Anda di halaman 1dari 8

KARBOHIDRAT

Pengertian dan Golongan Karbohidrat

Karbohidrat merupakan Sumber energi termurah, paling mudah diperoleh dan paling
mudah dicerna, Karbohidrat juga merupakan sumber energi utama selain lemak
konsumsi 1 gr karbohidrat = 4 kkal energi, Sumber karbohidrat yang banyak
dikonsumsi adalah padi-padian dan gula Karbohidrat ada dalam bentuk polisakarida.

Karbohidrat berdasarkan jumlah sakaridanya dibagi dalam :

- monosakarida : 1 sakarida : O

- disakarida : 2 sakarida : O-O

- oligosakarida : 3-10 sakarida : O-O-O-O-O-O-O-

- Polisakarida : hingga ribuan sakarida

Sedangkan Klasifikasi berdasarkan nutrisi dibagi menjadi 2 yaitu

1. Karbohidrat sederhana : mono dan disakarida


2. Karbohidrat kompleks :
1. yang dapat dicerna :

- oligosakarida dan

- polisakarida

2. yang tak dapat dicerna (serat):

- serat yang larut air (water soluble) dan

- yang tidak larut air ( water insoluble)

Perjalanan Karbohidrat dalam Tubuh

Karbohidrat dalam makanan dicerna di dalam mulut secara mekanik dan kimiawi
dalam duodenum karbohidrat terbagi menjadi 2 bagian yang diserap dan yang tidak
diserap. Bagian yang dapat dicerna, diserap dinding usus, lalu oleh aliran darah
dianggkut menuju hati. Dan dari hati k.hidrat diedarkan ke seluruh tubuh untuk
digunakan sedangkan bagian yang tidak diserap melanjutkan perjalanan menuju kolon,
rektum dan anus.

Proses Pencernaan karbohidrat golongan disakarida lebih mudah dicerna dibanding


polisakarida, kenapa demikian, karena molekul-molekul dalam bahan disakarida lebih

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 1


kecil atau lebih sederhana dari pada jenis polisakarida Misal nya karbohidrat pada Jus
lebih mudah dicerna dibanding dg KH pada buah utuh. Contoh lain nya KH pada
bubur lebih mudah dicerna dibanding dengan KH pada nasi, hal ini juga dikarenakan
proses bahan makanan yang lebih mudah di cerna bubur struktur nya lebih lembek dan
terdapat air sehingga lebih mudah dalam proses penceraan nya

Digesti dan Absorbsi Karbohidrat

Oleh enzim pencernaan di dalam usus semua karbohidrat yang dapat dicerna diuraikan
menjadi monosakarida heksosa lalu heksosa diabsorpsi dengan 2 cara :

1. Difusi Pasif.

Difusi pasif. Dengan menggunakan molekul protein GLUT(glucose transporter) pada


membran sel, heksosa dari konsentrasi tinggi (lumen usus) bisa masuk kedalam sel
yang mempunyai konsentrasi heksosa rendah

2. Transport active

Transport aktif. Dengan menggunakan energi dan enzim Na+K+ATP-ase, heksosa


usus dengan konsentrasi rendah bisa masuk kedalam sel dinding usus yang konsentrasi
heksosanya tinggi

Gula Darah

Dalam ilmu medis, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat
glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber
utama energi untuk sel-sel tubuh. Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan dan
diabsorbsi secara keseluruhan sebagai karbohidrat. Glukosa disimpan sebagai
glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu hormon yang disekresi oleh pankreas).
Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa oleh aksi dari glukogen (hormon lain
yang disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu suatu hormon yang disekresi oleh
kelenjar adrenalin.

Gula darah yaitu :

Istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula
darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang
dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 2


Mekanisme pengaturan gula darah

Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan
keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas.
Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di
lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini
disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga
meningkatkan level gula darah.

Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau
karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang
terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati
mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis),
yang mengurangi level gula darah.

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 3


PEMERIKSAAN KARBOHIDRAT DAN KLINISNYA

Tujuan di adakannya pemeriksaan glukosa yaitu untuk:

1. Skrining kesehatan
2. Membantu diagnosis penyakit
3. Membantu pemantauan perjalanan penyakit
4. Membantu evaluasi tatalaksana penyakit

1. Gula Darah Sewaktu (GDS)


GDS : dilakukan pada pasien tanpa memperhatikan makanan terakhir yang
dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut; Kapan saja-di mana saja. Tanpa
persiapan khusus.
Tujuan : skrining, deteksi dini gangguan metabolisme glukosa
Sampel : wholeblood vena atau perifer
Metode : enzimatik, reagen kering, uji strip
Kadar normal glukosa GDS: 70 – 100 mg/dl

Pemeriksaan gula darah sewaktu ini memiliki beberapa nilai plus. Salah
satunya adalah kenyamanan karena pemeriksaan ini dapat dilakukan kapanpun. Pasien
pun tidak memerlukan puasa sebelum diperiksa.
Bahkan, saat ini banyak tersedia glukometer yang dapat memeriksa gula darah
hanya dengan tusukan kecil pada jari tangan. Pemeriksaan glukometer mudah
dilakukan dan hasil langsung keluar pada monitornya sehingga dapat dilakukan oleh
siapa pun, kapanpun, dan di manapun.
Namun di sisi lain, pemeriksaan gula darah sewaktu juga memiliki beberapa
nilai minus. Sesuai dengan namanya, pemeriksaan ini hanya dapat mengukur keadaan
gula darah dalam satu waktu tertentu.
Hasil pemeriksaan ini pun mudah berubah dengan perubahan pola hidup dalam
waktu singkat dan makanan yang dikonsumsi. Di samping itu, hasil pengukurannya
terkadang kurang sensitif. Untuk keperluan diagnosis, pemeriksaan gula darah
sewaktu hanya disarankan pada pasien yang memiliki gejala klasik

2. Gula Darah Puasa (GDP)

GDP : dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam.


Mudah : pasien puasa semalaman, sampling pagi.
Tujuan :

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 4


– Skrining prediabetes; Melihat kadar glukosa (fungsi insulin) basal
– Melihat kadar glukosa tanpa ada masukan glukosa eksogen (makanan)
– Pemantauan penyakit & efektivitas terapi
Sampel : wholeblood, darah vena
Metode : Enzimatik, reagen kering,
Nilai normal GDP : 70-110 mg/dL

3. Gula Darah 2 Jam Post Prandial

GD 2jpp : pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan.


Sulit : makanan tdk terstandard; pasien menunggu tanpa aktivitas fisik berat.
Tujuan :
– Melihat fungsi/ respon/ kerja insulin terhadap asupan glukosa
– Pemantauan penyakit & efektivitas terapi
Sampel : wholeblood; darah vena
Metode : enzimatik, reagen kering,
Nilai normal GD 2jpp : 100-140 mg/dL

4. TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral)

TTGO: diberi glukosa 75 gram (untuk orang dewasa) atau 1,75 g/kg BB (untuk
anak-anak) yang dilarutkan dalam 250 ml air dan diminum dalam waktu 5 menit.
intake terstandardisasi; rasa tidak nyaman.
Tujuan :
– Melihat fungsi/ respon/ kerja insulin terhadap asupan glukosa
– Membantu diagnosis DM, Diabetes gestasional
Sampel : wholeblood; darah vena
Metode : enzimatik, reagen kering

Prosedur TTGO
1. Puasa semalaman
2. Pagi hari setelah puasa, diambil darah vena 3-5 ml tes GDP; dan urin
dikumpulkan.
3. minum glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam segelas air (250ml).
4. Pada waktu ½ jam, 1 jam, 1½ jam, dan 2 jam, penderita diambil darah untuk
pemeriksaan glukosa. Pada waktu 1 jam dan 2 jam penderita mengosongkan
kandung kemihnya dan mengumpulkan sampel urinenya secara terpisah.

