Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No.

1, Januari 2011

PRIORITAS PROGRAM TERMINAL KAPAL PESIAR TANAH AMPO:


SUATU PENERAPAN BENEFIT-COST ANALYSIS (BCA) UNTUK PENILAIAN
PROYEK

Made Arnatha dan Nyoman Budiartha R.M


Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali-Indonesia
E-mail: arnathamd@gmail.com dan rmbudiartha@civil.unud.ac.id

Abstrak: Benefit Cost Analysia (BCA) adalah metode standar yang digunakan
untuk membantu suatu lembaga dalam seleksi prioritas program (proyek) investasi
publik, dengan mengukur efisiensi biaya dari sudut pandang manfaat/keuntungan
bersih bagi masyarakat yang mengidentifikasikan rasio manfaat-biaya yang op-
timal, biasanya dengan membandingkan laba rugi terhadap manfaat proyek.
Intinya, adalah alat yang digunakan untuk menghitung apakah suatu investasi akan
menghasilkan manfaat yang akan melebihi dari biayanya. Namun di industri pe-
labuhan biasanya terfragmentasi, model BCA menimbulkan masalah alokasi biaya
atau keuntungan yang menimbulkan beragam pertanyaan konseptual tentang siapa
yang akan menanggung biaya atau memperoleh manfaat dari pembangunan atau in-
vestasi program (proyek). Studi ini fokus pada kajian pustaka Benefit Cost Ana-
lysis (BCA) termasuk laporan studi kelayakan pembangunan pelabuhan pariwisata
di Tanah Ampo oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Karangasem de-
ngan Lembaga Penelitian (LEMLIT) Universitas Udayana dan studi rencana induk
pelabuhan pariwisata (RIP) di Tanah Ampo-Bali oleh Direktorat Jenderal Perhubu-
ngan Laut dengan Lembaga Penelitian (LEMLIT) Universitas Udayana yang meli-
puti: (a) deskripsi karakteristik industri maritime yang mempengaruhi rencana pro-
gram, (b) persyaratan pelaksanaan program, (c) metodologi yang dikembangkan
untuk mengevaluasi proyek, (d) tinjauan dan evaluasi perbaikan.

Kata kunci: Benefit Cost Analysia (BCA), Inkonsistensi, Pelabuhan Pariwisata Ta-
nah Ampo

TANAH AMPO CRUISE TERMINAL PROGRAM: AN APPLICATION OF


BENEFIT-COST ANALYSIS TO PROJECT APPRAISAL

Abstract: Benefit Cost Analysis (BCA) is the standard method used to aid
agencies in project selection and prioritization, by measuring the efficiency costs
from the perspective of the benefits for society that identifies optimum ratio of
cost-benefit, usually by comparing the income of project beneficiaries. BCA is a
computational tool to determine whether an investment will generate benefits that
will exceed its costs. In the port industry, it is usually fragmented, BCA model
raises the cost or benefit allocation problem that causes a variety of conceptual
questions concerning the actual of cost or benefit in development and investment
program. This study focuses on literature review of Benefit Cost Analysis (BCA)
including port development feasibility study report on tourism in Tanah Ampo by
the transport department of the Karangasem Regency Government in collaboration
with the Research Institute (Research Center) University of Udayana and tourism
port master plan study (RIP) in the Land ampo-Bali by the Directorate General of
Sea Transportation in collaboration with the Research Institute (Research Center),
University of Udayana, including: (a) a description of the maritime industry
characteristics affecting the program plan, (b) requirements for program
implementation, (c) methodology developed to evaluate projects, (d) review and
evaluation of improvement.

Key words: Benefit-Cost Analysis (BCA), inconsistent, Tanah Ampo Tourism Port

102
Prioritas Program Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo …...…………...... Arnatha dan Budiartha

PENDAHULUAN Kemudian pemerintah dalam hal ini


BAPPENAS menunjuk SMEC Internatio-
Pada tahun 2006, Pemerintah Kabupa- nal Pty.Ltd bekerjasama dengan DENKA
ten Karangasem menetapkan program ke- dan PT.Prentjana Djaya untuk melakukan
giatan “Studi Kelayakan Pembangunan Transaction Advisory Services for Tanah
Pelabuhan Pariwisata di Tanah Ampo. Ampo Cruise Terminal Project untuk
Kegiatan program ini mengacu pada: membuat rekomendasi proyek, termasuk
a) Undang-Undang No.32 tahun 2004 ten- definisi proyek inti, potensi rencana tran-
tang Pemerintah, b) Peraturan Daerah Pro- sisi untuk mengoperasikan Terminal sam-
pinsi Bali Nomor 3 Tahun 2005 tentang pai Pengelola Terminal yang ditunjuk dan
Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi Ba- pengalokasian sumber dana
li, c) Anggaran perubahan Kabupaten Ka- Dalam studi ini, akan dilakukan ana-
rangasem Tahun 2006. Lokasi studi kela- lisis metodologi yang digunakan dalam
yakan pembangunan pelabuhan pariwisata mengevaluasi investasi modal untuk Prio-
Tanah Ampo di Dusun Tanah Ampo, De- ritas Program Terminal Kapal Pesiar Ta-
sa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupa- nah Ampo. Program ini dirancang untuk
ten Karangasem. Wilayah perairan terma- mengalokasikan dana negara, dengan in-
suk dalam batas pelabuhan Padangbai, La- sentif untuk partisipasi sektor swasta da-
buhan Amuk, Tanah Ampo dan Labuhan lam pengelolaan pelabuhan publik.
Buitan termasuk dalam batas pelabuhan Untuk memastikan partisipasi yang
Padangbai. maksimum dari pemangku kepentingan
Kemudian merujuk dan melaksana- (stakeholders), dibutuhkan beberapa lang-
kan Peraturan Pemerintah Nomor: 69 Ta- kah yang terus menerus mulai dari tahap
hun 2001 tentang kepelabuhanan bagian perumusan program, dan sepanjang pelak-
kedua pasal 13 dan UU 17/2008 menya- sanaan program. Pengalaman yang dipero-
takan bahwa untuk kepentingan penye- leh dari aktivitas operasi program ini di-
lenggara pelabuhan, penyelenggara wajib anggap unik untuk beberapa alasan: per-
menyusun Rencana Induk Pelabuhan tama, peran beragam dari pelabuhan pu-
(RIP). Rencana induk pelabuhan peneta- blik baik sebagai perusahaan komersial
pannya dilakukan oleh Menteri Perhubu- maupun sebagai agen pembangunan eko-
ngan setelah mendapat rekomendasi dari nomi yang berbeda dari peran penyedia
Pemerintah Provinsi/Kabupaten sesuai de- angkutan umum, sehingga memerlukan
ngan ketentuan dan peraturan yang berla- penyesuaian dalam metodologi penilaian
ku. Draft dokumen Rencana Induk Pela- proyek; kedua, persaingan (kompetitif)
buhan telah dilakukan oleh Lembaga Pe- dan kerjasama (kooperatif) antar terminal
nelitian Universitas Udayana (LEMLIT) pelabuhan swasta dan masyarakat mening-
pada tahun 2007 dan sampai tulisan ini di- katkan dilema yang membutuhkan kebija-
buat belum mendapatkan pengesahan. RIP kan khusus untuk intervensi publik di pa-
akan menjadi dasar pembuatan daerah sar.
lingkungan kerja (DLKR) dan daerah
lingkungan kepentingan (DLKP). Belum DASAR PENDEKATAN
adanya pengesahan RIP berarti pelabuhan
itu sendiri, meski fasilitas Terminal dan Beberapa karakteristik struktural khu-
dermaganya bisa berfungsi sebagai pe- sus untuk industri maritim sangat menen-
labuhan, tetapi persoalan pengoperasian tukan isi dan bentuk laporan studi kelaya-
yang melingkupinya betul-betul tidak me- kan pembangunan pelabuhan pariwisata di
miliki kepastian dan beberapa kegiatan Tanah Ampo oleh Dinas Perhubungan Pe-
atau fungsi tidak bisa dijalankan sama se- merintah Kabupaten Karangasem dengan
kali. Lembaga Penelitian (LEMLIT) Univer-
sitas Udayana dan studi rencana induk pe-

103
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011

labuhan pariwisata (RIP) di Tanah Ampo- kanan-kirinya terumbu karang yang hingga
Bali oleh Direktorat Jenderal Perhubungan hari ini masih menjadi perdebatan apabila
Laut dengan Lembaga Penelitian (LEM- dipotong sehingga kapal-kapal yang mem-
LIT) Universitas Udayana. Tiga karakte- punyai panjang lebih dari 200 m tidak be-
ristik utama prosedur standar dari evalua- rani untuk masuk ke pelabuhan Benoa. Se-
si proyek pelabuhan pada umumnya yaitu: mentara ini kapal-kapal cruise yang mem-
keragaman ukuran dan operasional pela- punyai panjang lebih dari 200 meter bia-
buhan, keragaman tujuan dan misi pelabu- sanya diarahkan untuk ke pelabuhan Pa-
han, dan partisipasi sektor swasta dalam dangbai, itupun tidak merapat ke pelabu-
industri pariwisata. Sebuah program diru- han, tetapi hanya buang jangkar di tengah
muskan dalam kerangka pentingnya parti- laut di perairan sekitar padangbai dengan
sipasi masyarakat luas dalam keberhasilan hambatan utama adalah: (1) Karena pe-
program. numpang diturunkan dengan mengguna-
kan sekoci yang ada di kapal, kondisi ini
Sektor Maritim di Pulau Bali tentu sangat tidak nyaman bagi penum-
Pelabuhan Benoa yang merupakan sa- pang yang umumnya lanjut usia. Tidak
tu-satunya pelabuhan yang dicanangkan mengherankan, banyak dari mereka yang
menjadi pelabuhan pariwisata termasuk lebih memilih untuk tetap tinggal di atas
untuk melayani kapal-kapal cruise. Jarak- kapal sambil menikmati panorama sejauh
nya dengan Singapura 1.488 kilometer, de- mata memandang. Dollar yang diharapkan
ngan Darwin 1.550 kilometer dan tidak tersebar di pulau Bali akhirnya tetap utuh
terlalu jauh dengan New Zealand, sebenar- di kantong-kantong wisatawan. (2) Waktu
nya merupakan posisi yang sangat strate- embarkasi dengan menggunakan sekoci
gis diantara ketiga pelabuhan kapal cruise membutuhkan waktu yang lama, dibutuh-
tersebut yang salah satunya terbaik di du- kan waktu sehari seperti yang penulis
nia. Dalam tahun 2007 saja Singapore saksikan sewaktu kapal costa marine yang
menghandel 719 cruise dengan lebih dari buang jangkar di perairan padangbai se-
943.000 penumpang dan saat ini sedang hingga hanya sedikit waktu yang tersisa di
dibangun perluasan untuk menghandel darat dan tentu saja hanya beberapa des-
pertumbuhan 11% per tahun dan tahun tinasi wisata saja yang dapat dikunjungi.
2008 saja sudah mendekati 1,5 juta pe- Persyaratan yang tinggi untuk mela-
numpang (Singapore Cruise Centre Pte yani wisatawan cruise yang hanya singgah
Ltd/SCCPL, 20 Nopember 2008 dan dalam waktu yang singkat (short time sca-
Singapore Tourism Board/STB, 18 maret le). Suatu tantangan bagi pariwisata Bali
2009). Menurut dinas perhubungan pro- (local resources) manajemen lalu lintas
vinsi Bali (May 18,2008), sebagian besar dan prasarana pendukungnya serta dibu-
dari cruise ini melewati Bali. Dengan esti- tuhkan pembangunan atau pengembangan/
masi separuh saja yang singgah di Bali, upgrade pelabuhan dengan perencanaan
dampaknya akan sangat dirasakan pada in- yang detail serta destinasi-destinasi yang
dustri pariwisata serta peningkatan pere- baru untuk menghadapi perubahan pasar
konomian daerah Bali. Pelabuhan Benoa yang sangat menjanjikan ini.
lokasinya hanya beberapa menit dengan Bertitik tolak dari permasalahan terse-
bandar udara Internasional Ngurah Rai dan but maka penelitian ini akan mengkaji
dapat menjangkau destinasi-destinasi uta- penilaian proyek Prioritas Program Termi-
ma seperti Kuta, Tanah lot, Uluwatu, sa- nal Kapal Pesiar Tanah Ampo dengan
nur, Nusa Dua. Namun, sampai saat ini Suatu Penerapan Benefit-Cost Analysis
masih menghadapi banyak hambatan (BCA). Studi ini fokus pada kajian pustaka
terutama menyangkut alur pelayaran Benefit Cost Analysis (BCA) termasuk la-
sepanjang 5 km sehingga yang berkelak poran studi kelayakan pembangunan pela-
kelok dengan tikungan tajam yang di- buhan pariwisata di Tanah Ampo (LEM-

104
Prioritas Program Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo …...…………...... Arnatha dan Budiartha

LIT UNUD dan Kab.Karangasem 2006) de untuk lokasi industri pariwisata dengan
studi rencana induk pelabuhan pariwisata akses mudah menuju daerah tujuan wi-
(RIP) (LEMLIT UNUD dan Dirjen Per- sata (DTW/destinasi) dan fasilitas infras-
hub.Laut 2007) termasuk laporan dari truktur lainnya (Achmadi dan Firmanto
SMEC International Pty.Ltd yang meli- 2000).
puti: (a) deskripsi karakteristik industri Selain itu, otoritas pelabuhan setempat
maritime yang mempengaruhi rencana bertindak sebagai pimpinan organisasi
program, (b) persyaratan pelaksanaan pro- akar rumput untuk pengembangan masya-
gram, (c) metodologi yang dikembangkan rakat dan perencanaan ekonomi. Oleh ka-
untuk mengevaluasi proyek, (d) tinjauan rena itu, salah satu prinsip dalam meru-
dan evaluasi perbaikan. muskan prosedur program adalah untuk
Apabila terminal kapal pesiar Tanah menjaga tanggung jawab lokal dalam pro-
Ampo beroperasi, maka akan menjadi sa- ses perencanaan pelabuhan dan pengambi-
lah satu dari tiga terminal kapal pesiar di lan keputusan.
Bali, yaitu Pelabuhan Benoa, Celukan Ba- Peran sementara sebagai penyelengga-
wang (yang akan mulai menerima kapal raan pelabuhan Tanah Ampo saat ini ada-
pesiar di tahun 2011) dan Tanah Ampo lah Pelabuhan Benoa sambil menunggu
sendiri. keputusan resmi siapa Contracting Agency
untuk pengelolaan kerjasama ditunjukkan.
Organisasi Pelabuhan Publik Gambar 1 ditunjukkan struktur organisasi
Di banyak lokasi pelabuhan pariwisata pengoperasian sementara dan Gambar 2
fungsinya tidak hanya sebagai link dalam menunjukan komponen proyek, nilai dan
rantai transportasi, tetapi juga sebagai no- Opsi Kerjasama Swasta Publik.

Gambar 1. Struktur Organisasi Pengoperasian Sementara yang diusulkan oleh SMEC


Sumber: (SMEC International Pty.Ltd 2011)

105
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011

Gambar 2 Konsep Proyek, Nilai dan Opsi Kerjasama Swasta Publik yang diusulkan
SMEC
Sumber: (SMEC International Pty.Ltd 2011)

Pendanaan Pemerintah dalam menopang pengembangan pariwi-


sata pada suatu daerah. Dalam perencana-
Pemerintah merupakan sumber utama an sebuah pelabuhan pariwisata tidak
investasi modal untuk pelabuhan pariwisa- hanya dititik beratkan pada supply dan
ta umum di Tanah Ampo. Perkiraan biaya demand, dermaga/terminal, infra-struktur
proyek ini adalah US$ 10,5 Juta, potensi atau suatu komplek infrastruktur saja
pengembangan seperti perpanjangan der- tetapi lebih dari itu dalam kerangka
maga jetty dapat menghabiskan dana tam- strategi pemasaran dan analisis dampak
bahan sebesar US$ 3 juta sampai dengan ekonomi untuk menopang pertumbuhan
US$ 4 juta. Tambahan pembuatan pe- suatu daerah. Saat ini industri cruise bu-
mecah gelombang (breakwater) belum di- kan dianggap produk dari industri pari-
hitung. Perkiraan biaya proyek sampai sa- wisata. Sebaliknya adalah sebagai bagian
at ini diperkirakan antara US$ 10 juta dan dari industri pariwisata seperti: agen, hotel
US$ 15 juta. atau maskapai penerbangan. Ada dua tipe
pelabuhan dalam industri Cruise, yaitu:
Peranan Pelabuhan - Home Port / Turnaround Port adalah
Pelabuhan selalu memainkan peranan pelabuhan dimana sebuah kapal bisa
yang strategis dalam pertumbuhan perda- mendapatkan segala kebutuhannya,
gangan domestik dan perdagangan inter- Home/Turnaround Port adalah juga
nasional dalam suatu negara. Oleh karena pelabuhan dimana sebagian besar
itu, dalam era globalisasi dunia dimana penumpang dari segala penjuru/dae-
sektor pariwisata menjadi industri yang rah naik ke kapal.
perkembangannya paling pesat di dunia, - Port of Call atau pelabuhan singgah
pelabuhan pariwisata khususnya untuk adalah pelabuhan dimana sebuah ka-
melayani kapal cruise (port cruise) me- pal singgah dalam beberapa saat sesu-
mainkan suatu peranan aktif dalam meno- ai jadwalnya dan biasanya diadakan
pang pertumbuhan pariwisata dan pertum- suatu atraksi untuk pemasaran cruise-
buhan ekonomi suatu negara (Budiartha nya.
R.M, 2010). Dalam era teknologi dunia Bagaimanapun dua tipe pelabuhan ini
modern, pelabuhan pariwisata memainkan tidak mutually exclusive dan saling me-
peranan sebagai suatu industri tidak hanya lengkapi khususnya di Bali di mana se-
aktor pasif dalam transportasi tetapi juga buah kapal bisa di semua pelabuhan yang
106
Prioritas Program Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo …...…………...... Arnatha dan Budiartha

berfungsi sebagai port of call atau home tanah dan tetap sebagai pemilik aset terse-
port/turnaround port. but.
Identifikasi aset-aset inti dan kesedia-
KERANGKA PROGRAM an di tiga tingkat pemerintahan untuk
Pada bagian ini akan dianalisis persya- menggabungkan aset-aset itu ke satu ta-
ratan apa saja yang dimasukkan ke dalam ngan badan pelaksana dari Pemerintah In-
program untuk mendapatkan penjelaskan donesia. Tanpa adanya pendekatan ini, pe-
tentang tujuan umum dan alasan-alasan ngelola terminal pelabuhan akan perlu
yang mendasari dimasukkan persyaratan berhubungan dengan tiga tingkat pemerin-
tersebut. Pada intinya, semua persyaratan tahan. Hal ini sama sekali tidak menarik
program yang diarahkan untuk memas- bagi sektor swasta.
tikan dampak ekonomi maksimal kepada Seorang penilai (appraiser) dibutuh-
negara dengan program dana terbatas, tapi kan untuk menilai aset proyek sebagai ba-
menargetkan program pada tiga bidang gian dari analisa ekonomi dan financial
kebijakan yaitu: pertama, bahwa dana serta untuk memenuhi persyaratan dari
program akan diinvestasikan dalam jenis masing-masing pemilik aset dengan tujuan
proyek maritim untuk memastikan dam- untuk memperoleh nilai pasar dan kemu-
pak maksimal pada sektor maritim, kedua, dian nilai sewa.
bahwa berbagai biaya didorong untuk me-
mastikan pengaruh maksimum dari dana Informasi Persyaratan Proyek
program, dan ketiga, data proyek yang Tugas yang paling menantang dalam
kredibel dengan standar yang tinggi dise- merumuskan aturan dan peraturan pro-
diakan oleh sponsor pelabuhan, baik untuk gram adalah untuk menentukan persyara-
tujuan evaluasi proyek dan untuk memas- tan proyek dan informasi yang akan di-
tikan kualitas pengambilan keputusan oleh sampaikan untuk sponsor. Informasi yang
sponsor pelabuhan sendiri. disampaikan harus logis dan dapat diteri-
ma untuk evaluasi.
Jenis Proyek Keragaman luas pelabuhan serta ber-
Berbagai proyek yang didanai di ba- bagai kemampuan teknis yang tersedia ha-
wah program ini, mulai dari konstruksi, rus diperhitungkan dan disusun dalam
perbaikan, untuk rehabilitasi fasilitas mo- suatu aturan dan peraturan (Budiartha
dal, dan perluasan fasilitas pelabuhan pu- R.M dan Arnatha, 2000).
blik. Ini termasuk fasilitas antar moda, dan Informasi yang diminta oleh sponsor
infrastruktur pelabuhan seperti dermaga, pelabuhan terhadap proyek yang diusul-
fasilitas penyimpanan, utilitas, dan jalan kan dapat dibagi ke dalam lima kategori
akses utama. utama (Tabel 1). Bagian pada deskripsi
proyek yang dirancang untuk memfokus-
Prosedur Pembiayaan Bersama kan pada mendefinisikan parameter fisik
Penulis mengidentifikasi tiga sumber dan keuangan proyek. Menurut sifat dan
utama pembiayaan proyek: a) dari peme- tujuan proyek, sponsor harus menyedia-
rintah pusat melalui Kementerian Perhu- kan deskripsi naratif dari proyek secara
bungan mendanai dan membangun derma- rinci untuk menyampaikan tujuan dengan
ga jetty. Aset ini adalah milik pemerintah cukup jelas, desain, dan komponen utama
tingkat nasional; b) pemerintah provinsi dari proyek ini. Pembahasan alternatif
melalui Dinas Perhubungan yang memba- yang bertujuan untuk memastikan bahwa
ngun terminal penumpang dan memiliki- proyek yang diusulkan dipilih sebagai ha-
nya atas nama Provinsi Bali; c) pemerin- sil dari analisis yang obyektif.
tah Kabupaten Karangasem menyediakan

107
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011

TABLE 1 Program Requirements and Guidelines for Port Participants (Persyaratan dan
Pedoman untuk Peserta)
Persyaratan
Pedoman
1. Deskripsi Proyek Fokus pada parameter fisik dan keuangan proyek
Definisi proyek Suatu aktivitas yang menghasilkan manfaat setelah investasi
Sifat dan Tujuan Untuk menyampaikan tujuan, desain, dan komponen proyek
Pembiayaan Proyek Menunjukkan jumlah dana yang dibutuhkan dan sumber pendanaan
Alternatif Menunjukkan alternatif yang dianggap paling baik dan menjelaskan
bahwa proyek ini dipilih berdasarkan alternatif
Kecukupan Komponen Menetapkan bahwa semua komponen yang diperlukan untuk
mendapatkan manfaat yang tersedia
2. Mempertunjukan kebutuhan Fokus pada pemasaran potensi proyek
yang paling mendesak
Sejarah industry kapal pesiar (cruise) Menetapkan tingkat pemanfaatan fasilitas yang ada.
Analisis pasar Peramalan penumpang kapal pesiar yang akan menggunakan proyek
selama sepuluh tahun
Pengembangan Industri Mengindikasikan industri apa saja yang dikembangkan dengan
adanya proyek
Surat pernyataan Komitmen Surat pernyataan komitmen dari penyewa.
3. Rencana dan Biaya Awal Fokus pada aspek teknis
Kriteria desain Daftar kriteria diperlukan untuk rancangan, misalnya
Desain Perhitungan Menetapkan konsep perhitungan untuk desain.
Perencanaan Pendahuluan Penyampaian komponen dan persyaratan proyek yang cukup Detail
Perkiraan Biaya Perkiraan biaya komponen proyek dan biaya pemeliharaan secara
rinci
Jadwal Kemajuan Mengantisipasi implementasi jadwal pelaksanaan.
4. Penentuan Manfaat Fokus pada keuntungan ekonomi dari proyek
Definisi dari keuntungan Menunjukkan keuntungan bersih "dengan adanya proyek"
Pendapatan dan Pengeluaran Perkiraan pendapatan bersih kondisi pelabuhan "dengan adanya
proyek"
Jumlah Pekerjaan Tunjukkan # pekerjaan yang diciptakan / diuntungkan
5. Dampak Lingkungan Fokus pada dampak external positif dan negatif dari proyek
tersebut.
Dampak terhadap Sumber Daya Kualitas air, habitat; ikan dan satwa liar; fitur budaya, sejarah, dan
arkeologi.

