Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEUANGAN BIAYA PRODUKSI

PERUSAHAAN KERIPIK SINGKONG “BAD”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Akuntansi Biaya

Disusun oleh :
Bounti Morgantoro (6704144051)
Dipo Adi Yuwono (6704140006)
Aswan Maulana (6704141071)

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
2016
Perusahaan Keripik Singkong BAD

Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Untuk menanam
singkong, rata-rata petani mengeluarkan modal kerja sekitar Rp 500.000,00 per hektar per musim
tanam. Setelah 9 bulan sampai 1 tahun, mereka akan panen sekitar 10 ton singkong segar. Kalau
disaat panen harga singkong Rp 500,00 per kg, petani akan memperoleh pemasukan sebesar Rp
5.000.000,00. Keuntungan mereka sebesar 900% dari modal kerja dalam kurun waktu 1 tahun.
Sebuah prosentase keuntungan yang cukup baik. Pendapatan mereka dari singkong memang sangat
besar prosentasenya, namun secara nominal petani singkong tidak akan dapat hidup dari komoditas
tersebut. Itulah sebabnya harus ada suatu pemanfaatan singkong menjadi produk dengan nilai jual
yang lebih tinggi, salah satunya adalah dengan membuat usaha keripik singkong.
Dalam usaha keripik singkong, selain menggunakan singkong sebagai bahan utamanya juga
diperlukan alat - alat dan bahan yang lain dalam proses pembuatannya. Sehingga selain modal awal
penanaman singkong, juga diperlukan biaya produksi. Berikut ini adalah biaya yang diperlukan
dalam proses pembuatan keripik dengan asumsi singkong yang digunakan sebesar 500 kg per
produksinya.
a. Peralatan yang digunakan untuk produksi.
No Jenis Alat Jumlah Harga Usia
(Unit) (Rp/unit) Usaha (th)
1 Penggorengan 2 50.000 5
2 Pisau 10 10.000 5
3 Kompor gas 2 200.000 5
4 Sarung tangan 2 5.000 1
5 Plastik 20 5.000 -

b. Bahan baku yang digunakan dalam sekali proses produksi.


No Nama bahan baku Jumlah(kg) Harga (Rp)
1 Garam 10 1.000/kg
2 Bawang putih 10 15.000/kg
3 Minyak goreng 100 7 .000/kg
4 Kapur sirih 4 20.000/L
c. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha.
Jumlah tenaga kerja
No TKDK TKLK
Pria Wanita Pria Wanita
3 - 4 2
Keterangan :
TKDK : Tenaga kerja dalam keluarga
TKLK : Tenaga kerja luar keluarga
Upah tenaga kerja :
 Pria : Rp. 30.000/ HKP
 Wanita : Rp. 30.000/HKP
 Jam kerja : 4-6 jam/hari

d. Harga hasil produksi.


No Satuan Harga(Rp)
1 1 5. 000

2.3.1 Analisis usaha


Diasumsikan dalam satu kali proses produksi rata - rata dihasilkan 1000 bungkus keripik dengan
harga produk Rp 5.000,00 per bungkus. Pembayaran upah tenaga kerja dilakukan setiap pekerjaan
selesai dilakukan. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut :
1. Biaya Variabel
Jumlah @(Rp) Total(Rp)
TLKL 4 35.000 140.000
Bawang putih 10 kg 15.000 150.000
Garam 10 kg 1.000 10.000
Minyak goreng 100 kg 7.000 700.000
Plastik 10 pack 5.000 50.000
Kapur sirih 4 kg 20.000 80.000
Total 1.130.000

2. Biaya Tetap
Nama Alat Jumlah @ (Rp) Umur Total (Rp)
Ekonomis setelah
Penyusutan
per tahun
Kompor gas 2 buah 200.000 5 400.000
Penggorengan 2 buah 50.000 5 10.0000
Sarung tangan 2 buah 5.000 1 100.00
Pisau 10 buah 10.000 4 100.000
TKDK 4 35.000 - 140.000
Total 750.000
3. Total Biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp 1.130.000,00 + Rp 750.000,00
= Rp 1.880.000,00
4. Penerimaan Kotor
Penerimaan Kotor = Jumlah produksi x Harga produksi
= 1000 x Rp 5.000,00
= Rp 5.000.000,00
5. Pendapatan Bersih
Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total biaya
= Rp 5 000.000,00 – Rp 1.880.000,00
= Rp 3.120. 000,00
6. Pendapatan Keluarga
Pendapatan Keluarga = Pendapatan bersih + Biaya tetap
= Rp 3.120.000,00 + Rp 750.000,00
= Rp 3.870.000,00

Keuntungan dari hasil produksi tersebut dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani
selanjutnya karena dari keuntungan yang diperoleh, setelah dapat mencukupi kebutuhan hidup masih
ada uang yang tersisa yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani selanjutnya. Dengan
asumsi bahan baku singkong yang digunakan dalam proses produksi sebesar 500 kg diperoleh
keuntungan sekitar Rp 3.120.000,00. Sehingga jika 1 hektar tanah dapat menghasilkan 10 ton
singkong, maka keuntungannya adalah Rp 62.400.000,00. Dengan usaha keripik ini, tentu akan
diperoleh keuntungan yang lebih besar yang dapat meningkatkan penghasilan petani dibandingkan
jika hanya menjual singkong secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai