Anda di halaman 1dari 3

Tata Cara Berjamaah dan Masbuk Shalat

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh


Ustadz yang semoga dirahmati Alloh SWT,
Di masjid tempat saya tinggal alhamdulillah senantiasa selalu ada salat berjamaah walaupun
hanya oleh 2 orang atau kurang dari jumlah satu shaf (1 shaf 20 orang) dan kecuali shalat
Jum`at alhamdulillah masih penuh. Mengenai berjamaah tersebut ada beberapa yang perlu
saya pahami dan mohon penjelasannya dari ustadz antara lain:
 Bila berjamaah 2 orang bagaimanakah posisi imam dan makmum yang lebih sempurna?
 Apabila jumlah makmum kurang dari 1 shaf apakah makmum harus di tengah imam atau
harus memenuhi dulu shaf paling kanan?
 Bagaimana aplikasi yang lebih utama tentang hadis Rasul SAW, "Luruskan shaf dan
rapatkan…"?
 Bila ada beberapa orang masbuk, bagaimanakah cara menyelesaikan rakaat yang tersisa?
Apakah harus ada salah satu yang maju sebagai imam atau menyelesaikannya secara
munfarid?
 Apakah syah berjamaahnya untuk makmum yang ada di luar masjid sementara shafnya
terputus karena terhalang oleh kaca dan tidak ada jalan yang menuju ke imam (istisrokh)
 Demikian mohon maaf pertanyaannya cukup banyak, saya sangat mohon penjelasan
karena hal tersebut di atas karena kebodohan kami menimbulkan keragu-raguan di
kalangan jamaah.
 Tak lupa diucapkan jazakallohu khoiron katsiron.

1. Makmum Satu Orang


Bila jamaah shalat hanya terdiri dari seorang imam dan seorang makmum, maka posisi
makmum di sebelah kanan imam. Namun lebih afdhalnya sedikit di belakang, untuk
menghindari kemungkinan posisi makmum melewati posisi imam.
2. Makmum Kurang dari Satu Shaf
Posisi imam selalu berada di tengah shaf, meski sfah itu tidak penuh sampai ke dinding
masjid. Yang benar bukan memenuhi dulu shaf kanan, tetapi mulai menambah barisan
dari posisi yang kanan. Urutannya seperti pada gambar berikut:
Makmum yang datang pertama kali (M1) posisinya tepat di belakang imam. Makmum
yang kedua (M2) mengambil tempat di sebelah kanan makmum pertama (M1). Makmum
yang datang ketiga (M3), mengambil posisi di sebelah kiri makmum pertama (M1).
Makmum yang datang keempat (M4), mengambil posisi di sebelah kanan makmum kedua
(M2). Makmum yang datang ke lima (M5) mengambil posisi di sebelah kiri makmum
ketiga (M3). Makmum yang datang ke enam (M6) mengambil posisi di sebelah kanan
makmum ke empat (M4). Makmum yang datang ke tujuh (M7) mengambil tempat di
samping kiri makmum ke lima (M5). Dan begitu seterusnya.
3. Sebelum bertakbir memulai shalat jamaah, imam meminta kepada makmum untuk
merapatkan barisan dan meluruskannya. Baik dengan suara atau pun langsung
meluruskan. Yang mana saja, yang penting imam yakin bahwa barisan di belakangnya
lurus dan rapat.
4. Kami tidak menemukan dalil yang shahih dan tegas tentang adanya masbuk yang berubah
jadi imam buat sesama masbuk juga. Sehingga kami memandang sebaiknya cara-cara
demikian tidak usah dilakukan. Entahlah kalau ada yang punya dalil yang tegas tentang
hal itu. Tolong sampaikan kepada kami.
5. Umumnya para ulama mengharuskan ketersambungan barisan dan tidak membolehkan
dihalangi dengan tembok secara total.
Karena itu di beberapa masjid seperti di Masjid Al-Haram, jamaah yang ada di lantai 2
dan 3 tetap bisa melihat barisan jamaah yang di lantai 1 (dasar).
Demikian juga dengan jamaah yang ada di luar masjid, paling tidak para ulama
mensyaratkan bahwa barisan yang paling depan dari jamah yang di luar masjid masih
dapat melihat langsung barisan yang paling belakang yang ada di dalam masjid. Tentunya
pintunya harus terbuka dan terlihat.
Adapun dengan menggunakan CCTV, pengeras suara dan sejenisnya, sementara tanpa
alat itu memang terputus secara total hubungan antara yang di dalam masjid dengan yang
di luar masjid, maka masih banyak para ulama yang beranggapan bahwa hal itu kurang
memenuhi syarat untuk sebuah jamaah shalat.
Posisi Makmum saat Shalat Berjama'ah

Muslimedianews.com ~ Ketika berjamaah hanya dilakukan berdua dengan imam,


bagi makmum disunahkan berada di arah kanan belakang imam. Apabila ada
makmum masbuk yang hendak mengikuti jamaah disunahkan mengambil posisi
disebelah kiri imam.
Kemudian disunahkan bagi Imam untuk sedikit maju kedepan atau makmum sedikit
mundur ke belakang. Jika hal ini tidak mungkin untuk dilakukan, maka boleh
melakukan sebisanya.

‫ فان جاء ذكر‬.‫ويسن ان يقف الذكر ولو صبيا عن يمين اإل مام وان يتأخر عنه قليال لالء تباع واستعماال لال دب‬
‫ هذا اذا امكن من التقدم والتاخر واال فعل‬.‫اخر احرم عن يساره ثم يتقدم االمام او يتاءخران في قيام وهو افضل‬
‫الممكن‬.
Artinya: “(Ketika berjamaah) seseorang walaupun ia anak kecil disunahkan berdiri
di sebelah kanan imam dan hendaknya ia sedikit mundur dari imam. Hal ini karena
mengikuti serta karena menerapkan adab. (Hasyiah Bujairimi ‘Alal Khothib juz 2 hlm
135 cet Darul Fikr.)

Apabila ada orang lain yang datang, maka orang tersebut takbir di sebelah kiri imam
kemudian imam maju sementara dua orang makmumnya mundur. Cara ini adalah
yang lebih utama. Hal ini adalah apabila mengkin untuk melakukannya. Jika tidak
mungkin maka boleh melakukan sebisanya.”

Wallohu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai