasih / Tidak Adil.
.

Dalam GBHN Tahun 1999 Sampai 2004 ( KeTetapan MPR No IV / MPR / 1999 )
menyatakan Pemerintah selaku Penyelenggara Negara dalam menjalankan
Pemerintahan / mengambil Kebijakan yg dapat berakibat Langsung atau Tidak Langsung
kepada Rakyat / Masyarakat banyak memperhatikan / mengutamakan Hukum dibanding
bidang bidang yg lain ( Penegakan Supremasi Hukum ) seperti Tujuan diTetapkannya
GBHN Tahun 1999 - 2004

A. Maksud diTetapkannya GBHN adalah


Memberikan Arah Penyelenggaraan Negara

B. Tujuan
I. MeWujudkan KeHidupan yg Demokratis
II BerKeAdilan Sosial
III MeLindungi Hak Azasi Manusia
IV Menegakkan Supremasi Hukum
Dalam Tatanan Masyarakat dan Bangsa yg
A. BerAdab
B. BerAkhlak Mulia
C. Mandiri
D. Bebas
E. Maju
F. Sejahtera
Untuk Kurun Waktu 5 Tahun Ke Depan ( Periode Tahun 1999 – 2004 )

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
V. Masyarakat mengHadapi Ekonomi biaya Tinggi dalam Pelayanan Publik (
berUrusan ) di Birokrasi Pemerintahan

VI Penciptaan Lapangan Kerja yg masih Terbatas / Langka

Tidak banyak tercipta Lapangan Kerja bagi Warga Negara yg memang Hak setiap
Warga Negara dan KeWajiban Negara melalui Pemerintah baik Oleh Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah untuk memenuhinya menurut UUD 1945
. Pengangguran makin bertambah ,Tidak saja pada Sumber Daya Manusia dengan
Tingkat Pendidikan Rendah ,bahkan pada Kaum Profesional dengan Tingkat Pendidikan
Tinggi
. Tidak SeImbang Jumlah Lapangan Kerja yg terSedia dengan Jumlah Keluaran ( Out
Put ) dari Perguruan Tinggi.
Setiap ada penerimaan Tenaga Kerja terlihat Ratusan bahkan Ribuan yg Melamar

VII Masalah Keamanan dan PerTahanan Negara


DiMasa Reformasi diuji Negara dibidang KeAmanan dan PerTahanan Negara
dengan Terjadinya Tindak Pidana Terorisme dibeberapa Daerah / diKota kota besar

Dalam Pasal 6 UU No 15 Tahun 2003


Tindak Pidana Terorisme ialah
Setiap Orang yg Dengan Sengaja
A. Menggunakan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan

B. Menimbulkan Suasana Teror atau Rasa Takut terhadap Orang secara MeLuas

C. Atau menimbulkan Korban yg berSifat Massal , dengan Cara


1. Merampas KeMerdekaan
2. Atau Hilangnya Nyawa
3. Dan Harta Benda Orang Lain

D. Atau MengAkibatkan KeRusakan atau Ke Hancuran terhadap Objek objek Vital yg


Strategis
1 .Atau Lingkungan Hidup
2 Atau Fasilitas Publik
3 Atau Fasilitas InterNasional
diPidana dengan
1.Pidana Mati
2. Atau Penjara SeUmur Hidup
3. Atau Pidana Penjara Paling Singkat 4 Tahun dan Paling Lama 20 Tahun
( Pasal 6 UU No 15 Tahun 2003 )
Juga diatur Pengertian Tindak Pidana Terorisme secara Luas dalam Pasal 7 , 8, 9, 10
dalam UU tsb

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
VIII Dll
.
Hal hal diatas ( Kerawanan Sosial ) merupakan AGHT Bangsa dan Negara RI
Apabila tidak dapat diatasi / diAntisipasi oleh Negara melalui Pemerintah baik
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebabkan / mengakibatkan Ketidak
Percayaan lagi Rakyat / Masyarakat Kepada Pemerintah
Hal tersebut.dapat membahayakan Eksistensi Negara / Kedaulatan Negara diberbagai
Aspek KeHidupan Bangsa seperti dibidang Ekonomi, Hukum , Sosial Budaya dan
Pertahanan / Keamanan
. Mudahnya Rakyat / Masyarakat membuat KeRusuhan Sosial terProvokasi Oleh Orang
Orang yg Tidak berTanggung Jawab yaitu Orang Orang yg masih perlu diPertanyakan
rasa KeBangsaannya ( Nasionalisme ) ,KeCintaannya terhadap Bangsa dan Negara /
Rasa Cinta terhadap Tanah Air dan Bangsa ( Masih dapat disebut sebagai Warga Negara
Indonesia / WNI ?) )
Seharusnya setiap Warga Negara / Warga Bangsa diIndonesia dituntut PengAbdiannya
dan Pengorbanannya terhadap Bangsa dan Negara bukan sebaliknya Merusak dan
MengHancurkan Kredibilitas Negara dan Bangsanya Sendiri.

