DISUSUN OLEH :
NIM : 15210011
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh
15210011
Mengetahui,
B. Sri Kuncoro
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Praktik Pemagangan ini telah di periksa dan disetujui sebagai hasil
kegiatan magang untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Program
Sarjana Teknik Energi (S1), Fakultas Teknik Industri,
Mengetahui,
NIDN. 0514125410
ii
IDENTITAS PEMAGANG
Data Personal
NIM : 15210011
Menyetujui
Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik Magang
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penulisan praktik pemagangan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin
Yogyakarta;
5. Ibu Ir. M.R.S Darmanijati M.T selaku Dekan Fakultas Teknik Industri;
6. Ibu Fifin Hindarti, S.Pd.T, M.T selaku dosen pembimbing yang telah
iv
7. Seluruh teman-teman penulis selama magang di PT. Sukses Sejahtera
Energi dan ITY (STTL ‘YLH’) yang tidak bisa disebutkan satu per satu,
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran sangat berguna
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan...................................................................................................... 3
1.4 Manfaat.................................................................................................... 4
vi
2.2.6 Wilayah Pemasaran dan Konsumen............................................... 10
4.4.2 Separator.......................................................................................... 35
4.4.3 Kondensor........................................................................................ 36
vii
4.4.4 Cooling Tower.................................................................................. 37
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 41
5.2 Saran......................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 44
LAMPIRAN....................................................................................................... 45
viii
DAFTAR TABEL
Tabel No Hal
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar No Hal
4.3 Separator...................................................................................................... 36
4.4 Kondensor.................................................................................................... 37
x
BAB I
PENDAHULUAN
alternatif yang dihasilkan melalui proses pirolisis. Saat ini BBS telah
bakar industri bahan bakar sintetik sebagai penyuplai energi alternatif baik
1
dengan konsep berbasis riset dan pengembangan melalui teknologi
jenis ini lebih murah dan lebih baik digunakan oleh industri proses,
c. Kalori minyak RCO yaitu 10.135 kkal/kg, mendekati kalori solar 11.106
kkal/kg
2
e. Hasil pembakaran ramah lingkungan
industri pemrosesan. Dengan produk baru ini PT. Sukses Sejahtera Energi
akan bahan bakar berkualitas dengan harga pas. PT. Sukses Sejahtera
Tbk, PT. Sumber Jaya Garmen, PT. Citra Wahana Persada, PT. Delta
ilmu pengetahuan baik itu dari Perusahaan maupun dari seluruh Dosen,
proses produksi , dapat teratasi dengan baik sesuai yang diharapkan untuk
1.2 Tujuan
Oil)
3
2. Mengetahui Sistem dan Manajemen Perusahaan
1.4 Manfaat
wawasan kerja.
4
BAB II
Jawa Tengah.
20 Agustus 2011
dengan pengepul limbah ban dan beberapa lapak ban bekas untuk area
23 Oktober 2011
5
UD Sukses menerima PO pertama untuk supply limbah ban bekas
21 September 2012
2 Oktober 2012
13 Mei 2013
Agustus 2013
September 2013
23 November 2013
Januari 2014
6
Melakukan evaluasi terhadap proses produksi dan mesin produksi.
Lahirlah tahap re-engineering untuk merancang alat penghilang bau gas dan
yaitu:
Oktober 2014
Juni 2015
September 2015
7
2.2.2 Struktur Organisasi PT. Sukses Sejahtera Energi
8
2.2.3 Visi dan Misi PT. Sukses Sejahtera Energi
Visi dan Misi PT. Sukses Sejahtera Energi adalah sebagai berikut:
(EPR).
9
Tabel 2.1 Jumlah Karyawan PT. Sukses Sejahtera Energi
Tetap 15 6 21
Tidak 29 2 31
Tetap
Jumlah 44 8 52
2.2.5 Sumber Bahan Baku dan Hasil Produk PT. Sukses Sejahtera Energi.
bakar sintetik (Rubber Crude Oil) oleh PT. Sukses Sejahtera Energi yaitu
limbah ban bekas berasal dari beberapa industri penghasil ban skala kecil -
berikut.