Sumber :(Jayawardana dan D.J.Webre 1995)

METODOLOGI BENEFIT-COST agar tidak terjadi hambatan dalam pe-


layaran kapal dan arus barang maupun pe-
Tahapan dalam Analisis Kebutuhan numpang. Dalam memberikan jasa-jasa-
Fasilitas Pelabuhan nya, pelabuhan memiliki beberapa fasili-
Fasilitas (infrastruktur) pelabuhan di- tas/prasarana seperti: dermaga, terminal,
perlukan untuk bongkar muat barang mau- gudang, lapangan penimbunan, navigasi,
pun penumpang agar aman, nyaman, lan- peralatan bongkar muat, serta perkantoran
car dan ekonomis dalam melayani kapal- (Budiartha R.M dan Arnatha. 2000).
kapal baik sewaktu masih di perairan Untuk itu perlu dilakukan analisis
maupun setelah kapal-kapal bersandar di yang menyeluruh agar rancangan fasilitas
dermaga. Masalah kepelabuhan adalah pelabuhan dapat mendukung peningkatan
hal-hal yang menyangkut hubungan antara wisatawan dan akses yang menjadikan
kapal, muatan, dan jasa kepelabuhan. waterfront yang memiliki daya tarik luar
Kapal memerlukan tempat bersandar di biasa dan menguntungkan dari segi pe-
dermaga dan memerlukan jasa terminal di ningkatan keuangan dapat ditawarkan. Sa-
pelabuhan dalam proses peralihan dari lah satu tipikal tahapan dalam analisis ke-
kapal ke angkutan darat. Pelabuhan me- butuhan fasilitas pelabuhan pariwisata
nyediakan jasa-jasa bagi kapal dan muatan cruise ditunjukkan pada Gambar 3.

108
Prioritas Program Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo …...…………...... Arnatha dan Budiartha

Pertimbangan Pertimbangan KENDALA DALAM


aspek teknis aspek lingkungan PENGEMBANGAN

Kondisi Menentukan
Eksisting Tingkat Kelayakan
Perkembangan
Teknologi
Industri Cruise
KEBUTUHAN
Data Kinerja Proyeksi Kinerja Analisis FASILITAS
PELABUHAN
Hambatan
Produktifitas

Data Trafik Proyeksi Trafik

Preferensi Perubahan Pelayanan


Wisatawan Teknologi singkat (Short
Thd Destinasi Kapal Pesia time scale)

Gambar 3 Tahapan dalam Analisis Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan

Umur Rencana sebesar 415,714 memakai discout rate


Umur rencana proyek untuk pekerjaan 12%. Discount rate mencerminkan "biaya
konstruksi sipil diperkirakan 30 tahun, dan kesempatan" modal kepada negara. Na-
untuk peralatan mekanis seperti crane dan mun, seperti suku bunga jangka panjang
peralatan penanganan kargo lainnya, ber- dan laju perubahan inflasi, penyesuaian
variasi, mulai dari 10 sampai 20 tahun. berkala discount rate ini akan diperlukan.
Manfaat dan biaya proyek yang akan Tujuan utama dari pengolahan dan
dievaluasi dibatasi hingga 10 tahun. Jika analisis finansial ini sebagai dasar dan
melebihi periode evaluasi, nilai sisa di- opsi bagi sektor swasta untuk menyatakan
tentukan dengan menggunakan metode minatnya. Biasanya tidak kurang dari 20
penyusutan garis lurus dan ditabulasikan % IRR
sebagai keuntungan.
Persyaratan Minimum
Discount Rate Jika proyek yang diusulkan tidak me-
Discount Rate yang digunakan dalam menuhi persyaratan minimum dari bebe-
proses evaluasi adalah 12 persen. Angka rapa indeks keuangan berdasarkan persya-
ini berasal dari suku bunga rata-rata yang ratan minimum, maka proyek ini tidak la-
dibayarkan pada tahun 30, dengan tingkat gi dipertimbangkan untuk penilaian. Un-
inflasi rata-rata (6,0 persen) seperti yang tuk mengidentifikasi informasi ini sebagai
ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsu- persyaratan ambang batas minimum ditun-
men. EIRR terhitung dalam studi oleh jukkan pada Tabel 2.
LEMLIT (2006) adalah 31% dengan NPV

Table 2 Kriteria proyek: Persyaratan Minimum


Persyaratan Pedoman
minimum
Kelengkapan Jika aplikasi tidak rampung, berarti ada data yang tidak lengkap atau
hilang
Kebutuhan Proyek Dibutuhkan verifikasi dan aplikasi yang sebenarnya

109
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011

Lokasi Pelabuhan harus memberikan kecukupan jalan raya, kereta api, dan
alur untuk mendukung aktivitas meningkat dengan proyek.
Pengembalian Modal Semua proyek diterima harus menghasilkan tingkat pengembalian
dalam hal pendapatan bersih dari program pelabuhan.
Benefit-Cost Ratio B-C ratio total proyek harus 1 atau > 1. Biaya termasuk semua biaya
proyek sektor publik dan swasta.
Sumber: (Jayawardana dan D.J.Webre 1995)

TINJAUAN PROGRAM gambaran sistem tersebut terlihat bahwa


pemilihan alternatif lokasi pelabuhan yang
Tingkat Investasi optimal sangat dipengaruhi oleh preferensi
Sejak dimulainya program pada tahun wisatawan terhadap destinasi wisata dan
2006, sekitar $ 17.000.000 dana program jalur transportasi yang dapat memenuhi
telah dialokasikan untuk Prioritas Pro- kendala waktu yang sangat ketat yang di-
gram Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo miliki oleh wisatawan cruise. Pilihan al-
Sebagian dari proyek ini adalah multiyear ternatif infrastruktur pelabuhan dan jalur
dan akan memerlukan tambahan US$5 - transportasi ini selanjutnya akan mempe-
US$10 juta dana untuk menyelesaikan ngaruhi dampak ekonomi yang dapat di-
program. berikan oleh wisata cruise ini. Rancang
bangun model ini selanjutnya dapat di-
Gambaran Sistem gunakan dalam pengambilan keputu-
Secara ringkas gambaran dari sistem san/kebijakan terkait dengan kinerja yang
yang akan dimodelkan dalam penelitian diharapkan oleh para pemangku kepenti-
ini diperlihatkan pada Gambar 3. Pada ngan (stakeholder)

D1
Alternatif
Pelabuhan 1
Dn D2

Alternatif
Pelabuhan 2

D5
D3

Alternatif
D4
Pelabuhan m

Wisatawan Cruise Alternatif Pelabuhan Destinasi Wisata dan Jalurnya


Gambar 3 Gambaran Sistem Jaringan dan Infrastrukstur Transportasi Pariwisata Kapal
Cruise
Sumber: (Budiartha R.M, 2011)

Bidang-Bidang Peningkatan Selanjut- litian-penelitian yang ada saat ini masih


nya. didominasi oleh model-model ekonometri
Berdasarkan kajian pustaka yang ter- yang mengikuti pendekatan linier demi-
kait dengan permintaan pariwisata (tou- kian juga beberapa studi lanjutan yang di-
rism demand) yang telah dilakukan, pene- lakukan terhadap sistem permintaan. Mes-

110
Prioritas Program Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo …...…………...... Arnatha dan Budiartha

kipun kontribusi teori permintaan tra- bagi evaluasi proyek dan peringkat untuk
disional dalam penelitian pariwisata masih tujuan pendanaan. Ketiga, dan mungkin
mempunyai peranan yang penting, namun yang paling penting, ketentuan program
mempunyai kekurangan yang serius kare- ini dalam banyak hal mendorong aliansi
na mengabaikan kekhasan produk (Rugg sektor publik dan swasta dalam memba-
1973; Eymann dan Ronning 1992; Morley ngun infrastruktur transportasi maritim
1992). Lebih jauh lagi, model-model per- untuk pembangunan ekonomi.
mintaan yang ada tidak melakukan pe-
ngukuran sikap wisatawan termasuk laya- SIMPULAN
nan atribut persepsi dan perasaan pribadi
terhadap berbagai destinasi dan/ atau jasa, Analisis manfaat dan biaya dalam pro-
mereka tidak peka terhadap berbagai stra- gram ini hanya menitikberatkan pada efi-
tegi yang dapat dirancang untuk memo- siensi penggunaan faktor produksi tanpa
tivasi/mempengaruhi atau mengubah per- mempertimbangkan masalah lain seperti
jalanan perilaku konsumen. distribusi, stabilisasi ekonomi dan seba-
Tantangan yang paling sulit yang gainya. Analisis ini hanya menentukan
muncul dalam mengevaluasi aplikasi pro- program dari segi efisiensi sedangkan pe-
yek adalah sulitnya penilaian yang harus milihan pelaksanaan program berada di ta-
dibuat mengenai peranan modal publik ngan pemegang kekuasaan eksekutif yang
bersubsidi dalam kemitraan publik-swasta. dalam memilih juga mempertimbangkan
Karena pemahaman prosedur aturan faktor lain. Suatu program yang efisien
dan peraturan program merupakan kunci mungkin tidak akan dilaksanakan karena
keberhasilan pelaksanaan program ini, menimbulkan distribusi pendapatan yang
berbagai upaya penjangkauan yang dila- semakin lebar. Sebaliknya program yang
kukan untuk memberikan pengarahan dan menimbulkan distribusi pendapatan yang
petunjuk kepada para pejabat pelabuhan di semakin baik akan dipilih meskipun pro-
Bali. Beberapa lokakarya diperlukan un- gram tersebut tidak terlalu efisien ditinjau
tuk menjelaskan aspek teoritis evaluasi dari hasil analisis manfaat dan biaya.
proyek dan analisis biaya manfaat, dan in- Awal review ini terbukti sangat efektif
formasi teknik yang diperlukan dalam dalam membantu para pejabat pelabuhan
proposal proyek. untuk merampingkan aplikasi mereka dan
Selama 3 tahun setelah penyelesaian untuk menyajikan informasi secara efek-
proyek yang didanai di bawah Prioritas tif, sesuai dengan aturan dan peraturan
Program Terminal Kapal Pesiar Tanah program.
Ampo, otoritas pelabuhan diwajibkan un-
tuk menyampaikan laporan memban- SARAN
dingkan manfaat sebenarnya yang dipe-
roleh dengan perkiraan manfaat dalam Pengembangan dan pemeliharaan in-
proposal proyek. Saat ini, tinjauan dari ventarisasi fasilitas maritim di seluruh Ba-
prosedur pemantauan proyek dan pengem- li dan database pada operasi terminal laut
bangan format pelaporan standar sedang di Bali diperlukan sebagai produk tamba-
berlangsung. han dari program ini.
Penciptaan Prioritas Program Terminal
Kapal Pesiar Tanah Ampo telah meng- UCAPAN TERIMA KASIH
hasilkan beberapa penyesuaian struktural
dalam industri maritim di Bali. Pertama, Tulisan ini didasarkan pada pekerjaan
menyediakan sumber pendanaan yang ber- studi kelayakan pembangunan pelabuhan
dedikasi dan stabil untuk pembangunan pariwisata di Tanah Ampo oleh Dinas Per-
dan pemeliharaan infrastruktur pelabuhan. hubungan Pemerintah Kabupaten Karang-
Kedua, membentuk metodologi objektif asem dengan Lembaga Penelitian (LEM-

111
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011

LIT) Universitas Udayana dan studi ren- labuhan Pariwisata di Tanah Ampo-
cana induk pelabuhan pariwisata (RIP) di Bali.
Tanah Ampo-Bali oleh Direktorat Jende- LEMLIT UNUD and D. P. Kab. Karang-
ral Perhubungan Laut dengan Lembaga asem (2006). Studi Kelayakan Pem-
Penelitian (LEMLIT) Universitas Udaya- bangunan Pelabuhan Pariwisata di
na. Penulis menaruh penghargaan yang Tanah Ampo, Kabupaten Karang-
tinggi dan mengakui tulisan serta komen- asem.
tar bermanfaat yang ditawarkan oleh Morley, C. L. (1992). "A Microeconomic
banyak rekan di jurusan Teknik Sipil Theory of International Tourism De-
UNUD dan di LEMLIT UNUD, terutama mand."Annuals of Tourism Research,
Bapak Ida Bagus Adnyana, ST, MT. 19: 250-267.
Pandangan-pandangan dalam tulisan ini Budiartha R.M, N. (2010). Model
adalah dari penulis dan tidak mencermin- Penentuan Lokasi Pelabuhan Ber-
kan pandangan dari LEMLIT atau Dinas basis Sektoral: Studi Kasus Sektor
Perhubungan dan Departemen Perhu- Pari-wisata di Bali. Program Studi
bungan. Teknologi Kelautan, Fakultas Tekno-
logi Kelautan. Surabaya, Institut Tek-
DAFTAR PUSTAKA nologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Doktor.
Achmadi, T. and Firmanto, H. (2000). "A Budiartha R.M, N. (2011). Model Penen-
Study of Port Restructing Strategy: an tuan Lokasi Pelabuhan Berbasis
Anticipation for Global Change" Sektoral: Studi Kasus Sektor Pariwi-
"Marine Transportation Systems La- sata di Bali. Program Doktor, Pro-
boratory Department of Naval Archi- gram Studi Teknologi Kelautan, Fa-
tecture, Faculty of Marine Techno- kultas Teknologi Kelautan. Surabaya,
logy Institut Teknologi Sepuluh No- Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pember (ITS) Surabaya, Indonesia Surabaya. Ringkasan Disertasi.
Eymann, A. and G. Ronning (1992). Dis- Budiartha R.M, N. and Arnatha, M.
crete choice analysis of foreign travel (2000). Pelabuhan, Edisi pertama.
demand. In H. J. Vosgerau (Ed.). Surabaya, Guna Widya.
European integration in the world Rugg, D. (1973). "The choice of journey
economy. Studies in international destination: A theoretical and em-
economics and institutions. Berlin pirical analysis." The Review of Eco-
Springer. nomics and Statistics 55(1): 64-72.
Jayawardana, J. and J. D.J.Webre (1995). SMEC International Pty.Ltd (2011). Tran-
"Louisiana Port Priority Program: An saction Advisory Services for Tanah
Application of Benefit-Cost Analysis Ampo Cruise Terminal Project. Lapo-
to Project Appraisal." Transportation ran Inception, Februari 2011. Karang-
Research Record 1511 49(6): 26-33. asem-Bali.
LEMLIT UNUD and D. Dirjen Perhub.
Laut (2007). Studi Rencana Induk Pe-

112

Anda mungkin juga menyukai