IV. C 9. TANTANGAN AFTA ( Asia Free Trade Area ) Tahun 2003 dan APEC (Asia
Pasifik Ekonomi Cooperation ) Tahun 2020

Dengan dihilangkannya Proteksi dalam Perdagangan dan Investasi Seperti AFTA


Tahun 2003 untuk Negara Indonesia atau APEC Tahun 2020 yang akan datang
APEC yaitu dialog dan kerjasama khususnya dibidang Ekonomi antara Negara negara
Utara – Selatan Yang Akan Datang
Bangsa dan Negara Indonesia harus dapat menghadapi Tantangan tersebut.
Perlu disadari meskipun telah tercipta suasana dialogis dan kerjasama antara Negara
secara Regional dan Global

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Keberhasilan secara nyata yg manfaatnya dapat dirasakan bagi Bangsa dan Negara tetap
terletak pada Diri Bangsa itu Sendiri yaitu
I. Keberhasilan Bangsa ybs untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusianya,
II .Meningkatkan Produktivitasnya
III Meningkatkan Kreativitasnya
IV Pada Akhirnya Meningkatkan Daya Saingnya secara Regional maupun Global

Makin mampu Bangsa itu Meningkatkan Daya Saingnya makin Kukuh KeTahanan
Nasional dan makin mampu menghadapi dan mengatasi Ancaman , Gangguan ,Hambatan
dan Tantangan (AGHT )
A. Produk - Produk Hasil Bangsa dan Negara Indonesia harus dapat bersaing di Era
Perdagangan bebas .

B. Semuan Pihak Introspeksi diri

C. Menyadari AGHT Bangsa dan Negara Saat ini dan Masa yg akan datang
.
D. Pemerintah tidak mengulangi Kesalahan kesalahan seperti di Masa masa Lalu

E. Semua Pihak tidak cepat Bangga dan Puas atas apa yg telah diCapai sampai saat
ini

Terlihat dari Media Cetak dan media Eletronika


I. Akhir akhir ini ( sebenarnya Sejak Reformasi Tahun 1998 ) belum sepenuhnya
diberantas Kejahatan kejahatan seperti Kejahatan dibidang Tndak Pidana Ekonomi
seperti

.Tindak Pidana Korupsi


A. Tindak Pidana Korupsi terus terjadi diPerbankan Swasta atau Bank Bank Milik
Pemerintah
B. Tindak Pidana Korupsi dibeberapa Lembaga / Institusi Pemerintahan di Pusat
maupun Daerah bahkan terjadi hampir diseluruh Wilayah Tanah Air
.. Apabila Hal hal seperti itu dibiarkan , Tidak diambil Tindakan yg tegas oleh Aparat
Penegak Hukum dapat menimbulkan KeTidak Percayaan Lagi Rakyat / Masyarakat
kepada Wibawa Pemerintah baik Kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah di Daerah
terutama Kepada Aparat Penegak Hukum

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Kejahatan Tindak Pidana Korupsi menyebabkan

1. Berkurangnya Hak Setiap Warga Negara dan Masyarakat menikmati Hasil hasil
Pembangunan Nasional
Seperti
Sedikit / Minimnya terbuka Lapangan Kerja yg seharusnya dapat Meningkatkan
Daya Beli Masyarakat/ Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Dengan Meningkatnya Pendapatan Masyarakat berarti menggerakkan / Pertumbuhan
Ekonomi

2.. Dibidang Pendidikan dari Pendidikan Dasar , Menengah sampai Perguruan Tinggi
seharusnya dapat menerima Lebih banyak lagi Warga Negara Indonesia untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia yg berKualitas menjadi terhalang.

3. Pelayanan Kesehatan yg disediakan Negara / Pemerintah dan dapat terjangkau oleh


Masyarakat / Rakyat banyak tidak tersedia / tidak mencukupi..