10
Tabel 2.2 Data Jumlah Pelanggan PT. Sukses Sejahtera Energi
No Perusahaan Konsumen
(Sumber : http://ptsse.co.id/)
(Sumber : http://ptsse.co.id/)
11
2.2.8 Mitra PT. Sukses Sejahtera Energi
mesin pengolahan sampah untuk pabrik SSE dengan sumber daya Indonesia,
batubara, minyak dan gas, yang digunakan untuk pemanas ruangan, kompor,
Industri yang menggunakannya yaitu pabrik teh, tekstil, susu, dan lain-lain.
bahan bakar sintetik (Rubber Crude Oil). Didalam Departemen ini memiliki
12
staff kerja sebanyak 6 orang operator dan dipimpin oleh 1 orang kepala
pukul 00.00 - 24.00 wib yang terbagi menjadi 3 shift operasi. Berikut ini
13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Ban adalah material komposit, biasanya dari karet alam / karet isoprena
yang digunakan untuk ban truk dan ban mobil penumpang seperti pada sabuk tapak,
sidewall, carcassply, dan innerliner. Serbuk-serbuk ban bekas adalah suatu jaringan
tiga dimensi atau suatu produk ikatan silang dari karet alam dan karet sintetis
diperkuat dengan carbon black yang menyerap minyak encer dari semen aspal
Ban bekas adalah ban yang didaur ulang untuk di-retreading. Sedangkan karetnya
diolah kembali untuk kemudian digunakan dalam bentuk karet alami atau diproses
menjadi bubuk karet, dan untuk menghasilkan panas, dan lain lain. Daur Ulang
telah meningkat secara mantap. Pada tahun 1993, untuk pertama kalinya, ban bekas
dalam jumlah yang besar digunakan untuk menghasilkan panas daripada digunakan
dalam bentuk karet alami atau karet yang telah diproses. Produksi dari Ban
sumber : http://www.bridgestone.co.id
14
gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start,
c. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan
a.Carcass(Cassing)
Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang
bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban
dan benturan. Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman
paralel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada
ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk
b.Tread
Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan
kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung
15
berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang
Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk
c.Sidewall
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi
Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan
paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang
d.Breaker
Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang
memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari
permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban
untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari
e.Belt(RigidBreaker)
Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radialply dan diletakkan seperti
sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass
dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang
tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck
16
f.Bead
Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja,
sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat
bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan
tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek
dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. Konstruksi
bead secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Seperti pada keterangan gambar sebelumnya, bead merupakan bagian ujung dari
ban yang menempel pada pelak dan dijepit. Adapun fungsi dari bagian-bagian Bead
Bead Heel :Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens.
Bead Base :Bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan
bead heel.
