Anda di halaman 1dari 9

I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, Metode Grounded Theory ...

19

METODE GROUNDED THEORY


DALAM RISET KUALITATIF
I Gusti Ayu Nyoman Budiasih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: iganbudiasih@yahoo.com

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang bagaimana metode grounded theory diterapkan dalam sebuah riset kualitatif.
Riset kualitatif dengan menggunakan metode grounded theory dimulai dari data untuk mencapai suatu
teori dan bukan dimulai dari teori atau untuk menguji suatu teori, sehingga dalam riset grounded theory
diperlukan adanya berbagai prosedur atau langkah-langkah yang sistematis dan terencana dengan baik.
Prosedur riset kualitatif dengan menggunakan metode grounded theory terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1) tahap perumusan masalah, 2) tahap penggunaan kajian teoritis (bila perlu), 3) tahap pengumpulan
data dan penyampelan, 4) tahap analisis data, dan 5) tahap penyimpulan atau penulisan laporan. Namun
demikian, kelima tahapan riset grounded theory tersebut terjadi secara simultan. Peneliti mengamati,
mengumpulkan dan mengorganisasi data serta membentuk teori dari data pada waktu bersamaan. Salah
satu teknik penting dalam riset grounded theory adalah proses komparasi konstan (tetap) di mana setiap
data dibandingkan dengan semua data lainnya satu persatu. Data dapat dikumpulkan melalui wawancara,
observasi, pencatatan, atau kombinasi dari cara-cara tersebut. Kualitas riset grounded theory sangat
ditentukan oleh langkah-langkah tersebut yang dilakukan secara baik, benar, dan disiplin.

Kata kunci: grounded theory, riset kualitatif

ABSTRACT

This article discusses how the grounded theory method is applied in a qualitative research. Qualitative
research using grounded theory method starts from the data to achieve a theory, it does not begin with
theory nor test a theory, therefore a grounded theory research requires numerous well-planned and
systematic steps or procedures. Qualitative research procedure using the grounded theory method consists
of several steps: 1) problem formulation stage, 2) theoretical overview usage stage (if necessary), 3)
data collection and sampling stage, 4) data analysis stage, and 5) conclusion and report writing stage.
Nevertheless, those five stages of grounded theory research occur simultaneously. Researcher observes,
collects, and organizes data and constructs theory from data at the same time. One important technique
in grounded theory research is constant (fixed) comparison process in which every data is compared to
all other data one by one. Data can be collected through interviews, observation, recording, or combination
of these methods. Quality of grounded theory research is largely determined on a well, correct, and
disciplined execution of those steps.

Keywords: grounded theory, qualitative research

PENDAHULUAN

Sebuah riset dikatakan memenuhi kriteria riset bagian yang sangat penting dan vital karena merupakan
ilmiah apabila dalam kegiatan riset dilakukan pola yang digunakan untuk memproduksi ilmu
berdasarkan metodologi tertentu sebagai bentuk pengetahuan atau teori, dimana bentuk ilmu
apresiasi terhadap suatu pengetahuan. Suatu aktivitas pengetahuan sepenuhnya ditentukan oleh warna dan
riset, baik bersifat empiris maupun eksplorasi bentuk metodologi sesuai dengan disiplin ilmu
membutuhkan suatu metodologi dalam kegiatannya. sebagai pijakan utama.
Pemilihan metodologi tersebut merupakan bagian Riset dalam berbagai pendekatan selalu
terpenting dalam sebuah penelitian karena pemilihan diperdebatkan sepanjang waktu, dimana tolok ukur
metodologi yang sesuai memengaruhi kualitas yang digunakan untuk tiap-tiap paradigma selalu
pengetahuan yang diperoleh. Pendapat ini sesuai menjadi perhatian utama para peneliti. Perdebatan
dengan Triyuwono (1997) yang mengatakan bahwa muncul karena perbedaan cara pandang sebuah
metodologi dalam ilmu pengetahuan merupakan sistem kehidupan. Manusia belum mampu menyadari
20 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari 2014