4. Infra Struktur Lengkap dengan Fasilitas Publik sampai ke Desa desa diSeluruh
Wilayah Tanah Air tidak tercapai .
Apabila tercipta Pembangunan Infra struktur sampai Ke Desa desa / Pelosok pelosok
Daerah diSeluruh Wilayah Tanah Air dapat meningkatkan PerEkonomian dan
Pendapatan Masyarakat. DiDaerah tsb.
Tidak perlu setiap Orang dari Desa ber Urbanisasi Ke Kota kota mencari Lapangan
Kerja ., yg kadang kadang dapat menimbulkan KeRawanan Sosial

II. Seringnya BeRubah Rubah UU

Contoh
DiKeluarkan UU ttg Otonomi Daerah, sejak Tahun 1999 yaitu UU No 22 dan No 25
ttg Per Imbangan KeUangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk
Makin Mendekatkan Tingkat KeSejahteraan Masyarakat Di Daerah
Pada Waktu Reformasi Tahun 1998 diRasa Oleh sebahagian Orang di Daerah terjadi
Ketidak Adilan dibidang Ekonomi dan KeSejahteraan Sosial antara Pemerintah Pusat
dan Daerah
Belum Semua Warga Masyarakat diSeluruh Tanah Air merasakan Manfaat UU ttg
Otonomi Daerah tersebut Tahun 2004 UU tersebut Berubah dengan UU No 32 dan 33
Tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah dan PerImbangan KeUangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
Mengapa secepat itu UU dirubah ?

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Pada Waktu Reformasi Tahun 1998 banyak Daerah menghendaki memisahkan Diri dari
Negara Kesatuan RI karena dirasa Pemerintah Pusat Tidak Adil. Sebenarnya Hal itu
bertentangan dengan UUD 1945 ttg Wilayah Negara KeSatuan RI dan UU yg berlaku.
Tahun 2004 UU ttg Otonomi Daerah tersebut dirubah dengan UU No 32 dan 33 Tahun
2004 ttg Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.

Dari segi Hukum dalam menilai Berubah rubahnya UU adalah

1. Tidak ada KePastian Hukum


2. Dilihat dari Jangka Waktu berlakunya UU tersebut

A. d. 1. Apabila UU selalu berubah ubah, Tujuan Hukum dari UU tersebut diKeluarkan


tidak tercapai.
UU dibentuk oleh Pemerintah Pusat ( Kekuasaan Eksekutif )dan DPR ( Kekuasaan
Legislatif) menurut UUD 1945
Salah satu dari Tujuan Hukum adalah untuk adanya KePastian Hukum untuk semua
rang dalam suatu Negara
Terutama bagi Aparat Penegak Hukum ketika hendak menegakkan Hukum.

TUJUAN HUKUM
Tujuan Hukum menurut Ilmu Hukum adalah
A. Untuk adanya KePastian Hukum bagi setiap Orang / Pihak disuatu Negara.
B. Untuk KeAdilan bagi semua Orang / Pihak
C. Untuk adanya Manfaat / Kegunaan / Faedah Hukum itu diadakan bagi setiap
Orang dalam suatu Negara.
Contohnya Hukum UU yg dihasilkan oleh Legislatif (DPR ) bersama Eksekutif (
Pemerintah Pusat ) menurut UUD 1945
. Hukum dibentuk tidak untuk sekelompok orang / Pihak / golongan tertentu melainkan
untuk Semua Orang dalam Suatu Negara dan Pemberlakuannya Tidak ada Diskriminasi

A. d. 2. Dari Jangka Waktu berlakunya UU

Apakah memang UU tersebut sudah tidak Layak lagi dipergunakan karena


Perkembangan Zaman ? seperti UU Produk zaman Kolonial Hindia Belanda
KUHPerdata , KUHP dimana dalam Pemberlakuannya harus disesuaikan dengan
Kondisi Negara RI yg telah Merdeka sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia Pancasila dalam UUD 1945

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Terlihat Akhir akhir ini yg hendak dirubah adalah UU yg dibentuk oleh Pemerintah
Pusat dan DPR dalam Kurun Waktu 5 Tahun terAkhir
Ada Apa dalam seringnya berganti ganti UU tersebut ?
Hal tersebut apabila terus dilakukan Tidak Pantas dan Tidak dapat dibenarkan ditinjau
dari segi Hukum
Dapat menyebabkan
1. Tidak Ada KePastian Hukum
2. Menyulitkan Aparat Penegak Hukum.ketika akan menegakkan Hukum yg
berkaitan dengan UU tersebut / menindak Pelaku pelaku yg Melanggar UU tsb

III.Dibidang KeAmanan dan PerTahanan Negara

Dalam bidang KeAmanan dan PerTahanan Negara makin Tahun sebaiknya


meningkat pula Rasa Aman di tengah tengah Masyarakat baik yg tinggal di Kota kota
besar atau Kecil diSeluruh Tanah Air
Dari Media Cetak atau Media Elektronika terlihat makin marak Kejahatan terhadap
Jiwa seseorang baik terhadap Warga Negara kita maupun WNA.

Di Masa Reformasi terlihat Tidak diTegakkan Hukum yg Adil itu . Sampai saat ini tidak
tegas Aparat Penegak Hukum dalam menegakkan Hukum
Tidak ada Perubahan ,seharusnya Reformasi artinya Merubah dari yg tidak / belum baik
menjadi Lebih / Akan semakin Baik ,bukan sebaliknya .
Makin merajalela Tingkat Kejahatan
. Hukum tidak diindahkan/ dilecehkan / diKeSampingkan./ DiSepelekan
Tahun Tahun terAkhir ini meningkat pula Kejahatan kejahatan Trans Nasional seperti
1. Penyalah gunaan Narkotika dan Psikotropika (Pelanggaran atas UU No 22 Tahun
1997 dan UU No 5 Tahun 1997 )

2. Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup ( Pelanggaran atas UU No 23


Tahun 1997 )

3. Delik terhadap KeSopanan dan KeSusilaan ( dalam KUHP )

4. Kejahatan Illegal Loging(Pembalakan Liar ) Hutan

5. Tindak Pidana Terorisme ( Pelanggaran atas UU No 15 Tahun 2003 )

6. Tindak Pidana Pencucian Uang / Money Laundering ( Pelanggaran atas UU No


25 Tahun 2003 )

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
7. Cyber Crime

8 . Dll

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Mahasiswa diharapkan dapat
1, Mengetahui dan mengetahui ttg Konstitusi (UUD 1945 )lengkap dengan
Dinamika(Gerak Pelaksanaannya ) sejak diSahkan oleh PPKI 18 Agustus 1945 sampai
Saat ini

.2.Memahami UUD 1945 sebagai Hukum Dasar yg mengatur ttg Organisasi Negara
Republik Indonesia yaitu
A - ttg Tujuan Nasional (Negara )
- ttg Dasar Negara Pancasila

B.ttg Lembaga lembaga Negara sesuai Fungsi , Tugas dan Wewenang masing masing

C. - Hubungan Negara dengan Warga Negara , Penduduknya


- Konsepsi Negara dibidang Politik , .Hukum , Hak Azasi Manusia , Agama ,
Pendidikan , Ekonomi ,Sosial Budaya, Kedaulatan Negara dibidang Pertahanan dan
Keamanan Negara
.
3.Mengetahui dan Memahami ttg Sistem Pemerintahan Negara RI menurut UUD 1945
dan UU yg berlaku
.
4..Mengetahui dan Memahami Amandemen terhadap UUD 1945
.
5.. Mampu mengantisipasi Diri terhadap Arus Globalisasi dari segi Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi , Ideologi , Sosial Budaya dll

6. Mengetahui dan memahami ttg Ancaman , Gangguan , Hambatan dan Tantangan (


AGHT ) Bangsa dan Negara RI

ESTIMASI WAKTU 6 50 Menit

DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Mahkamah Konstitusi RI , - UUD Negara RI Tahun 1945 dan UU No 24 Tahun 2003
ttg Mahkamah Konstitusi , Sekjen ,2003 .
2. .BP 7 Pusat , - Undang Undang Dasar 1945 ,1994

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
3. UU RI No 39 Tahun 1999 ttg Hak Azasi Manusia .
4. Ketetapan MPR RI No 4 Tahun 1999 ttg Garis Garis Besar Haluan Negara Tahun
1999 – 2004. .
5. .Ketetapan MPR RI No 3 / MPR / 2000 ttg Sumber Hukum dan Urutan Peraturan
Per Undang Undangan. .
6. Laboratorium Pancasila IKIP Malang ,- Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
, 1994 .
7. Berita berita dari Media Cetak dan Media Elektronika

V. .POKOK BAHASAN Memahami Pancasila sebagai Sistem Etika.


.
SUB POKOK BAHASAN
1 Pengertian Sistem yaitu
Suatu Kesatuan dari berbagai Elemen(Bagian bagian) yg mempunyai Hubungan
Fungsional dan berInteraksi secara Dinamis untuk mencapai Hasil yg diharapkan
.
2 . A. Pengertian Nilai
B Pengertian Moral
C. Pengertian Norma berkaitan dengan Pancasila
D. Macam macam Norma dalam Masyarakat selaku Makhluk Sosial
1.Norma Agama
2.Norma Adat / Kebiasaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Kesusilaan
5. Norma Hukum

3. Memahami Pancasila sebagai


A.Nilai Dasar
B. Nilai Instrumental
C. Nilai Praksis.

4. Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara RI

5. Makna setiap Alinea dalam Pembukaan UUD 1945

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
BAHAN AJAR Perkuliahan Ke XII, XIII
Memahami Pancasila sebagai Sistem Etika

Alinea I A..Dalil Objektif bahwa Penjajahan tidak sesuai dengan Per Kemanusiaan
dan Per Keadilan. Oleh karena itu harus ditentang dan dihapuskan agar semua Bangsa
diDunia dapat memperoleh Kemerdekaan sebagai Hak Azasinya. Disinilah letak Moral
luhur dari Pernyataan Kemerdekaan

B.. Pernyataan Subjektif ttg Aspirasi Bangsa Indonesia didalam


Membebaskan dari Penjajahan

Alinea II A. Bahwa Perjuangan Pergerakan Kemerdekaan di Indonesia telah


sampailah pada saat yg menentukan .

B..Bahwa Momentum yg telah dicapai tsb harus dimanfaatkan untuk


menyatakan Kemerdekaan
C.Bahwa Kemerdekaan tersebut bukan merupakan Tujuan Akhir
melainkan harus diisi dengan meWujudkan Negara Indonesia yg Merdeka , Bersatu ,
Berdaulat , Adil dan Makmur

Alinea III A. Memuat Motivasi Spiritual yg Luhur danmerupakan Penguk


uhan atas Proklamasi Kemerdekaan dengan menunjukkan KeTaqwaan Bangsa Indonesia
terhadap Tuhan YME . Berkat RidhaNyalah Bangsa Indonesia berhasil dalam Perjuangan
mencapai Kemerdekaan

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Alinea IV A. Fungsi dan Tujuan Negara Indonesia adalah
1. Melindungi Segenap Bangsa Indonesia dan Seluruh Tumpah
Darah Indonesia
2.. Memajukan Kesejahteraan Umum
3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
4. Ikut melaksanakan Ketertiban Dunia yg berdasarkan Kemerdekaan,
Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial

B. Bentuk Negara Indonesia adalah Republik

C. Negara Republik Indonesia adalah Negara yg berKedaulatan Rakyat

D. Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila yaitu


1. Ke Tuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan BerAdab
3..Persatuan Indonesia
4. KeRakyatan yg diPimpin oleh Khidmat Kebijaksanaan dalam
PerMusyawaratan / PerWakilan
5. KeAdilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

E. Negara Indonesia adalah Negara yg Tertib berdasarkan Konstitusi dan


Hukum ,karena Negara menyusun KeMerdekaan Kebangsaan ini dalam Suatu UUD
sebagai Hukum Dasar yg tertulis

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Mahasiswa diHarapkan dapat
1. Mengetahui dan menjelaskan ttg Pengertian Nilai , Moral dan Norma
2. Menjelaskan Pengertian Pancasila sebagai Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai
Praksis
3. Menjelaskan Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental Bangsa dan Negara
4. Mengetahui dan Menjelaskan Makna Setiap Alinea Pembukaan UUD 1945

ESTIMASI WAKTU 4 X 50 Menit

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Darji Darmodiharjo,SH,Prof, - Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi,


Laboratorium Pancasila IKIP Malang,1994

2. Sudikno Mertokusumo ,SH , Dr , Prof , - Mengenal Hukum ( Suatu Pengantar


),Liberty Yogyakarta ,1988

3. Chainur Arrasyid , SH, Prof, - Dasar –dasar Ilmu Hukum ,Snar Grafika Jakarta , 2000

4. L J Van Apeldoorn, Mr, Prof , - Pengantar Ilmu Hukum , NV Noordhoff – Kolff


Djakarta . 1957

5. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan


Pancasila Pusat, -Pancasila,Undang –Undang Dasar 1945,GBHN,Pembangunan Nasional
dalam Angka, KeWaspadaan Nasional,Percetakan Seroja, 1994

6. Lembaga KeTahanan Nasional,- KeWiraan untuk Mahasiswa ,PT Gramedia Jakarta ,


1995

7. UU No 3 Tahun 2002 ttg PerTahanan Negara ,Fokus Media Bandung, 2004

8. Departemen Luar Negri Tahun 2004 - 2009 ( RENSTRA ),- Indonesia diTengah
Konfigurasi Global,Ceramah Ilmiah Biro Perencanaan dan Organisasi ,26 September
2005

Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007
Lisa Erwina : Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Satuan Acara Perkuliahan, 2006
USU Repository © 2007

Anda mungkin juga menyukai