No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 :
SPO Tanggal Terbit: dr. Hj. Neneng Tresna
:
Imawati
Halaman : 1/1 : NIP: 1196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
5. Prosedur
6. Langkah – langkah 1. Petugas memberi salam kepada pasien
2. Petugas melakukan komunikasi teraupetik sesuai dengan
urutan dengan pasien
3. Petugas melakukan kajian keperawatan dan menganalisa
hasil pengkajian yang dilakukan
4. Petugas menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan
hasil analisa pengkajian
5. Petugas menyusun intervensi keperawatan berdasarkan
diagnosa keperawatan yang muncul yang berisikan
rencana tindak keperawatan mandiri dan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain
6. Petugas melaksanakan kegiatan implementasi
keperawatan
7. Petugas melakukan evaluasi terhadap implementasi
keperawatan yang telah dilakukan
8. Petugas melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan yang telah dilakukan pada form yang
tersedia
7. Diagram alir
8. Unit terkait Unit Rawat Inap, Perawat
TRIASE
No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 :
SPO Tanggal Terbit: : 20/07/2016
Halaman : 1/2 :½ dr. Hj. Neneng Tresna
Imawati
NIP: 1196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02
SPO
1. Pengertian Pasien emergensi adalah kondisi dimana pasien menderita penyakit dan
cidera yang dapat menimbulkan kecacatan permanen dan mengancam
nyawa pasien
2. Tujuan Sebagai acuan pada pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil
terlebih dahulu sesuai kemampuan Klinik Pratama Denkesyah 02.04.02
sebelum di rujuk kepelayanan yang mempumyai kemampuan lebih tinggi
3. Kebijakan Petugas dan pasien harus menjalankan alur pelayanan sebagaimana
prosedur berikut ini
4. Referensi Permenkes no, 75 tahun 2014,Bab I, pasal I, Ayat 9
5. Prosedur B : bidan atau petugas kesehatan
A : alat yang diperlukan selama merujuk
K : kendaraan untuk merujuk
S : surat rujukan
O: obat-obatan yang diperlukan selama merujuk
K : keluarga pasien yang mendampingi saat merujuk
U : uang atau dana
6. Langkah-langkah A. Petugas memeriksa pasien yang akan dirujuk harus sudah
diperiksa dan layak untuk dirujuk.Adapun criteria pasien yang
dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari :
1. Hasil pemeriksan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu
diatasi
2. Hasil pmeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
ternyata tidak ampu diatasi
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih
lengkap,tetapi pemeriksaan harus disertakan pasien yang
bersangkutan
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan , pengobatan dan perawatan di sarana kesehatn
yang lebih mampu
B. Prosedur standart merujuk pasien
Prosedur klinis
1. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksan penunjang medic untuk menentuka diagnose
utama dan diagnose banding
2. Petugas memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus
3. Petugas memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan
4. Petugas melaksanakan untuk pasien gawat darurat harus di
damping petugas medis yang kompeten dibidangnya dan
mengetahui kondisi pasien
5. Petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD tujuan
smapai ada kepastian pasien tersebut mendapat
pelayanan,apabila pasien diantar dengan kendaraan Klinik
Pratama Denkesyah 02.04.02 keliling atau ambulans
(serah terima denga perawat UGD)
Prosedur Administratif :
1. Petugas melakukan setelah pasien diberikan tindakan pra –
rujukan
2. Petugas membuat catatan rekam medis pasien dan lembar
observasi (jika perlu)
3. Petugas memberikan informed consent (persetujuan/ penolakan
rujukan)
4. Petugas membuat surat rujukan dengan P.CARE (print out)
5. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan
pasien
6. Petugas menyiapkan saran transportasi dan sedapat mungkin
menjalin komunikasi denagn tempat tujuan rujukan
Pengiriman pasien ini sebaikany dilaksanakan setelah diselesaikn
administrasi yang bersangkutan dan sudah dipastikan kesiapan fasilitas
rujuakn (telepon UGD yang akan di tuju)
7. Diagram Alir
8. Unit terkait Unit pendaftaran Ruang tindakan
Poli umum Fasilitas rujukan
PEMBENTUKAN TIM INTERPROFESI
No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 :
SPO Tanggal Terbit: : dr. Hj. Neneng Tresna
Halaman : 1/1 : Imawati
NIP: 1196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
7. Diagram Alir
8. Unit terkait IGD, Poliklinik, rawat inap
LAYANAN TERPADU
No.Dokumen:
No.Revisi : 0
SPO Tanggal Terbit:
Halaman : 1/2 dr. Hj. Neneng Tresna Imawati
NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
1 Pengertian SPO ini mengatur tentang rencana tindakan dan pengobatan serta
rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim
kesehatan antar profesi disusun dengan tujuan yang jelas,
terkoordinasi dan melibatkan pasien dan keluarga
2 Tujuan Sebagai acuan layanan yang dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga kesehatan dan pasien /
keluarga pasien
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur Alat dan bahan : alat medis yang menunjang tindakan medis yang
akan dilakukan ke pasien, informed consent, status pasien
Komprehensif terhadap
pasien
Diagnosis :
Rujuk internal :
Pasien pulang
Ruang tindakan, laboratorium,
poi KIA, GIZI, sanitasi-promkes
8 Unit terkait Loket pendaftaran, Poli umum, Poli usila, Laboratorium, Ruang
tindakan, Gizi, Imunisasi, Farmasi
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG EFEK
SAMPING DAN RESIKO PENGOBATAN
No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 :
SPO Tanggal Terbit: : dr. Hj. Neneng Tresna
Halaman : 1/2 : Imawati
Klinik Pratama NIP: 196209052014102001
Denkesyah
02.04.02
SPO
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
1 Pengertian Tatacara penyuluhan secara individu /keluarga tentang hal – hal yang
berhubugan dengan penyakit pasien dapat pengertian tentang hal – hal
yang berhubungan dengan penyakit.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian penyuluhan secara individu/ keluarga
ada perawat/ bidan yang terampil.
3 Kebijakan Komunikasi efektif menggunakan bahasa sederhana (mudah diterima
orang lain) dan menjaga kesopanan
- Membuat SOP sesuai materi penyuluhan
- Berkomunikasi dengan pasian dan keluarga
- Menggunakan cara diskusi dan atau dokumentasi
4 Referensi
5 Prosedur
6 Langkah-langkah 1. Petugas menggunakan alat bantu bila diperlukan mengadakan
evaluasi
2. Petugas memberikan umpan balik
3. Petugas menggunakan rencana lanjut
7 Diagram Alir
8 Unit terkait Rawat jalan, UGD, KEBER, Pustu / Polindes
INFORMED CONSENT
No.Dokumen:
No.Revisi : 0
SPO Tanggal Terbit: dr. Hj. Neneng Tresna
Halaman :½ Imawati
NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
1 Pengertian Pasien di rujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter/ perawat/
bidan memerlukan pelayanan di RS. Baik untuk diagnostik penunjang
atau terapi
2 Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
sakit, tujuan dengan ceat dan aman
3 Kebijakan 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Klinik Pratama
Denkesyah 02.04.02
4 Referensi Buku BLS oleh tim RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
5 Prosedur
6 Langkah-langkah 1. Petugas IGD/ rawat inap menyatakan pasien perlu rujukan
2. Petugas IGD/ rawat inap menjelaskan dan meminta persetujuan
kepada keluarga pasien untuk dirujuk dan keluarga pasien
setuju
3. Petugas IGD/ rawat inap membuat rincian biaya pasien pulang
dan biaya penggunaan ambulan (untuk pasien rawat inap atau
pasien IGD yang sudah diberikan terapi, bagi pasien IGD yang
tidak dapat terapi cukup membayar biaya ambulan saja)
4. Petugas memberikan kwutansi pembayaran dan surat rujukan
kepada pasien
5. Petugas IGD/ rawat inap mempersiapkan kesiapan pasien dan
petugas IGD/ rawat inap yang lain segera menghubungi sopir
ambulan
6. Petugas mempersiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas IGD bahwa ambulan sudah siap
7. Petugas IGD/ rawat inap mendampingi dan mengantarkan
pasien ke tempat tujuan dengan ambulan
8. Petugas IGD/ rawat inap menulis laporan kegiatan pada buku
kegiatan setelah selesai mengantarkan pasien dan kembali ke
Klinik Pratama Denkesyah 02.04.02
7 Diagram Alir
8 Unit terkait 1. Petugas IGD/ rawat inap
2. Dokter jaga
3. Sopir ambulance
PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
No.Dokumen:
No.Revisi : 0
SPO Tanggal Terbit:
Halaman :½
dr. Hj. Neneng Tresna Imawati
NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
Persetujan pasien
(informed consent)
Antar pasien
dengan ambulance
4 Referensi
8 Unit terkait Unit farmasi, unit gizi, poli umum, poli lansia, poli KIA, unit rekam
medis
PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No.Dokumen:
No.Revisi : 0
SPO Tanggal Terbit:
Halaman :½
dr. Hj. Neneng Tresna Imawati
NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
1 Pengertian Maksud dari pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan
kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk
menyelamatkan kehidupannya. Unit kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut dengan nama
Instansi Gawat Darurat (IGD). Tergantung dari kemampuan yang
dimiliki, keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun yang lazim
ditemukan adalah yang tergabung dalam rumah sakit.