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 5


Nilai Rujukan
Puasa : 70 – 110 mg/dl (3.9 – 6.1 mmol/L)
½ jam : 110 – 170 mg/dl (6.1 – 9.4 mmol/L)
1 jam : 120 – 170 mg/dl (6.7 – 9.4 mmol/L)
1½ jam : 100 – 140 mg/dl (5.6 – 7.8 mmol/L)
2 jam : 70 – 120 mg/dl (3.9 – 6.7 mmol/L)

5. HbA1c
- Disebut juga dengan hemoglobin terglikasi/hemoglobin terglikosilasi,
glikohemoglobin
- Glikosilasi : Rantai beta hemoglobin berikatan dgn gugus glukosa secara
irreversibel
- Digunakan untuk menggambarkan sebagian komponen stabil hemoglobin yang
terbentuk dari reaksi non enzimatik lambat (glukosa dengan hemoglobin
yaitu AA valin pada NH2 terminal rantai )
- Setiap penurunan 1% HbA1c terkait dengan penurunan 37% komplikasi
mikrovaskular, 14% infark miokardial, 16% gagal jantung dan 43% amputasi
atau kematian yang disebabkan peripheral vascular disease

Keunggulan dari Pemeriksaan Menggunakan HbA1c


• HbA1c tidak perlu puasa dan dapat diperiksa kapan saja.
Berbeda dengan pemeriksaan glukosa puasa dan TTGO yang perlu puasa
sedikitnya 8 jam dan konfirmasi diagnosis menggunakan pemeriksaan glukosa
puasa perlu diulang setidaknya 2 kali.
• HbA1c dapat memperkirakan keadaan glukosa darah dalam jangka waktu yang
lebih lama (menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama 2-3 bulan)
dan tidak dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup jangka pendek
• Sifat HbA1c lebih stabil dalam suhu kamar dibanding glukosa plasma puasa
• Memiliki keterulangan pemeriksaan yang jauh lebih baik dibanding glukosa
puasa
• Relatif tidak dipengaruhi oleh gangguan akut (mis. stres atau penyakit yang
terkait)
• Pengambilan sampel lebih mudah dilakukan dan pasien juga merasa lebih
nyaman
• Lebih direkomendasikan untuk monitoring pengendalian glukosa
• Level HbA1c sangat berkorelasi dengan komplikasi diabetes, sehingga lebih
baik dalam memprediksi komplikasi mikro- dan makrokardiovaskular

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 6


• Para klinisi dalam prakteknya telah banyak yang menggunakan HbA1c untuk
skrining dan diagnosis

Metode Pemeriksaan Glukosa

1. Metode Kimia
Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat glacial pada
suasana panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau yang kemudian
diukur secara fotometris.
Kelemahan / kekurangannya: memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang
dengan pemanasan  kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar. Selain itu
reagen pada metode ortho-toluidin bersifat korosif.

2. Metode Glukosa Oksidase (GOD-PAP)


Enzim glukosa oksidase menkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi
glukonolakton dan hydrogen peroksida.
Prinsip dari metode ini yaitu

3. Metode Reagen Kering


Prinsip : Tes strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan didasarkan pada
teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa
Sampel : darah kapiler atau vena

Tinjauan Klinis

Penyakit akibat kadar gula ada 2 macam yaitu :

1. Hipoglikemia : Level gula darah menurun terlalu rendah. Gejala-gejalanya adalah


perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah tersinggung, dan
kehilangan kesadaran
2. Hiperglikemia : Level gula darah tinggi / keadaan dimana kadar gula darah
melonjak atau berlebihan. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-
masalah kesehatan yang berkepanjangan pula yang berkaitan dengan diabetes,
termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf.

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 7


SUMBER REFERENSI

Dr. Hendro Kasmanto, M.KM. Power Point Karbohidrat dan Pemeriksaan Karbohidrat
dan Klinisnya. Bahan Ajar Teori Kimia Klinik 1 : .STIKes Bakti Tunas Husada
Tasaikmalaya.

Rizky Septika. 2012 Makalah Macam - Macam Pemeriksaan Gula Darah.


http://www.slideshare.net. Diakses tanggal 19 oktober 2018.

dr. Sara Elise Wijono MRes 2017. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemeriksaan
Gula Darah Sewaktu. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3164766/plus-
minus-pemeriksaan-gula-darah-sewaktu. Diakses 19 Oktober 2018.

RESUME TEORI KIMIA KLINIK 1 8

Anda mungkin juga menyukai