17
Chafer : Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah
Ban terdiri dari bahan karet atau polimer yang sangat kuat diperkuat dengan
serat-serat sintetik dan baja yang sangat kuat yang dapat menghasilkan suatu bahan
yang mempunyai sifat-sifat unik seperti kekuatan tarik yang sangat kuat, fleksibel,
hidrokarbon, 10-15% baja dan bahan-bahan kimia lainnya. Pada ban dilakukan
proses vulkanisasi yaitu suatu tekhnik pembekuan sehingga tahan lama. Berat ban-
ban mobil sebesar 7,5-9 kg dan berat ban truk 50-80 kg. Ban bekas mempunyai
1. Karet alam
Lateks putih, yang mengandung butiran karet, diperoleh dengan membuat sayatan
ke dalam kulit pohon karet, budidaya yang membutuhkan kondisi iklim dan curah
2. Karet Sintetis
60% dari karet yang digunakan dalam industri ban adalah karet sintetis, diproduksi
dari hidrokarbon minyak bumi yang diturunkan, meskipun demikian karet alam
3. Karbon Hitam
18
karbon hitam ditambahkan ke kompon karet menghasilkan sepuluh kali lipat
peningkatan ketahanan aus ban. Ini merupakan 30% dari senyawa dan memberikan
ban warna khas. Warna ini sangat efektif dalam menangkal sinar ultraviolet untuk
4. Silica
Silika berasal dari pasir, memiliki sifat mengikat, dimana dapat membantu
5. Sulfur
Sulfur adalah senyawa vulkanik yang mengubah karet dari plastik mejadi lebih
elastis. Hal ini berguna untuk optimalisasi performa ban terhadap panas akibat dari
6. Aditif
pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, dimana material mentah
akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Bila oksigen ada pada
suatu reaktor pirolisis maka akan bereaksi dengan material sehingga membentuk
oleh aliran gas inert sebagai fungsi untuk mengikat oksigen dan mengeluarkan dari
19
reaktor (Septa, 2009). Gas inert ini akan mempertahankan kandungan oksigen
rangkaian proses fisik dan kimia terjadi selama proses pirolisis yang dimulai secara
lambat pada T < 100°C dan terjadi secara cepat pada T > 200°C. Komposisi produk
yang tersusun merupakan fungsi temperatur, tekanan, dan komposisi gas selama
ketika komponen yang tidak stabil secara termal, seperti volatile matters pada
batubara, pecah dan menguap bersamaan dengan komponen lainnya. Produk cair
pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu gas ringan (H2, CO, CO2, H2O, dan
1. Ban bekas
pengolahan ban bekas sehingga dihasilkan produk minyak bumi (crude oil), carbon
black, syngas dan kawat besi baja, yang kesemuanya mempunyai nilai tambah yang
Setiap 60 ton potongan ban yang diproses secara pirolisis dapat menghasilkan :
20
2. Kulit kayu
Teknologi pirolisis merupakan solusi yang tepat, efektif dan efisien, karena
yang dicirikan dengan adanya proses pengolahan yang jauh lebih singkat, konsumsi
energi rendah, nilai tambah produk yang dihasilkan tinggi, serta multi produk dan
multiguna, Produk hasil pengolahan limbah kayu yang multiguna dan bernilai
3. Plastik
Aprian dkk (2011) meneliti minyak yang diperoleh dari proses pirolisis
variabel tetap yaitu High Density Polyethylene dan Low Density Polyethylen pada
suhu 250-420oC dan waktu reaksi selama 60 menit. Minyak yang dihasilkan dapat
21
Lee, dkk (2000) menterjemahkan dalam penelitian pirolisis berdasarkan
yang paling umum dengan menggunakan pemanasan langsung dari aliran listrik
sangat tinggi, pada umumnya sebesar 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,24
cm. Radiasi gelombang mikro yang diserap suatu benda akan menghasilkan efek
pemanasan pada benda tersebut dan hal inilah yang menyebabkan suatu material
primer dan pirolisis sekunder. Pirolisi primer adalah proses pembentukan arang
yang terjadi pada suhu 150°C – 300°C. Proses pengarangan ini terjadi karena
adanya energi panas yang mendorong terjadinya oksidasi sehingga suatu senyawa
karbon yang komplek terurai sebagian besar menjadi karbon atau arang. Pirolisis
Jenis reaktor pirolisis terbagi dua, yaitu pirolisis batch dan pirolisis
kontinyu. Saat ini banyak pirolisis batch yang prosesnya tidak ramah lingkungan
indikasinya antara lain dari warna dan jumlah asap yang ditimbulkan. Selain itu
sejumlah proses pirolisis batch menggunakan bahan bakar eksternal secara terus
menerus sehingga biaya produksi pirolisisnya besar. Untuk dimensi alat pirolisis
22
kontinyu jauh lebih kecil dibandingkan pirolisis batch pada kapasitas produksi yang
sama. Bahan bakar hanya misalnya fossil fuel atau LNG dibutuhkan pada awal
proses saja, setelah itu proses akan berjalan dengan menggunakan bahan bakar
syngas yang dihasilkan, sangat menghemat biaya produksi. Selain itu emisi gas
buang yang ramah lingkungan dengan level jauh dibawah ambang batas yang
telah terintegrasi pada unit pirolisis kontinyu sehingga mudah dalam operasional
Ban bekas dapat dikonversi menjadi fuel melalui proses pirolisis dan
aromatis terbesar adalah 500oC dan laju alir reaktan 217 mL/jam. Kondisi operasi
paling effectif dalam pembuatan fuel pada proses reforming adalah loading NiO
pada katalis NiO/γ-Al2O3 14 %, temperatur reforming 400oC serta laju reaktan 500
mL/jam.
