& Mengurangi Sampah
dengan Olah di Tempat
pene alin
ERMASALAHAN
jsampah selalu mere-
sahkan. Kota-kota di
dunia menghasilkan
sampah hingga 1,3 miliar ton
setiap tahunnya. Bank Dunia
memperkirakan pada 2025,
diperkirakan produksi sampah
dunia akan meningkat drastis
‘menjadi 2,2 miliar ton.
Jumlah timbunan sampah
per hari diperkirakan 175.000
s.d 176,000 ton/hari atau 64
juta ton/tahun (2014). Jurntah
tersebut akan meningkat se-
iring dengan meningkatnya
jumlah penduduk,
Dengan jumlah itu, sekitar
14% nya adalah sampah plastik
atau mencapai 9 ton per tahun.
Sampah plastik ini menambah
komplekspermasalahan sampah
arena juga sangat berpotensi
mencemari lautan termasuk
ekosistem di dalamnya,
Untuk mengatasi masalah
sampah, pemerintah melalui
Kementerian LHK berupaya
‘mengubah paradigma pengelo-
Jaan sampah. Sebelumnya pe-
ngelolaan sampah dari tahapan
kumpul, angkut, buang (reduce,
reuse, dan recycle, atau kumpul,
angkut, dan kelola (manage),
akan diubah menjadi diolah di
sumber. Pengelolaan sampah
cara baru tersebut diharapkan
bisa menjadi energi dan memi-
ki nilai jual.
“Sekarang saya mau geser,
olah di sumbernya. Sampah
‘menjadi energi dan punya nilai
jual,” kata Direktur Pengelo-
Jaan Sampah Kementerian LHK
RSudirman kepada Media Indo-
nesia di Jakarta, Jumat (20/5).
Ia mengemukakan upaya
tersebut merupakan bagian
dari gerakan revolusi mental
yang dicanangkan Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presi-
den Jusuf Kalla.
Menurutnya, Kementerian
LHK menargetkan partisi- pengelolaan sampah diku-
pasi masyarakat dalam me- rangi,” ujarnya.
ngelola sampah itu terealisasi_ Penghargaan Adipura se-
pada 2016-2017. Pengelolaan _lamaini diberikan kepada dae-
sampah tersebutakan dimulai rah yang ramah lingkungan,
wu, serta memiliki
dan nantinya berkembang ke _nilai jual. Karena itu, pengelo-
Jingkup luas. Jaan sampah yang memiliki
Partisipasi masyarakat me- _nilai tambah (menghasilkan
ngolah sampah tersebut akan energi atau lainnya) akan
mengurangi residu ke tempat menjadi persyaratan baru
dari lingkup rumah tangga _bersih, hij
(20%) sampah.
2019 berkurang 13,4 juta ton
Kementerian LHK akan
mengadopsi model pember-
dayaan masyarakat dalam
pengelolaan sampah di Sura-
baya, Jawa Timur, dan Depok,
Jawa Barat, untuk diimplemen-
tasikan secara nasional.
Surabaya merupakan kota
metropolitan yang berhasil
pembuangan akhir (TPA). untuk prestasi yang diberikan mengurangi sampah hingga
kepada pemda. 48%, DKI Jakarta hanya mam-
Masuk penilaian Adipura Pada 2015,hanya 68 dariS00 pu mengurangi sekitar 9%
Selain itu, jelasnya, Kemen- kabupaten/kota se-Indonesia
terian LHK akan mendorong yang menerima penghargaan
pemerintahdaerah (pemda)un- Adipura.
tukmengolahsampahdidaerah Dengan adanya program
masing-masing dengan hasil baru tersebut, Kementerian
minimal 7% menjadienergi. _LHK pada 2016 menetapkan
“Ketentuan itu diberlaku- target pengurangan sampah
kan bagi kota yang menerima _sebanyak 7,8 juta ton, atau
penghargaan Adipura. Bila 12%, Pada 2017 dan 2018
“Pengurangan sampah
dikontribusikan kebijakan
kantong plastik berbayar yang
belum mewujudkannya, nilai berkurang 12 ton (18%) dan (Bow/S-25)
—kxxxx=r -=—‘ Menjadi kompos dan daur ulang :7.5%
ibakar 5%
> Lainnyatidak terkelola 8.5%
Ear
» Jumlah bank sampah 900 ut
»Sampah terkelola 5.550.339 kgibulan
> Nila ekonomi bank sampah _: p34 milar/oulan
> Jumiah penabung 174.413 orang
Aluminium’
eee
oe 861
Lainnya : 71.866
Keres
betas a eel
Botolkaca
114314