bahwa tolok ukur yang digunakan tersebut adalah tersebut terus berlangsung hingga kini, dan bukan
buatan manusia itu sendiri, sehingga konsepsi baru hanya dalam kajian sosiologi, tetapi juga sudah
kehidupan belum dirasakan dalam sistem kehidupan banyak meluas dalam penelitian bidang komunikasi,
itu sendiri. Kehidupan yang dirasakan oleh manusia kesehatan, psikologi, dan pendidikan, serta kini
itu hanyalah sebatas kehidupan yang terlihat di berkembang di bidang akuntansi (Parker dan Roffey,
permukaan saja tanpa memahami kedalaman dan 1997; Goddard, 2004).
isinya. Oleh sebab itu masalah yang muncul hanyalah Pendekatan grounded theory merupakan
dilihat sebagai sebuah aspek berbeda dalam krisis metodologi umum analisis terkait dengan
yang sama. Hal ini menurut Capra (2002) menunjukkan pengumpulan data sistematis yang diterapkan dan
bahwa manusia sebenarnya sedang mengalami krisis menggunakan serangkaian metode untuk
persepsi yang sebenarnya disebabkan oleh dirinya menghasilkan sebuah teori induktif tentang area
sendiri khususnya dalam memandang sebuah realita, substantif (Martin dan Turner, 1986). Jadi dapat
dimana realita sebagai misteri sebuah fenomena yang dikatakan bahwa pelaksanaan riset kualitatif dengan
dapat diperoleh melalui berpikir yang mengarah pada metode grounded theory bertolak belakang dengan
pencarian sebuah esensi kehidupan. riset kuantitatif pada umumnya, yang berawal dari
Pemahaman tentang paradigma riset perlu terus teori konsepsual menuju kajian empiris, sedangkan
ditingkatkan, diperluas dan diperdalam dengan tujuan grounded theory bermula dari kajian empiris berdasarkan
memperoleh pemahaman yang tidak terbatas. data yang diperoleh menuju ke teori konsepsual.
Pendalaman, pemahaman dan perluasan metode Desain riset grounded theory merupakan
untuk memperoleh pengetahuan dapat dilakukan seperangkat prosedur yang digunakan untuk
dengan membuka diri pada perubahan diri dan juga menyusun sebuah teori yang menjelaskan sebuah
lingkungan dengan tujuan untuk mendapatkan proses mengenai sebuah topik substantif (Egan, 2002).
kebenaran empiris, ontologis, epistimologis dan Riset grounded theory cocok digunakan dalam rangka
aksiologis. Riset dilakukan tidak hanya sebatas menjelaskan fenomena, proses atau merumuskan
hubungan antar variabel tetapi juga melihat teori umum tentang sebuah fenomena yang tidak bisa
fenomena yang terjadi sesungguhnya atau realitas dijelaskan dengan teori yang ada.
yang sebenarnya tanpa batasan pandangan (Burrel Riset dengan menggunakan metode grounded
dan Morgan, 1979). Riset kualitatif dapat memberikan theory merupakan salah satu bentuk riset yang
banyak pilihan cara untuk melihat, menafsirkan, dan
banyak membutuhkan keprofesionalan seorang
memaknai suatu fenomena yang sesungguhnya
ilmuwan, terutama kejujuran, (Martin dan Turner,
terjadi di lingkungan sekitar manusia, seperti dengan
1986). Di samping ketelitian dan kesabaran juga
menggunakan pendekatan grounded theory
sebagai modal utamanya. Praktisi dalam riset ini,
(Egan, 2002).
adalah komunitas ilmuwan yang telah memahami
Grounded theory yang secara teknik bersifat
substansi teori secara mendalam, terutama grand
induktif yang dikembangkan secara ilmiah
theory. Praktisi-praktisi itulah yang mungkin
ditemukan pada tahun 1967 oleh Barney G. Glaser
menghasilkan teori dengan baik, oleh karena mereka
dan Anselm L. Strauss dengan diterbitkannya buku
sangat memahami prosesnya. Perbedaan utama antara
berjudul “The Discovery of Grounded Theory”.
metode grounded theory dan metode lainnya adalah
Grounded research diperkenalkan di Indonesia pada
kekhasan pendekatannya dalam pengembangan teori
tahun 1970-an, dengan diselenggarakannya pelatihan
grounded theory yang menyarankan bahwa harus
riset ilmu sosial bagi ilmuwan Indonesia pertama kali
terdapat interaksi yang terus-menerus antara proses
di Surabaya, kemudian di Ujung Pandang, dan Banda
pengumpulan data dan analisisnya (Egan, 2002).
Aceh. Pengembangan awal grounded research
Berlandaskan beberapa pemikiran tersebut, maka
adalah dalam bidang sosiologi. Istilah grounded
artikel ini bertujuan untuk membahas secara
(diperkenalkan oleh Glaser dan Strauss) mengacu
mendalam tentang metode grounded theory dalam
pada kondisi bahwa teori yang dikembangkan atau
sebuah penelitian kualitatif. Setelah membaca artikel
riset tersembunyi, atau disebut berakar pada data dari
ini, diharapkan memahami peranan metode grounded
mana teori tersebut diturunkan. Perkembangan
theory dalam sebuah riset kualitatif secara lebih mendalam.
I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, Metode Grounded Theory ... 21

PEMBAHASAN Grounded theory merupakan suatu metode riset


yang berupaya untuk mengembangkan teori
Grounded Theory dalam Riset Kualitatif tersembunyi di balik data dimana data ini dikumpulkan
Biasanya dalam riset kualitatif, peneliti pemula dan dianalisis secara sistematis (Martin dan Turner,
sering tidak yakin tentang analisis data sehingga 1986). Grounded theory menurut Martin dan Turner
dipilihnya metode grounded theory. Hal ini bermula (1986) adalah “an inductive, theory discovery
dari adanya ketidakpastian mengenai perbedaan- methodology that allows the researcher to develop a
perbedaan antara pendekatan Glaser dan Strauss, theoretical account of the general features of a topic
yang secara bersama-sama menjelaskan pertama kali while simultaneously grounding the account in
tentang metode tersebut. Metode grounded theory empirical observations of data”, yang kira-kira
menurut Glaser menekankan induksi atau munculnya artinya sebuah penemuan teori metodologi induktif
kreativitas individu si peneliti dalam tahapan yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan
kerangka yang jelas. Hal ini juga menjelaskan secara kajian teoritis yang umum dari suatu topik sekaligus
jelas bahwa grounded theory menurut Glaser adalah sebagai landasan kajian pada pengamatan data
munculnya sebuah metodologi, dimana hal ini empiris. Sedangkan Muhadjir (2002) mengatakannya
menyediakan beberapa argumen untuk mendukung dengan sebutan Teori Berdasarkan Data.
pendekatan tersebut. Sedangkan Strauss lebih tertarik Sebagai sebuah metode, grounded theory
dalam kriteria validasi dan pendekatan sistematis. menjelaskan hubungan ini yang dikembangkan dari
Pendekatan grounded theory, terutama cara Strauss studi kasus untuk menjelaskan perbedaan yang
dalam mengembangkannya, terdiri dari satu set muncul dalam menghasilkan teori berdasarkan data
langkah hati-hati yang diduga sebagai “jaminan” dari yang ada. Konsep Bourdieu tentang habitus
sebuah teori yang baik sebagai hasilnya. Strauss digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut
mengatakan bahwa kualitas suatu teori dapat grounded theory ini dan untuk menyarankan suatu
dievaluasi dengan proses di mana teori tersebut teori yang lebih formal (Goddard, 2004). Metode
dibangun. Kedua metode tersebut dibandingkan grounded theory menurut Martin dan Turner (1986)
dalam kaitannya dengan akar dan divergensi, peran merupakan suatu pendekatan riset kualitatif (beberapa
induksi, deduksi dan verifikasi, cara-cara dimana data percaya sebagai metodologi) berdasarkan paradigma
yang dikodekan dan diformat menghasilkan suatu interpretif, yang sangat dipengaruhi oleh interaksionisme
teori. Pengalaman pribadi berkembang sebagai teori simbolik, etnometodologi dan sampai batas tertentu
dasar yang digunakan untuk menggambarkan juga etnografi yang dirancang khusus dan berorientasi
beberapa kunci perbedaannya. untuk menemukan (menghasilkan) suatu teori tentang
Berdasarkan perdebatan tersebut, dapat ditarik fenomena sosial.
sebuah simpulan menurut Heath dan Cowley (2004), Ada beberapa kesamaan antara interaksionisme
bahwa daripada memperdebatkannya lebih baik simbolik dan grounded theory. Interaksionisme
untuk melihat manfaat relatif dari kedua pendekatan simbolik didasarkan pada asumsi bahwa individu
tersebut, yang menunjukkan bahwa peneliti pemula berinteraksi dengan memproduksi dan mendefinisikan
perlu memilih metode yang paling sesuai dengan gaya sendiri definisi dari sebuah situasi, dan orang-orang
kognitif mereka dan mengembangkan keterampilan dapat terlibat dalam refleksif perilaku diri (yaitu menilai
analitik melalui penelitian yang dilakukan. Grounded makna kontekstual dari tindakan mereka sendiri dan
theory paling akurat digambarkan sebagai suatu reaksi), dan manusia berinteraksi satu sama lain dalam
metode riset dimana teori dikembangkan dari data, negosiasi posisi dalam hubungan satu sama lain.
bukan sebaliknya data dikembangkan dari teori yang Sedangkan karakterisitik pendekatan grounded theory
ada. Hal ini sesuai dengan pendekatan induktif, yang adalah simbolik interaksionisme, hermeneutika,
berarti bahwa bergerak dari khusus ke lebih umum. etnometodologi, etnografi, fenomenologi, dan
Metode riset pada dasarnya berdasarkan tiga elemen positivisme kuantitatif (sampai batas yang sangat
yaitu konsep, kategori dan proposisi, atau apa yang terbatas dan kecil). Sebagai pengaruh hermeneutika,
awalnya disebut “hipotesis”. Namun demikian, konsep juga sesuai dengan peran bahasa yang tidak hanya
adalah elemen kunci dari analisis karena teori dikembangkan sebagai alat menyampaikan tetapi juga sebagai alat
dari konseptualisasi data, bukan data sebenarnya. untuk menciptakan fenomena sosial.
22 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari 2014