Produk yang dihasilkan dari pirolisis adalah minyak sintetik, arang (black
carbon) dan gas sintetik atau syngas. Masing masing produk pirolisis merupakan
bahan bakar yang dapat di konversi menjadi listrik melalui berbagai cara yang
energi listrik melalui mesin pembakaran dalam atau internal combustioan engine
seperti motor bensin maupun motor diesel. Hasil gerakan dapat di hubungkan pada
23
generator untuk mengasilkan listrik. Char atau arang merupakan sisa pirolisis yang
dapat dipergunakan sebagai bahan bakar padat. Seperti diterangkan diatas tentang
Syngas dapat menghasilkan energi listrik melalui turbin gas. Namun komposisi
produk pirolisis dapat berbeda berdasarkan jenis limbah yang digunakan. Pirolisis
dari limbah domestik (sampah kota) menghasilkan 35% produk arang dan kadar
abu hingga 37%. Pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat terhadap limbah ban
akan menghasilkan arang hingga 50% dan kadar abu sekitar 10%.
tahap yang sangat modern yaitu apa yang dikenal dengan pirolisis cepat atau fast
suhu. Dengan cara ini dapat dihasilkan produk minyak pirolisis yang hingga 75 %
lebih tinggi dibandingkan dengan pirolisis konvensional. Proses pirolisis cepat telah
diadopsi oleh Teknologi biomassa eropa yang telah memproduksi 50 ton minyak
pirolisis (setara 314 barel minyak) dengan material kayu sebanyak 250 ton / hari.
24
3.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pirolisis
organik, seperti pada waktu batubara dipanaskan lebih dari 300 °C tanpa udara
atmosfer. Pada reaksi kimia pirolisis biomasa, terdapat tiga faktor yang
berpengaruh.
– bed reactor.
pirolisis yang panjang akan meningkatkan hasil cair dan gas, sedangkan hasil
padatnya akan menurun. Waktu yang dibutuhkan tergantung pada jumlah dan jenis
c. kadar air bahan, dimana yang nilainya yang tinggi akan menyebabkan timbulnya
uap air dalam proses pirolisis yang mengakibatkan tar tidak bisa mengembun
banyak.
d. ukuran bahan, tergantung dari tujuan pemakaian, hasil arang dan ukuran alat yang
digunakan.
25
Seiring waktu reaksi dan suhu dinaikkan, komposisi dari produk
400 – 600 °C Konversi komponen organik cair dalam hal ini untuk
didih tinggi.
Proses pirolisis dapat dibagi menjadi beberapa fase dimana menjadi pedoman
kesuksesan prosesnya.
1) Fase pengeringan.
2) Fase pirolisis.
Pada suhu 200 °C pengeringan fisik disertai produksi uap air, jika yang
dimasukkan bahan biomasa yang basah maka perlu disertakan atau dimasukkan
26
steam (uap air panas) ke dalam reaktor, Pirolisis terjadi pada suhu 200 – 500 °C.
struktur makromolekul pecah menjadi gas, komponen organik cair, karbon padat.
Evolusi gas terjadi pada 500 – 1200 °C, produk hasil pirolisis diturunkan lebih
lanjut, karbon padat dan produk organik cair menghasilkan gas yang stabil.
Hidrokarbon besar molekul besar dipecah menjadi metana dan karbon padat.
Metana direaksikan dengan uap air dikonversi menjadi karbon monoksida dan
hidrogen. Karbon padat direksikan dengan uap air atau karbon dioksida dikonversi
menjadi karbon monoksida dan hidrogen. Reaksi kimia peruraian selulosa pada
biomasa.