2 Tujuan Sebagai acuan untuk mencegah kematian dan kecacatan pada penderita
gawat darurat, menerima rujukan pasien atau mengirim pasien,
melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang
terjadi dalam maupun diluar rumah sakit, suatu UGD harus mampu
memberikan pelayanna dengan kualitas tinggi pada masyarakat dengan
problem medis akut.
3 Kebijakan
4 Referensi Buku Basic Life Support DC-SHOCK oleh tim anestesi dan reanimasi
RSUD DR. Soetomo- FK UNAIR Surabaya.
7 Diagram Alir
5 Prosedur
6 Langkah-langkah 1. Petugas menerima status pasien
2. Petugas memanggil pasien masuk keruang pemeriksaan
3. Petugas melakukan anamnesa
4. Petugas mencuci tangan sesuai prosedur
5. Petugas menggunakan alat pelindung diri [APD] sesuai
kebutuhan dan sesuai prosedur pemakaian. untuk kasus penyakit
menular petugas diperbolehkan memakai APD lebih nsebagai
tindakan preventif tambahan [contoh memakai hand scoon 2
lapis]
6. Petugas melaksakan pemeriksaan fisik
7. Petugas mengidentifikasi masalah yang didapat [diagnosa]
8. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien jika perlu kolaborasi dengan tim antar
profesi,pasien/keluarga pasien dilibatkan dalam penyusunan
rencana tindakan
9. Petugas melakukan tindakan sesuai rencan sesuai sop dengan
hati-hati dan menghindari kemungkinan pajanan penularan
10. Petugas melakukan tindakan untuk stabilisa kondisi
11. Petugas mencuci tangan sesuai prosedur seusai memberikan
tindakan
12. Petugas melepas APD sesuai prosedur
13. Petugas mengidentifikasi kebutuhan rujukan
14. Petugas memberikan informasi kebutuhan rujukankepada pasien
sesuai prosedur dan mengisi form informed consent [jika di
perlukan]. pasien yang menolak rujukan wajib diberikan
alternatif pengobatan/tindakan sesuai dengan prosedur
15. Petugas menyiapkan perlengkapan rujukan jika di perluka
16. Petugas mencatat kegiatan kerekam medis pasien
7 Diagram Alir
8 Unit terkait Seluruh petugas di Klinik Pratama Denkesyah 02.04.02
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No.Dokumen:
No.Revisi : 0
SPO Tanggal Terbit:
Halaman :½
dr. Hj. Neneng Tresna Imawati
NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
3 Kebijakan
5 Prosedur Alat :
antiseptik: alkohol 60-90% klorheksedin 2-4%,
iodine+alkohol% atau lainnya
air dari keran yang mengalir
alat pelindung diri diantaranya; masker, kacamata, apron dan
pelindung kaki
7 Diagram Alir
Sebelum menangani pasien, tenaga pasien
melakukan :
1. Cuci tangan
2. Menggunakan alat pelindung diri
Setelah melaksanakan tindakan, tenaga kesehatan
segera melepaskan alat pelindung diri
4 Referensi
5 Prosedur
7 Diagram Alir
1. Pengertian Tindak lanjut terhadap umpan balik sarana rujukan adalah hubungan
kerjasama antara petugas yang merujuk pasien dengan petugas di
tempat rujukan yaitu tempat rujukan mengirim umpan balik mengenai
keadaan penderita beserta anjuran tindak lanjut pasca rujukan terhadap
penderita ke petugas yang merujuk (Klinik Pratama Denkesyah
02.04.02). Tindak lanjut dari petugas yang merujuk adalah dengan
menerima anjuran terhadap penatalaksaan terhadap penderita sesuai
dengan kondisi dan pemeriksaan pasca rujukan.