Menurut ilmuwan Glasser dan Strauss (1967), penyusunan teori yang berfokus pada tindakan atau
metode grounded theory dikatakan sebagai metode interaksi sehingga sesuai digunakan dalam riset
ilmiah karena prosedur kerjanya yang dirancang keperilakuan. Riset kualitatif dengan metode
secara cermat sehingga memenuhi kriteria sebagai grounded theory dimulai dari data untuk mencapai
metode ilmiah, yaitu adanya ketelitian dan ketepatan, suatu teori dan bukan dimulai dari teori atau untuk
adanya kesesuaian atau signifikansi antara teori dan menguji suatu teori, sehingga dalam riset grounded
observasi, dapat dibuktikan dan diteliti ulang. theory ini diperlukan adanya berbagai prosedur atau
Metode grounded theory ini telah mendapatkan langkah sistematis dan terencana dengan baik.
peningkatan perhatian di bidang riset kualitatif Pendekatan grounded theory adalah metode riset
lapangan dan menyajikan satu metodologi berbeda kualitatif yang menggunakan satu kumpulan
untuk menghasilkan teori-teori yang menawarkan prosedur sistematis untuk mengembangkan grounded
prospek yang mencerminkan beberapa kompleksitas theory induktif yang diturunkan tentang sebuah
dan kekayaan lingkungan di mana akuntansi dan fenomena. Tujuan utama dari grounded theory
manajemen dipraktekkan (Parker dan Roffey, 1997). adalah untuk memperluas penjelasan tentang
Metode grounded theory merupakan generasi fenomena dengan mengidentifikasi elemen kunci
sistematis teori dari data yang berisi pemikiran dari fenomena itu, dan kemudian mengkategorikan
induktif dan deduktif. Pr insip r iset dengan hubungan dari elemen-elemen dengan konteks dan
menggunakan metode grounded theory sebenarnya proses percobaan. Dengan kata lain, tujuannya
bukan induktif atau deduktif, tetapi dengan cara adalah untuk pergi dari umum ke khusus tanpa
mengkombinasikan induktif dan deduktif. Menurut mengabaikan apa yang membuat subjek studi yang
Strauss dan Corbin (1990) ini mengarah pada praktik unik. Metode grounded theory sering dianggap
riset dimana data sampling, analisis data dan sebagai suatu metode yang memisahkan teori dan data
pengembangan teori tidak dilihat berbeda dan namun yang lainnya bersikeras mengatakan bahwa
terpisah, tetapi sebagai langkah yang berbeda harus metode tersebut benar-benar menggabungkan keduanya.
diulang sampai menggambarkan dan menjelaskan Riset kualitatif dengan menggunakan metode
fenomena yang diteliti. Hal yang paling membedakan grounded theory memang tidak terlalu mudah
grounded theory dari banyak metode riset kualitatif dilakukan terutama oleh peneliti pemula, sebab
lainnya adalah bahwa hal itu secara eksplisit muncul, memiliki model analisis data yang terus-menerus,
dimana metode grounded theory tidak menguji karena data masih tetap dikumpulkan selama di
hipotesis, namun menetapkan untuk menemukan lapangan. Dalam riset grounded theory ini, peneliti
teori yang bagaimana untuk situasi riset seperti itu. langsung terjun ke lapangan tanpa membawa
Dalam hal ini adalah seperti tindakan riset yang rancangan konseptual, proposisi, dan teori tertentu.
bertujuan untuk memahami situasi riset dan akhirnya Secara provokatif, sering dikatakan bahwa peneliti
untuk menemukan teori implisit dalam data (Strauss masuk ke lapangan dengan kepala kosong, tanpa
dan Corbin, 1990). membawa apapun yang sifatnya apriori, apakah itu
Salah satu tujuan dari metode grounded theory konsep, proposisi, ataupun teori. Hal ini disebabkan,
adalah untuk merumuskan suatu teori yang dengan membawa konsep, proposisi maupun teori
didasarkan pada gagasan konseptual. Di samping itu yang bersifat apriori, dikhawatirkan terjebak pada
mencoba untuk memverifikasi teori yang dihasilkan kecenderungan studi verifikatif yang memaksakan
dengan membandingkan data yang dikonseptualisasikan tingkat empirikal menyesuaikan diri dengan tingkat
pada tingkat yang berbeda abstraksi, dan perbandingan konseptual teoritikal.
ini berisi langkah-langkah deduktif. Tujuan lain dari Istilah kepala kosong menjelaskan bahwa peneliti
metode grounded theory adalah untuk menemukan menyingkirkan sikap, pandangan, keberpihakan
perhatian utama para peneliti dan bagaimana mereka terhadap teori atau ilmu tertentu, yang dikhawatirkan
terus mencoba untuk menyelesaikan risetnya (Strauss menjadi bahaya besar bagi penyusunan teori, dan
dan Corbin, 1990). sepenuhnya berpedoman pada apa yang ditemukannya
Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan dari metode di lapangan. Peneliti memiliki desain atau perencanaan
grounded theory dalam riset kualitatif adalah riset hingga tuntas, namun kesemuanya itu bersifat
teor itisasi data, yaitu sebagai suatu metode fleksibel, bahkan boleh jadi tidak dipakai sama sekali
I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, Metode Grounded Theory ... 23