Reaksi utama yang terjadi pada fase evolusi gas dijabarkan sebagai berikut.
CnHm xCH4 + y H2 + zC
C + H2O CO + H2
C + CO2 2CO
(Ullmann’s, 2002)
Reaksi Produk
27
BAB IV
Jam kerja Kantor Perusahaan PT. Sukses Sejahtera Energi Senin-Jumat dari pukul
08.00-17.00 wib.
28
4.2 Teknologi Pengolahan Limbah Ban Bekas
Teknologi pengolahan limbah ban bekas di PT. Sukses Sejahtera Energi yaitu
baku secara tepat dan aman bagi lingkungan. Cara yang digunakan bermacam-
macam yaitu mendaur ulang limbah, menciptakan produk dari olahan limbah dan
menangani sisa limbah dengan cara yang benar. Teknologi pada PT. Sukses
Sejahtera Energi yang lebih ramah lingkungan ini merupakan latar belakang utama
pemanfaatan pembakaran sistem tertutup, yang dikenal juga dengan istilah pirolisis.
melibatkan oksigen dari atmosfer. Dengan demikian jumlah CO2 yang terbentuk
yaitu:
3. Reuse, memakai kembali bahan-bahan sisa atau yang sudah menjadi limbah
29
5. Recovery, memanfaatkan material tertentu dari limbah yang ada kemudian
dengan salah satu teknologi ramah lingkungan, yaitu pirolisis. Tidak hanya sekadar
yaitu dengan mengubah ban bekas menjadi karbon hitam, minyak RCO dan gas
sintetik. Produk-produk tersebut tentu akan berguna bagi kegiatan industri untuk
bahan baku, bahan bakar, dll. Pirolisis merupakan proses kimia bahan organik
dengan pemanasan sedikit atau tanpa oksigen. Pada saat proses produksi tentu PT
polutan. Alat yang digunakan untuk menangkap debu atau polutan hasil produksi
yaitu dust collector. Sehingga, tidak hanya berfokus pada pengolahan limbah saja
tetapi juga tetap memperhatikan aturan dalam lingkungan sekitar. Dari proses
produksi tersebut tidak terdapat limbah yang dikeluarkan melainkan hasil samping
produksi dapat termanfaatkan semua, seperti halnya karbon hitam yang dihasilkan
dari proses pembakaran ban didalam reaktor dapat dimanfaatkan bagi industri kimia
Pirolisis limbah ban bekas telah mendapat perhatian yang tinggi karena proses
pirolisis ban bekas ini menghasilkan cairan (oil) yang mengandung campuran
parafin, olefin dan komponen aromatik yang mempunyai nilai gross kalori tinggi
30
(high gross calorific value) 41- 44 MJ/kg. Cairan pirolisat menunjukkan adanya
sumber senyawa light aromatics yang potensial seperti benzena, toluena dan silena.
bahan baku untuk berbagai aplikasi Industri seperti industri pelarut, resin, lem, dan
dispersing agent untuk pigmen warna. Karakteristik detail produk cairan pirolisis
yang diperoleh dari kondisi operasi optimum dapat ditentukan dari hasil analisis
Magnetic Resonance (HNMR) dan distilasi. Produk pirolisis fase gas mengandung
konsentrasi tinggi gas metana, etana, butadiena dan gas hidro karbon dengan Gross
3 Calorific Value (GCV) sekitar 37 MJ/m yang mampu untuk memenuhi kebutuhan
energi untuk proses pirolisis. (Islam, et al., 2010). Sedangkan hasil yang berupa
fase padat adalah arang (char). Ukuran partikel arang yang terbentuk sangat
tergantung dari ukuran umpan yang digunakan, pengurangan relatif arang oleh
Produk padat yang berupa arang (char) dapat digunakan sebagai bahan bakar padat
atau dapat dijadikan sebagai arang aktif (activated carbon) yang digunakan dalam
unit pemurnian air (water purification unit) untuk mengurangi komponen organik
terlarut dan toksik, dechlorination, unit pengolahan air minum daerah, pemurnian
udara (air purification) untuk menghilangkan bahan anorganik dan organik volatil,
penghilangan sulfur dalam gas, pengisi batere dan lain-lain (Zabaniotou, 2003).