2. Tujuan Sebagai acuan agar setiap penderita mendapat pertolongan dan
perawatan yang sebaik-baiknya, memudahkan penderita untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan pasca rujukan sesuai anjuran dari
tempat rujukan sebelumnya, menjalin perubahan pengetahuan dan
keterampilan (transfer of knowledge and skill) petugas
3. Kebijakkan
4. Referensi
5. Prosedur Alat dan Bahan
a. Rekam medik pasien
b. Surat jawaban rujukan
c. Resep rujuk balik penderita
6. Langkah – langkah 1. Petugas menyapa pasien dengan ramah
2. Petugas menyuruh pasien membawa lembar jawaban rujukan
dan menyerahkan kepada petugas
3. Petugas menerima jawaban rujukan dan menanyakan kondisi
pasien sekarang
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
5. Petugas melanjutkan penatalaksanaan sesuai dengan jawaban
dan anjuran dari tempat rujukan
6. Petugas menuliskan resep pengobatan
7. Petugas mencatat dalam rekam medic
7. Diagram Alir
8. Unit terkait Poli umum, poli anak, poli gii, KIA, loket dan apotek
ALTERNATIF PENANGANAN PASIEN YANG
MEMERLUKAN RUJUKAN TETAPI TIDAK
MUNGKIN DIRUJUK
No.Dokumen:
No.Revisi : 0
SPO Tanggal Terbit: dr. Hj. Neneng Tresna Imawati
Halaman :½ NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
1 Pengertian Alternatif adalah cara lain atau pilihan lain yang bisa dilakukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenangf dan tanggung jawab atas
kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara
timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana
pelayanan kesehatan kesastra sarana pelayanan kesehatan lainnya,
mampu secara orizontal, dalam arti antar strata saran pelayanan
kesehatan yang sama.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam menentukan alternative penanganan pasien
yang memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur
6 Langkah-langkah 1. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap pasien
2. Petugas melakukan pemeriksaan, pasien masuk kriteria yang
harus dirujuk
3. Petugas memanggil keluarga pasien keruang perawat
4. Petugas menjelaskan keadaan pasien
5. Petugas memberikan alternative pilihan rumah sakit tujuan
rujukan yang bisa dipilih pasien atau keluarga pasien
6. Petugas memberikan surat pernyataan penolakkan rujukan jika
keluarga pasien menolak untuk dirujuk
7. Petugas menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa pasien tetap
menjalani perawatan diKlinik Pratama Denkesyah 02.04.02
dengan menerima kemungkinan dampak buruk yang akan terjadi
7 Diagram alir
8 Unit terkait 1. UGD
2. INSTALASI FARMASI
EVALUASI TERHADAP PROSEDUR DAN
PENYAMPAIAN INFORMASI
No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 : dr. Hj. Neneng Tresna
SPO Tanggal Terbit: : 20 Juli 2016 Imawati
Halaman :½ :1 NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
SPO
02.04.02
5. Prosedur
7. Diagram Alir
8. Unit terkait
TRANSPORTASI RUJUKAN
No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 :
SPO Tanggal Terbit: : 20 Juli 2016
Halaman :½ :1 dr. Hj. Neneng Tresna
Imawati
NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO
4. Referensi
5. Prosedur
7. Diagram Alir
8. Unit terkait Poliklinik, IGD
PELAYANAN DILUAR JAM KERJA
No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 :
SPO Tanggal Terbit: : 20 Juli 2016 dr. Hj. Neneng Tresna
Halaman :½ :1 Imawati
NIP: 196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02
SPO
7. Interpretasi Hasil
8. Diagram Alir
9. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
10. Unit terkait Bp Umum, Ruang Tindakan, Kia, Bp Gigi, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Laboratorium, Farmasi
11. Dokumen terkait
8.7.1.1
KREDENSIAL, TIM AKREDITASI, BUKTI
SERTIFIKASI DAN LISENSI
No.Dokumen: :
No.Revisi : 0 : dr. Hj. Neneng Tresna
SPO Tanggal Terbit: : 20 Juli 2016 Imawati
Halaman :½ :1 NIP:196209052014102001
Klinik Pratama
Denkesyah
02.04.02 SPO