dalam proses penelitian. Berdasarkan keadaan kepala catatan (memo) untuk mengelaborasi ide-ide yang
kosong inilah, diharapkan peneliti dapat sepenuhnya berhubungan dengan data dan kategori yang dikodekan.
terpancing kepada kenyataan berdasarkan data
lapangan, baik dalam mendeskripsikan apa yang terjadi Tahapan Metode Grounded Theory
maupun menjelaskan apa penyebabnya. Sehingga apa Prosedur riset kualitatif dengan menggunakan
yang ditemukan berupa konsep, proposisi, dan teori metode grounded theory terdiri dari beberapa tahap
benar-benar berdasarkan data yang dikembangkan yang dilakukan secara simultan. Adapun tahapan
secara induktif. tersebut dimulai dengan tahap perumusan masalah
Terkait proses tersebut, terdapat tiga unsur dasar sampai terakhir yaitu menyimpulkan atau penulisan
yang perlu dipahami dan tidak bisa saling dipisahkan, laporan riset.
yaitu konsep, kategori, dan proposisi. Unsur pertama
adalah konsep, yang diperoleh melalui konseptualisasi Tahap perumusan masalah
data. Peristiwa atau kejadian diperhatikan dan Substansi perumusan masalah dalam metode
dianalisis sebagai indikator potensial dari fenomena grounded theory bersifat umum yaitu masih dalam
yang kemudian diberikan nama/label secara konseptual. bentuk pertanyaan yang memberikan kebebasan
Dibandingkan dengan kejadian yang lain, apabila dalam menggali berbagai fenomena secara luas
terdapat keserupaan, maka diberikan nama dengan maupun secara spesifik, namun belum sampai pada
istilah yang sama. Begitupun berlaku dengan peristiwa penegasan atas variabel apa saja yang berhubungan
yang berbeda. Unsur kedua adalah kategori, yang dengan ruang lingkup permasalahan dan variabel
merupakan kumpulan lebih tinggi dan abstrak dari yang apa saja yang tidak berhubungan. Tipe hubungan
konsep. Kategori diperoleh melalui proses analisis antar variabelnya juga tidak perlu dieksplisitkan
yang sama dengan cara membuat perbandingan dalam pembuatan rumusan masalahnya.
dengan melihat persamaan dan perbedaan. Kategori Perumusan masalah dalam riset grounded theory
merupakan landasan dasar dari penyusunan teori. disusun secara bertahap. Rumusan masalah pada
Unsur ketiga adalah proposisi, yang menunjukkan tahap awal sebelum dilakukan pengumpulan data
adanya hubungan konseptual, yakni suatu pernyataan adalah bersifat lebih luas atau umum dengan maksud
berdasarkan hubungan berbagai konsep yang rumusan masalah tersebut digunakan sebagai pedoman
mengandung deskripsi sistem pemahaman tertentu dalam kegiatan mengumpulkan data. Setelah data
yang relevan dengan kondisi di lapangan. yang bersifat umum telah dikumpulkan, kemudian
Pembentukan dan pengembangan konsep, kategori, rumusan masalahnya semakin dipersempit dan lebih
dan proposisi merupakan suatu keharusan dalam berfokus pada sifat data yang dikumpulkan dengan
proses penyusunan teori, atau melalui proses interaktif. maksud sebagai pedoman dalam menyusun teori.
Berdasarkan keterangan tersebut dapat dikatakan Masalah riset merupakan bagian integral dari
bahwa meskipun riset kualitatif dengan menggunakan metode, sebagai langkah penting pertama dalam
metode grounded theory terdiri dari tiga bentuk urutan kegiatan riset. Ciri-ciri dari rumusan masalah
desain yaitu sistematik, emerging, dan konstruktivis, dalam riset grounded theory adalah: 1) berorientasi
namun secara umum metode riset ini memiliki pada pengidentifikasian fenomena yang diteliti, 2)
karakteristik pokok: 1) fokus riset diarahkan pada berorientasi pada proses dan tindakan, dan 3)
proses yang berhubungan dengan sebuah topik mengungkapkan secara tegas mengenai objek yang
substantif; 2) penjaringan data (yang dilakukan akan diteliti.
secara simultan dengan analisis data) dilakukan
dengan menggunakan penyampelan teoritis; 3) analisis Tahap penggunaan kajian teoritis
data dilakukan, sambil melaksanakan perbandingan Riset kualitatif dengan metode grounded theory
konstan dan membuat pertanyaan tentang data-data tidak bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori
yang diperoleh; 4) sewaktu menganalisis data untuk dan tidak terpengaruh oleh kajian literatur, juga tidak
memunculkan kategori-kategori, sebuah kategori inti bertumpu pada berbagai variabel yang berasal dari
diidentifikasi; 5) kategori inti yang diidentifikasi suatu teori, karena akan dapat menghambat adanya
kemudian dikembangkan dan dirumuskan menjadi pengembangan rumusan teori baru. Peneliti dalam
teori; dan 6) selama melakukan riset, peneliti membuat riset yang menggunakan metode grounded theory
24 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari
2014
belum memiliki pengetahuan mengenai objek yang individu, benda atau dokumen. Hal ini dilakukan agar
akan ditelitinya termasuk jenis data dan berbagai relevansi data untuk pertanyaan riset dapat dinilai
variabel yang kemungkinan akan ditemukan. sejak awal, sebelum terlalu banyak waktu dan uang
Peneliti betul-betul terjun ke lapangan dengan yang telah diinvestasikan.
kepala kosong, dan apabila pada saat peneliti merumus Metode yang dapat digunakan dalam proses
kan masalah maupun menyusun materi wawancara pengumpulan datanya adalah metode observasi dan
dalam membangun rerangka berpikir menghadapi wawancara secara mendalam yang secara umum
suatu kesulitan, maka untuk sementara si peneliti tidak jauh berbeda dengan metode observasi dan
dapat meminjam konsep-konsep yang digunakan wawancara pada riset kualitatif lainnya. Hanya saja
oleh teori-teori sebelumnya sampai ditemukannya ada beberapa kriteria khusus yang membedakan
konsep yang sebenarnya. Apabila si peneliti dalam metode pengumpulan data pada riset kualitatif
risetnya menemukan teori baru yang mempunyai grounded theory dengan riset kualitatif lainnya, yaitu
hubungan dengan teori sebelumnya, maka temuan terletak pada pemilihan fenomena yang dikumpulkan.
teori baru tersebut dapat digunakan sebagai Observasi dilakukan sebelum dan selama riset
sumbangan teori untuk memperluas teori yang sudah berlangsung yang meliputi gambaran umum, suasana
ada. Sedangkan apabila si peneliti dalam risetnya kehidupan sosial, kondisi fisik, kondisi ekonomi dan
bertujuan untuk memperluas teori yang sudah ada sosial yang terjadi. Wawancara mendalam dilakukan
sebelumnya, maka risetnya dapat dimulai dari teori secara langsung dengan informan secara terpisah di
yang sudah ada tersebut dengan cara merujuk dari lingkungannya masing-masing. Wawancara akan
rerangka umum teori tersebut atau rerangka teoritis dilakukan dengan informan yang dianggap berkompeten
yang sudah ada yang dapat digunakan untuk dan mewakili.
menginterpretasikan data yang tersedia. Namun tetap Semua data yang ada dapat dijadikan sebagai data
saja riset yang dilakukan harus dikembangkan dari metode grounded theory yang berarti bahwa
tersendiri dan terlepas dari teori-teori sebelumnya. segala sesuatu yang didapatkan si peneliti ketika
Apabila dalam riset diperoleh temuan baru yang mempelajari suatu daerah tertentu adalah data. Tidak
berbeda dengan teori sebelumnya, maka dapat hanya wawancara atau observasi tapi apapun yang
dijelaskan mengenai hal tersebut. berhubungan adalah data yang membantu peneliti
Tahap ini diadakan perbandingan teori yang untuk menghasilkan konsep-konsep teori yang
muncul dari hasil riset dengan teori yang ada dalam muncul. Catatan lapangan bisa berasal dari
literatur. Dalam hal ini dilakukan kegiatan wawancara informal, kuliah, seminar, pertemuan
membandingkan kerangka kerja yang bertentangan kelompok ahli, artikel, surat kabar, daftar internet
dan kerangka kerja yang selaras. Perbandingan ini mail, acara televisi, bahkan percakapan dengan
dimaksudkan untuk menyempurnakan definisi teman-teman juga merupakan data bagi metode
konstruk dan meningkatkan validitas internal grounded theory. Bahkan mungkin, dan kadang-
maupun untuk meningkatkan validitas eksternal. kadang ide yang baik, untuk seorang peneliti dengan
pengetahuan yang banyak di daerah penelitian untuk
Tahap pengumpulan data dan penyampelan mewawancarai dirinya sendiri, memperlakukan
Riset kualitatif dengan metode grounded theory bahwa wawancara seperti data lainnya dan
menggunakan si peneliti sendiri sebagai instrumen membandingkannya dengan data lain dan menghasilkan
pengumpulan datanya. Pada tahap ini dilakukan konsep-konsep dari semua itu merupakan data.
aktivitas definisi pertanyaan riset dan definisi dari Wawancara sering dipakai sebagai sumber utama
konstruk apriori. Secara rasional diadakan upaya informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan
memfokuskan   masalah   serta  membatasi  variasi teori. Tetapi metode pengumpulan data apapun dapat
yang tidak relevan serta mempertajam validitas digunakan dan cocok untuk metode grounded theory.
eksternal. Pengumpulan data diarahkan oleh Percakapan informal, analisis umpan balik kelompok
sampling teoritis, yang berarti bahwa sampel ini atau individu lain, atau kegiatan kelompok yang
didasarkan pada konstruksi teoritis yang relevan. menghasilkan data juga dapat digunakan sebagai cara
Banyak percobaan dalam tahap awal, menggunakan untuk mengumpulkan data yang ada.
metode sampling terbuka untuk mengidentifikasi
I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, Metode Grounded Theory ... 25