31
Teknologi ramah lingkungan sangat efektif dan efisien dalam hal
Proses produksi suatu bahan bakar sintetik (Rubber Crude Oil) dimulai dari
persiapan bahan baku yaitu menggunakan limbah ban bekas sebanyak ± 6 ton/hari,
menggunakan bahan pembakaran awal yaitu minyak residu hasil produksi sebagai
gas hasil dari produksi, hal ini bertujuan untuk menghemat dan menekan biaya
produksi. Bahan baku yang di gunakan sebagai bahan produksi minyak sintetik
PT.SSE yaitu Ban mobil 50 %, Ban motor 45%, Ban kawat 35 %. Kemudian
setelah bahan baku dimasukkan kedalam reaktor pada suhu diatas 900 C akan terjadi
dekomposisi kimia yang mana akan mulai menghasilkan gas, setelah itu gas
dialirkan kedalam separator untuk pemisahaan antara gas dan uap air, uap yang
32
mengandung air akan jatuh kebagian bawah separator dan disalurkan ke bak
penampung residu, Gas selanjutnya disalurkan ke alat kondensor dan terjadi proses
kondensasi, dimana fase gas akan berubah menjadi fase cair, dan cairan inilah yang
dinamakan bahan bakar sintetik (Rubber Crude Oil) yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar pada mesin-mesin industri, Berikut ini merupakan diagram alir
Tanki Penyimpanan
Sementara
Tanki Penyimpanan
Akhir
Reaktor adalah tabung yang digunakan untuk pembakaran massa/ ban bekas
untuk menghasilkan suatu gas yang nantinya akan diproses menjadi fluida cair
berupa minyak sintetik. Reaktor yang digunakan oleh PT.Sukses Sejahtera ini
merupakan jenis reaktor medium pyrolisis yang artinya bertemparatur 3000 - 3500
C dan reaktor ini sangat ramah lingkungan karena asap yang dihasilkan dan yg
33
terbuang keudara sangat bersih dan aman bagi lingkungan. Pada proses
pembakaran suhu awal 300 C – 900 C untuk menghilangkan uap dan kandungan air.
proses pemecahan rantai hidrokarbon, sehingga uap air dan gas tidak terbuang
kelingkungkan, uap air yang dihasilkan ditampung kedalam drum berukuran sedang
yang selanjutnya akan diproses dengan perlakuan khusus. Berikut ini beberapa
1. Kapasitas reaktor pirolisis sebesar 8 ton (8000 Kg) Reaktor terdiri dari 2 buah
Jenis, Reaktor Pertama diproduksi dari Negara China dan Reaktor kedua
diproduksi sendiri.
2. Bahan pembakaran (Burner) Reaktor menggunakan gas dan minyak residu dari
hasil produksi. Pada saat proses awal pengeringan bahan menggunakan burner
34
Gambar 4.2 Reaktor Pirolisis
4.4.2 Separator
digunakan untuk memisahkan fluida produksi ke dalam fasa cairan dan fasa gas.
pada alat ini akan menghasilkan minyak residu yang bersifat kental dan berwarna
hitam pekat. Kegiatan pemantauan yang dilakukan yaitu pengambilan data yang
35
4.4.3 Kondensor
Kondensor adalah mesin penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi untuk
mengkondensasikan fluida kerja. pada alat aliran gas akan dialirkan masuk kedalam
kondensor dan akan terjadi perubahan wujud zat dari fluida gas menjadi fluida cair,
fluida cair inilah yang dinamakan bahan bakar sintetik (Rubber Crude Oil) yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin industri. Fluida cair pada proses ini
diperoleh dengan cara kondensasi asap yang dihasilkan melalui cerobong reaktor
pirolisis. Proses kondensasi asap menjadi asap cair sangat bermanfaat bagi
itu, asap cair yang mengandung sejumlah senyawa kimia diperkirakan berpotensi
biopestisida (Nurhayati, 2000). saat ini alat dapat bekerja dengan performa yang
baik
Hasil dari satu kali proses produksi menghasilkan Minyak LO (Liquid Oil)
36
4.4.4 Cooling Tower
Cooling Tower adalah alat yang digunakan sebagai pendingin fluida cair dari
bersuhu tinggi menjadi bersuhu lebih rendah, didalam alat ini air yang berasal dari
kondensor dialirkan melalui pipa menuju cooling tower dan akan didinginkan
Penggunaan air pada blower yang digunakan ini merupakan air yang dipompa
Menara Flare merupakan alat yang digunakan untuk membakar gas – gas sisa
produksi yang berlebihan berasal dari reaktor. Jika gas ini dibuang dengan cara
yang tidak tepat maka akan berdampak terhadap lingkungan sekitar karena gas yang
dihasilkan merupakan gas beracun dan berbahaya. Pada teknologi pirolisis range
gas aman pada saat proses produksi sebesar 40 – 80 Mpa jika melebihi nilai dari
yang dibutuhkan maka hasil minyak tidak baik dan gas tersebut akan dibuang
37
Gambar 4.6 Menara flare
Minyak RCO merupakan minyak sintetik yang dihasilkan dari proses kimia,
dalam pengolahan ban bekas dengan menggunakan proses pirolisis.Ban bekas yang
digunakan yaitu ban bekas tanpa kawat dari kendaraan muatan,alat beraat dan bis.
Hasil satu kali proses produksi dapat menghasilkan Minyak LO Mencapai (Liquid
Oil) 50 % = ± 4000 L dari jumlah bakan baku yang diproses. Lama waktu produksi
berlangsung selama 9 – 10 jam dan lama waktupendinginan reaktor selama 7-8 jam.
Minyak yang dihasilkan dari proses produksi terdiri dari 3 Jenis produk antara lain
sebagai berikut ;
menghasilkan carbon black (karbon hitam) yang dimanfaatkan sebagai bahan baku
38
(a) (b)
(c)
Gambar 4.7 Produk (a) Minyak Ringan/LO , (b) Minyak Berat/ Heavy Oil,
(c) Residu
Minyak Ringan/Light Oil yang dihasilkan sebanyak 3.207 Liter dari bahan baku
Asap yang dihasilkan oleh burner pada tungku pembakaran merupakan asap
bersih yang kemudian dibuang kelingkungan melalui cerobong asap. Asap yang
terbuang berwarna putih dan tidak mencemari lingkungan sekitar karena pada saat
Black carbon adalah serbuk yang terdiri dari atom karbon atau arang halus
yang diproduksi dari pembakaran parsial atau pirolisis terkontrol. Black carbon
berasal dari bahan bakar hidrokarbon seperti minyak dan gas. Pirolisis black carbon
700 derajat celcius dengan waktu tertentu. Black carbon diproses menjadi black
39
carbon aktif menggunakan proses pirolisis. PT. Sukses Sejahtera Energi mengolah
kembali karbon black menggunakan alat khusus untuk menghasilkan karbon black
aktif yang bernilai dan dapat dijual keberbagai industri sebagai bahan bahan baku
pembuatan tinta printer, toner mesin fotokopi, bahan plastik, kertas, bahan
40
BAB V
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
Liter/Hari
1. Tanki Residu
5.2 Saran
aspek K3.
produksi.
42
DAFTAR PUSTAKA
Produk dan Sifat Fisik Produk Pirolisis Ban Karet Bekas Pada Atmosfer Vakum N2
, UniversitasSriwijaya, Palembang.
Cair dengan Memanfaatkan Limbah Ban Bekas menggukan Katalis Zeloit HY dan
Jambeck, R. Jenna, 2015. Plastic waste inputs from land into the ocean.
43
Lampiran
44
45
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan
46