Riset kualitatif dengan metode grounded theory dilakukan hingga tercapainya pemenuhan teoritis bagi
sangat menekankan pada penggalian secara setiap katagori yang digunakan. Kegiatan
mendalam data prilaku yang sedang berlangsung penyampelan dihentikan apabila tidak ada lagi data
untuk melihat prosesnya secara langsung dan baru yang relevan, atau telah terpenuhinya penyusunan
bertujuan untuk melihat berbagai hal yang memiliki katagori yang ada, dan hubungan antar katagori telah
hubungan sebab akibat. Penyampelan dilakukan ditetapkan dan dibuktikan.
berdasarkan keterwakilan konsep dan bukan pada Di lapangan biasanya terjadi tumpang tindih
besarnya jumlah populasi. Teknik penyampelan antara pengumpulan data dan analisis data karena
dilakukan dengan cara penyampelan teoritis yaitu keduanya dilaksanakan secara terus-menerus dan
teknik pengambilan sampel berdasarkan atas konsep- bersamaan. Dalam hal ini metode pengumpulan data
konsep yang telah terbukti memiliki hubungan secara menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik.
teoritis dengan teori yang sedang dibangun, yang Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat
bertujuan untuk mengambil sampel fenomena yang dan mempermudah peneliti memanfaatkan tema dan
menggambarkan tentang sifat, katagori dan ukuran keistimewaan kasus yang muncul.
yang secara langsung dapat menjawab masalah risetnya.
Fenomena yang terpilih kemudian digali oleh Tahap analisis data
si peneliti pada saat proses pengumpulan data. Tahap pengumpulan dan analisis data pada riset
Karena fenomenanya melekat dengan subjek yang kualitatiif dengan menggunakan metode grounded
diteliti, maka jumlah subjeknyapun terus bertambah theory merupakan proses yang saling berhubungan
sampai pada tidak ditemukannya lagi informasi baru dan harus dilakukan secara bergantian. Tahap analisis
yang diungkapkan oleh beberapa subjek yang data dalam metode grounded theory ini dilakukan
terakhir. Jadi dapat dikatakan bahwa penentuan dalam bentuk pengkodean, yang merupakan proses
sampel subjek dalam riset grounded theory tidak penguraian data, pembuatan konsep dan penyusunan
dapat direncanakan dari awal dilakukan riset, namun kembali dengan cara yang baru.
subjek yang diteliti akan berproses nantinya sesuai Analisis data merupakan upaya mencari dan
dengan keadaan di lapangan pada saat dilakukan menata secara sistematis catatan hasil observasi,
pengumpulan data. wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan
Aktivitas pengumpulan data di lapangan dalam pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
riset kualitatif grounded theory berlangsung secara menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain.
bertahap dalam kurun waktu cukup lama, dimana Adapun untuk meningkatkan pemahaman tersebut
proses pengambilan sampelnya juga berlangsung analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari
secara terus-menerus pada saat dilakukan pengumpulan makna (meaning) (Muhadjir, 2002 :142).
data. Jumlah sampel juga bisa terus bertambah sesuai Proses biasanya diawali dengan pengkodean
dengan bertambahnya jumlah data yang dibutuhkan (coding) serta pengkategorian data. Hasil dari suatu
dalam riset tersebut. Pengumpulan data, analisis dan riset grounded theory adalah suatu teori yang
perumusan teori yang dapat disangkal tersambung menjelaskan fenomena yang sedang diteliti. Laporan
dalam arti timbal-balik, dan metode grounded theory riset memaparkan teori yang ditunjang dengan
menggabungkan prosedur yang tegas untuk panduan contoh-contoh dari data. Laporan riset biasanya
ini. Hal ini terungkap jelas menurut grounded theory, berupa diskusi naratif dari proses dan temuan riset.
dimana proses bertanya dan membuat perbandingan Adapun prosesnya diawali dengan proses open
khusus secara rinci untuk menginformasikan dan coding yang merupakan bagian dari analisis data,
membimbing analisis dan untuk memfasilitasi proses dimana peneliti melakukan identifikasi, penamaan,
berteori. Sebagai contoh, secara khusus menyatakan kategorisasi dan penguraian gejala yang ditemukan
bahwa pertanyaan riset harus terbuka dan umum dalam teks hasil dari wawancara, observasi, dan
daripada dibentuk sebagai hipotesis spesifik, dan catatan harian peneliti itu sendiri. Berikutnya adalah
bahwa teori harus muncul untuk sebuah fenomena proses axial coding. Tahap ini adalah menghubungkan
yang relevan kepada peneliti. berbagai kategori riset dalam bentuk susunan
Secara umum dalam riset kualitatif yang bangunan atau sifat-sifat yang dilakukan dengan
menggunakan metode grounded theory, penyampelan menghubungkan kode-kode, dan merupakan
26 Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari 2014

kombinasi cara berpikir induktif dan deduktif. Tahap sebagai inti tentatif. Inti tentatif menjelaskan perilaku
selanjutnya adalah selective coding, yakni memilih para peneliti dalam menyelesaikan perhatian
kategorisasi inti dan menghubungkan kategori- utamanya. Inti tentatif tidak pernah salah, tapi dapat
kategori lain pada kategori inti. Selama proses coding menghasilkan lebih atau kurang sesuai dengan data.
ini diadakan aktivitas penulisan memo teoritik. Pada tahap analisis data ini, khususnya sebagai
Memo bukan sekedar gagasan kaku, namun terus cara untuk mempertajam analisis dalam melakukan
berubah dan berkembang atau direvisi sepanjang pengkodean, maka dilakukan analisis proses dengan
proses riset berlangsung. maksud untuk menghidupkan data melalui
Adapun tujuan dilakukannya pengkodean dalam penggambaran dan menghubungkan tindakan atau
metode grounded theory ini adalah: 1) memperoleh interaksi untuk mengetahui tahapan dan rangkaian
ketepatan dalam proses riset, 2) menyusun suatu data yang digunakan. Menghubungkan tindakan atau
teori, 3) membantu mengatasi terjadinya bias dan interaksi ini tidak hanya bertujuan untuk mengetahui
asumsi yang keliru, 4) memberikan suatu landasan urutan waktu atau kronologi suatu peristiwa
dan kepadatan makna, dan 5) dapat mengembangkan melainkan yang lebih penting adalah untuk
kepekaan dalam menghasilkan teori baru. Prosedur menemukan hubungan antara sebab dan akibatnya.
yang dilakukan dalam tahap analisis data yang Singkatnya, dalam menggunakan metode grounded
merupakan dasar dari proses pengkodean yaitu theory, kita dapat berasumsi bahwa teori yang
dengan melakukan perbandingan secara terus- tersembunyi dalam data kita dan kewajiban kita
menerus dan melakukan pengajuan pertanyaan- untuk menemukannya.
pertanyaan. Metode riset grounded theory
menekankan pada validitas data melalui verifikasi Tahap penyimpulan atau penulisan laporan
dan menggunakan coding sebagai alat utama dari Tahap pengambilan simpulan pada riset kualitatif
pengolahan data. dengan menggunakan metode grounded theory tidak
Ada beberapa cara untuk melakukan pengkodean, didasarkan pada generalisasi tapi lebih ke spesifikasi
yaitu: 1) pengkodean terbuka, 2) pengkodean terporos, nya. Riset grounded theory dimaksudkan untuk
dan 3) pengkodean terpilih. Pengkodean terbuka membuat spesifikasi-spesifikasi terhadap: 1) kondisi
terdiri atas beberapa langkah, yaitu: a) melakukan yang menjadi sebab terjadinya suatu fenomena, 2)
pelabelan fenomena, yaitu pemberian nama terhadap tindakan atau interaksi yang merupakan respon
benda dan kejadian yang diperoleh melalui terhadap kondisi tersebut, dan 3) konsekuensi-
pengamatan atau wawancara; b) menemukan dan konsekuensi yang timbul dari tindakan atau interaksi
pemberian nama katagori menggunakan istilah yang tersebut. Jadi rumusan teoritis yang merupakan hasil
dipakai oleh subjek yang diteliti; dan c) menyusun akhir yang ditemukan dalam riset kualitatif dengan
katagori berdasarkan pada sifat dan ukurannya. Sifat metode grounded theory tidak menjustifikasi
katagori berdasarkan pada karakteristik atau atribut keberlakuannya terhadap semua populasi namun hanya
suatu katagori, sedangkan ukuran katagori berarti digunakan untuk situasi atau kondisi tersebut saja.
posisi dari sifat katogori tersebut. Pengkodean
terporos merupakan sekumpulan prosedur penempatan KESIMPULAN
data kembali dengan cara-cara baru dengan membuat
hubungan antar katagori. Sedangkan pengkodean Riset kualitatif dapat dikembangkan melalui
terpilih dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: perpaduan berbagai metode. Salah satu metode yang
a) mengulang kembali susunan data ke dalam pokok dapat digunakan dalam riset kualitatif, bukan statistik
pikiran, b) mengidentifikasi data dengan menuliskan maupun kuantitatif adalah metode grounded theory.
inti dari data yang ada, c) menyimpulkan dan Tahapan riset grounded theory terjadi secara
memberikan kode pada katagori inti yang merupakan simultan. Peneliti mengamati, mengumpulkan dan
inti masalah yang mencakup semua data atau mengorganisasi data serta membentuk teori dari data
fenomena yang ada; dan d) menentukan pilihan pada waktu bersamaan. Salah satu teknik penting
kategori inti yang merupakan penemuan tema pokok dalam riset grounded theory adalah proses komparasi
dari riset tersebut. Pengkodean terpilih dilakukan konstan (tetap) dimana setiap data dibandingkan
setelah menemukan variabel inti atau apa yang dianggap dengan semua data lainnya satu persatu. Data dapat
I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, Metode Grounded Theory ... 27

dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pencatatan, Capra, F. 2002. Jaring-Jaring Kehidupan. Yogyakarta:
atau kombinasi dari cara-cara tersebut. Fajar Pustaka Baru
Prosedur pelaksanaan riset grounded theory yang Egan, T. Marshall. 2002. Grounded Theory Research and
komprehensif sulit dilakukan mengingat desain Theory Building. Advances in Developing Human
grounded theory yang cukup beragam. Meskipun Resources, Vol. 4, No.3. SAGE Publications
demikian, sebagai gambaran, langkah-langkah riset Glaser, Barney G. and Anselm L. Strauss. (1967). The
secara sistematis dapat diurutkan yaitu perumusan Discovery of Grounded Theory
masalah, penjaringan data, analisis data, penyusunan Goddard, A. 2004. Budgetary Practices and Accountability
dan validasi teori, dan penulisan laporan. Riset Habitus: A Grounded Theory. Accounting, Auditing
kualitatif dengan metode grounded theory dimulai & Accountability Journal, 17(4), 543-577
dengan fokus pada wilayah studi dan mengumpulkan Heath, H. and Cowley, S. 2004. Developing a Grounded
data dari berbagai sumber, termasuk wawancara dan Theory Approach: A Comparison of Glaser and
observasi lapangan. Selanjutnya data dianalisis Strauss. International Journal of Nursing Studies,
menggunakan pengkodean dan prosedur sampling 41, 141–150
teoritis. Akhirnya, setelah teori dihasilkan dengan Martin, Patricia Yancey and Barry A. Turner (1986).
bantuan prosedur penafsiran, riset ditulis dan disajikan. Grounded Theory and Organizational Research. The
Kualitas riset grounded theory sangat ditentukan Journal of Applied Behavioral Science, Vol. 22, No.2
oleh langkah-langkah yang dilakukan secara baik, Muhadjir, N. 2002. Filsafat Ilmu: Positivisme,
benar, dan disiplin. Teori yang merupakan hasil dari Postpositivisme, dan Postmodernisme. Yogyakarta:
kajian data, merumuskan keterkaitan fenomena yang Reka Sarasin
dapat menjelaskan kondisi relevan di lapangan, Parker, L. D. and Roffey, B. H. 1997. Methodological Themes
dilakukan pengulangan sejak pada proses pengumpulan Back to the Drawing Board: Revisiting Grounded
data sampai menghasilkan proposisi, hingga merasa Theory and the Everyday Accountant’s and
jenuh (apabila data baru tidak ditemukan). Manager ’s Reality. Accounting, Auditing &
Accountability Journal, 10(2), 212-247
DAFTAR REFERENSI Strauss, Anselm L. and Corbin. 1990. Basics of
Qualitative Research 
Burrel, G., and Morgan, G. 1979. Sociological Triyuwono, I. 1997. Metodologi Islamisasi Ilmu
Paradigms and Organizational Analysis: Heinemann Pengetahuan (Orientasi Masa Depan) dalam Salam.
Educational Books Jurnal Pasca Sarjana Universitas Muhamadiyah
Malang, (Juni).

Anda mungkin juga menyukai